Hewan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

Hewan

Penghasil racun : Ikan buntal dari keluarga Tetraodontidae. Tetrodotoksin diproduksi oleh
bakteri laut seperti Vibrio alginolyticus, Shewanella algae, Shewanella putrefaciens dan
Alteromonas tetraodonis yang terdistribusi ke dalam tubuh ikan buntal melalui rantai
makanan. Jenis makanan Ikan Buntal Pisang yang mengandung bakteri penghasil tetrodoksin
yaitu gastropoda Monodonta lineata dan Gibbula umbilicalis, kepiting suku Xanthidae,
bintang laut (Hapsara dkk., 2019).

Nama racun : tetrodotoxin (TTX) dan atau saxitoxins (STXs) (Hapsara dkk., 2019).

Tetrodoksin adalah senyawa yang larut dalam air, tidak berwarna, tidak berbau, stabil oleh
panas dan tidak terdegradasi oleh proses pemasakan (Hapsara dkk., 2019).

Cara kerja racun :

- Banyak penelitian yang meneliti mekanisme toksisitas ikan buntal dengan TTX
mengungkapkan bahwa ikan buntal tidak melakukan biosintesis TTX tetapi
mengakumulasinya melalui rantai makanan yang dimulai dengan bakteri penghasil
TTX. Akumulasi TTX secara bertahap dihilangkan jika pasokan melalui makanan
beracun tidak dilanjutkan. berbagai percobaan pemberian TTX in vivo dilakukan
menggunakan ikan buntal tidak beracun yang dibesarkan secara artifisial dengan diet
tidak beracun, dan menemukan bahwa kinetika TTX internal pada ikan buntal unik:
usus→hati→kulit/indung telur, dan berubah saat ikan buntal tumbuh dan matang
Tetrodotoksin merupakan racun saraf berat molekul rendah berbentuk prisma Kristal
yang dapat menghambat konduksi saraf dan otot, dan secara selektif dapat memblokir
saluran natrium sehingga mengakibatkan kelumpuhan pernafasan dan menyebabkan
kematian (Zhu et al., 2020)

Target aksi racun : TTX biasanya ditemukan di organ-organ ikan buntal spesies tertentu,
biasanya pada liver, ovarium, and gastrointestinal (GI) tetapi juga kadang-kadang di hati.
TTX juga ditemukan di organisme-organisme lain, dan racun ini dipercaya diproduksi secara
eksogen, mulai dari bakteri yang terakumulasi melalui rantai makanan hingga ikan, kerang,
amfibi, dan gurita. TTX akan menyerang saraf dan otot pada manusia (Reverté et al. 2017)

Efek gejala wujud toksik yang ditimbulkan : Gejala-gejala utama keracunan ikan buntal
adalah dari neuromuscular (paraesthesia bibir dan lidah, kesemutan, dan mati rasa emosional)
hingga gastrointestinal (mual, nyeri abdomen, muntah, dan diare) (Reverté et al. 2017)

(Reverté et al. 2017)

Reverté, Laia, Mònica Campàs, Betsy Jean Yakes, Jonathan R. Deeds, Panagiota Katikou,
Kentaro Kawatsu, Michael Lochhead, Christopher T. Elliott, and Katrina Campbell.
2017. “Tetrodotoxin Detection in Puffer Fish by a Sensitive Planar Waveguide
Immunosensor.” Sensors and Actuators B: Chemical 253:967–976.
Wahyuni, Fatma Sri, Intan Nedia Putri, and Dessy Arisanti. 2017. “Uji Toksisitas Subkronis
Fraksi Etil Asetat Kulit Buah Asam Kandis (Garcinia cowa Roxb.) terhadap Fungsi
Hati dan Ginjal Mencit Putih Betina.” Jurnal Sains Farmasi & Klinis 3(2):202-212.

Tumbuhan

Penghasil racun : Nama ilmiah tanaman Kecubung adalah Datura stramonium, dikenal juga
dengan sebutan Jimson weed, locoweed, devil’s weed, stinkweed, angel’s trumpet, dan
thornapple. Secara morfologis tanaman ini tumbuh hingga mencapai 1,5 m. Bunganya
berbentuk seperti terompet berukuran 20-30 cm.2 Tanaman ini banyak ditemukan di daerah
Asia, juga di daerah Hindia Barat, Kanada, dan Amerika Serikat (Mahendrakrisna dan
Firdausi, 2020).

Nama racun: Kandungan tanaman ini adalah alkaloid belladonna, mayoritas atropin dan
skopolamin. Hampir semua bagian tanaman ini mengandung alkaloid belladonna, paling
banyak di bagian bunga, batang, dan buah (benih); konsentrasinya bervariasi tergantung
spesies, iklim, dan cuaca. Kandungan tanaman ini sering disalahgunakan sebagai zat adiktif
atau psikotropika dan yang paling sering digunakan adalah bagian buah (benih). Satu gram
alkaloid 3,4 mg (Trancă et al., 2017 dan Kenzelok, 2010 dalam Mahendrakrisna dan Firdausi,
2020).

Cara kerja racun : Kandungan tanaman ini sering disalahgunakan sebagai zat adiktif atau
psikotropika dan yang paling sering digunakan adalah bagian buah (benih).Satu gram benih
dapat mengandung 2,9 mg atropin dan 0,5 mg skopolamin dengan total kandungan alkaloid
3,4 mg.1,2 Atropin berkompetisi dengan asetilkolin dalam berikatan dengan reseptor
muskarinik, sehingga menimbulkan efek antimuskarinik atau krisis antikolinergik. Namun,
rentang kadar toksisitas tanaman ini masih belum pasti

Target aksi racun :

Efek gejala wujud toksik yang ditimbulkan : Gejala utama keracunan tanaman kecubung
adalah gejala parasimpatis yang meningkat seperti midriasis atau dilatasi pupil akibat
hambatan muskulus spinkter papilaris, mulut kering akibat hambatan sekresi saliva,
takikardia akibat kompetisi reseptor muskarinik di neuron parasimpatis postganglion, serta
hambatan pada reseptor nodus Sinus Atrial (SA), demam, dan eritema akibat vasodilatasi dan
inhibisi kelenjar keringat.2,6 Atropin dan skopolamin dapat menyerang susunan saraf pusat
(SSP) menimbulkan gejala delirium, halusinasi, agitasi, ataupun eksitasi. Gejala dapat
muncul 30-60 menit setelah terpapar (Mahendrakrisna dan Firdausi, 2020)

file:///C:/Users/Dell/Documents/1196-2163-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai