Soal Dan Penyelesaian Statis Tertentu #2 - Catatan Kuliah 3

8/12/23, 8:50 AM Soal dan Penyelesaian Statis Tertentu #2 – Catatan Kuliah
Beranda Catatan Kuliah Publikasi
>
Catatan Kuliah
Belajar Ilmu Teknik Sipil dan Kegempaan
TEKNIK SIPIL Cari
Soal dan Cari …
Penyelesaian
Statis Tertentu #2
Diposkan pada 12 Jul 2020
Top Posts &
Step 1 Tentukan Resultan Halaman

Privasi & Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
Gaya (Aksi)
setuju dengan penggunaan mereka.
Struktur
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Statis
Cookie
Tertentu dan
Tutup dan terima
Tak Tentu
https://farmadel.wordpress.com/2020/07/12/soal-dan-penyelesaian-statis-tertentu/ 1/13
Resultan Gaya/Beban Terbagi Soal dan

Rata Penyelesaian
Statis Tertentu
#2
Balok
Sederhana
dengan Beban
Merata
Soal Statis
Gambar 1. Resultan beban merata
Tertentu dan
Penyelesaian #1
Pada (Gambar 1) terlihat bahwa letak
resultan untuk beban terbagi merata Balok
berada di tengah bentang (L/2). Sederhana
Besar resultan beban terbagi merata dengan Beban

Segitiga
dapat dihitung dengan persamaan
berikut: Degree of
Freedom atau
R = q. L Derajat
Kebebasan
(DOF)
R = 2. 4 = 8
ton STRUKTUR
SDOF
Menguraikan 1 Gaya Menjadi 2 PRINSIP

Gaya Saling Tegak Lurus DASAR BETON
BERTULANG
Gambar
Privasi & Cookie: Situs ini 2. Menguraikan
menggunakan gaya
cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
Untuk mengetahui lebih lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
Pada (Gambar 2) dapat dilihat bahwa

untuk menguraikan gaya yang
bekerja pada titik dan sudut tertentu

menjadi gaya yang saling tegak lurus,
maka gaya tersebut harus dikalikan
dengan sudut Sinus pada arah
vertikal dan sudut Cosinus pada arah
horizontal. Berdasarkan ketentuan
tersebut maka gaya (P) pada soal Elvis Saputra
dapat kita selesaikan sebagai berikut: Tidak ada yang
istimewa dari
diri saya. Saya
hanyalah orang
biasa, yang
ingin menulis
dengan bahasa
sederhana
untuk mereka
yang luar biasa.
Gambar 3. Resultan Tampilkan

gaya P Profil Lengkap
→
Maka,
Pv = 2 Sin (45) = 1,41 ton
PH = 2 Cos (45) = 1,41 ton Ikuti Catatan Kuliah
Tahapan menguraikan dan mencari

resultan gaya sudah selesai. langkah
berikutnya adalah menentukan
reaksi tumpuan yang terjadi.
Tulisan
Terakhir
Step 2 Identifikasi Reaksi Balok

Sederhana
Tumpuan dengan
Beban Segitiga
Identifikasi gaya luar (aksi) yang
Detail Tulangan
bekerja pada balok sehingga akan
SNI 2847-2019
diperoleh gaya dalam (reaksi) yang
Balok
bekerja pada kedua tumpuan (ada
Sederhana
aksi maka ada rekasi).
Beban
Kombinasi
Berikut ketentuan reaksi yang ada
dengan Beban
pada tiap-tiap tipe tumpuan:
di
Ujung Kantileve
r
BALOK
SEDERHANA
Gambar 4. Reaksi yang tersedia tiap jenis DENGAN

tumpuan BEBAN
KOMBINASI
Tumpuan Sendi (posisi tumpuan (TITIK

DAN MERATA)
sebelah kiri pada soal), Gambar 4 di
atas menunjukkan bahwa Tumpuan BALOK
Sendi memiliki 2 reaksi (RV dan KANTILEVER

DENGAN
RH). Kemudian Tumpuan rol (posisi
BEBANTERBA
tumpuan sebelah kanan pada soal),
GI MERATA
Gambar 4 di atas menunjukkan
bahwa Tumpuan rol hanya memiliki
1 reaksi yaitu reaksi vertikal (RV).
PrivasiSehingga berdasarkan
& Cookie: Situs ketentuan
ini menggunakan cookie.
di
Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
Komentar
Untukatas maka
mengetahui lebihdapat kita kelompokkan
lanjut, termasuk cara mengontrol cookie, lihat di sini: Kebijakan Cookie
dalam sebuah free body diagram Taniau

Soleman
rekasi dan aksi yang terjadi. Gambar
tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 pada

Struktur
di bawah ini.
Statis
Tertentu
dan T…
Deni pada
Struktur
Statis
Tertentu
dan T…
Gambar 5. Aksi (merah) dan Reaksi (biru)
syofia
amida pada
Sesuai dengan Hukun Newton 3 STRUKTUR
(Aksi = Reaksi), maka rekasi vertikal SDOF

Saima pada
(RVA & RVB) yang terjadi pada
STRUKTUR
Gambar 5 akibat adanya aksi
SDOF
vertikal (R dan PV) dan begitu untuk Elvis
rekasi yang terjadi pada arah Saputra
horizontal (RH) akibat adanya aksi pada

Struktur
horizontal PH.
Statis
Tertentu
Step 3 Menghitung Reaksi dan T…
Tumpuan
Langkah awal dalam menghitung

reaksi yang berkerja pada tumpuan
adalah mengasusmsikan titik
dimana ∑M = 0. Sebelumnya kita
sudah ketahui pada rekasi yang
bekerja pada tiap tumpuan bahwa
tumpuan sendi dan rol tidak dapat
menahan momen, maka dapat kita
simpulkan bahwa momen di
tumpuan sendi (titik A) dan
tumpuan rol (titik B) adalah 0. jadi

dapat kita tuliskan ∑MA = 0 dan
∑MB = 0.
Rumus dalam menghitung momen

adalah gaya yang bekerja (aksi dan
rekasi) dikalikan dengan jarak.
∑MB = 0
RVA. 8 – R. 6 – Pv. 2 = 0
RVA. 8 – 8. 6 – 1,41. 2 = 0
8 RVA – 48 – 2,82 = 0
8 RVA = 50,82
RVA = 6, 35 ton (reaksi tumpuan

vertikal di titik A)
∑MA = 0
-RVB. 8 + Pv. 6 + R. 2 = 0
-8 RVB + 1,41. 6 + 8. 2 = 0
-8 RVB + 8,46 + 16 = 0
-8 RVB + 24,46 = 0
setuju RVB
dengan= 24,46/8mereka.
penggunaan = 3,06 ton (reaksi
tumpuan vertikal di titik B)
Kontrol gaya yang berkerja arah

vertikal
∑V = 0
RVA – R – Pv + RB = 0
6,35 – 8 – 1,41 + 3,06 = 0
0 = 0 ( Jika hasil kontrol sudah sama-

sama 0, maka hitungan kita sudah
dianggap benar)
∑H = 0
RH – PH = 0
RH – 1.41 = 0
RH = 1,41 ton
Jika hasilnya sudah benar, maka kita

dapat menggambar reaksi dan aksi
yang ada pada soal seperti pada
Gambar 6 di bawah ini.
setuju dengan
Gambarpenggunaan
6. Reaksimereka.
pada Tumpuan (biru) –
aksi (merah)
Step 4 Menghitung dan

Menggambar Gaya
Lintang (SFD)
Konsep dasar untuk menghitung

gaya lintang yang bekerja pada balok
sederhana adalah dengan
menjumlahkan gaya (reaksi dan aksi)
yang bekerja tegak lurus (vertikal)
sepanjang bentang balok. Gaya yang
bekerja tegak lurus bidang bernilai
positif (+) apabila arah panah ke atas
dan bernilai negatif (-) apabila arah
panah ke bawah.
Sebelumnya kita telah mengetahui

gaya yang bekerja pada arah vertikal
berturut-turut yaitu:
RVA = 6,35 (+), R = 8 (-), Pv = 1,41 (-),

dan RB = 3,06 (+).
Setelah gaya tersebut diketahui,

maka selanjutnya kita bisa langsung
melakukan penggambaran Shear
Force Digaram (SFD) seperti yang
disajikan pada Gambar 7 di bawah
ini.
Gambar 7. Diagaram SFD (gaya lintang)
Step 5 Menghitug dan

Menggambar Momen
(BMD)
Momen merupakan perkalian antar

gaya dan jarak, sehingga momen
memiliki satuan ton/m dan
sejenisnya. Gambar momen
biasanya juga disebut sebagai bidang
momen/bending momen diagram
(BMD). Berikut perhitungan momen
untuk menggambar BMD :
Kita mulai hitung dari titik sebelah

kiri (Titik A) dimana kita anggap
sebagai titik 0.
0≤x<4
RA. x – q.x. (x/2)
x= 0 = 0 tm ;x = 2 = 8,7 tm ; x

= 3 = 10,05 tm ; x = 4 = 9,4 tm
4≤x<6
RA. x – R. (x – 2)
x = 4 = 9,4 tm ; x = 6 = 6,1 tm
6≤x<8
RA. x – R. (x – 2) – PV. (x – 6)
x = 6 = 6,1 tm ; x = 7 = 3,04
x=8
RA. x – R. (x – 2) – PV. (x – 6) + RB (x
– 8)
x = 8 = 0 tm
Berdasarkan hasil hitungan dengan

berbagai nilai x, maka dapat kita
gambarkan diagram BMD seperti
yang terlihat pada Gambar 8
dibawah ini.
Gambar 8. Diagram momen lentur (BMD)
Step 6 Menghitug dan

Menggambar Gaya
Normal (NFD)
Gaya normal merupakan gaya yang

arah kerjanya sejajar sumbu batang
(horizontal). Berikut contoh
hitungannya:
Kita mulai hitung dari titik sebelah

kiri (Titik A) dimana kita anggap
sebagai titik 0 ke titik dimana
terdapat gaya normal yang bekerja.
0≤x<6
PrivasiRH = – PH
& Cookie: Situs ini menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
RH = – 1,41 ton
6≤x<8
Karena tumpuan rol yang berada

pada jarak 8 m tidak mampu
menahan gaya horizontal maka gaya
yang bekerja = 0 ton. Sehingga
gambar Daiagram NFD seperti yang
disajikan pada Gambar 9 di bawah
ini.
Gambar 9. Diagram gaya normal (NFD)
Penulis: Elvis Saputra

Tidak ada yang istimewa
dari diri saya. Saya hanyalah
orang biasa, yang ingin
menulis dengan bahasa
sederhana untuk mereka
yang luar biasa.
VIEW
Privasi & Cookie: Situs ini ALL POSTS
menggunakan cookie. Dengan melanjutkan menggunakan situs web ini, Anda
Pos Sebelumnya
Penentuan Paramater a
dan b Values
Menggunakan ZMAP
Pos Berikutnya
PRINSIP DASAR
BETON BERTULANG
Tinggalkan Balasan
Ketikkan komentar di sini...
setuju dengan penggunaan mereka.   
Blog di WordPress.com. Tema: Scratchpad oleh Automattic.

Soal Dan Penyelesaian Statis Tertentu #2 - Catatan Kuliah 3

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Soal Dan Penyelesaian Statis Tertentu #2 - Catatan Kuliah 3

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

8/12/23, 8:50 AM Soal dan Penyelesaian Statis Tertentu #2 – Catatan Kuliah

Beranda Catatan Kuliah Publikasi

TEKNIK SIPIL Cari

Soal dan Cari …

Step 1 Tentukan Resultan Halaman

Resultan Gaya/Beban Terbagi Soal dan

berada di tengah bentang (L/2). Sederhana

Besar resultan beban terbagi merata dengan Beban

Menguraikan 1 Gaya Menjadi 2 PRINSIP

Pada (Gambar 2) dapat dilihat bahwa

bekerja pada titik dan sudut tertentu

Gambar 3. Resultan Tampilkan

Pv = 2 Sin (45) = 1,41 ton

PH = 2 Cos (45) = 1,41 ton Ikuti Catatan Kuliah

Tahapan menguraikan dan mencari

Step 2 Identifikasi Reaksi Balok

Gambar 4. Reaksi yang tersedia tiap jenis DENGAN

Tumpuan Sendi (posisi tumpuan (TITIK

Sendi memiliki 2 reaksi (RV dan KANTILEVER

dalam sebuah free body diagram Taniau

tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 pada

(Aksi = Reaksi), maka rekasi vertikal SDOF

horizontal (RH) akibat adanya aksi pada

Langkah awal dalam menghitung

tumpuan rol (titik B) adalah 0. jadi

Rumus dalam menghitung momen

RVA = 6, 35 ton (reaksi tumpuan

Kontrol gaya yang berkerja arah

6,35 – 8 – 1,41 + 3,06 = 0

0 = 0 ( Jika hasil kontrol sudah sama-

Jika hasilnya sudah benar, maka kita

Step 4 Menghitung dan

Konsep dasar untuk menghitung

Sebelumnya kita telah mengetahui

RVA = 6,35 (+), R = 8 (-), Pv = 1,41 (-),

Setelah gaya tersebut diketahui,

Gambar 7. Diagaram SFD (gaya lintang)

Step 5 Menghitug dan

Momen merupakan perkalian antar

Kita mulai hitung dari titik sebelah

RA. x – q.x. (x/2)

x= 0 = 0 tm ;x = 2 = 8,7 tm ; x

x = 4 = 9,4 tm ; x = 6 = 6,1 tm

x = 6 = 6,1 tm ; x = 7 = 3,04

Berdasarkan hasil hitungan dengan

Gambar 8. Diagram momen lentur (BMD)

Step 6 Menghitug dan

Gaya normal merupakan gaya yang

Kita mulai hitung dari titik sebelah

Karena tumpuan rol yang berada

Gambar 9. Diagram gaya normal (NFD)

Penulis: Elvis Saputra

Ketikkan komentar di sini...

Blog di WordPress.com. Tema: Scratchpad oleh Automattic.

Anda mungkin juga menyukai