105
BAB I
PENDAHULUAN
1. TUJUAN UMUM
Setelah selesai mengikuti pelatihan peserta mampu mengoperasikan perangkat lunak
desain grafis.
2. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi “Mengoperasikan
Perangkat Lunak Desain Grafis” ini untuk memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Menentukan jenis software yang sesuai untuk aktivitas tertentu dalam Desain
Grafis
b. Mengoperasikan software Vector-Drawing
c. Mengoperasikan software Image-Editing
d. Mengoperasikan software Page-Layout
106
BAB II
MENENTUKAN JENIS SOFTWARE YANG SESUAI UNTUK AKTIFITAS TERTENTU
DALAM DESAIN GRAFIS
1. PERANGKAT LUNAK (software) YANG LAZIM DIGUNAKAN DALAM DESAIN
GRAFIS DIIDENTIFIKASI JENIS-JENIS DAN PERBEDAAN UTAMANYA
Definisi Desain Grafis: adalah salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapanyang
memberikan kebebasan kepada sang desainer (perancang) untuk memilih,
menciptakan, atau mengatur elemen rupa seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di
atas suatu permukaan dengan tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai
sebuah pesan. Gambar maupun tanda yang digunakan bisa berupa tipografi atau
media lainnya seperti gambar atau fotografi. Desain grafis umumnya diterapkan
dalam dunia periklanan, packaging, perfilman, dan lain-lain.
Secara garis besar, desain grafis dibedakan menjadi beberapa kategori:
1. Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet,
leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
2. Web Desain: desain untuk halaman web.
3. Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
4. Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain
profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan
arsitek taman.
5. Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.
Desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun
berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.
107
poster, dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan
gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah:
- Adobe FrameMaker
- Adobe In Design
- Adobe PageMaker
- Corel Ventura
- Microsoft Publisher
- Quark Xpress
108
- Metacreations Painter
- Metacreations Live Picture
- Micrografx Picture Publisher
- Microsoft Photo Editor
- QFX
- Wright Image
109
- Hyper Studio
- Ovation Studio Pro
- Macromedia Director
- Macromedia Flash
- Multimedia Builder
- Ezedia
- Hyper Studio
- Ovation Studio Pro
Adobe Photoshop
Adobe Photoshop adalah software yang dibuat oleh perusahaan Adobe System, yang
di khususkan untuk pengeditan foto, pengolahan gambar dan pembuatan effect.
Perangkat lunak ini banyak digunakan oleh Fotografer Digital dan perusahaan iklan
sehingga dianggap sebagai pemimpin pasar (market leader) untuk perangkat lunak
pengolah gambar. Meskipun pada awalnya Photoshop dirancang untuk menyunting
gambar untuk cetakan berbasis-kertas, Photoshop yang ada saat ini juga dapat
digunakan untuk memproduksi gambar bitmap untuk World Wide Web. Beberapa
versi terakhir juga menyertakan aplikasi tambahan, Adobe ImageReady, untuk
keperluan tersebut.
Photoshop juga memiliki hubungan erat dengan beberapa perangkat lunak
penyunting media, animasi, dan authoring buatan Adobe lainnya.
110
Desainer dapat membuat gambar misalnya daun, logam, air, dan bermacam gambar
lainnya
Mengedit foto dan gambar yang sudah ada. Dengan Photoshop kita dapat merubah
gambar kita jelek menjadi bagus ataupun sebaliknya. Selain itu juga Photoshop
dapat merubah foto seseorang menjadi sebuah gambar kartun. Atau dalam Design
Grafis disebut vector and vexel.
Memproses materi Web. Photoshop juga digunakan untuk keperluan web, misalnya:
kompresi file gambar agar ukurannya lebih kecil, memotong gambar kecil-kecil (slice),
dan membuat web photo gallery. Dengan Adobe Image Ready, gambar yang
sudah ada bisa dibuat untuk keperluan web, misalnya menjadi rollover dan animasi
GIF.
CorelDraw
CorelDraw adalah software yang dibuat oleh perusahaan Corel Corp yang digunakan
untuk membuat, mengolah dan mencetak objek grafis berformat vektor. Meskipun
demikian CorelDraw juga seringkali digunakan untuk mengolah objek bitmap yang
bersifat simple task atau pekerjaan yang bersifat umum. Kelebihan CorelDraw
Interface dan penggunaan tool sangat mudah, Sangat terasa ketika kita
menggunakan bezier tool, dibandingkan dengan menggunakan pen tool pada
photoshop atau adobe illustrator. Ketika hasil objek diolah menggunakan shape tool
maka tanpa harus ada tool satu persatu untuk pengubahan mode garis smooth,
simetris dan cusp.
Proses pembuatan dan pengeditan objek cepat tidak ada layer visible atau tanpa
dipengaruhi layer. Karena layer pada CorelDraw dibuat tak terlihat atau bersifat idle.
Dengan adanya hal ini maka proses pemilihan objek juga cepat. Dan juga dengan
satu atau dua tool saja, kita bisa membuat dan mengedit objek.
Ada blending color atau pencampuran warna secara live Maksud blending adalah
mencampur antara warna satu dengan warna lainnya. Contohnya mencampur warna
merah dengan warna hijau maka akan secara otomatis warna hasil adalah warna
pencampuran dengan scala tertentu.
111
Hasil trace, pengubahan bitmap ke vektor cukup baik pengubahan dari bitmap ke
vektor sangat banyak digunakan, ini dikarenakan sifat vektor yang tidak pecah saat
ada proses transformasi. Tracing bitmap tersedia dalam berbagai mode pilihan
sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk proses cetak hasil memuaskan maksudnya perbedaan antara tampilan pada
layar monitor dan hasil cetak tidak terlalu banyak. Sehingga bisa dibilang hasil cetak
sesuai dengan apa yang ditampilkan pada layar monitor. Juga bisa digunakan untuk
separasi sablon. Tentu saja agar dapat menjadi optimal kita harus mengkalkulasi
ulang dan menyesuaikan beberapa has seperti layar monitor, tinta printer, kertas
printer dan jenis printer itu sendiri.
Kekurangan CorelDraw
Model visualisasi yang digunakan untuk digital seperti komputer dan piranti
elektronik lainnya hasil kurang bisa memuaskan terutama pewarnaan yang tidak
bisa secerah Adobe Illustrator. Meskipun bisa disiasati tetapi masih dengan cara
yang agak lama.
112
BAB III
MENENTUKAN JENIS SOFTWARE YANG SESUAI UNTUK AKTIFITAS TERTENTU
DALAM DESAIN GRAFIS
1. FASILITAS YANG TERSEDIA DALAM SOFTWARE VECTOR-DRAWING
DIIDENTIFIKASI DAN DIGUNAKAN
113
Direct Selection Tool (A), menyeleksi point atau path objek
Pen Tool (P), membentuk garis lurus dan garis lengkung untuk
membuatobjek
Area Type Tool, membuat teks dalam path yang terbuka maupun path
yangtertutup
secara horizontal
Type on a Path Tool, membuat teks mengikuti garis path secara horizontal
Vertical Type Tool, mengganti teks secara vertical (dari atas ke bawah)
Vertical Area Type Tool, mengganti teks dalam path yang tertutup ke
teksvertical
Vertical Type on a Path Tool, mengganti teks dalam path yang tertutup
keteks vertical
114
Rectangular Tool (M), menggambar bentuk persegi empat
Reshape Tool, memilih anchor point dan memastikan keseluruhan alur tetap utuh
Warp Tool (shift+R), menekuk objek dengan menggerakan cursor pada objek
Pucker Tool, menurunkan bentuk objek dengan menggerakan control point pada
cursor
115
Bload Tool, memompa objek dengan control point pada cursor
digerakanmenjauhi objek
Scallop Tool, menambahkan detail lengkungan kurva garis luar suatu objek
Wrinkle Tool, memberikan detail mengerut pada garis tepi suatu objek
116
Live Paint Selection Tool (shift+L), menggabungkan warna objek
dalamgroup live paint.
Mesh Tool (U), membuat dan mengubah effect mesh pada warna.
117
Stacked Column Graph Tool, membuat grafik kolom bertumpuk
secaravertical.
(shift+X),
118
2. PEMBUATAN GAMBAR VEKTOR DIHASILKAN
1. Buatlah sebuah lengkungan dengan menggunakan Pen Tool pada lembar kerja.
Klik titik 1 (satu) dari bawah miring keatas ketitik 2 (dua) dan tahan sambil digerakan
mouse sampai mendapatkan lengkungan yang diinginkan.
3. Warnai gambar dengan menggunakan Gradient Tool. Gunakan Pallete Swatch dan
Gradient dan atur seperti gambar dibawah ini.
119
4. Agar terlihat lebih rapih hilangkan garis tepi dengan menggunakan Stroke.
5. Gunakan Rotation Tool , tekan tombol alt pada keyboard kemudian klik tepat di
tengah tanda navigator pada gambar maka akan muncul menu tab, isikan tanda 30
pada kolom Angle selanjutnya klik Copy.
120
7. Ulangi langkah diatas samapi akhirnya seperti gambar dibawah ini.
8. Selanjutnya seleksi semua objek dengan klikCtr+A, kemudian pilih menu Window
>Transparancy, lalu atur Blending Mode ke Multiply. Maka hasilnya akan seperti
gambar dibawah ini.
121
3. PENYUNTINGAN ATAU PENGOLAHAN GAMBAR VEKTOR DILAKUKAN
1. Buat file baru pada Adobe Photoshop dengan setting seperti berikut.
2. Buat layer baru kemudian gunakan Pen Tool untuk membuat Path dalam bentuk
kaos.
3. Gunakan Convert Point tool dan Add Anchor Point Tool untuk merapihkan dan
memperhalus lekukan pada gambar tersebut.
122
4. Pilih Pencil Tool atur ukurannya menjadi 5px dengan warna hitam, kemudian pilih
Convert Point Tool kemudian klik kanan pada mouse pilih Stroke Path, pada Stroke
Path pilih Tool : Pencil kemudian ok.
Maka hasilnya seperti gambar dibawah ini.
Sekarang kita telah memiliki sketsa gambar kaos, buat layer baru dan gunakan teknik
seperti diatas untuk membuat kaos lebih terlihat real. Untuk menghilangkan Path,
aktifkan Convert Point Tool kemudian klik kanan pada mouse anda pilih Delete Path.
Seperti contoh dibawah ini.
123
4. TATA LETAK MENGGUNAKAN SOFTWARE VECTOR-DRAWING DILAKUKAN
1. Menu Bar, fasilitas yang dapat anda gunakan seperti file, edit, objek, type,
select,filter, dll yang mana akan mempermudah pekerjaan anda jika ingin menambah
efek, save pekerjaan, print, dan lain sebagainya.
2. Property Bar, menunjukan kedetailan yang dihasilkan pada Toolbox,
maksudnyaadalah jika anda mengaktifkan salahsatu Toolbox maka anda dapat
mengatur opsi dari Toolbox pada area Property Bar.
3. Toolbox, perangkat yang membantu anda didalam pengerjaan di area kerja
untukmembuat desain dan ilustrasi.
4. Artboard Area, area kerja untuk menghasilkan desain yang merupakan
bagianutama dari sebuah project.
5. Status Bar, menampilkan nama tool yang sedang digunakan mengerjakan
artwork,jenis warna dari dokumen yang sedang dikerjakan serta fasilitas help dari
adobe illustrator.
124
6. Palletes, fungsinya sama seperti Toolbox yang gunanya untuk memberi warna
danbeberapa pekerjaan lain yang dapat mempermudah hasil desainnya nanti, untuk
menampilkan opsinya yang lain dapat di centang di window lalu centanglah beberapa
yang anda perlakukan seperti color, swatches, gradient, stroke, transparency, dll.
1. Buka file baru di Adobe Photoshop dengan pengaturan seperti dibawah ini.
2. Pada palette layer, double klik layer background untuk melepaskan kunci layer
background, kemudian klik enter pada kotak dialog. Selanjutnya tekan “D” untuk
mereset warna forground dan background dan tekan “alt+delete” untuk memberi
warna hitam sebagai warna latar. Maka hasilnya akan seperti ini.
125
3. Pilih Elliptical marquee tool kemudian tekan “shift” dan drag untuk membuat seleksi
lingkaran, seperti gambar dibawah ini.
126
5. Buat layer baru dengan nama “Ring”, kemudian pada menu bar pilih Edit>Stroke
dengan pengaturan Width: 12px, Color: (153,153,153), Location: Center, Mode:
Normal dan Opacity: 100% klik ok dan “command +D” untuk menghilangkan
seleksi.
Langkah selanjutnya kita akan mempersiapkan beberapa buah guide line, guide line
pada tahap ini akan sangat membantu pada tahap – tahap kita selanjutnya.
Pilih menu View>Rulers dan Snap, pastikan layer latar dalam keadaan aktif
kemudian drag pada mistar vertical dan horizontal tepat berpotongan di tengah –
tengah lingkaran.
127
6. Aktifkan Elleptical Marquee Tool pada toobox, tekan “alt+shift+drag tepat dari tengah
– tengah perpotongan guide line kea rah luar untuk membuat seleksi lingkaran yang
baru.
7. Buat layer baru dengan nama “Ring Putih”, pilih menu Edit>stroke dengan
pengaturan Width: 10px, color: (255,255,255), Location: Center, Mode: Normal dan
Opacity: 100% klik ok dan “command +D” untuk menghilangkan seleksi.
Tahap selanjutnya kita akan manambahkan teks logo kedalam ring putih, pada teks
logo kali ini kita akan menggunakan font “Lucida Sans Unicode”.
128
8. Buat layer baru dengan nama “V”, aktifkan Horizontal Type Tool pada tollbox dan Set
the text color dengan warna putih. Buat huruf V dan posisikan seberti contoh dibawah
ini.
9. Duplicate layer V dengan nama “V1” dan posisikan seperti contoh gambar dibawah
ini.
10.Cermati beberapa langkah berikut, pastikan layer V1 dalam keadaan aktif, pada menu
bar pilih Layer>Type>Create Work Path, pada toolbox aktifkan Pen Tool, pada flyout
akan muncul Convert Point Tool. Pilih dan posisikan control point untuk membentuk
path seperti gambar dibawah ini.
129
11.Buat layer baru dengan nama “W1” dan non aktifkan layer V1, klik tab path pada
palette PATHS dan tekan “command +klik” pada layer “Work Path” untuk
mengubah path menjadi seleksi.
12.Pastikan warna background putih dan layer “W1” dalam keadaan aktif, tekan
“command +delete” untuk mengisi seleksi dengan warna putih, kemudian
“command +D” untuk menghilangkan seleksi. Maka hasilnya akan tampak seperti
gambar dibawah ini.
13.Duplicate layer “W1” dengan nama “W”, pilih Move Tool pada toolbox kemudian
transform layer W tersebut dengan cara, pilih menu Edit>Transform>Flip Horizontal”
dan posisikan seperti gambar berikut. Hilangkan Guide Line dengan cara pilih menu
View>Clear Guides.
130
Sampai pada tahap ini kita sudah berhasil mendesain logo VW, beberapa langkah
selanjutnya kita akan menambahkan effect bayangan dan effect emboss serta
beberapa effect pendukung lainnya.
14.Delete layer “V1”, aktifkan layer “W,W1,V dan Ring Putih” dengan menekan tombol
shift, gabungkan ke empat layer tersebut dengan pilih menu Layer>Merge Layers
dan beri nama “VW”
15.Pastikan layer VW aktif, pilih menu Layer>Layer Style>Blending Options, atur pada
dialogue style Drop Shadow, Inner Glow, Bevel and Emboss, Gradient Overlay dan
satin seperti contoh berikut.
Drop Shadow
131
Inner Glow
132
Bevel and Emboss
Satin
Gradient Overlay
133
16.Pastikan layer Ring yang akan diberikan effect telah aktif, kemudian atur Drop
Shadow, Inner Glow, Bevel and Emboss, Satin dan Gradient Overlay seperti
pengaturan contoh di atas.
134
BAB IV
MENGOPERASIKAN SOFTWARE IMAGE-EDITING
135
Single Row Marquee Tool, membuat seleksi berbentuk garis horizontal.
Polygonal Lasso Tool (L), menyeleksi gambar yang memiliki garis tepi lurus.
Quick Selection Tool (W), membuat area seleksi yang memiliki warna
serupapada beberapa area image atau gambar.
Magic Wand Tool (W), membuat area seleksi yang memiliki warna
serupasecara keseluruhan.
Color Sampler Tool (I), mengambil berbagai sample warna pada image.
Ruler Tool (I), digunakan untuk mengetahui sudut dan jarak image.
Note Tool (I), untuk memberi catatan baik teks maupun suara.
Spot Healing Brush Tool (J), meretouch image secara otomatis pada
spotyang dipilih.
136
Healing Brush Tool (J), meretouch image secara otomatis dengan
terlebihdahulu mengambil sample polanya pada bagian yang lain.
Red Eye Tool (J), memperbaiki warna merah pada image atau gambar.
Art History Brush Tool (Y), mengembalikan object yang telah dirubah
kekeadaan object yang telah di tambah effect tertentu.
Magic Eraser Tool (E), menghapus area gambar atau object tertentu
yangmemiliki warna sejenis.
137
Gradient Tool (G), membuat gradasi warna.
Paint Bucket Tool (G), mewarnai area yang dipilih dengan warna
yangterdapat pada foreground area.
Smudge Tool, untuk memberikan effect gosokan pada image atau gambar.
Burn Tool (O), menggelapkan bagian object pada image atau gambar.
Pen Tool (P), membuat gambar garis lurus dalam bentuk path atau vector.
Horizontal Type Tool (T), membuat teks atau tulisan secara mendatar
atauhorizontal.
Vertical Type Tool (T), membuat teks atau tulisan dengan posisi vertical.
138
Vertical Type Mask Tool (T), membuat seleksi dengan bentuk teks vertical.
3D Camera Rotate Tool (N), untuk memutar sudut pandang camera 3D.
3D Pan Camera Tool (N), untuk menggeser sudut pandang camera 3D.
139
3D Zoom Camera Tool (N), merubah zoom sudut pandang camera 3D.
Edit in Quick Mask Mode (Q), menyeleksi dengan menggunakan brush tool
1. Buka file baru di Adobe Photoshop dengan pengaturan seperti dibawah ini.
140
2. Tuliskan dengan huruf kecil nama anda masing - masing di dalam kanvas atau
lembar kerja dengan font Arial Black berukuran 300 pt.
3. Gabungkan kedua layer antara layer background dengan layer text, dengan cara
menekan tombol shift dan klik kedua layer tersebut kemudian gunakan menu Layer
> Merge Layers.
4. Untuk menciptakan effect glossy pada text kita membutuhkan jenis huruf yang tebal
atau gemuk dan bulat. Karena dengan membuat bagian tulisan tepi menjadi bulat,
maka object tersebut dapat menangkap lebih banyak cahaya dari ujung sudut. Kita
dapat melihat kalau pada tepi font Arial Black tidak berbentuk bulat. Saya akan
memberikan teknik cepat dan mudah untuk mengubah setiap tepi dari ujung ke bulat.
Gunakan menu Filter > Blur > Gaussian Blur (Radius : 8px).
141
5. Kemudian pilih menu > Image > Adjustments > Levels, pada bagian input level left
(148), mid (1.00), right (165)
6. Selanjutnya kita pilih Magic Wand Tool (W) dan klik pada area yang berwarna hitam
sambil menekan tombol shift untuk mendapatkan seleksi dibagian tersebut menjadi
aktif.
7. Buatlah new layer yang kosong diatas layer text. Dengan cara mengklik tombol
Create a new layer dibagian bawah pallete.
Kemudian berikan warna hitam pada daerah yang kita seleksi dengan Paint Bucket
Tool (G) setelah itu kita turunkan opacity menjadi 50%. Kemudian tekan ctrl+D
untuk keluar dari seleksi, kemudian matikan layer background.
142
8. Langkah selanjutnya kita akan membuat effect glossy pada tulisan. Gunakan menu
layer > Layer Style > Blending options > Blending options: Default. Aturlah dengan
nilai - nilai seperti dibawah ini.
9. Selanjutnya menu layer > Layer Style > Blending options > Drop Shadow. Aturlah
dengan nilai - nilai seperti dibawah ini.
10.Kemudian menu layer > Layer Style > Blending options > Inner Shadow. Aturlah
dengan nilai - nilai seperti dibawah ini.
143
11.Menu layer > Layer Style > Blending options > Outer Glow. Aturlah dengan nilai -
nilai seperti dibawah ini.
12.Menu layer > Layer Style > Blending options > Inner Glow. Aturlah dengan nilai -
nilai seperti dibawah ini.
13. Menu layer > Layer Style > Blending options > Bevel andContour Gaussian dan Range
37% Emboss dengan
144
14. Menu layer > Layer Style > Blending options > Color Overlay. Berilah warna yang
sesuai dengan keinginan dan selera anda.
16. Selanjutnya kita akan memberikan background pada text. Pertama - tama kita buat
layer baru dibawah layer text dan beri warna sesuai dengan keinginan kita dengan
menggunakan Paint Bucket Tool (G). Pilih menu Layer > Layer Style > Gradient
Overlay untuk memberikan effect pada background.
145
17. Maka hasilnya akan terlihat seperti gambar dibawah ini
1. Buka file baru di Adobe Photoshop dengan pengaturan seperti dibawah ini.
146
3. Klik ctrl+A pada gambar MacIntosh copy (ctrl+C) dan paste (ctrl+V) di lembar kerja.
Kemudian atur ukuran gambar MacIntosh dengan lembar kerja. Cara yang digunakan
dengan metode Transform yaitu dengan ctrl+T selanjutnya samakan ukuran gambar
dengan lembar kerja dengan cara mendrag gambar tersebut kemudian tekan Enter.
4. Sekarang kita akan membuat gambar MacIntosh sebagai background. Klik layer
tersebut agar menjadi aktif kemudian pilih menu Layer > Merge Layers.
147
5. Aktifkan gambar Glossy Text.jpg yang terdapat dalam lembar kerja Adobe Photoshop
kemudian ulangi langkah 3 pada gambar Glossy Text. Kemudian atur besarnya ukuran
gambar Glossy text dengan gambar yang terdapat di dalam layar MacIntosh. Lalu
tekan Enter.
6. Langkah selanjutnya kita akan merapihkan gambar yang terdapat didalam layar
MacIntosh agar terlihat lebih realistic. Klik Add layer mask yang terdapat pada kolom
bawah layer.
8. Aktifkan Paint Bucket Tool , kemudian klik pada gambar Glossy Text di dalam
lembar kerja.
148
9. Aktifkan Brush Tool kemudian setting Foreground color menjadi marna putih. Atur
size brush tool sesuai dengan kebutuhan kemudian rapihkan gambar yanhg terdapat
didalam layar MacIntosh.
10.Aktifkan gambar SL my ~V~.jpg dan atur besarnya gambar dengan metode
transform seperti contoh dibawah ini kemudian ulangi langkah 6,7,8,9 pada gambar
SL my ~V~.
11.Selanjutnya kita duplicate layer 2 dengan nama Effect dan letakan layer effect
dibawah layer 2.
12.Untuk membuat effect menembus batas kita pilih pada layer effect menu > filter >
Stylize > Wind atur dengan method Blast dengan direction From the left. Ulangi
sampai 2 atau 3 kali.
13.Pilih menu Filter > Blur > Gaussian Blur dengan radius 0.7 Pixels. Dan hasilnya akan
terlihat seperti gambar dibawah ini.
14. Simpan file dengan nama Menembus Batas dan format JPEG
149
BAB V
MENGOPERASIKAN SOFTWARE PAGE-LAYOUT
1. PENGATURAN TATA LETAK DARI ELEMEN-ELEMEN DESAIN YANG ADA
DILAKUKAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE PAGE-LAYOUT
150