Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

SMP islam terpadu Assa’idiyah Kirig Mejobo Kudus secara


geografis terletak di kompleks makam waliyullah Mbah Hamzah
Krapyak sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat Kirig
tepatnya Di Dukuh Krapyak desa Kirig kecamatan Mejobo kabupaten
Kudus. SMP Islam terpadu Assa’idiyyah berdiri di atas tanah wakaf
hasil tukar guling (ruslah) dari tanah yayasan dengan tanah milik H
Subkhan ribkun dan tanah desa seluas 2.366 m2 ditambah areal tanah
makam mbah Hamzah dan yayasan seluas 6,970 m2 jadi luas
keseluruhan 9,366 M2, adapun yang sudah dibangun seluas 485 m2
adapun batas wilayah SMP Islam Terpadu “Assaidiyyah” adalah
sebagai berikut :
1. Batas Utara : Berbatasan dengan SDN 3 Kirig
2. Batas selatan : Berbatasan dengan makam mbah hamzah
krapyak
3. Batas barat : Berbatasan dengan jalan lingkar kudus
4. Batas timur : Berbatasan dengan rumah penduduk.
Proses penelitian dimulai dari pengambilan sampel, pengambilan
sampel pada penelitian ini menggunakan teknik stratified sampling yaitu
metode perpanjangan dari metode simple random sampling namun
dalam bentuk srata. Kemudian data diolah dengan banyuan
komputerisasi dengan Uji Spearman’s Rho.
Penelitian dimulai pada tanggal 17 Maret 2021 di SMPIT
Assa’idiyyah Mejobo Kudus. Setelah mendapat persetujuan untuk
melakukan penelitian, peneliti menemui responden untuk menjelaskan
dan memberikan informed consent (persetujuan penelitan). Peneliti
membagikan kuesioner kepeda responden yang diisi langsung tanpa
ada paksaan dari siapapun.
B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden
a. Usia
Tabel 4.1
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Usia
Siswa-Siswi Kelas VII Di SMPIT Assa’idiyah
(n = 104)

Variabel Mean SD Minimal-Maximal 95% CI


Umur anak 12,95 0,62 12-15 12,82-13,06
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan rata-rata umur siswa adalah


12,95 tahun dengan standar deviasi 0,62 tahun. Umur termuda 12 tahun dan
umur tertua 15 tahun. Dari hasil estimasi interval dapat di simpulkan 95%
diyakini bahwa rata-rata umur anak adalah diantara 12 tahun sampai 15
tahun.
b. Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Siswa-Siswi Kelas VII Di SMPIT Assa’idiyah
(n = 104)

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase

Laki-laki 66 63,5

Perempuan 38 36,5

Total 104 100

Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa jenis kelamin responden paling


banyak adalah laki laki sebanyak 66 responden (36,5%) dan jenis kelamin
perempuan sebanyak 38 responden (36,5%).
2. karakteristik Orang Tua
a. Pendidikan Terakhir Ayah
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Ayah
(n=104)
Pendidikan Frekuensi Presentase %
SD/SMP 20 19,2
SMA 82 78,8
PERGURUAN TINGGI 2 1,9
TOTAL 104 100,0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.3 diatas bahwa pendidikan terakhir Ayah


responden berpendidikan SD/SMP sebanyak 20 (19,2%) responden, SMA
sebanyak 82 (78,8%) responden, Perguruan Tinggi sebanyak 82 (78,8%)
responden dan dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendidikan terakhir
Ayah responden adalah SMA sebanyak 82 responden dengan presentase
(78,8%) dan yang paling sedikit pendidikan terakhir Ayah responden adalah
perguruan tinggi sebanyak 2 responden dengan presentase (1,9%).

b. Pendidikan Terakhir Ibu

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Pendidikan Terakhir Ibu
(n=104)

Pendidikan Frekuensi Presentse %


SD/SMP 25 24,0
SMA 76 73,1
PERGURUAN 3 2,9
TINGGI
TOTAL 104 100,0

Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan table 4.4 diatas bahwa pendidikan terakhir Ibu responden


berpendidikan SD/SMP sebanyak 25 (24,0%) responden, SMA sebanyak 76 (73,1%)
responden, Perguruan Tinggi sebanyak 3 (2,9%) responden dan sebagian besar
pendidikan terakhir Ibu responden sebanyak 76 responden dengan presentase
(73,1%) dan yang paling sedikit pendidikan terakhir ibu responden perguruan
tinggi sebanyak 3 responden dengan presentase (2,9%).

c. Pekerjaan Ayah
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ayah
(n=104)
Pekerjaan Ayah Frekuensi Presentase %
Buruh 63 60,6
Swasta 29 27,9
PNS 12 11,5
Total 104 100,0
Sumber : Data Primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.5 diatas bahwa pekerjaan ayah responden mayoritas


bermata pencarian sebagai buruh sebanyak 63 (60,6%) responden, swasta sebanyak
29 (27,9%) responden, PNS sebanyak 12 (11,5%) responden dan dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar ayah responden bermata pencarian adalah buruh sebanyak 63
responden dengan presentase (60,6%) dan yang paling sedikit ayah responden yang
bermata pencarian adalah PNS sebanyak 12 responden dengan presentase (11,5%).

D. Pekerjaan Ibu
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu
(n=104)

Pekerjaan Ibu Frekuensi Presentase %


IRT 25 24,0
Buruh 30 28,8
Swasta 41 39,4
PNS 8 7,7
Total 104 100,0

Berdasarkan tabel 4.6 diatas bahwa pekerjaan ibu responden


di SMPIT Assa’idiyah Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus
mayoritas bermatapencarian sebagai IRT sebanyak 25 (24,0%)
responden, buruh sebanyak 30 (28,8%) responden, swasta sebanyak
41 (39,4%) responden, PNS sebanyak 8 (7,7%) responden dan dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar ibu responden bermatapencarian
di SMPIT Assa’idiyah Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus
adalah swasta sebanyak 41 responden dengan presentase (39,4%)
dan yang paling sedikit ibu responden yang bermatapencarian di
SMPIT Assa’idiyah Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus
adalah PNS sebanyak 8 responden dengan presentase (7,7%).
C. Analisa Univariat
a. Pendidikan Agama
Tabel 4.7
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pendidikan Agama
Siswa-Siswi Kelas VII Di SMPIT Assa’idiyah
Tahun 2021
(n = 104)

Pendidikan Agama Frekuensi Prosentase

Baik 69 66,3

Kurang Baik 35 33,7

Total 104 100

Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa pendidikan agama kategori


baik sebanyak 69 responden (66,3%), Dan kategori kurang baik sebanyak
35 responden (33,7%).

b. Pola Asuh Keluarga


Tabel 4.8
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pola Asuh Keluarga
Siswa-Siswi Kelas VII Di SMPIT Assa’idiyah
(n = 104)

Pola Asuh Keluarga Frekuensi Prosentase

Baik 73 70,2

Tidak baik 31 29,8

Total 104 100

Sumber : Data Primer 2021.


Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa pola asuh keluarga paling
banyak kategori baik sebanyak 73 responden (70,2%), kategori tidak baik
sebanyak 51 responden (29,8%)

c. Kecerdasan Spiritual
Tabel 4.9
Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Kecerdasan Spiritual
Siswa-Siswi Kelas VII Di SMPIT Assa’idiyah
(n = 104)

Pola Asuh Keluarga Frekuensi Prosentase

Baik 74 71,2

Tidak baik 30 28,8

Total 104 100

Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa kecerdasan spiritual paling


banyak kategori baik sebanyak 74 responden (71,2%), kategori tidak baik
sebanyak 30 responden (28,8%)
D. Analisa Bivariat
1. Hubungan pendidikan agama dengan kecerdasan spiritual pada remaja
di SMP Assa’idiyah Kirig Mejobo Kudus
Tabel 4.10
Analisa Hubungan pendidikan agama dengan kecerdasan spiritual pada
remaja di SMP Assa’idiyah Kirig Mejobo Kudus
(n = 104)

Kecerdasan Spiritual
Tota
P value
Pendidikan Baik Tidak l Rho OR
Agama baik

F % F % F %

Baik 64 92,8 5 7,2 69 100

Kurang baik 10 28,6 25 71,4 35 100


0.000 0,669 32,000
Total 74 71,2 30 28,8 104 100

Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa pendidikan agama paling


banyak kategori baik sebanyak 69 responden ditemukan kecerdasan spiritual
paling banyak kategori baik sebanyak 64 responden (92,8%), pendidikan
agama kategori kurang baik sebanyak 35 responden ditemukan kategori
kecerdasan spiritual paling banyak kategori tidak baik sebanyak 25
responden (71.4%)
Hasil analisa Rank Spearman didapatkan nilai p 0.000 dan nilai rho
0,669. Hasil ini memberikan kesimpulan adanya hubungan yang signifikan
antara Hubungan pendidikan agama dengan kecerdasan spiritual pada
remaja di SMP Assa’idiyah Kirig Mejobo Kudus karena nilai p (0,000) < 0,05
pada taraf signifikansi 5%. Nilai rho menunjukkan bahwa kekuatan kuat
dengan arah hubungan yang positif. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR =
32,00 artinya remaja dengan pendidikan agama kurang baik mempunyai
peluang 32 kali memiliki kecerdasan spiritual kurang baik

2. Hubungan pola asuh keluarga dengan kecerdasan spiritual pada remaja di


SMP Assa’idiyah Kirig Mejobo Kudus

Tabel 4.11
Analisa Hubungan Pola Asuh Keluarga dengan kecerdasan spiritual pada
remaja di SMP Assa’idiyah Kirig Mejobo Kudus
(n = 104)

Kecerdasan Spiritual
Tota P
Rho OR
Pola Asuh Baik Tidak l value
Keluarga baik

F % F % F %

Baik 60 82,2 13 17,8 73 100

Tidak baik 14 45,2 17 54,8 31 100


0.000 0,374 5,604
Total 74 71,2 30 28,8 104 100

Sumber : Data Primer 2021.

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa pola asuh keluarga paling


banyak kategori baik sebanyak 73 responden ditemukan kecerdasan spiritual
paling banyak kategori baik sebanyak 60 responden (82,2%), pola asuh
keluarga kategori tidak baik sebanyak 31 responden ditemukan kategori
kecerdasan spiritual paling banyak kategori tidak baik sebanyak 17
responden (54.8%)
Hasil analisa Rank Spearman didapatkan nilai p 0.000 dan nilai rho
0,374. Hasil ini memberikan kesimpulan adanya hubungan yang signifikan
antara Hubungan pola asuh keluarga dengan kecerdasan spiritual pada
remaja di SMP Assa’idiyah Kirig Mejobo Kudus karena nilai p (0,000) < 0,05
pada taraf signifikansi 5%. Nilai rho menunjukkan bahwa kekuatan lemah
dengan arah hubungan yang positif. Dari hasil analisis diperoleh nilai OR =
5,604 artinya remaja dengan pola asuh keluarga kurang baik mempunyai
peluang 5,6 kali memiliki kecerdasan spiritual kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai