Anda di halaman 1dari 13

KONSEP KEPEMIMPINAN DALAM

KEPERAWATAN
Dosen Pengampu : Yeni Yulistanti ,S.Kep., Ns., M.Tr.Kep

Disusun oleh :

Qanita Nurul Izza (P1337420522061)


Nita Salsabila Salma (P1337420522062)
Azizah Kusumawati Y (P1337420522063)
Savira Alya S (P1337420522064)
Luluk Cahya K N (P1337420522065)
Cestya Rizky Ardhani (P1337420522066)
Evi Martiyana Dewanti (P1337420522067)
Jeany Eka Novia Sari (P1337420522068)
Inez Callista Paramesti (P1337420522069)
Hawa Annaisya Burry (P1337520522070

PRODI KEPERAWATAN MAGELANG PROGRAM D III

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


TAHUN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah sebesar pujian yang dapat memenuhi kesyukuran atas
nikmat- Nya kepada kita semua sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan.
Rahmat yang paling utama dan salam yang paling sempurna semoga terlimpah kepada
penutup para nabi dan rasul, Muhammad Saw. pembawa agama yang sangat bijaksana
dan terpelihara dari segala macam perubahan dan pergantian berkat pemeliharaan
Allah Rabbal Alamin sampai hari akhir.

Makalah ini berjudul Kepemimpinan Keperawatan, yang disusun untuk


memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Manajemen Kesehatan. dalam
Makalah ini disusun bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai tentang
Kepemimpinan Keperawatan.

Kami sangat berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan


dorongan, bantuan, serta doanya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktu.
Namun demikian, kami meminta masukan berupa saran dan kritikan dari seluruh
pihak.

Diharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
memerlukannya. Aamiin.

Magelang, 2 Agustus 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................II
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
C. TUJUAN.............................................................................................................1
BAB II............................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
A. DEFINISI............................................................................................................2
B. SYARAT PEMIMPIN.........................................................................................2
C. AZAS KEPEMIMPINAN...................................................................................3
D. GAYA KEPEMIMPINAN...................................................................................4
E. KEPEMIMPINAN EFEKTIF.............................................................................7
BAB III...........................................................................................................................9
PENUTUP......................................................................................................................9
KESIMPULAN..........................................................................................................9
SARAN.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan dalam suatu kelompok atau organisasi merupakan aspek yang
sangat mempengaruhi dalam mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan
diharapkan dapat meningkatkan, memajukan, dan mempengaruhi seluruh anggota
dalam suatu kelompok atau organisasi. Dengan adanya kerja sama dan tanggung
jawab, tujuan akan lebih mudah tercapai.
Berbagai gaya kepemimpinan sangat berpengaruh bagi orang yang akan
dipengaruhi. Salah satu contohnya yaitu kepemimpinan dalam keperawatan.
Dalam proses keperawatan, suatu sikap kepemimpinan sangat penting. Dengan
adanya pemimpin yang cerdas, baik, dan bertanggung jawab dalam menjalankan
suatu tugas akan lebih mudah terorganisasi dan terkontrol dengan baik. Serta
mencegah adanya kesalahan-kesalahan yang akan terjadi.
Seorang pemimpin haruslah bisa menjadi panutan dan menjadi acuan bagi
orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu, kepemimpinan adalah hal yang
sangat penting dalam suatu kelompok atau organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu kepemimpinan dalam keperawatan?
2. Apa saja sikap yang harus dilakukan seorang pemimpin?
3. Bagaiman cara membangun kepemimpinan yang efektif?

C. TUJUAN
1. Memahami apa arti kepemimpinan
2. Mempelajari sikap yang harus dilakukan pemimpinan
3. Membangun organisasi dengan pemimpin yang efektif
BAB II

PEMBAHASAN

A. DEFINISI
Kepemimpinan berasal dari kata dasar pimpin dalam KBBi berarti perihal
pemimpin atau cara memimpin. Definisi kepemimpinan menurut Yuki (2015)
adalah proses memengaruhi orang lain, untuk memehami, dan menyetujui
kebutuhan yang harus dipenuhi dan cara menindaknya, serta proses memfasilitasi
individu dan kelompok agar berusaha mencapai tujuan bersama (Usman, 2019).
Kepemimpinan didefinisikan merupakan kemapuan, proses dan seni
mempengaruhi orang lain maupun sekelompok orang agar mempunyai kemauan
untuk mencapai tujuan organisasi Badeni (2014).
Model kontigensi Fielder (Robbins 2015) mengidentifikasi bahwa Gaya
Kepemimpinan mempunyai faktor kunci dalam keberhasilan kepemimpinan yaitu
gaya kepemimpinan dasar individu. Filder mengasumsikan jika sebuah situasi
mensyaratkan seorang pemimpin untuk berorientasi pada tugas dan orang yang
ada dalam posisi kepemimpinan tersebut adalah yang berorientasi pada
hubungan, salah satu situasi harus dimodifikasi atau pemimpin harus digantikan
untuk mencapai efektivitas yang optimal.

B. SYARAT PEMIMPIN
Menurut Suarli dan Bahtiar (2015), antara lain:
1. Pendidikan umum yang luas
Memiliki pengetahuan yang luas baik yang didapat secara formal maupun
nonformal.
2. Kemampuan analisis
Pimpinan mampu menganalisa dalam menetukan langkah- Langkah dalam
pencapaian tujuan.
3. Keterampilan berkomunikasi
Memilki kemampuan berkomunikasi yang baik dalam penyampaian perintah
kepada para karyawan.
4. Rasionalitas dan objektivitas
Pimpinan dalam menentukan tujuan haruslah bersifat rasional dan dalam
menilai para bawahannya hendaknya bersifat objektif.
5. Programatis
Pimpinan dalam menyusun langkah-langkah dalam proses pencapaian tujuan
harus terprogram, tersusun dan terkonsep.
6. Kesederhanaan
Pimpinan hendaknya mampu memberikan contoh dengan kesederhanaan
terhadap para karyawan agar tidak terlalu royal.
7. Keberanian mengambil keputusan
Dalam pelaksanaan pengambilan keputusan pimpinan berani mengambil
resiko.

C. AZAS KEPEMIMPINAN
Untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, seorang pemimpin harus
menghormati prinsip-prinsip kepemimpinan. Prinsip kepemimpinan bisa
dijadikan pedoman dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan tetap
memperhatikan tujuan utama organisasi. Prinsip kepemimpinan yang baik
menurut Jana Harjanta (2001:25) adalah

1) manusia

2) efisien

3) Kemakmuran dan kebahagiaan merata

Azas humanistik seorang pemimpin adalah bahwa seorang pemimpin dalam


menjalankan tugasnya harus menjunjung tinggi sifat-sifat kemanusiaan,
dukungan manusia oleh orang-orang, untuk mengembangkan potensi dan
mengembangkan kapasitas setiap individu untuk tujuan manusia.  
Azas-azas yang efektif harus diterapkan oleh pemimpin. efektif Ini termasuk
efisiensi teknis serta efisiensi sosial. Melibatkan sumber daya material dan
manusia yang terbatas pada prinsipnya menghormati dan mempertahankan nilai-
nilai ekonomi serta prinsip-prinsip manajemen modern. 

Azas kebahagiaan dan kesejahteraan yang setara berarti satu Pemimpin harus
mampu bersikap adil kepada semua bawahannya. misi Biaya untuk bawahan
harus didistribusikan secara merata tarifnya masing-masing, termasuk penggajian.
karena itu maka bawahan akan merasa bahagia dan sejahtera sesuai dengan setiap
tingkatannya  

D. GAYA KEPEMIMPINAN
Menurut Ronald Lippith dan Rapiph K. White dalam Nursalam (2005), terdapat
tiga gaya kepemimpinan yaitu :
1. Otoriter
Gaya kepemimpinan ini memiliki ciriciri sebagai berikut :
a. Wewenang mutlak berada pada pimpinan
b. Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
c. Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan
d. Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan
e. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para
bawahan dilakukan secara ketat
f. Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan
g. Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran,
pertimbangan atau pendapat
h. Tugas-tugas bawahan diberikan secara instruktif
i. Lebih banyak kritik daripada pujian
j. Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
k. Pemimpin menuntut kesetiaan tanpa syarat
l. Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
m. Kasar dalam bersikap
n. Tanggung jawab keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan.
2. Demokratis
Kepemimpinan gaya demokratis adalah kemampuan dalam mempengaruhi
orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara
pimpinan dan bawahan.Gaya kepemimpinan ini memiliki ciriciri sebagai
berikut:
a. Wewenang pimpinan tidak mutlak
b. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
c. Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
d. Komunikasi berlangsung timbal balik
e. Pengawasan dilakukan secara wajar
f. Prakarsa dapat datang dari bawahan
g. Banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan
pertimbangan
h. Tugas-tugas kepada bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan
daripada instruktif
i. Pujian dan kritik seimbang
j. Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas
masing-masing
k. Pimpinan meminta kesetiaan bawahan secara wajar
l. Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
m. Terdapat suasana saling percaya, saling hormat menghormati dan saling
menghargai
n. Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung secara bersamasama

3. Liberal atau Laissez Faire


Kepemimpin gaya liberal atau Laissez Faire adalah kemampuan
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan
dengan cara berbagai kegiatan dan pelaksanaannya dilakukan lebih banyak
diserahkan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan ini bercirikan :
a. Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan.
b. Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan
c. Kebijakan lebih banyak dibuat oleh bawahan
d. Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan
e. Hampir tidak ada pengawasan terhadapn tingkah laku bawahan
f. Prakarsa selalu berasal dari bawahan
g. Hampir tidak ada pengarahan dari pimpinan
h. Peranan pemimpin sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
i. Kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok
j. Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perorangan.

Secara mendasar gaya kepemimpinan dibedakan atas empat macam kekuasaan dan
wewenang, yaitu demokratis, pasrtisipatif, otoriter dan laissezfaire. Keempat gaya
kepemimpinan tersebut satu sama lain memiliki karakter yang berbeda (Gillies, 1989)
dalam (Nursalam, 2008).

1. Gaya kepemimpinan demokratis


Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf.
Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide-ide dari staf,
memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri (Nursalam, 2002). Pada
prinsipnya pemimpin melibatkan kelompok dalam pengambilan keputusan dan
memberikan tanggung jawab pada karyawannya (La Monica, 1986)
2. Gaya kepemimpinan partisipatif
Dalam kepemimpinan partisapatif kepala ruangan menyajikan analisa masalah dan
mengusulkan tindakan kepada anggota kelompok, mengundang masukan dan
komentar mereka. Dengan menimbang jawaban anggota kelompok atas
usulannya, kepala ruangan selanjutnya membuat akhir bagi tindakan kelompok
tersebut (Gillies, 1989)
3. Gaya Kepemimpinan otoriter
Menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin.
Mempertanggungjawabkan semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan
serta memotivasi anggota kelompok dengan menggunakan sanjungan, kesalahan
dan penghargaan. Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam
pengambilan keputusan (Gillies, 1989).
4. Gaya kepemimpinan Laissez-faire
Disebut juga bebas tindak atau membiarkan. Anggota kelompok menentukan
sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervise dan koordinasi. Staf mengevaluasi
pekerjaan sesuai dengan cara mereka sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber
informasi atau sebagai fasilitator (Nursalam, 2005)

E. KEPEMIMPINAN EFEKTIF
Agar tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai dengan baik, maka
dibutuhkan kepemimpinan yang efektif. Pemimpin yang efektif menurut Made
Pidarta (1988: 173) dalam Suwatno (2011: 155) ialah pemimpin yang tinggi dalam
kedua dimensi kepemimpinan. Begitu pula pemimpin yang memiliki performa
tinggi dalam perencanaan dan fungsi – fungsi manajemen adalah tinggi pula
dalam kedua dimensi kepemimpinan. Dua dimensi kepemimpinan tersebut adalah:
a) Kepemimpinan yang berorientasi kepada tugas adalah kepemimpinan yang
hanya menekankan penyelesaian tugas – tugas kepada para anggotanya
dengan tidak memedulikan perkembangan bakat, kompetensi, motivasi,
minat, komunikasi dan kesejahteraan anggotanya. Para personalia akan
bekerja secara rutin, rajin, taat dan tunduk dalam penampilannya. Pemimpin
ini tidak mengikuti perkembangan dan kemajuan lingkungan sehingga
organisasi menjadi using dan ketinggalan jaman.

b) Kepemimpinan yang berorientasi kepada antara hubungan manusia.


Kepemimpinan ini hanya menekankan perkembangan para personalianya,
kepuasan mereka, motivasi, kerjasama, pergaulan dan kesejahteraan mereka.
Pemimpin ini berasumsi bila para personalia diperlakukan dengan baik, maka
tujuan organisasi kependidikan akan tercapai. Tetapi pada kenyataannya
manusia tidak selalu beritikad baik, walaupun ia diperlakukan dengan baik.
Hal ini dapat menyebabkan kemunduran suatu organisasi. Oleh sebab itu
kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mengintegrasikan
orientasi antar hubungan manusia.

Dengan mengintegrasikan dan meningkatkan keduanya kepemimpinan akan


menjadi efektif, yaitu mampu mencapai tujuan organisasi tepat pada waktunya.
Sebab kepemimpinan yang efektif dapat melaksanakan fungsi– fungsi
manajemen dengan baik termasuk melaksanakan perencanaan dengan baik pula.
Kepemimpinan yang efektif selalu memanfaatkan kerja sama dengan anggotanya
untuk mencapai cita – cita organisasi.
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini adalah kepemimpinan merupakan suatu hal yang sangat
penting dan mendasar dari suatu organisasi ataupun kelompok. Berbagai gaya
kepeemimpinan menentukan berjalannya organsasi tersebut. Oleh karena itu,
pemimpin yang baik haruslah bertanggungjawab dan dapat menjadi panutan bagi
anggota lainnya.

SARAN
Makalah ini kami buat agar para pembaca dapat memahami definisi kepemimpinan
beserta apa saja gaya-gaya kepemimpinan. Diharapkan para pembaca dapat
mengaplikasikan gaya kepemimpinan yang baik dan benar dikehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Alfadilah, D. (2020). Systemic Literature Review : Hubungan antara Gaya


Kepimimpinan Kepala Ruangan dengan Kepuasan Kerja Perawat.

Dirham, L. (2019). Journal of Islamic Management and Bussines .

Hutahayan, B. (2020). Kepemimpinan. Sleman: Deepbulish.

Usman, H. (2019). Kepemimpinan Efektif : Teori, Penelitian, dan Praktik. Jakarta:


Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai