Anda di halaman 1dari 73

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI . . ii
PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN . 2

C. SASARAN 2
D. RUANG LINGKUP 2

E. BATASAN OPERASIONAL. 3

Il. STANDAR KETENAGAAN 4

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA. 4


B. DISTRIBUSI KETENAGAAN.. 5

C. JADWAL KEGIATAN 6

Ill. STANDAR FASILITAS. 6


A. DENAH RUANGAN 6

B. STANDAR FASILITAS . 6

IV. TATALAKSANA PELAYANAN 9

A. LINGKUP KEGIATAN 9

B. METODE . 9

V. LOGISTIK. 14
VI. KESELAMATAN PASIEN 15

A. PENGERTIAN. 15
B. STANDAR KESELAMATAN PASIEN 16

C. SASARAN KESELAMATAN PASIEN 16

D. TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN. 16

E. TATA LAKSANA 16
VII. KESELAMATAN KERJA 17
VIII. PENGENDALIAN MUTU 19

PENUTUP . 20
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan undang-undang kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 pasal 46, 47 dan 48 Untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
dan berkesinambungan. Terdapat 17 Penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud, salah satunya dilaksanakan
melalui kegiatan pelayanan kesehatan tradisional.
Dibentuknya Poli Yankestrad merupakan salah satu dari pemenuhan penyelenggaraan upaya kesehatan yang
bertujuan untuk peningkatan kesadaran, motivasi dan kemampuan secara berkelanjutan untuk hidup sehat agar
mempercepat pencapaian status kesehatan yang optimal. Salah satu upaya tersebut adalah penerapan dan pemanfaatan
tanaman obat dan akupresur secara mandiri di kalangan masyarakat.
Kementrian kesehatan mendukung pengembangan ini dan memantaunya serta mengadakan kajian melalui Sentra
Pengembangan dan penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) akupresur menjadi salah satu pola pijat yang terbukti aman
dan bermanfaat. Saat ini pemanfaatan tanaman obat dan akupresur dikembangkan melalui integrasi ke dalam sistem
pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Masyarakat ditingkatkan kemampuannya dalam mencari solusi , mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
sebagai upaya pertolongan pertama dalam keluarga atau mencegah penyakit dan memelihara kesehatan. Hal ini sesuai
dengan visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Ukui.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Ukui adalah "Mewujudkan masyarakat wilayah kerja
puskesmas Ukui yang sehat dan mandiri".
Berdasarkan visi Puskesmas Ukui, maka disusunlah misi Puskesmas Ukui sebagai berikut .
1 . Menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan
2. Menjamin ketersediaan dan pemerataan dan sumber daya kesehatan yang profesional
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga , kelompok dan masyarakat
4. Menggerakkan pembangunan kesehatan di wilayah kerja dengan melibatkan kerjasama lintas sektor
5. Melaksanakan sistem informasi kesehatan yang cepat tepat dan akurat
6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dibidang kesehatan
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dibuat pedoman poli yankestrad.

B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum:
Memberikan pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat di Puskesmas Ukui.

2. Tujuan Khusus:
Membangun sistem pelayanan kesehatan tradisional yang bersinergi dengan pelayanan kesehatan konvensional;
a. Membangun sistem Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer yang bersinergi dan dapat berintegrasi
dengan pelayanan kesehatan konvensional di Puskesmas Ukui
b. Membantu meningkatkan kualitas hidup pasien;
c. Membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit;
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam asuhan mandiri dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga dan
akupresur
C. SASARAN PEDOMAN
Masyarakat di wilayah kecamatan Ukui
Orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan tradisional

D. RUANG LINGKUP PEDOMAN


1. Ruang lingkup pelayanan kesehatan tradisional, meliputi:
a. Pelayanan kesehatan tradisional di dalam gedung Puskesmas, yaitu tindakan Akupresur
b. Sosialisasi Asuhan mandiri kesehatan tradisional pemanfaatan TOGA dan akupresur di rumah

E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan kesehatan tradisional merupakan suatu sistim pengobatan/perawatan yang berlandaskan filosofi
dan konsep dasar manusia seutuhnya, sehingga pasien/klien yang dipandang secara holistik, kultural akan
diperlukan lebih manusiawi. Sejalan dengan peraturan pemerintah nomor 103 tahun 2014 pasal 70.

1. TOGA
TOGA adalah singkatan dari Taman Obat Keluarga adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk
kesehatan yang ditata menjadi sebuah taman dan memiliki nilai keindahan. TOGA dimanfaatkan untuk peningkatan
daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit, mencegah penyakit dan atau resiko kesehatan, mengatasi
keluhan kesehatan ringan, pemulihan dan perawatan kesehatan serta meningkatkan kebugaran dan juga berfungsi
untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga (Kemenkes, 2021)

2. Akupresur
Akupresur adalah adalah penekanan pada titik-titik akupuntur; Penusukan jarum pada titik-titik akupuntur tidak
hanya dapat dilakukan dengan jarum saja, tetapi boleh menggunakan alat berbeda yaitu dengan pijat urut yang telah lama
dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai warisan budaya turun temurun yang ilmunya belum terstruktur, akupresur
menggunakan teori dasar akupuntur sebagai landasan teorinya. Falsafah dasar, tata cara pemeriksaan, diagnosa dan tata
laksana terapinya sama dengan akupuntur, hanya dalam pelaksanaan terapi tidak mengguanakan jarum melainkan
menggunakan jari atau benda tumpul lainnya sebagai alat perangsangan. Oleh karena itu akupresur dapat
dipertanggungjawabkan secara jelas keamanan dan manfaatnya (Kemenkes, 2020)

Teknik penekanan : ditekan sebanyak 30 kali hitungan sampai terasa ngilu dan
dilakukan 1-2 kali sehari atau tergantung beratnya gejala

Alat yang digunakan : Jari tangan, telapak tangan, siku. Alat bantu lain yang berujung
tumpul.

Bahan : Minyak/pelicin.

Kondisi yang tidak dianjurkan tindakan akupresur :


• Terlalu lapar atau terlalu kenyang
• Emosi yang labil.
• Hamil, beberapa titik akupresur yang tidak boleh dipijat : di sekitar perut bagian bawah,
punggung tangan, bahu.
• Tubuh sangat lemah.
• Anak tidak kooperatif
• Anak dalam keadaan sakit
BAB Il
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga kesehatan tradisonal yang ada di Puskesmas Ukui:
Kegiatan Pelayanan Kualifikasi SDM Realisasi
Akupresur Pendidikan minimal Diampu Oleh 1 orang
DIII tenaga medis yang dengan latar belakang
telah mengikuti pendidikan Dill
pelatihan akupresur Keperawatan yang telah
dan atau asman mengikuti pelatihan
pemanfaatan toga dan
akupresur
Konseling Asman Pendidikan minimal DIII Diampu Oleh 1 orang
pemanfaatan TOGA dan tenaga medis medis dengan latar belakang
Akupresur yang telah mengikuti pendidikan DIII
pelatihan akupresur keperawatan yang
dan atau asman telah mengikuti
pemanfaatan toga dan pelatihan
akupresur

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Keterangan Petugas Profesi
Pembina Kesehatan dr. Dokter
Tradisional Umum
Penanggung Jawab Ns. Marda Wira, S.Kep Perawat
Program dan pelaksana Fery Sumanti D. Amd.Kep Hatra
Petugas Akupresur dan Seto Setiawan Amd. Kep Perawat
fasilitator pemanfaatan Ns. Marda Wira, S.Kep Hatra
TOGA dan akupresur

C. JADWAL KEGIATAN
Poli Yankestrad dibuka satu kali seminggu yaitu setiap hari Kamis, pada jam kerja.
Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan dikoordinasikan Oleh Kepala Puskesmas Ukui
BAB Ill
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANGAN

Ruang
Pinpirun

R.mg

Rumg

B. STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Ukui memiliki fasilitas
penunjang sebagai berikut:
Jika
Ada Fungsi
No Sarana ada
Ya Tidak Jumlah Ya tidak
Ruangan Akupresur
N'
1 Alat bantu terapi (alat pijat 1
elektrik
2 Infra Red 1
N'
3 Ranjang terapi 2
N'
4 Meja 2

5 Minyak terapi 1

Ruang Tunggu
1 Kursi 1
2 Meja 1
3 Wadah Brosur 2

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Ruang lingkup pelayanan kesehatan tradisional, meliputi:
a. Pelayanan kesehatan tradisional di dalam gedung Puskesmas (Poli Yankestrad)
Akupreseur
Konseling Asman Toga danakupresur
b. Pelayanan kesehatan tradisional di luar gedung Puskesmas
 Sosialisasi Pemanfaatan TOGA dan akupresur di wilayah kerja puskesmas

B. METODE
a. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
1. Pelayanan Akupresur

• Jelaskan Prosedur Pelayanan


Petugas mecuci tangan

• Petugas menyiapkan alat dan bahan.


• Petugas mempersilahkan pasien untuk berbaring ke tempat terapi
• Petugas melakukan penyinaran menggunakan infra red pada area yang telah ditentukan
• Petugas melakukan terapi akupresur pada pasien dengan menggunakan minyak terapi dengan cara membalurkannya dan
memijat "titik titik" sesuai dengan keluhan pasien.

• Setelah selesai, pasien dipersilahkan bangun


• Petugas mencuci tangan
• Petugas mempersilahkan pasien untuk menyelesaikan administrasi tindakan pelayanan di kasir.
• Petugas mencatat hasil terapi di rekam medik.

2. Pelayanan Konseling Asman


• Pasien rujukan dari poli Umum/Lansia/KlA/MTBS/Gizi/Gigi atau datang langsung
• Petugas melihat pemeriksaan penunjang dan hasil laboratorium bila ada Petugas memberikan konseling asuhan
mandiri kesehatan tradisional berdasarkan keluhaan Yang ada kepada pasien meliputi : jenis ramuan yang dapat
dikosumsi Oleh pasien, cara mengolah ramuan, dan dosis yang digunakan serta titik-titik akupresur yang dapat
mengurangi keluhan yang ada
• Petugas menyarankan kepada pasien untuk melakukan kunjungan ulang
• Petugas mencatat data pasien dan hasil pelayanan dibuku register kunjungan dan rekam medik

BAB V
LOGISTIK
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas
penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan tradsional direncanakan dalam pertemuan
lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metode pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi: Infra Red Rays, Pilates elastic,
Ranjang terapi, Alat bantu terapi/kayu terapi, Minyak terapi, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan di luar gedung Puskesmas
membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi : Tensimeter, Timbangan Berat Badan, Stetoskop, Leaflet, dan lain-lain.
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh penanggungjawab kesehatan tradisional berkoordinasi dengan petugas
pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala
Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh penanggungjawab kesehatan
tradisional berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk
selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA — Plan Of Action).
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman. Tahapan — tahapan dalam mengelola keselamatan pasien antara lain
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifıkasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan
yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana yang akan
dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk
mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak
yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat
dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan.

B. Standar Keselamatan Pasien


I . Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien dan tindakan yang ambil

C. Sasaran Keselamatan Pasien


1. Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan atau tumbuhan obat yang harus diwaspadai
4. Memastikan lokasi penekanan titik yang benar, prosedur yang benar, cara penekanan yang benar
5. Mengurangi risiko iritasi kulit atau bengkak akibat penekanan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

D. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien


1. . Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan kerja

E. Tata Laksana
1. Anamnesa pasien sebelum melakukan tindakan
2. Pengukuran tekanan darah
3. Mengobservasi keadaan umum pasien
4. Memberikan tindakan terapi sesuai dengan diagnosa dan keluhan pasien
5. Mendomentasikan kejadian tersebut pada formulir "pelaporan insiden keselamatan"
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja, secara filosofi
diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan
yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan,
bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap
resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap
tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitamya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan, maka resiko yang
dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu•semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan
desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan
desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan
alat pelindung diri yang benar.
Dalam mengurangi dan mencegah bahaya yang akan terjadi, setiap pemegang program harus mengerjakan
pekerjaannya dengan hati-hati, mengenali bahan potensial berbahaya dan penanggungannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
NO Identifikasi Resiko Keselamatan Upaya Pencegahan
Kerja petugas
1 Petugas meletakan benda/alat Petugas menaruh alat/benda
diatas lemari kerja. Resikonya didalam lemari yang tertutup
benda/alat tersebut berpotensi
jatuh
2 pasca pelayanan ruangan Petugas segera membersihkan
tindakan terasa licin karena ruangan tindakan setelah
bahan (minyak
zaitun, baby Oil, gel ultra sound) melakukan tindakan terapi
terapi.
Resikonya petugas bisa
terpeleset
3 Kegiatan diluar gedung Mematuhi rambu lalu lintas
Petugas menggunakan dan menggunakan alat
kendaraan roda dua menuju perlindungan sesuai dengan
posyandu. Resikonya berupa standar
kecelakaan lalu lintas dalam ( menggunakan helm SNI,
perjalanan jaket, sepatu dan sarung
tangan)
4 Dalam setiap tindakan petugas Petugas mencuci tangan dan
bersentuhan/kontak langsung menggunakan alat pelindung
dengan pasien. Resikonya bisa sebelum melakukan tindakan
tertular penyakit ( celemek, sarung tangan,
masker )

BAB vııı
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan.
Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan
upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya
mini tiap bulan.
Adapun indikator mutu pelayanan kesehatan tradisional yakni adalah tercapainya jumlah pasien yang diberikan konseling di poli
yankestrad .

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Ukui, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di
puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan
perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional di puskesmas
agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.

PENCATATAN KUNJUNGAN HARIAN (BUKU REGISTER) Hari/Tanggal/Tahun : .............. No Nama Usia Jenis Kelamin Pekerjaan
Kunjungan Masalah Kesehatan Jenis Terapi Keterangan Lama Baru Ramuan (sebutkan) Keterampilan (sebutkan) Lain-Lain
NO NAMA USIA JK PEKERJAAN KUNJUNGAN MASALAH JENIS
TERAPI
LAMA BARU KESEHATAN RAMUA AKUPRESUR
N

LAMPIRAN
A. FUNGSI MERIDIAN
Meridian tersebar di seluruh bagian tubuh baik di permukaan maupun di bagian dalam,
berfungsi sebagai :
1. Penghubung antar bagian tubuh. Bagian permukaan dengan bagian dalam tubuh,
bagian atas dengan bawah, bagian kanan dengan kiri, organ dengan organ, organ
dengan panca indera, dll.
2. Penghantar qi ke seluruh bagian tubuh. Jika ada aliran qi yang terhambat di meridian
akan menimbulkan gangguan kesehatan, seperti rasa nyeri di kepala bisa terjadi
karena sumbatan energi pada meridian di kepala.
3. Penghantar rangsang. Perangsangan pada meridian akan mempengaruhi daerah
sepanjang jalur meridian, termasuk organ-organ penting di dalam tubuh, seperti:
perangsangan di kaki dapat menghilangkan keluhan di kepala.

4. Pencerminan keadaan organ dalam. Perubahan fungsi organ dapat tercermin pada
meridian, seperti: gangguan lambung dapat dimanifestasikan berupa rasa pegal-
pegal di kaki.
5. Penghantar penyebab penyakit dari luar ke dalam, seperti: hawa dingin masuk ke
dalam tubuh menyebabkan diare.

B. PENGGOLONGAN MERIDIAN
1. Meridian umum
Ada 12 meridian umum di tubuh manusia yang nama-namanya sama dengan 12 organ
tubuh. Yaitu :
I. Meridian paru-paru (LU = Lung)
II. Meridian usus besar (LI = Large Intestine)
III. Meridian lambung (ST = Stomach)
IV. Meridian limpa (SP = Spleen)
V. Meridian jantung (HT = Heart)
VI. Meridian usus kecil (SI = Small Intestine)
VII. Meridian kandung kemih (BL = Bladder) / (UB=Urinary Bladder)
VIII. Meridian ginjal (KI) = KD (Kidney)
IX. Meridian selaput jantung (PC = Pericardium)
X. Meridian tri pemanas (TH= Triple Heater) / (SJ=San Jiao)
XI. Meridian kantung empedu (GB = Gall Bladder)
XII. Meridian hati (LR = Liver)

2. Meridian Istimewa
Ada 8 meridian istimewa, namun dalam pembahasan ini hanya 2 meridian yang
digunakan untuk melakukan tatalaksana kasus:
I. Meridian konsepsi (CV= Conception Vessel) yang membentuk garis tengah
tubuh bagian depan (dada) dan bertanggung jawab terhadap semua meridian
yin
II. Meridian gubernur (GV= Governor Vessel) yang membentuk garis tengah pada
tubuh bagian belakang (punggung) yang memerintah semua meridian yang
III. Meridian Chong
IV. Meridian Dai
V. Meridian Yin Qiao
VI. Meridian Yang Qiao
VII. Meridian Yin Wei
VIII. Meredian Yang Wei

3. Pengelompokan, Alur dan Indikasi umum Meridian


Pengelompokan meridian Alur meridian Indikasi umum
A. Meridian yin Tangan
I. Paru-paru Dari dada menuju jari Untuk mengatasi gangguan
V. Jantung tangan dada, jantung, lambung,
IX. Selaput jantung tangan dan mental
B. Meridian yang tangan
II. Usus besar Dari jari tangan menuju ke Untuk mengatasi gangguan
VI. Usus kecil wajah di tangan, kepala,
X. Tri pemanas tenggorokan, pencernaan
dan wajah.
C. Meridian yang kaki
III. Lambung Dari wajah menuju ke jari Untuk mengatasi gangguan
VII. Kandung kemih kaki kepala, punggung, pinggang,
XI. Kandung empedu kaki dan perut
D. Meridian yin kaki
IV. Limpa Dari ujung kaki menuju ke Untuk mengatasi gangguan
VIII. Ginjal dada perut, alat kelamin dan
XII. Hati saluran kemih

C. TITIK AKUPRESUR TELINGA


Akupunktur daun telinga adalah salah satu mikroakupunktur, akupunktur yang menggunakan
daun telinga sebagai sasaran rangsangan untuk promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Akupunktur daun telinga pertama kali dipublikasi pada akhir tahun 50an abad ke XX oleh Paul
Nogier dari Perancis, kemudian berkembang lebih lanjut di RRC dan lahir peta akupunktur
daun telinga baru yang lebih rinci. Untuk memahami penyebaran titik rangsang
mikroakupunktur ini perlu mengenal anatomi daun telinga.

D. TITIK AKUPRESUR
1. Pengertian
Titik akupresur adalah simpul meridian tempat terpusatnya qi dan merupakan titik
perangsangan untuk melancarkan aliran qi dan menimbulkan keseimbangan yin yang
dalam tubuh.

Ada tiga jenis titik :


a. Titik umum yaitu titik akupresur yang berada di saluran meridian
b. Titik ekstra yaitu titik akupresur yang berada di luar saluran meridian
c. Titik nyeri atau yes point/ ashi point yaitu tempat yang kalau ditekan terasa
nyeri dan letaknya bukan di titik umum maupun titik istimewa.

2. Fungsi Titik
a. Sebagai tempat perangsangan untuk mengatasi gangguan di sepanjang saluran
meridian
b. Sebagai tempat pencerminan baik kondisi fisiologi maupun patologi/gangguan fungsi
organ dalam (organ zang dan organ fu), untuk melakukan akupresur pada kondisi
tertentu.

E. NAMA DAN TITIK-TITIK PENTING


Setiap organ mempunyai dua macam meridian, yaitu meridian dalam dan meridian luar yang
saling berhubungan dan keduanya sangat penting. Meridian dalam adalah meridian yang
menghubungkan organ yang bersangkutan dengan organ pasangannya serta daerah tubuh
tertentu yang menjadi wilayah tanggungjawabnya. Meridian luar adalah meridian yang
muncul di permukaan tubuh (di bawah kulit) yang menjadi tempat lokasi titik pijat.

Berikut ini adalah meridian luar masing-masing organ :

1. MERIDIAN PARU-PARU (LU)


Meridian paru-paru dimulai dari daerah pinggir dada lalu naik ke bawah lengkung tulang
klavikula, kemudian menyusuri tangan bagian dalam pada batas warna kulit gelap dan terang
segaris menuju ibu jari.

Gambar meridian paru-paru

Titik pijat penting pada meridian paru-paru

Semua titik-titik pada meridian paru-paru dapat digunakan untuk membantu mengatasi
gangguan pada paru-paru dan daerah sepanjang jalur meridiannya, seperti : asma, batuk,
pilek, gangguan pada pergelangan tangan, siku, lengan dan bahu.
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
LU 1
Lokasi : Di bawah klavikula, antara intercostae I dan II
Indikasi : Batuk, asma, sakit bahu, sakit punggung

LU 5
Lokasi : Lateral dari tendon brakhialis
Indikasi : Batuk, alergi, kejang otot lengan

LU 6
Lokasi : 5 cun distal dari LU 5
Indikasi : Batuk darah, sakit lengan dan siku

LU 7
Lokasi : 1,5 cun di proksimal pergelangan tangan
Indikasi : nyeri tenggorokan, mulut miring, ibu jari susah digerakkan, jari
tangan lemah
LU 9
Lokasi : dari pulsasi arteri radialis
Indikasi : Sesak nafas, tenggorokan kering

LU10
Lokasi : Pertengahan metacarpal 1 pada batas warna gelap dan terang
kulit
Indikasi : batuk darah, kejang, telapak tangan terasa panas
2. MERIDIAN USUS BESAR ( LI )
Meridian usus besar mulai dari ujung jari telunjuk naik menyusuri tepi luar lengan ke bahu, naik ke
leher, wajah dan berakhir pada tepi hidung yang berlawanan (meridian yang kanan akan berakhir
di tepi hidung kiri dan sebaliknya meridian kiri di tepi hidung kanan).

Gambar Meridian Usus Besar

Titik Pijat Penting Pada Meridian Usus Besar.

Semua titik-titik pada meridian usus besar dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi
gangguan pada usus besar dan daerah sepanjang jalur meridiannya, seperti : sakit perut, mencret,
sembelit, sakit kepala, sakit gigi, nyeri lengan dan bahu.

Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :


lokasi
: Ketika telunjuk dan ibu jari dirapatkan, terdapat tonjolan tertinggi di
punggung tangan di antara metacarpal 1 dan 2
Indikasi
: Sakit kepala, sakit gigi, sakit perut, sembelit, mencret, nyeri haid
LI 10
Lokasi : 2 cun distal titik LI 11
Indikasi : Nyeri abdominal, diare, sakit gigi, nyeri pada bahu dan lengan
LI 11
Lokasi Indikasi : Antara olicranon dan lipat siku bagian radial dibagi 2 Sakit panas, gatal-gatal.
:
LI15
Lokasi : Pangkal lengan atas, pada lekukan persendian bahu ketika lengan abduksi
Gangguan sendi bahu, tangan tidak bertenaga

Indikasi :
LI 20
Lokasi : Perpotongan garis antara puncak hidung dengan perpotongan sudut mesolambia
(di samping cuping hidung kanan dan kiri)
Mimisan, sakit gigi, sariawan, mulut miring
Indikasi :
3. MERIDIAN LAMBUNG ( ST )
Meridian lambung di mulai dari bawah pertengahan bola mata, lalu turun ke rahang bawah,
kemudian bercabang dimana yang satu menuju ke arah sudut rambut di atas dahi dan lainnya
turun ke leher, dada (segaris vertikal dengan puting), perut (tiga jari di samping pusar), lateral
paha, sisi luar tulang kering, menuju jari kaki kedua (antara metatarsal 2 dan 3, batas kulit hitam
dan putih).

Gambar Meridian Lambung


Titik pijat penting Meridian Lambung

Semua titik-titik pada meridian lambung dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi
gangguan lambung dan daerah sepanjang jalur yang dilaluinya seperti : lesu, sakit perut,
kembung, mual, muntah, ndiffungsi yeri ulu hati, pegal-pegal di kaki, dll.

Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :


ST 2
Lokasi : Satu cun di bawah pupil mata, berpotongan dengan orbita
Indikasi : Mata merah, mata bengkak, kejang otot muka
ST4
Lokasi : Pandangan pasien lurus ke depan, jika dari pupil mata ditarik garis ke bawah,
berpotongan dengan garis dari sudut mulut.
Indikasi : Mulut miring, pipi bengkak, radang gusi, sariawan
ST 6
Lokasi : Lekukan sudut tulang rahang bawah, segaris dengan sudut mulut, tepat di
angulus mandibula.
Indikasi : Kelumpuhan muka, mulut miring, suara hilang, pipi bengkak, sakit gigi,
leher kaku dan mulut mengancing
ST 8
Lokasi : 0,5 cun dari tepi batas garis rambut pada sudut dahi
Indikasi : Sakit dahi, sakit kepala sebelah, sakit mata, banyak keluar air mata
ST 15
Lokasi : Pada garis lateral dada II di intercosta II, 4 cun lateral garis medial
tubuh
Indikasi : batuk, asma, penambah air susu ibu
ST 16
Lokasi : Pada garis lateral dada II di intercosta III, 4 cun lateral garis medial
tubuh
Indikasi : batuk, asma, penambah air susu ibu
ST 18
Lokasi : Di intercosta V, 2 jari di bawah papila mamae
Indikasi : batuk, asma, penambah air susu ibu
ST 25
Lokasi : 2 cun samping kiri dan kanan umbilikus
Indikasi : Gangguan pencernaan, nyeri sekitar pusar, sembelit, usus berbunyi,
perut kembung, keputihan
ST 30
Lokasi : Di ligamentum inguinale, sejajar dengan batas superior simfisis pubis,
Indikasi : 2 cun lateral dari garis median anterior tubuh
Disfungsi ereksi
ST 35
Lokasi : Di pangkal tulang kering (krista tibia), bawah luar tempurung lutut
Indikasi : Nyeri lutut, kebas ( tidak terasa) pada tungkai.
ST 36
Lokasi : 3 cun di bawah titik ST 35
Indikasi : Gangguan pencernaan karena dingin, sering lapar (lambung panas),
kembung, nyeri lambung, sembelit, lumpuh muka dan anggota gerak, ayan,
nyeri tenggorokan, nyeri lutut dan kaki, badan bengkak,
meningkatkan daya tahan tubuh.
ST 37
Lokasi : 6 cun di bawah titik ST 35, 1 jari lateral dari krista tibia
Indikasi : Nyeri abdominal, konstipasi, diare
ST40
Lokasi : pertengahan antara titik ST 35 dan maleolus eksternus, 1,5 cun ke sisi
luar dari krista tibia
Indikasi : Batuk, pusing, mengeluarkan dahak, pergerakan tungkai terganggu
ST 44
Lokasi : Lekukan antara pangkal tulang metatarsal II dan III
Indikasi : Sakit gigi, amandel, mimisan, sakit perut, kembung, nyeri dan bengkak
pada punggung kaki, mulut miring

4. MERIDIAN LIMPA ( SP )
Meridian limpa mulai dari sisi sebelah dalam ibu jari kaki naik menyusuri batas gelap terang
punggung kaki ke tepi dalam tungkai, menuju ke paha, lalu ke perut bagian samping, dada, dan
berakhir di lipat bawah ketiak.

Gambar Meridian Limpa


Titik Pijat Penting Meridian Limpa.

Semua titik-titik pada meridian limpa dapat digunakan untuk membantu mengatasi gangguan
limpa dan daerah sepanjang jalur yang dilaluinya, seperti : lesu, mual, ngantuk, maag, mencret,
keputihan, nyeri haid, disfungsi ereksi, dll.

Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :


SP 1
Lokasi : Sudut pangkal kuku ibu jari kaki medial
Indikasi : Kembung, tidak nafsu makan, muntah, mencret, gangguan haid (haid
yang berlebihan), kaki tangan dingin.
SP 4
lokasi : Pada lekukan pangkal metatarsal pertama Perut
Indikasi : bunyi, nyeri lambung, sakit punggung kaki
SP 6
Lokasi : 3 cun ke atas dari mata kaki bagian medial
Indikasi : Menormalkan fungsi limpa, lambung, gangguan pencernaan, usus
bunyi, kembung, mencret, haid tidak teratur, keputihan, kesukaran
melahirkan, perdarahan, emisi seminal, difungsi
ereksi, ngompol, nyeri tungkai bawah
SP 8
Lokasi : 3 cun dibawah SP 9
Indikasi : Nyeri haid
SP 9
lokasi : Di bawah lutut ujung tulang kering atas sisi sebelah medial Radang
Indikasi : usus, tidak nafsu makan, gangguan berkemih, nyeri lutut

SP 10
Lokasi : 2 cun di atas patelaris dan 2 cun ke arah medial
Indikasi : Gangguan haid, eksim, penyakit kulit, nyeri paha bagian dalam
SP 15
Lokasi : 4 cun disamping kanan dan kiri umbilikus
indikasi : Sembelit
SP 18
Lokasi : Pada garis lateral dada III, intercosta IV
Indikasi : batuk, cegukan, penambah air susu ibu
5. MERIDIAN JANTUNG ( HT )
Meridian Jantung mulai dari bawah tengah ketiak menyusuri lengan bagian dalam garis lurus
menuju jari kelingking

Gambar Meridian Jantung

HT 5

Titik Pijat Penting Meridian Jantung

Semua titik-titik pada meridian jantung dapat digunakan untuk membantu mengatasi gangguan
jantung dan daerah sepanjang jalur yang dilaluinya, seperti : berdebar-debar, susah tidur, banyak
keluar keringat
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
HT 3
Lokasi : Antara olicranon dan lipat siku bagian ulnar dibagi 2
Indikasi : Kesemutan, nyeri jantung, kebas pada siku, kejang otot lengan
HT 5
Lokasi : 1 cun dari pergelangan tangan bagian dalam, segaris dengan jari
kelingking
Indikasi : jantung berdebar, disfungsi erkesi, gila, daya ingat menurun, suara tiba-
tiba hilang, lidah kaku, pergelangan tangan sakit, mata merah,
tenggorokan kering
HT 7
Lokasi : Tepat pada lekukan garis pergelangan tangan, segaris dengan jari
kelingking
Indikasi : Jantung berdebar, sulit tidur, nyeri tulang iga

6. MERIDIAN USUS KECIL ( SI )


Meridian usus kecil dimulai dari ujung sebelah dalam jari kelingking, menyusuri punggung
tangan segaris dengan metakarpal 5, melewati punggung lengan segaris dengan tulang ulnar
sampai ke siku, menuju ujung lipatan ketiak belakang, ke belikat terus sampai ke bahu, naik ke
leher, rahang bawah, ke pipi dan berakhir di depan tragus (anak telinga). Gambar Meridian
Usus Kecil
Titik Pijat Penting Meridian Usus Kecil.
Semua titik-titik pada meridian usus kecil dapat dipilih untuk membantu mengatasi gangguan
usus kecil dan daerah sepanjang jalur yang dilaluinya, seperti : sakit perut, mulas, mencret,
nyeri belikat, nyeri lengan, kaku jari kelingking.
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
SI 1
Lokasi : Pada 0,1 cun proksimal medial sudut kuku jari kelingking
tangan
Indikasi : Panas, sakit kepala, penambah air susu ibu
SI 3
Lokasi : Ujung lipat pangkal jari kelingking pada tangan yang
dikepalkan pada perbatasan warna kulit gelap dan terang
Sakit kepala, kaku leher, mata merah, ayan, mimisan,
Indikasi : kencing merah (haematuria).

SI 9
Lokasi : 1 cun di atas ujung lipat posterior axila
Indikasi : Nyeri bahu, kaku leher.
SI 11
Lokasi : Di daerah scapula, pada sepertiga atas garis yang
menghubungkan antara titik tengah tulang spina dengan
ujung bawah skapula.
Indikasi : Nyeri daerah belikat, nyeri sisi luar lengan dan siku, nyeri
bahu
SI 15
Lokasi : Dibagian depan tulang acromion, cekungan yang
Indikasi : terbentuk saat lengan di abduksi
Nyeri otot bahu
SI 19
Lokasi : Ketika mulut dibuka, ada lekukan didepan tragus (anak
telinga)
Indikasi : Gangguan pendengaran, telinga berbunyi (berdengung),
tuli

7. MERIDIAN KANDUNG KEMIH (BL) / (Urinary Bladder= UB)


Dimulai dari sudut mata bagian dalam, naik lurus ke kepala lalu menyusuri punggung 1,5 cun
dan 3 cun sejajar tulang belakang turun ke panggul terus ke tengah paha, turun ke betis, belakang
mata kaki bagian luar dan berakhir metatarsal V.

Gambar Meridian Kandung Kemih


Titik penting meridian kandung kemih

Semua titik-titik meridian BL dapat dipilih untuk mengatasi gangguan pada fungsi kantong
kemih dan daerah sepanjang jalur meridiannya, seperti : ngompol, sakit kencing, sakit pada
pinggang, punggung, bokong, lutut, betis, tumit, leher, mata, kepala,dll.

Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :


BL 2
Lokasi : Di ujung medial ( pangkal) alis
Indikasi : Sering mengeluarkan air mata, daya penglihatan menurun, mata terasa
berat
BL 11
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 1 (T 1)
Indikasi : Gangguan pada tulang, kaku leher, keseleo
BL12
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 2 (T 2)
Indikasi : Mengusir angin, batuk pilek
BL 13
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 3 (T 3)
Indikasi : Panas, gelisah, batuk, batuk darah, radang paru-paru, radang selaput
dada, bronkitis /radang tenggorokan, asma
(Catatan : untuk penderita sakit paru-paru titik ini bila ditekan terasa
sakit, karena titik ini merupakan titik yang menguasai paru-paru)
BL15
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 5 (T 5)
Indikasi : Pemurung, spermatorhea (ngompol mani), pelupa, jantung berdebar,
menenangkan jiwa, terlambat berbicara, mengeluarkan banyak keringat
pada malam hari. (titik ini merupakan titik yang menguasai Jantung )
BL 17
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 7 (T 7)
Indikasi : Pendarahan, sukar tidur, lesu, penyakit lambung, kejang perut, banyak
keringat, panas tanpa keringat, cegukan. (titik ini merupakan titik yang
menguasai darah).
BL 18
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 9 (T 9)
Indikasi : Nyeri di dada, sakit jiwa, ayan, mata merah, mata kabur, gangguan
fungsi hati ( titik ini merupakan titik yang menguasai hati )
BL 19
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 10 (T 10)
Indikasi : Sakit kuning, nyeri iga, mulut terasa pahit, gangguan hati, lambung rasa
penuh, sakit pada ulu hati, mual muntah yang bukan disebabkan oleh
ngidam.
(Titik ini merupakan titik yang menguasai kandung empedu )

BL 20
Lokasi :
Indikasi:
1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 11 (T 11)

Perut kembung, mencret, bengkak, asma dan banyak lendir. (Titik ini merupakan titik yang
menguasai limpa )

BL 21

Lokasi
Indikasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 12 (T 12)
: Nyeri ulu hati, mual muntah, perut kembung, menguatkan fungsi limpa dan
lambung. (Titik ini merupakan titik yang menguasai lambung )
BL 22
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra lumbalis 1 (L 1)
Indikasi : Perut kembung, usus berbunyi, mencret, gangguan pencernaan, kencing
sering tapi sedikit-sedikit, sakit pinggang, dan ngompol.
(Titik ini merupakan titik yang menguasai tri pemanas )
BL 23
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra lumbalis 2 (L 2)
Indikasi : Spermatorhea, ngompol, impoten, sex terlalu kuat, sering kencing, sakit
pinggang, keputihan, telinga berdengung, tuli, mata kabur.
(Titik ini merupakan titik yang menguasai ginjal)
BL 25
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra lumbalis 4 (L 4)
Indikasi : Sakit perut, usus berbunyi, mencret, sembelit, perut kembung, sakit
pinggang (Titik ini merupakan titik yang menguasai usus besar)
BL 28
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari os sacrum 2
Indikasi : Ejakulasi dini, ngompol, nyeri di daerah panggul.
(Titik ini merupakan titik yang menguasai kandung kemih)
BL 40
Lokasi : Di tengah-tengah lipat lutut bagian belakang (fosa poplitea)
Indikasi : Sakit pinggang, sakit pada tungkai bawah, gangguan sendi lutut, tungkai
lumpuh, sakit perut.
BL 57
Lokasi : Di lekukan pada bagian bawah otot gastroknemius (otot betis).
Indikasi : Sakit pinggang, nyeri betis, kejang betis, wasir, sembelit
BL 60
Lokasi : Di lekukan belakang mata kaki luar
Indikasi : Sakit kepala, rematik, nyeri tumit, leher kaku, pegal otot pinggang
8. MERIDIAN GINJAL ( KI ) = KD (KIDNEY)

Meridian ginjal dimulai dari telapak kaki naik melingkari mata kaki bagian dalam, menyusuri
tungkai sebelah dalam, lalu ke paha bagian dalam, naik ke arah perut di antara meridian lambung
dan garis tengah badan, berakhir di bawah tulang selangka.

Gambar Meridian Ginjal

Titik Penting Meridian Ginjal (KI).

Semua titik-titik pada meridian ginjal dapat dipakai untuk mengatasi gangguan ginjal dan
daerah sepanjang jalur yang dilaluinya seperti : sakit pinggang, disfungsi ereksi, lutut nyeri,
rematik,dll
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
KI 1
Lokasi : Di garis antara metatarsal kedua dan ketiga, pada telapak kaki 1/3
bagian depan
Indikasi : Sakit puncak kepala (ubun-ubun), pusing, mata kabur, sakit
tenggorokan, gangguan kencing, sembelit, telapak kaki terasa nyeri
dan panas, mimisan
KI 3
Lokasi : Di lekukan belakang mata kaki bagian dalam
Indikasi : Sakit tenggorokan, sakit gigi, asma, haid tidak teratur, susah tidur,
ejakulasi dini, disfungsi ereksi.
KI 7
Lokasi : 2 cun di atas titik KI 3
Indikasi : Mencret, oedem, sakit testis, banyak keringat.

9. MERIDIAN SELAPUT JANTUNG (PC)


Dimulai dari samping luar puting susu, melewati lipat ketiak bagian depan, menelusuri tengah
lengan bagian dalam menuju lipat siku bagian tengah terus menuju telapak tangan melalui titik
tengah bagian dalam pergelangan tangan, melewati telapak tangan dan berakhir di ujung jari
tengah bagian dalam

Gambar Meridian Selaput Jantung

Titik penting meridian selaput jantung

Semua titik-titik meridian selaput jantung dapat dipilih untuk mengatasi gangguan jantung
seperti : jantung berdebar, susah tidur, gelisah, nyeri ulu hati, kesemutan di tangan
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
PC 3
Lokasi : Ditengah lipat siku bagian dalam
Indikasi : Berdebar, tangan bergetar, tangan kesemutan/ kebas
PC 6
Lokasi : 2 cun di atas pertengahan pergelangan tangan bagian dalam
Indikasi : Denyut nadi cepat, sakit lambung, mual-muntah,
cegukan, susah tidur, gelisah, nyeri/ kaku daerah siku.
PC 7
Lokasi : Di pertengahan pergelangan tangan bagian dalam.
Indikasi : Gelisah, nyeri ulu hati, mual muntah, nyeri dada, nyeri/kaku
daerah siku, sakit tenggorokan, telapak tangan terasa panas.
PC 9
Lokasi : Di ujung jari tengah tangan
Indikasi : Pingsan, telapak tangan terasa panas, anak rewel,
sakit ujung lidah.

10. MERIDIAN TRI PEMANAS (TH) = TE (Tri Energizer) = SJ (San Jiao)


Dimulai dari sudut luar pangkal kuku jari manis, naik ke punggung tangan segaris dengan antara
metacarpal empat dan lima, terus melalui tengah pergelangan tangan bagian luar, naik ke siku
menyusuri garis tengah punggung lengan bawah, terus menyusuri garis tengah punggung lengan
atas menuju bahu bagian belakang, naik ke leher bagian belakang menyusuri batas rambut
belakang mengitari telinga sampai ke depan tragus/anak telinga naik kembali dan berakhir
diujung alis
Gambar Meridian tri Pemanas
Titik Penting Meridian Tri Pemanas (SJ)

Semua titik-titik akupresur pada meridian tri pemanas dapat dipilih untuk mengatasi gangguan
kepala, leher, telinga, mata, bahu, lengan, dll
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
TE 3
Lokasi : Pada lekukan punggung tangan didepan pertemuan antara tulang
metakarpal empat dan lima
Indikasi : Telinga bunyi, tuli, sakit tenggorokan, sakit kepala
sebelah, mata merah, nyeri/kaku daerah siku.
TE 5
Lokasi : 2 cun ke atas dari punggung pergelangan tangan segaris jari tengah.
Indikasi : Sakit kepala, demam, flu, tuli, telinga berdengung, nyeri iga, kaki dan
tangan susah digerakkan, sakit pergelangan tangan, tangan gemetar
TE 14
Lokasi : Di bagian belakang dan bawah tulang acromion, cekungan yang
terbentuk ketika lengan di abduksi.
Indikasi :
Nyeri bahu
TE 17
Lokasi : Pada lekukan di belakang dari lobus telinga.
Indikasi : Telinga berdengung, kurang pendengaran, lumpuh otot muka
TE 23
Lokasi : Pada ujung alis bagian luar.
Indikasi : Sakit kepala sebelah, nyeri syaraf telinga, mata kedutan, mata kabur.

11. MERIDIAN KANDUNG EMPEDU = GB (Gall Bladder)


Dimulai dari sudut mata bagian luar, naik ke samping kepala sampai ke bawah tragus, naik ke
arah sudut garis rambut menyusuri bagian samping kepala menuju tengkuk, melewati leher,
bahu, lengan bagian depan, bawah ketiak terus menyusuri samping tubuh, tungkai bagian luar,
dan berakhir di ujung jari ke empat.
Gambar Meridian Kandung Empedu

Titik penting Meridian Kandung Empedu

Semua titik-titik akupresur pada meridian kandung empedu dapat dipilih untuk mengatasi
gangguan sakit kepala, leher, bahu, kaki sebelah luar

Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :


GB 1
Lokasi : Pada ujung sudut mata luar
Indikasi : Gangguan pada mata, migren
GB14
Lokasi : Pada kening, 1 cun di atas pertengahan alis
Indikasi : Pusing kepala, vertigo
GB 20
Lokasi : Pada lekukan kiri kanan di belakang kepala, 1 cun di atas batas rambut
Indikasi : Sakit kepala, gejala flu, kaku leher, nyeri bahu, mata merah, gangguan
bicara (gagap)
GB 21
Lokasi : Pada daerah belakang leher di pertengahan antara vertebra cervicalis 7 (C7) dan
akromion
Indikasi : Kaku leher, nyeri bahu, lengan tak dapat diangkat
GB 30
Lokasi : 1/3 luar pada garis yang menghubungkan antara ujung trokhanter mayor
dan hiatus sakrum
Indikasi : Sakit pinggang-pinggul, nyeri sendi tungkai, lumpuh
GB 31
Lokasi : Dalam posisi berdiri tegak dan lengan lurus serta tangan menempel pada
paha, titiknya terletak pada paha dimana ujung jari tengah berada.
Indikasi : Lumpuh dan nyeri tungkai bawah
GB 34
Lokasi : Di lekukan depan bawah kaput fibula
Indikasi : Lumpuh tungkai bawah, nyeri sendi lutut
GB 39
Lokasi : 3 cun di atas tonjolan mata kaki luar
Indikasi : Kaku leher, lumpuh tungkai, nyeri iga, nyeri pinggang, pegal linu di
tungkai bawah.
GB 41
Lokasi : Di lekukan pertemuan metatarsal empat dan lima di samping tendon jari
manis punggung kaki
Indikasi : Nyeri sudut mata bagian luar, mata kabur, nyeri iga,
bengkak pada punggung kaki, keseleo

12. MERIDIAN HATI = LR (LIVER)


Dimulai dari sudut kuku bagian luar ibu jari kaki, yang berada dekat dengan jari ke dua
menyusuri punggung kaki, naik ke tungkai sebelah dalam, menuju paha bagian dalam,
melingkari daerah kemaluan terus naik ke perut bagian samping dan berakhir di dada bawah
payudara.

Gambar Meridian Hati


Titik-titik penting meridian Hati.

Semua titik-titik pada meridian hati dapat dipilih untuk mengatasi gangguan sakit kepala, sakit
iga, gangguan kelamin.

Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :


LR 3
Lokasi : Di punggung kaki pada cekungan antara pertemuan tulang
metatarsal satu dan dua
Indikasi : Pendarahan, oligospermae, ngompol, nyeri daerah testis,
sakit kepala, mulut miring, nyeri iga, nyeri pinggang, penenang, libido
berlebihan
LR 8
Lokasi : Ujung medial lipat lutut bagian medial
Indikasi : Nyeri haid, gangguan berkemih, gatal pada alat kelamin
luar, nyeri daerah testis, lutut bengkak, disfungsi ereksi.
LR 13
Lokasi : Pada bagian samping perut di ujung iga ke sebelas
Indikasi : Gangguan hati, perut kembung, nyeri daerah iga, nyeri
punggung dan pinggang, mencret.
LR 14
Lokasi : Pada sela iga enam dan tujuh, 4 cun ke lateral dari garis median anterior
Pembengkakan hati, radang hati, nyeri iga
Indikasi :

13. MERIDIAN REN/ KONSEPSI (CV)


Dimulai dari pertengahan antara lubang dubur dan daerah kelamin luar (perinium), menyusuri
garis tengah tubuh bagian depan terus ke perut merambat ke atas sampai di leher, dagu dan
berakhir di bagian tengah di bawah bibir bawah
Gambar Meridian Ren (CV)
Titik Penting Meridian Ren = CV (Conception Vessel)

Semua titik-titik pada meridian ren dapat dipilih untuk mengatasi gangguan organ-organ dalam,
leher dan wajah.

Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :


CV 2
Lokasi : Pada perut bagian bawah, diatas simfisis pubis dan di garis median
: anterior.
Indikasi Disfungsi ereksi
CV 3
Lokasi : 4 cun di bawah pusar
Indikasi : Gangguan berkemih, nyeri haid, gangguan pada alat kelamin
CV 4
Lokasi : 3 cun di bawah pusar
Indikasi : Disfungsi ereksi, ngompol, gangguan berkemih, gangguan haid,
wasir, mandul, keputihan
CV 6
Lokasi : 1,5 cun di bawah pusar
Indikasi : keputihan, gangguan haid, ngompol, sembelit, sakit pinggang, wasir,
sakit perut, kaki tangan terasa dingin
CV 12
Lokasi : 4 cun di atas pusar (antara umbilikus dan prosesus sifoidius dibagi 2)
Indikasi : Gangguan lambung, mencret
CV 17
Lokasi : Pada intercosta 4 di garis median anterior
Indikasi : Asma, nyeri dada, dan ASI kurang
CV 22
Lokasi : Tepat pada lekukan pangkal leher depan
Indikasi : Asma, suara serak, nyeri tenggorokan
CV 23
Lokasi : Pada bagian depan leher, didepan garis median, diatas tulang hyoid.
Indikasi : Nyeri gigi
CV 24
Lokasi : Lekukan pada bagian tengah di bawah bibir mulut bawah
Indikasi : Sakit gigi, gusi bengkak, mulut miring
14. MERIDIAN DU / GOVERNOR (GV)
Dimulai dari antara dubur dengan tulang ekor, menyusuri tulang punggung,ke leher bagian
belakang naik ke kepala, terus ke wajah sampai di puncak hidung, bibir bagian atas dan masuk ke
pangkal gusi tengah rahang atas.

Gambar Meridian DU/Governor

Titik Penting Meridian Du

Semua titik-titik pada meridian du dapat dipilih untuk mengatasi gangguan sakit pada daerah
tulang belakang, leher, kepala, hidung.
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
GV 1
Lokasi : Di daerah perineum, dibawah tulang koksigis. Pertengahan antara ujung tulang
Indikasi : koksigis dan anus.
Disfungsi ereksi
GV4
Lokasi : Di tulang pinggang (lumbal), sejajar umbilikus
Indikasi : Sakit ginjal, sakit pinggang, mencret, ngompol, disfungsi ereksi
keputihan, menguatkan ginjal.
GV14
Lokasi : Di atas tulang punggung (thorakal) satu, setinggi pundak.
Indikasi : Banyak keringat, keluar keringat malam hari, asma, masuk angin, kaku
leher, nyeri punggung, nyeri iga, batuk, demam
GV 20
Lokasi : 5 cun ke belakang dari batas rambut depan, tepatnya di puncak kepala
Indikasi : Sakit kepala, sakit puncak kepala, ayan, pusing.
GV 26
Lokasi : Di bawah hidung, sepertiga garis philtrum
Indikasi : Upaya pertolongan pertama pada pingsan dan kejang, ayan, nyeri
pinggang.

F. RANGKUMAN JALUR MERIDIAN


1. Meridian yang melewati tangan
Daerah yin : LU, PC, HT
Digunakan untuk mengatasi gangguan daerah dada, jantung dan
lambung
Daerah yang : LI, TH, SI
Digunakan untuk mengatasi gangguan pada daerah wajah, bahu, leher,
belikat, lengan, perut
2. Meridian yang melewati daerah kaki
Daerah yin : SP, KI, LR
Digunakan untuk mengatasi daerah leher depan, epigastrium, kelamin dan
kaki bagian sisi dalam

Daerah yang : ST, GB, BL

Digunakan untuk mengatasi gangguan wajah, kepala, leher, bahu, perut,


dada, punggung, pinggang, bokong, kaki bagian samping, luar dan belakang
BEBERAPA CONTOH PENANGANAN DENGAN AKUPRESUR

A. Tata laksana peningkatan kesehatan ibu dan anak:


1. Meningkatkan nafsu makan
1) Titik yang digunakan: ST36, CV12, SP3, SP6, ST25
2) Teknik rangsang: penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan kekuatan
1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih
3) Outcome: meningkatnya nafsu makan
4) Edukasi
 Perubahan gaya hidup
 Hindari makanan yang merangsang lambung
 Makanan bervariasi agar tidak bosan
 Istirahat cukup
5) Level of edivence
2A
6) Referensi
Suci rahmawati, Atik Nurhayati, Deded Nugraha. 2018

2. Meningkatkan produksi ASI


1) Titik yang digunakan : SI1, LI4 dan GB20
2) Teknik rangsang : penekanan dilakukan 3 kali sehari selama 5 menit
3) Outcome : peningkatan produksi ASI dan bertambahnya berat badan bayi
4) Edukasi :
- Makan makanan bergizi
- Banyak minum air putih
- Istirahat cukup
- Olahraga cukup
- Hindari stress
5) Level of evidence : 1b
6) Referensi : Esfahani M, Sooghe S, et al. Effect of acupressure on milik valume of
breastfeeding mothers referring to selected health care centers in Tehran. Iran J
Nurs Midwivery Res. 2015

3. Mengurangi mual muntah pada ibu hamil (ICD 10: Dispepsia K30)
1) Titik Yang Digunakan
 ST36, PC6 bilateral

2) Teknik Rangsang
 Penekanan selama 30 menit (7,5 menit untuk setiap titik).
3) Outcome
 Numeric Rating Scale (NRS) for Nausea Severity Measurement turun
4 poin
4) Edukasi
 Perubahan gaya hidup
 Hindari makanan yang merangsang
 Istirahat cukup
5) Level of evidence
2A
6) Referensi : NICE 2021, inline dengan perhimpunan kebidanan Inggris. 2021.

4. Membantu mempercepat kontraksi uterus pasca melahirkan


1) Titik yang digunakan
 SP 6

2) Teknik rangsang : penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan kekuatan
1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih dapat diulang 3 kali per hari.
3) Outcome: skor VAS menurun, mempercepat kontraksi uterus
4) Edukasi:
- Kontrol teratur
- Jika terjadi perdarahan banyak harap kontrol ke dokter atau bidan
- Menjaga personal hygiene
- Makan makanan bergizi dan seimbang
5) Level of evidence: 3
6) Referensi: Munevver I, Effect of massage and acupressure on relieving labor
pain, reducing labor time, and increasing delivery satisfaction, The journal of
nursing research vol 28 N0.1, 2020.

B. Mempraktikan tatalaksana terapi penyakit tidak menular


1. Hipertensi esensial (ICD 10: I10)
1) Titik Yang Digunakan
 LR3

2) Teknik Rangsang
Penekanan secara perpendikuler (tegak lurus) selama 5 detik, diselingi
istirahat 1 detik. Dilakukan sebanyak 30 kali.
3) Outcome
Penurunan 15 – 20 mmHg setelah tindakan selama 15 dan 30 menit
4) Edukasi
 Kontrol ke dokter secara teratur
 Obat anti hipertensi tetap dikonsumsi sesuai anjuran dokter
 Diet rendah garam dan rendah lemak
 Olah raga teratur
 Istirahat cukup
5) Level of evidence
2B
6) Referensi
Lin GH, Chang WC, et al. Effectiveness of Acupressure on the Taichong
Acupoint in Lowering Blood Pressure in Patients with Hypertension: A
Randomized Clinical Trial. DOI: 10.1155/2016/1549658. Oktober 2016.

2. DM Tipe 2 (ICD 10: E14.9)


1) Titik Yang Digunakan
 ST36, LR3, KI3 dan SP6 bilateral
2) Teknik Rangsang
 Tiap titik ditekan selama 10 detik, diselingi istirahat 2 detik selama 5
menit.
3) Outcome
 Penurunan kadar gula darah puasa sebesar 20 mg%
 Kadar insulin meningkat 10 mg%
4) Edukasi
 Kontrol ke dokter secara teratur
 Obat anti diabetes tetap dikonsumsi sesuai anjuran dokter
 Diet rendah karbohidrat
 Olah raga teratur
5) Level of evidence: 2B
6) Referensi
Zarvasi A, Jaberi A, et al. Effect of self-acupressure on Fasting Blood Sugar (FBS)
and Insulin Level in Type 2 Diabetic Patients: A Randomized Clinical Trial. DOI:
10.19082/7155. Agustus 2018.

3. Obesitas (ICD10: E66)


1) Titik Yang Digunakan
 LR3, ST36 dan SP6 bilateral
2) Teknik Rangsang
 Penekanan selama 30 kali pada setiap titik
3) Outcome: -
4) Edukasi
 Makan dengan gizi seimbang
 Hindari makanan tidak sehat
 Istirahat cukup
 Olah raga teratur
5) Level of evidence: 4
6) Referensi
http://www.malaymail.com/news/life/2017/three-acupressure -point-for-a-
springtime-boost/1359011.

4. Henti rokok
1) Titik yang digunakan menurut NADA National Acupuncture Detoxification
Association adalah: titik akupresur telinga MA TF1 (Shenmen telinga), MA IC1 (paru),
MA SC5 (hati), MA SC (ginjal), MA AH7 (simpatis).
2) Teknik rangsang : menggunakan stainless steel press pellet tapes (ear seed), yang
ditempelkan di titik telinga dan dilakukan penekanan selama 10 detik pada tiap titik,
dilakukan 3 kali sehari dan saat menculnya keinganan untuk merokok. Dalam kondisi
sulit mendapatkan alat, dapat dilakukan dengan menggunakan cotton bud.
3) Outcome : Mood and phsysical symptoms Scale (MPPS) atau keinginan untuk
merokok berkurang 75%.
4) Edukasi :
 Istirahat yang cukup
 Olahraga teratur
 Makan makanan yang bergizi
5) Level of edivence : 4
6) Referensi
Zhang A, Di Y, et al, Ear acupressure for smoking cessation : A randomised
controlled trial, Research artile, 2013

C. Mempraktikan tatalaksana terapi gangguan anxiety


1. Kecemasan (anxiety) (ICD10: F41.9)
1) Titik yang digunakan: EX-HN3 dan HT7
2) Teknik rangsang: penekanan pada titik EX-HN3 dan HT7 selama 30 detik pada setiap
titik dengan kekuatan 1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih.
3) Outcome mengurangi keluhan kecemasan, Hospital anxiety and depression scale
HADS), Hamilton depression scale (HAMD).
4) Edukasi:
- Melakukan teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga
- Dukungan keluarga dan teman
- Olahraga teratur
- Menghindari kafein, rokok dan minuman beralkohol
5) Level of edivence: 1A
6) Referensi: Au D, Tsang H, Ling P, Efects of acupressure on anxiety A systematic
review and meta analysis

2. Sulit tidur (insomnia) (ICD10: G47.0)


1) Titik Yang Digunakan
 HT7
 Titik Telinga: MA –TF 1 (Shenmen)
2) Teknik Rangsang
 Penekanan selama 30 kali pada setiap titik
 Untuk titik di telinga, dilakukan penekanan selama 3 menit. Sebanyak 3 x per
hari.
3) Outcome:
 Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) < 5, menandakan kualitas tidur yang
baik.
4) Edukasi:
 Edukasi sleep hygiene:
- Hindari tidur siang
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, merokok, dan
alkohol sesaat sebelum tidur
- Saat tidur gunakan lampu redup
- Hindari makanan berlebihan sebelum tidur
- Memastikan lingkungan sekitar tenang
5) Level of evidence: 2A
6) Referensi:
 Simoncini M, et al. Acupressure in Insomnia and Others Sleep Disorders in
Elderly Institutionalized Patients Suffering from Alzheimer’s Disease. Aging Clin
Wxp Res. 2015
 Tanumas G, Mihardja H, Srilestrari A, Rooshoeroe AG. Efek Akupunktur
terhadap Perbaikan Skor PSQI pada Pasien Geriatri dengan Insomnia. 2018.

D. Mempraktikan tatalaksana terapi Kondisi/gangguan kesehatan yang sering


ditemukan sehari-hari
1. Nyeri
a. Nyeri kepala sebelah (migrain) (ICD10: G43.9)
1) Titik yang digunakan: GB41, GV20, GB20 dan GB21

2) Teknik rangsang: penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan


kekuatan 1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih
3) Outcome: VAS turun 2 setelah tindakan
4) Edukasi:
- Hindari faktor penyebab seperti perubahan cuaca, stres, cahaya yang
terlalu terang dan kurang istirahat
- Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet seperti
monosodium glutamat (MSG) atau pemanis buatan.
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein
- Rutin olahraga
5) Level of edivence: 1B
6) Referensi: Wang et al. Eficacy of acupuncture for migraine prophylaxis: A
single-blinded, doubledummy, randomized controlled trial. Pain 12 2011;
1864-1871.

b. Nyeri kepala tipe tegang (tension headache) (ICD10: G44.2)


1) Titik yang digunakan : GV20, GB5, GB20, TE21, BL2
2) Tekink rangsang : penekanan selama 30 kali pada setiap titik.
3) Outcome : VAS turun 2 tingkat
4) Edukasi :
 Hindari faktor penyebab seperti perubahan cuaca, stres, cahaya yang
terlalu terang dan kurang istirahat.
 Jika tidak ada perbaikan konsultasi ke dokter.
5) Level of edivence : 2A
6) Referensi:
Li L Hsieh, et al. Effect of Acupressure ang Trigger Points in Treating
Headache: A Randomized Controlled Trial. The American Journal of
Chinese Medicine Vol. 38 No.01 PP. 1-14. 2010

c. Nyeri punggung dan pinggang bawah (ICD10: M54.5)


1) Titik Yang Digunakan
• LI4, GB30, GB31 dan GB34 bilateral

2) Teknik Rangsang
Penekanan selama 1 menit (60 kali hitungan) pada tiap titik.
3) Outcome
VAS turun 2,5 tingkat
4) Edukasi
• Hindari mengangkat berat
• Posisi duduk yang baik (ergonomis)
• Lakukan peregangan secara teratur
• Olah raga teratur  disamakan kalimatnya
5) Level of evidence 3
6) Referensi
Adams A, Eschman J, et al. Acupressure for Chronic Low Back Pain: A
Single System Study. Department of Physical Therapy, Youngstown State
University, 2017

d. Nyeri lutut (ICD10: M19.9)


1) Titik yang digunakan: ST35, EX-LE2 dan EX-LE4.

2) Teknik rangsang: penekanan dilakukan selama 10 menit


3) Outcome:
- VAS turun 2 setelah tindakan
- Range of movement bertambah 30 derajat setelah 12 kali tindakan
akupresur
-
4) Edukasi:
- Hindari faktor penyebab
- Jika ada tanda-tanda peradangan dilutut, konsultasi ke dokter
5) Level of edivence: 3
6) Referensi: Zhang Y, Shen C, Peck K et al. Training Self-Administered Acupressure
Exercise among Postmenopausal Women with Osteoarthritic Knee Pain: A
Feasibility Study and Lessons Learned. Research article. Hindai Publishing
Corporation. 2012.

e. Nyeri bahu
1) Titik yang digunakan: LI15 dan TE14

2) Teknik rangsang: penekanan selama 20 menit


3) Outcome: skor VAS turun 2, perbaikan Range of motion (ROM)
4) Edukasi:
- Melakukan peregangan
- Olahraga teratur
5) Level of edivence: 3
6) Referensi: Shin C, Lee. Effects of aromatherapy acupressure on hemiplegic
shoulder pain and motor power in stroke patients: a pilot study. Altern
complement med. 2007.

f. Nyeri gigi (ICD10: Infeksi gigi K04.7)


1) Titik yang digunakan: LI4, SI18, ST6 dan GB21
2) Teknik rangsang: penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan
kekuatan 1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih
3) Outcome: skor VAS turun 2
4) Edukasi:
- Menjaga kesehatan gigi (oral hygiene)
- Pengobatan gigi bila diperlukan
5) Level of edivence: 2B
6) Referensi: Grillo C, Wada R, Sousa M. Acupuncture in the Management of
Acute Dental Pain. J Acupunct meridian stud. 2014.

g. Nyeri haid
1) Titik yang digunakan : SP6 dan SP8
2) Teknik rangsang: penekanan dengan ibu jari selama 20 menit untuk kedua
kaki, akupresur dilakukan dilakukan 1x sehari selama 3 hari pertama sikus
haid.
3) Outcome : skor VAS turun 2
4) Edukasi :
 Olahraga teratur
 Istirahat yang cukup
 Makan makanan bergizi
5) Level of edivence : 3
6) Referensi : The effect of acupressure on severity primary dysmenorrhea,
Garloghi S, Torkzahrani S, Doi: 10.2147/PPA.S27127, 2012.

h. Nyeri otot (myalgia) (ICD10: M79.1)


1) Titik yang digunakan:
a) Secara umum adalah: LI4 dan LR3
b) Nyeri otot betis: BL57
c) Nyeri otot bahu: LI15 dan TE14
d) Nyeri pinggang: BL23
2) Teknik rangsang: penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan
kekuatan 1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih
3) Outcome: VAS turun 2
4) Edukasi:
- Peregangan secara teratur
- Olahraga teratur
- Hindari aktivitas fisik yang berlebihan
5) Level of evidence: 4
6) Referensi: Kurmod akupresur 2018, Kemenkes
2. Pernafasan : sesak nafas (long case), batuk (umum) (ICD10: sesak R06.0)
1) Titik Yang Digunakan
• LU1, BL13, BL14, LU10, PC6 bilateral, dan CV12
2) Teknik Rangsang
Didahului relaksasi di leher dan bahu 3 menit, kemudian pressing dan
sirkuler tiap titik selama 3 menit.
3) Outcome
Penilaian menggunakan visual analogue scale dyspnea score
(Martinez et al 2000)
4) Edukasi
• Menghindari faktor penyebab
• Tidak merokok
• Menjaga berat badan tetap ideal
• Rutin olahraga

5) Level of evidence: 2B

6) Referensi
Saadawy, D. Effect of Acupressure on Dyspnea and Fatigue among
Patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Journal of
Education and Practice, Vol.4, No.22, 2013.

3. Penyakit kulit : urtikaria


1) Titik Yang Digunakan
• LI11, SP10, SP6, ST36
2) Teknik Rangsang
Penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan kekuatan 1/3 ujung
distal ibu jari tangan menjadi putih
3) Outcome
VAS gatal turun 2 tingkat.
4) Edukasi:
• Hindari paparan terhadap alergen yang telah diketahui
• Hindari terpapar langsung dengan alergen (contoh: stimulan fisik dan
kimia)
• Perhatikan kadaluarsa dari makanan dan minuman yang
dikonsumsi
• Hindari binatang peliharaan
• Sedapat mungkin menggunakan penyejuk ruangan (AC)
5) Level of evidence
3A
6) Referensi:
Chen C, Yu H, et al, Acupuncture Treatment of Urticaria, Arc
Dermatol,doi: 10,1001/Arch derm.134.11.1397, 1998

4. Memulihkan stamina, kebugaran, pasca perawatan dan pasca operasi


1) Titik yang digunakan: ST36, LI4, GB39, LR3, SP6, LI10
2) Teknik rangsang: penekanan sebanyak 30 kali
penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan kekuatan 1/3 ujung distal
ibu jari tangan menjadi putih
3) Outcome: memperbaiki quality of life
4) Edukasi:
- Istirahat yang cukup
- Makan makanan bergizi seimbang
- Olahraga teratur
5) Level of edivence: 4
6) Referensi: kurmod akupresur 2018 kemkes

5. Gangguan sistem kemih : ngompol (anak dan lansia)


1) Titik yang digunakan: SP6
2) Teknik rangsang: penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan
kekuatan 1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih
3) Outcome: frekuensi buang air kecil berkurang
4) Edukasi:
- Toilet training
- Minum air putih cukup
- Menghindari minum kopi, soda dan alkohol
5) Level of edivence: 3
6) Referensi: Lucas et al. Guidelines on urunary incontinence. European
association of urology 013:48-49.

6. Gangguan sistem reproduksi pria : disfungsi ereksi
1) Titik yang digunakan: CV2, ST30, GV1
GV1

GV1
2) Teknik rangsang: penekanan selama 30 menit
3) Outcome:
 International score disfungsi erection
 Minimal dapat melakukan hubungan seksual
4) Edukasi:
- Melakukan senam kegel
- Turunkan berat badan
- Hindari merokok dan minum alkohol
- Kurangi stress dan istirahat cukup
5) Level of edivence: 3
6) Referensi
Engelhardt et al. Acupuncture in teh treatment of psychogenic erectile
dysfunction: first result of a perspective randomized placebocontrolled study.
International Journal of impotence Research (2003) 15. 343-346.

7. Gangguan sistem pencernaan :


a. Dispepsia (ICD10: K30)
1) Titik yang digunakan: ST36 dan SP3
2) Teknik rangsang:
Penekanan pada ST36 dan SP3 selama 30 menit bilateral
3) Outcome: penurunan skor NRS untuk nausea
4) Edukasi :
- Makan teratur sesuai jadwal
- Makan makanan yang bergizi seimbang
- Istirahat cukup
- Olahraga teratur
5) Level of edivence: 3b
6) Referensi: Octaviani R, Achiriyati D. Acupressure On zusanli (ST36) and
Taibai (SP3) in Reducing Nausea for Patients With Dyspepsia at banyumas
Hospital. Nurse media journal of Nursing. 2014.

b. Sembelit (konstipasi)
1) Titik yang digunakan: LI4, LR3, ST36, SP15 dan CV6
2) Teknik rangsang: penekanan selama 1 menit pada masing-masing titik
3) Outcome: frekuensi buang air besar bertambah
4) Edukasi:
- Minum air putih yang cukup (2 liter perhari)
- Perbanyak makan serat (sayur dan buah)
- Olahraga teratur
- Tidur yang cukup
5) Level of edivence: 3
6) Referensi: Abbasi P, Mojalli M et al. Effect of acupressure on constipation in
patients undergoing hemodialysis: A randomized double-blind controlled
clinical trial. Avicenna journal of phytomedicine. 2019.

Anda mungkin juga menyukai