Anda di halaman 1dari 5

1.

Mampu menjelaskan jenis-jenis sediaan semi solid


Salep : fase minyak lebih besar, basis anhidrat, memungkinkan penetrasi optimal.
Krim : krim o/w, w/o sediaan opaque (tidak tembus cahaya), kadar padatan lebih
rendah dibandingkan dengan pasta
Gel : komposisi air> 70%, basis yang digunakan anhidrat atau larut air. Memiliki
sifat absorben yang tinggi, biasanya digunakan sebagai lapisan kulit yang rusak.
Lebih tahan air.
Suppositoria : sediaan padar yang dapat meleleh pada suhu tubuh, basis yang
digunakan yang memiliki titik lebur di suhu tubuh dan tidak meleleh di suhu
ruang.
Pasta : kandungan zat padat >70%, basis yang digunakan anhidrat atau larut air.
Memiliki sifat adsorben yang tinggi, biasanya digunakan sebagai lapisan kulit
yang rusak. Lebih tahan air
2. Mampu menjelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing sediaan semi solid
Salep
Keuntungan
 Dapat diatur penetrasi dengan memodifikasi basisnya
 Kontak sediaan dengan kulit lebih lama
 Lebih sedikit mengandung air sehingga sulit ditumbuhi bakteri
 Lebih mudah digunakan tanpa alat bantu

Kerugian

 Terjadi tengik terutama untuk sediaan dengan basis lemak tak jenuh
 Terbentuk Kristal atau keluarnya fase padat dan basisnya
 Terjadi perubahan warna
Krim
Keuntungan
 Mudah menyebar rata
 Praktis
 Mudah dibersihkan atau dicuci
 Cara kerja berlangsung pada jaringan setempat
 Tidak lengket terutama tipe m/a
 Memberikan rasa dingin (cold cream) berupa tipe a/m
 Digunakan sebagai kosmetik
 Bahan untuk pemakaian topical jumlah yang diabsorbsi tidak cukup

Kerugian

 Susah dalam pembuatannya karena pembuatan krim harus dalam keadaan


panas
 Mudah pecah disebabkan dalam pembuatan formula tidak pas
 Mudah kering dan mudah rusak khususnya tipe a/m karena tertanggu
sistem campuran terutama penambahan salah satu fase secara berlebihan
Gel
Keuntungan
 Efek pendinginan pada kulit saat digunakan
 Penampilan sediaan yang jernih dan elegan
 Pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan film tembus
pandang, elastis
 Mudah dicuci dengan air
 Pelepasan obatnya baik
 Kemampuan penyebaran pada kulit baik

Kerugian

 Harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan
penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih
pada berbagai perubahan temperature
 Gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat
 Kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga
lebih mahal.
Pasta
Keuntungan
 Mengikat cairan secret eksudat
 Tidak mempunyai daya penetrasi gatal dan terbuka, sehingga mengurangi
rasa gatal local
 Lebih melekat pada kulit sehingga kontaknya dengan jaringan lebih lama
3
 Konsentrasi lebih kental dari salep
 Daya absorbs sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan
dengan sediaan salep

Kerugian

 Karena sifat pasta yang kaku dan tidak dapat ditembus, pasta pada
umumnya tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu
 Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis
 Dapat menyebabkan iritasi kulit
Suppositoria
Keuntungan
 Dapat menghindari terjadinya iritasi lambung
 Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam
lambung
 Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat
berefek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral
 Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar

Kerugian

 Pengisapan menimbulkan rasa tidak nyaman


 Bahan obat terabsorbsi secara lambat menghasilkan waktu aksi terapeutik
yang lama
 Penyimpanan dengan kelembapan tinggi dapat menyerap kelembapan
yang cenderung mengembang
 Penyimpanan pada kelembapan yang sangat kurang dapat kehilangan
kelembapan dan menjadi rapuh
 Jumlah obat yang diberikan dalam bentuk suppo tergantung pada
pembawa dan bentuk kimia fisik obat yang diberikan.
3. Mampu menerapkan standar CPOB dalam produksi sediaan semi solid
4. Mampu menjelaskan alur produksi sediaan semi solid
Menjelaskan produk antara, produk ruahan, dan produk jadi
Produk antara obat adalah setiap campuran bahan obat yang masih memerlukan
satu atau lebih tahapan pengolahan lebih lanjut untuk menjadi produk ruahan
obat. Contoh produk: hasil granulasi. Hasil granulasi merupakan produk antara,
karena masih memerlukan tahapan lain untuk menjadi produk ruahan (tableting,
coating, polishing)
Produk ruahan obat adalah bahan obat yang telah selesai diolah dan tinggal
memerlukan pengemasan untuk menjadi produk setengah jadi. Contoh : hasil
pencetakan tablet, hasil pengisian kapsul, suppositoria.
Produk jadi obat adalah suatu produk obat yang telah mengalami seluruh tahap
proses pembuatan. Sedangkan produk yang telah dikemas primer namun belum
dikemas sekunder disebut produk setengah jadi. Contoh produk jadi:semua
produk yang telah melewati tahapan proses pembuatan.
5. Metode pembuatan salep (basis hidrokarbon, larut air, absorbsi, dapat di cuci) , krim (tipe M/A,
tipe A/M), gel (hidrogel dan lipogel, pasta, suppositoria
Baca semua materi far industri
6. Mampu menjelaskan komponen bahan aktif dan bahan tambahan dalam sediaan salep dan
menjelaskan tujuan dari penggunaan tiap bahan dalam formulasi
Contoh bahan tambahan salep: Basis hidrokarbon: vaselin, parafin solid/liquid, cera alba/flava;
larut air: golongan selulosa, gelatin, tragachant, sodium alginat dan PEG; absorbsi: emulsi
(lanolin) dan non emulsi (bees wax, adeps lanae), dapat di cuci (cold cream/ vanishing
cream/cleansing cream; asam stearat, hidros lanolin, trietanolamin, propilenglikol)
Contoh bahan tambahan preservatif: nipagin, nipasol
Contoh bahan tambahan antioksidan: BHT

Anda mungkin juga menyukai