Book Reading - Zanuba Arifa - Obesitas Dan Penyakit Kardiometabolik
Book Reading - Zanuba Arifa - Obesitas Dan Penyakit Kardiometabolik
Disusun Oleh :
Zanuba Arifa
22710108
Pembimbing :
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
READING BOOK
Hari :
Tanggal :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nya memberikan kemudahan kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas Journal Reading dengan judul ―Hipotensi dan Sinkop‖
Tugas ini penulis susun sebagai salah satu tugas kepaniteraan klinik SMF
Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo. Dalam menyelesaikan
tugas ini, tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. dr. Trinandika Ardhana, Sp.JP (K), FIHA, FAsCC selaku dokter pembimbing
SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD dr. Moh. Saleh Probolinggo.
2. Rekan-rekan dokter muda yang telah membantu dalam memberikan masukan
hingga tugas ini terselesaikan dengan baik.
Tugas ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis masih mengharapkan
saran dan kritik untuk menyempurnakan tugas ini sehingga dapat bermanfaat bagi
pihak yang membutuhkan.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
Farmakoterapi......................................................................................................... 21
E. OBESITAS PARAH DAN OPERASI BARIATRIK .......................................... 22
F. RINGKASAN DAN PERSPEKTIF .................................................................... 27
v
Obesitas dan Penyakit Kardiometabolik
A. DEFINISI
Perspektif medis mendefinisikan obesitas sebagai lemak tubuh
berlebih yang terkait dengan kondisi komorbid dan peningkatan risiko
kematian. Bab ini membahas konsep dasar tentang etiologi obesitas yang
berkaitan dengan luaran kardiovaskular, termasuk (1) akumulasi lemak di
depot jaringan adiposa selektif dan jaringan nonadiposa yang terkait
dengan berbagai hasil kesehatan, (2) alat untuk menilai risiko yang terkait
dengan berbagai bentuk kelebihan berat badan dan obesitas, dan (3)
pilihan yang tersedia dalam praktik klinis untuk mencegah atau
mengurangi risiko penyakit kardiovaskular pada pasien yang kelebihan
berat badan dan obesitas. (Lihat juga Bab 49.)
B. EPIDEMIOLOGI
Pengertian Tradisional Obesitas
Obesitas menaikkan risiko terjadinya berbagai gangguan
kesehatan, termasuk kejadian kardiovaskular (Gbr. 50.1). Dalam praktik
klinis, indeks yang paling umum digunakan untuk memperkirakan
adipositas adalah indeks massa tubuh (IMT, dinyatakan dalam kg/m2),
awalnya diperkenalkan oleh Quetelet lebih dari satu abad yang lalu dan
sebagian besar dipopulerkan oleh fisiolog Amerika Ancel Keys. Sejak itu,
banyak studi berbasis populasi, termasuk studi internasional baru-baru ini
yang mengumpulkan data sekitar 4 juta individu dari 189 studi yang
diikuti selama rata-rata 13 tahun, telah menunjukkan bahwa nilai IMT di
atas sekitar 25 kg/m2 dikaitkan dengan peningkatan progresif dalam
tingkat kematian dan risiko kondisi kronis. IMT 25 kg/m2 atau lebih
menggambarkan kelebihan berat badan, IMT 30 kg/m2 atau lebih
menunjukkan obesitas, dan IMT 40 kg/m2 atau lebih atau 35 kg/m2 atau
lebih dengan penyakit penyerta, menandakan obesitas berat. Prevalensi
obesitas telah meningkat di seluruh dunia, terutama sejak awal 1980-an,
dengan sedikit bukti adanya lonjakan (eFig. 50 1). Prevalensi obesitas
1
parah telah mencapai proporsi epidemi di Amerika Serikat dan bagian lain
dunia.
Kaitan yang Rancu antara Kelebihan Berat Badan dan Lemak Tubuh
dengan Penyakit Kardiovaskular
Meskipun kelebihan berat badan atau obesitas dikaitkan dengan
peningkatan risiko dari berbagai komplikasi kesehatan (Gbr. 50.1), pasien
yang kelebihan berat badan atau obesitas menunjukkan heterogenitas yang
mencolok dalam risiko penyakit kardiovaskular (Gbr. 50.2). Dengan
demikian, meskipun IMT yang tinggi meningkatkan risiko terjadinya
faktor risiko penyakit kardiovaskular atau komplikasi kesehatan, tidak
setiap pasien yang kelebihan berat badan/obesitas memiliki faktor risiko
atau masalah kesehatan. Beberapa peneliti menggunakan istilah obesitas
―sehat secara metabolisme‖ atau ―gemuk yang pas‖ untuk merujuk pada
individu tersebut. Keberadaan individu gemuk yang sehat secara
metabolisme tersebut telah menimbulkan perdebatan. Memang, tidak ada
yang namanya pola peningkatan berat badan yang sehat. Kendati
demikian, alasan perbedaan individu yang cukup berisiko mengembangkan
penyakit kardiometabolik dan pasien yang obesitas masih belum jelas
sampai studi pencitraan (computed tomography [CT] dan kemudian
magnetic resonance imaging [MRI]) mengungkapkan adanya perbedaan
individu yang nyata dalam cara orang menyimpan jaringan adiposa di
depot lemak visceral. Untuk setiap tingkat total lemak tubuh tertentu,
individu yang ditandai dengan akumulasi rendah jaringan adiposa visceral
abdomen umumnya memiliki profil risiko penyakit kardiovaskular yang
lebih rendah daripada individu yang sangat cocok dengan IMT atau untuk
total lemak tubuh tetapi dengan tingkat jaringan adiposa visceral yang
tinggi. Orang-orang dengan lemak visceral berlebih menunjukkan
konstelasi kelainan metabolik, termasuk resistensi insulin, intoleransi
glukosa yang mengarah ke diabetes tipe 2, dislipidemia aterogenik
(termasuk peningkatan kadar trigliserida, peningkatan konsentrasi
kolesterol non-highdensity lipoprotein [HDL] dan apolipoprotein B, kadar
kolesterol HDL yang rendah, partikel low-density lipoprotein [LDL] dan
2
HDL yang kecil dan padat), tekanan darah (TD) tinggi, inflamasi kronik
yang tidak kentara, dan profil prothrombotik (Gbr. 50.2). Kelompok risiko
ini mencirikan apa yang disebut sindrom metabolik.
3
penting untuk mengukur lingkar pinggang pasien selain mengandalkan
IMT.Variabel ini harus diperiksa saat pasien berdiri, dengan menempatkan
pita tepat di atas puncak iliac. Jika pasien tertentu memiliki garis pinggang
yang besar untuk IMT tertentu, dengan faktor risiko yang diubah, profil
faktor risiko penyakit kardiovaskular kemungkinan mencerminkan
kelebihan lemak visceral perut. Perubahan klinis sederhana (misalnya,
dislipidemia kolesterol tinggi trigliserida rendah HDL, peningkatan TD,
peningkatan kadar glukosa darah puasa) memastikan adanya kondisi
dismetabolik. Tes tambahan untuk mengkonfirmasi resistensi insulin
meliputi insulin puasa, toleransi glukosa 2 jam, kadar hemoglobin (Hb)
A1c dan konsentrasi protein C-reaktif (CRP). Pada pasien yang kelebihan
berat badan atau obesitas, adanya kelainan ini bersama dengan lingkar
pinggang yang tinggi menunjukkan kelebihan lemak visceral perut.
Gambar 50.1. Tren jumlah orang yang mengalami obesitas dan obesitas
parah berdasarkan wilayah. Seseorang mengalami obesitas jika mereka
4
memiliki indeks massa tubuh (IMT) 30 kg/m2 atau lebih tinggi, atau
mengalami obesitas berat jika mereka memiliki IMT 35 kg/m2 atau lebih
tinggi (Dari Kolaborasi Faktor Risiko NCD. Tren indeks massa tubuh
orang dewasa di 200 negara dari tahun 1975 hingga 2014: analisis
gabungan dari 1698 studi pengukuran berbasis populasi dengan 19,2 juta
peserta. Lancet 387:1377 1396, 2016.
(http://creativecommons.org/licenses/by/40/.)
5
Gambar 50.1. Beberapa komplikasi medis utama yang terkait dengan
obesitas.
6
risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular dibandingkan dengan
subjek A.
7
C. OBESITAS VISCERAL
Penanda Deposisi Lemak Ektopik
Mekanisme yang mendasari hubungan independen antara kelebihan lemak
visceral dan alterasi kardiometabolik tetap menjadi persoalan yang belum
terpecahkan. Tiga skenario mungkin berkaitan: (1) hipotesis asam lemak
bebas (ALB) portal, (2) fungsi endokrin jaringan adiposa visceral, dan (3)
kelebihan jaringan adiposa visceral sebagai penanda jaringan adiposa
subkutan yang disfungsional.
8
Gambar 50.3. Tingkat bahaya dan interval konfidensi 95% untuk lingkar
pinggang dengan peningkatan 5 cm* dan semua penyebab kematian
menurut kategori indeks massa tubuh (IMT) (gabungan pria dan wanita),
disesuaikan dengan pendidikan, status perkawinan, merokok, konsumsi
alkohol, aktivitas fisik, dan IMT. *Poin potong lingkar pinggang (cm)
untuk pria, <90.0, 90.0-94.9, 95.0-99.9, 100.0-104.9, 105.0-109 9, dan
110.0+; dan untuk wanita, <70,0, 70.0-74.9, 75.0 79.9, 80.0-84,9, 85.0-
89.9, dan 90.0+. (Dari Ce han JR dkk. Analisis gabungan lingkar pinggang
dan mortalitas pada 650.000 orang dewasa. Mayo Clin Proc 2014;89:335-
45.)
RISIKO PENYAKIT*
RELATIF TERHADAP
BERAT BADAN NORMAL
DAN LINGKAR PINGGANG
Lingkar Pinggang (cm)
LAKI-LAKI LAKI-LAKI
KELAS IMT ≤102 >102
2
OBESITAS (KG/M ) PEREMPUAN PEREMPUAN
≤88 >88
Berat <18,5 Meningkat Meningkat
9
badan
kurang
Normal 18,5 –
Sedikit Meningkat
24,9
Berat
25,0 –
badan Meningkat Tinggi
29,9
berlebih
Obesitas 30,0 –
I 34,9 Tinggi Sangat tinggi
II 35,0 – Sangat tinggi Sangat tinggi
39,9
Obesitas Amat sangat Amat sangat
III ≥40
parah tinggi tinggi
10
ALB dalam peredaran darah berasal dari jaringan adiposa subkutan justru
mematahkan hipotesis ini. Percobaan pada anjing menunjukkan bahwa
kelebihan adipositas visceral memang meningkatkan kadar ALB
nokturnal.
11
- Jaringan Adiposa Visceral: Penanda Jaringan Adiposa Subkutan
Disfungsional?
Kelebihan jaringan adiposa visceral juga dapat terakumulasi ketika
jaringan adiposa subkutan gagal untuk mengembang dalam surplus energi
(Gbr. 50.4). Jaringan adiposa subkutan biasanya mengembang terlebih
dahulu oleh hipertrofi adiposit, diikuti oleh proliferasi preadiposit di
sekitarnya (hiperplasia). Jika respons hiperplastik memadai, jaringan
adiposa subkutan akan mengembang dan bertindak sebagai "penampung"
kelebihan kalori dan akan menjaga keseimbangan otonom.
12
pinggul lebar dan akumulasi selektif lemak tubuh bagian bawah tetap
konsisten dengan peran protektif jaringan adiposa subkutan tubuh bagian
bawah yang sehat.
Gambar 50.5. Model kerja untuk klasifikasi depot lemak ektopik sebagai
fungsi dari efek sistemik dan lokal diduga. (Dari Després JP. Distribusi
lemak tubuh dan risiko penyakit kardiovaskular: pembaruan. Sirkulasi
2012;126:1301-13.)
13
- Usia dan Jenis Kelamin
Umur dan jenis kelamin menunjukkan asosiasi yang ditandai dengan
adipositas visceral. Dengan bertambahnya usia, jaringan adiposa viseral
dapat terakumulasi dan berkontribusi pada risiko kardiometabolik
progresif. Sebelum menopause, wanita rata-rata memiliki 50% lebih
sedikit jaringan adiposa visceral daripada pria.Pada saat menopause,
penurunan relatif pada beberapa steroid seks utama berkontribusi pada
deposisi progresif dan selektif dari jaringan adiposa visceral. Perbedaan
jenis kelamin dalam jaringan adiposa visceral berkontribusi pada risiko
kardiometabolik yang bergantung pada jenis kelamin. Setelah menopause,
karena percepatan deposisi jaringan adiposa visceral, wanita secara
progresif mengejar ketertinggalannya dari pria (lebih dari 10 hingga 15
tahun), seperti halnya profil risiko kardiometabolik mereka.
- Hormon Seks
Perbedaan jenis kelamin yang besar dalam adipositas visceral dan profil
risiko kardiometabolik telah mendorong eksplorasi hubungan antara
distribusi lemak tubuh regional dan hormon seks. Studi intervensi paling
informatif yang mendukung peran utama steroid seks melibatkan pasien
transeksual (mereka yang yang mengubah alat kelaminnya). Transeksual
pria-ke-wanita yang menerima terapi hormon seks menunjukkan
perubahan substansial dalam akumulasi lemak tubuh regional, dengan
hilangnya lemak visceral/ektopik dan peningkatan ukuran lemak pada
tubuh bagian bawah. Sementara itu, transeksual perempuan-ke-laki-laki
menunjukkan pola sebaliknya, dengan kemunduran terkait dalam profil
risiko kardiometabolik mereka.
- Genetika
Gen dapat mengontrol kerentanan terhadap obesitas visceral. Keturunan
dari orang tua yang mengalami obesitas visceral sering mengembangkan
pola yang sama ketika mereka mencapai usia 30-an dan 40-an, sebuah
temuan yang mungkin mencerminkan faktor keturunan dan faktor
lingkungan. Ketika terpapar kelebihan energi standar yang sama selama
100 hari, pasangan kembar monozigot cenderung menunjukkan pola yang
14
sama dari akumulasi jaringan adiposa visceral dan subkutan. Belum ada
gen utama yang terkait dengan proses ini yang telah diidentifikasi,
meskipun banyak riset di seluruh dunia terus mengeksplorasi topik yang
satu ini.
- Etnis
Etnis juga merupakan faktor yang terkait dengan variasi adipositas visceral
dan lemak ektopik. Studi kardiometabolik pencitraan berskala besar
mengindikasikan kerentanan terhadap adipositas visceral/lemak ektopik
paling menonjol pada orang Asia, kemudian orang Kaukasia, dan diikuti
oleh orang Afrika-Amerika. Faktanya, orang Asia mengalami diabetes
karena kelebihan lemak visceral/ektopik pada nilai IMT yang lebih rendah
daripada orang kulit putih atau kulit hitam.
- Obat-Obatan
Dokter harus mempertimbangkan apakah obat-obatan mungkin
berkontribusi pada kelebihan berat badan dan lemak tubuh pasien. Tabel
15
50.2 mencantumkan beberapa obat-obatan yang menginduksi kenaikan
berat badan.
KATEGORI OBAT
Antidiabetik Insulin, sulfonilurea, meglitinida (nateglinida,
repaglinida), glitazon (pioglitazon, rosiglitazon)
Antidepresan atau Inhibitor oksidase monoamine, trisiklik (doksepin),
penstabil suasana inhibitor serotonin (paroksetin), mirtazapin,
hati litium
Antipsikotik Klozapin, risperidon, olanzapin, quetiapin,
haloperidol, perfenazin
Antikonvulsan Karbamazepin, gabapentin, valproate
Antihistamin Sikloheptadin, difenhidramin, doksepin
Penghambat Propranolol, doksazosin
adrenergik
Steroid adrenal Kortikosteroid
16
hidup kami sendiri telah menunjukkan nilai penargetan kualitas gizi dan
perilaku sedenter untuk mengurangi lingkar pinggang dan meningkatkan
kebugaran kardiorespirasi serta faktor risiko penyakit kardiovaskular,
terlepas dari farmakoterapi simultan yang menargetkan faktor risiko
penyakit kardiovaskular menengah. Pasien di ruang tunggu dapat mengisi
kuesioner standar sederhana mengenai pola makan dan
ketidakaktifan/aktivitas fisik mereka. Rekomendasi berbasis makanan
(mengurangi beberapa kategori makanan tertentu dan lebih banyak
makanan lain yang kurang diproses dengan nilai gizi tinggi dan kepadatan
energi yang rendah) dikombinasikan dengan resep gaya hidup tertulis
untuk mengurangi waktu santai/duduk dan untuk memperkenalkan
aktivitas fisik secara teratur dapat berkontribusi untuk secara substansial
meningkatkan profil kesehatan pasien.
17
D. MANAJEMEN KLINIS
Faktor Gizi Utama (Menuju Pendekatan Berbasis Makanan)
Meskipun kelebihan adipositas visceral dan lemak ektopik memiliki dasar
genetik, pola makan jelas memainkan peran penting. Pola makan yang
kaya akan gula tambahan, karbohidrat olahan, dan lemak jenuh dapat
mendukung akumulasi selektif jaringan adiposa visceral melalui
mekanisme yang belum dipahami dengan baik. Beberapa prinsip
sederhana dapat mengarahkan percakapan tenaga kesehatan dengan pasien
tentang pilihan makanan (Tabel 50.3). Pedoman terbaru dan tinjauan
otoritatif menyoroti potensi pendekatan semacam ini yang jelas lebih
"ramah pengguna" bagi pasien daripada rekomendasi teknis tentang
komposisi makronutrien dan asam lemak diet. Misalnya, rekomendasi
kesehatan masyarakat untuk mengurangi lemak jenuh dalam makanan kita,
meskipun masih relevan, sayangnya melenceng ke pengurangan
kandungan lemak dalam makanan, yang justru menggenjot asupan
karbohidrat olahan dan produk olahan dengan tambahan gula dalam
jumlah yang signifikan. Dengan demikian, kampanye diet rendah lemak
kemungkinan berkontribusi pada epidemi obesitas dan diabetes tipe 2 saat
ini. Oleh karena itu, uji coba intervensi gaya hidup yang berfokus pada
pengurangan kandungan lemak dalam diet dan pembatasan kalori serta
penurunan berat badan tidak memperbaiki capaian kardiovaskular. Di sisi
lain, sebuah uji coba yang menggunakan pendekatan sederhana pada
pasien yang kelebihan berat badan dan obesitas (50% dengan diabetes),
dengan memberikan minyak zaitun dan campuran kacang-kacangan
kepada para partisipan, melaporkan penurunan yang signifikan dalam
capaian kardiovaskular, terutama kejadian stroke. Dengan demikian,
intervensi pola makan tidak menyebabkan penurunan berat badan. Temuan
ini menggambarkan bagaimana kualitas nutrisi secara keseluruhan, alih-
alih pembatasan kalori dan kandungan lemak dalam diet, dapat
meningkatkan capaian kardiovaskular. (Lihat juga Bab 49.)
18
Tabel 50.3. International Chair on Cardiometabolic Risk "Makan
dengan Baik, Minum dengan Baik, Bergerak" Rekomendasi untuk
Orang Dewasa
19
satu prediktor utama risiko pengembangan penyakit kardiovaskular,
terlepas dari adipositas. Oleh karena itu, praktisi sebaiknya memasukkan
penilaian tingkat ketidakaktifan/aktivitas fisik dalam evaluasi pasien
mereka. Saran mengenai aktivitas fisik bersama dengan konseling nutrisi
dapat mengurangi adipositas visceral sekaligus memperbaiki semua fitur
profil risiko metabolik kardio. Selain itu, karena aktivitas fisik dan
olahraga dapat meningkatkan massa tubuh tanpa lemak, berat badan tidak
selalu mencerminkan perubahan komposisi tubuh yang baik, dan dengan
demikian peningkatan massa tubuh tanpa lemak dapat menyeimbangkan
hilangnya lemak visceral/ektopik yang berbahaya, suatu hasil yang sangat
bermanfaat bagi pasien lansia yang ringkih (eFig. 50.4). Penurunan berat
badan seharusnya tidak menjadi satu-satunya target untuk pengurangan
risiko penyakit kardiovaskular dalam penatalaksanaan pasien yang
kelebihan berat badan dan obesitas.
20
Penatalaksanaan Tidur dan Stres
Durasi dan kualitas tidur juga dapat mempengaruhi keseimbangan energi
dan metabolisme. Kelompok pasien yang paling menonjol dengan
kebiasaan tidur yang terganggu adalah mereka yang mengalami apnea
tidur, suatu kondisi yang sering diamati di antara pasien kelebihan berat
badan dan obesitas yang tidak banyak bergerak, terutama mereka yang
memiliki kelebihan lemak visceral/ektopik. Pasien obesitas visceral
dengan apnea tidur atau episode apnea/hipopnea akan memasuki lingkaran
setan di mana kelelahan yang terkait dengan kualitas tidur yang buruk
dapat menyebabkan ketidakaktifan ekstra, sehingga memperparah profil
risiko kardiometabolik mereka yang memang sudah terganggu. Beberapa
mekanisme dapat menghubungkan adipositas visceral/lemak ektopik
dengan apnea tidur, termasuk obstruksi fisik saluran napas atas oleh
jaringan lunak yang disusupi lemak. Pengobatan apnea tidur dengan alat
tekanan positif dapat membantu meningkatkan kualitas tidur pasien
obesitas visceral dan membantu memutus siklus ini. Studi intervensi gaya
hidup juga menunjukkan bahwa penurunan berat badan pada pasien apnea
tidur secara substansial meningkatkan profil risiko kardiometabolik
mereka. Selain itu, karena stres berkontribusi pada akumulasi selektif
lemak visceral/ektopik, strategi penanggulangan stres dapat menjadi
langkah tambahan untuk memperbaiki gaya hidup pasien berisiko tinggi
ini. (Lihat juga Bab 87).
Farmakoterapi
Alat farmakologis untuk mengobati pasien kelebihan berat badan dan
obesitas berisiko tinggi dibatasi oleh kurangnya bukti untuk kemanjuran
atau manfaat jangka panjang mereka. Obat-obatan yang saat ini disetujui
untuk penatalaksanaan obesitas kronis belum menunjukkan peningkatkan
hasil kardiovaskular atau kemanjuran dalam mengurangi jaringan adiposa
visceral atau lemak ektopik (Tabel 50.4). Baru-baru ini, uji coba obat
diabetes dengan mekanisme yang juga berdampak pada keseimbangan
energi dan menginduksi penurunan berat badan telah menunjukkan, untuk
21
pertama kalinya, pengaruh yang signifikan dalam mengurangi capaian
kardiovaskular yang merugikan (lihat Bab 51). Studi pencitraan dapat
menguji sejauh mana hilangnya lemak visceral/ektopik yang mungkin
terkait dengan obat-obatan ini dapat berkontribusi pada pengurangan risiko
penyakit kardiovaskular yang diamati.
22
Gambar 50.4. Pengaruh intervensi olahraga pada berat badan, lingkar
pinggang, dan jaringan adiposa visceral (VAT) pada individu yang tidak
banyak bergerak dan mengalami obesitas visveral. Bahkan tanpa adanya
penurunan berat badan akibat peningkatan massa otot, olahraga dikaitkan
23
dengan pengurangan lingkar pinggang dan VAT pada individu yang tidak
banyak bergerak.
24
bariatrik mengurangi kejadian kardiovaskular sebesar 30% dan kematian
kardiovaskular 50% dalam hampir 15 tahun masa tindak lanjut pada pasien
obesitas parah, dibandingkan dengan mereka yang menerima perawatan
biasa.
25
Diabetes Federation, dan organisasi lainnya telah mengeluarkan laporan
kesepakatan yang mengakui operasi bariatrik sebagai satu-satunya pilihan
yang terbukti efektif untuk menurunkan berat badan yang berkelanjutan
dan mengendalikan berat badan yang mendorong hasil klinis yang
menguntungkan pada pasien dengan obesitas parah. Dokter mengusulkan
terapi operasi bariatrik untuk pasien dewasa dengan IMT ≥ 40 kg/m2 atau
IMT ≥35 kg/m2 dengan komorbiditas yang berhubungan dengan obesitas
(misalnya, hipertensi, diabetes, OSA) yang sulit dikendalikan dengan
hidup dan farmakoterapi. Sejauh ini, tidak ada pedoman yang
menyarankan bahwa satu prosedur lebih tepat daripada prosedur lainnya
untuk pasien jantung.
26
dan pankreas. Hijau tua, anggota tubuh biasa, makanan bercampur cairan
pencernaan dari lambung, empedu, dan pankreas.
27
DAFTAR PUSTAKA
Epidemiology
1. Global BMI Mortality Collaboration. Body-mass index and all-cause mortality: individual
participant-data meta-analysis of 239 prospective studies in four continents. Lancet. 2016;
388:776–786.
2. American College of Ca diology/American Heart Association Task Force on Practice Gu
delines, Obesity Expert Panel. Expert Panel Report: Guidelines (2013) for the management of
ove weight and obesity in adults. Obesity (Silver Spring). 2014;22(suppl 2):S41–S410.
3. Bray GA, Bouchard C, eds. Handbook of Obesity. 3rd ed. Boca Raton: CRC Press; 2014.
4. Cornier MA, Després JP, Davis N, et al. Assessing adiposity: a scientific statement from the
American Heart Association. Circulation. 2011;124:1996–2019.
5. NCD R sk Factor Collaboration. Trends in adult body-mass index in 200 countries from 1975
to 2014: a pooled analysis of 1698 population-based measurement studies with 19.2 million
participants. Lancet. 2016;387:1377–1396.
6. Flegal KM, Kruszon-Moran D, et al. Trends in obesity among adults in the United States, 2005
to 2014. JAMA. 2016;315:2284–2291.
7. Poirier P, Alpert MA, Fleisher LA, et al. Cardiovascular evaluation and management of
severely obese patients undergoing surgery: a science advisory from the American Heart
Association. Circulation. 2009;120:86–95.
8. Poirier P, Cornier MA, Mazzone T, et al. Bariatric surgery and cardiovascular risk factors: a
scientific statement from the American Heart Association. Circulation. 2011;123:1683–1701
9. Després JP. Body fat distribution and risk of cardiovascular disease: an update. Ci culation.
2012;126:1301–1313.
10. Tchernof A, Després JP. Pathophysiology of human visceral obesity: an update Physiol Rev.
2013;93:359–404.
11. Hamer M, S amatakis E. Metabolically healthy obesity and risk of all-cause and cardiovascular
diseas mortality. J Clin Endocrinol Metab. 2012;97:2482–2488.
12. Bluher M. The distinction of metabolically ―healthy‖ from ―unhealthy‖ obese individuals.Curr
Op n Lipidol. 2010;21:38–43.
13. Kramer CK, Zinman B, Retnakaran R. Are metabolically healthy overweight and obesity
benign conditions?: A systematic review and meta-analysis. Ann Intern Med. 2013;159:758–
769.
14. Després JP, Lemieux I, Bergeron J, et al. Abdominal obesity and the metabolic syndrome:
contribution to global cardiometabolic risk. Arterioscler Thromb Vasc Biol. 2008;28: 1039–
1049.
28
15. Wormser D, Kaptoge S, Di Angelantonio E, et al. Separate and combined associations of body-
mass index and abdominal adiposity with cardiovascular disease: collaborative analysis of 58
prospective studies. Lancet. 2011;377:1085–1095.
16. Bastien M, Poirier P, Lemieux I, Després JP. Overview of epidemiology and contribution of
obesity to cardiovascular disease. Prog Cardiovasc Dis. 2014;56:369–381.
17. Zinman B, Wanner C, Lachin JM, et al. Empagliflozin, cardiovascular outcomes, and mortality
in type 2 diabetes. N Engl J Med. 2015;373:2117–2128.
18. Marso SP, Bain SC, Consoli A, et al. Semaglutide and cardiovascular outcomes in patients
with type 2 diabetes. N Engl J Med. 2016;375:1834–1844.
19. Look AHEAD Research Group, Wing RR, Bolin P, et al. Cardiovascular effects of intensive
lifestyle intervention n type 2 diabetes. N Engl J Med. 2013;369:145–154.
20. Després JP, Poirier P Diabetes: looking back at Look AHEAD—giving lifestyle a chance. Nat
Rev Cardiol. 2013;10:184–186.
21. International Chair on Cardiometabolic Risk. Waist circumference measurement guidelines.
http://wwwmyhealthywaist.org/evaluating-cmr/clinical-tools/waist- rcumferencemeasuremen
guidelines/index.html. Accessed November 2017.
22. Kim SH, Després JP, Koh KK. Obesity and cardiovascular disease: friend or foe? Eur Heart J.
2016;37(48):3560–3568.
23. Cerhan JR, Moore SC, Jacobs EJ, et al. A pooled analysis of waist circumference and
mortalityin 650,000 adults. Mayo Clin Proc. 2014;89:335–345.
24. Douketis JD, Paradis G, Keller H, Martineau C. Canadian guidelines for body weight
classification in adults: application in clinical practice to screen for overweight and obesity
and to assess disease risk. CMAJ. 2005;172:995–998.
25. Britton KA, Fox CS. Ectopic fat depots and cardiovascular disease. Circulation.
2011;124:e837–e841.
26. Neeland IJ, Turer AT, Ayers CR, et al. Body fat distribution and incident cardiovascular
disease in obese adults. J Am Coll Ca diol 2015;65:2150–2151.
27. Mathieu P, Boulanger MC, Després JP. Ectopic visceral fat: a clinical and molecular
perspective on the cardiometabolic risk. Rev Endocr Metab Disord. 2014;15:289–298.
Visceral Obesity
28. Kim SP, Catalano KJ, H u IR, et al. Nocturnal free fatty acids are uniquely elevated in the
longitudinal development of diet-induced insulin resistance and hyperinsulinemia. Am J
Physiol Endocrinol M tab 2007;292:E1590–E1598.
29. Ouchi N, Parker JL, Lugus JJ, Walsh K. Adipokines in inflammation and metabol c disease.
Nat Rev Immunol. 2011;11:85–97.
30. Balistreri CR, Caru o C, Candore G. The role of adipose tissue and adipokines in obesity-
related inflammatory diseases. Mediat Inflamm. 2010;2010:802078.
31. Poliako a N Després JP, Bergeron J, et al. Influence of obesity indices, metabolic parameters
29
and age on cardiac autonomic function in abdominally obese men. Metabolism.
2012;61:1270–1279.
32. Després JP. Abdominal obesity and cardiovascular disease: is inflammation the missing link?
Can J Cardiol. 2012;28:642–652.
33. Grenier A, Brassard P, Bertrand OF, et al. Rosiglitazone influences adipose tissue distribution
without deleterious impact on heart rate variability in coronary heart disease patients with type
2 diabetes. Clin Auton Res. 2016;26:407–414
34. Smith U. Abdominal obesity: a marker of ectopic fat accumulation. J Clin Invest. 2015;125:
1790–1792.
35. Després JP. Excess visceral adipose tissue ectopic fat: the missing link in the obesity paradox?
J Am Coll Cardiol. 2011;57:1887–1889.
36. Gaborit B, Venteclef N, Ancel P, et al Human epicardial adipose tissue has a specific
transcriptomic signature depending on its anatomical peri-atrial, peri-ventricular, or
pericoronary location. Cardiovasc Res 2015;108:62–73.
37. Lee JJ, Yin X, Hoffmann U, et al. Relation of pericardial fat, intrathoracic fat, and abdominal
visceral fat with incident atrial fibrillation (from the Framingham Heart Study). Am J Cardiol.
2016;118:1486–1492.
38. Lee HY, Després JP, Koh KK. Perivascular adipose tissue in the pathogenesis of
cardiovascular
disease. Atherosclerosis. 2013;230:177–184.
39. Alexopoulos N, Katritsis D, Raggi P. Visceral adipose tissue as a source of inflammation
and promoter f atherosclerosis. Atherosclerosis. 2014;233:104–112.
40. Taskinen MR, Boren J. New insights into the pathophysiology of dyslipidemia in type 2
diabetes A herosclerosis. 2015;239:483–495.
41. Shulman GI. Ectopic fat in insulin resistance, dyslipidemia, and cardiometabolic disease.
N Engl J Med. 2014;371:1131–1141.
42. Iacobellis G. Local and systemic effects of the multifaceted epicardial adipose tissue depot.
Nat Rev Endocrinol. 2015;11:363–371.
43. Gooren LJ, Giltay EJ. Review of studies of androgen treatment of female-to-male transsexuals:
effects and risks of administration of androgens to females. J Sex Med. 2008;5:765–776.
44. Bouchard C, Tremblay A, Després JP, et al. The re ponse to long-term overfeeding in identical
twins. N Engl J Med. 1990;322:1477–1482.
45. Valera B, Sohani Z, Rana A, et al. The ethnoepidemiology of obesity. Can J Cardiol.
2015;31:131–141.
46. Rao G, Powell-Wiley TM, Ancheta I, e al. Identification of obesity and cardiovascular risk
in ethnically and racially diverse populations: a scientific statement from the American
Heart Association. Circulation. 2015;132:457–472.
47. Lear SA, Chockalingam A, Kohli S, et al. Elevation in cardiovascular disease risk in South
30
Asians is mediated by difference in visceral adipose tissue. Obesity (Silver Spring). 2012 20:
1293–1300.
48. Nazare JA, Smith JD, Borel AL, et al. Ethnic influences on the relations between abdominal
subcutaneous and v sceral adiposity, liver fat, and cardiometabolic risk profile: the
International Study of Prediction f Intra-Abdominal Adiposity and Its Relationship with
Cardiometabolic Risk/Intra-Abdominal Adiposity. Am J Clin Nutr. 2012;96:714–726.
49. Després JP, Couillard C, Gagnon J, et al. Race, visceral adipose tissue, plasma lipids, and
lipoprotein lipase activity in men and women: the Health, Risk Factors, Exercise Training, and
Genetics (HERITAGE) family study. Arterioscl Thromb. 2000;20:1932–1938.
50. Silvestri C Di Marzo V. The endocannabinoid system in energy hom ostasis and the
etiopathology of metabolic disorders. Cell Metab. 2013;17:475–490.
51. Di Marzo V, Côté M, Matias I, et al. Changes in plasma endocannabinoid levels in viscerally
obese men following a 1 year lifestyle modification programme and waist circumference
reduction: associations with changes in metabolic risk factors Diabetologia. 2009;52:213–217.
52. Di Marzo V, Després JP. CB1 antagonists for obesity—what les ons have we learned from
rimonabant? Nat Rev Endocrinol. 2009;5:633–638.
53. Poirier P. Diabetes in cardiovascular disease: a Companion to Braunwald’s Heart Disease. In:
McGuire DK, Marx N, eds. Pharmacologic and surgical interventions that prevent or worsen
type 2 diabetes. Philadelphia: Elsevier; 2015:57–71.
54. Bray GA, Fruhbeck G, Ryan DH, Wilding JP. Management of obesity. Lancet.
2016;387:1947–1956.
55. Mancia G, Fagard R, Narkiewicz K, et al. 2013 ESH/ESC guidelines for the management of
arterial hypertension: the Task Force for the Management of Arterial Hypertension of the
European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology (ESC).
Eur Heart J. 2013;34:2159–2219.
56. Go AS, Bauman MA, Coleman King SM, et al. An effective approach to high blood pressure
control: a science advisory from the American Heart Association, the American College of
Cardiology, and the Centers for Disease Control and Prevention. Hypertension. 2014;63:878
885.
57. Catapano AL, Graham I, De Backer G, et al. 2016 ESC/EAS guidelines for the management of
dyslipidaemias: the Task Force for the Management of Dyslipidaemias of the European
Society of Cardiology (ESC) and European Atherosclerosis Society (EAS). Developed with the
special contribution of the European Association for Cardiovascular Prevention and
Rehabilitation (EACPR). Eur Heart J. 2016;37(39):2999–3058.
58. Stone NJ, Robinson JG, Lichtenstein AH, et al. 2013 ACC/AHA guideline on the treatment of
blood cholesterol to reduce atherosclerotic cardiovascular risk in adults: a report of the
American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice
Guidelines. Circulation. 2014;129:S1–S45.
31
59. D sprés JP. Physical activity, sedentary behaviours, and cardiovascular health: when will
cardiorespiratory fitness become a vital sign? Can J Cardiol 2016;32:505–513.
60. Després JP. Obesity and cardiovascular disease: weight lo s is not the only target. Can J
Cardiol. 2015;31:216–222.
61. Lévesque V, Vallières M, Poirier P, et al. Targeting abdominal adiposity and cardiorespiratory
fitness in the workplace. Med Sci Sports Exerc 2015;47:1342–1350.
62. Mozaffarian D. Dietary and policy priorities for cardiovascular disease, diabetes, and obesity: a
comprehensive review. Circulation. 2016;133:187–225.
63. Lemieux I, Poirier P, Bergeron J, et al. Hypertriglyceridemic waist: a useful screening
phenotype in preventive cardiology? Can J Cardiol. 2007;23:23B–31B.
64. Ren Y, Luo X, Wang C, et al. Prevalence of hypertriglyceridemic waist and association with
risk of type 2 diabetes mellitus: a meta-analysis. Diabetes Metab Res Rev. 2016;32: 405–412.
65. Amato MC, Giordano C, Galia M, et al. Visceral Adiposity Index: a reliable indicator of visceral
fat function a sociated with cardiometabolic risk. Diabet Care. 2010;33:920–922.
Clinical Management
66. Ma J, McKeown NM Hwang SJ, et al. Sugar-sweetened beverage consumption is associated
with change of vi ceral adipose tissue over 6 years of follow-up. Circulation 2016;133:370–
377.
67. Ma J, Fox CS Jacques PF, et al. Sugar-sweetened beverage, diet soda, and fatty liver disease in
the Framingham Heart Study cohorts. J Hepatol. 2015;63:462–469.
68. Stanhope KL, Schwarz JM, Keim NL, et al. Consuming fructose-sweetened, not glucosesw
etened, beverages increases visceral adiposity and lipids and ecreases insulin sensitivity in
overweight/obese humans. J Clin Invest. 2009;119:1322–1334
69. Maersk M, Belza A, Stodkilde-Jorgensen H, et al. Sucrose-sweetened beverages increase fat
storage in the liver, muscle, and visceral fat depot: a 6 mo andomized intervention study. Am J
Clin Nutr. 2012;95:283–289.
70. Mozaffarian D, Hao T, Rimm EB, et al. Changes n diet and lifestyle and long-term weight gain
in women and men. N Engl J Med. 2011;364:2392–2404.
71. Millen BE, Abrams S, Adams-Campbell L, et al The 2015 Dietary Guidelines Advisory
Committee scientific report: development and major conclusions. Adv Nutr. 2016;7:438–444.
72. Ludwig DS. Lowering the bar on the low-fat diet. JAMA. 2016;316:2087–2088.
73. Howard BV, Van Horn L, Hsia J, et al. Low-fat dietary pattern and risk of cardiovascular
disease: the Women’s Health Initiative Randomized Controlled Dietary Modification Trial.
JAMA. 2006;295:655–666.
74. Estruch R, Ros E, Salas-Salvado J, et al. Primary prevention of cardiovascular disease with a
Mediterranean diet. N Engl J Med. 2013;368:1279–1290.
75. International Chair on Cardiometabolic Risk. www.myhealthywaist.org. Accessed November
2017.
32
76. Young DR, Hivert MF, Alhassan S, et al. Sedentary behavior and cardiovascular morbidity and
mortality: a science advisory from the American Heart Association. Circulation.
2016;134:e262–e279.
77. Lavie CJ, McAuley PA, Church TS, et al. Obesity and cardiovascular diseases: implications
regarding fitness, fatness, and severity in the obesity paradox. J Am Coll Cardi l. 2014;63:
1345–1354.
78. Borel AL, Leblanc X Alméras N, et al. Sleep apnoea attenuates the effects of a lifestyle
intervention programme in men with visceral obesity. Thorax. 2012;67:735–741.
79. Borel AL, Nazare JA, Smith J, et al. Improvement in insulin sensitivity following a 1-year
lifestyle intervention program in viscerally obese men: contribution of abdominal adiposity.
Metab lism. 2012;61:262–272.
80. Borel AL, Nazare JA, Smith J, et al. Visceral and not subcutaneous abdominal adiposity
reduction drives the benefits of a 1-year lifestyle modification program. Obesity (Silver
Spring). 2012;20:1223–1233.
81. Ross R, Bradshaw AJ. The future of obesity reduction: beyond weight loss. Nat Rev
Endocrinol. 2009;5:319–325.
82. St-Onge MP, Grandner MA, Brown D, et al. Sleep duration and quality: impact on lifestyle
behaviors and health. A scientific statement from th American Heart Association. Circulation.
2016;134:e367–e386.
83. Romero-Corral A, Caples SM, Lopez-Jimen z F, Somers VK. Interactions between obesity and
obstructive sleep apnea: implications for treatment. Chest. 2010;137:711–719.
84. Kim AM, Keenan BT, Jackson N, et al Tongue fat and its relationship to obstructive sleep
apnea. Sleep. 2014;37:1639–1648.
Severe Obesity and Bariatric Surgery
85. R. Increases in clinically severe obesity in the United States, 1986–2000. Arch Intern Med.
2003;163:2146–2148
86. Twells LK, Gregory DM Reddigan J, Midodzi WK. Current and predicted preva ence of
obesity in Canada: a tr nd analysis. CMAJ Open. 2014;2:E18–E26.
87. Flegal KM, Kit BK, Orpana H, Graubard BI. Association of all-cause mortality with
overweight and obesity using tandard body mass index categories: a systematic review and
meta-analysis. JAMA. 2013;309:71–82.
88. Piché ME, Auclair A, Harvey J, et al. How to choose and use bariatric surgery in 2015. Can J
Cardi l 2015;31:153–166.
89. Piché ME, Martin J, Cianflone K, et al. Changes in predicted cardiovascular disease risk after
biliopancreatic diversion surgery in severely obese patients. Metabolism. 2014;63:79–86.
90. Sjöström L. Review of the key results from the Swedish Obese Subjects (SOS) trial: a
prospective controlled intervention study of bariatric surgery. J Intern Med. 2013;273:219–234.
91. Mingrone G, Panunzi S, De Gaetano A, et al. Bariatric surgery versus conventional medical
therapy for type 2 diabetes. N Engl J Med. 2012;366:1577–1585.
33
92. Schauer PR, Bhatt DL, Kirwan JP, et al. Bariatr c surgery versus intensive medical therapy for
diabetes: 3-year outcomes. N Engl J Med. 2014;370:2002–2013
93. Rubino F, Nathan DM, Eckel RH, et al. Metabolic surgery in the treatment algorithm for type 2
diabetes: a joint statement by international diabetes organizations. Diabet Care. 2016;39:861–
877.
94. Ashrafian H, le Roux CW, Darzi A Athanasiou T. Effects of bariatric surgery on
cardiovascular function. Circulation. 2008;118:2091–2102.
95. Alpert MA, Lavie CJ, Agrawal H, et al. Obesity and heart failure: epidemiology,
pathophysiology, clinical manifestations, and management. Transl Res. 2014;164:345–356.
96. Aggarwal R, Harling L Efthimiou E, et al. The effects of bariatric surgery on cardiac tructure
and function: a systematic review of cardiac imaging outcomes. Obes Surg. 2016;26:1030
1040.
97. National Institutes of Health Consensus Development Conference Statement. Gastrointestinal
surgery for severe obesity. Am J Clin Nutr. 1992;55:615S–619S.
98. American Diabetes Associaton. Obesity management for the treatment of type 2 diabetes.
Diabet Care. 2016;39(suppl 1):S47–S51.
99. Dixon JB, Zimmet P, Alberti KG, Rubino F., International Diabetes Federation Taskforce on
Epidemiology and Prevention. Bariatric surgery: an IDF statement for obese type 2 diabetes.
Diabet Med. 2011;28:628–642.
Summary and Perspectives
100. Mozaffarian D. Achieving cardiovascular health: a bleak outlook or tremendous potential? J
Am Coll Cardiol. 2011;57:1697–1699.
101. Giles-Corti B, Vernez-Moudon A, Reis R, et al. City planning and population health: a global
challenge. Lancet. 2016;388(10062):2912–2924
34