Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PENGARUH SENAM AEROBIK LOW IMPACT TERHADAP PENURUNAN


INTENSITAS NYERI DISMENORE PADA REMAJA PUTRI

DIAH KUMALASARI
217019038

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2022
BAB 1 PENDAHULUAN
Menstruasi sebagian dari peristiwa keluarnya darah secara periodic dan siklik (bulanan) disertai pelepasan selaput
lender rahim (endometrium) melalui vagina pada wanita. Dismenore merupakan keluhan ginekologis akibat
ketidakseimbangan hormone progesterone dalam darah sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri yang paling
sering terjadi pada wanita

1. Berdasarkan data (WHO) tahun 2017 didapatkan kejadian dismenore sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita
yang mengalami dismenore dengan 10-16% mengalami dismenore berat
2. di Indonesia angka kejadian dismenore terdiri dari 72,89% dismenore primer dan 21,11% dismenore
sekunder dan angka kejadian dismenore berkisar 45-95% di kalangan perempuan umur produktif
3. Di Jawa Timur jumlah remaja putri yang produktif yaitu berusia 10- 24 tahun adalah sebesar 56.565 jiwa
(1,07%) yang mengalami nyeri dismenore sebesar 11.565 jiwa (1,31%) (BPS Provinsi Jawa Timur, 2010).
4. Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan September 2022 yang dilakukan oleh peneliti di Pondok
Pesantren Raudatul Ulum Klampis Barat tercatat sekitar 43,4% santri putri mengalami gejala nyeri perut
pada saat datang bulan
BAB 1 PENDAHULUAN
Beberapa faktor yang menyebabkan dismenore berupa faktor kejiwaan (psikologis), konstitusi,
obstruksi kanalis servikalis, endokrin, dan alergi. Peningkatan kadar prostaglandin yang berlebihan
akan menyebabkan dismenore akan menyebabkan kram perut, sakit punggung, mual, muntah, diare,
sakit kepala

Dampak
nyeri haid memerlukan istirahat di tempat tidur, mengganggu pemenuhan istirahat, mengganggu
pekerjaan, dan penurunan prestasi disekolah pada aspek social pengaruhnya seperti menghindari
kontak dengan orang lain

Dismenore dapat diatasi dengan terapi, penanganan terapi baik secara non farmakologi maupu
farmakologi. alternatif terapi non farmakologi yang dapat diterapkan untuk mengatasi dismenorea
tersebut seperti dengan aktivitas fisik berupa olahraga atau senam aerobik low impact
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh senam aerobik low impact terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada remaja
putri..

Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi intensitas nyeri dismenore sebelum dilakukan senam aerobik low impact pada
remaja putri
2. Mengidentifikasi intensitas nyeri dismenore setelah dilakukan senam aerobik low impact pada remaja
putri
3. Menganalisis pengaruh senam aerobik low impact terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore
pada remaja putri
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
1. Senam Aerobik
2. Nyeri
3. Dismenore
4. Senam Aerobik Low Impact Terhadap Penurunan Intensitas
65% Nyeri Dismenore
45% 80% 90%
BAB 3
KERANGKA
TEORI,
KERANGKA
KONSEP DAN
HIPOTESIS
BAB 3
KERANGKA
TEORI,
KERANGKA
KONSEP DAN
HIPOTESIS
Hipotesis
Ha: Ada pengaruh senam aerobik low impact terhadap penurunan intensitas nyeri
dismenore pada remaja putri
 BAB 4 METODE PENELITIAN

Desain Penelitian quasy eksperimen dengan One-Group Pretest-


Postetest
Independen: senam aerobik low impact
Identifikasi variabel Dependent: skala nyeri dismenore

Populasi: 39 remaja
Populasi Dan Sampel Teknik]Sampling: random samplin
Sampel: 36 remaja

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Raudatul


Tempat Dan Waktu Penelitian Ulum Klampis Barat dan waktu penelitian akan dilaksakan
antara Januari-Maret 2023.

Alat Pengumpulan Data Observasi nyeri


Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur
Variabel Paduan gerakan tubuh dan irama yang ringan Lembar Nomina Melakukan senam
Independen dengan lompatanlompatan sedang dan SOP l
senam aerobik low menggunakan otot-otot tubuh baik bagian atas senam Tidak melakukan senam
impact maupun bagian bawah tubuh aerobik
Parameter: low impact
1. Gerakan – gerakan Senam Low impact
terjadwal pada hari Senin, Rabu Jumat
dilakukan dalam waktu 1 minggu. Waktu
pelaksanaan latihan senam selama 30
menit
2. Fase Persiapan
3. Fase Pemanasan
4. Fase Gerakan Inti
5. Fase Pendinginan
Definisi Operasional
Variabel Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur

Dependent Penurunan rasa tidak nyaman berupa nyeri di perut Lembar Ordinal 0 = Tidak nyeri 1-3= Nyeri Ringan
Skala nyeri yang dirasakan remaja putri saat menstruasi pengukuran 4-6 = Nyeri Sedang
dismenore Parameter: Numeric 7-9= Nyeri Berat
1. 0 (Tidak Nyeri) :Secara obyektif klien dapat Rating Scal 10 =Nyeri Hebat
berkomunikasi dengan jelas,tidak ada nyeri yang
dirasakan
2. 1-3(Nyeri ringan) : Secara obyektif klien tidak
menyeringai & mendesis dapat menunjukkan
lokasi nyeri
3. 4-6 (Nyeri Sedang): Secara obyektif klien
mendesis, menyeringai, dapat menunjukkan
lokasi nyeri
4. 7-9 (Nyeri berat): Klien dapat mengontrol nyeri,
memegang lokasi nyeri secara terus-menerus,
berbicara tidak begitu lancar.
5. 10 (Nyeri hebat) : klien sudah tidak mampu lagi
berkomunikasi, memukul
Cara Pengumpulan Observasi nyeri – Intervensi – Observasi nyeri
Data

Pengolahan Data Editing – Scoring – Coding - Tabulating

Univariat
Analisa Data Bivariat : Wilcoxon Signed Rank Test/ Paired t test

1. Nilai Sosial
2. Nilai Ilmish
Etika Penelitian 3. Pemerataan beban dan manfaat
4. Potensi manfaat dan resiko
5. Bujukan,Ekspolatif
6. Rahasia dan Privacy
7. Infromed Concent
Kerangka Operasional
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai