Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP PENURUNAN


NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL
TRIMESTER III

OLEH :

GABRIELLE DONNA JANNIS WAHONO


1230122001

DOSEN PEMBIMBING :

NANIK HANDAYANI,S. Kep.,Ns.,M. Kes.

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa kehamilan, seiring dengan membesarnya uterus, pusat

gravitasi berpindah kearah depan dan perpindahan ini menyebabkan ibu

harus menyesuaikan posisi berdirinya. Postur semacam ini akan bergantung

pada kekuatan otot, penambahan berat badan, sifat relaksasi sendi, kelelahan

serta postursebelum hamil. Perubahan ini sering kali, namun tidak selalu,

memicu lengkung lumbar (lordosis) dan lengkung kompensasi spinalis

toraktik (kifosis), pada fase ini nyeri punggung bawah biasanya dialami

pada ibu hamil trimester III yang berkaitan dengan peningkatan berat badan

akibat pembesaran rahim dan peregangan dari otot penunjang, karena

hormon relaksan yang dihasilkan (Nopiska, 2019).

Ibu hamil trimester III kemungkinan besar mengalami keluhankeluhan

seperti sering kencing, konstipasi, sulit tidur, nyeri punggung. Nyeri

punggung merupakan nyeri yang terjadi pada area lumbal sacral (tulang

belakang). Nyeri punggung biasanya akan meningkat intensitasnya seiring

pertambahan usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat penggeseran

pusat gravitasi wanita tersebut dan postur tubuhnya (Diana & Mafticha,

2017). Idealnya keluhan nyeri punggung selama periode kehamilan terjadi

akibat perubahan anatomis tubuh. Nyeri dikatakan fisiologis atau dalam

batasan normal apabila nyeri segera hilang setelah dilakukan istirahat

(Purnamasari & Widyawati, 2019).


2

Tingkat prevalensi yang tinggi pada nyeri punggung bawah selama

kehamilan dilaporkan terjadi di Eropa, Amerika, Australia, China, termasuk

wilayah pegunungan daerah pedesaan Taiwan dan Afrika bervariasi dari 20

hingga 80%, dengan sebagian besar penelitian melaporkan sekitar 50%

(Acharya et al., 2019). Hasil penelitian (Purnamasari & Widyawati, 2019)

menunjukkan bahwa nyeri punggung bawah yang dialami oleh responden

ibu hamil trimester III di Semarang sebanyak 3 (10%) orang dengan skala

nyeri VAS ringan, sebanyak 22 orang (73,33%) dengan skala nyeri VAS

sedang dan skala nyeri VAS berat sebanyak 5 orang (16,67%). Sementara,

nyeri punggung bawah yang dialami ibu hamil berdasarkan laporan Profil

Data Kesehatan Indonesia tahun 2015 terdapat 5.298.285 orang ibu hamil di

Indonesia (dr. Pattiselanno Roberth, 2015). Berdasarkan hasil penelitian

Ratih (2014) pada ibu hamil mengalami low back pain (nyeri punggung) di

Provinsi Jawa Timur diperkirakan sekitar 65% dari 100% ibu hamil.

Menurut penelitian Nopiska (2019) diapatkan bahwa nilai rata-rata tingkat

nyeri sebelum dilakukan senam hamil yaitu 2.90 dan rata-rata tingkat nyeri

sesudah dilakukan senam hamil yaitu 1.70. Hasil analisis uji statistik

didapatkan adanya penurunan yang signifikan antara mean intensitas nyeri

sebelum dan sesudah diberikan senam hamil dimana p-value 0.000 lebih

kecil dari nilai alpha (p< α (0.05),berarti dapat disimpulkan bahwa senam

hamil efektif dalam menurunkan intensitas nyeri punggung.

Berdasarkan hasil survei data awal yang dilakukan peneliti pada tanggal

1 Maret 2023 di Praktik Dr. Sandy Irwanto, SP.OG. dengan mewawancarai

10 ibu hamil, ditemukan bahwa 4 diantaranya mengalami nyeri punggung


3

yang sangat mengganggu saat menjalani aktivitasnya dan 6 ibu hamil

mengeluhkan nyeri punggung tapi tidak sampai mengganggu aktivitas.

Upaya yang dilakukan untuk mengurangi nyeri tersebut yaitu dengan

memijat punggungnya dengan minyak kayu putih, istirahat, dan ada juga

yang mengompres punggungnya dengan air hangat. Saat ditanya mengenai

aktivitas olahraga seperti senam hamil 4 ibu hamil menjawab pernah

melakukan kegiatan tersebut tetapi tidak teratur dan 6 diantaranya tidak

pernah melakukan senam hamil.

Adapun faktor yang mempengaruhi nyeri punggung pada ibu hamil

yaitu aktivitas selama kehamilan, paritas, usia ibu (Apriyenti, 2019).

Mengalami nyeri punggung menyebabkan lelah secara fisik maupun

emosional serta terganggu aktivitas sehari-harinya. Adapun faktor nyeri

punggung meliputi pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan

postur tubuh dan dapat menekan implus nyeri, penambahan berat badan,

pengaruh hormon relaksasi terhadap ligament, riwayat nyeri punggung

terdahulu, paritas dan aktivitas. Pertumbuhan uterus sejalan dengan

perkembangan kehamilan mengakibatkan teregangnya ligament penopang

yang biasanya dirasakan ibu sebagai spasme menusuk yang sangat nyeri

(menekan implus nyeri) yang disebut dengan nyeri ligament. Hal inilah

yang menyebabkan nyeri punggung. Sejalan dengan bertambahnya berat

badan secara bertahap selama kehamilan mengubah postur tubuh sehingga

pusat gravitasi tubuh bergeser kedepan. Ada kecenderungan bagi otot

punggung untuk memendek jika otot abdomen meregang sehingga dapat

menyebabkan ketidak seimbangan otot sekitar pelvis dan tegangan


4

tambahan dapat dirasakan diatas ligament tersebut (yang mempengaruhi

nyeri punggung pada ibu hamil yaitu aktivitas selama kehamilan, paritas,

usia ibu (Yulizawati et al., 2017).

Dampak keluhan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III ibu,

mengalami perubahan bentuk struktur tubuh, mengalami nyeri punggung

jangka panjang sehingga meningkatkan kecenderungan nyeri punggung

pasca partum dan beresiko menderita trombosis vena. akan mengalami

gangguan tidur yang menyebabkan keletihan dan iritabilitas serta merasa

tidak nyaman beraktivitas atau aktivitas terganggu. Hal tersebut akan

menyebabkan janin menjadi fetal distress dimana keadan ibu sangat erat

kaitanya dengan kondisi janin yang dikandungnya, menghambat mobilitas,

yang sudah mempunyai anak akan menghambat merawat anak (Dwianto,

2017).

Solusi dari keluhan ibu nyeri punggung dapat dilakukan dengan

farmakologi dan non farmakologi. Terapi farmakologi dengan memberikan

obat anti nyeri (analgesik) pada ibu hamil direkomendasikan oleh dokter

dan terapi non farmakologi dapat dilakukan oleh petugas kesehatan atau

keluarga pasien yaitu salah satunya dengan melakukan senam hamil. Senam

hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk

mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental, senam hamil dapat

meringankan nyeri punggung bawah yang dirasakan ibu hamil karena

didalam senam hamil terdapat gerakan yang dapat memperkuat otot

abdomen, membuat elastisitas otot dan ligamen yang ada di punggung dan
5

relaksasi, sehingga senam hamil dapat menurunkan nyeri punggung bagian

bawah (Yosefa dkk, 2014)

Tindakan senam hamil tepat dilakukan pada ibu trimester III. Senam

hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk

mempersiapkan dirinya baik fisik maupun mental. Senam hamil dapat

meringankan nyeri punggung bawah yang dirasakan ibu hamil karena di

dalam senam hamil terdapat gerakan yang dapat memperkuat otot abdomen,

membuat elastisitas otot dan ligamen yang ada di punggung dan relaksasi,

sehingga senam hamil dapat menurunkan nyeri punggung bagian bawah.

Mengikuti senam hamil secara teratur dapat menjaga kesehatan tubuh dan

dapat meringankan nyeri punggung bawah yang di rasakan ibu hamil

(Maliha, 2022)

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana gambaran nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester

III sebelum melakukan senam hamil?

b. Bagaimana gambaran nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester

III sesudah melakukan senam hamil?

c. Apakah ada hubungan senam hamil terhadap penurunan nyeri

punggung bawah pada ibu hamil trimester III?


6

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis hubungan senam hamil terhadap penurunan nyeri

punggung bawah pada ibu hamil trimester III.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III

sebelum melakukan senam hamil

b. Mengidentifikasi nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III

sesudah melakukan senam hamil

c. Menganalisis hubungan senam hamil terhadap penurunan nyeri

punggung bawah pada ibu hamil trimester III.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan tentang senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung

bawah pada ibu hamil trimester III.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Bagi tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan dijadikan bahan edukasi pengembangan

pengetahuan peningkatan senam hamil terhadap penurunan nyeri

punggung bawah pada ibu hamil trimester III

b. Bagi responden
7

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan responden tentang

bagaimana senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung bawah

pada ibu hamil trimester III.

c. Bagi institusi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber informasi dan

pengembangan penelitian selanjutnya mengenai senam hamil terhadap

penurunan nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kehamilan

2.1.1 Pengertian Kehamilan

Kehamilan atau fertilisasi merupakan penyatuan dari spermatozoa dan

ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan dimulai

dari konsepsi sampai lahirnya janin, berlangsung selama 40 minggu atau

10 bulan lunar atau 9 bulan menruut kalender internasional. Terbagi

menjadi 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12

minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke 27),

dan trimester ke tiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga ke-40)

(Wiknjosastro, 2013).

2.1.2 Perubahan Selama Kehamilan

Kehamilan merupakan masa transisi bagi wanita, karena terdapat

banyak perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun psikologis

(Bobak, 2015).Perubahan anatomi dan fisiologi pada saat kehamilan yaitu:

a. Sistem Reproduksi Dan Payudara

Perubahan uterus pada awal kehamilan disebabkan oleh

pengaruhhormon estrogen dan progesterone. Minggu pertama

kehamilan bentukuterus seperti buah pir dan berangsur-angsur

menjadi ovoidpada bulanke-3. Pada trimester I ibu mulai merasakan

kontraksi-kontraksi yangtidak teratur dan biasanya tidak terasa sakit.

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak

lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut Chadwick sign. Vagina


2

membiru karena perubahan pelebaran pembuluh darah, PH 3.5-6

merupakan akibat meningkatnya produksi asam laktat karena

kerjalactobaci Acidophilus, keputihan, selaput lender vagina

mengalami edematous, dan hypertrophy (Prawirohardjo, 2014).

Payudara terasa nyeri dan sakit karena bertambah besar

akibathipertropi alveoli mammae.Puting menjadi jauh lebih besar

danterlihat adanya hyperpigmentasikarena terjadi peningkatan

hormonkehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan

untukmempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara

sebagaipersiapan menyusui (Prawirohardjo, 2014).Payudara terus

tumbuh disepanjang kehamilan dan ukuran sertaberatnya meningkat

hingga mencapai 500 gram untuk masing-masingpayudara.Areola

menjadi lebih gelap dan dikelilingi oleh kelenjar - kelenjar sebasea

yang menonjol (tuberkel montgomery) kehamilan initerlihat pada

kehamilan sekitar 12 minggu (Prawirohardjo, 2014).

b. Sistem Kardiovaskular

Penurunan darah arterial, tekanan vascular dan

peningkatanmetabolisme darah mengakibatkan cardiac

output.Keluhan pusingyang sering terjadi selama kehamilan trimester

II, karena ahimmembesar dapat menekan pembuluh darah besar

sehinggamenyebabkan tekanan darah menurun dan tampak

sedikitpembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki

bagianbawah dan pergelangan kaki (Prawirohardjo, 2014).


3

c. Sistem Perkemihan

Ginjal sedikit lebih besar selama kehamilan dan akan

mengalamipeningkatan kecepatan filtrasi glomerulus. Keluhan sering

buang airkecil yang terjadi pada awal kehamilan, dikarenakan rahim

yangmembesar dan menekan bladder yang dapat menghilang pada

trimesterII dan dapat muncul kembali pada akhir kehamilan

(Prawirohardjo, 2014).

Selama perkembangan kehamilan, bladder berubah posisi

menjadiorgan intra-abdominal, tertekan ke atas bahkan berpindah

akibatpeningkatan besar dan berat uterus.Sehingga sudut

urethtrovesicalberubah dan tekanan intra-abdominal meningkat, otot

polos urethramenjadi lebih sedikit hipotonik, dan memungkinkan

fascia, ligamentdan dasar panggul menjadi lebih lemah dan elastis

(Prawirohardjo, 2014).

d. Sistem Respirasi

Perubahan hormonal yang mempengaruhi aliran darah ke paru - paru

pada kehamilan 33-36 minggu menyebabkan beberapa ibu

hamilmerasa susah bernapas. Hal ini didukung oleh adanya tekana

rahimyang membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala

bayiturun ke rongga panggul biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan

padaibu yang baru pertama kali hamil akan merasakan lega

karenaberkurangnya tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma.

(Prawirohardjo, 2014).
4

e. Sistem Integument

Timbulnya kloasma gravidarum merupakan keluhan yang sering

terjadi sejak akhir bulan kedua.Perubahan pigmen tersebut akibat

melanocyt stimulating hormone (MSH) yang merupakan

perangsanganestrogen dan progesterone. Perubahan kulit timbul pada

trimester IIdan III karena melanocit yang menyebabkan warna kulit

lebih gelap.Stretch mark terjadi karena peregangan kulit yang

berlebihan,biasanya pada paha atas dan payudara akibat peregangan

kulit inidapat menimbulkan rasa gatal. Stretch mark tidak dapat

dicegah tapidapat diobati setelah persalinan. (Prawirohardjo, 2014).

f. Sistem Gastrointestinal

Morning sicknes, mual dan muntah. Hampir 50% ibu hamilmengalami

mual yang biasanya dimulai sejak awal kehamilan dan adakalanya

juga dapat terjadi setiap saat. Mual biasanya dapat berakhirpada 14

minggu kehamilan dan pada beberapa kasus dapat berlanjutsampai

kehamilan trimester II dan III. Hal tersebut masih dapatdikatakan

normal karena adanya perubahan hormonal danpertumbuhan serta

pembesaran dari rahim dimana otot dan ligamentyang merenggang

untuk menyokongrahim (wylie, 2015).

g. Sistem Endokrin

Perubahan system endokrin pada kehamilan meliputi

hormonechorionic gonadotropin (HCG), progesterone, estrogen,


5

prolactin,oksitoksin, tiroksin, insulin, kortisol dan aldosterone. HCG,

progesteron dan estrogen merupakan hormon yangpaling berpengaruh

untuk berlangsungnya kehamilan. Sekresi hormonestrogen

menyebabkan pembesaran uterus, pembesaran payudara,

danmerelaksasikan ligamentum pelvis sehingga menjadi lentur

danelastis. Perubahan ini dapat mempermudah janin melewati jalan

lahir.

h. Sistem Musculoskeletal

Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya

gravitasi dan garis bentuk tubuh. Lengkung tulang belakang

akanberubah bentuk untuk mengimbangi pembesaran abdomen dan

menjelang kelahiran banyak wanita yang memperlihatkan tubuh yang

khas (lordosis). Demikian pula, jaringan ikat pada persendian

panggulakan melunak dalam mempersiapkan persalinan.

(Prawirohardjo, 2014).

Sikap tubuh lordosis merupakan keadaan yang khas karena

kompensasi posisi uterus yang membesar dan menggeser daya berat

kebelakang lebih tampak pada masa trimester III yang menyebabkan

rasa sakit bagian tubuh belakang karena meningkatnya beban berat

daribayi dalam kandungan yang dapat memengaruhi postur

tubuh.Bayiyang semakin membesar selama kehamilan meningkatkan

tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil dan dapat

mengakibatkan edema pada tangan yang disebabkan oleh perubahan

hormonal akibat retesi cairan. (Prawirohardjo, 2014).


6

2.2 Nyeri Punggung Bawah

2.2.1 Pengertian Nyeri Punggung Bawah

Nyeri merupakan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi

seseorang dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernahmengalaminya

(Potter & Perry, 2014). Nyeri Punggung Bawah adalah nyeri yang

dirasakan di daerahpunggung bawah, dapat berupa nyeri lokal (inflamasi),

maupun nyeriradikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung

bawah dapatdirujuk ke daerah lain, atau sebaliknya nyeri yang berasal dari

daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (referred pain). Nyeri

Punggung Bawah pada hakekatnya merupakan keluhan atau gejala dan

bukan merupakan penyakit spesifik. Menurut The International

Association for the Study of Pain (2013), yang termasuk dalam low back

painadalah nyeri yang dibatasi daerah superior oleh garis transversal

imajiner yang melalui ujung prosesus spinosus dari vertebra thorakal

terakhir ,daerah inferior oleh garis transversal imajiner yang melalui ujung

processus spinosus dari vertebra sakralis pertama dan lateral oleh garis

vertikal yang ditarik dari batas lateral spina lumbalis.

2.2.2 Anatomi Punggung Bawah

Tulang belakang (vertebra) dibagi dalam dua bagian. Di bagian

ventral terdiri atas korpus vertebra yang dibatasi satu sama lain oleh discus

intervebra dan ditahan satu sama lain oleh ligamen longitudinal ventral dan

dorsal. Bagian dorsal tidak begitu kokoh dan terdiri atas masing - masing

arkus vertebra dengan lamina dan pedikel yang diikat satu sama lain oleh
7

berbagai ligament di antaranya ligamen interspinal, ligamen

intertransversa dan ligamen flavum. Pada processus spinosus dan

transversus melekat otot-otot yang turut menunjang dan melindungi

kolumna vertebra (Arisanti, 2018).

Gambar 2.1 Kolumna Vertebralis


(Sumber; Arisanti 2018)

Kolumna vertebralis ini terbentuk oleh unit-unit fungsional yang

terdiri dari segmen anterior dan posterior (Arisanti, 2018).

a. Segmen anterior, sebagian besar fungsi segmen ini adalah sebagai

penyangga badan. Segmen ini meliputi korpus vertebrata dan diskus

intervebralis yang diperkuat oleh ligamentum longitudinale anterior di

bagian depan dan limentum longitudinale posterior di bagian

belakang. Sejak dari oksiput, ligament ini menutup seluruh bagian

belakang diskus. Mulai L1 gamen ini menyempit, hingga pada daerah

L5-S1 lebar ligament hanya tinggal separuh asalnya.


8

b. Segmen posterior, dibentuk oleh arkus, prosesus transverses dan

prosesus spinosus. Satu dengan lainnya dihubungkan oleh sepasang

artikulasi dan diperkuat oleh ligament serta otot.

Struktur lain pada nyeri punggung bawah adalah discus intervertebra

yang berfungsi sebagai penyangga beban dan peredam kejut. Diskus ini

terbentuk oleh annulus fibrosus yang merupakan anyaman serat-serat

fibroelastik. Tepi atas dan bawah melekat pada “end plate” vertebra,

hingga terbentuk rongga antar vertebra yang berisi nukleus pulposus suatu

bahan mukopolisakarida kental yang banyak mengandung air posterior

2.2.3 Patofisiologi Nyeri Punggung Bawah

Struktur spesifik dalam sistem saraf terlibat dalam mengubah stimulus

menjadi sensasi nyeri.Sistem yang terlibat dalam transmisi dan persepsi

nyeri disebut sebagai sistem nosiseptif.Sensitifitas dari komponen

sistemnosiseptif dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor dan berbeda

diantaraindividu.Reseptor nyeri (nosiseptor) adalah ujung saraf bebas

dalam kulityang berespon hanya pada stimulus yang kuat, yang secara

potensialmerusak, dimana stimuli tersebut sifatnya bisa kimia, mekanik,

termal.Reseptor nyeri merupakan jaras multi arah yang kompleks.Serabut

saraf ini bercabang sangat dekat dengan asalnya pada kulit dan

mengirimkan cabangnya ke pembuluh darah lokal, sel-sel mast, folikel

rambut dan kelenjar keringat.Stimuli serabut ini mengakibatkan pelepasan

histamin dari sel-sel mast dan mengakibatkan vasodilatasi. Serabut

kutaneus terletak lebih kearah sentral dari cabang yang lebih jauh dan
9

berhubungan dengan rantai simpatis paravertebra sistem saraf dan dengan

organ internal yang lebih besar.

Sejumlah substansi yang dapatmeningkatkan transmisi atau persepsi

nyeri meliputi histamin, bradikinin,asetilkolin dan substansi P.

Prostaglandin dimana zat tersebut yang dapatmeningkatkan efek yang

menimbulkan nyeri dari bradikinin.Substansi lain dalam tubuh yang

berfungsi sebagai inhibitor terhadaptransmisi nyeri adalah endorfin dan

enkefalin yang ditemukan dalamkonsentrasi yang kuat dalam sistem saraf

pusat. Kornu dorsalis darimedulla spinalis merupakan tempat memproses

sensori, dimana agar nyeridapat diserap secara sadar, neuron pada sistem

assenden harus diaktifkan.Aktivasi terjadi sebagai akibat input dari

reseptor nyeri yang terletakdalam kulit dan organ internal. Proses nyeri

terjadi karena adanya interaksiantara stimulus nyeri dan sensasi nyeri

(Pravikasari, 2014).

Patofisiologi pada sensasi Nyeri Punggung Bawah dalam hal ini

kolumna vertebralisdapat dianggap sebagai sebuah batang yang elastik

yang tersusun atasbanyak unit vertebra dan unit diskus intervertebra yang

diikat satu samalain oleh kompleks sendi faset, berbagai ligamen dan otot

paravertebralis.Konstruksi pinggang yang unik tersebut memungkinkan

fleksibilitassementara disisi lain tetap dapat memberikan perlindungan

yang maksimalterhadap sum-sum tulang belakang. Lengkungan tulang

belakang akanmenyerap goncangan vertikal pada saat berlari atau

melompat. Batangtubuh membantu menstabilkan tulang belakang.Otot-

otot abdominal dantoraks sangat penting pada aktifitas mengangkat beban.


10

Bila tidak pernahdipakai akan melemahkan struktur pendukung ini.

Obesitas, masalahpostur, masalah struktur dan peregangan berlebihan

pendukung tulangbelakang dapat berakibat nyeri pinggang bawah

(Pravikasari, 2014).

Diskus intervertebralis akan mengalami perubahan sifat ketika

usiabertambah tua. Pada orang muda, diskus terutama tersusun

atasfibrokartilago dengan matriks gelatinus. Pada lansia akan menjadi

fibrokartilago yang padat dan tak teratur. Degenerasi diskus intervertebra

merupakan penyebab nyeri pinggang biasa.Diskus lumbal bawah, L4-L5

dan L5-S6, menderita stress paling berat dan perubahan degenerasi

terberat.Penonjolan diskus atau kerusakan sendi dapat mengakibatkan

penekanan pada akar saraf ketika keluar dari kanalis spinalis, yang

mengakibatkan nyeri yang menyebar sepanjang saraf tersebut.

Keluhan nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil tentunya tidak

bisa dibiarkan begitu saja. Salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan

selama kehamilan adalah dengan melakukan olah raga ringan seperti

senam hamil. Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat

dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen - ligamen,

serta otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan.

Latihan ini berfungsi untuk memperkuat stabilitas intitubuh yang akan

membantu memelihara kesehatan tulang belakang. Selain itu pada saat

melakukan senam hamil tubuh akan memproduksi endorfin lebih banyak.

Endorfin dikenal sebagai zat yang memiliki prinsip kerja seperti morfin

yang berfungsi untuk memberikan ketenangan, mengatasi stress padasaat


11

hamil dan mampu untuk mengurangi nyeri seperti nyeri pada daerah

punggung (Emilia &Freitag, 2010).

2.2.4 Klasifikasi Nyeri Punggung Bawah

a. Klasifikasi Nyeri Punggung Bawah berdasarkan struktur anatomi.

Klasifikasi Nyeri Punggung Bawah berdasarkan struktur anatomi

dibagi atas beberapa tingkatan yaitu:

1) Nyeri punggung bawah primer

2) Nyeri punggung bawah sekunder

3) Nyeri punggung bawah referal

4) Nyeri punggung bawah psikosomatisMerupakan Nyeri Punggung

Bawah yang bersumber dari adanya gangguan psikologis pasien

b. Klasifikasi Nyeri punggung bawah berdasarkan sumber rasa nyeri.

Sementara klasifikasi Nyeri Punggung Bawah berdasarkan sumber

nyeri) dapat dibagi atas beberapa bagian yaitu:

1) Viserogenik

Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber oleh adanya

kelainan pada organdalam (viseral) seperti gangguan ginjal, usus,

mag dan lain-lain.

2) Neurogenik

Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber dari adanya

penekanan padasaraf pinggang bawah.

3) Vaskulogenik

Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber dari adanya

gangguan vaskulerdisekitar pinggang bawah.


12

4) Spondilogenik

Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber dari adanya

gangguan padastruktur tulang maupun persendian tulang pinggang

bawah.

5) Psikogenik

Merupakan Nyeri Punggung Bawah yang bersumber dari adanya

gangguan psikologis pasien (Arisanti, 2018)

2.2.5 Penilaian Skala Nyeri

Penilaian skala nyeri adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk

mengetahui tingkat kesakitan / nyeri yang sedang diderita oleh seseorang

yang mana hasilnya dapat membantu kita dalam membedakan tingkat

beratnya suatu penyakit sehingga dapat membantu menegakkan diagnosis

yang akurat, mengintervensikan pengobatan yang tepat dan menilai

efektivitas therapy yang telah diberikan.

a. Skala Wajah (Wong-Baker Faces Pain Rating Scale)

Penilaian nyeri menggunakan skala Wong-Baker sangatlah mudah

namun perlu kejelian sipenilai pada saat memperhatikan ekspresi

wajah penderita karena penilaian menggunakan skala ini dilakukan

dengan hanya melihat ekspresi wajah penderita pada saat bertatap

muka tanpa menanyakan keluhannya.


13

Gambar 2.2 Wong-Baker Faces Pain Rating Scale


(Sumber; Arisanti 2018)

Keterangan :

a. ekspresi wajah 0 : tidak merasa nyeri sama sekali

b. ekspresi wajah 1 : nyeri hanya sedikit

c. ekspresi wajah 2 : sedikit lebih nyeri

d. ekspresi wajah 3 : jauh lebih nyeri

e. ekspresi wajah 4 : jauh lebih nyeri sangat

f. ekspersi wajah 5 : sangat nyeri luar biasa hingga penderita menangis

2.2.6 Faktor Resiko Nyeri Punggung Bawah

Faktor risiko terjadinya Nyeri Punggung Bawah adalah usia, kondisi

kesehatan yangburuk, masalah psikologik dan psikososial, artritis

degeneratif, merokok,skoliosis mayor (kurvatura >800 ), obesitas, tinggi

badan yang berlebihan,hal yang berhubungan dengan pekerjaan seperti

duduk dan mengemudidalam waktu lama, duduk atau berdiri berjam-jam

(posisi tubuh kerja yangstatik), getaran, mengangkat, membawa beban,

menarik beban,membungkuk, memutar, dan kehamilan (Picavet, 2002).

Postur tubuh yang tegak tergantung pada lekukan tulang belakangyang

normal, dan lekukan tersebut bukan penyebab nyeri punggung.Obesitas

yang menyebabkan bobot abdomen menjadi berat, dan proses kehamilan

pada tahap lanjut, dapat mengubah kelengkungan tulang belakang dan

menyebabkan nyeri punggung. Dalam kasus kehamilan, rasanyeri biasanya


14

menghilang setelah proses kelahiran. Beberapa kegiatan,seperti jogging

dan berlari di permukaan yang rata, angkat berat, dan duduk lama

(terutama di mobil, truk, dan kursi yang tidak nyaman), dapat

menyebabkan nyeri punggung. Namun demikian, faktor psikologis

memegang peranan yang cukup kuat dalam menyebabkan nyeri pinggang

kronik (Arisanti, 2018).

2.2.7 Faktor Predisposisi Nyeri Punggung Bawah Pada Kehamilan

Faktor predisposisi Nyeri Punggung Bawah pada masa kehamilan antara

lain:

a. Penambahan berat badan secara drastis

Nyeri Punggung Bawah terjadi pada ibu hamil trimester II-III karena

merupakan nyeriyang terjadi akibat perubahan postur yang terjadi

akibat penambahan beban kandungan yang semakin besar yang

menyebabkan pertambahan sudut lengkungan tulang belakang.

Pertambahan sudut lengkungan menyebabkan fleksibilitas dan

mobilitas dari lumbal menjadi menurun.Nyeri Punggung Bawah

kadang akan menyebar sampai ke panggul paha dan turun kekaki,

kadang akan meningkatkan nyeri tekan di atas simpisis pubis.Nyeri

tersebut bisa muncul seiring dengan pertambahan berat badan.

b. Pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur

Pada masa kehamilan seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat

gravitasi akan berpindah kearah depan sehingga ibu hamil harus

menyesuaikan posisi berdirinya, dimana ibu hamil harus bergantung

dengan kekuatan otot, penambahan berat badan, sifat relaksasi sendi,


15

kelelahan serta postur sebelum hamil. Postur tubuh yang tidak tepat

akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh,

terutama pada bagian tulang belakang sehingga akan menyebabkan

terjadinya sakit atau nyeri pada bagian punggung ibu hamil

c. Peregangan berulang

Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan

dan kelelahan pada tubuh ibu hamil, terutama pada bagian tulang

belakang, pelvis, dan sendi penahan berat, sehingga hal ini dapat

menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada bagian tersebut

d. Peningkatan kadar hormon estrogen terhadap ligamen

Penyebab Nyeri Punggung Bawah pada wanita hamil adalah adanya

perubahan hormonal yang menimbulkan perubahan pada jaringan

lunak penyangga dan penghubung (connective tissue) sehingga

mengakibatkan menurunnya elastisitas dan flexibilitas otot (Arisanti,

2018)

2.3 Senam Hamil

2.3.1 Pengertian Senam Hamil

Senam hamil adalah suatu latihan yang diberikan kepada ibu hamil

agar menyiapkan mental dan jasmani ibu hamil dalam menghadapi

persalinan yang aman, lancar dan spontan.Senam hamil merupakan suatu

metode untuk mempertahankan atau memperbaiki keseimbangan fisik ibu


16

hamil dan merupakan latihan yang diberikan pada ibu hamil dengan tujuan

mencapai persalinan yang cepat, mudah dan aman (Maryunani, 2016).

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan

mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamenligamen, serta

otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Latihan

ini berfungsi untuk memperkuat stabilitas inti tubuh yang akan membantu

memelihara kesehatan tulang belakang. Mempunyai kekuatan tubuh yang

baik dapat meningkatkan keseimbangan dan kestabilan individu serta

meminimalkan risiko trauma tulangbelakang ataupun jatuh pada saat

hamil. Senam hamil dapat meringankan keluhan nyeri punggung yang

dirasakan oleh ibu hamil karena didalam senam hamil terdapat gerakan

yang dapat memperkuat otot abdomen (Yosefa, 2013).

Menurut Indrawati (2014), senam hamil minimal dilakukan 1 kali

seminggu dalam waktu sekitar 45 menit bagi yang menjalankan sendiri

dirumah dan 45 menit sampai 60 menit untuk yang berlatih bersama

karena diselingi dengan istirahat dan diskusi bersama anggota ibu hamil

dan instruktur senam hamil. Hal positif yang di dapat dari senam hamil

ialah meningkatkan dan memperbaiki system peredaran darah, khususnya

otot – otot untuk meningkatkan kekuatan tonus otot dan membuat ibu

menjadi rileks.

2.3.2 Tujuan Senam Hamil

secara umum senam hamil memiliki lima tujuan penting, antara lain :

a. Dapat menguasai teknik pernapasandengan baik agarmemperlancar

suplai oksigen pada janin ibu


17

b. Dapat mengikuti senam hamil agar otot-otot dindingnya semakin kuat

yang dapat mencegah dan mengatasikeluhan nyeri di daerah bokong

serta nyeri di daerah perut bagianbawah, serta keluhan wasir

c. Dapat melakukan relaksasisempurna untuk mengatasiketegangan atau

rasa sakit karena proses persalinan

d. Dapat melakukan sikap tubuh yang baik dan benar selama menjalani

kehamilan yang akan membantuibu dalam mengurangi keluhan yang

timbul akibat perubahan bentuk tubuh

e. Dapat menjalani proses kelahirannya denganlancar dan aman tanpa

berbagai kesulitan (Asisanti, 2018)

2.3.3 Manfaat Senam Hamil

Senam hamil atau latihan dapat memberikan keuntungan untuk

mempertahankan dan meningkatkan kesehatan fisik ibu hamil,

memperlancar peredaran darah, mengurangi keluhan kram atau pegal -

pegal, dan mempersiapkan pernapasan, aktifitas otot dan panggul

untukmenghadapi proses persalinan (Wahyuni. 2013):

a. Manfaat senam hamil yaitu: Mengurangi stress selama kehamilan dan

pada masa pasca melahirkan Beberapa penelitian yang membuktikan

bahwa senam hamil dapat mengatasi kecemasan bagi ibu hamil.

Senam hamil secara rutin dapat mengurangi stress bagi ibu hamil.

b. Meningkatkan pertumbuhan janin dan plasenta pada trimester pertama

dan kedua

c. Mengurangi insiden komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan.

Hasil penelitian Syahrul (2013) menunjukkan bahwa ibu yang aktif


18

senam hamil 90,9 % melahirkan bayi dengan berat normal,

sedangkanyang ibu yang tidak senam hamil 27,3% melahirkan bayi

dengan BBLR

d. Memperbaiki sirkulasi darahSenam hamil memberikan efek yang baik

bagi sistem kardiovaskular. Dengan senam hamil tubuh ibu dapat

memberikan cardiac respons yang baik bagi ibu dan bayi.

e. Memudahkan proses persalinan.Hasil penelitian Hendarmin Aulia

(2010) menyebutkan bahwa ibuyang aktif mengikuti senam hamil

memiliki angka persalinan normal lebih tinggi dibandingkan yang

tidak mengikuti senam hamil. Selain itu, ibu dengan senam hamil

memiliki waktu partus yang lebih singkat dibandingkan yang tidak

senam hamil

f. Mengurangi nyeri punggung selama trimester ketiga. Melakukan

senam hamil secara teratur dipercayai dapat menurunkan nyeri

punggung, salah satunya dengan latihan transversus, latihan dasar

pelvis dan peregangan umumnya

2.3.4 Syarat Mengikuti Senam Hamil

a. Konsultasi terlebih dahulu kondisi kandungan kepada bidan/dokter

kandungan

b. Latihan senam hamil hanya boleh dilakukan setelah khamilan berusia

22 minggu

c. Sebelum senam, sebaiknya konsultasikan kepada dokter kandungan

apakah diperbolehkan untuk senam atau tidak, ada beberapa ibu hamil
19

yang kandungannya bermasalah seperti plasenta previa atau sempat

bed rest tidak diperkenankan untuk mengikuti senam hamil

d. Gerakan yang paling fleksibel dan cukup nyaman untuk

gerakangerakan senam

e. Senam hamil minimal dilakukan sekali dalam seminggu, dirumah

sakit maupun fasilitas kesehatan yang menyediakan senam hamil

f. Latihan harus sesuai dengan kemampuan fisik ibu hamil

g. Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin

h. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin

dibawah bimbingan seorang instruktur senam hamil (Muhimah, 2010)

2.3.5 Sasaran Mengikuti Senam Hamil

Senam hamil ditunjukkan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau penyakit yang

menyertai kehamilan yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan

(hamil dengan perdarahan, gestosis) dan kehamilan yang disertai dengan

anemia (Manuaba, 2010)

2.3.6 Indikasi Senam Hamil

Semua kasus kehamilan yang sehat, Usia kehamilan 4 – 6bulan dan

keluhan – keluhan sudah berkurang atau hilang. Tidak di mulai saat hamil

lebih dari 8 bulan (kurang bermanfaat).

2.3.7 Kontraindikasi Senam Hamil

Beberapa ibu hamil tidak dapat mengikuti senam hamil (Maryunani,

2016), antara lain:

a. Preeklamsia

b. Ketuban Pecah Dini (KPD)


20

c. Perdarahan trimester II dan III

d. Diabetes

e. Anemia

f. Thyroid

g. Riwayat perdarahan

h. Penurunan atau kenaikanberat badan berlebihan

2.3.8 Pelaksanaan Senam Hamil

Senam hamil dilakukan sekitar 30 menit. Dalam seminggu seorang ibu hamil

hanya membutuhkan 1 sampai 3 kali dalam seminggu. Hal ini dimaksudkan

untuk mengurangi cedera saat hamil. Durasi waktu senam hamil juga harus

memperhatikan kondisi fisik dan kehamilan ibu (Firdayani, 2018)

2.3.9 Metode Senam Hamil

a. Metode Pilates

Metode senam hamil dengan metode pilates telah dikenal dibanyak

Negara dan terbukti mampu membantu ibu hamil dalam

mempertahankan kebugarannya dan mempermudah proses persalinan,

gerakan-gerakan senam hamil dengan metode ini dipusatkan pada

otot-otot untuk kebugaran dan berfungsi pada proses persalinan.

Manfaat dari senam prenatal dengan metode pilates antara lain :

1) Membantu proses melahirkan

2) Membuat ibu hamil lebih bugar

3) Mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun

setelah melahirkan (Muhimah N, 2010)

b. Metode Yoga
21

Metode yoga menjadi salah satu metode yang umum dilakukan dalam

senam hamil. Metode yoga dalam senam hamil didasarkan pada

gerakan-gerakan dasar dalam yoga sendiri, seperti pernafasan tafakkur

dan postur lainnya yang akan membantu ibu hamil dalam menghadapi

persalinan nanti dan menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan.

Untuk melakukan senam dengan metode yoga harus menggunakan

pelatih yang ahli dalam bidang tersebut. Kalau sembarangan,

dikhawatirkan akan timbul efek negative.

c. Metode Tari Perut (Dancing Belly)

Selain dengan metode gerakan yoga sekarang ini, ada juga senam

hamil yang memanfaatkan tari perut (dancing belly) yang berasal dari

Timir Tengah. Menurut beberapa sumber tari perut bagi para wanita

hamil akan membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan lebih

memawaskan diri dalam mnghadapi persalinan nantinya, selain

membantu kelenturan tubuh tarian ini juga befungsi menguatkan otot-

otot perut dan sekitarnya, serta menjaga aturan nafas. Menurut para

ahli dibidang kesehatan ibu hamil senang dengan metode tari perut

untuk ibu hamil aman untuk dipraktekan. Direkomendasikan senam

hamil untuk metode ini sebaiknya dilatih 5 sampai 7 kali dalam

seminggu selama kehamilan berlangsung.

d. Metode Hypnobirthing

Hypnobirthing merupakan salah satu metode senam hamil yang

relative baru. Metode ini merupakan metode baru dalam pelatihan

persiapan melahirkan secara alami. Gerakan-gerakan dalam senam


22

hamil dengan metode ini melibatkan relaksasi yang mendalam

(relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati

proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses

pembedahan (Firdayani, 2018)

2.3.10 Gerakan Senam Hamil

Berikut beberapa petunjuk dalam melakukan senam hamil :

a. Latihan otot kaki

1) Duduklah dengan posisi kedua lutut diluruskan, tubuh bersandar

pada kedua lengan yang diletakan dibelakang pantat

2) Tegakkan kedua telapak kaki bersama jari-jarinya, ulangi beberapa

kali.

3) Hadapkan kedua telapak kaki satusama lain dengan lutut tetap

menghadap keatas, kembalikan keposisi semula. Ulangi terus

sebanyak beberapa kali.

4) Kedua telapak kaki digerakan turun kearah bawah lalu gerakan

membuka kearah samping, tegakkan, kembali dan seterusnya

5) Kedua telapak kaki membuka dari atas kesamping turunkan,

hadapakan dan kembali keposisi semula dan seterusnya. Kegunaan:

memperlancar sirkulasi darah dikaki dan mencegah pembengkakan

pada kaki.
23

b. Latihan pernafasan

1) Pernafasan Perut

Tidurlah terlentang dengan satu bantal, kedua lutut dibengkokkan

dan dibuka kurang lebih 20cm. letakkan kedua telapak tangan

diatas perut disekitar pusat sebagai perangsang. Keluarkan nafas

dari mulut (tiup) sambil tangan menekan perut kedalam. Tarik

nafas dari hidung dengan mulut tertutup, perut mengembang

mendorong kedua tangan keatas. Perhatikan bahwa gerakan

pernafasan dilakukan dengan perut, (dada tidak ikut kembang

kempis).

Kegunaan: melemaskan dinding perut agar mudah diperiksa oleh

dokter atau bidan.

2) Pernafasan Iga

Tidur terlentang (seperti pada pernafasan perut), letakkan kedua

tangan pada posisi mengepal diiga sebagai perangsang. Bernafaslah

seperti pada pernafasan perut, dengan pengecualian tangan

menekan iga kedalam dan iga mengembang mendorong kedua

tangan kearah samping luar.

Kegunaan: mendapatkan oksigen sebanyak mungkin

3) Pernafsan dada
24

Tidur terlentang (seperti pada pernafasan perut), letakan kedua

tangan didada bagian atas. Keluarakan nafas dari mulut (tiup)

dengan tangan menekan dada kearah dalam. Tarik nafas dari mulut

dengan mulut terbuka, dada mengembang mendorong kedua tangan

ke atas.

Kegunaan : mengurangi rasa sakit saat persalinan

4) Pernafasan Panting (pendek-pendek dan cepat)

Pernafasan ini menyurupai pernafasan dada, hanya saja irama

pernafasan lebih cepat dengan gerakan nafas dihentikan separuhnya

(bernafas tidak terlalu dalam, pendek-pendek).

Kegunaan : istirahat atau menghilangkan lelah sesudah mengejan.

Juga dilakukan saat itu sudah ingin merasa mengejan sementara

pembukaan belum lengkap supaya jalan lahir tidak bengkak atau

sobek. Semua gerakan latihan pernafasan diatas sebaiknya

dilakukan enam kali sehari, dipagi hari sesudah bangun tidur dan

malam hari sebelum tidur.

c. latihan otot panggul

1) Tidur terlentang kedua lutut dibengkokkan

2) Letakkan kedua tangan disamping badan. Tundukkan kepala dan

kerutkan pantat kedalam hingga terangkat kekasur

3) Kempeskan perut hingga punggung menekan kasur. Rasakan

tonjolan tulang panggung bergerak kebelakang

4) Lemaskan kembali dan rasakan tonjolan tulang bergerak kembali

kedepan. Ulangi gerakan ini 15-30 kali sehari.


25

Kegunaan : mengembalikan posisi panggul yang berat kedepan,

mengurangi dan mencegah pegel-pegel, sakit pinggang dan

punggung serta nyeri dilipatan paha.

d. Latihan otot betis

1) Berdiri sambil berpegangan pada benda yang berat dan mantap.

2) Posisikan ibu jari dan jari-jari lain menghadap keatas

3) Regangkan kaki sedikit dengan badan lurus dan pandangan lurus

kedepan

4) Tundukan kepala seraya berjongkok perlahan sampai kebawah

tanpa mengakat tumit dari lantai

5) Setelah jongkok, lemaskan bahu. kempeskan perut, kemudian

perlahan kembalilah berdiri tegak, lepaskan kerutan lakukan enam

kali dalam sehari.

Kegunaan : mencegah kejang dibetis

e. Latihan otot pantat


26

1) Tidur terlentang tanpa bantal, kedua lutut dibengkokkan dan agak

direnggangkan.

2) Dekatkan tumit ke pantat dengan kedua tangan disamping badan.

3) Kerutka pantat ke dalam sehingga lepas dari kasur, angkat panggul

keatas sejauh mungkin

4) Turunkan perlahan (pantat masih berkerut), lepaskan kerutan, dsb.

Ulangi enam kali sehari

Kegunaan : mencegah timbulnya wasir saat mengejan

f. Latihan Anti Sungsang

1) Ambil posisi merangkak, kedua lengan sejajar bahu, kedua lutut

sejajar panggul dan agak direnggangkan

2) Kepala di antara kedua tangan, tolehkan ke kiri atau ke kanan.

3) Letakkan siku diatas kasur, geser siku sejauh mungkin ke kiri dan

ke kanan hingga dada menyetuh kasur, lakukan sehari 2 kali selama

15 – 20 menit/kali.

Kegunaan : mempertahankan dan memperbaiki posisi janin agar

bagian kepala tetap dibawah


27

Untuk mengusahakan kepala janin agar masuk pintu atas panggul,

dapat dilakukan latihan sikap tubuh berdiri tegak dan jongkok

selama beberapa waktu, diharapkan tulang melekung sehingga

rahim tertekan. Sekat rongga tubuh menekan rahim sehingga kepala

janin dapat masuk pintu atas panggul. Dalam bentuk latihan lain

seperti membersihkan lantai sambil bergerak sehingga tahanan

sekat rongga tubuh dan tulang belakang menyebabkan masuknya

kepala janin kedalam pintu atas panggul (Manuaba, 2012).

2.4 Hubungan Senam Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah

Pada Ibu Hamil Trimester III

Nyeri punggung adalah salah satu rasa yang tidak nyaman yang paling

sering dirasakan ibu hamil pada trimester III. Nyeri punggung dapat terjadi

karena adanya tekanan pada otot punggung ataupun pergeseran pada tulang

punggung sehingga menyebabkan sendi tertekan (Fraser, 2012). Nyeri

punggung mencapai puncak pada minggu ke 24 sampai dengan minggu ke

28 yaitu tepat sebelum pertumbuhan abdomen mencapai titik maksimum

(Andarmoyo, 2013).
28

Penatalaksanaan untuk mengurangi nyeri punggung adalah

mempertahankan postur yang baik dengan memperhatikan mekanisme

tubuh yang baik terutama saat mengangkat benda, tidak berdiri terlalu lama,

menghindari pekerjaan berat dan menggunakan bantal pada waktu tidur

untuk meluruskan punggung dan melakukan senam hamil (Nugroho, 2014).

Menurut Yuliarti (2010) salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan

selama kehamilan adalah dengan melakukan olah raga ringan seperti senam

hamil.

Senam hamil adalah suatu bentuk latihan guna memperkuat dan

mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, ligamen-ligamen, serta

otot dasar panggul yang berhubungan dengan proses persalinan. Latihan ini

berfungsi untuk memperkuat stabilitas inti tubuh yang akan membantu

memelihara kesehatan tulang belakang. Mempunyai kekuatan tubuh yang

baik dapat meningkatkan keseimbangan dan kestabilan individu serta

meminimalkan risiko trauma tulang belakang ataupun jatuh pada saat hamil

(Yosefa, et al., 2013).

Senam hamil dapat meringankan keluhan nyeri punggung yang

dirasakan oleh ibu hamil karena didalam senam hamil terdapat gerakan yang

dapat memperkuat otot abdomen. Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti

senam hamil bila kandungan sudah mencapai usia enam bulan (Asrinah,

2010). Mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif dapat menjaga

kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal (Widianti, 2010).

Senam hamil merupakan senam yang dilakukan untuk mempersiapkan

dan melatih otot-otot sehingga dapat berfungsi secara optimal dalam proses
29

persalinan normal (Manuaba, 2012). Latihan ini berfungsi untuk

memperkuat stabilitas inti tubuh, membantu memelihara kesehatan tulang

belakang sehingga dapat meningkatkan keseimbangan dan kestabilan

individu serta meminimalkan risiko trauma tulang belakang ataupun jatuh

pada saat hamil (Yu, 2010). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Yosefa, F., Misrawati., Hasneli, Y. (2015) dengan judul Efektifitas Senam

Hamil Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil. Hasil

penelitian yaitu pemberian senam hamil pada kelompok eksperimen

menurunkan intensitas nyeri punggung pada ibu hamil secara signifikan

daripada kelompok kontrol. Nyeri punggung yang dirasakan responden pada

kelompok eksperimen secara bertahap bekurang selam reponden melakukan

senam secara rutin.

Hasil penelitian yang dilakukan Purimama (2018) dengan judul

pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung pada kehamilan

trimester III dengan hasil analisis data didapatkan nilai rata-rata tingkat

nyeri sebelum dilakukan senam hamil yaitu 4,96 dan rata-rata tingkat nyeri

sesudah dilakukan senam hamil yaitu 2,51. Sehingga rata-rata tingkat nyeri

punggung sebelum dan sesudah dilakukan senam hamil mengalami

penurunan. Pada hasil analisis terlihat nilai pvalue yaitu 0,000 < 0,05

ehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian senam

hamil terhadap penurunan nyeri punggung pada kehamilan trimester III.

Anda mungkin juga menyukai