Terapi Oksigen
Terapi Oksigen
Kebutuhan Oksigenasi
Contoh:
Klien dengan RR 35x/menit harus mendapatkan O2
sebanyak?
Jawab:
35 x 500 x 20% = 3500 ml = 3,5 L
Pengkajian
Keluhan Utama
❑ Nyeri Dada
❑ Dispneu
❑ Batuk
❑ Sputum
❑ Hemoptisis
Riwayat Medis
⦿ Riwayat Keluarga
⦿ Riwayat Sosial
⦿ Riwayat Pekerjaan atau
Lingkungan
⦿ Observasi penampilan umum
⦿ Tingkat kesadaran
⦿ Status mental
PEMERIKSAAN FISIK
1. Fungsi paru
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
inspeksi
⦿ Pernafasan Cuping Hidung
⦿ Bentuk Dinding Dada
⦿ Pergerakan Dinding Dada
⦿ Kaji Area intercostal dan penggunaan otot
tambahan
⦿ Evaluasi warna kulit, bibir, dan membran
mukosa
⦿ Kaji bentuk kuku dan warna kuku
Bentuk dan warna KUKU
Bentuk dada anterior dan posterior
Bentuk dada anterior dan posterior
abnormal
Palpasi
⦿ Palpasi Leher
⦿ Kaji ekspansi dinding dada,
perhatikan gerakan ibu jari dan
simetrisitas tangan
12 – 14 g/dl
Hemoglobin (Hb) 13 – 16 g/dl
AGD (Arteri)
MASALAH / PROBLEM KEPERAWATAN
(OKSIGENASI)
d. Pemberian
obat
bronchodilator
CARA/TEKNIK YANG
DIGUNAKAN
⦿ Obstruksi jalan nafas
1. Oropharyngeal / bagian atas akibat
terganggunya tingkat
Nasopharyngeal kesadaran
2. Intubasi Endotracheal ⦿ T r a u m a y a n g
3. Tracheostomy mengakibatkan obstruksi
saluran nafas atas
⦿ Obstruksi oleh massa,
trauma/ penyakit yang
menyebabkan tertutup/
menyempitnya jalan nafas
INDIKASI bawah
⦿ Obstruksi jalan nafas di
bawah pharing > 2 X 24 jam
Rute Pemasangan :
❑ Orotrakheal :
mulut dan trakhea
❑ Nasotrakheal :
hidung dan trakhea
❑ Trakheostomi : tube
dimasukkan ke dalam
trakhea melalui suatu
insisi yang diciptakan
pada lingkaran kartilago
ke-2 atau ke-3
❑ Intubasi endotrakheal
Gambar Trakheostomi
Pengisapan Lendir (Suctioning)
Hidrasi Humidifikasi
Cairan diberikan Pengisapan uap
secara oral dengan
panas untuk
cara menganjurkan
p a s i e n m e m b a n t u
mengkonsumsi mengencerkan atau
cairan yang banyak 2 melarutkan lendir.
- 2,5 liter perhari,
tetapi dalam batas
kemampuan/cadang
an jantung.
Fisioterapi dada
› Clapping
› Vibrasi
› Postural
Drainage
Postural Drainage
⦿ Prinsip : gravitasi ke dalam kategori posisi, yaitu :
bronkus mayor dan trakea. 1. Posisi yang
⦿ Tujuan : mendrainase
› Menggerakkan sekresi yang segmen atas atau
terakumulasi lobus atas paru.
› Mencegah akumulasi 2. Posisi yang
sekresi pada klien yang
tidak sadar atau yang mendrainase
diberikan ventilasi mekanis. segmen tengah
⦿ dilakukan sebanyak 2-3 paru (hanya pada
kali perhari, paru kanan).
⦿ Waktu terbaik : sebelum 3. Posisi yang
sarapan, sebelum makan mendrainase
siang, sore hari atau segmen basal paru
sebelum tidur. atau lobus bawah
LOWER LOBES, SUPERIOR
SEGMENTS
UPPER LOBES, LATERAL BASAL
SEGMENT
LOWER LOBES, ANTERIOR
BASAL SEGMENT
UPPER LOBES, ANTERIOR
SEGMENTS
1. Mengatur posisi
Semi fowler/ fowler
2. latihan nafas
a. Nafas dalam dan batuk
⦿ INTERVENSI b. Pursed lip breathing
Mempertahankan dan c.Pernafasan diafragma
Meningkatkan /abdomen
berkembangnya paru. 3. Pemasangan ventilasi
mekanik
4. Pemasangan chest
tube
dan chest drainage
Posisi yang Baik
1) P o s i s i s e m i f o w l e r a t a u h i g h f o w l e r
memungkinkan pengembangan paru maksimal
karena isi abdomen tidak menekan diafragma
2) N o r m a l n y a v e n t i l a s i y a n g a d e k u a t d a p a t
dipertahankan melalui perubahan posisi,
ambulasi dan latihan
Pemasangan ventilasi mekanik
- Keuntungan
Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah
dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%, tehnik
memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi
distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan
lebih dari 6 liter/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan
mukosa hidung, serta kateter mudah tersumbat.
Kateter nasal
2. Kanul Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan
oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan
konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal.
- Keuntungan
Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju
pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan
kateter nasal, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih
mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%,
suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut,
mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat
mengiritasi selaput lendir.
Nasal Kanul
3. Sungkup Muka Sederhana
⦿ Merupakan alat pemberian oksigen kontinu atau selang
seling 5 – 8 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen 40 –
60%.
- Keuntungan
⦿ Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari
kateter atau kanula nasal, sistem humidifikasi dapat
ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang
besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi
aerosol.
- Kerugian
⦿ Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang
dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika
aliran rendah.
Simple Mask
4. Sungkup Muka dengan Kantong
Non Rebreathing
⦿ Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi
oksigen mencapai 99% dengan aliran 8 – 12
liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur
dengan udara ekspirasi
- Keuntungan :
⦿ Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi
100%, tidak mengeringkan selaput lendir.
- Kerugian
⦿ Kantong oksigen bisa terlipat.
Masker Non Reabreathing
5. Sungkup muka dengan kantong
rebreathing
⦿ konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari inhalasi oksigen
menggunakan sungkup muka sederhana yaitu 60% sampai dengan 80%
dengan aliran oksigen oksigen 8 sampai 12 liter per menit (Goodner, 2001).
⦿ Indikasi penggunaan sungkup muka rebreathing adalah pada klien dengan
kadar tekanan karbondioksida yang rendah. Udara inspirasi sebagian
tercampur dengan udara expirasi sehingga konsentrasi karbondioksida lebih
tinggi daripada sungkup sederhana.
Keuntungan inhalasi oksigen menggunakan sungkup muka dengan kantong
rebreathing:
⦿ Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana
⦿ Tidak mengeringkan selaput lendir
Kerugian inhalasi oksigen menggunakan sungkup muka dengan kantong
rebreathing:
⦿ Kantong oksigen bisa terlipat
⦿ Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran lebih rendah
Masker Rebreathing
Bahaya Pemberian Oksigen
1. Kebakaran
Oksigen bukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya
kebakaran, oleh karena itu klein dengan terapi pemberian oksigen harus
menghindari : Merokok, membuka alat listrik dalam area sumber oksigen,
menghindari penggunaan listrik tanpa “Ground”.
2. Keracunan Oksigen
Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru
seperti atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru
akan terganggu.
Terima Kasih………