Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIFQI FADILAH

KELAS : 7B
TUGAS : BAHASA INDONESIA

Gagak Meniru Elang

Seekor burung Elang, dengan


kekuatan sayapnya menyambar
seekor anak domba dengan
kukunya dan membawanya pergi
jauh ke angkasa, seekor burung
gagak melihat kejadian itu, dan
terbayang dibenaknya sebuah
gagasan bahwa dia mempunyai
kekuatan untuk melakukan hal
yang sama dengan burung elang
tersebut.

Dan dengan membuka sayapnya lebar-lebar kemudian terbang di udara dengan galaknya, dia
meluncur kebawah dan dengan cepat menghamtam bagian punggung seekor domba.

Tetapi ketika dia mencoba untuk terbang kembali dia baru sadar kalau dia tidak bisa
mengangkat domba tersebut dan dia tidak dapat terbang lagi karena kukunya telah terjerat
pada bulu domba.

Walaupun dia mencoba untuk melepaskan dirinya, jeratan itu terlalu sulit untuk dilepaskan
sehingga dia merasa putus asa dan tetap tinggal di atas punggung domba tersebut.

Seorang pengembala yang melihat lantas bergerak mendekatinya. burung gagak itu


mengibas-ngibaskan sayapnya berusaha melepaskan diri, pengembala itu menyadari apa yang
telah terjadi.

Pengembala itupun berlari dan segera menangkap burung itu lalu mengikat dan mengurung
burung gagak tersebut, setelah menjelang sore dia memberikan burung gagak itu kepada
anak-anaknya di rumah untuk bermain.

“Betapa lucunya burung ini!” mereka sambil tertawa, “ini disebut burung apa ayah?”

“itu burung gagak, anakku. Tetapi jika kamu bertanya kepadanya, dia akan menjawab dia
adalah seekor burung elang.”

Pesan moral dan pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita dongeng fabel gagak meniru
elang adalah setiap mahluk memiliki kemampuan yang berbeda, maka janganlah iri
dengan kemampuan mahluk lain.
AMA : RAFFI FIRMASNYAH
KELAS : 7B
TUGAS : BAHASA INDONESIA

Musang dan Anak Ayam

Suatu hari di senja yang


tenang, hiduplah seekor ayam
betina yang sedang mengerami
tiga ekor telur yang akan
menetas. Sang indung ayam itu
sangat sayang kepada anak
ayam yang ada di dalam telur
tersebut.

Dari kejauhan muncullah seekor musang yang jahat ingin segera mendekati kandang ayam
betina tadi. Namun sebelum menuju kandang ayam tadi, si musang harus menaiki sebuah
pohon besar, namun sayangnya musang tidak bisa memanjat pohon itu.

Akhirnya akal bulus sang musang pun muncul, ia perlahan-lahan menuju pagar terdekat
dengan kandang ayam itu, lalu ia berkata “hai ayam, aku membawa pesan dan sesuatu yang
maha penting dari sang raja hutan, bukalah pintu mu lekas” pinta si musang ke indung ayam.

Ternyata ayam tersebut sudah mengetahui terlebih dahulu bahwa musang sedang
mengincarnya. “Ya tunggu sebentar, aku juga ada pesan dari serigala sahabatku, dia punya
sesuatu untuk mu….sebentar ya..

serigala…serigala…kemari sini” kata si induk ayam tidak mau kalah sama sang musang.

Si musang mendengar si ayam berteriak, dan seraya langsung berfikir “Wah ternyata dia
sahabat serigala yang menjadi musuhku, aduh aku harus pergi nih”.

Si musang pun segera meninggalkan kandang induk ayam tadi dan tidak mau kembali lagi.
Akhirnya induk ayam dan telur-telurnya selamat dari akal jahat si musang yang mempunyai
niat jahat untuk memangsanya.

“Jangankan kamu, aku saja takut dan lari kalau ada serigala yang mendekati, hihihi”
tawa si induk ayam sambil kembali mengerami lagi telur-telurnya.

Anda mungkin juga menyukai