Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

MISI PENJUALAN PASAR AUSTRALIA - OCEANIA I


TAHUN 2024

DIREKTORAT PEMASARAN PARIWISATA REGIONAL I


DEPUTI BIDANG PEMASARAN

KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/ BADAN


PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA
2024
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
MISI PENJUALAN DI AUSTRALIA DAN OCEANIA T.A. 2024

Program : Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif


Kegiatan : Pemasaran Pariwisata Mancanegara Regional I
Klasifikasi Rincian Output : 4325. PEH
Rincian Output : 4325. PEH Promosi Terpadu (Pameran, Misi Penjualan,
Perjalanan Wisata Pengenalan dan Kerjasama dengan
Maskapai dan Wholesaler)
Volume/ Satuan Ukur : 1 (Satu) Promosi

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4355);
c. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2024;
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 Tentang PerubahanAtas
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 229);
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2021 Tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16
Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 63);
f. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2019 tentang Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 269);
g. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 97 Tahun 2019 tentang Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 270);
h. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 210/PMK.05/2022 tentang
Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 1333);
i. Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 184);
j. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2023 tentang
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024.

1. Gambaran Umum

Pencabutan status pandemi global pada Mei 2023 menjadi momentum kembalinya
angka kunjungan wisatawan internasional kembali pada level sebelum pandemi.
Tingginya minat berwisata yang tinggi diikuti dengan perubahan karakter wisatawan
yang menginginkan peningkatan kualitas, keamanan, dan nilai tambah dari sebuah
perjalanan wisata. Destinasi di seluruh dunia dengan gencar melakukan promosi global
untuk menunjukkan daya tarik berbeda yang mereka miliki, hal ini juga perlu dilakukan
oleh Wonderful Indonesia untuk mempertahankan market share dan eksistensinya di
pasar.

Australia selalu menjadi top 5 negara kontributor wisman ke Indonesia. Secara


kumulatif, kunjungan wisman pada Januari hingga November 2023 meningkat 110,86
persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Sedangkan, dalam kurun waktu
Januari - November 2023 sudah tercatat sejumlah 280,014 kunjungan wisman
Australia ke Indonesia. Negara-negara Oceania utama seperti New Zealand juga
menunjukkan angka kunjungan yang signifikan, yaitu sejumlah 108.055 kunjungan
dalam kurun waktu Januari - November 2023.

Sebagai low hanging fruit dan destinasi yang mature, tentu saja Bali adalah destinasi
penting untuk mendorong kembali jumlah kunjungan wisman ke Indonesia. Tahun ini
selain melanjutkan proses recovery kepariwisataan Bali, Kemenparekraf juga mulai
menjajaki strategi yang berorientasi pariwisata masa depan.

Bali Add-on Destination adalah upaya untuk menggabungkan Bali dengan satu
destinasi baru, yaitu Lombok, Labuan Bajo, dan Yogyakarta, sejalan dengan upaya
mempromosikan 5 Destinasi Super Prioritas. Pemilihan destinasi Add-on tersebut
berdasarkan proximity, serta 3A (accessibility, attraction amenities).

Tujuan dari program Bali Add-on Destination adalah; 1) Menyebarkan wisman Australia
agar tidak terhenti di Bali; 2) Meningkatkan length of stay di destinasi add-on; 3)
Meningkatkan spending per arrival.

Oleh sebab itu, Kemenparekraf/Baparekraf c.q Direktorat Pemasaran Pariwisata


Regional I akan melaksanakan kegiatan Misi Penjualan/Sales Mission yang
dilaksanakan secara offline dengan judul Misi penjualan Pasar Australia - Oceania
dengan tema yang selaras dengan program Bali Add-on.

Sesuai dengan market insight dari industri pariwisata, pelaksanaan misi penjualan
sebaiknya dilaksanakan dua kali dalam setahun, yaitu di Semester I dan II.
Pelaksanaan direncanakan akan dilakukan dengan skema kolaboraksi berbagai pihak
meliputi pemerintah daerah, asosiasi, dan para pelaku usaha pariwisata di Indonesia.
Selain untuk menghubungkan kembali, menjalin, dan mempererat jejaring dengan
counterparts di Australia dan New Zealand, program atau kegiatan ini dirancang
sedemikian rupa sehingga pertemuan antara pelaku usaha pariwisata di kedua negara
dapat saling memperbarui informasi terkait destinasi, produk wisata, regulasi, dan
informasi lainnya. Tujuan utama kegiatan ini tentu untuk menarik kembali wisatawan
mancanegara asal Australia dan New Zealand untuk kembali mengunjungi Indonesia
di masa depan, tidak hanya Bali, namun destinasi-destinasi utama lainnya. Secara
umum, rangkaian kegiatan ini meliputi speed dating (one-on-one meeting) dengan
contracting manager wholesalers di Australia dan New Zealand, table top meeting,
individual sales call, dan penyebarluasan informasi kepariwisataan Indonesia terkini.

A. Penerima Manfaat

Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah:

1) Negara Indonesia, dalam bentuk peningkatan citra yang baik, pemulihan


ekonomi yang pesat, kestabilan sosial ekonomi dan berorientasi kesejahteraan
masyarakat. Selain itu potensi devisa yang didapatkan dari kegiatan pariwisata
untuk membiayai pembangunan dan pengembangan bangsa.
2) Pelaku usaha kepariwisataan dan ekonomi kreatif, dalam bentuk fasilitasi untuk
memperluas/menambah jejaring, promosi produk yang ditawarkan, dan potensi
melakukan transaksi bisnis di masa depan.

B. Strategi Pencapaian Keluaran

1. Metode Pelaksanaan

Metode kegiatan dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan pengadaan barang


dan jasa melalui proses tender.

2. Waktu Pelaksanaan

Rangkaian kegiatan Misi penjualan Pasar Australia – Oceania akan


dilaksanakan pada:
a) Misi penjualan Pasar Australia - Oceania Semester I, tanggal 16 - 22
Mei 2024
b) Misi penjualan Pasar Australia - Oceania Semester II, direncanakan
akhir bulan September atau awal Oktober 2024.

C. Pelaksanaan

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Misi penjualan Pasar Australia - Oceania adalah
sebagai berikut:

A. Persiapan
Ruang lingkup persiapan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan Rapat persiapan dengan pelaku industri dan Dinas Pariwisata
Daerah;
b. Melakukan Rapat persiapan dengan unit teknis terkait di
Kemenparekraf/Baparekraf;
c. Berkoordinasi dengan unit teknis terkait perihal kontribusi aktivasi promosi;
d. Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa;
e. Berkoordinasi dengan penyedia terkait konsep dan aktivitas promosi;
f. Berkoordinasi dengan Direktorat Komunikasi Pemasaran untuk materi
publikasi, dan bahan promosi pariwisata lainnya;
g. Berkoordinasi dengan komite industri dan industri Australia Oceania untuk
proses distribusi undangan;
h. Berkoordinasi dengan perwakilan industri untuk rangkaian acara;
i. Mempersiapkan dokumen administrasi Misi penjualan Pasar Australia -
Oceania.

B. Pelaksanaan

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut:

a. PR-ing Handling

Kegiatan PR-ing berupa 1 (satu) paket pembuatan dan pendistribusian press


release (kurang lebih 400 kata disertai foto dan hyperlink) di media Australia
dan New Zealand dan pemasangan materi publikasi di media relevan
lainnya.

b. Table Top Meeting

Dalam pelaksanaan table top meeting di setiap kota komponen yang


diperlukan adalah sebagai berikut:
i. Sewa Venue/Ballroom Hotel bintang 5 + Meeting Equipment
Pelaksanaan kegiatan Table Top dilaksanakan di ballroom/meeting
room yang representatif di hotel venue yang telah ditentukan. Meeting
room yang dipilih harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pemilihan ruang yang representatif; ceiling cukup tinggi, tidak
ada tiang yang menghalangi pandangan, lighting baik, dukungan
audio visual yang baik.
2. Ruangan dapat mengakomodasi 100 orang sellers dan buyers,
serta cukup leluasa dengan perlengkapan meeting.
3. Perlengkapan meeting meliputi mini stage, podium, sound
system, dan 1 buah giant screen atau 2 buah TV LCD screen
untuk mendukung presentasi.
4. Penyediaan 1 (satu) set multimedia seperti desain grafis dan
video bumper di masing-masing kota pelaksanaan Misi
Penjualan di Pasar Australia dan Oceania, diutamakan yang
melampirkan contoh desain dan video bumper yang pernah
dibuat dalam bentuk tautan.

ii. Dekorasi dan Backwall


Menyediakan 1 paket dekorasi dan backwall. Dekorasi menyesuaikan
tema dengan focal point yang menonjolkan nuansa Indonesia.
Beberapa gimmick yang dapat disiapkan diantaranya yaitu table runner
kain batik/etnik, hiasan kursi, aromatherapy, dan lain-lain. Backwall
portable adalah sebuah media promosi yang digunakan sebagai
background acara, ukuran yang cukup besar menyesuaikan venue dan
bisa dibawa dan dipindahkan beserta rangkanya. Komponen visual
meliputi nama, tanggal pelaksanaan dan lokasi kegiatan, main image,
dan seperangkat logo Wonderful Indonesia (menyesuaikan brand
guideline). Opsi destinasi yang dapat digunakan menyesuaikan tema
Bali Add On Destination yaitu Bali, Labuan Bajo, dan
Borobudur/Joglosemar.

iii. Roll Up Banner Wonderful Indonesia


1 (satu) buah roll up banner untuk digunakan sebagai penanda lokasi
kegiatan. Komponen visual meliputi main image, dan seperangkat logo
Wonderful Indonesia (menyesuaikan brand guideline). Opsi destinasi
yang dapat digunakan menyesuaikan tema Bali Add On Destination
yaitu Bali, Labuan Bajo, dan Borobudur/Joglosemar.

iv. Jamuan Makan (Dinner)


Jamuan makan (dinner) untuk 100 pax di masing-masing kota
pelaksanaan Misi Penjualan di Pasar Australia dan Oceania. Terdiri
dari minimal 3 hot dishes, 2 appetizer, 2 dessert, soft drink/wine, dan
atau bila dimungkinkan agar menyajikan sebagian makanan/minuman
bernuansa Indonesia.

v. Cocktail reception
Jamuan makan malam diawali dengan cocktail dan canapes reception
selama 2 jam untuk 100 pax di masing-masing kota pelaksanaan
Misi Penjualan di Pasar Australia dan Oceania.

vi. MC
1 (satu) orang MC sebagai pengatur jalannya acara di masing-masing
kota pelaksanaan Misi Penjualan di Australia dan Oceania. Diutamakan
native, memiliki kemampuan public speaking yang baik.

c. Pembuatan dan Pendistribusian Undangan

1 (satu) set pembuatan desain visual undangan dan pendistribusian kepada


kalangan bisnis yang tepat, meliputi konfirmasi kehadiran dan dokumentasi
daftar hadir

d. Pengiriman Bahan Penunjang Kegiatan / Bahan Promosi

Pengiriman bahan penunjang kegiatan sebanyak total 60 kg untuk


keseluruhan rangkaian kegiatan Misi Penjualan di Australia-Oceania,
diantaranya bahan promosi menggunakan kargo atau excess baggage
penerbangan yang sama dengan keberangkatan delegasi.

e. Sewa Mobil (12 seater)

Sewa 1 (satu) unit kendaraan untuk mendukung mobilitas delegasi termasuk


mobil pengangkut barang saat transfer in-out bandara di masing-masing kota
penyelenggaraan Misi Penjualan di Australia dan Oceania.

f. Technical Meeting Package

2 (dua) kali Technical meeting dengan total peserta sebanyak 70 (tujuh


puluh) pax sebagai persiapan sebelum keberangkatan bagi seluruh
delegasi dan dilaksanakan di Bali.
g. Buku Panduan Digital

1 (satu) set buku panduan digital terdiri dari informasi perjalanan, kegiatan,
dan informasi penting lainnya untuk masing-masing penyelenggaraan Misi
Penjualan di Australia dan Oceania. Dibuat secara lengkap, menarik dan
compact dalam bentuk digital dan disampaikan kepada delegasi sebelum
keberangkatan.

h. Foto dan Video Dokumentasi

2 (dua) set dokumentasi kegiatan menggunakan kamera profesional untuk


merekam foto dan video jalannya kegiatan. Dokumentasi digunakan sebagai
laporan internal, laporan keuangan, dan visualisasi press release. Salah satu
keluaran wajib adalah video highlight keseluruhan rangkaian kegiatan
dengan durasi 3 - 4 menit dan short video untuk kebutuhan media sosial.

i. Tim Wonderful Indonesia

i. Tim Pelaksana/PCO sebanyak total 2 orang untuk 2x


penyelenggaraan.
Tim pelaksana yang ditunjuk masih memiliki atau setidaknya sudah
pernah memiliki visa Australia dan New Zealand sebagai syarat
kualifikasi, serta memiliki kemampuan bahasa Inggris lisan yang baik.
Komponen perjalanan meliputi tiket pesawat internasional Indonesia-
Australia pp dan domestik Australia-Oceania, akomodasi dan meals.
Pengurusan visa tim pelaksana tidak menjadi bagian dari anggaran Misi
Penjualan ini. Penambahan jumlah tim pelaksana merupakan tanggung
jawab pelaksana kegiatan
ii. Tim Pelaksana/PCO sejumlah 1 orang untuk technical meeting.
Komponen perjalanan meliputi tiket pesawat, akomodasi dan meals.
iii. Menyiapkan 2 (dua) orang Narasumber di masing-masing rangkaian
pelaksanaan Misi Penjualan di Australia dan Oceania yang dapat
memberikan paparan product/destination update dalam bahasa Inggris,
memiliki kemampuan public speaking dan presentasi yang baik serta
berlatar belakang pariwisata. Komponen perjalanan meliputi tiket
pesawat internasional Indonesia-Australia pp dan domestik Australia-
Oceania, akomodasi, meals dan honor selama pelaksanaan kegiatan
berlangsung.

j. Laporan Kegiatan
1 (satu) set Laporan kegiatan meliputi laporan pelaksanaan, laporan
pertanggungjawaban keuangan, dan foto dokumentasi dan video highlight
kegiatan dengan durasi 3-4 menit.

D. Evaluasi dan Pelaporan

Dalam kurun waktu selambatnya 7 hari setelah kegiatan berakhir, pelaksana kegiatan
harus menyampaikan laporan pelaksanaan dan laporan keuangan yang memuat
seluruh kegiatan yang dikerjakan disertai foto dokumentasi dalam bentuk buku laporan,
dilengkapi dengan link foto dan video dokumentasi kegiatan.
Matrik Waktu Pelaksanaan kegiatan Misi penjualan Pasar Australia - Oceania sebagai
berikut:

Matrik Waktu Pelaksanaan Misi penjualan Pasar Australia - Oceania (Semester I 2024)

2024
No URAIAN
Januari Februari Maret April Mei Juni
Kegiatan I
1. Persiapan
2. Proses PBJ
3. Pelaksanaan
4. Pelaporan

Matrik Waktu Pelaksanaan Misi penjualan Pasar Australia - Oceania (Semester II 2024)

No URAIAN 2024
Juni Juli Agustus Sept Okt Nov
Kegiatan II
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan

E. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran

Keluaran kegiatan berupa terlaksananya Misi penjualan Pasar Australia - Oceania


Semester I dan II masing-masing harus dicapai dalam kurun waktu 6 (enam) bulan.

F. Biaya Yang Dibutuhkan

Pembiayaan kegiatan Misi Penjualan Pasar Australia - Oceania adalah sebesar


Rp2.204.791.000,- (Dua Milyar Dua Ratus Empat Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Satu
Ribu Rupiah) termasuk PPH, PPn dan Biaya Transfer. Anggaran tersebut dibebankan
pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Deputi Bidang Pemasaran
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tahun Anggaran 2024.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 29 Februari 2024


Pejabat Pembuat Komitmen
Direktorat Pemasaran Pariwisata
Regional I

Hendro Kuswoyo
NIP. 198803032015031003

Anda mungkin juga menyukai