REPUBLIK INDONESIA
Jalan MH. Thamrin No. 8, Jakarta 10340 - INDONESIA
Telp. +62 21 23951100, email : kemenkomaritim@maritim.go.id
Risalah
Rapat Koordinasi Kebijakan Penerbitan Visa Pasca Pandemi
23 September 2022
A. Tujuan Rapat
Rapat dilakukan untuk menindaklanjuti Rapat koordinasi tingkat Menteri yang dipimpin oleh
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Invesasi pada tanggal 16 September 2022.
Adapun tujuan rapat ini adalah :
1) Membuat kebijakan terkait penerbitan visa sehingga lebih mudah bagi WNA (investor,
global talent, dan diaspora) untuk masuk ke Indonesia.
2) Mengidentifikasi kendala penerbitan visa.
3) Mencari solusi atas kendala penerbitan visa pasca pandemi.
B. Peserta Rapat
Rapat dipimpin oleh Deputi Bidang Koodinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. Rapat dihadiri oleh Direktur Jenderal
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan, Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Deputi
Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian
Investasi/BKPM, Direktur Kajian Strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif,
Direktur Konsuler Kementerian Luar Negeri, perwakilan dari Kedeputian Bidang Promosi
Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian
Keuangan, dan perwakilan dari Kedeputian Bidang Pemasaran serta Kedeputian Bidang
Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
C. Pembahasan
I. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kementrian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi
Follow up dari rapat pak menko minggu lalu Ada beberapa hal yang perlu di perbaikki
terkait kebijakan visa. Antara lain rekomendasi visa dirjen imigrasi yang Dibuat jaman
covid dan belum dicabut dan harus segera di revisi. Tetap proceed ini tidak
menganggu persetujuan visanya. Terutama tenaga kerja kondisi sebelum pandemi
Disampaikan bahwa pak firman dan Tim akan memaparkan hasil kajian dengan Tim.
Selanjutnya Deputi bidan Koordinasi Investasi dan Pertambangan akan diberikan
draft terkait dengan quick win yaitu E-Visa untuk bisa di kaji bersama.
Kita bersama fokus kepada quick win
Untuk di perhatikan bersama BPK dan VoA untuk di siapkan asas kemanfaatanya,
untuk kita fokus pada quick win. Terkait dengan pembayaran kita akan koordinasi
dengan dirjen pembendaharaan dan perbankan agar segera menemukan solusi nya.
II. Staf Khusus Menko Marves Bidang Hubungan Internasional dan Perjanjian
Internasional
Pembangunan merupakan hasil dari proses learning by doing atau know how. Disampaikan
bahwa Imigrasi menjadi salah satu mekanisme untuk mendatangkan ide dan keahlian baru
untuk dipelajari di dalam negeri.
Disampaikan bahwa migrasi yang tinggi berkorelasi dengan pendapatan per kapita dan
kompleksitas ekonomi suatu negara Kebijakan Imigrasi yang Terbuka Mendorong Investasi dan
Inovasi di Dalam Negeri
Telah dilakukan Penelitian dan hasil Studi dari Harvard Menunjukkan Kebijakan Imigrasi
Indonesia Dikategorikan Rumit dan Mahal menyebabkan rendahnya jumlah orang asing di
Indonesia
Studi dan evaluasi terkait penyebab rendah nya daya saing Gloal Talent Indonesia adalah
karena Indonesia berada pada Ranking 80 dari 134 Negara. Indonesia tertinggi pada aspek
attract (86), retain (86) dan Global Knowladge skills (89).
Terdapat isu besar yang ada di Indonesia, Pertama terdapat 4- 8 juta diaspora Tersebar di
seluruh dunia yang dapat dikataka bahwa ini merupakan elemen penting dari kebijakan
Imigrasi, hal ini juga meyebabkan banyakya katagori Visa dan Permanent Residencey.
Semakin maju suatu negara, kategori visa yang ditawarkan semakin beragam, dengan rincian
yang jelas untuk memenuhi berbagai kebutuhan ekonomi.
Memberikan insentif dan dukungan untuk menarik investor dan wirausaha (entrepreneurship)
seperti percepatan proses penerbitan izin
Memberikan warga keturunan suatu negara yang berada di luar negeri hak untuk tinggal
permanen (permanent residency atau “PR”)
Perbandingan Visa Investor Negara Peers: Masa Durasi dan Benefit yang Diberikan Indonesia
Masih Lebih Rendah
Menambah Kategori Visa dan Meningkatkan Benefit Setidaknya Setara dengan Negara Peers :
Membuat Prosedur Lebih Efisien dan Sederhana Dengan Mengandalkan Sistem Digital Yang
Terhubung Antar KL Sehingga Biaya Bisa Lebih Sederhana
Mengembalikan Proses Dan Prosedur Pengajuan Visa Kembali Ke Masa Pra-pandemi, yaitu:
Penyederhanaan Proses untuk Visa Calling dan Penambahan Lokasi Perwakilan Republik
Indonesia yang Dapat Mengurus Visa Calling, yaitu:
1) Proses Wawancara saat ini masih menggunakan tim Koordinasi, atau mungkin nanti
tidak perlu ada wawancara ( disederhanakan ).
2) Bagaimana jika kita menambah jumlah perwakilan RI, saat ini ada 6 perwakilan atau
mungkin bisa di tambah lebih dari 6 agar mempermudah Proses.
IV. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan
Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan
Kementerian Ketenagakerjaan memiliki satu Surat Edaran (SE Menaker No. 11 Tahun
2021) yang dianggap menghambat proses penerbitan rencana penggunaan tenaga
kerja asing (RPTKA) karena birokrasinya berbelit.
Kementerian Ketenagakerjaan telah menyiapkan draft SE baru dengan alur birokrasi
yang lebih sederhana sehingga diharapkan dapat mempermudah proses RPTKA.
Pelayanan RPTKA biasanya memerlukan waktu 4 – 7 hari, namun dengan SE baru
yang akan diterbitkan, jangka waktu pelayanan RPTKA bisa dipersingkat menjadi 3
hari dengan mengurangi birokrasi dan mempercepat proses tahapan verifikasi
dokumen.
Jika hasil kesepakatan dengan K/L terkait setuju untuk mencabut SE Menaker No. 11
Tahun 2021, pada Senin, 26 September 2022 akan langsung diproses untuk dicabut.
Kendala dalam proses RPTKA biasanya pembayaran yang lama dari yang
membutuhkan RPTKA, sehingga Kemnaker juga tidak bisa langsung memproses
permohona RPTKA tersebut dan pelayanan RPTKA menjadi lebih lama yaitu 5 hari.
X. Tindak Lanjut
- Perlu segera membuat kebijakan terkait pembebasan visa bagi Delegasi G20 yang datang
ke Indonesia, tetapi tidak termasuk pembebasan visa bagi kerabat yang tidak memiliki
hubungan keluarga dengan Delegasi tersebut.
- Rencana pembebasan visa kunjungan bagi wisatawan perlu dianalisis lebih dalam
kelebihan dan kekurangannya oleh Kemenparekraf, jangan sampai merugikan negara
karena berkurangnya PNBP.
- Kemnaker agar segera mencabut SE Menaker No. 11 Tahun 2021.
- Masing-masing K/L agar fokus dengan kegiatan Quick Win yang meliputi perbaikan-
perbaikan yang perlu dilakukan dalam 1 bulan ke depan.
- Minggu depan akan diadakan rapat untuk membahas mengenai isu Sistem Pembayaran
Visa dengan Himbara dan Kemenkeu.
- Tim Kemenko Marves bersama dengan KemenPANRB akan mereview proses bisnis
penerbitan visa yang dilakukan oleh K/L terkait.
- Perlu mempertimbangkan pembuatan kategori visa baru yang lebih spesifik (visa untuk
investor, visa untuk global talent dan digital nomad, serta visa untuk diaspora) yang
diminta oleh Bapak Presiden Republik Indonesia. Perlu diskusi lebih lanjut dengan K/L
terkait.
Rifky Setiawan