Anda di halaman 1dari 5

INDEF

Institute for Development of Economics & Finance

Jakarta, 1 Februari 2023

Nomor : A. 031/INDEF/II/2023
Lampiran : TOR (Term Of Reference)
Perihal : UNDANGAN SEMINAR

Kepada Yth.
Daftar terlampir
Di –
Tempat

Dengan hormat

Sebagaimana diketahui bahwa beberapa hari yang lalu Menteri Investasi/Kepala


BKPM telah bertemu Presiden RI menyampaikan peta jalan hilirisasi investasi
strategis guna memperkuat kebijakan hilirisasi di Indonesia. kami dari INDEF (Institute for
Development of Finance and Finance) bersama Kementerian Investasi/BKPM dan
ITIC (The International Tax and Investment Center) Washington D.C. akan
menyelenggarakan seminar terkait hal tersebut. Seminar ini mengambil tema
“Mampukah Indonesia Mendongkrak Investasi Melalui Friendshoring?” yang akan
diselenggarakan secara daring pada :

Hari, Tanggal : Rabu, 8 Februari 2023


Waktu : 09.00-12.00 WIB (Waktu Indonesia bagian Barat)
Tempat : Zoom cloud Meeting
ID Zoom : https://bit.ly/RegistrationFriendshoring

Sehubungan dengan kegiatan diatas, kami ingin mengundang Bapak dan Ibu untuk menghadiri
seminar daring ini. Kami melampirkan TOR kegiatan sebagai acuan.

Demikian undangan ini kami sampaikan, besar harapan kami Bapak ibu berkenan. Atas
perhatian dan kehadiran Bapak Ibu kami sampaikan terima kasih.

Hormat kami

Didik J. Rachbini
Ekonom Senior/Pendiri INDEF

Narahubung : Ach. Syahid, 0812.100.555.09

Office: Workshop:
ITS Office Tower Lt.8 Jl. Batu Merah No.45, Pejaten Timur, Jakarta Selatan 12510
Jl. Raya Pasar Minggu No.18, Pejaten Timur, Jakarta Selatan 12510 Telp. 021-7901001 Fax. 021-79194018
Email. indef@indef.or.id Website. www.indef.or.id Email. indef@indef.or.id Website.
www.indef.or.id
DAFTAR UNDANGAN SEMINAR
“Mampukah Indonesia Mendongkrak Investasi Melalui Friendshoring?”
INDEF, Keminves/BKPM, dan ITIC.

1. Duta Besar RI untuk Kanada merangkap Kepala Perwakilan Tetap untuk ICAO
2. Duta Besar RI untuk Meksiko merangkap Guatemala, El Salvador, dan Belize
3. Staf Ahli Bidang Diplomasi Ekonomi, Kementerian Luar Negeri
4. Staf Khusus untuk Penguatan Program-Program Prioritas, Kementerian Luar Negeri
5. Staf Ahli Menteri Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Kementerian Perindustrian
6. Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik, Kemenko Perekonomian
7. Asisten Deputi Strategi dan Kebijakan Percepatan Investasi, Kemenko Maritim dan
Investasi
8. Asisten Deputi Investasi Strategis, Kemenko Maritim dan Investasi
9. Direktur Politik Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Internasional,
Kementerian PPN/Bappenas
10. Direktur Perdagangan, Investasi dan Kerjasama Ekonomi Internasional, Kementerian
PPN/Bappenas
11. Direktur Pendanaan Bilateral, Kementerian PPN/Bappenas
12. Direktur Pendanaan Multilateral, Kementerian PPN/Bappenas
13. Direktur Amerika I, Kementerian Luar Negeri
14. Direktur Perundingan Bilateral, Kementerian Perdagangan
15. Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan, Kementerian Perdagangan
16. Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor, Kementerian Perdagangan
17. Direktur Ketahanan dan Iklim Usaha Industri, Kementerian Perindustrian
18. Direktur Akses Industri Internasional, Kementerian Perindustrian
19. Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional, Kementerian
Perindustrian
20. Direktur Perencanaan Sumber Daya Alam, Kementerian Investasi/BKPM
21. Direktur Perencanaan Industri Manufaktur, Kementerian Investasi/BKPM
22. Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan, Kementerian Investasi/BKPM
23. Direktur Perencanaan Infrastruktur, Kementerian Investasi/BKPM
24. Direktur Hilirisasi, Perkebunan, Kelautan, Perikanan, dan Kehutanan, Kementerian
Investasi/BKPM
25. Direktur Hilirisasi Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Investasi/BKPM
26. Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara, Kementerian Investasi/BKPM
27. Direktur Deregulasi Penanaman Modal, Kementerian Investasi/BKPM
28. Direktur Pengembangan Potensi Daerah, Kementerian Investasi/BKPM
29. Direktur Pemberdayaan Usaha, Kementerian Investasi/BKPM
30. Direktur Pengembangan Promosi, Kementerian Investasi/BKPM
31. Direktur Promosi Wilayah Amerika dan Eropa, Kementerian Investasi/BKPM
32. Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika,
Kementerian Investasi/BKPM
33. Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan Pasifik,
Kementerian Investasi/BKPM
34. Direktur Kerja Sama Bilateral, Kementerian Investasi/BKPM
35. Direktur Kerja Sama Regional dan Multilateral, Kementerian Investasi/BKPM
36. Direktur Kerja Sama Pelaksanaan Berusaha, Kementerian Investasi/BKPM
37. Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Sektor Industri, Kementerian
Investasi/BKPM
38. Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Sektor Non Industri, Kementerian
Investasi/BKPM
39. Direktur Pelayanan Fasilitas Berusaha, Kementerian Investasi/BKPM
40. Direktur Wilayah I, Kementerian Investasi/BKPM
41. Direktur Wilayah II, Kementerian Investasi/BKPM
42. Direktur Wilayah III, Kementerian Investasi/BKPM
43. Direktur Wilayah IV, Kementerian Investasi/BKPM
44. Direktur Wilayah V, Kementerian Investasi/BKPM
45. Direktur Sistem Perizinan Berusaha, Kementerian Investasi/BKPM
46. Direktur Sistem Layanan Elektronik, Infrastruktur dan Jaringan, Kementerian
Investasi/BKPM
47. Direktur Data dan Informasi, Kementerian Investasi/BKPM
48. Konsul Jenderal RI di Chicago
49. Konsul Jenderal RI di Houston
50. Konsul Jenderal RI di Los Angeles
51. Konsul Jenderal RI di New York
52. Konsul Jenderal RI di San Francisco
53. Konsul Jenderal RI di Toronto
54. Konsul Jenderal RI di Vancouver
55. Atase Perdagangan RI untuk Amerika Serikat
56. Atase Pedagangan KBRI Washington DC
57. Atase Perdagangan KBRI Ottawa
58. Kepala IIPC New York
59. Kepala ITPC Los Angeles
60. Kepala ITPC Chicago
61. Kepala ITPC Vancouver
62. Kepala ITPC Mexico City
63. Kepala Perwakilan Bank Indonesia New York
64. General Manager Bank Mandiri Cayman Islands Branch
65. General Manager BNI New York Agency
66. General Manager BRI New York Agency
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
“Mampukah Indonesia Mendongkrak Investasi Melalui Friendshoring?”

1. Latar Belakang
Presiden Jokowi telah mencanangkan hilirisasi industri sejak tahun 2017
diawali dengan hilirisasi nikel di 1awasan industri Morowali. Tidak hanya itu,
Kementerian Investasi menargetkan 8 sektor dan 21 komoditas yang akan dihilirisasi
guna meningkatkan nilai tambah ekspor Indonesia. Hilirisasi industri delapan sektor
tersebut akan menciptakan peluang investasi sebesar USD 545,3 miliar atau Rp 8.272
triliun (asumsi nilai kurs Rp 15.171/ USD). Menteri Investasi/ BKPM menyebutkan
hilirisasi ini tidak hanya meningkatkan nilai investasi yang masuk ke Indonesia tetapi
juga meningkatkan penerimaan negara dan menciptakan surplus neraca perdagangan.
Apalagi tahun 2023 Pemerintah telah mematok target investasi sebesar Rp 1.400
triliun, naik Rp 200 triliun dibandingkan target investasi tahun 2022.
Hilirisasi industri memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Indonesia telah meraup keuntungan melalui hilirisasi industri nikel. Semula nilai ekspor
nikel hanya sebesar USD 3,3 miliar pada tahun 2017, kemudian meningkat menjadi
USD 20,9 miliar pada tahun 2021 dan diprediksi mencapai USD 30 miliar atau sekitar
Rp 465 triliun pada tahun 2022. Selanjutnya, proyek gasifikasi batubara menjadi
Dimethyl Eter (DME) juga sudah dimulai di Muara Enim. Proyek ini dimaksudkan
sebagai program subtitusi impor untuk mengurangi impor gas sekitar 6 -7 ton per
tahun. Agenda hilirisasi yang dicanangkan Pemerintah Indonesia telah menarik
perhatian para investor dunia.
Sementara itu, pada tahun 2022 Pemerintah Amerika Serikat meluncurkan
kebijakan friendshoring untuk mendorong perusahaan dunia agar mengalihkan
kegiatan industri ke negara yang merupakan mitra dari Amerika Serikat. Diharapkan
friendshoring dapat mengurangi risiko rantai pasok Amerika dari dampak geopolitik
dan disrupsi lainya. Salah satu program dari kebijakan friendshoring adalah IRA
(Inflation Reduction Act), program yang berupa belanja baru pemerintah dan
keringanan pajak sebesar $500 Miliar yang bertujuan untuk meningkatkan energi
bersih, mengurangi biaya perawatan kesehatan, dan meningkatkan pendapatan pajak.
Program tersebut tidak hanya dapat dinikmati oleh perusahaan di Amerika Serikat, tapi
juga perusahaan dunia.
Kegiatan ini akan membahas mengenai arah kebijakan friendshoring Amerika
Serikat dan program IRA (Inflation Reduction Act) serta agenda hilirisasi Indonesia. Apa
saja turunan kebijakan dari friendshoring? Apakah Indonesia dapat memanfaatkan
program IRA untuk agenda hilirisasi? Strategi apa yang perlu diambil oleh Indonesia
untuk memperoleh program IRA atau kebijakan lain dari friendshoring? Apakah
kebijakan Amerika Serikat ini bisa dimanfaatkan Indonesia untuk mensukseskan
program hilirisasi melalui peningkatan investasi baru di Indonesia? Webinar ini akan
membahas hal-hal tersebut dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris.
2. Tanggal dan Waktu
Adapun pelaksanaan seminar ini direncanakan pada:
Hari/ Tanggal : Rabu, 8 Februari 2023
Waktu : 09.00-12.00 WIB
Konsep : Zoom Cloud Meeting
Link Zoom Meeting : https://bit.ly/RegistrationFriendshoring

3. Rundown
WAKTU
TOPIK NARASUMBER
(WIB)
09.00-09.08 Sambutan INDEF Esther Sri Astuti, Direktur
program INDEF
09.08-09.15 Sambutan ITIC Daniel Witt, Presiden ITIC,
Wahington DC

SESI PRESENTASI:
Dipimpin oleh Dimas Muhammad, Expert Group, Ministry of Investment/BKPM

09.15 – 09.35 Indonesian Investment Promotion Policy Nurul Ichwan, Deputi bidang
Strategy Promosi Penanaman Modal,
Kementerian Investasi/BKPM

09.35 – 09.55 Friendshoring and IRA: What are they? John Gardner, Vice President,
Who will Benefit? Public Policy, Committee for
Economic Development,
Washington D.C.
09.55 – 10.15 Friendshoring and IRA: The Future of Rosan P. Roeslani, Duta Besar
United States-Indonesia Economic Indonesia untuk USA
Relations

10.15 – 10.35 Friendshoring and IRA: Opportunities and Eisha Maghfiruha Rachbini,
Challenges for Industry Downstreaming Peneliti INDEF
and Investment in Indonesia

10.35 – 11.30 Tanya Jawab dan Diskusi Dimas Muhammad, Expert


Group, Kementerian
Investasi/BKPM
11.30-12.00 Keynote Speech Bahlil Lahadalia, Menteri
Hilirisasi Industri sebagai Strategi Investasi/Kepala BKPM
Mencapai Target Investasi

Anda mungkin juga menyukai