Bab 5 Kti
Bab 5 Kti
BAB 5
a. Gambaran umum
Lokasi penjual sampel rokok kretek filter bersegel cukai dan rokok kretek
filter tidak bersegel yang digunakan sebagai sampel penelitian yaitu di Banjarbaru
daerah Cempaka. Dari beberapa warung penjual rokok di Cempaka ada beberapa
penjual yang masih menjual rokok kretek filter yang tidak bersegel. Menurut pemilik
warung, rokok kretek filter tidak bersegel masih banyak diminati oleh pembeli karena
harga jual rokok yang lebih murah dari rokok yang bersegel cukai.
b. Gambaran khusus
Sampel pada penelitian ini adalah 2 buah rokok kretek filter bersegel cukai
dan 2 buah rokok kretek filter tidak bersegel yang dijual di Banjarbaru. Rokok kretek
filter merupakan rokok khas Indonesia, rokok yang bahan baku atau isinya berupa
daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan rasa dan aroma
tertentu dan saat dihisap terdengar bunyi “kretek”. Rokok kretek proses
pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan atau
pada rokok kretek bersegel cukai dan rokok kretek tidak bersegel. Analisis kadar
nikotin menggunakan titrasi asidimetri dapat diperlihatkan seperti tabel dibawah ini:
Tabel 5.1 Hasil pengukuran kadar nikotin pada sampel rokok kretek filter bersegel
cukai.
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan kadar nikotin pada rokok kretek filter
Tabel 5.2 Hasil pengukuran kadar nikotin pada sampel rokok kretek filter tidak
bersegel.
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan kadar nikotin pada rokok kretek tidak
Data hasil analisa pada tabel 5.1 dan tabel 5.2 selanjutnya dilakukan uji
normalitas untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau
diambil dari populasi normal. Uji Shapiro Wilk adalah sebuah metode atau rumus
perhitungan sebaran data yang dibuat oleh Shapiro dan wilk. Metode Shapiro wilk
adalah metode uji normalitas yang efektif dan valid digunakan untuk sampel
a. Uji Normalitas
Test of Normality
Shapiro-Wilk B TB
Pada tabel Shapiro-Wilk rokok kretek filter bersegel cukai memiliki nilai
Sig.(0.003 < a 0.05) maka tidak berdistribusi normal, dan rokok kretek filter
normal.
b. Uji Homogenitas
digunakan untuk mengetahui bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal
dari populasi yang dimiliki variansi yang sama. Hasil uji homogenitas dapat
Sig.
Homogeneity Of
B .115
Variances (Sig)
TB .524
Berdasarkan output SPSS didapatkan nilai signifikansi variabel rokok kretek
filter bersegel cukai adalah 0.115 > a 0.05, dan nilai signifikansi variabel rokok
kretek filter tidak bersegel adalah 0.524 > a 0.05, artinya data variabel rokok
31
kretek filter bersegel cukai dan rokok kretek filter tidak bersegel mempunyai
Uji Mann Whitney U Test adalah uji non parametris yang digunakan untuk
Nilai
Mann-Whitney U .000
Wilcoxon W 78.000
Z -4.208
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
.000b
Berdasarkan tabel 5.5 setelah dilakukan uji Mann Whitney U Test terhadap
antara rokok kretek filter bersegel cukai dan rokok kretek filter tidak bersegel
Hipotesis :
Ho : Hasil pengukuran kadar nikotin pada rokok kretek filter bersegel cukai dan
Ha : Hasil pengukuran kadar nikotin pada rokok kretek filter bersegel cukai dan
Dari data uji Mann Whitney U Test yang dilakukan didapatkan hasil sig. (2-
tailed) 0.000 (p < 0,05), maka hasil dari nilai probabilitas < a 0,05 maka Ho ditolak,
sehingga dapat disimpulkan bahwa pada hasil pengukuran kadar nikotin pada rokok
kretek filter bersegel cukai dan rokok kretek filter tidak bersegel ada perbedaan
secara signifikan.
Kelemahan atau hal yang dapat terjadi pada pengukuran kadar nikotin
menggunakan metode titrasi adalah pada ketelitian dan ketepatan yang kurang baik