ARS-Roda Cerita Dan Harmon
ARS-Roda Cerita Dan Harmon
CHAOS
Awal/Akhir
Jika urutan tersebut kita buat kembali dalam bentuk
lingkaran dam memadukannya dengan lingkaran yang
pertama mengenai chaos (ketaktertataan) dan order
(tertata), maka akan kita dapatkan lingkaran yang
Pertumbuhan/Perubahan
menggambarkan secara sederhana namun relatif lengkap
roda (jalannya) cerita atau teknik membangun plot yang
kurang lebih berbasis pada lingkaran ini.
4.4.1. YOU.
4.4.3. GO!
Lingkaran atau roda cerita dianggap unggul karena
dengan inilah dapat dilihat sejak awal apa saja tindakan
yang akan diambil sang protagonis untuk mendapatkan
apa yang dia butuhkan. Dalam tindakan protagonis itulah
peluang untuk membalik situasi dari situasi sesuai
tatanan—meskipun tatanan ini misalnya bahkan tidak
sempurna sekalipun—menjadi situasi kacau atau chaos.
Di sinilah tempat bagaimana sang protagonis dalam
rangka mencapai tujuan dan mendapatkan apa yang dia
butuhkan justru membuat segala sesuatu makin
memburuk. Ia mengubah situasi status quo menjadi chaos.
Kisah Batman dalam f ilm The Dark Knight, misalnya,
4.4.4. SEARCH
Dalam tahap cerita ini, sang protagonis berada di
tengah kabut kekacauan dan dia harus menemukan jalan
keluarnya. Tentu saja dalam mencari jalan keluar tersebut
sang protagonis diaharapkan untuk mencari jalan keluar
yang lebih baik dibanding jalan keluar sebelumnya (yang
bermasalah itu) seabagaima dia lakukan di tahap 3,
karena jalan keluar itulah yang membuat mereka terlibat
lebih jauh dalam masalah dan membuat kekacauan yang
ada semakin tidak karuan. Di tahap inilah jalan keluar
yang dipilih protagonis menjadi jalan keluar yang tidak
gampangan seperti sebelumnya melainkan lebih
merupakan jalan keluar yang membentuk jati diri mereka
selanjutnya. Jalan keluar atau solusi semacam ini tidak
bisa tidak akan membutuhkan pengorbanan, semacam
4.4.5. FIND
Konsekuensi logis dan langsung dari semua pencarian
itu adalah ditemukannya apa yang dicari (kedamaian,
pembunuh, cinta sejati, dsb.). Di sini, protagonis
memasuki tahap bahwa perubahan yang mereka alami
pada tahap 4 sebelumnya merupakan perubahan menjadi
sesuatu yang lebih baik dan memenuhi kebutuhan sejati
sang protagonis. Dari titik ini, terjadi semacam pemurnian
tujuan dan sekaligus sebagai pengingat bahwa situasi
kacau itu telah kembali ke ketertiban dan keteraturan.
Ketertiban dan keteraturan tersebut tidak selalu sama dan
sebangun dengan ketertiban dan keteraturan dunia yang
mereka hidupi di tahap 1.
4.4.6. TAKE
Tahap ini merupakan tahapan semacam situasi gelap
menjelang fajar–dan dalam setiap cerita, ia merupakan
momen yang bikin melayang. Di momen inilah sang
protagonis mendapati diri mereka dikejar oleh kejatuhan
yang lebih tajam. Dalam kisah roman, inilah momen
dimana pasangan protagonis terceraikan untuk kedua
atau kesekian kalinya. Dan kali ini, tidak ada jalan keluar
apapun yang mungkin. Dalam kisah petualangan, inilah
4.4.7. RETURN
Perbedaan antara perpindahan dari tahap 5 ke tahap
6 dengan perpindahan dari tahap 6 ke tahap 7 adalah
bahwa protagonis telah mengalami perubahan secara
permanen di tahap 5. Mereka tidak mencari apa pun lagi.
Mereka telah menemukan dan mendapatkannya, dan
untuk itu bahkan telah kehilangan banyak hal (di tahap
6) sebagai penanda betapa berharga dan pentingnya apa
yang merka dapatkan di sini.
Inilah tahap dimana segala sesuatu yang memburuk
mencapai puncaknya dan mengalami perubahan
mendasar, semacam belokan tajam. Dalam kisah roman,
misalnya, inilah titik dimana lelaki nakal (semacam Alf ie
dalam f ilm “Alf ie”, atau Goo Seung-joon dalam drama
seri “Crash Landing on You”) menyadari bahwa perempuan
itu (Seo Dan bagi Goo Seung-joon) adalah cinta sejatinya
yang telah mengubah diri dan jalan hidupnya
Dalam “Star Wars”, inilah saat Luke Skywalker
mendengar suara Obi Wan, dan menyadari bahwa dia
4.4.8: CHANGE
Inilah babak akhir dari cerita. Kebenaran yang telah
dibengkokkan dan cinta, semua telah dipulihkan.
Semuanya dikembalikan pada tatanannya, meski tidak
lagi sama. Meski ia telah berubah. Alasan mengapa bagian
akhir cerita disebut dengan change (berubah) adalah
karena sementara dunia telah dikembalikan pada
tatanannya, sang protagonis dalam pada itu telah diubah
oleh peristiwa demi peristiwa atau oleh petualangannya.
Mereka tidak lagi orang yang sama seperti sebelumnya.
Hal ini berarti apa yang mereka butuhkan dan cari di
tahap 2 telah menjadi sesuatu yang telah mereka
temukan, bahkan kadang dengan cara yang mereka
sendiri tidak menyadari bahwa itulah sebenarnya yang
mereka cari. Bagi protagonis, dunia telah berubah, dan
ini semua tidak lain karena kekuatan atau posisi yang
kini mereka miliki di dalamnya.