1#monitoring Dan Surveilans Ppi-1
1#monitoring Dan Surveilans Ppi-1
DI FKTP
• KASI STANDARISASI KESEHATAN BAYI DAN BALITA : • PELATIH SURVEIOR AKREDITASI FKTP : 2015 –
2009 – 2012 SEKARANG
• BEKERJA DI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER : 2012 • PELATIH TOT PENDAMPING AKREDITASI FKTP :
- 2022 TAHUN 2015 - SEKARANG
1. KASUBDIT PELAYANAN KESEHATAN DASAR : 2012 - • PENYUSUN & EDITOR BUKU – BUKU AKREDITASI
2015 FKTP
2. KASUBDIT MUTU DAN AKREDITASI YANKES PRIMER : • PELATIHAN GLOBAL PLAGSHIP – SDGs :
2015 – 2020 Washinton DC TAHUN 2018
3. KOORDINATOR MUTU DAN AKREDITASI YANKES • PELATIHAN PHCPI /QUALITY OF CARE :
PRIMER : 2020 - 2022 WASHINTON DC TAHUN 2018
4. SEKRETARIS EKSEKUTIF KOMISI AKREDITASI FKTP : • PENGURUS PB IDI PERIODE 2018 -2021
2015 - 2019
PELAKSANAAN
PROGRAM PPI Kord/PJ PPI
DI FKTP
TERSEDIA
1. Program kegiatan PPI yang sudah disetujui
oleh pimpinan Fasyankes
2. SDM yang terlatih dan sudah
dilatih/sosialisasikan tentang PPI
1. PELAKSAAN MONITORING PROGRAM PPI
3. Struktur organisasi PPI 2. PELAKSANAAN SURVEILANS HAIs
4. Sarana dan prasana dalam bidang PPI ( 3. RENCANA TINDAK LANJUT : Penyelesaian
sesuai kemampuan Fasyankes dengan masalah untuk pelaksanaan pada kegiatan/tahun
prinsip PPI) selanjuta
OUTLINE PRESENTASI
MONITORING DAN
EVALUASI PPI
SURVEILANS HAIs
MONITORING
EVALUASI
MONITORING
1 Untuk memastikan agar pelaksanan program sesuai
MAKSUD dengan perencanaan kegiatan program PPI
2
TUJUAN
Untuk mengetahui kemajuan atau keberhasilan program
IDENTIFIKASI
MENENTUKAN GAP
MENETAPKAN PERMASALAHAN/APA
ANTARA PELAKSANAAN
INSTRUMEN/ PELAKSANAAN AKAR MASALAHNYA,
DENGAN
STANDAR/KRITERIA MONEV SOLUSI PERBAIKAN-
STANDAR/KRITERIA
MONEV SERTA TARGET YANG
YANG DIGUNAKAN
INGIN YANG DICAPAI
MONEV DAPAT DILAKUKAN DENGAN
CARA
Ruang Tindakan/
UGD
4 Penerapan PPI
5 Surveilans
6 Audit
7 Monitoring
8 Pelaporan
9 Dst……
2
AUDIT PROGRAM
PPI
AUDIT PPI
PENGERTIAN
• Adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan melalui
interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi
TUJUAN .
(1) Menilai kepatuhan terhadap standar.
(2) Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan capaian pelaksanaan
di Pelayanan Kesehatan.
SASARAN .
(1) Sarana dan prasarana
(2) Kepatuhan petugas terhadap standar PPI.
(3) Faktor resiko penyebab terjadi infeksi
LINGKUP YANG DAPAT DI AUDIT PADA PPI
Aspek manajerial
•Kebijakan, Pedoman, Program
Aspek Kepatuhan
•Standar Prosedur Operasional: Kebersihan tangan,
penerapan bundle
MEMBUAT
MENYIAP- LAKUKAN LAKUKAN BANDING-
RENCANA
KAN AUDIT PENILAIAN KAN HASIL
AUDIT
TOOLS DENGAN DAN PENILAIAN
SESUAI
AUDIT WAKTU 15 - ANALISIS DGN
PRIORITAS
30 MENIT DATA KRITERIA
MASALAH
YANG
DIGUNAKAN
PENENTUAN SKORING
UNIT KERJA
YANG JAN PEB MAR APR MEI JUN JULI AGT SEP OKT NOP DES
DIAUDIT
UKM KIA Gizi Kesling dan seterusnya
Wawancara,periksa
Menilaiproses dokumen
Instrument akreditasi
perencanaan KIA perencanaan, periksa Check list, Panduan 5 Juli sd 7 5 – 7 Des
Perencanaan (sebutkannama) perencanaan program
rekam kegiatan lokmin wawancara Juli 2020 2020
program KIA (Bab IV.1,2.3…)
perencanaan
KIA
Dan
seter
Contoh : instrumen audit adalah check list untuk
menghitung Compliance Rate suatu prosedur
No Kegiatan (diisi sesuai Ya Tidak Tidak berlaku
kegiatan dalam SOP)
Total
Tingkat Kepatuhan Jumlah Ya dibagi dengan jumlah (Ya+Tidak)x
(Compliance Rate) 100 %
Contoh : instrumen audit SKP
No Kriteria audit Daftar Pertanyaan Fakta Temuan Audit Rekomendasi
Lapangan Audit
Capaian SASARAN Bagaimana capaian kepatuhan
1 - Belum Ada PEMBERSIHAN - Belum Ada SOP - SOP Pengadaan SOP 21 APRIL 2022
Kebijakan TUMPAHAN CAIRAN PEMBERSIHAN PEMBERSIHAN PEMBERSIHAN
tentang cara INFUS INFEKSIUS TIDAK CAIRAN INFUS CAIRAN INFUS TUMPAHAN CAIRAN
PEMBERSIHAN SESUAI DENGAN SOP INFEKSIUS INFEKSIUS INFUS INFEKSIUS
CAIRAN INFUS
INFEKSIUS
3
SURVEILANS PPI
5/21/2022
PMK 27/2017
PENGERTIAN
Surveilans:
adalah suatu proses yang:
1
• Dinamis,
• Sistematis,
• Terus-menerus, Penetapan HAIs INDIKATOR
Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan merujuk pada KINERJA PPI
interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu
populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala
kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan
dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan dalam
upaya penilaian resiko Healthcare Assosiated
infections (HAIS).
36
5/21/2022
1. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP Kejadian HAIs yang berhubungan erat dengan
2. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP
proses pelayanan medis dan keperawatan di
FKTP, sbb:
3. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah yang memerlukan
penanggulangan
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
4. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI
3. Plebitis
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan
4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
6. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar penilaian akreditasi 5. Abses gigi
di fasyankes
37
FAKTOR RESIKO INFEKSI DI
PELAYANAN KESEHATAN PNEUMONIA
PLEBITIS/IAD KIPI
IDO/ABSES IDO
Pelaksanaan Surveilan
1. Kegiatan dilaksanakan langsung di
faskes Abses gigi
2. Terpenuhi kaidah HAIs,
5/21/2022
NUMERATOR DENOMINATOR
Adalah jumlah kejadian infeksi dalam Adalah jumlah pasien yang dilakukan tindakan
kurun waktu tertentu.(bulan, tri wulan, medis atau jumlah hari pemasangan alat
semester dan tahunan). dalam kurun waktu tertentu (bulan, tri wulan,
CONTOH:
semester dan tahunan).
(1) Jumlah pasien Infeksi daerah insisi paska pertolongan persalinan. CONTOH:
(1) Jumlah pasien yang dilakukan pertolongan persalinan dengan tindakan insisi di Fasilitas
(2) Jumlah pasien yang terjadi infeksi (abses) setelah dilakukan tindakan pelayanan
gigi (yang sebelumnya tidak ada tanda tanda Infeksi) di pelayanan UKP dan UKM. pelayanan kesehatan.
(2) Jumlah pasien yang dilakukan pelayanan gigi tanpa tanda tanda infeksi di UKP dan
(3) Jumlah kejadian plebitis pada pemasangan infus.
UKM
(4) Jumlah sasaran yang terjadi KIPI setelah pemberian imunisasi di UKP dan UKM. (3) Jumlah hari pasien terpasang infus.
(4) Jumlah sasaran yang dilakukan immunisasi di UKP dan UKM
(5) Jumlah pasien yang terjadi infeksi saluran kemih akibat pemasangan urine kateter
setelah dua hari kalender. (5) Jumlah hari pasien terpasang urine kateter
39
5/21/2022
40
5/21/2022
1. PERENCANAAN (PERSIAPAN)
2. Pengumpulan data
1. Tetapkan metode pengumpulan data : menggunakan Formulir Manual ( harian dan
bulanan atau menggunakan sistim IT
2. Cara dan Sumber data:
• Observasi atau pengamatan langsung.
• Sumber data:
✓ Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan terpadu,
pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian
✓ Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya
(bidan/perawat)
3. Data yang dikumpulkan → Formulir pencatatan :
• Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal
masuk FKTP.
• Data Surveilans : data alat Kesehatan yang terpasang, tanggal infeksi muncul, jenis
infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat infeksi muncul pertama kali.
• Data Penunjang HAis: penggunaan Anti Mikroba, data hasil laboratorium dan Ro
Photo dll 42
5/21/2022
Contoh:
FORM HARIAN SURVEILANS
43
5/21/2022
Perhitungan :
1. Plebitis = 6/27 x 1000 = 222, 2 ‰
2. ISK = 1/15 x 1000 = 66, 6 ‰
3. IDO = 4/ 23 x 100 = 17,3 % 44
5/21/2022
3. Analisis Data
a) Tetapkan Numerator dan Denominator serta periode surveilan
✓ Numerator adalah jumlah kejadian infeksi akibat penggunaan alat Kesehatan : IV kateter
(Plebitis, IAD), Urine kater (ISK), akibat Imunisasi (KIPI) dan Tindakan pembedahan/
Insisi/Extraksi gigi (IDO)
✓ Denominator adalah lama hari terpasang alat seluruh pasien sebagai populasi, seluruh pasien
Tindakan bedah /insisi/ekstrasi gigi , imunisasi
✓ Periode surveilan : Bulanan/triwulan
45
5/21/2022
4. Interpretasi
46
Lanjutan..
5/21/2022
47
5/21/2022
48
A. INFEKSI SALURAN KEMIH
Judul Indikator INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Dasar Pemikiran 1. National healthcare safety network melaporkan angka kejadian CAUTI sekitar 3,1 – 7,5 infeksi per 10000 kateter- hari,
untuk Indonesia angka kejaidan CAUTI secara pasti belum jelas.
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien.
3. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Dimensi Mutu Keselamatan,efektif dan efisien
Tujuan 1. Untuk mengukur adanya kejadian ISK di FKTP
2. menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko infeksi.
Definisi Operasional 1. Infeksi Saluran Kemih adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan urine kateter menetap (Indwelling catheter) > 2
hari kalender
2. Ditemukan setidaknya satu dari tanda atau gejala klinis sebagai berikut:
• Demam (> 38,0 ° C)
• Nyeri tekan suprapubik
• Nyeri atau nyeri pada sudut kosto-vertebralis
• Urgensi kemih
• Frekuensi kencing
• Disuria
3. Terdapat hasil test diagnostik
• Test carik celup (dipstick) positif untuk lekosit esterase dan atau nitrit
• Piuria (terdapat lebih dari 10 lekosit per ml atau terdapat 3 lekosit per lapangan pandangan besar (mikroskop
kekutan tinggi/1000 kali dari urine tanpa dilakukan sentrifugasi
• Ditemukan kuman dengan pewarnaan gram dari urine yang tidak disentrifugasi.
• Paling sedikit 2 kultur urine ulangan didapatkan uropatogen yang sama < 10. 5 koloni/ml kuman patogen tunggal.
• Dokter mendiagnosis sebagai ISK dan memberikan terapi yang sesuai untuk ISK.
Jenis Indikator Output
Satuan Pengukuran Per mill (‰)
Numerator (pembilang) Jumlah kasus Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Denumenator Jumlah lama hari pemakaian kateter urine menetap
(penyebut)
Target Pencapaian < 7,5 permil
Kriteria: Kriteria Inklusi:
• Semua pasien yang dipasang kateter di FKTP terkait lebih dari 2 hari kaleder.
Kriteria Eksklusi:
• Pasien yang dipasang kateter urine di FKTP lain
• Pasien yang dipasang kateter urine menetap di FKTP terkait kurang dari 2 hari kalender.
Jumlah Pasien ISK
Formula Jumlah lama hari pemakaian
kateter urine menetap
Desain Pengumpulan Data Prospectif dan Retrospectif
X 1000
Sumber Data Data primer dan sekunder
Instrument pengambilan data Observasi langsung atau data bersumber dari rekam medis.
Besar Sampel Semua pasien yang terpasang kateter urine menetap selama 2 hari kalender.
Frekuensi Pengumpulan Data Harian
Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan
Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan
Penyajian Data Tabel
Grafik
Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Penanggung jawab PPI
B. PLEBITIS
Judul Indikator PLEBITIS
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Definisi Operasional Plebitis adalah inflamasi vena yang disebabkan adanya infeksi pada daerah lokal tusukan infus
ditemukan tanda tanda merah seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat
purulen atau mengeluarkan cairan disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik yang
sering disebabkan oleh komplikasi terapi intravena.
Definisi Operasional Infeksi Daerah Operasi (IDO) / Surgical Site Infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi pasca operasi
dalam kurun waktu 30 hari dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada
tempat insisi dengan setidaknya ditemukan salah satu tanda sebagai berikut:
• Gejala Infeksi: kemerahan, panas, bengkak, nyeri, fungsi laesa terganggu.
• Cairan purulen.
• Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superfisial