Resume Muskuloskeletal
Resume Muskuloskeletal
TUJUAN KHUSUS :
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan definisi dan fungsi sistem musculoskeletal
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mekanisme kontraksi otot
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan Hukum All or None
4. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan metabolisme otot & tulang
PENDAHULUAN
Otot membentuk kelompok jaringan terbesar di tubuh, menghasilkan sekitar separuh dari berat
tubuh. Otot rangka saja membentuk 40% berat tubuh dari pria dan 32% pada wanita, dengan
otot polos dan otot jantung membentuk 10% lainnya dari berat total. Meskipun ketiga jenis
otot secara struktural dan fungsional berbeda, namun mereka dapat diklasifikasikan dalam dua
cara berlainan berdasarkan karakteristik umumnya. Pertama, otot dikategorisasikan sebagai
lurik atau seran-lintang (otot rangka dan otot jantung) atau polos (otot polos).
Kedua otot dapat dikelompokkan sebagai volunter (otot rangka) atau involunter (otot jantung
da
n otot polos), masing-masing bergantung pada apakah otot tersebut disarafi oleh sistem saraf
somatik dan berada di bawah kontrol kesadaran, atau disarafi oleh sistem saraf otonom dan
tidak berada di bawah kontrol kesadaran.
MATERI
Fisiologi Sistem Muskuloskeletal
Sistem muskuloskeletal merupakan sistem otot rangka atau otot yang melekat pada tulang
yang terdiri atas otot-otot serat lintang yang sifat gerakannya dapat diatur (volunter) yang
secara umum berfungsi sebagai berikut:
(1) menyelenggarakan pergerakan bagian-bagian tubuh atau berjalan;
(2) mempertahankan sikap tertentu karena adanya kontraksi otot secara lokal yang
memungkinkan kita mengambil sikap berdiri, duduk, jongkok, dan sikap lainnya;
(3) menghasilkan panas karena proses-proses kimia dalam otot yang dapat digunakan untuk
mempertahankan suhu tubuh. Otot skeletal secara volunter dikendalikan oleh saraf pusat dan
perifer .
Otot skeletal atau otot lurik berperan dalam gerakan tubuh dan produksi panas. Otot
dihubungkan oleh tendon ke tulang, jaringan ikat, dan kulit. Otot tubuh tersusun oleh kelompok
sel otot yang terbungkus dalam jaringan fibrus dinamakan epimisium. Semakin banyak fasikuli
yang terdapat dalam otot semakin rinci gerakan yang ditimbulkan. Kelompok otot skeletal,
berdasarkan lokasinya terdiri dari kelompok otot leher, punggung, dada, bahu lengan atas,
lengan bawah, pantat, dasar panggul, paha atas, betis, dan kaki
Jenis-jenis otot
Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan yaitu :
Otot Polos
Otot polos terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan, dibagian
tengan terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos memilki serat yang arahnya searah
panjang sel tersebut miofibril. Serat miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari
protein otot yaitu aktin dan miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg.
Walaupun tidur. Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-alat dinding tubuh
dalam, misalnya pada dinding usus, dinding pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran
pencernaan, takea, cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit,
saluran kelamin dan saluran ekskresi
Cara kerja otot polos
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan otot menjadi pendek.
Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi terhadap berasal
dari susunan saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah
kehendak. Jadi bekerja di luar kesadaran kita.
Otot lurik / Rangka
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak, letaknya di pinggir,
panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot lurik ujungnya sel nya tidak
menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak homogen akibatnya tampak serat-serat
lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3 macam, yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar.
Otot-otot rangka mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang.
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot lurik berada di
bawah kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi ada juga terdapat dalam kulit
seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang
mengelilingi mulut dan mata
Cara kerja otot lurik
Bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan setiap serabut turut dengan
berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi jika di rangsangan oleh rangsangan daraf
sadar (otot valunter). Kerja otot lurik adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar,
artinya bekerja menurut kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut
kemauan atau perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan
kelelahan.
Otot jantung
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot lurik perbedaanya
ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu sama lain. Berciri merah khas dan
tidak dapat dikendalikan kemauan. Kontraksi tidak di pengaruhi saraf, fungsi saraf hanya untuk
percepat atau memperlambat kontraksi karena itu disebut otot tak sadar.
Otot jantung di temukan hanya pada jangtung (kor), mempunyai kemampuan khusus untuk
mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan tanpa tergantung pada ada tidaknya rangsangan
saraf. Cara kerja otot jantung ini disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik
METABOLISME TULANG
Tulang merupakan organ yang dinamis dalam fungsi metabolism dapat merupakan cadangan
dan pengtur keseimbangan berbagai mineral dalam tubuh seperti kalsium, fosfor, magnesium
dll
Metabolisme tulang di pengaruhi oleh berbagai hormon dan keadaan, vitamid D, hormone
paratiroid, hormone kalsitonin, hormone pertumbuhan, hormone tiroid, kadar kalsium atau
fosfor darah, dll
Tulang merupakan jaringan yang kaya pembuluh darah. Aliran darah ketulang mencapai 200-
400ml/menit yang berguna dalam membantu metabolisme tulang.
Tubuh orang dewasa mengandung kira-kira 1-2kg kalsium yang 98%nya terdapat dalam tulang
KADAR KALSIUM
Kadar kalsium plasma ditentukan oleh peningkatan jumlah kalisium, tergantung dari
pemasukan melalui absorpsi pada saluran cerna, resorpsi cadangan kalsium pada tulang
Regulasi kalsium terutama dipengaruhi oleh hormone paratiroid, hormone kalsitonin dan
vitamin D
Absorpsi kalsium sebagian besar terjadi pada usus halus bagian proksimal meningkat pada masa
pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, menurun pada usia lanjut
Fosfor bersama kalsium merupakan komponen utama tulang dan jaringan lainnya seperti pada
ATP, AMP siklik dan senyawa penting lain yang vital dalam tubuh.
FOSFOR
Jumlah fosfor total pada orang dewaa normal adalah 1kg, 85-90% di antaranya berada pada
tulang
Fosfor cukup efisiensi di arbsorbsi pada usus halus dengan transport aktif daN difusi aktif, yang
berbanding lurus dengan makanan sehari-hari.
VITAMIN D
Vitamin D merupakan hormone, bukan suatu vitamin, karena metabolic aktif vitamin D (1,25
dehidroksikolekalsiferol) hanya di hasilkan oleh tubuh, di transport melalui darah, dan berefek
jauh dari tempat pembentukannya.
Apabila kita cukup terkena pajanan sinar matahari, kebutuhan tubuh akan vitamin D sudah
mencukupi, tanpa perlu tambahan makanan
Metabilik aktif vitamin D mempunyai peran penting dalam metabolism kalsium dan fosfor pada
saluran cerna, tulang dan ginjal
HORMON PARATIROID
Hormon Paratiroid atau disebut parathormon dihasilkan oleh chief cell kelenjar paratiroid di
kutub posterior kelenjar tiroid. Hormon ini dapat meningkatkan kadar kalsium dan menurunkan
kadar fosfat plasma melalui mekanisme pada tulang, ginjal, dan usus.
Keluarnya hormone ini akibat kadar kalsium darah yang rendah
Kerja hormone paratiroid pada tulang dan ginjal menyebabkan meningkatnya aktifitas adenil
siklasi dengan akibat peningkatan pembentukan AMP siklik pada sel osteoklas tulang,
menyebabkan sekresi enzim dan asam dari osteoklas.
Pada ginjal dan usus menyebabkan pembentukan protein pengikat kalsium. Smua proses
tersebut menyebabkan hiperkasimia.
HORMON KALSITONIN
Hormon kalsitonin menurunkan konsentrasi kelium melalui 3 cara yaitu mengurangi aktifitas
osteoklas, meningkatkan aktifitas osteoblast dan mencegah pembentukan osteoklas yang baru,
sehingga mobilisasi tulang berkurang. Kalsitonin juga dapat menyebabkan, penurunan sekresi
asam lambung dan peningkatan eksresi natrium, kalsium dan fosfat dalam urine
SEL SEL TULANG TERDIRI DARI 3 JENIS :
1.OSTEOKLAS
2.OSTEOBLAST
3.OSTEOSIT
DAFTAR PUSTAKA
1. Guyton and Hall : Textbook of Medical Physiology, 12th edition, Saunder Elsevier, 2011