Ismi LBM 4
Ismi LBM 4
STEP 2
STEP 3
6. Apa fungsi dari pemeriksaan asam urat dan LDH pada penderita leukemia?
Untuk mengetahui adanya hiperkatabolik atau tidak, penggunaan bahan metabolic tubuh yang
berlebihan yang menyebabkan kaheksia (penurunan berat badan karena penyakit) dan juga
keringat malam dan hiperurikemia yang dapat menyebabkan gagal ginjal dan gout
(pembengkakan sendi).
STEP 7
Produksi sel darah putih yang tidak terkontol disebabkan oleh mutasi pada
sel mielogen atau sel limfogen.
( Sumber : Guyton and Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 2017.
Jakarta:EGC )
Klasifikasi leukemia
Leukimia Akut
ALL (Acute Lymphocyte Leukemia) :
L1 : Morfologi sel relatif homogen, bentuk sel kecil, sitoplasma sedikit,
nukleoli kecil/tidak jelas
L2 : Morfologi sel relatif heterogen, bentuk sel besar, sitoplasma lebih
banyak, nukleoli jelas
L3 : Seperti limfoma burkit, sel besar, sitoplasma biru
AML (Acute Myeloblastic Leukemia) :
M0 -> diferensiasi minimal,
M1 -> berdiferensiasi tanpa maturasi,
M2 -> diferensiasi granulositik dengan maturasi sampai dengan stadium
promielositik,
M3 -> diferensiasi leukemia promielositik akut ,
M4 -> leukemia mielositik akut,
M5 -> leukemia monositik akut ,
M6 -> eritroleukemia ,
M7 -> leukemia megakariosit
Leukimia Kronis
CLL (Chronic Lymphocytic Leukemia)
O : Limfositosis darah tepi dan sumsum tulang
I : Limfositosis + Pembesaran limfonodi
II : LImfositosis + Hepatosplenomegali
III : Limfositosis + anemia ( Hb < 11 gr/dl )
IV : Limfositosis + trombositopenia ( Trombosit < 100.000 )
CML (Chronic Myeloblastic Leukemia)
( Sumber : Siti Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014. Jakarta:EGC )
Pathogenesis leukemia
CML : pada kromosom 9 terdapat gen ABL dan pada kromosom 22 terdapat gen
BCR yang selanjutnya saling menghasilkan pembentukan chimeric protein BCR-
ABL, yang menyebabkan kromosom 22 dan 9 mengalami translokasi sehingga,
protein ini akan menyebabkan proliferasi abnormal pada stem cell dan
menghambat apoptosis.
AML : karena adanya blokade maturitas yang menyebabkan proses diferensiasi
sel-sel seri mieloid terhenti pada sel muda ( Blast ) dengan akibat terjadi
akumulasi blast di sumsum tulang.
CLL : Sel B klonal yang tertahan pada jalur differensiasi sel B, intermediate antara
pre-sel B dan sel B matur.
ALL : terjadi fusi gen BCR-ABL merupakan hasil dari translokasi kromosom 9 dan
22.
( Sumber : Siti Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014. Jakarta : EGC )
Pathogenesis leukositosis
Reaksi obat yang menambah produksi sel darah putih.
Infeksi bakteri atau virus sehingga terjadi peningkatan produksi sel darah
putih untuk melawan infeksi.
Kelainan sistem kekebalan tubuh yang meningkatkan produksi sel darah putih.
Produksi sel darah putih tidak normal karena gangguan di sumsum tulang.
Kanker, menyebabkan proliferasi yang abnormal
Luka bakar, karena terjadi kerusakan jaringan dan infeksi sehingga secara
fisiologis akan meningkatkan produksi leukosit
( Sumber : Nassar, I Made. Buku Ajar Patologi Robbins. 2013. Jakarta:EGC )
etiopathogenesis leukopenia
Infeksi virus HIV, menyebabkan defisiensi imun pada manusia
Penyakit limpa atau hati
Kegagalan sumsum tulang, sehingga terjadi penurunan granulosit
Kemoterapi, menyebabkan sel lisis
( Sumber : Nassar, I Made. Buku Ajar Patologi Robbins. 2013. Jakarta:EGC )
Gambaran klinis
Akut :
ALL :
Hepatosplenomegali
Trombositopenia
Limfodenopati
Netropenia
Anemia normokromik normositter
Asam Urat dan LDH meningkat diatas normal
Terjadi lesi litik tulang
Gagal sumsum tulang ( hiperseluler )
Sel limfoblas > 20%
Pengecetan sitokimia dengan PAS ( Periodic Acid Shiff ) Positif -> (Tanda Khas)
AML :
Anemia normokrom normositter
Trombositopenia
Netropenia
Hipertrofi
Infiltrasi gusi
Penyakit kulit
Gagal sumsum tulang ( Hiperseluler )
Mieoloblas > 20% ( dengan benda inklusi auer rod ) ( Tanda Khas )
Pengecetan sitokimia Suddan Black B ( SBB ) dan Mieloperoksidase ( MPO )
menghasilkan positif.
Kronik :
CLL :
Awalnya asimptomatik
Hepatosplenomegali
Perdarahan spontan ( memar, dll )
Anemia normokromik normositter
Limfodenopati
Dominan agranulosit
Trombositosis/normal/trombositopenia
Px darah tepi -> Smudge Cell ( Tanda khas )
CML :
Splenomegali
Anemia normokromik normositter
Perdarahan spontan ( Memar, Epistaskis, Menorhagi, dll )
Gout
Dominan granulosit
Ditemukan kromosom philadelphia ( translokasi antara kromosom 22 dan 9 ) -
> ( Tanda Khas )
Asam Urat dan vitamin B12 meningkat
( Sumber : Siti Setiati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 2014. Jakarta : EGC )
3. Radiasi
4. Infeksi
Proporsi kasus LLA pada anak dimulai dengan mutasi genetic yang
terjadi saat dalam lahir. Pada keadaan bayi kembar, keduanya dapat lahir
dengan abnormalitas yang sama, abnormalitas ini muncul secara spontan
pada sel progenitor yang berhasil melewati satu kembar ke kembar lainnya
melalui sirkulasi plasenta.
5. Virus
7. Protozoa