Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN PASIEN DI RAWAT

JALAN
NURMA LINDAWATI, S.Kep.Ns
18 Mei 2021
TUJUAN
TUJUAN UMUM
PESERTA MAMPU MENJELASKAN ASUHAN PASIEN DI RAWAT JALAN

TUJUAN KHUSUS
1. PESERTA MAMPU MENJELASKAN TENTANG KEBIJAKAN TERKAIT LAYANAN DI
RAWAT JALAN
2. PESERTA MAMPU MENJELASKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RAWAT JALAN
DALAM SNARS 1.1
3. PESERTA MAMPU MENJELASKAN APLIKASI ASUHAN PASIEN DI RAWAT
JALAN RSU HAJI SURABAYA DALAM SNARS 1.1
KEBIJAKAN
1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG RUMAH SAKIT
• Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
• Pasal 13 (Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan mengutamakan keselamatan
pasien.)

• Pasal 32 (Hak Pasien)

• Pasal 40 (Akreditasi RS)

• Pasal 42 (Sistem Rujukan)

• Pasal 43 (Keselamatan Pasien)


2. UNDANG-UNDANG NOMOR 38
TAHUN 2014 TENTANG KEPERAWATAN

• Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,


kelompok, atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat.
• Pelayanan Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu
dan kiat Keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit.
• Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan oleh Perawat dalam
bentuk Asuhan Keperawatan.
• Asuhan Keperawatan adalah rangkaian interaksi Perawat dengan Klien dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian
Klien dalam merawat dirinya.
• Diagnosis Keperawatan adalah suatu penilaian Keperawatan yang dilakukan
Perawat mengenai respon Klien terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang dialaminya baik aktual, risiko, dan promosi kesehatan.
UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN
2014 TENTANG KEPERAWATAN
PASAL 30 (1)
Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di bidang upaya
kesehatan perorangan, Perawat berwenang:
a. melakukan pengkajian Keperawatan secara holistik;
b. menetapkan diagnosis Keperawatan;
c. merencanakan tindakan Keperawatan;
d. melaksanakan tindakan Keperawatan;
e. mengevaluasi hasil tindakan Keperawatan;
f. melakukan rujukan;
g. memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi;
h. memberikan konsultasi Keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter;
i. melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
j. melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien sesuai dengan resep
tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas
3. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/425/2020
TENTANG STANDAR PROFESI PERAWAT

• Ilmu Keperawatan merupakan sintesis dari ilmu biomedik, psikologi, sosial,


perilaku, antropologi, dan budaya.

• Standar Kompetensi Perawat dimaksudkan untuk memberikan jaminan


kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan berupa Asuhan
Keperawatan oleh Perawat yang kompeten.
3. KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/425/2020
TENTANG STANDAR PROFESI PERAWAT
ASUHAN KEPERAWATAN DI RAWAT JALAN DALAM SNARS 1.1
DAN IMPLEMENTASINYA DI RS HAJI SURABAYA
Akses Ke Rumah Sakit Dan
Kontinuitas Pelayanan (ARK)
1. ARK 1
S:
RS Menetapkan regulasi tentang penerimaan pasien rawat inap atau pemeriksaan
pasien rawat jalan sesuai kebutuhan pelayanan Kesehatan mereka yang telah
diidentifikasi sesuai misi serta sumberdaya rumah sakit yang ada
M&T :
RS melakukan screening sebelum menentukan apakan pasien dapat diberikan
pelayanan.
EP 1 :
Bukti tentang pelaksanaan skrining yang digunakan di dalam, termasuk bila
menggunakan jalur cepat /fast track, maupun di luar rumah sakit. (D)
EP 4 :
Bukti tindak lanjut hasil skrining di rekam medis (D)
SCREENING POINT
SCREENING CEPAT RAWAT JALAN
Akses Ke Rumah Sakit Dan
Kontinuitas Pelayanan (ARK)
2. ARK 1.3
S:
RS mempertimbangkan kebutuhan klinis pasien dan memberitahu pasien jika
terjadi penundaan dan kelambtan pelaksanaan Tindakan/pengobatan dan
atau pemeriksaan pnunjang diagnostic.Penundaan pelayanan
EP 2 :
Bukti tentang penjelasan alasan penundaan dan kelambatan pelayanan dan
diberi informasi tentang alternatif yang tersedia sesuai kebutuhan klinis pasien
dan dicatat di rekam medis
Akses Ke Rumah Sakit Dan
Kontinuitas Pelayanan (ARK)
3. ARK 2
S:
Rumah sakit menetapkan regulasi
yang mengatur proses pasien masuk
untuk pasien rawat inap dan proses
pendaftaran untuk pasien rawat jalan
dan RS mengurangi hambatan untuk
pasien disabilitas dan pasien
hambatan bahasa, budaya serta
hambatan lainnya dalam
memberikan pelayanan
EP 7 :
Bukti tentang pelaksanaan system
pendaftaran rawat jalan dan rawat
inap secara online/aplikasi
PENDAFTARAN
ONLINE
Akses Ke Rumah Sakit Dan
Kontinuitas Pelayanan (ARK)
4. ARK 2.1
S:
Saat admisi pasien dan keluarga
dijelaskan tentang rencana
asuhan, hasil yang diharapkan
dari asuhan dan perkiraan biaya
EP 1:
Bukti dalam rekam medis tentang
pelaksanaan penjelasan
termasuk rencana asuhan saat
admisi disampaikan oleh dokter
yang memutuskan untuk dirawat
(D)
Akses Ke Rumah Sakit Dan
Kontinuitas Pelayanan (ARK)
5. ARK 4.3
Pasien rawat jalan yang membutuhkan
asuhan yang komplek atau diagnosis yang
komplek dibuatkan catatan tersendiri Profil
Ringkas Medik Rawat Jalan (PRMRJ) dan
tersedia untuk PPA
EP 3 :
Bukti pelaksanaan pencatatan informasi
penting yang dimasukkan ke dalam PRMRJ
yang diidentifikasi oleh para DPJP (D)
Akses Ke Rumah Sakit Dan
Kontinuitas Pelayanan (ARK)
6. ARK 4.4
S:
Rumah sakit menetapkan proses untuk
mengelola dan melakukan tindak lanjut
passion dan memberitahu staf rumah sakit
bahwa mereka berniat keluar rumah sakit
serta menolak rencana asuhan medis
EP 2 :
Ada bukti pemberian edukasi kepada
pasien tentang resiko medis akibat
menolak rencana asuhan medis
Hak Pasien Dan Keluarga (HPK)
1. HPK 1
S:
Ada regulasi RS bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan
keluarga selama dalam asuhan
M&T :
Memastikan seluruh staf RS bertanggung jawab dalam melindungi hak pasien
2. HPK 1.2
EP 6 : Keinginan akan kebutuhan pasien untuk privasi dihormati saat
wawancara klinis, pemeriksaan, prosedur, pengobatan dn transfer pasien.
Hak Pasien Dan Keluarga (HPK)
3. HPK 1.3
S:
RS menetapkan ketentuan untuk melindungi harta benda milik pasien dari kehilangan
atau pencurian
M&T :
Memberi kepastian bahwa RS mampu menjmin keamanan barang milik pasien
terutama pasien : IGD, ODC, Rawat Inap, Pasien yang tidak mampu menjaga barang
miliknya.
EP :
Bukti pemberian informasi tentang tanggung jawab RS dalam menjaga barang milik
pasien (D)
Bukti pelasanaan penitipan barang pasien (D)
Hak Pasien Dan Keluarga (HPK)
4. HPK 2.2
S;
Pasien dan keluarga menerima informasi tentang penyakit, rencana Tindakan , dan
DPJP serta PPJA lainnya agar mereka dapat memutuskan tentang asuhannya
M&T :
Anggota staf menjelaskan setiap Tindakan atau prosedur yang diusulkan kepada
passion dan keluarga
EP 2 :
Pasien diberi informasi tentang elemen a (diagnose) sampai j (kemungkinan bila tidak
dilakukan)yang relevan dengan kondisi dan rencana Tindakan
Ep 3 :
DPJP, PPJA, dan PPA lainya harus memperkenalkan diri saat pertama kali bertemu
pasien (W,S)
Hak Pasien Dan Keluarga (HPK)
5. HPK 2.5
S:
RS mendukung hak pasien terhadap assesmen dan manajemen nyeri yang tepat
EP 2:
Assesmen dan manajemen nyeri massuk dalam RM
6. HPK 3
S:
RS Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang adanya proses
untuk menerima, menanggapi, dan menindaklanjuti bila ada pasien yang
menyampaikan keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat tentang pelayanan
pasien.
Hak Pasien
Dan
Keluarga
7. HPK 5 (HPK)
Pada saat pasien
diterima waktu
mendaftar rawat
jalan dan setiap
rawat inap, diminta
menandatangani
persetujuan umum
(general consent)
harus menjelaskan
cakupan dan
batasannya.
8. HPK 5.1
Persetujuan khusus
Asesmen Pasien (AP)
1. AP1
Assesmen awal rawat jalan dilakukan pada :
1. Pasien Baru
2. Pasien dengan diagnose baru
3. Pasien dengan diagnose yang sama pada kunjungan kedua yang jarak
waktunya lama, lebih dari satu bulan untuk kasus akut dan 3 bulan untuk penyakit
kronis
2. AP1.2
Assesmen awal masing2 pasien rawat jalan meliputi pemeriksaan fisik, Riwayat
Kesehatan, pengkajian dari aspek bio, psiko, sosio, ekonomi, kultural dan spiritual
EP 1 : Harus ada kerangka waktu penyelesaian assesmen awal pasien
EP 6 : Penyakit akut di asesemen awal diperbaharui setelah 1 bulan
EP 7 : Penyakit kronis asesmen awal diperbaharui setelah 3 bulan
Asesmen Pasien (AP)
6 . AP 2
S : RS menetapkan regulasi untuk melakukan asesmen ulang bagi semua
pasien dengan interval waktu berdasarkan kondisi, Tindakan, untuk melihat
respo pasien, dan kemudian dibuat rencana kelanjutan asuhan atau rencana
pulang
M&T : asesmen ulang dilakukan dan dicatat berbasis IAR dengan metoda
SOAP minimal 1 kali per shift atau tergantung kondisi passion.
EP 3 :
Ada bukti pelaksanaan asesmen ulang oleh perawat minimal satu kali pershift
atau sesuai dengan perubahan kondisi pasien .(D)
Asesmen Pasien (AP)
3. AP1.4
S : Assesmen awal pasien mencakup juga skrining gizi, kebutuhan fungsional, dan
kebutuhan khusus lainya, kemudian dirujuk untuk asesmen dan tindakkan lebih lanjut
jika perlu
EP 2 : Skrining gizi
4. AP1.4.1
S : Assesmen awal pasien mencakup juga kebutuhan fungsional, termassuk risiko
jatuh, kemudian dirujuk untuk asesmen dan tindak lanjut bila perlu
EP 2 : Skrining Jatuh
5. AP 1.5
S : Semua pasien Ranap dan Rajal diskrining terhadap nyeri dan jika ada nyeri
dilakukan asesmen
EP : Bukti skrining nyeri dalam RM, Bukti asesmen ulang nyeri dalam RM
ASESMEN
RAJAL
Manajemen Komunikasi dan
Edukasi (MKE)
1. MKE 1
S:
Rumah sakit berkomunikasi dengan
masyarakat untuk memfasilitasi akses
masyarakat ke pelayanan di rumah
sakit dan informasi tentang
pelayanan yang disediakan oleh
rumah sakit.
EP 3 :
Terdapat bukti pelaksanaan
komunikasi efektif dengan pasien
dan keluarga
Pelayanan Pasien Dan Asuhan
(PAP)
1. PAP 1 :
Pemberian asuhan yang seragam
2. PAP 2 :
Intergrasi inter unit pelayanan serta koordinasi pelayanan dan asuhan kepada pasien
(MPP)
3. PAP 2.3
RS menetapkan regulasi tentang Tindakan klinis dan diagnostic yang diminta,
dilaksanakan dan diterima hasilnya, serta disimpan diberkas RM
EP 2.3 : Pasien rawat jalan harus dilakukan asesmen serta pencatatannya dalam RM
(R,D)
4. PAP 3
Pasien resiko tinggi dan penyediaan pelayanan resiko tinggi (emergenci, pasien
coma, imunocompremize, HD, Khemoterapi, restrain, lansia, anak2
Pelayanan Pasien Dan Asuhan
(PAP)
5. PAP 3.1 :
EWS
6. PAP 3.2
Resusitasi
7. PAP 3.9 :
Pelayanan kemoterapi
Sasaran Keselamatan Pasien
(SKP)
1. SKP 1
Identifikasi , minimal menggunakan 2 dari 4 yaitu :
1. Nama pasien sesuai KTP-el
2. Tanggal lahir
3. Nomor rekam medis
4. Nomor induk Kependudukan
2. SKP 2
Komunikasi efektif
3. SKP 3
Keamanan obat
4. SKP 4
Penandaan
5. SKP 5
Hand hygienen
Sasaran Keselamatan Pasien
(SKP)
6. SKP 6
Resiko jatuh
EP 2 : RS melakukan proses asesmen awal resiko jatuh
utk pasien gawat darurat dan rawat jalan dengan
kondisi, diagnosis, lokasi terindikasi beresiko tinggi jatuh
sesuai regulasi . (D= rapid asesmen,O= pelaksanaan
rapid asesmen)
Pencegahan Dan Pengendalian
Infeksi (PPI)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai