Anda di halaman 1dari 40

PEMBENIHAN IKAN KOI (Cyprinus carpio L.

)
DI MINA KARYA KOI CENTER
TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN, YOGYAKARTA
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Oleh :
Hapidz Izzy Aldrian
19/APY/0732

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA
2023
HALAMAN PENGESAHAN

PEMBENIHAN IKAN KOI (Cyprinus carpio L.)

DI CV MINA KARYA KOI CENTER

TEGALTIRTO, BERBAH, SLEMAN, YOGYAKARTA

Telah dilaksanakan dan dinilai oleh Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing
II Tugas Akhir Praktek Kerja Lapangan

Pada Tanggal : dan dinyatakan lulus.

Mengetahui Menyetujui

Ketua Program Studi Budidaya Perairan Dosen Pembimbing I

Shima Bhaskara A.,S.Pi.,M.Sc. Drs. Hari Palguna, M.P

NIDN : 0528069701 NIDN : 0501066001

Tanggal Tanggal :

Mengesahkan

Direktur Akademi Perikanan Yogyakarta Dosen Pembimbing II

Ir. Harits Noordin, M., Sc. Ir. Harits Noordin, M., Sc.

NIDN : 0524017001 NIDN : 0524017001

Tanggal Tanggal

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul Pembenihan Ikan koi (Cyprinus
carpio L.) di CV Mina Karya Koi Center, Tegaltirto, Berbah, Sleman,
Yogyakarta. Penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ir. Harits Noordin, M.Sc. Selaku Direktur Akademi Perikanan Yogyakarta
sekaligus dosen pembimbing II.
2. Shima Bhaskara A.,S.Pi.,M.Sc Selaku Ketua Program Studi Budidaya Periairan.
3. Drs. Hari Palguna, M.P. Dosen Pembimbing I.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan usulan
praktek kerja lapangan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja
Lapangan ini masih ada dan bahkan banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

Yogyakrata, Juni 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar belakang.................................................................................................. 1

B. Tujuan praktek kerja lapangan ......................................................................... 2

C. Manfaat praktek kerja lapangan ....................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 3

A. Taksonomi dan morfologi................................................................................ 3

B. Morfologi ikan koi ........................................................................................... 5

C. Jenis-jenis ikan koi...........................................................................................6

D. Habitat .............................................................................................................. 8

E. Kebiasaan Makan ............................................................................................. 9

F. Teknik Pembenihan .......................................................................................... 9

BAB III METODE ................................................................................................. 13

A. Waktu Dan Tempat ........................................................................................ 13

B. Metode ........................................................................................................... 13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 14

A. Keadaan Umum Lokasi.................................................................................. 14

B. Sarana dan Prasarana ..................................................................................... 15

C. Teknik Pembenihan ....................................................................................... 16

D. Analisis Usaha ............................................................................................... 24

iii
E. Pembahasan .................................................................................................... 28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 31

A. Kesimpulan .................................................................................................... 31

B. Saran .............................................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 32

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas ikan
hias air tawar yang favorit dan banyak digemari oleh masyarakat di
Indonesia. Teknik Pembenihan menjadi salah satu hal penting dalam
kegiatan usaha budidaya. Kegiatan ini bertujuan untuk menghasilkan
benih yang berkualitas tinggi. Ikan koi memiliki warna corak, dan harga
yang berbeda (Dewi Nurhayati, dkk, 2022). Ikan koi merupakan salah
satu ikan hias yang diminati di Indonesia dan juga merupakan salah satu
ikan hias air tawar komoditi ekspor dalam sektor perikanan yang
prospektif. Untuk menghasilkan ikan koi yang berkualitas diperlukan
manajemen budidaya yang baik sehingga akan dihasilkan turunan atau
benih ikan yang baik (Ishaqi dan Putri, 2019).
Mina Karya Koi Center berdiri pada tahun 1990, ditandai dengan
usaha pembesaran ikan jenis nila, kemudian pada tahun 1997 CV Mina
Karya Koi Center menambah komoditi ikan jenis koi, dan ditahun 2004
menambah jenis ikan arwana silver. Penulis memilih CV Mina Karya Koi
Center sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan karena menyediakan benih
ikan koi yang unggul serta sarana dan prasarana yang layak untuk
melakukan kegiatan pembenihan ikan koi.
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Tujuan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan cara teknik
pembenihan ikan koi yang baik dan benar sebagai bekal di dunia
bekerja
2. Mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pembenihan ikan koi
dan solusinya.
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat dari Praktek kerja Lapangan ini adalah mahasiswa dapat

1
memperoleh wawasan, pengalaman dan gambaran usaha tentang
pembenihan ikan koi, sehingga dapat memanfaatkan bekal yang diperoleh
untuk bekal di dunia bekerja khususnya dibidang perikanan baik di
perusahaan maupun dengan berwirausaha. Mahasiswa juga dapat
mengetahui permasalahan saat proses pembenihan berlangsung dan juga
dapat mengetahui solusinya.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Taksonomi dan Morfologi


Klasifikasi ilmiah ikan koi sebagai
berikut :Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Cypriniformei
Family : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio linnaeus

Gambar.1.Ikan Koi (Cyprinus carpio L.)


Sumber : Data Primer (2022).
Keterangan :
a. Mata f. sirip anus

b. mulut g. sirip perut

c. sungut h. anus

d. sirip i. sirip dada


punggung
e. ekor

3
Penjelasan :
a. Mata
Mata (penglihatan) pada ikan merupakan salah satu indera yang sangat penting
untuk mencari makan, menghindari predator/pemangsa atau dari kepungan suatu
alat tangkap.
b. Sungut
Koi memiliki dua pasang sungut pendek di sudut atas mulutnya. Sungut ini
dipenuhiindra perasa untuk mendeteksi makanan.
c. Mulut
Mulut, pada bagian rahangnya terdapat gigi-gigi kecil. Fungsi mulut pada ikan
adalah sebagai alat untuk memasukkan makanan.
d. Sirip Dada
Fungsi sirip dada pada ikan adalah untuk melakukan pergerakan maju, ke
sampingdan diam (mengerem).
e. Sirip Perut
Sirip ventral (sirip perut) ikan berperan sebagai alat penyeimbang agar posisi
ikan stabil. Sirip ini ikan berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat
renang. Sirip perut juga berfungsi dalam membantu untuk menempatkan posisi
ikan pada suatu kedalaman. Secara umum sirip perut untuk bergerak maju dan ke
bawah dalam air.
f. Anus
Fungsinya adalah untuk mengeluarkan kotoran - kotoran dari makanan yang
dimakan ikan.
g. Sirip Anus
Sirip anus terletak tepat di belakang anus. Fungsi sirip ini adalah membantu
dalamstabilitas berenang ikan, dan mengontrol saat bergerak berputar.
h. Sirip Ekor
Sirip ekor, fungsinya sebagai pendorong utama saat ikan bergerak maju dan
saat ikan bermanuver.
i. Sirip Punggung
Sirip punggung berfungsi dalam kestabilan ikan, ketika berenang. Bersama denga

4
sirip anal, sirip punggung membantu ikan untuk bergerak memutar. Bentuknya
bermacam-macam.
B. Morfologi Ikan Koi
Tubuh ikan koi berbentuk seperti torpedo dengan alat gerak berupa
sirip. Ikan ko memliki sirip yang lengkap yaitu sirip punggung, sepasang sirip
dada, sepasang sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirip pada koi terdiri atas
jari-jari keras, jari-jari lunak, dan selaput sirip yang berfungsi sebagai alat
gerak. Sirip punggung memiliki 3 jari-jari keras dan 20 jari-jari lunak. Sirip
perut memiliki jari- jari lunak sebanyak 9 buah. Sirip anus memiliki 3 jari-jari
keras dan 5 jari-jari lunak. Pada sisi pertengahan batang badan sampai batang
ekor mempunyai gurat sisi yang berguna sebagai penerima getaran suara. Garis
ini terbentuk dari urat-urat yang ada di sebelah dalam sisik yang membayang
hingga keluar (Anonim, 2022).

5
C. Jenis – jenis Ikan Koi

No Jenis Karateristik Gambar


1 Kohaku Mempunyai badan putih dengan
belang merah pada badannya,
belang tersebut terdapat di bagian
kepala, punggung dan ekor.

2 Sanke Mempunyai warna dasar putih


dan dikombinasikan dengan
warna merah dan hitam. Sanke
memiliki pola yang sama dengan
Kohaku, tetapi terdapat warna
pelengkap yaitu warna hitam.

6
3 Showa Ikan yang mempunyai tiga
macam warna, merah,hitam dan
belangnya sampai keseluruh
bagian tubuh ikan.

4 Beko Mempunyai warna dasar putih,


merah dengan bintik – bintik atau
berbentuk pola hitam.

5 Shusui Mempunyai warna biru di bagian


kepala dan punggung, sedangkan
warna merah dibagian hidung,
pangkal sirip, dan pipi.

7
6 Hikari Mempunyai warna merah keemas
an dengan belang putih dibagian
punggung dan sisik nampak jelas
dibagian punggung.

7 Tancho Mempunyai warna belang merah


bulat di atas kepala, dengan warna
dasar tubuh putih.

Sumber : Anonim (2022)

D. Habitat
Ikan koi merupakan ikan hias hidup baik di kawasan beriklim sedang. Ikan
ini biasa ditemukan hidup di wilayah perairan air tawar pada suhu antara 8 hingga
30 derajat Celcius. Dengan kemampuan hidu di rentang suhu yang cukup lebar,
maka tidak heran jika ikan ini bisa hidup mulai dari wilayah pantai sampai dengan
kawasan pegunungan. Ikan hias ini sangat sensitif dan rentan terhadap perubahan
lingkungan (Anonim, 2022).

8
E. Kebiasaan Makan
Pada kondisi habitat, anak ikan koi akan mengonsumsi udang berukuran
kecil seperti kutu air. Seiring dengan perkembangan tubuhnya, makanan ikan
koi juga mengalami perubahan. Ketika sudah dewasa, ikan ini mulai memangsa
hewan yang berukuran sedikit lebih besar. Binatang terrsebut adalah serangga
air, jentik nyamuk, dan juga spesies lumut yang biasa hidup menempel
ditanaman air dan berperan layaknya hewan omnivore (Anonim, 2022).

F. Teknik Pembenihan
1. Persiapan Wadah
Kolam yang digunakan untuk pemijahan dan penetasan telur koi
adalah kolam semen berukuran 2 x 4 m2 yang diisi air dengan ketinggian
40 cm. Sumber air untuk kolam pemijahan berasal dari air sumur. Kolam
yang digunakan berjumlah 3 kolam, sebelum digunakan lakukan
pembersihan kolam dengan sikat untuk menghilangkan lumut pada
dinding kolam. Setelah itu dilakukan pengeringan kolam selama 1-2 hari
bertujuan agar daur hidup patogen terputus. Proses pengisian air dilakukan
setelah kolam kering ( Dewi Nurhayati, dkk, 2022).
2. Seleksi Induk

Seleksi induk dilakukan dengan cara memilih induk yang telah


matang gonad yaitu ditandai dengan gerakan lincah, operkulum kasar, badan
tampak ramping, dan jika dilakukan stripping akan mengeluarkan cairan
berwarna putih (sperma) pada induk jantan. Sedangkan pada induk betina
ditandai dengan perutnya besar atau buncit, operkulum halus dan jika
dilakukan stripping akan mengeluarkan cairan kuning. Umur dan berat badan
juga merupakan syarat seleksi induk, minimal 2 tahun untuk jantan dengan
berat badan 1-2 kg dan 3 tahun untuk betina dengan berat 4-5 kg. Induk
terpilih tidak cacat, memiliki fisik prima, gerakan lincah, anggota tubuh
lengkap dan memiliki warna yang tajam juga corak yang jelas (Dewi
Nurhayati, dkk,2022).

9
Gambar Foto.2. Induk Ikan Koi.
Sumber : Anonim (2019)

3. pemijahan

Proses pemijahan dimulai dengan terjadinya kejar-kejaran antara


induk jantan dan induk betina. Induk betina akan mengeluarkan telur dan
menempelkannya di kakaban dengan cara membalikkan badannya dan
menyemprotkan telur ke kakaban kemudian induk jantan mengikuti dengan
mengeluarkan sperma ke kakaban dan terjadilah pembuahan pada telur
tersebut. Induk jantan yang digunakan memiliki panjang dan berat yang
sama atau lebih besar dari induk betina, maka perbandingan yang
digunakan adalah 1 induk jantan:1 induk betina (Lusiana br Ritonga,
2022).

4. Penetasan Telur
Proses penetasan telur dilakukan di kolam pemijahan yaitu sekitar
2-3 hari setelah proses pemijahan selesai dan induk sudah dipindahkan
dengan seser handling kembali ke kolam indukan. Pada saat telur sudah
menetas kakaban diangkat dan dibersihkan. Telur yang sudah menetas akan
menjadi larva, sedangkan telur yang gagal menetas akan berwarna putih yang
menandakan telur mengalami kematian (Dewi Nurhayati, dkk,2022).

10
5. Pemeliharan Larva
Larva yang baru menetas tetap dipelihara di kolam penetasan telur
tidak dipindahkan ke kolam lain. Setelah telur menetas kolam diberikan
aerasi supaya oksigen bertambah dan tingkat kematian pada larva berkurang
(Moh.Shaleh, 2016).
6. Pemberian Pakan
Larva ikan akan diberi makan berupa kuning telor ayam mulai umur
3-5 hari, karena pada umur 1-2 hari masih memiliki pakan alami (kuning
telur). Cara pemberian makan larva menggunakan kuning telur yang
dilarutkan dengan air dan diletakkan di ember. Setelah umur 5 hari larva
diberi makan berupa cacing sutera sampai umur 14 hari. Pemberian pakan
cacing sutera dilakukan dengan cara menebarkan secara merata pada setiap
sisi kolam. Frekuensi pemberian pakan, baik pakan kuning telur ayam
maupun cacing sutera adalah satu kali sehari (Lusiana br. Ritonga, dkk,
2022).
7. Pengelolaan Kualitas Air
Parameter kualitas air untuk budidaya koi berkisar, suhu 25 – 30c dan
pH6,5 – 7,5 (Abdul Ghofur, 2002).
8. Hama dan Penyakit
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa,
membunuh dan mempengaruhi produktivitas ikan, baik secara langsung
maupun secara bertahap. Umumnya, semakin intensif teknologi budidaya
yang digunakan mengakibatkan semakin besar pula kemungkinan
timbulnya penyakit. Hama yang menjadi penggangu pada pemeliharaan
telur hingga larva antara lain ikan kecil, larva capung, keong, kutu air. Cara
mengatasinya dengan membsersihkan sekitar area kolam dan menjaring
larva capung, menangkap keong, dan pemberian kutublas dengan dosis yang
sudah di takar (Moh.Shaleh, 2016).
9. Pendederan
Kolam pendederak ikan koi dipersiapkan dengan melakukan
pembersihan dan pengeringan selama 1 hari. Kolam diisi air setinggi 30cm

11
dan diendapkan selama 24 jam yang bertujuan untuk mengurangi keasaman
air (Abdul Ghofur, 2002).

10. Panen

Panen benih ikan koi dilakukan setelah benih ikan koi berumur +- 4
minggu dan sudah mencapai panjang 2 - 7 cm dengan cara mengurangi air
kolam terlebih dahulu sampai air kolam berkurang 5 cm, kemudia benih
yang sudah dipanen akan diseleksi untuk mendapatkan warna yang lebih
bagus. Benih yang tidak lolos seleksi akan dibuang ke sungai atau dijual
bakulan (Moh.Shaleh, 2016).

12
BAB III

METODE

A. Waktu Dan Tempat


Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 22 juli sampai
dengan 25 agustus 2022 (selama 30 hari ) di CV Mina Karya Koi Center, Tegaltirto,
Berbah, Sleman, Yogyakarta.
B. Metode
Metode yang akan digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan ini adalah:
1. Survei
Survei yang dimaksud adalah peninjauan terhadap lokasi secara langsung
untuk melihat keadaan secara umum.
2. Observasi
Pengamatan secara langsung keadaan umum lokasi dan kolam.
3. Partisipasi.
Terlibat langsung dalam semua kegiatan yang dilakukan selama proses
pembenihan ikan koi.
4. Wawancara
Mengajukan pertanyaan pada pembimbing lapangan guna mencari
informasi tentang aspek, teknis permasalahan yang terjadi dan
penyelesaiannya dalam pembenihan ikan koi.
5. Studi Pustaka
Mempelajari teori pembesaran ikan koi melalui jurnal, dan buku sebagai
landasan dan perbandingan pada saat Praktik Kerja Lapangan.

13
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Umum Lokasi


1. Sejarah CV Mina Karya Koi Center
Mina Karya Koi Center berdiri pada tahun 1990 dengan memulai
usaha pembesaran ikan nila dan pada ditahun 1997 CV Mina Karya Koi Center
menambah komoditi ikan koi dan kemudian pada tahun 2004 Mina Karya Koi
Center menambah komoditi ikan arwana silver.

2. Letak Geografis

Gambar Foto.3. Lokasi CV Mina Karya Koi Center


Sumber : Google, 2022.
Mina Karya Koi Center terletak di Kelurahan Tegaltirto, Kecamatan
Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Minya Karya Koi Center berjarak
8km dari pusat Kota Yogyakarta. Mina Karya Koi Center berbatasan langsung
dengan :Sebelah Utara :Pemukiman Warga
Sebelah Selatan :Jalan Raya
Sebelah Timur :Saluran irigasi dan persawahan
Sebelah Barat :Sungai dan Akademi Angkatan Udara

14
B. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki CV Mina Karya Koi
Center adalah:

Tabel 3. Sarana CV Mina Karya Koi Center


No Nama Alat Jumlah
1 Kolam induk (2,5x2,5x1)m3 2
2 Kolam pemijahan (2,5x2,5x1)m3 2
3 Kolam pendederan (18x8x1,2)m3 2
4 Kolam sortir (2,5x2,5x1)m3 2
5 Bak ukur 2
6 Induk ikan koi 15 (induk jantan)
15 (induk betina)
7 Tabung oksigen 2
8 Hapa 3
9 Ember 3
Sumber : Data primer (2022).

Tabel 4. Prasarana CV Minakarya Koi Center

NO Nama Alat Kegunaan Jumlah


1 Motor Alat trasnportasi 1
2 Gudang pakan Penyimpanan pakan 1
3 Kalkulator Alat hitung 1
4 Mess Untuk tempat tidur 1
karyawan
Sumber : Data primer (2022).

15
C. Teknik Pembenihan
1. Persiapan Kolam
Wadah yang digunakan untuk pemiliharaan induk koi adalah
kolam beton berbentuk persegi dengan diameter (2,5x2,5x1)m3.
Persiapan wadah meliputi antara lain penyurutan air, pembersihan
wadah dan filter, pembilasan dan pengisian air. Wadah yang sudah
dibersihkan kemudian akan dikeringkan selama 1 – 2 hari dan setelah
itu kolam diisi air hingga mencapai ketinggian 90 cm.

Gambar Foto.4 . Kolam Pemijahan


Sumber : Data Primer (2022).

2. Seleksi Induk

Induk Koi yang dipakai untuk pemijahan harus sudah matang


gonaddengan umur 1,5 - 2 tahun dan berbobot 2 - 3 kg/ekor. Jenis induk
koi yang dipakai untuk proses pemijahan di CV Mina Karya Koi Centre
adalah showa, sanke, kinginrin, dan kohaku. Induk koi yang akan
dipijahkan harus memenuhi kriteria antara lain ialah sehat, gerakannya
gesit, tidak cacat serta mempunyai pola warna yang jelas

16
a b

Gambar Foto.5.Induk Ikan Koi


a.Induk Koi Jantan b.Induk
Koi Betina Sumber : Data Primer
(2022).
Induk ikan Koi jantan yang dipakai untuk pemijahan
memiliki Panjang 46 cm dan bobot 1,4 kg, sedangkan induk Koi
betina memiliki Panjang 52 cm dan bobot 2,5 kg. Perbedaan induk
jantan ikan koi dan indukan betina, dapat dilihat dari ukuran badan,
induk jantan cenderung lebih ramping dibanding induk betina, jika
di setriping induk jantan akan mengeluarkan sperma dan induk
betina akan mengeluarkan telur.
3. Pemijahan
Kolam yang akan digunakan untuk proses pemijahan harus
dikuras terlebih dahuu, kemudian kolam akan dibersihkan agar
kolam bersih dari sisa – sisa kotaran dan lumut, kemudia kolam
akan dikeringkan selama 2 hari. Kolam yang sudah melewati tahap
pembersihan dan pengeringan akan diisi air hingga mencapai
ketinggian 80cm. Kolam pemijahan berbentuk persegi yang
berukuran (2,5x2,5x1)m3. Induk ikan koi yang akan dipijahkan
berbanding 3:1 (3 induk jantan dan 1 induk betina).

17
4. Penetasan Telur

Penetasan telur tetap dilakukan di kolam pemijahan tanpa


adanya pergantian air, air hanya ditambah sebanyak 10% untuk
menghilangkan bau amis dan gelembung hasil dari proses
pemijahan. Larva yang sudah menetas akan dibiarkan selama 3 – 4
hari tanpa diberikan pakan karena larva masih mempunyai pakan
alaminya berupa kuning telur.

Jumlah telur yang menetas atau Hatching Rate (HR) dapat dihitung
menggunakan rumus :

HR = telur menetas : telur terbuahi x 100% HR = 5.000 : 6.000 x


100%

HR = 83%

Gambar Foto.7. Telur Ikan Koi


Sumber : Data Primer (2022)

18
5. Perawatan Larva

Gambar Foto.8. Panen Larva Koi


Sumber : Data Primer (2022).

Larva akan diberikan pakan berupa kuning telur ayam yang


sudah direbus dan dicapmpurkan ke dalam wadah ember kecil yang
sudah diisi dengan air. Pemberian pakan dilakukan 2x sehari. Kolam
larva akan diberikan aerator untuk menyuplai tambahan oksigen yang
bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian pada larva. Proses
pemeliharaan larva dilakukan selama 7 hari dan setelah itu larva akan
dipindahkan ke kolam pendederan.

6. Pendederan

Proses pendederan menggunakan kolam permanen berbentuk


persegi Panjang dengan ukuran (18m x 8 x 1,2)m3. Sebelum
digunakan, kolam akan dibersihkan untuk menghilangkan kotoran –
kotoran, dan setelah itu kolam diisi air sebanyak 50%. Kolam
didiamkan selama 3 hari yang bertujuan untuk mesterilkan Ph air dan
membangkitkan pakan alami. Larva ditebar ke dalam kolam dengan
proses aklimitasi 5 menit yang bertujuan untuk penyesuaian larva
dengan suhu air. Kolam pendederan dapat dilihat pada gambar 8.

19
Gambar Foto.9. Kolam Pendederan
Sumber : Data primer(2022)

7. Manajemen Pakan

Selama proses pendederan larva koi tidak lagi diberikan pakan


kuning telur ayam tetapi larva akan diberikan pakan berupa pellet yang
sudah digiling halus menggunakan blender untuk menyesuaikan
dengan ukuran mulut larva. Pemberian pakan dilakukan 3x sehari pada
waktu pagi, siang, dan sore hari dengan dosis 30gram/kolam.

Gambar Foto.10. Pakan Larva Koi

Sumber : Data primer (2022).

20
8. Manajemen Kualitas Air
Parameter kualitas air yang telah diukur di CV Mina Karya
Koi Center yaitu suhu dan pH air. Pengukuran suhu dan pH air
dilakukan seminggu sekali, dan hasilnya dapat dilihat pada table 5 :
Tabel.5. Data Suhu dan pH Air

Nama Satuan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4


Suhu 26 – 27 c 26 – 28 c 27 – 28 c 28 – 29 c
pH 6,5 – 7 7–5 6 – 7,5 6–8
Sumber : Data Primer (2022).
9. Hama dan penyakit
Hama yang menjadi penggangu pada proses pemeliharaan larva
antara lain, keong, larva capung, kutu air, kepiting sawah, dan kodok,
(dapat dilihat pada table 6) :
Tabel.6. Hama yang Menyerang Larva Ikan Koi.

No Hama Urairan Penanganan


1 Larva Larva capung yang berada Pembersihan tanaman
Capung di area kolam, akan air dan rumput liar yang
mengganggukelangsungan ada disekitar area
hidup larva koi,karena kolam dan menangkap
larva capung akan larva capung dengan
menghisap darah larva menggunakan seser.
koi dan memangsanya
secara bertahap
2 Kepiting Kepiting sawah akan Menangkap kepiting
sawah memakan larva dan benih dengan menggunakan
koi pada saatproses jarring.
pemeliharaan berlangsung.

21
3 Kodok Keberadaan kodok sangat Menangkap kodok dan
merugikan, karena membersihkan telur
telurnya bisa mencemari kodok yang berada di
air dan bisa membuat area sekitar kolam.
benih menjadi mati
apabila
memakan telur kodok
tersebut.
Sumber : Data Primer (2022).

Selama Praktek kerja Lapngan berlangsung, di CV Mina Karya


koi Centre tidak menemukan penyakit yang menyerang larva koi.
Penyakit ditemukan pada induk ikan koi yaitu penyakit kutu air, swhite
spot dan dapat diobati dengan menggunakan PK dan methylene blue.
10. Pemanenan
Benih ikan koi akan dipanen apabila benih sesudah memasuki
umur 3 - 4 minggu dan sudah mencapai ukuran 4 - 5 cm. Pemanenan
dilakukan dengan cara pengurasan air kolam sebanyak 80 %, kemudian
benih akan diseser menggunakan jaring kecil. Waktu yang paling
efektif untuk melakukan pemanenan yakni pada waktu pagi dan sore
hari disaat suhu air rendah. Untuk mengetahui kelangsungan hidup
benih atau Survival Rate (SR), dapat dihitung menggunakan rumus :
SR = jumlah induk yang dipanen : jumlah benih yang ditebar x 100%
SR = 3.500 : 5.000 x 100%
SR = 70%

22
Gambar Foto.11.Pemanenan Benih
Sumber : Data Primer (2022).

11. Pasca Panen

Benih ikan koi yang sudah dipanen akan dipindahkan ke dalam


kolam penyortiran untuk melakukan penyeleksian yang bertujuan
untuk memisahkan antara benih grad A dan grade B (AFKIR). Benih
yang lulus seleksi tidak akan dijual, tetapi akan dipindahkan ke kolam
lain untuk dilakukan tahap selanjutnya yaitu tahap pembesaran,
sedangkan benih yang tidak lulus seleksi akan dijual ke pengepul dalam
bentuk kiloan atau bisa juga menjadi pakan ikan arwana.

Gambar Foto.12. Benih yang akan di seleksi


Sumber : Data primer (2022).

23
D. Analisis Usaha

1. Asumsi :

a. Usaha pembenihan ikan koi dengan skala kecil dibantu dengan 1 karyawan

b. Kegiatan pembenihan menggunakan 8 kolam beton

c. Sumber air untuk proses kegiatan berasal dari sumur bor. Ukuran kolam
yangdipakai yaitu :
1) Kolam pemijahan berjumlah 2 kolam dengan ukuran 2,5m x 2,5m x 1m
2) Kolam perawatan larva berukuran 2,5m x 2,5m x 1m
3) Kolam pendederan berukuran 18m x 8m x 1,2m
4) Kolam sortir berukuran 2,5m x 2,5m x 1m
d. Dalam satu siklus pemijahan menggunakan 3 induk jantan dan 1 induk
betina
e. Waktu pemeliharaan selama 70 hari hingga benih mencapai ukuran 5cm
f. CV Mina Karya Koi Center menjual benih ikan koi dengan harga
Rp.15.000ukuran 10 – 15 cm.
2. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal usaha. Biaya
ini jumlahnya setiap saat akan menyusut tergantung dari jangka umur
ekonominya. Biaya investasi CV Mina Karya Koi Centre dapat dilihat pada
table.7. sebagaiberikut :

24
Tabel.7. Biaya Investasi

Investasi Jumlah Harga (Rp) Total Umu Penyusutan


r
(unit) Pertahun
Kolam 2 1.700.000 3.400.000 10 340.000
Pemijahan
Kolam 2 10.000.000 20.000.00 10 2.000.000
0
Pendederan
Kolam sortir 2 1.700.000 3.400.000 10 340.000
Jaring Induk 2 200.000 400.000 5 80.000
Bak Ukur 2 350.000 700.000 5 140.000
Induk 15 2.500.000 37.500.00 5 7.500.000
Ko 0
i
Induk 15 2.500.000 37.500.00 5 7.500.000
Ko 0
i
Jantan
Hapa 3 120.000 360.000 5 72.000
Ember 3 20.000 60.000 3 20.000
Tabung 2 1.500.000 3.000.000 10 300.000
TOTAL Rp.126.260.00 Rp.18.292.000
0
3. Biaya Tetap
Biaya tetap merupakan biaya yang tergantung dengan volume produksi,
sehingga meskipun jumlah produk yang dihasilkan mengalami peningkatan
pengeluaran biaya tetap. Biaya tetap dapat dilihat pada table 8.

Tabel.8. Biaya Tetap


Uraian Jumlah
Biaya Penyesutan 22.292.000
Gaji Karyawan 2jt x 12 24.000.000
Listrik Rp.600.000 x 12 7.200.000
Transportasi Rp.50.000 x 12 600.000
TOTAL 50.092.000

25
4. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya tergantung


pada volume produksi atau biaya yang dikeluarkan sangat tergantung
ada tidaknya kegiatan produksi atau penjualan, seperti pakan, obat,
peraltan peking. Biaya variable dapat dilihat pada table 9.
Tabel.9. Biaya Variabel

Jenis Unit Satuan Unit Harga Jumlah (Rp)


Pellet (pakan buatan) 6 sak Kg 300.000 1.800.000
Telur Ayam 2 Kg 40.000 80.000
Probiotik 15 Kg 30.000 450.000
Oksigen Besar 2 - 80.000 160.000
Oksigen Kecil 2 - 60.000 120.000
Plastik Besar 2 rol Meter 65.000 130.000
Plastik Kecil 5 pac Pac 15 75.000
Obat 4 bungkus 55.000 220.000
TOTAL 3.035.000
Biaya variabel per 5 siklus adalah 3.035.000 x 5 = Rp.15.175.000

5. Total Biaya

= Biaya Tetap + Biaya Variabel

= Rp. 50.092.000 + Rp.15.175.000

= Rp.65.267.000

6. Pendapatan dan Keuntungan

Grade A
Ukuran 10 – 15 cm sebanyak 2000 ekor,
harga Rp.15.000Hasil : 5 x 2000 ekor x
Rp.15.000 = Rp.150.000.000

26
Grade B (AFKIR)
Ukuran 4 cm berat rata – rata 5kg, hara jual Rp.100.000/kg
Hasil : 5 x 5kg x Rp.100.000 = Rp.2.500.000
Jumlah pendapatan keseluruhan dalam 5 siklus/tahun sebanyak
Rp.152.500.000Keuntungan : pendapatan – biaya total
Rp.152.500.000 – Rp.65.267.000 = Rp.87.233.000

f. ROI
ROI = keuntungan : investasi x 100%
= 87.233.000 : 126.600.000 x 100% = 68.9%

g. Revebu
e Cost ratio (R/C) R/C = pendapatan : biaya tetap
R/C =152.500.000 : 50.092.000 = 3.04
h. Break Event Point (BEP)
BEP = biaya tetap : (harga per unit – biaya variabel)
Biaya tetap = Rp. 50.092.000
Harga per unit = Rp.15.000
Biaya variable per ekor = biaya variable : jumlah panen
= 15.175.000 : 2.000
= 7.587/ekor
Maka BEP produksi = 50.092.000 : (15.000 – 7.587)
= 50.092.000 : 7.413
= 6.757 ekorBEP Rupiah
= BEP produksi x harga jual
= 6.757x 15.000
= Rp.101.355.000

27
i. Payback Periode
= biaya investasi : keuntungan x 1 tahun
= 126.260.000 : 87.233.000 x 1 tahun
= 1.4 tahun.
E. Pembahasan
Pembenihan adalah suatu proses dalam kegiatan budidaya ikan
yang bertujuan memperoleh benih ikan dengan ukuran tertentu. Tahapan
dalam kegiatan pembenihan ikan meliputi persiapan kolam, pendederan,
pemijahan ikan koi, pemanenan larva ikan, pendederan , pemeliharaan
benih, panen, pasca panen. Mina Karya Koi Center memeliki sarana dan
prasarana yang cukup memadai untuk menunjang kegiatan pembenihan.
Lokasi yang digunakan untuk pembenihan Ikan Koi sudah sesuai
persyaratan yang ditinjau. Air yang digunakan pembenihan di CV Mina
Karya Koi Center cukup baik karena air berasal dari sumur bor yang
sudah ditampung dipenampungan air.
Pesiapan kolam pemijahan adalah kegiatan yang utama dalam
melakukan pembenihan Ikan Koi, kegiatan pembenihan di CV Mina
Karya Koi Center dilakukan pada kolam semen berukuran 2,5 x 2,5 x
1m3, kemudian dilakukan pembersihan kolam terlebihdahulu dan setelah
itu dilanjut dengan pengisian air dengan ketinggian 80 – 90 cm. Menurut
Lusiana br Ritonga (2022) pemijahan dilakukan menggunakan teknik
pemijahan secara alami dengan perbandingan antara jantan dan betina 1:1.
Pemijahan di CV Mina Karya Koi center menggunakan teknik pemijahan
secara alami dengan perbandingan 1:3 (induk jantan 3, induk bentia 1),
bertujuan untuk menghasilkan lebih banyak jenis Ikan Koi.
Wadah yang digunakan untuk penetasan telur merupakan wadah
yang sama dengan wadah pemijahan. Menurut Dewi Nurhayati, dkk,
(2022) Proses penetasan telur dilakukan di kolam pemijahan yaitu sekitar
2-3 hari setelah proses pemijahan selesai dan induk sudah dipindahkan
dengan seser ke kolam indukan. Pada saat telur sudah menetas kakaban

28
diangkat dan dibersihkan. Telur yang sudah menetas akan menjadi larva,
sedangkan telur yang gagal menetas akan berwarna putih yang
menandakan telur mengalami kematian Wadah penetasan telur di CV
Mina Karya Koi Center menggunakan wadah yang sama dengan wadah
pemijahan. Setelah pemijahan induk Ikan Koi akan dipindahkan ke kolam
lainnya untuk menghindari induk Ikan memakan telurnya sendiri. Setelah
telur menetas larva tidak dipindahkan kekolam lain dan akan tetap dirawat
di kolam yang sama. Menurut Shaleh (2016), larva yang baru menetas
tetap dipelihara di kolam penetasan telur tidak dipindahkan ke kolam lain.
Setelah telur menetas kolam diberikan aerasi supaya oksigen bertambah
dan tingkat kematian pada larva berkurang. Larva yang sudah menetas
akan diberikan pakan setelah kuning telurnya habis. Larva diberikan
pakan berupa kuning telur ayam yang sudah direbus dan dicapmpurkan ke
wadah ember kecil yang sudah diisi dengan air. Pemberian pakan
dilakukan 2x sehari hal ini sama dengan pernyataan (Lusiana br Ritonga
,2022) yakni larva ikan akan diberi makan berupa kuning telor ayam mulai
umur 3-5 hari, karena pada umur 1-2 hari masih memiliki pakan alami
(kuning telur). Cara pemberian makan larva menggunakan kuning telur
yang dilarutkan dengan air dan diletakkan di ember.
Pengelolaan kualitas air pada kolam pemeliharaan memiliki suhu
air antara 25-30⁰C, pH 7,5 (Abdul Ghofur). Pengelolaan air di CV Mina
Karya Koi Center pada kolam pemeliharaan memiliki suhu 26 – 28 c
dan pH 7 – 8. Hama yang meyerang pada saat kegiatan pembenihan
Ikan Koi adalah larva capung, kepiting sawah, kodok, sedangkan penyakit
yang menyerang benih ikan koi tidak ditemukan. Panen benih Ikan Koi
dilakukan setelah kegiatan pembenihan dilakukan selama kurang lebih 5
minggu waktu pemeliharaan. Proses pemanenan juga dilakukan pada sore
hari waktu saat suhu air rendah guna menghindari benih ikan koi stres.
Hasil yang dipanen mencapai sekitar 3.500 ekor/siklus, serta SR mencapai
70%. Nilai SR menjadi salah satu penentu keberhasilan sebuah usaha
budidaya pembenihan dan SR yang tinggi dapat disimpulkan bahwa

29
kematian ikan selama masa pemeliharaan cukup rendah. Benih yang
sudah dipanen akan dipindahkan ke dalam kolam penyortiran, kolam
penyortiran berukuran 2,5 x 2,5 x 1m3. Tujuan dari penyortiran benih ikan
koi, untuk memisahkan benih iakn koi yang mempunyai kualitas bagus
untuk diperjual belikan maupun dilakukan tahap berikutnya yaitu
pembesaran.

Perhitungan biaya investasi sebesar Rp.126.600.000 dan total


biaya Rp.65.267.000, maka pendapatan yang dihasilkan mencapai
Rp.152.500.000 dan keuntungan yang didapatkan sebanyak
Rp.87.233.000 dalam 5 siklus. Nilai rasio (R/C) sebesar Rp.3.04, ROI
sebesar 68,9%. BEP rupiah mencapai Rp.101.355.000 dan BEP periode
1,4 tahun.

30
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek kerja
lapangan di CVMina karya Koi Centre adalah sebagai berikut :
1. Proses Pembenihan di CV Mina karya Koi Centre mulai dari
persiapan kolam hingga sampai proses pemanenan sangat baik.
Mina Karya Koi Center menggunakan induk yang dipelihara
sendiri dan memakai cara pemijahan secara alami.
2. Masih banyaknya hama yang menggangu proses kegiatan
pembenihan berlangsung. Hama yang mengganggu saat proses
pembenihan sangat merugikan, karena bisa mengakibatkan angka
kematian pada benih ikan koi.

B. Saran
Pembersihan secara rutin disekitar area kolam dan pemasangan
bioscurity yang bertujuan untuk mengantisipasi hama yang dapat
mengganggu proses pembenihan ikan koi sehingga kematian pada larva
dan benih ikan koi tidak terjadi.

31
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2022. https://www.ikanhias.id/wp-content/uploads/2019/02/Cara-
Membedakan-Ikan-Koi-Jantan-dan-Betina-409x380.jpg
Anonim.2022. https://rimbakita.com/ikan-koi/.
Anonim.2022. https://sibinatang.com/jenis-ikan-koi/
Anonim.2023. https://www.bertani.co.id/morfologi-dan-klasifikasi-ikan-koi.
Abdul Ghofur. 2002. Teknik apembenihan Koi (Cyprinus carpio) Di
Kelompok Tani Pembenihan Ikan Mina Endah, Jawa Timur. Laporan
Praktek KerjaLapangan.

Dewi Nurhayati dkk, 2022. Performa Reproduksi Ikan Koi (Cyprianus


Carpio) dengan Strain Berbeda. Akuakultur Tropis. 6 (1)

Ishaqi, A.M.A dan Putri D.W.S. 2019. Pemijahan Ikan Koi (Cyprinus carpio)
Dengan Metode Semi Buatan: Pengamatan Nilai Fekunditas, Derajat
Pembuahan Telur dan Daya Tetas Telur. JurnalPerikanandanKelautan.Vo.9,
No.2: 216-224. ( Ritonga, Lusiana, dkk. 2022. PembenihanIkanKoi
(Cyprianus carpio) Secara Alami di Mina Sumber Utama
Koi.Chanoschanos20.(2

32
Moh, Shaleh 2022. Pembenihan Ikan Koi (Cyprinus carpio) di CV Mina
Karya KoiCenter, Yogyakarta. Laporan Praktek Kerja Lapangan.

Ritonga, Lusiana, dkk. 2022. Pembenihan Ikan Koi (Cyprianus carpio)


Secara Alami di Mina Sumber Utama Koi. Chanos chanos. 20 (2

33
LAMPIRAN

Gambar Foto.13. Pengukuran Induk


KoiSumber : Data Primer (2022).

Gambar Foto.14. Pakan Ikan


KoiSumber : Data Primer
(2022).

34
Gambar Foto15. Campuran Pakan Ikan Koi

Sumber : Data Primer (2022).

Gambar Foto.16. Pnggilingan Pakan Ikan Koi


Sumber : Data Primer (2022).

35

Anda mungkin juga menyukai