a.Letak Astronomis
b.Letak Geografis
c.Letak Geologis
Daratan
● Relief Indonesia bagian Barat (Paparan Sunda), meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa,
Laut Cina Selatan, Selat Karimata, dan Selat Malaka.
● Relief Indonesia bagian Tengah (wilayah peralihan), meliputi Sulawesi, Maluku, dan Nusa
Tenggara.
● Relief Indonesia bagian Timur (Paparan Sahul), meliputi Halmahera, Irian Jaya, dan Laut
Arafuru.
● Adanya dataran rendah yang dijadikan pusat perdagangan, industri, dan daerah
peternakan karena transportasi lancar serta dataran tinggi yang memiliki tanah subur dan
udara sejuk.
Perairan
● Sungai
○ Bagian permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari daerah
pegunungan dan bermuara di laut.
○ Pemanfaatan sungai berupa sarana transportasi, pembangkit listrik, irigasi sawah,
perikanan, olahraga, dan rekreasi serta pasar terapung.
● Danau
○ Cekungan daratan yang terisi air.
○ Jenis danau terdiri atas danau vulkanik, tektonik, tektovulkanik, danau karst, dan danau
buatan.
● Laut
○ Kumpulan air asin yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau-pulau.
○ Ekosistem di dalam laut berupa terumbu karang, kerang, dan beragam jenis ikan yang
dapat diolah menjadi makanan dan obat-obatan.
○ Zona kedalaman laut:
– Lithoral (kawasan pesisir atau pantai).
– Neritik (kawasan laut dangkal), kedalaman < 200 m.
– Bathyal (kawasan laut dalam), kedalaman 200 – 2000 m.
– Abyssal (kawasan laut sangat dalam), kedalaman > 2000 m.
○ Kategori laut:
– Laut transgresi (laut yang meluas).
– Laut ingresi.
– Laut regresi (Laut yang menyempit).
● Teluk
○ Tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya.
● Selat
○ Laut sempit dan membawa arus utama serta memisahkan antar pulau.
○ Dimanfaatkan untuk jalur transportasi laut bahkan akses strategis masuk ke laut lepas.
● Samudera
○ Perairan asin yang menutupi sebagian besar planet bumi.
Inilah batas wilayah Indonesia bagian utara, selatan, timur, dan barat. Informasi tentang luas
wilayah Indonesia pertama kali diumumkan setelah Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den
Haag, Belanda, pada tahun 1949.
Pada waktu itu, KMB menetapkan bahwa wilayah Indonesia meliputi semua bekas jajahan
Belanda yang membentang sejauh 5.110 km dari barat ke timur dan 1.888 km dari utara ke
selatan.
Wilayah Indonesia secara keseluruhan mencakup 5.193.252 km2 yang terdiri dari 1.890.754
km2 daratan dan 3.302.498 km2 lautan. Oleh karena itu, luas daratan Indonesia hanya
sekitar sepertiga dari keseluruhan wilayahnya, sedangkan dua pertiganya adalah lautan.
Karena hal ini, Indonesia sering disebut sebagai negara maritim atau negara kelautan yang
terdiri dari 17.508 pulau.
Indonesia juga dikenal sebagai Nusantara, yang berarti kepulauan yang terpisah oleh laut.
Indonesia memiliki perbatasan dengan negara lain baik di darat maupun di laut.
Selain itu, Indonesia juga menerapkan konsep wilayah laut yang dikenal dengan Deklarasi
Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957.
Dalam deklarasi tersebut, laut dan perairan antarpulau dijadikan pemersatu dan
penghubung antar pulau, dan batas wilayah laut diukur sejauh 12 mil dari garis dasar pantai
pulau terluar.
Sejarah Sepeda Motor Pertama di Indonesia, Masuk dari Pelabuhan Semarang Ini
Pemiliknya
Sejarah Sepeda Motor Pertama di Indonesia, Masuk dari Pelabuhan Semarang Ini
Pemiliknya
Deklarasi Djuanda akhirnya diakui oleh dunia internasional pada tahun 1982 saat diadakan
Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika.
Konvensi tersebut menetapkan bahwa wilayah perairan Indonesia diakui oleh dunia
internasional dan batas-batas wilayah laut diatur sebagaimana yang telah disebutkan di
atas.
Laut yang terletak di dalam garis dasar adalah laut pedalaman. Indonesia memiliki hak
kedaulatan penuh di dalam batas laut wilayah ini. Kapal asing yang melewati batas laut
wilayah ini harus meminta izin dari Indonesia. Namun, untuk menjaga perdamaian dunia,
Indonesia harus memberikan jalur pelayaran untuk lalu lintas perdamaian.
Indonesia telah meratifikasi UNCLOS 1982 melalui Undang-Undang Nomor 17, tanggal 31
Desember 1985. Sejak 16 November 1994, ini telah menjadi hukum positif. Sebagai hasil
dari ini, Indonesia harus membuka tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang
memotong wilayah perairan dalam Negara Kepulauan Indonesia, yaitu ALKI-I, ALKI-II, dan
ALKI-III.
Dalam keadaan normal, ALKI digunakan pada jarak 25 mil kanan-kiri. Sebagai bentuk
konkret dari ratifikasi ini, Indonesia telah mengeluarkan tiga peraturan pemerintah, yaitu PP
Nomor 36, 37, dan 38 Tahun 2003.
Jika dua negara berdekatan memiliki landas kontinental yang sama, dan jarak antara
keduanya kurang dari 400 mil, maka setiap negara dapat menarik batas landas kontinental
yang sama jauh dari garis dasarnya masing-masing. Negara-negara ini memiliki kewajiban
untuk tidak mengganggu lalu lintas pelayaran damai di dalam batas landas kontinental.
Di dalam batas landas kontinental, Indonesia memiliki hak untuk memanfaatkan sumber
daya alam yang ada, sambil menyediakan jalur pelayaran yang aman. Pada tanggal 17
Februari 1969, Pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang batas shelf
kontinental, yang menegaskan bahwa kekayaan alam yang ada di sana merupakan milik
Indonesia.