Anda di halaman 1dari 2

Laporan Kegiatan Regional Investment Forum Labuan Bajo, Kamis, 3 Agustus 2023

Latar Belakang

Forum Investasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih detail kepada para calon
investor mengenai peluang investasi yang ada di Labuan Bajo, dimana daerah ini mempunyai
peluang yang sangat besar sebagai tujuan pariwisata tidak hanya bagi wisatawan Dalam Negeri
namun juga bagi wisatawan Internasional.

Pembahasan:

1. Kegiatan dilakukan di Labuan Bajo tanggal 3 Agustus 2023 di Ballroom Laprima, diawali
laporan kegiatan oleh Direktur Promosi Wilayah Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru dan
Pasifik, Bpk Saribua Siahaan. Dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan kegiatan oleh
Bupati Manggarai Barat. Forum diawali dengan keynote speech oleh Deputi Bidang Promosi
Penanaman Modal, Bpk. Nurul Ichwan, kemudian diskusi panel yang dimoderatori oleh Bpk.
Saribua dengan pemaparan dari beberapa narasumber antara lain:
1. Maria Imaculata, Kadis. PTSP Kab. Manggarai Barat
2. Pius Baut, Kadis. Pariwisata Kab. Manggarai Barat
3. Shana Fatina, Dirut. Badan Otorita Pengelola Labuan Bajo
4. Ni Luh Putu Sulistiawati, VP Bank Mandiri
5. Noor Fuad Fitrianto, Dir. Perencanaan Jasa Kawasan
2. Industri Pariwisata Indonesia didukung oleh pasar domestik yang besar. Berdasarkan data
BPS, ada sebesar 700 juta lebih Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara pada tahun 2023,
meningkat sebesar 19,8 % dari tahun 2022. Sementara ada peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara ke Indonesia yang sangat signifikan mencapai 278% pada tahun
2022 dibandingkan tahun 2021. Dari bulan Januari – Maret 2022 sendiri, ada sekitar hampir
6 juta wisman yang mengunjungi Indonesia.
3. Situasi perekonomian pasca Covid-19 diproyeksikan terus membaik di Indonesia dan optimis
bahwa pertumbuhan turis baik domestik dan internasional terus berkontribusi terhadap
pertumbuhan perekonomian melalui sektor pariwisata. Pada tahun 2025, kontribusi
pariwisata bagi perekonomian Indonesia diperkirakan mencapai USD. 90 M.
4. Pembangunan Pariwisata Indonesia naik paling signifikan menurut WEF Travel & Tourism
Development Index 2021 dari semula rangking 44 menjadi rangking 32 (naik 12 peringkat),
merupakan yang paling pesat di dunia serta salah satu yang terbaik di Asia.
5. Iklim investasi di Indonesia semakin probisnis dimana kebijakan semakin terbuka bagi
investasi internasional dan domestik, dimana untuk sektor pariwisata terbuka 100%
kepemilikan bagi PMA & PMDN. Selain itu proses perizinan dan fasilitas investasi terpusat
dan semakin mudah di Kementerian Investasi/BKPM. Sejak tahun 2020 Pajak Penghasilan
Perusahaan lebih rendah menjadi 22% dari semula sebesar 25%.
6. Peluncuran OSS Berbasis Risiko oleh Presiden RI pada 9 Agustus 2021 mencakup 16 Sektor
Perizinan Berusaha dan 18 Kementerian/Lembaga. Adapun kewenangan penerbitan
perizinan berusaha di semua sektor dan fasilitas penanaman modal (tax holiday, tax
allowance, dan pembebasan bea masuk) dilimpahkan kepada Kementerian Investasi/BKPM
dan penerbitannya melalui Sistem OSS.
7. Untuk mendukung pengembangan investasi terdapat serangkaian insentif yang dapat
mendukung sektor pariwisata antara satunya adalah fasilitas tax allowance sebesar 30
persen dari jumlah nilai Penanaman Modal selama 6 tahun masing masing sebesar 5 persen
per tahun, fasilitas Pembebasan Bea Masuk atas Impor Mesin Serta Barang dan Bahan Untuk
Pembangunan selama dua - empat tahun, pembebasan bea masuk Yacht (kapal wisata
asing) serta insentif Super Tax Deduction sesuai PP No. 45 Tahun 2019 (untuk industri padat
karya).
8. Selain itu terdapat insentif tambahan apabila investasi dilakukan di Kawasan Ekonomi
Khusus yaitu antara lain Tax Holiday sebesar 100%, pembebasan PPN dan PPNBM,
Pembebasan PPh, Pembebasan Bea masuk tambahan untuk barang konsumsi dan
penangguhan bea masuk bagi bidang usaha di KEK.
9. Fasilitas Investasi di KEK Pariwisata meliputi kemudahan pengurusan perizinan bagi
Investasi, Tenaga Kerja, Imigrasi, Lahan dan Tata Ruang, Pengurusan Pajak, Pabean, Cukai
dan Lalu Lintas Barang.
10. Tinjauan Kebijakan dan Insentif Investasi Bidang Usaha di Sektor Pariwisata meliputi
kepemilikan terbuka 100% untuk PMA dan PMDN untuk Bidang Usaha Kawasan Pariwisata,
Hotel, Penyewaan Venue MICE, Lapangan Golf, Taman Hiburan/theme park, Pembangkit
Listrik Energi Baru dan Terbarukan, Pembangunan Jalan Tol, Pembangunan Pelabuhan,
Angkutan Jalan Jarak Jauh rel untuk penumpang, Penampungan, penjernihan dan
penyaluran air minum, pengelolaan dan pembuangan sampah tidak berbahaya. Insentif
berupa Tax Allowance/Tax Holiday diberikan sesuai kriteria bidang usaha.
11. Peluang Investasi Pariwisata : Akomodasi (Akomodasi dan MICE berupa Hotel, convention,
vila, resor), Atraksi (Hiburan: Taman hiburan, theme park, lapangan golf, pusat komersial),
Aksesibilitas (Infrastruktur pendukung: Marina, pembangkit listrik energi terbarukan, jalan
tol, pengolahan air minum, pengolahan sampah/limbah), Amenitas (Restoran, Fasilitas
Kesehatan, Toko-Toko) , Aktivitas (Wisata dan seni: Fasilitas ekowisata, olahraga,
pertunjukan seni/budaya).
12. Perda RTRW sudah disiapkan, RDTR sudah dibuat untuk beberapa wilayah di Manggarai
Barat dan akan menyusul beberapa lokasi lain. Selain sector pariwisata, Kab. Manggarai
Barat juga menekankan sektor pertanian. Dan yang urgent perlu investasi utk docking, agar
pelayaran semakin nyaman. memudahkan mitigasi risiko wisata.

Anda mungkin juga menyukai