Bab 2 Vektor
Bab 2 Vektor
BAB 2
VEKTOR
Pendahuluan
Vektor didefinisikan sebagai besaran yang memiliki arah. Kecepatan, gaya dan
pergeseran merupakan contoh–contoh dari vektor karena semuanya memiliki
besar dan arah walaupun untuk kecepatan arahnya hanya positif dan negatif.
Dari gambar dibawah terlihat beberapa segmen garis berarah ( vektor ) seperti AB
, AC dan AD dengan A disebut sebagai titik awal , sedangkan titik B, C dan D
disebut titik akhir.
Vektor posisi didefinisikan sebagai vektor yang memiliki titik awal O (untuk
vektor di bidang , titik O adalah ( 0,0 )).
Hasil Belajar
Mahasiswa dapat mengetahui arti dari vektor dan komponen pembentuknya
Mahasiswa dapat melakukan penjumlahan vektor
Kriteria Belajar
Mampu menerapkan penggunaan vektor didalam menyelesaikan persoalan fisika
mekanika.
Sumber Pustaka
Monica. G, Racmad B., 2002, Strategi Penyelesaian Fisika, Putera Sejati,
Malang.
Vektor
JURUSAN TEKNIK MESIN Hal : 9
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
A 5 m/s notasi A
Pangkal ujung
5 m/s B notasi -B
Ujung pangkal
Vektor
JURUSAN TEKNIK MESIN Hal : 10
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
A
R=A+B
R=A+B
A
Dalil Phytagoras :
R = Rx2 + Ry2
Nilai resultan pada besaran vektor berbeda dengan besaran skalar. Pada besaran
vektor, selain nilai vektor arahnya juga mempengaruhi nilai resultan yang didapat.
Contoh :
1. Penjumlahan Vektor A dan Vektor B yang arahnya sama
A B
RAB = A + B
2. Penjumlahan Vektor A dan Vektor B yang arahnya berlawanan
B
A
RAB = A – B
=0
Vektor
JURUSAN TEKNIK MESIN Hal : 11
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2.3. Sebuah Vektor dapat diuraikan menjadi dua vektor atau lebih
Mengurai sebuah gaya menjadi dua komponen dilakukan apabila :
a. Dibentuk jajaran genjang kalau garis sudut menyudutkan dari dua
komponen diketahui atau terdapat dua garis kerja gaya dari dua komponen
yang melalui satu titik dengan gayanya (secara grafis).
b. Dihitung dengan dalil kosinus (secara analitis) dengan terlebih dahulu
dibuat gambaran penguraian secara grafis.
c. Dihitung dengan dalil sinus (kesetimbangan gaya).
R
Vektor V dapat diuraikan ke sumbu x dan sumbu y dengan rumus sinus dapat
dicari :
Vy Vx
Sin = ------ ; Cos = ------
V V
Vy = V. Sin ; Vx = V. cos
Vektor
JURUSAN TEKNIK MESIN Hal : 12
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
R
Vy
Vx
II I
III IV
Kuadran I II III IV
Vx + - - +
Vy + + - -
Rangkuman
Vektor
JURUSAN TEKNIK MESIN Hal : 13
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Penjumlahan dua buah vektor yang arahnya sama akan ditambahkan sedangkan
jika arahnya berlawanan maka akan dikurangi dan arahnya mengikuti nilai vektor
yang besar.
Soal
1. Carilah jumlah dua vektor gaya berikut dengan metoda jajaran genjang.
Jawab :
2. Empat gaya sebidang bekerja pada sebuah benda dan berpotongan di titik O.
Carilah resultan gaya dengan menggunakan metoda komponen.
Jawab :
3. Empat gaya sebidang bekerja pada sebuah benda dan berpotongan di titik O.
Carilah resultan gaya dengan menggunakan metoda poligon.
Jawab :
4. Seorang ahli gua sedang meneliti sebuah gua. Ia mengikuti sebuah lorong
yang panjangnya 150 m lurus ke arah timur, kemudian 50 m ke arah barat laut
dengan membentuk sudut 30° dengan arah barat, kemudian 100 m ke arah
barat daya dengan membentuk sudut 45° dengan arah barat. Setelah
pergeseran keempat yang tidak diketahui arahnya ternyata ia kembali ke
tempat semula. Tentukan besar dan arah pergeseran keempat tersebut?
Jawab :
Vektor
JURUSAN TEKNIK MESIN Hal : 14
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Vektor