Perlindungan Kesehatan Petugas DR Rachmat 20 MEI .2022
Perlindungan Kesehatan Petugas DR Rachmat 20 MEI .2022
MARS,
Dokter Umum (82), Spesialis Anak(90), MARS UI(97)
Lemhanas (99), S3 Ilmu Pemerintahan Paska sarjana UNPAD(2007)
Lahir : Sukabumi 9 Februari 1956
Dokter Anak IDAI Banten, RS Premier Bintaro, UKK Tumbuh Kembang dan Pedi.Sosial
Tim Ahli STUNTING Habibie Institute Public Policy Governance
Perinasia Banten ,KARS UI 97,IPCD,Surveior FKTP/Puskemas, Dewas RSUD Cibabat
Dosen STIK Matkul Kekerassan Terhadap Anak,Kebijakan Kepolisian 2008-sekarang
Karier
Dewas RSPN Hasan Sadikin Bandung 2016 sd 2020 ,
Deputi Koordinasi Peningkatan kesehatan Kemenko PMK 2014-2016;
Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) 2014-2016
Staf Ahli Menko Kesra Bidang MDG’s Kemenko Kesra 2012-2014
Tim ahli KPAI 2007 -2012
Deputi Kesejahteraan dan perlindungan Anak Kemen PPPA 2002-2006
Asisten Deputi Kebijakan ,Hak Anak Kemen PPPA 2000 -2002
Anggota DPR 1992 – 1997 & 1997 – 1999,
Dokter Anak di RSU Tangerang 1990 – 1992
HP 0811831838 Pendidikan Dr Spesialis Anak FK Unpad /RSHS 1986 sd 1990
rsentika@yahoo.com Kepala Puskesmas Pagaden, Subang 1981 – 1985,PPDS 1986 – 1990
Jl.Mandar 7 ,DC7no7 sek 3a Pengalaman Organisasi:
Bintaro Jaya,Tangerang Satuan Tugas Perlindungan Anak,PP.IDAI 2008-SEKARANG
Selatan Banten 15225 Ketua Bidang Kependudukan dan KIA/KB, PB IDI 2009 – 2014,
Wakil Ketua PKBI 2008 – 2014. ,2014 sd 2018 dan 2018 sd 2022
PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS
DAN TATALAKSANAN PAJANAN
1 10 Pengendalian
Kebersihan tangan Lingkungan 1 2 3
2 6 KONTAK DROPLET AIRBORNE
Alat Pelindung Diri Pengendalian Limbah RS
5 4 Influenza,
MRSA, Diarrhea, Chiken Fox,
Pertussis,
Penyuntikan yang aman Manajemen Linen E.Colli TBC, SARS
Mumps, Rubella
7 9
Kebersihan VEKTOR
Penempatan pasien
pernafasan/etika batuk (Lalat, naymuk, tikus dll)
8 3
Kesehatan Pengelolaan alkes
HH, sarung Masker Bedah Masker
petugas tangan, gaun pelindung wajah Respiratorik (N95)
Pengendalian
Praktek lumbal fungsi
08/12/23 lingkungan , limbah RS 4
Hirarkhi pengendalian covid 19
Hilangkan atau cegah SARS cov2 masuk
RS (skrining petugas sebelum
mengijinkan masuk RS,hand
hygiene,PCR,Ag
SPO,pelatihan,WFH,PHBS,dekontaminas
i lingkungan
■ Tujuan : Melindungi kesehatan dan keselamatan petugas baik tenaga medis, perawat,bidan
maupun petugas penunjang sebagai orang yang paling berisiko terpapar penyakit infeksi,
karena berhadapan langsung dengan pasien penderita penyakit menular setiap saat atau
akibat terpapar dari lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan
VAKSI
M3
N
CEGAH JANGAN
SAMPAI MASUK
RUMAH SAKIT
BOBOBOX
KEBERSIHAN TANGAN
WHO 5 Indikasi kebersihan tangan
08/12/23 17
JENIS APD
SUMBER Dit.Mutu
kemkes.2020
Layanan pasien COVID-19 & non COVID-19 dengan prosedur skrining, triase dan tata
laksana kasus.
Antisipasi penularan terhadap tenaga kesehatan dan pengguna layanan dengan
penerapan prosedur PPI, K3 di unit kerja dan pemenuhan APD.
Menerapkan protokol pencegahan COVID-19: harus masker bagi petugas,
pengunjung dan pasien, menjaga jarak >1m dan hand hygiene : Handwash 40 s/d 60
detik atau handrub 20 s/d 30 detik.
Ruang isolasi untuk pasien kasus COVID-19.
Terintegrasi dalam sistem penanganan COVID-19 di daerah masing2 sehingga
terbentuk sistem pelacakan kasus, penerapan mekanisme rujukan yang efektif dan
pengawasan isolasi mandiri dan berkoordinasi dengan Dinkes setempat.
Kembali pelayanan yang tertunda selama masa pandemik COVID-19.
ALUR KELUAR
ALUR
UK
MAS
SELAMAT DATANG DI PUSKESMAS
-Menerapkan sistem alur satu arah, jika pintu masuk -Lokasi skrining ditempatkan di dalam atau di luar -Wajib menggunakan masker bagi petugas dan seluruh
dan pintu keluar berbeda. Jika pintu masuk dan pintu gedung dekat pintu masuk yang memiliki sistem sirkulasi pengunjung Puskesmas
keluar sama maka dibuatkan pembatas yang tegas udara natural -Tersedia fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
antara alur masuk dan alur keluar berupa tali atau -Skrining adalah penapisan pasien berdasarkan gejala mengalir/hand sanitizer
pembatas lainnya ISPA dan Non ISPA di semua lokasi strategis
-Pemisahan alur pasien dengan gejala ISPA dan Non -Triase adalah pemilahan pasien berdasarkan -Menerapkan pengaturan jarak duduk/antri antar
ISPA kegawatdaruratan pengunjung > 1 meter
-Sign/tanda/petunjuk arah pasien sesuai gejala -Petugas ditempatkan di lokasi dilengkapi dengan alkes -Jika diperlukan, gunakan pembatas transparan yang
dan APD sesuai dengan panduan yang berlaku membatasi pasien dan petugas
-Tata cara penggunaan APD sesuai panduan yang
berlaku
ADAPTASI KEBIASAAN BARU
Di Puskesmas pada Pandemi Covid-19
covid19.kemkes.go.id
Petugas dengan
thermogun
RUA N
memeriksa suhu PEM
G ERIK
tubuh semua orang Ruang tunggu Ruang triase ANKH SA Loket pendaftaran
USU
yang masuk pasien dengan pasien dengan S pasien ISPA dan Non
Puskesmas gejala ISPA gejala ISPA ISPA dipisah
Penggunaan
pembatas
transparan
PEND
A FT AR
AN
Ruang tunggu
pasien
Non ISPA IEN
PAS GEJ
ALA
GAN
ISPA
DEN
Tali pembatas
dan tanda alur
satu arah
PUSKESMAS
R. TINDAKAN &
Ruang tunggu pasien Non ISPA di dalam GAWAT
gedung DARURAT
RUANG
PEMERIKSAAN
PASIEN
KHUSUS
DENGAN GEJALA
ISPA
Skrining dilakukan di
luar gedung Menerapkan sistem alur
Puskesmas masuk/keluar satu arah
Ruang Pelayanan
(R. Pengobatan, Gigi, KIA dll)
Ruang RS
Tunggu Tata Laksana
Tidak
PULANG
Skrining Suhu,
gejala ISPA, riwayat
kontak dan riwayat
perjalanan R. Laboratorium R. Farmasi
Jika diperlukan pelayanan laboratorium dan farmasi, petugas
Ya Puskesmas mendatangi Ruang Pemeriksaan Khusus
PASIEN TIBA
DI PUSKESMAS Kontak Erat
Triase dan Tata Laksana
R. Gadar / R. Tindakan
Tata Laksana
Skrining, PULANG
Kasus COVID-19
Keterangan: Triase
* Ruang Pemeriksaan Khusus adalah ruang tempat pelayanan Pasien Tata Laksana
bagi yang bergejala ISPA/kasus RS
Bukan Kasus COVID-19
COVID-19, mulai dari pasien menunggu untuk dilakukan
triase sampai pada tata laksananya.
DATA TENAGA KESEHATAN TERDAMPAK COVID 19
• USA & Italia di wilayah terdampak paling parah, 20% Petugas kesehatan
terinfeksi COVID-19.
• China 3-4% petugas kesehatan terinfeksi. (WHO)
2087
Data sd 21 APRIL 2022
• Risk assessment and management of health-care workers in the context of COVID-19 , 30/11 /2020,
• IDI, 28/11/2020
PENGGUNAAN APD DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID 19
1. Indikasi penggunaan APD mempertimbangkan:
• Risiko terpapar
• Dinamika transmisi:
• Transmisi Covid 19 adalah droplet dan kontak: Gaun, sarung tangan, masker
bedah, penutup kepala, goggles, sepatu pelindung
• Transmisi airborne bisa terjadi pada tindakan yang memicu terjadinya aerosol : Gaun, sarung
tangan, masker N95 , penutup kepala, goggles, sepatu pelindung dan face shield
2. Cara "memakai" dengan BENAR (Donning)
3. Cara "melepas" dengan BENAR (Doffing)
4. Cara mengumpulkan ("disposal") setelah dipakai : Semua APD baik disposable / reuseable harus
dikemas terpisah ke dalam kantong plastik infeksius yang diberi label dan anti bocor. Hindari
melakukan hal2 di bawah ini :
5. Meletakkan APD di lantai atau di permukaan benda lain (misal di atas loker atau di atas meja).
6. Membongkar kembali APD yang sudah dimasukkan ke kantong plastik infeksius atau tempat
tertutup.
7. Mengisi kantong plastik infeksius atau tempat tertutup berisikan APD terlalu penuh.
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadapi Wabah Covid 19, April
2020
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
Rational use of personal protective equipment (PPE) for coronavirus disease (COVID-19)
WHO)
1. Masker:
• Masker bedah -> 3 lapisan material dari bahan non woven (tidak di jahit),
loose - fitting dan sekali pakai dan mampu memblokir percikan dan tetesan
partikel besar
• Masker N95 -> dirancang dengan segel ketat di sekitar hidung dan mulut
untuk menyaring hampir 95 % partikel < 0,3 mikron. Masker ini dapat menurunkan
paparan terhadap kontaminasi melalui airborne.
2. Pelindung wajah (face shield) -> pelindung wajah yang menutupi wajah sampai
ke dagu sebagai proteksi ganda bagi tenaga kesehatan dari percikan infeksius
pasien saat melakukan perawatan
3. Pelindung mata (goggles) -> sebagai pelindung mata yang menutup dengan erat
area sekitarnya agar terhindar dari cipratan yang dapat mengenai mukosa
4. Apron -> Bahan plastik sekali pakai atau bahan plastik berkualitas tinggi yang
dapat digunakan kembali (reuseable) yang tahan terhadap klorin saat dilakukan
desinfeksi
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
I II
I.: Gaun isolasi bedah (area A,B, dan C merupakan area kritikal tingkat tinggi);
II.: gaun bedah (area A dan B merupakan area kritikal tingkat tinggi ) (Sumber : CDC, 2020 )
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
Dipakai bila akan melakukan prosedur yang disukai (preferred) bila melakukan
menghasilkan aerosol : intubasi trakea, ventilasi non perawatan pasien suspek dan confirmed
Masker N-95 invasive, trakeostomi, resusitasi jantung paru, COVID-19
ventilasi manual sebelum intubasi, nebulasi dan
bronskopi, pemeriksaan gigi seperti scaler ultrasonic
dan high-speed air driven, pemeriksaan hidung dan
tenggorokan, pengambilan swab.
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
25
Strategi Manajemen APD dalam Masa Krisis
1. Menghitung jumlah ketersediaan dan angka rata – rata utilisasi APD yang dimiliki saat ini
2. Memprioritaskan penggunaan gaun yang tersedia untuk kegiatan : prosedur aerosol, perawatan pasien dengan transmisi kontak
yang lebih tinggi seperti mengganti baju pasien, memandikan, memindahkan, mengganti linen, mendampingi ke toilet,
penggunaan alat atau perawatan luka
3. Melaksanakan pengendalian lingkungan dan administratif dengan cara :
1. Menggunakan barrier / penghalang berupa jendela dari kaca atau plastik di meja IGD, ruang triase, ruang informasi, dan
ruang farmasi
2. Mengurangi jumlah pasien yang berkunjung ke rawat jalan
3. Mengurangi tenaga kesehatan yang tidak terlibat langsung dalam perawatan pasien COVID-19
4. Melakukan kohorting pasien dan tenaga kesehatan
5. Memperpanjang lama penggunaan APD dengan cara menggunakan APD tanpa melepas dan mengganti APD untuk
merawat beberapa pasien COVID-19 di dalam satu ruangan yang sama. Hal ini bisa dilakukan apabila APD masih dalam
keadaan baik dan bersih serta tidak basah terkena cairan infeksius pasien
6. Memaksimalkan penggunaan telemedicine
7. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan untuk mengenakan dan melepas APD
4. Selektif dalam melakukan prosedur tindakan bedah dengan menunda yang sifatnya elektif atau non urgen untuk mengurangi
penggunaanAPD
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
Pelindung mata dan pelindung wajah dapat Sepatu pelindung dan jas hujan dapat
digunakan kembali setelah dilakukan pencucian dan digunakan kembali setelah dilakukan
desinfektan oleh petugas yang telah menggunakan pencucian dan desinfektan oleh petugas
sarung tangan dengan cara: yang telah menggunakan sarung tangan
1.Membersihkan bagian dalam pelindung mata dan dengan cara:
pelindung wajah dengan menggunakan kain bersih 1.Mencuci sepatu pelindung dengan
yang sudah dicelupkan ke deterjen menggunakan deterjen pada suhu 20–
2.Membersihkan bagian luar pelindung mata dan 30⁰C
pelindung wajah dengan menggunakan kain bersih 2.Menggunakan desinfektan klorin setelah
yang sudah dicelupkan ke desinfektan (klorin) dan dibilas dengan menggunakan air bersih
kemudian dibersihkan kembali dengan 3.Mengeringkan sepatu pelindung dan jas
menggunakan air bersih atau alkohol untuk hujan dengan cara di jemur
melepaskan residu.
3.Mengeringkan pelindung mata dan pelindung wajah
dengan cara di jemur atau dilap bersih
Kemkes, Dirjen Yankes, Petunjuk teknis APD dalam menghadaoi Wabah Covid 19, April 2020
PROTOKOL BAGI PETUGAS KESEHATAN
Sebelum Berangkat Ke Rumah Sakit Di Rumah Sakit
Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat
• Masuk melalui pintu petugas yang terpisah
•
• Siapkan hand sanitizer sendiri mengalir selama 40 s/d 60 detik atau hand
sanitizer selama 20 s/d 30 detik.
•Gunakan sarana transportasi paling aman dan • Selalu menggunakan masker bedah saat bekerja
jaga jarak dengan pasien lain
Pajanan dan bahan pajanan