Makalah SGD 8 Skenario 1 Modul Reproduksi - NADHIF MUSYAFFA - 71210811010
Makalah SGD 8 Skenario 1 Modul Reproduksi - NADHIF MUSYAFFA - 71210811010
(REPRODUKSI)
Nadhif Musyaffa
71210811010
SGD 8
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
tutorial sgd 8 pada bidang studi Small Group Discussion (SGD). Makalah ini disusun
berdasarkan pengamatan saya selama melakukan kegiatan sgd. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas saya dalam bidang studi kedokteran yang menggunakan metode PBL
(Problem Based Learning).
Laporan ini diharapkan dapat sebagai bahan acuan untuk mencapai penggunaan metode
baru tersebut secara berkelanjutan. Saya berusaha menyajikan bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti oleh semua kalangan untuk mempermudah dalam penyampaian informasi
metode pembelajaran ini.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen tutorial SGD 8 Fakultas Kedokteran
UISU yang telah membimbing saya selama proses pembelajaran SGD. Saya menyadari
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Nadhif Musyaffa
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Skenario
3
BAB II
PEMBAHASAN
Anatomi
4
Histologi uterus
Tuba Uterina
5
Vagina
Histologi vagina
6
2.2 Perubahan metabolisme hormonal pada wanita menopause
Menopause oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium
berkurang,maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh
memberikan reaksi.Estrogen bertanggung jawab terhadap pembentukan lapisan epitel pada
rongga rahim. Selama masa reproduktif, pembentukan lapisan rahim diikuti dengan pelepasan
dinding rahim pada setiap siklus menstruasi . Berkurangnya kadar estrogen pada menopause
menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim .
Gejala menopause biasanya berbeda pada tiap wanita. Beberapa orang mungkin
mengalami perubahan pada fisik dan psikisnya, tetapi berat ringannya gejala sangat
bervariasi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain
mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal .
Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan
menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon,tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar
estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering
terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium .
Pada masa menopause terjadi perubahan- perubahan tertentu akibat penurunan kadar
estrogen yang dapat menyebabkan gangguan ringan sampai berat. Pada wanita menopause
terjadi perubahan fisik dan psikologis. Perubahan fisik pada masa menopause antara lain,
seorang wanita mengalami haid atau menstruasi tidak teratur,timbul rasa panas (hot fluses),
atrofi vagina, pengecilan payudara, penurunan elastisitas kulit, dan terjadi osteoporosis serta
penyakit kardiovaskuler yang disebabkan oleh defisiensi estrogen. Perubahan psikis yang
sering terjadi pada masa menopause yaitu depresi, cepat lelah, kurang bersemangat, insomnia
atau sulit tidur.
Selama masa menopause, penurunan produksi estrogen dan inhibin ovarium mengurangi
sinyal umpan balik negatif terhadap hipofisis dan hipothalamus dan menyebabkan
peningkatan yang progresif pada kadar gonadotropin. Kadar FSH meningkat secara tidak
proporsional terhadap kadar LH, karena inhibin bekerja secara khusus untuk meregulasi FSH.
Perubahan yang terjadi sesuai tahapan klimakterium adalah haid atau menstruasi tidak teratur
dan sering terganggu, ovarium mulai mengecil dan terjadi penurunan fertilitas, meningkatnya
aktivitas yang ditandai oleh gejala meningkatnya rangsangan seksual, gangguan
neurovegetatif yang mencakup gejolak panas (hot fluses), keringat malam hari yang banyak,
sakit kepala, gejala psikis yaitu depresi, cepat lelah, kurang bersemangat, insomnia atau sulit
tidur.
7
2.5 Perubahan fungsi dari hipofisis, hipotalamus dan ovarium pada usia pertengahan
8
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Heffner LJ& Schust DJ. 2006. At aglance sistem reproduksi. Alih Bahasa: dr Vidhia
Utami, 2008. Jakarta: Erlangga. hlm: 56 – 57
2. Brincat MP, Baron YM & Galea R, 2006. Estrogens and the skin. Climacteric
8:110– 23.
3. Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk..2009. Memahami Kesehatan Reproduksi
Wanita Edisi 2. Jakarta: EGC
4. Immanuel AI, Wantania J, Suparman E & Lintong P, 2010. Clinical Appearanceand
Vaginal Cytology of Atrophic Vaginitis in Postmenopausal Women. Indones J
Obstet Gynecol 34 (2): 91-95