Pedoman Poli Yankestrad (Repaired)
Pedoman Poli Yankestrad (Repaired)
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI . . ii
PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. TUJUAN . 2
C. SASARAN 2
D. RUANG LINGKUP 2
E. BATASAN OPERASIONAL. 3
C. JADWAL KEGIATAN 6
B. STANDAR FASILITAS . 6
A. LINGKUP KEGIATAN 9
B. METODE . 9
V. LOGISTIK. 14
VI. KESELAMATAN PASIEN 15
A. PENGERTIAN. 15
B. STANDAR KESELAMATAN PASIEN 16
E. TATA LAKSANA 16
VII. KESELAMATAN KERJA 17
VIII. PENGENDALIAN MUTU 19
PENUTUP . 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan undang-undang kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 pasal 46, 47 dan 48 Untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam
bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk
kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
dan berkesinambungan. Terdapat 17 Penyelenggaraan upaya kesehatan sebagaimana dimaksud, salah satunya dilaksanakan
melalui kegiatan pelayanan kesehatan tradisional.
Dibentuknya Poli Yankestrad merupakan salah satu dari pemenuhan penyelenggaraan upaya kesehatan yang
bertujuan untuk peningkatan kesadaran, motivasi dan kemampuan secara berkelanjutan untuk hidup sehat agar
mempercepat pencapaian status kesehatan yang optimal. Salah satu upaya tersebut adalah penerapan dan pemanfaatan
tanaman obat dan akupresur secara mandiri di kalangan masyarakat.
Kementrian kesehatan mendukung pengembangan ini dan memantaunya serta mengadakan kajian melalui Sentra
Pengembangan dan penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) akupresur menjadi salah satu pola pijat yang terbukti aman
dan bermanfaat. Saat ini pemanfaatan tanaman obat dan akupresur dikembangkan melalui integrasi ke dalam sistem
pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Masyarakat ditingkatkan kemampuannya dalam mencari solusi , mengatasi masalah kesehatan secara mandiri
sebagai upaya pertolongan pertama dalam keluarga atau mencegah penyakit dan memelihara kesehatan. Hal ini sesuai
dengan visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Ukui.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Ukui adalah "Mewujudkan masyarakat wilayah kerja
puskesmas Ukui yang sehat dan mandiri".
Berdasarkan visi Puskesmas Ukui, maka disusunlah misi Puskesmas Ukui sebagai berikut .
1 . Menyediakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkeadilan
2. Menjamin ketersediaan dan pemerataan dan sumber daya kesehatan yang profesional
3. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga , kelompok dan masyarakat
4. Menggerakkan pembangunan kesehatan di wilayah kerja dengan melibatkan kerjasama lintas sektor
5. Melaksanakan sistem informasi kesehatan yang cepat tepat dan akurat
6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dibidang kesehatan
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu dibuat pedoman poli yankestrad.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. Tujuan Umum:
Memberikan pelayanan kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat di Puskesmas Ukui.
2. Tujuan Khusus:
Membangun sistem pelayanan kesehatan tradisional yang bersinergi dengan pelayanan kesehatan konvensional;
a. Membangun sistem Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer yang bersinergi dan dapat berintegrasi
dengan pelayanan kesehatan konvensional di Puskesmas Ukui
b. Membantu meningkatkan kualitas hidup pasien;
c. Membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit;
d. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam asuhan mandiri dengan memanfaatkan tanaman obat keluarga dan
akupresur
C. SASARAN PEDOMAN
Masyarakat di wilayah kecamatan Ukui
Orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan tradisional
E. BATASAN OPERASIONAL
Pelayanan kesehatan tradisional merupakan suatu sistim pengobatan/perawatan yang berlandaskan filosofi
dan konsep dasar manusia seutuhnya, sehingga pasien/klien yang dipandang secara holistik, kultural akan
diperlukan lebih manusiawi. Sejalan dengan peraturan pemerintah nomor 103 tahun 2014 pasal 70.
1. TOGA
TOGA adalah singkatan dari Taman Obat Keluarga adalah sekumpulan tanaman berkhasiat obat untuk
kesehatan yang ditata menjadi sebuah taman dan memiliki nilai keindahan. TOGA dimanfaatkan untuk peningkatan
daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit, mencegah penyakit dan atau resiko kesehatan, mengatasi
keluhan kesehatan ringan, pemulihan dan perawatan kesehatan serta meningkatkan kebugaran dan juga berfungsi
untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga (Kemenkes, 2021)
2. Akupresur
Akupresur adalah adalah penekanan pada titik-titik akupuntur; Penusukan jarum pada titik-titik akupuntur tidak
hanya dapat dilakukan dengan jarum saja, tetapi boleh menggunakan alat berbeda yaitu dengan pijat urut yang telah lama
dikenal oleh bangsa Indonesia sebagai warisan budaya turun temurun yang ilmunya belum terstruktur, akupresur
menggunakan teori dasar akupuntur sebagai landasan teorinya. Falsafah dasar, tata cara pemeriksaan, diagnosa dan tata
laksana terapinya sama dengan akupuntur, hanya dalam pelaksanaan terapi tidak mengguanakan jarum melainkan
menggunakan jari atau benda tumpul lainnya sebagai alat perangsangan. Oleh karena itu akupresur dapat
dipertanggungjawabkan secara jelas keamanan dan manfaatnya (Kemenkes, 2020)
Teknik penekanan : ditekan sebanyak 30 kali hitungan sampai terasa ngilu dan
dilakukan 1-2 kali sehari atau tergantung beratnya gejala
Alat yang digunakan : Jari tangan, telapak tangan, siku. Alat bantu lain yang berujung
tumpul.
Bahan : Minyak/pelicin.
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Keterangan Petugas Profesi
Pembina Kesehatan dr. Dokter
Tradisional Umum
Penanggung Jawab Ns. Marda Wira, S.Kep Perawat
Program dan pelaksana Fery Sumanti D. Amd.Kep Hatra
Petugas Akupresur dan Seto Setiawan Amd. Kep Perawat
fasilitator pemanfaatan Ns. Marda Wira, S.Kep Hatra
TOGA dan akupresur
C. JADWAL KEGIATAN
Poli Yankestrad dibuka satu kali seminggu yaitu setiap hari Kamis, pada jam kerja.
Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan dikoordinasikan Oleh Kepala Puskesmas Ukui
BAB Ill
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANGAN
Ruang
Pinpirun
R.mg
Rumg
B. STANDAR FASILITAS
Untuk mendukung tercapainya tujuan kegiatan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Ukui memiliki fasilitas
penunjang sebagai berikut:
Jika
Ada Fungsi
No Sarana ada
Ya Tidak Jumlah Ya tidak
Ruangan Akupresur
N'
1 Alat bantu terapi (alat pijat 1
elektrik
2 Infra Red 1
N'
3 Ranjang terapi 2
N'
4 Meja 2
5 Minyak terapi 1
Ruang Tunggu
1 Kursi 1
2 Meja 1
3 Wadah Brosur 2
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
1. Ruang lingkup pelayanan kesehatan tradisional, meliputi:
a. Pelayanan kesehatan tradisional di dalam gedung Puskesmas (Poli Yankestrad)
Akupreseur
Konseling Asman Toga danakupresur
b. Pelayanan kesehatan tradisional di luar gedung Puskesmas
Sosialisasi Pemanfaatan TOGA dan akupresur di wilayah kerja puskesmas
B. METODE
a. PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
1. Pelayanan Akupresur
BAB V
LOGISTIK
Perencanaan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang pelaksanannya dilakukan oleh semua petugas
penanggungjawab program kemudian diajukan sesuai dengan alur yang berlaku.
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan kesehatan tradsional direncanakan dalam pertemuan
lokakarya mini lintas program dan lintas sektor sesuai dengan tahapan kegiatan dan metode pemberdayaan yang akan
dilaksanakan.
Kegiatan di dalam gedung Puskesmas membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi: Infra Red Rays, Pilates elastic,
Ranjang terapi, Alat bantu terapi/kayu terapi, Minyak terapi, dan lain-lain. Sedangkan kegiatan di luar gedung Puskesmas
membutuhkan sarana dan prasarana yang meliputi : Tensimeter, Timbangan Berat Badan, Stetoskop, Leaflet, dan lain-lain.
Prosedur pengadaan barang dilakukan oleh penanggungjawab kesehatan tradisional berkoordinasi dengan petugas
pengelola barang dan dibahas dalam pertemuan mini lokakarya Puskesmas untuk mendapatkan persetujuan Kepala
Puskesmas. Sedangkan dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan direncanakan oleh penanggungjawab kesehatan
tradisional berkoordinasi dengan bendahara puskesmas dan dibahas dalam kegiatan mini lokakarya puskesmas untuk
selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan ( POA — Plan Of Action).
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman. Tahapan — tahapan dalam mengelola keselamatan pasien antara lain
1. Identifikasi Resiko.
Penanggungjawab program sebelum melaksanakan kegiatan harus mengidentifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Identifıkasi resiko atau dampak dari pelaksanaan
kegiatan dimulai sejak membuat perencanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari
pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan risiko terhadap sasaran harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan
dilaksanakan.
2. Analisis Resiko.
Tahap selanjutnya adalah petugas melakukan analisis terhadap resiko atau dampak dari pelaksanaan kegiatan
yang sudah diidentifikasi. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam
menangani resiko yang terjadi.
3. Rencana Pencegahan Resiko dan Meminimalisasi Resiko.
Setelah dilakukan identifikasi dan analisis resiko, tahap selanjutnya adalah menentukan rencana yang akan
dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko atau dampak yang mungkin terjadi. Hal ini perlu dilakukan untuk
mencegah atau meminimalkan resiko yang mungkin terjadi.
4. Rencana Upaya Pencegahan.
Tahap selanjutnya adalah membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi resiko atau dampak
yang ditimbulkan oleh kegiatan yang dilakukan. Hal ini perlu dilakukan untuk menentukan langkah yang tepat
dalam mengatasi resiko atau dampak yang terjadi.
5. Monitoring dan Evaluasi.
Monitoring adalah penilaian yang dilakukan selama pelaksanaan kegiatan sedang berjalan.
E. Tata Laksana
1. Anamnesa pasien sebelum melakukan tindakan
2. Pengukuran tekanan darah
3. Mengobservasi keadaan umum pasien
4. Memberikan tindakan terapi sesuai dengan diagnosa dan keluhan pasien
5. Mendomentasikan kejadian tersebut pada formulir "pelaporan insiden keselamatan"
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari-hari sering disebut Safety saja, secara filosofi
diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah petugas dan hasil kegiatannya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam
usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan.
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan
yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari pekerjaan yang dilakukan,
bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan kerja disini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap
resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap
tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitamya.
Seiring dengan kemajuan Ilmu dan tekhnologi, khususnya sarana dan prasarana kesehatan, maka resiko yang
dihadapi petugas kesehatan semakin meningkat. Petugas kesehatan merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
masalah kesehatan, untuk itu•semua petugas kesehatan harus mendapat pelatihan tentang kebersihan, epidemiologi dan
desinfeksi. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan kondisi tubuh yang sehat. Menggunakan
desinfektan yang sesuai dan dengan cara yang benar, mengelola limbah infeksius dengan benar dan harus menggunakan
alat pelindung diri yang benar.
Dalam mengurangi dan mencegah bahaya yang akan terjadi, setiap pemegang program harus mengerjakan
pekerjaannya dengan hati-hati, mengenali bahan potensial berbahaya dan penanggungannya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
NO Identifikasi Resiko Keselamatan Upaya Pencegahan
Kerja petugas
1 Petugas meletakan benda/alat Petugas menaruh alat/benda
diatas lemari kerja. Resikonya didalam lemari yang tertutup
benda/alat tersebut berpotensi
jatuh
2 pasca pelayanan ruangan Petugas segera membersihkan
tindakan terasa licin karena ruangan tindakan setelah
bahan (minyak
zaitun, baby Oil, gel ultra sound) melakukan tindakan terapi
terapi.
Resikonya petugas bisa
terpeleset
3 Kegiatan diluar gedung Mematuhi rambu lalu lintas
Petugas menggunakan dan menggunakan alat
kendaraan roda dua menuju perlindungan sesuai dengan
posyandu. Resikonya berupa standar
kecelakaan lalu lintas dalam ( menggunakan helm SNI,
perjalanan jaket, sepatu dan sarung
tangan)
4 Dalam setiap tindakan petugas Petugas mencuci tangan dan
bersentuhan/kontak langsung menggunakan alat pelindung
dengan pasien. Resikonya bisa sebelum melakukan tindakan
tertular penyakit ( celemek, sarung tangan,
masker )
BAB vııı
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menilai mutu pelayanan.
Pengendalian mutu sangat berhubungan dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan
upaya untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan menghasilkan keluaran yang sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya
mini tiap bulan.
Adapun indikator mutu pelayanan kesehatan tradisional yakni adalah tercapainya jumlah pasien yang diberikan konseling di poli
yankestrad .
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan tradisional ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan
kegiatan pelayanan kesehatan tradisional di Puskesmas Ukui, penyusunan pedoman disesuaikan dengan kondisi riil yang ada di
puskesmas, tentu saja masih memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan pedoman yang berlaku secara nasional. Perubahan
perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional di puskesmas
agar tidak terjadi penyimpangan atau pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.
PENCATATAN KUNJUNGAN HARIAN (BUKU REGISTER) Hari/Tanggal/Tahun : .............. No Nama Usia Jenis Kelamin Pekerjaan
Kunjungan Masalah Kesehatan Jenis Terapi Keterangan Lama Baru Ramuan (sebutkan) Keterampilan (sebutkan) Lain-Lain
NO NAMA USIA JK PEKERJAAN KUNJUNGAN MASALAH JENIS
TERAPI
LAMA BARU KESEHATAN RAMUA AKUPRESUR
N
LAMPIRAN
A. FUNGSI MERIDIAN
Meridian tersebar di seluruh bagian tubuh baik di permukaan maupun di bagian dalam,
berfungsi sebagai :
1. Penghubung antar bagian tubuh. Bagian permukaan dengan bagian dalam tubuh,
bagian atas dengan bawah, bagian kanan dengan kiri, organ dengan organ, organ
dengan panca indera, dll.
2. Penghantar qi ke seluruh bagian tubuh. Jika ada aliran qi yang terhambat di meridian
akan menimbulkan gangguan kesehatan, seperti rasa nyeri di kepala bisa terjadi
karena sumbatan energi pada meridian di kepala.
3. Penghantar rangsang. Perangsangan pada meridian akan mempengaruhi daerah
sepanjang jalur meridian, termasuk organ-organ penting di dalam tubuh, seperti:
perangsangan di kaki dapat menghilangkan keluhan di kepala.
4. Pencerminan keadaan organ dalam. Perubahan fungsi organ dapat tercermin pada
meridian, seperti: gangguan lambung dapat dimanifestasikan berupa rasa pegal-
pegal di kaki.
5. Penghantar penyebab penyakit dari luar ke dalam, seperti: hawa dingin masuk ke
dalam tubuh menyebabkan diare.
B. PENGGOLONGAN MERIDIAN
1. Meridian umum
Ada 12 meridian umum di tubuh manusia yang nama-namanya sama dengan 12 organ
tubuh. Yaitu :
I. Meridian paru-paru (LU = Lung)
II. Meridian usus besar (LI = Large Intestine)
III. Meridian lambung (ST = Stomach)
IV. Meridian limpa (SP = Spleen)
V. Meridian jantung (HT = Heart)
VI. Meridian usus kecil (SI = Small Intestine)
VII. Meridian kandung kemih (BL = Bladder) / (UB=Urinary Bladder)
VIII. Meridian ginjal (KI) = KD (Kidney)
IX. Meridian selaput jantung (PC = Pericardium)
X. Meridian tri pemanas (TH= Triple Heater) / (SJ=San Jiao)
XI. Meridian kantung empedu (GB = Gall Bladder)
XII. Meridian hati (LR = Liver)
2. Meridian Istimewa
Ada 8 meridian istimewa, namun dalam pembahasan ini hanya 2 meridian yang
digunakan untuk melakukan tatalaksana kasus:
I. Meridian konsepsi (CV= Conception Vessel) yang membentuk garis tengah
tubuh bagian depan (dada) dan bertanggung jawab terhadap semua meridian
yin
II. Meridian gubernur (GV= Governor Vessel) yang membentuk garis tengah pada
tubuh bagian belakang (punggung) yang memerintah semua meridian yang
III. Meridian Chong
IV. Meridian Dai
V. Meridian Yin Qiao
VI. Meridian Yang Qiao
VII. Meridian Yin Wei
VIII. Meredian Yang Wei
D. TITIK AKUPRESUR
1. Pengertian
Titik akupresur adalah simpul meridian tempat terpusatnya qi dan merupakan titik
perangsangan untuk melancarkan aliran qi dan menimbulkan keseimbangan yin yang
dalam tubuh.
2. Fungsi Titik
a. Sebagai tempat perangsangan untuk mengatasi gangguan di sepanjang saluran
meridian
b. Sebagai tempat pencerminan baik kondisi fisiologi maupun patologi/gangguan fungsi
organ dalam (organ zang dan organ fu), untuk melakukan akupresur pada kondisi
tertentu.
Semua titik-titik pada meridian paru-paru dapat digunakan untuk membantu mengatasi
gangguan pada paru-paru dan daerah sepanjang jalur meridiannya, seperti : asma, batuk,
pilek, gangguan pada pergelangan tangan, siku, lengan dan bahu.
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
LU 1
Lokasi : Di bawah klavikula, antara intercostae I dan II
Indikasi : Batuk, asma, sakit bahu, sakit punggung
LU 5
Lokasi : Lateral dari tendon brakhialis
Indikasi : Batuk, alergi, kejang otot lengan
LU 6
Lokasi : 5 cun distal dari LU 5
Indikasi : Batuk darah, sakit lengan dan siku
LU 7
Lokasi : 1,5 cun di proksimal pergelangan tangan
Indikasi : nyeri tenggorokan, mulut miring, ibu jari susah digerakkan, jari
tangan lemah
LU 9
Lokasi : dari pulsasi arteri radialis
Indikasi : Sesak nafas, tenggorokan kering
LU10
Lokasi : Pertengahan metacarpal 1 pada batas warna gelap dan terang
kulit
Indikasi : batuk darah, kejang, telapak tangan terasa panas
2. MERIDIAN USUS BESAR ( LI )
Meridian usus besar mulai dari ujung jari telunjuk naik menyusuri tepi luar lengan ke bahu, naik ke
leher, wajah dan berakhir pada tepi hidung yang berlawanan (meridian yang kanan akan berakhir
di tepi hidung kiri dan sebaliknya meridian kiri di tepi hidung kanan).
Semua titik-titik pada meridian usus besar dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi
gangguan pada usus besar dan daerah sepanjang jalur meridiannya, seperti : sakit perut, mencret,
sembelit, sakit kepala, sakit gigi, nyeri lengan dan bahu.
Indikasi :
LI 20
Lokasi : Perpotongan garis antara puncak hidung dengan perpotongan sudut mesolambia
(di samping cuping hidung kanan dan kiri)
Mimisan, sakit gigi, sariawan, mulut miring
Indikasi :
3. MERIDIAN LAMBUNG ( ST )
Meridian lambung di mulai dari bawah pertengahan bola mata, lalu turun ke rahang bawah,
kemudian bercabang dimana yang satu menuju ke arah sudut rambut di atas dahi dan lainnya
turun ke leher, dada (segaris vertikal dengan puting), perut (tiga jari di samping pusar), lateral
paha, sisi luar tulang kering, menuju jari kaki kedua (antara metatarsal 2 dan 3, batas kulit hitam
dan putih).
Semua titik-titik pada meridian lambung dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi
gangguan lambung dan daerah sepanjang jalur yang dilaluinya seperti : lesu, sakit perut,
kembung, mual, muntah, ndiffungsi yeri ulu hati, pegal-pegal di kaki, dll.
4. MERIDIAN LIMPA ( SP )
Meridian limpa mulai dari sisi sebelah dalam ibu jari kaki naik menyusuri batas gelap terang
punggung kaki ke tepi dalam tungkai, menuju ke paha, lalu ke perut bagian samping, dada, dan
berakhir di lipat bawah ketiak.
Semua titik-titik pada meridian limpa dapat digunakan untuk membantu mengatasi gangguan
limpa dan daerah sepanjang jalur yang dilaluinya, seperti : lesu, mual, ngantuk, maag, mencret,
keputihan, nyeri haid, disfungsi ereksi, dll.
SP 10
Lokasi : 2 cun di atas patelaris dan 2 cun ke arah medial
Indikasi : Gangguan haid, eksim, penyakit kulit, nyeri paha bagian dalam
SP 15
Lokasi : 4 cun disamping kanan dan kiri umbilikus
indikasi : Sembelit
SP 18
Lokasi : Pada garis lateral dada III, intercosta IV
Indikasi : batuk, cegukan, penambah air susu ibu
5. MERIDIAN JANTUNG ( HT )
Meridian Jantung mulai dari bawah tengah ketiak menyusuri lengan bagian dalam garis lurus
menuju jari kelingking
HT 5
Semua titik-titik pada meridian jantung dapat digunakan untuk membantu mengatasi gangguan
jantung dan daerah sepanjang jalur yang dilaluinya, seperti : berdebar-debar, susah tidur, banyak
keluar keringat
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
HT 3
Lokasi : Antara olicranon dan lipat siku bagian ulnar dibagi 2
Indikasi : Kesemutan, nyeri jantung, kebas pada siku, kejang otot lengan
HT 5
Lokasi : 1 cun dari pergelangan tangan bagian dalam, segaris dengan jari
kelingking
Indikasi : jantung berdebar, disfungsi erkesi, gila, daya ingat menurun, suara tiba-
tiba hilang, lidah kaku, pergelangan tangan sakit, mata merah,
tenggorokan kering
HT 7
Lokasi : Tepat pada lekukan garis pergelangan tangan, segaris dengan jari
kelingking
Indikasi : Jantung berdebar, sulit tidur, nyeri tulang iga
SI 9
Lokasi : 1 cun di atas ujung lipat posterior axila
Indikasi : Nyeri bahu, kaku leher.
SI 11
Lokasi : Di daerah scapula, pada sepertiga atas garis yang
menghubungkan antara titik tengah tulang spina dengan
ujung bawah skapula.
Indikasi : Nyeri daerah belikat, nyeri sisi luar lengan dan siku, nyeri
bahu
SI 15
Lokasi : Dibagian depan tulang acromion, cekungan yang
Indikasi : terbentuk saat lengan di abduksi
Nyeri otot bahu
SI 19
Lokasi : Ketika mulut dibuka, ada lekukan didepan tragus (anak
telinga)
Indikasi : Gangguan pendengaran, telinga berbunyi (berdengung),
tuli
Semua titik-titik meridian BL dapat dipilih untuk mengatasi gangguan pada fungsi kantong
kemih dan daerah sepanjang jalur meridiannya, seperti : ngompol, sakit kencing, sakit pada
pinggang, punggung, bokong, lutut, betis, tumit, leher, mata, kepala,dll.
BL 20
Lokasi :
Indikasi:
1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 11 (T 11)
Perut kembung, mencret, bengkak, asma dan banyak lendir. (Titik ini merupakan titik yang
menguasai limpa )
BL 21
Lokasi
Indikasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra thorakalis 12 (T 12)
: Nyeri ulu hati, mual muntah, perut kembung, menguatkan fungsi limpa dan
lambung. (Titik ini merupakan titik yang menguasai lambung )
BL 22
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra lumbalis 1 (L 1)
Indikasi : Perut kembung, usus berbunyi, mencret, gangguan pencernaan, kencing
sering tapi sedikit-sedikit, sakit pinggang, dan ngompol.
(Titik ini merupakan titik yang menguasai tri pemanas )
BL 23
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra lumbalis 2 (L 2)
Indikasi : Spermatorhea, ngompol, impoten, sex terlalu kuat, sering kencing, sakit
pinggang, keputihan, telinga berdengung, tuli, mata kabur.
(Titik ini merupakan titik yang menguasai ginjal)
BL 25
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari vertebra lumbalis 4 (L 4)
Indikasi : Sakit perut, usus berbunyi, mencret, sembelit, perut kembung, sakit
pinggang (Titik ini merupakan titik yang menguasai usus besar)
BL 28
Lokasi : 1,5 cun ke arah lateral dari os sacrum 2
Indikasi : Ejakulasi dini, ngompol, nyeri di daerah panggul.
(Titik ini merupakan titik yang menguasai kandung kemih)
BL 40
Lokasi : Di tengah-tengah lipat lutut bagian belakang (fosa poplitea)
Indikasi : Sakit pinggang, sakit pada tungkai bawah, gangguan sendi lutut, tungkai
lumpuh, sakit perut.
BL 57
Lokasi : Di lekukan pada bagian bawah otot gastroknemius (otot betis).
Indikasi : Sakit pinggang, nyeri betis, kejang betis, wasir, sembelit
BL 60
Lokasi : Di lekukan belakang mata kaki luar
Indikasi : Sakit kepala, rematik, nyeri tumit, leher kaku, pegal otot pinggang
8. MERIDIAN GINJAL ( KI ) = KD (KIDNEY)
Meridian ginjal dimulai dari telapak kaki naik melingkari mata kaki bagian dalam, menyusuri
tungkai sebelah dalam, lalu ke paha bagian dalam, naik ke arah perut di antara meridian lambung
dan garis tengah badan, berakhir di bawah tulang selangka.
Semua titik-titik pada meridian ginjal dapat dipakai untuk mengatasi gangguan ginjal dan
daerah sepanjang jalur yang dilaluinya seperti : sakit pinggang, disfungsi ereksi, lutut nyeri,
rematik,dll
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
KI 1
Lokasi : Di garis antara metatarsal kedua dan ketiga, pada telapak kaki 1/3
bagian depan
Indikasi : Sakit puncak kepala (ubun-ubun), pusing, mata kabur, sakit
tenggorokan, gangguan kencing, sembelit, telapak kaki terasa nyeri
dan panas, mimisan
KI 3
Lokasi : Di lekukan belakang mata kaki bagian dalam
Indikasi : Sakit tenggorokan, sakit gigi, asma, haid tidak teratur, susah tidur,
ejakulasi dini, disfungsi ereksi.
KI 7
Lokasi : 2 cun di atas titik KI 3
Indikasi : Mencret, oedem, sakit testis, banyak keringat.
Semua titik-titik meridian selaput jantung dapat dipilih untuk mengatasi gangguan jantung
seperti : jantung berdebar, susah tidur, gelisah, nyeri ulu hati, kesemutan di tangan
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
PC 3
Lokasi : Ditengah lipat siku bagian dalam
Indikasi : Berdebar, tangan bergetar, tangan kesemutan/ kebas
PC 6
Lokasi : 2 cun di atas pertengahan pergelangan tangan bagian dalam
Indikasi : Denyut nadi cepat, sakit lambung, mual-muntah,
cegukan, susah tidur, gelisah, nyeri/ kaku daerah siku.
PC 7
Lokasi : Di pertengahan pergelangan tangan bagian dalam.
Indikasi : Gelisah, nyeri ulu hati, mual muntah, nyeri dada, nyeri/kaku
daerah siku, sakit tenggorokan, telapak tangan terasa panas.
PC 9
Lokasi : Di ujung jari tengah tangan
Indikasi : Pingsan, telapak tangan terasa panas, anak rewel,
sakit ujung lidah.
Semua titik-titik akupresur pada meridian tri pemanas dapat dipilih untuk mengatasi gangguan
kepala, leher, telinga, mata, bahu, lengan, dll
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
TE 3
Lokasi : Pada lekukan punggung tangan didepan pertemuan antara tulang
metakarpal empat dan lima
Indikasi : Telinga bunyi, tuli, sakit tenggorokan, sakit kepala
sebelah, mata merah, nyeri/kaku daerah siku.
TE 5
Lokasi : 2 cun ke atas dari punggung pergelangan tangan segaris jari tengah.
Indikasi : Sakit kepala, demam, flu, tuli, telinga berdengung, nyeri iga, kaki dan
tangan susah digerakkan, sakit pergelangan tangan, tangan gemetar
TE 14
Lokasi : Di bagian belakang dan bawah tulang acromion, cekungan yang
terbentuk ketika lengan di abduksi.
Indikasi :
Nyeri bahu
TE 17
Lokasi : Pada lekukan di belakang dari lobus telinga.
Indikasi : Telinga berdengung, kurang pendengaran, lumpuh otot muka
TE 23
Lokasi : Pada ujung alis bagian luar.
Indikasi : Sakit kepala sebelah, nyeri syaraf telinga, mata kedutan, mata kabur.
Semua titik-titik akupresur pada meridian kandung empedu dapat dipilih untuk mengatasi
gangguan sakit kepala, leher, bahu, kaki sebelah luar
Semua titik-titik pada meridian hati dapat dipilih untuk mengatasi gangguan sakit kepala, sakit
iga, gangguan kelamin.
Semua titik-titik pada meridian ren dapat dipilih untuk mengatasi gangguan organ-organ dalam,
leher dan wajah.
Semua titik-titik pada meridian du dapat dipilih untuk mengatasi gangguan sakit pada daerah
tulang belakang, leher, kepala, hidung.
Titik-titik penting yang perlu diingat adalah :
GV 1
Lokasi : Di daerah perineum, dibawah tulang koksigis. Pertengahan antara ujung tulang
Indikasi : koksigis dan anus.
Disfungsi ereksi
GV4
Lokasi : Di tulang pinggang (lumbal), sejajar umbilikus
Indikasi : Sakit ginjal, sakit pinggang, mencret, ngompol, disfungsi ereksi
keputihan, menguatkan ginjal.
GV14
Lokasi : Di atas tulang punggung (thorakal) satu, setinggi pundak.
Indikasi : Banyak keringat, keluar keringat malam hari, asma, masuk angin, kaku
leher, nyeri punggung, nyeri iga, batuk, demam
GV 20
Lokasi : 5 cun ke belakang dari batas rambut depan, tepatnya di puncak kepala
Indikasi : Sakit kepala, sakit puncak kepala, ayan, pusing.
GV 26
Lokasi : Di bawah hidung, sepertiga garis philtrum
Indikasi : Upaya pertolongan pertama pada pingsan dan kejang, ayan, nyeri
pinggang.
3. Mengurangi mual muntah pada ibu hamil (ICD 10: Dispepsia K30)
1) Titik Yang Digunakan
ST36, PC6 bilateral
2) Teknik Rangsang
Penekanan selama 30 menit (7,5 menit untuk setiap titik).
3) Outcome
Numeric Rating Scale (NRS) for Nausea Severity Measurement turun
4 poin
4) Edukasi
Perubahan gaya hidup
Hindari makanan yang merangsang
Istirahat cukup
5) Level of evidence
2A
6) Referensi : NICE 2021, inline dengan perhimpunan kebidanan Inggris. 2021.
2) Teknik rangsang : penekanan selama 30 detik pada setiap titik dengan kekuatan
1/3 ujung distal ibu jari tangan menjadi putih dapat diulang 3 kali per hari.
3) Outcome: skor VAS menurun, mempercepat kontraksi uterus
4) Edukasi:
- Kontrol teratur
- Jika terjadi perdarahan banyak harap kontrol ke dokter atau bidan
- Menjaga personal hygiene
- Makan makanan bergizi dan seimbang
5) Level of evidence: 3
6) Referensi: Munevver I, Effect of massage and acupressure on relieving labor
pain, reducing labor time, and increasing delivery satisfaction, The journal of
nursing research vol 28 N0.1, 2020.
2) Teknik Rangsang
Penekanan secara perpendikuler (tegak lurus) selama 5 detik, diselingi
istirahat 1 detik. Dilakukan sebanyak 30 kali.
3) Outcome
Penurunan 15 – 20 mmHg setelah tindakan selama 15 dan 30 menit
4) Edukasi
Kontrol ke dokter secara teratur
Obat anti hipertensi tetap dikonsumsi sesuai anjuran dokter
Diet rendah garam dan rendah lemak
Olah raga teratur
Istirahat cukup
5) Level of evidence
2B
6) Referensi
Lin GH, Chang WC, et al. Effectiveness of Acupressure on the Taichong
Acupoint in Lowering Blood Pressure in Patients with Hypertension: A
Randomized Clinical Trial. DOI: 10.1155/2016/1549658. Oktober 2016.
4. Henti rokok
1) Titik yang digunakan menurut NADA National Acupuncture Detoxification
Association adalah: titik akupresur telinga MA TF1 (Shenmen telinga), MA IC1 (paru),
MA SC5 (hati), MA SC (ginjal), MA AH7 (simpatis).
2) Teknik rangsang : menggunakan stainless steel press pellet tapes (ear seed), yang
ditempelkan di titik telinga dan dilakukan penekanan selama 10 detik pada tiap titik,
dilakukan 3 kali sehari dan saat menculnya keinganan untuk merokok. Dalam kondisi
sulit mendapatkan alat, dapat dilakukan dengan menggunakan cotton bud.
3) Outcome : Mood and phsysical symptoms Scale (MPPS) atau keinginan untuk
merokok berkurang 75%.
4) Edukasi :
Istirahat yang cukup
Olahraga teratur
Makan makanan yang bergizi
5) Level of edivence : 4
6) Referensi
Zhang A, Di Y, et al, Ear acupressure for smoking cessation : A randomised
controlled trial, Research artile, 2013
2) Teknik Rangsang
Penekanan selama 1 menit (60 kali hitungan) pada tiap titik.
3) Outcome
VAS turun 2,5 tingkat
4) Edukasi
• Hindari mengangkat berat
• Posisi duduk yang baik (ergonomis)
• Lakukan peregangan secara teratur
• Olah raga teratur disamakan kalimatnya
5) Level of evidence 3
6) Referensi
Adams A, Eschman J, et al. Acupressure for Chronic Low Back Pain: A
Single System Study. Department of Physical Therapy, Youngstown State
University, 2017
e. Nyeri bahu
1) Titik yang digunakan: LI15 dan TE14
g. Nyeri haid
1) Titik yang digunakan : SP6 dan SP8
2) Teknik rangsang: penekanan dengan ibu jari selama 20 menit untuk kedua
kaki, akupresur dilakukan dilakukan 1x sehari selama 3 hari pertama sikus
haid.
3) Outcome : skor VAS turun 2
4) Edukasi :
Olahraga teratur
Istirahat yang cukup
Makan makanan bergizi
5) Level of edivence : 3
6) Referensi : The effect of acupressure on severity primary dysmenorrhea,
Garloghi S, Torkzahrani S, Doi: 10.2147/PPA.S27127, 2012.
5) Level of evidence: 2B
6) Referensi
Saadawy, D. Effect of Acupressure on Dyspnea and Fatigue among
Patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease. Journal of
Education and Practice, Vol.4, No.22, 2013.
GV1
2) Teknik rangsang: penekanan selama 30 menit
3) Outcome:
International score disfungsi erection
Minimal dapat melakukan hubungan seksual
4) Edukasi:
- Melakukan senam kegel
- Turunkan berat badan
- Hindari merokok dan minum alkohol
- Kurangi stress dan istirahat cukup
5) Level of edivence: 3
6) Referensi
Engelhardt et al. Acupuncture in teh treatment of psychogenic erectile
dysfunction: first result of a perspective randomized placebocontrolled study.
International Journal of impotence Research (2003) 15. 343-346.
b. Sembelit (konstipasi)
1) Titik yang digunakan: LI4, LR3, ST36, SP15 dan CV6
2) Teknik rangsang: penekanan selama 1 menit pada masing-masing titik
3) Outcome: frekuensi buang air besar bertambah
4) Edukasi:
- Minum air putih yang cukup (2 liter perhari)
- Perbanyak makan serat (sayur dan buah)
- Olahraga teratur
- Tidur yang cukup
5) Level of edivence: 3
6) Referensi: Abbasi P, Mojalli M et al. Effect of acupressure on constipation in
patients undergoing hemodialysis: A randomized double-blind controlled
clinical trial. Avicenna journal of phytomedicine. 2019.