Definisi Pers Dan Jurnalistik
Definisi Pers Dan Jurnalistik
secara bahasa, Pers berarti media. Berasal dari bahasa Inggris Press yaitu
cetak. Apakah media itu hanya media cetak? tentunya tidak. Pada awal
kemunculan, media memang terbatas hanya pada media cetak. Seiring percepatan
tekhnologi dan komunikasi, ragam media mulai meluas. Muncul media Elektrik :
audio. Audio visual (pandang-dengar) sampai internet. Jadi Pers adalah sarana
atau wadah untuk menyiarkan produk-produk jurnalistik.
B. FUNGSI PERS
1) Menyiarkan informasi (informatife) Merupakan fungsi yang pertama dan utama karena
khayalak pembaca memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini.
2) Mendidik (to educate) Sebagai sarana pendidikan massa (mass education). Isi dari media atau
hal yang dimuat dalam media yang mengandung unsur pengetahuan sehingga khayalak
pembaca bertambah pengetahuannya.
3) Menghibur (to entertaint) Khayalak pembaca selain membutuhkan informasi juga
membutuhkan hiburan.
4) Mempengaruhi (control sosial) Tidak dapat dipungkiri dalam kehidupan sosial ada
kejanggalan- kejanggalan baik langsung maupun tidak langsung yang berdampak pada
kehidupan sosial. Maka, media dimungkinkan menjadi control sosial, karena isi dari media
bersifat mempengaruhi.
5) Fungsi kontrol yaitu menyajikan berita yang sifatnya berkesinambungan
tentang suatu kejadian yang berkelanjutan.
6) Fungsi interpretatif, yaitu memberikan interpretasi dan bimbingan
sehingga segala penafsiran kurang jelas akan ditemukan kebenarannya.
7) Untuk fungsi regeneratif ialah mengulas suatu kejadian dari sudut pandang
kejadian masa lalu. Berita yang disamapaikan biasanya mengungkap
sejarah dimasa lampau untuk kepentingan masa sekarang.
8) Fungsi ekonomi ialah melayani sistem ekonomi melalui iklan. Media
koran, radio, dan televisi pastilah memasukkan peluan iklan sebagai
sumber kekayan produksi media tersebut. Oleh karena itu,fungsi ekonomi
sangat besar andilnya bagi media maupun masyarakat pengguna rubrik
iklan.
a. Pers sebagai penggonggong bila serigala datang (watchdog) Pers sebagai pemberi peringatan
dini terhadap sikap dan perilaku penyelenggara negara yang menyimpang dari prinsip-prinsip
clean anda good governance.
b. Pers sebagai pasar gagasan terbuka (open Market places of ideas) Sebagai wadah dialog,
membenturkan gagasan yang bermakna dan yang tidak bermakna serta memberikan gagasan
yang mampu mencerahkan.
c. Pers sebagai kekuatan ke-4 (The Fourth Branch of Power) Dalam perspektif demokrasi,
distribution of power diantara keempat pilar demikrasi: eksekuti, legislatif, yudikatif, dan pers
haruslaing mendung, tidak saling mensubordinasi atau mengkooptasi. Karena suara pers
didengar sebgai suara rakyat dalam sebuah negara demokrasi
C. SYARAT – SYARAT JURNALISTIK
Syarat-syarat bagi jurnalistik yang bertanggung jawab pada masyarakat adalah sebagai
berikut.
1. Media harus menyampaikan berita/informasi sehari-hari yang dapat dipercaya,
lengkap, cerdas, dan bermakna. Artinya informasi yang disampaikan dalam media tidak
boleh berbohong, harus dapat memisahkan antara fakta dan opini serta teruji
kebenarannya.
2. Media dapat berperan sebagai forum untuk pertukaran komentar dan kritik. Media
merupakan milik masyarakat dan sumber informasinya pun untuk masyarakat.Segala
sesuatu sumber informasi yang disampaikan dalam media adalah untuk kepentingan dan
memberikan manfaat sebesar- besarnya untuk masyarakat.
3. Media mampu menjadi wakil menyampaikan informasi anggota kelompok masyarakat.
Artinya informasi kolektif yang dapat memberikan manfaat pada masyarakat harus di
sugguhkan dengan jelas.Ia harus mencangkup aspirasi-aspirasi kelompok, tetapi media
tidak boleh mengungkapkan kelemahan dan kekurangan anggota kelompok.
4. Media mampu menyajikan dan menjelaskan tujuan-tujuan dan nilai-nilai masyarakat.
Informasi yang disampaikan harus mampu mendidik dan menyampaikan nilai-nilai
budaya, seni, pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan.
5. Media selalu terbuka untuk mengakses perubahan-perubahan yang
berkembang dalam masyarakat.
D. MENGENAL BERITA
Secara teoritis ada banyak sekali ukuran berita, namun secara umum
ukuran berita dibagi menjadi dua, yaitu : penting dan menarik. Kemudian,
seberapa penting dan menarikkah suatu peristiwa untuk dijadikan berita ? maka
untuk mempertimbangkan hal tersebut dibutuhkan nilai-nilai prtimbangan untuk
menentukan suatu peristiwa itu layak dijadikan berita. Dalam jurnalistik nilai-nilai
tersebut disebut News Value (nilai berita)
E. Objek Berita
Karena berita adalah laporan yang ditulis oleh seorang jurnalis, maka
objek beritanya adalah fakta. Dan fakta dalam jurnalistik dikenal dalam berbagai
keriteria, yaitu :
1. Peristiwa
Peristiwa adalah suatu kejadian yang baru terjadi, artinya kejadian itu
hanya sekali terjadi.
2. Kasus
3. Fenomena
Fenomena adalah suatu kasus yang ternyata tidak terjadi hanya pada batas
territorial tertentu, artinya kasus tersebut sudah mewabah, terjadi dimana-
mana.
F. Unsur-unsur berita
Berita merupakan hasil rekonstruksi dari fakta (peristiwa) oleh wartawan,
maka diperlukan perangkat untuk merekonstruksikan peristiwa tersebut. Pada
umumnya manusia membutuhkan jawaban atas rasa ingin tahunya dalam enam
hal yang dikenal dengan 5W+1H :
1. What (apa yang terjadi)
2. Who (siapa yang terlibat)
3. Where (dimana peristiwa itu terjadi)
4. When (kapan peristiwa itu terjadi
5. Why (mengapa peristiwa itu terjadi)
6. How (bagaimana peristiwa itu terjadi)
2. Balance (keseimbangan)
2. Clarity (kejelasan)
Pokok atau inti berita yang diletakkan diawal-awal paragraf (1-2 paragraf)
namun bukan berarti paragraf selanjutnya tidak penting, Cuma bukan
merupakan inti berita. Biasanya digunakan dalam penulisan Straigh News.
2. Balok tegak
Inti atau pokok berita tidak hanya diletakkan diawal paragraf tetapi juga
terdapat diawal, ditengah, dan akhir paragraf. Biasanya digunakan dalam
penulisan Depth News (Indepth Reporting ataupun Investigasi Reporting).
3. Spiral
a. Definisi
Tidak semua fakta bisa ditulis dalam bentuk Straight News, karena
Straight News sangat terikat dengan unsur kebaruan (aktualitas). Maka
suatu fakta ditulis dengan bentuk Straight News apabila :
3. Baru (aktual)
kejelasan berita
B. DEPTH NEWS
a. Definisi
C. FEATURES
a. Pengertian
Berita ini lazim disebut berita kisah (narasi) atau cerita pendek non fiksi.
Dikatakan non fiksi karena tetap berdasarkan pada fakta. Features juga disebut berita
ringan (Soft News) karena gaya penulisannya yang indah memikat, naratif,
proasis, imajinatif, dan bahasanya lugas.
Features biasanya menggunakan suatu peristiwa (realitas sosial) yang
biasanya tidak terlalu menjadi perhatian publik dan isinya lebih menekankan pada
sisi Human Interest (menarik minat dan perasaan khayalak pembaca).
Model penulisan Features dalam penulisan berita tidak terikat aktualitas,
namun dalam penulisan Features dibutuhkan kepekaan dan ketajaman menangkap
fenomena dalam realitas sosial melalui pengamatan dan wawancara yang
mendalam, serta riset dikumentasi yang cermat.
b. Ragam Features
1. Historikal Features
Menceritakan kejadian-kejadian yang menonjol pada waktu yang telah lewat, namun
masih tetap mempunyai nilai human interest.
3. Profile features
Mengemukakan pengalaman pribadi seorang atau kelompok.
Khalayak pembaca bisa mengetahui sepak terjang tokoh tersebut,
motivasinya, wawasannya, kerangka berfikirnya. Dan dikemas seolah-olah
kisah pngakuan diri dari orang yang bersangkutan.
4. Adventures features
Menyajikan kejadian unik dan menarik yang dialami seseorang atau
kelompok dalam perjalanan ke suatu daerah tertentu, baik tentang alam
maupun masyarakat.
5. Trend features
Mengungkakan kisah tentang kehidupan sekelompok anak manusia
ataupun perubahan gaya hidupnya dalam proses transformasi social.
6. Seasonal features
Mengisahkan aspek baru dari sutu peristiwa teragenda, seperti saat
lebaran, natal, peringatan hari lahir tokoh nasional, dsb.
7. How-to-do-it
Mengungkapkan bagaimana suatuperbuatan seperti tulisan tentang
pemanfaatan daun sirih sebagai obat keluarga atau bagimana cara
menghapuskan virus computer.
8. Explanatori/Backgrounder
Mengisahkan sesuatu yang terjadi di balik peristiwa atau penjekasan
mengapa hal itu terjadi, misalnya mengisahkan sesuatu yang terjadi di
balik peristiwa atau penjelasan mengapa hal itu terjadi. Misalkan tentang
pemogokan buruh, mengapa pemogokan itu terjadi, sbab apa yang yang
melatar belakangi pemogakan, dll.
9. Human interest features Menceritakan tentang kisah hidup anak manusia yang
menyentuh perasaan, sperti seorang mahasiswa yang terus kuliah dengan
mengandalkan keringatnya sendiri. Penulisan ini ditekankan kepad tingkah laku
hidupnya bukan personnya.
c. Karakteristik Features
Ada beberapa karakteristik dari Features, antaranya;
1. Teras berita (lead) bebas asal menarik
2. Strukturnya bebas tapi tetep ringkas dan terus menarik
3. Bagian akhir tulisan dapat meninggalkan pesan pada pembaca
4. Lenggang cerita terkesan santai
5. Deskripsi bervariasi, mengungkapkan detil-detil yang menyentuh atau yang
membangkitkan emosi.
D. OPINI
Karakteristik Opini
Karakteristikdan sifat opini secara umum bisa dibedakan dengan 3 jenis, yaitu:
1. Deskriptif: tulisan yang hanya menggambarkan atau melukisan suatu peristiwa secara
utuh. Tulisan deskriptif ini dipakai oleh penulis, biasanya untuk medudukkan sebuah
peristiwa atau masalah yang sedang dibicarakan orang banyak. Dengan mendeskripsikan
peristiwa dan masalah secara utuh, penulis mencoba mejelaskan kepada pembaca tentang
peristiwa atau masalah yang sebenarnya.
2. Eksposisi: tulisan yang mengandung gagasan baru yang dicoba ditawarkan dalam
menyelesaikan sebuah permasalahan pada peristiwa/kasus/fenomena yang terjadi di
dalam kehidupan masyarakat. Misalnya....
3. Argumentasi: tulisan yang mengetengahkan pendapat-pendapat tentang suatu masalah
atau peristiwa dengan menggunakan alasan-alasan kuat, baik dengan mendasarkan
pendapatnya dengan penalaran rasional maupun dengan data faktual terpecaya. Tulisan
agrumentatif ini bisa penilaian, penolakan, atau menguatkan gagasan dan pendapat diri
sendiri atau orang lain tentang suatu masalah/peristiwa.
4. Persuasi: tulisan yang dirangkai oleh penulis dalam rangka untuk memengaruhi
pembaca agar mengikuti apa yang dikehendaki penulis.