Anda di halaman 1dari 10

INSTITUT teknologi — PLN

JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Kode Mata Kuliah C11041401 Hari/Tanggal Senin, 26 April 2021


Mata Kuliah Operasi Sistem Prog./Jurusan SI Teknik Elektro
Tenaga Listrik
Nama Dosen Ir.Agung Hariyanto Waktu s/d pk 24.00 tgI 2 Mei
2021-dikirm Email ke
swasono2003@gmail.com
Sifat Uiian ened Book

NAMA: AHMAD MUSHAWWIR ALFIKRI


NIM: 2018-11-233
KELAS: B
Boleh menggunakan Laptop

I Pilih Jawaban yang tepat. (Dilingkari warna Merah)

1. Proses Penyampaian Tenaga Listrik dari pusat Pembangkit ke Pelanggan Rumah


Tangga menggunakan jaringan distribusi : a). 500kV b). 150kV c).70 kV d). 20
kV

2. Strategi dalam Operasi Sistem Tenaga Listrik adalah: a) Ekonomis b). menarik c).
terintegrasi d). Cepat

3. Yang bukan termasuk dalam Perencanaan Operasi adalah a). Prakiraan beban
b).Penjadwalan Penyaluran c). Penyusunan Neraca Daya d). Tarif Dasar Listrik

4. Dalam suatu system tenaga listrik ada 3 pembangkit A kapasitas 50 MW, B


kapasitas 100 MW dan C 200 MW, maka kombinasinya adalah a) 10 buah b) 8 buah
c) 7 buah dan d) 12 buah

5. Apabila total kapasitas pembangit A B dan C adalah 350 MW dan bebannya 220
MW besar LOLP nya adalah 0.274% maka kemungkinan padam dalam setahun
adalah a). 10 hari b). 3 hari c). 1 hari d) 1 minggu

6. Dalam membuat peramalan beban ada beberapa metoda yang dipergunakan.


Metoda apa yang sealama ini dipakai oleh PLN Distribusi dalam membuat
peramalan beban :
a). Metoda Kecenderungan b). Metoda Ekonometri c). Metoda Analitis
d). Metoda Gabungan

7. Untuk pembuatan peramalan beban sistem Jawa Bali ada 35 kurva beban harian,
kurva beban hari apa yang digunakan sebagai standar, karena mempunya tipe kurva
yang selalu sama
a). Senin b). Rabu c). Kamis d). Minggu

8. Dalam satu tahun ada 52 Minggu, apabila Beban Puncak terjadi pada minggu ke 48
yaitu sebesar 15.700 MW, sedangkan koefisien pada Minggu ke 20 adalah sebesar
0.9675, maka diperkirakan Beban Puncak pada Minggu ke 20 adalah sebesar
a). 15.190 MW b). 15.200 MW c). 15.190 MWh
d). 15.200 MWh
1
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Kode Mata Kuliah C11041401 Hari/Tanggal Senin, 26 April 2021


Mata Kuliah Operasi Sistem Prog./Jurusan SI Teknik Elektro
Tenaga Listrik
Nama Dosen Ir.Agung Hariyanto Waktu s/d pk 24.00 tgI 2 Mei
2021-dikirm Email ke
swasono2003@gmail.com
Sifat Uiian ened Book
Boleh menggunakan Laptop

9 Dari hasil Forum Perencanaan ditentukan bahwa pada tahun 2014, kebutuhan energi
Netto adalah sebesar 114.800 GWh, sedangkan Pemakaian Sendiri pembangkit
sebesar 4%, berapa besar Energi Bruto (Energi Bruto =100%) ?
a). 119.392 GWh b). 110.208 GWh c). 110.385 GWh d). 119.583 GWh

10. Diketahui Energi Netto 114.800 GWh, dengan LF 75 % Berapa besar Beban Puncak
Netto
a). 17.500 MW b). 17.400 MW c). 17.473 MW
d). 17.573 MW

11. Apabila realisasi beban puncak minggu ke 1 15.100 MW, sedangka menurut
rencana 15.200 MW, berapa direncanakan minggu ke 2, apabila recana semula
15.300 MW
a. 15,199 MW b. 15,200 MW c. 15,300 MW
d. 15,150 MW

12. Apabila ada 3 unit pembangkit mensuplai beban 1000 MW, Pembangkit 1 dengan
Daya output antara 200 MW s/d 500 MW dengan biaya operasi Rp 300/ kWh,
Pembangkit 2 dengan Daya Output anatara 150 MW s/d 350 MW dengan biaya
operasi Rp 400/ kWh, Pembangkit 3 dengan Daya output antara 100 MW s/d 1000
denga biaya operasi Rp 1500 /kWh , Berapa komposisi yang optimal ?
a). 500 MW, 400 MW, 100 MW b). 500 MW,350 MW,150 MW
c). 500MW, 300MW, 200 MW d). 200 MW, 350 MW, 450 MW

13. Untuk mendapatkan perhitungan yang optimal metoda yang diguanakan biasanya
dengan
a). Teorema Laplace b). Montecarlo c). Ken Tucker
d) Teorema Lagrange

14. PROSYM adalah sebuah software yang biasa digunakan untuk melakukan Simulasi
Produksi, selain itu bisa juga dipakai untuk menghitung.
a). Stability b). LOLP c). Sort Circuit
d) Load Flow

15. Ada beberapa GI bertegangan dibawah 10 % dari Nomnalnya, apabila tegangan di


GI Brebes sepanjang hari bertegangan 128 kV, untuk memperbaiki kualitas
tegangan tersebut maka pembangkit PLTU/GU Tambak lorok harus beroperasi
a). Must Run b). Start Stop c). Week End Shut Down

2
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Kode Mata Kuliah C11041401 Hari/Tanggal Senin, 26 April 2021


Mata Kuliah Operasi Sistem Prog./Jurusan SI Teknik Elektro
Tenaga Listrik
Nama Dosen Ir.Agung Hariyanto Waktu s/d pk 24.00 tgI 2 Mei
2021-dikirm Email ke
swasono2003@gmail.com
Sifat Uiian ened Book
Boleh menggunakan Laptop

d) Reserved Shut Down

16. Apabila ada 4 unit pembangkit yang siap operasi, berapa kombinasi yang bisa
dioperasikan pada pembangkit tersebut ?
a). 12 b). 13 c). 8
d) 15

17. Heat Content batubara 5100 kCa1/kg, harga baubara Rp 400/ Kg sedangkan
Heatrate rata-rata misalnya 2555 kCal/kWh, berapa Rp/kWh ?
a). Rp 150/kWh b). Rp 250/kWh c). Rp 200/kWh
d) Rp 300/kWh

18. Pembangkit Pump Storage berfungsi sebagai?


a). Peakers b). Baseload c). Mediumload
d) Load Folower

19. Apabila diketahu SFC pembangkit adalah 0.3 Liter/kWh, harga BBM misalnya Rp
6000/liter, Apabila dia membangkitkan 150 GWh berapa biaya operasinya ?
a). 270 Jt b). 270 T c). 2700 Jt
d) 270 M

20. Dari soal no 14 berapa Rp/kWh biaya operasi pembangkit tersebut ?


a. Rp 2000/kWh b. Rp 1800/kWh c. Rp 1500/kWh
e) Rp 1300/kWh

3
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Kode Mata Kuliah C11041401 Hari/Tanggal Senin, 26 April 2021


Mata Kuliah Operasi Sistem Prog./Jurusan SI Teknik Elektro
Tenaga Listrik
Nama Dosen Ir.Agung Hariyanto Waktu s/d pk 24.00 tgI 2 Mei
2021-dikirm Email ke
swasono2003@gmail.com
Sifat Uiian ened Book
Boleh menggunakan Laptop

II. Pembangkit dengan Incremental Cost seperti gambar dibawah. Ditanyakan A).
Berapa Rupiah/jam. B). Berapa Rp/kWh biaya operasinya apabila Pembangkit
tersebut dibebani 725 MW

Jawaban:
a). Perhitungan Rp/Jam:
1. untuk 300 MW
Rp/Jam = Rp/kWh x MW
= 400 x 300 = Rp. 120000/Jam
2. untuk 450 MW
Rp/Jam = Rp/kWh x MW
= 300 x 450 = Rp. 135000/Jam
3. untuk 600 MW
Rp/Jam = Rp/kWh x MW
= 350 x 600 = Rp. 210000/Jam
4. untuk 800 MW
Rp/Jam = Rp/kWh x MW
= 380 x 800 = Rp. 304000/Jam

I/O Curve MW Rp/Jam


1 300 120000
2 450 135000
3 600 210000
4 800 304000

x2-x1 y2-y1 Sudut a


150 15000 89,43
150 75000 89,89
200 94000 89,88
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
I/O Curve y = 384,38x - 14356
R² = 0,9494
350000
300000
250000
Rp/Jam

200000
150000
100000
50000
0
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900
MW

I/O Curve Linear (I/O Curve)

I/O Curve - 1 y = 100x + 90000


R² = 1
136000
134000
132000
130000
Rp/Jam

128000
126000
124000
122000
120000
118000
250 300 350 400 450 500
MW

I/O Curve - 1 Linear (I/O Curve - 1)

I/O Curve - 2 y = 500x - 90000


R² = 1
250000

200000

150000
Rp/Jam

100000

50000

0
400 450 500 550 600 650 700
MW

I/O Curve - 2 Linear (I/O Curve - 2)


INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
I/O Curve - 3 y = 470x - 72000
R² = 1
350000
300000
250000
Rp/Jam

200000
150000
100000
50000
0
550 600 650 700 750 800 850
MW

I/O Curve - 3 Linear (I/O Curve - 3)

b). Perhitungan Rp/kWh biaya operasinya apabila Pembangkit tersebut dibebani 725 MW

Dengan menggunakan Trendline I/O Curve 4 diperoleh persamaan:


y = 470x - 72000

Dimana x sebagai MW dan y sebagai Rp/Jam, maka:


y = 470 (725) – 72000 = 268750

Maka, Rp/kWh ketika dibebani 725 MW sebesar:


𝑅𝑝/𝐽𝑎𝑚 268750
Rp/kWh = 𝑀𝑊 = 725 = Rp. 370,69/kWh
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
III. Diketahui :
Karakteristik pembangkit seperti tabel dibawah. Kapasitas Total
Pembangkit ABB+C = (50 MW + 100 MW 200 MW = 350 MW)
Ditanyakan
Apabila besar Beban Puncak tahun 2015 sebesar 320 MW
a) Berapa besar LOLP (Loss of Load Probablity) Tahun 2015
(Hari/Tahun)
b) Berapa jam padam pada tahun 2017
c) Apabila besar LOLP Tahun 2015 sebesar = 0.10315 (hari/Tahun)
, berapa jam padam pada tahun 2015.
Kit A B C
Kapasitas 50 100 200
FOR 0.05 0.07 0.1
Outage Kombinasinya In Seruce |Probabiliy
0 1 1 1 350| 0.79515|
200 1 1 0 150| 0.08835|
100 1 0 1 250| 0.05985|
300 1 0 0 50| 0.00665|
50 0 1 1 300| 0.04185|
250 0 1 0 100| 0.00465|
150 0 0 1 200| 0.00315|
350 0 0 0 0| 0.00035|
Total-> | 1|

Jawaban:
a.) Besar LOLP (Loss of Load Probablity) Tahun 2015 (Hari/Tahun)
3 Unit Generation
Capacity For Outage Inage Rate (1-
Unit MW Rate FOR)
A 50 0,05 0,95
B 100 0,07 0,93
C 200 0,1 0,9
Total 350
Load = 320 MW; maka Outage Max = 350 – 320 = 30 MW
Outage State
On MW
Outage Outage In Service Combination Probability
None 0 A,B,C 111 .95*.93*.9 0,79515
A 50 B,C 011 .05*.93*.9 0,04185
B 100 A,C 101 .95*.07*.9 0,05985
C 200 A,B 110 .95*.93*.1 0,08835
A,B 150 C 001 .05*.07*.9 0,00315
A,C 250 B 010 .05*.93*.1 0,00465
B,C 300 A 100 .95*.07*.1 0,00665
A,B,C 350 None 000 .05*.07*.1 0,00035
Total 1
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Units Outage Based on Monotonically
MW MW in
Outage Service Probability
0 350 0,79515
50 300 0,04185
100 250 0,05985
150 200 0,08835
200 150 0,00315
250 100 0,00465
300 50 0,00665
350 0 0,00035

Peak Capacity or more Probability not meet


Load Outage Demand
320 30 0,20485 0,79515
Total 0,20485

LOLP = 0.20485 x Jumlah Hari Tahun 2015


= 0.20485 x 365 Hari/Tahun
= 74.77025 Hari/Tahun ≈ 75 Hari/Tahun

b). Lama Jam Padam Tahun 2015


Jam Padam = LOLP x 24 Jam/Hari
= 75 Hari/Tahun x 24 Jam/Hari = 1800 Jam/Tahun (1 Tahun = 365 Hari)
= 4.93 Jam/Hari ≈ 5 Jam/Hari

c). Lama Jam Padam Tahun 2015, Jika LOLP = 0.10315 Hari/Tahun
Jam Padam = LOLP x 24 Jam/Hari
= 0.10315 Hari/Tahun x 24 Jam/Hari = 2.4756 Jam/Tahun (1 Tahun = 365 Hari)
= 0.00678 Jam/Hari ≈ 0.007 Jam/Hari
4
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Kode Mata Kuliah C11041401 Hari/Tanggal Senin, 26 April 2021


Mata Kuliah Operasi Sistem Prog./Jurusan SI Teknik Elektro
Tenaga Listrik
Nama Dosen Ir.Agung Hariyanto Waktu s/d pk 24.00 tgI 2 Mei
2021-dikirm Email ke
swasono2003@gmail.com
Sifat Uiian ened Book
Boleh menggunakan Laptop

IV. Jika ada 2 Generator Pembangkit bekerja paralel dengan Speed Drop
(SD) Pembangkit 1 sebesar =5%, dan Speed Drop (SD) Pembangkit
2 sebesar =2%, capacity pembangkit masing-masing 100 MW. Jika
beban paralel naik dari 100 MW menjadi 135 MW, dimana
sebelumnya masing-masing pembangkit dibebani 50 MW. Berapa
penurunan frekuensi, dan berapa pembagian beban tiap generator.

Jawaban:
2 Generator Pembangkit bekerja parallel (generator sinkron)
SD1 = 5%; SD2 = 2%
Kapasitas = P1 = P2 = 100 MW
Pembebanan = L1 = L2 = 50 MW
Beban Awal Paralel (L) = 50 MW + 50 MW = 100 MW
Beban Akhir Paralel (L’) = 135 MW
Kenaikan Beban Paralel = 135 MW – 100 MW = 35 MW

u/P1; Δy1 = 0,05 Δx1 + C


u/P2; Δy2 = 0,02 Δx2 + C
Karena frekuensinya sama yaitu 50 Hz (Δy1 = Δy2)

Δy1 = Δy2
0.,05 Δx1 + C = 0,02 Δx2 + C
0.,05 Δx1 = 0,02 Δx2
Δx1 = (0,02/0,05)Δx2
Δx1 = 0,04 Δx2

Δx1 + Δx2 = 35 MW
Δx1 = 35 MW- Δx2
0,04 Δx2 = 35 MW- Δx2
1,04 Δx2 = 35 MW
INSTITUT teknologi — PLN
JAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GENAP


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Δx2 = (35/1,04) MW = 33,65 MW
Δx1 = 35 MW - Δx2
Δx1 = 35 MW – 33,65 MW
Δx1 = 1,35 MW

a). Penunurnan Frekuensi:


u/P1 : Δy1 = 0,05 Δx1 + C
Δy1 = 0,05 x 1.35 = 0,0675 = 6,75%
u/P2 : Δy2 = 0,02 Δx2 + C
Δy2 = 0,02 x 33,65 = 0,673 = 67,3%

b). Pembagian beban tiap generator:


L1’ = Beban Awal P1 + Kenaikan Beban P1 = 50 MW + 1,35 MW = 51,35 MW
L2’ = Beban Awal P2 + Kenaikan Beban P2 = 50 MW + 33,65 MW = 83,65 MW

===== SELAMAT MENGERJAKAN =====

Anda mungkin juga menyukai