Anda di halaman 1dari 60

Asuhan Keperawatan

Kebutuhan Oksigenasi

Ns. BUGIE ZURISDIANTO PAMUNGKAS S.Kep.,MMRS


Proses Oksigenasi
⦿ Ventilasi
Proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam alveoli atau dari
alveoli ke atmosfer. Proses ini dipengaruhi oleh:
1. Adanya konsentrasi oksigen di atmosfer
2. Adanya kondisi jalan napas yang baik
3. Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru dalam
melaksanakan ekspansi atau kembang kempis.
⦿ Difusi Gas
Pertukaran antara oksigen dialveoli dengan kapiler paru dan co2 di kapiler
dengan alveoli. Proses ini dipengaruhi oleh:
1. luasnya permukaan paru
2. tebal membran respirasi
3. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2
⦿ Transfortasi Gas
Proses pendistribusian O2 kapiler ke jaringan tubuh dan Co2 jaringan
tubuh ke kapiler. Dipengaruhi oleh curah jantung (kardiak output), kndisi
pembuluh darah, latihan (exercise), sel darah.
Faktor yang Mempengaruhi
Kebutuhan Oksigen
⦿ Lingkungan → suhu, ketinggian, polusi
⦿ Latihan
⦿ Emosi
⦿ Gaya Hidup
⦿ Status Kesehatan
Menghitung kebutuhan oksigen

Kebutuhan O2 (ml) = RR x Tidal volume x 20%

Contoh:
Klien dengan RR 35x/menit harus mendapatkan O2
sebanyak?
Jawab:
35 x 500 x 20% = 3500 ml = 3,5 L
Pengkajian
Keluhan Utama
❑ Nyeri Dada
❑ Dispneu
❑ Batuk
❑ Sputum
❑ Hemoptisis
Riwayat Medis
⦿ Riwayat Keluarga
⦿ Riwayat Sosial
⦿ Riwayat Pekerjaan atau
Lingkungan
⦿ Observasi penampilan umum
⦿ Tingkat kesadaran
⦿ Status mental
PEMERIKSAAN FISIK

1. Fungsi paru
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Perkusi
d. Auskultasi
inspeksi
⦿ Pernafasan Cuping Hidung
⦿ Bentuk Dinding Dada
⦿ Pergerakan Dinding Dada
⦿ Kaji Area intercostal dan penggunaan otot
tambahan
⦿ Evaluasi warna kulit, bibir, dan membran
mukosa
⦿ Kaji bentuk kuku dan warna kuku
Bentuk dan warna KUKU
Bentuk dada anterior dan posterior
Bentuk dada anterior dan posterior
abnormal
Palpasi
⦿ Palpasi Leher
 
⦿ Kaji ekspansi dinding dada,
perhatikan gerakan ibu jari dan
simetrisitas tangan

⦿ Pengkajian taktil fremitus


TEHNIK PALPASI
TEHNIK Perkusi
Auskultasi
Pola pernapasan Deskripsi Keterangan

Eupnea Dewasa muda: 10- Wanita


16 kali/menit; usia mempunyai
lanjut 18 kali/menit; frekwensi
irama halus dan pernapasan agak
ekspirasi lebih lebih tinggi
lama daripada daripada pria.
inspirasi.
Takipnea  Pernapasan Penyakit
  superficial, cepat; keterbatasan paru;
irama teratur atau pleuris.
tidak teratur.
 
Pola pernapasan Deskripsi Keterangan

Bradipnea Frekwensi pernapasan


Saat tidur, minum
lambat; lebih dalam
alcohol, narkotik
daripada pernapasan
opiate,
biasa, irama teratur.
peningkatan
⦿ Terlihat pada periode pernapasan atau
tekanan
henti napas. intracranial.
Pernapasan Pernapasan mendesah Asidosis metabolic,
Kussmaul’s teratur, dalam dengan umumnya terlihat
peningkatan pada pada asidosis
frekwensi pernapasan. diabetic, uremia
Apnea Penghentian napas Terlihat pada
periode
pernapasan atau
henti napas.
Pola pernapasan Deskripsi Keterangan
Fine crackles Tidak terus menerus, Sekret dalam alveoli
Bunyi nafas abnormal
mirip dengan gesekan
lambut dekat telinga
atau jalan napas;
terdengar pada akhir
inspirasi
Coarse crackles Tidak terus menerus,; Sekret mukosa pada
  mirip gelembung soda jalan napas atau
karbonat. alveoli; terdengar pada
awal inspirasi

Ronchi Keras, nada tinggi, Sekresi mukosa atau


bunyi kualitas obstruksi jalan napas
mendengkur terus besar.
menerus; mirip dengan
gesekan dua balon.
Mengi/ wheezing Bunyi berkualitas musik Penyempitan jalan
nada tinggi terus- napas kecil.
menerus.
Pemeriksaan Diagnostik

⦿ Tes Fungsi Paru


⦿ Pemeriksaan darah
⦿ Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan darah

Hasil pada orang dewasa


Darah
Pria Wanita

12 – 14 g/dl
Hemoglobin (Hb) 13 – 16 g/dl

40% - 48% (mg/dl)


Hematokrit (Ht) 42% - 50% (mg/dl)

AGD (Arteri)
MASALAH / PROBLEM KEPERAWATAN
(OKSIGENASI)

1.gangguan ventilasi 1. Akumulasi secret/secret


yang kental atau benda
a. Tidak efektif bersihan asing
jalan nafas 2 . T r a u m a y a n g
(ineffective menghalangi batuk
3.Nyeri dada/abdomen yang
Airway Clearance) menghalangi batuk
dan ekspansi dada
4.Penggunaan obat yang
menekan pusat nafas
dan refleks batuk
5. Tidak sadar
FAKTOR PENYEBAB
1.Ekspansi dada yang tidak
b.Tidak efektif pola nafas adekuat karena imobilisasi,
(Ineffective breathing obesitas dan nyeri
pattern) 2.Kerusakan neuromuskular
3.Kerusakan musculoskeletal
4.Pengisian abnormal rongga
pleura
5.Obstruksi jalan nafas oleh
karena infeksi akut,alergi yang
menyebabkan spasme
bronchial dan udema
FAKTOR PENYEBAB
6.Penurunan eliminasi CO2
karena penyakit paru tertentu
(bronchitis chronis, asma dan
empisema)
⦿ Gangguan difusi gas
a. Gangguan pertukaran gas
b. Perfusi jaringan tidak adekuat
Kondisi yang menghambat difusi
gas:
⦿ Odema paru
⦿ Congesti paru
⦿ G a n g g u a n ⦿ Defisiensi hemoglobin
transportasi gas ⦿ Disfungsi jantung
karena :
a . P e r u b a h a n
a. Penyakit arteri
transportasi gas coronaria
b. Penyakit katup jantung
c. Abnormal struktur
jantung
d. Kegagalan konduksi
e. Payah jantung
FAKTOR PENYEBAB
⦿ b.Perubahan curah ⦿ Menurunnya volume
jantung darah karena :
a. Perdarahan
b. Dehidrasi berat
c. Reaksi alergi yang
hebat
d. Luka bakar
e. Imbalance elektrolit a
Hipokalemia
b.Hiperkalemia
f. Syok
g. Cardiac arrest
INTERVENSI KEPERAWATAN
DAN MEDIS
⦿ INTERVENSI a. Pemasangan
1. Mempertahankan jalan nafas
terbukanya jalan nafas buatan
b. Pengisapan
lendir
C. Latihan batuk
efektif

d. Pemberian
obat
bronchodilator
CARA/TEKNIK YANG
DIGUNAKAN
⦿ Obstruksi jalan nafas
1. Oropharyngeal / bagian atas akibat
terganggunya tingkat
Nasopharyngeal kesadaran
2. Intubasi Endotracheal ⦿ T r a u m a y a n g
3. Tracheostomy mengakibatkan obstruksi
saluran nafas atas
⦿ Obstruksi oleh massa,
trauma/ penyakit yang
menyebabkan tertutup/
menyempitnya jalan nafas
INDIKASI bawah
⦿ Obstruksi jalan nafas di
bawah pharing > 2 X 24 jam
Rute Pemasangan :
❑ Orotrakheal :
mulut dan trakhea
❑ Nasotrakheal :
hidung dan trakhea
❑ Trakheostomi : tube
dimasukkan ke dalam
trakhea melalui suatu
insisi yang diciptakan
pada lingkaran kartilago
ke-2 atau ke-3
❑ Intubasi endotrakheal
Gambar Trakheostomi
Pengisapan Lendir (Suctioning)

Adalah suatu metode


untuk melepaskan sekresi
yang berlebihan pada jalan
napas, suction dapat
dilakukan pada oral,
nasopharingeal, trakheal,
endotrakheal atau
trakheostomi tube.
Pemberian Obat Bronkhodilator

❑ Adalah obat untuk melebarkan jalan napas


dengan melawan oedema mukosa bronkhus dan
spasme otot dan mengurangi obstruksi dan
meningkatkan pertukaran udara.
❑ Obat ini dapat diberikan peroral, sub kutan, intra
vena, rektal dan nebulisasi atau menghisap atau
menyemprotkan obat ke dalam saluran napas.
Latihan Napas Dalam dan Batuk
Efektif
Biasanya dilakukan pada pasien yang bedrest atau post operasi
Cara kerja :
1) Pasien dalam posisi duduk atau baring
2) Letakkan tangan di atas dada
3) Tarik napas perlahan melalui hidung sampai dada mengembang
4) Tahan napas untuk beberapa detik
5) Keluarkan napas secara perlahan melalui mulut dampai dada
berkontraksi
6) Ulangi langkah ke-3 sampai ke-5 sebanyak 2-3 kali
7) Tarik napas dalam melalui hidung kemudian tahan untuk beberapa detik
lalu keluarkan secara cepat disertai batuk yang bersuara
8) Ulangi sesuai kemampuan pasien
9) Pada pasien pot op. Perawat meletakkan telapak tangan atau bantal
pada daerah bekas operasi dan menekannya secara perlahan ketika
pasien batuk, untuk menghindari terbukanya luka insisi dan mengurangi
nyeri
I N T E R V E N S I
KEPERAWATAN

Mobilisasi sekresi paru


a. Hidrasi
b. Humidifikasi
c. Physiotherapy kolaborasi
dada : postural 1. Inhalasi uap panas
drainage
2. Nebulisasi
Mobilisasi Sekresi Paru

Hidrasi Humidifikasi
Cairan diberikan Pengisapan uap
secara oral dengan
panas untuk
cara menganjurkan
p a s i e n m e m b a n t u
mengkonsumsi mengencerkan atau
cairan yang banyak 2 melarutkan lendir.
- 2,5 liter perhari,
tetapi dalam batas
kemampuan/cadang
an jantung.
Fisioterapi dada

› Clapping
› Vibrasi
› Postural
Drainage
Postural Drainage
⦿ Prinsip : gravitasi ke dalam kategori posisi, yaitu :
bronkus mayor dan trakea. 1. Posisi yang
⦿ Tujuan : mendrainase
› Menggerakkan sekresi yang segmen atas atau
terakumulasi lobus atas paru.
› Mencegah akumulasi 2. Posisi yang
sekresi pada klien yang
tidak sadar atau yang mendrainase
diberikan ventilasi mekanis. segmen tengah
⦿ dilakukan sebanyak 2-3 paru (hanya pada
kali perhari, paru kanan).
⦿ Waktu terbaik : sebelum 3. Posisi yang
sarapan, sebelum makan mendrainase
siang, sore hari atau segmen basal paru
sebelum tidur. atau lobus bawah
LOWER LOBES, SUPERIOR
SEGMENTS
UPPER LOBES, LATERAL BASAL
SEGMENT
LOWER LOBES, ANTERIOR
BASAL SEGMENT
UPPER LOBES, ANTERIOR
SEGMENTS
1. Mengatur posisi
Semi fowler/ fowler
2. latihan nafas
a. Nafas dalam dan batuk
⦿ INTERVENSI b. Pursed lip breathing
Mempertahankan dan c.Pernafasan diafragma
Meningkatkan /abdomen
berkembangnya paru. 3. Pemasangan ventilasi
mekanik
4. Pemasangan chest
tube
dan chest drainage
Posisi yang Baik

1) P o s i s i s e m i f o w l e r a t a u h i g h f o w l e r
memungkinkan pengembangan paru maksimal
karena isi abdomen tidak menekan diafragma
2) N o r m a l n y a v e n t i l a s i y a n g a d e k u a t d a p a t
dipertahankan melalui perubahan posisi,
ambulasi dan latihan
Pemasangan ventilasi mekanik

❑ Adalah alat yang berfungsi sebagai pengganti


tindakan pengaliran / penghembusan udara ke
ruang thoraks dan diafragma. Alat ini dapat
mempertahankan ventilasi secara otomatis
dalam periode yang lama.
❑ Ada dua tipe yaitu ventilasi tekanan negatif dan
ventilasi tekanan positif.
Pemasangan Chest Tube dan Chest
Drainage
❑ Chest tube drainage / intra pleural drainage digunakan setelah
prosedur thorakik, satu atau lebih chest kateter dibuat di rongga
pleura melalui pembedahan dinding dada dan dihubungkan ke
sistem drainage.
❑ Indikasinya pada trauma paru seperti : hemothoraks,
pneumothoraks, open pneumothoraks, flail chest.
❑ Tujuannya :
❑ Untuk melepaskan larutan, benda padat, udara dari rongga
pleura atau rongga thoraks dan rongga mediastinum
❑ Untuk mengembalikan ekspansi paru dan menata kembali
fungsi normal kardiorespirasi pada pasien pasca operasi,
trauma dan kondisi medis dengan membuat tekanan negatif
dalam rongga pleura.
⦿INTERVENSI
Mengurangi hipoksia
⦿ Therapy oksigen
⦿ INTERVENSI
Meningkatkan
transportasi Gas 1. transfusi darah
2. Adekuat diet
Alat Pemberian O2
⦿ Alat-alat oksigen ⦿ Alat-alat oksigen
aliran rendah : aliran tinggi
kanula nasal, adalah : masker
masker venturi, masker
sederhana, aerosol, collar
rebreather dan trakeostomi, T-
Non-rebreather. Piece, sungkup.
Humidifier
1. Kateter Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara
kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan konsentrasi 24% – 44%.

- Keuntungan
Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah
dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap.

- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%, tehnik
memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi
distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan
lebih dari 6 liter/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan
mukosa hidung, serta kateter mudah tersumbat.
Kateter nasal
2. Kanul Nasal
Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan
oksigen kontinyu dengan aliran 1 – 6 liter/mnt dengan
konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal.

- Keuntungan
Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju
pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan
kateter nasal, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih
mudah ditolerir klien dan terasa nyaman.
- Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%,
suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut,
mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat
mengiritasi selaput lendir.
Nasal Kanul
3. Sungkup Muka Sederhana
⦿ Merupakan alat pemberian oksigen kontinu atau selang
seling 5 – 8 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen 40 –
60%.
- Keuntungan
⦿ Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari
kateter atau kanula nasal, sistem humidifikasi dapat
ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang
besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi
aerosol.
- Kerugian
⦿ Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang
dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika
aliran rendah.
Simple Mask
4. Sungkup Muka dengan Kantong
Non Rebreathing
⦿ Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi
oksigen mencapai 99% dengan aliran 8 – 12
liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur
dengan udara ekspirasi
- Keuntungan :
⦿ Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi
100%, tidak mengeringkan selaput lendir.
- Kerugian
⦿ Kantong oksigen bisa terlipat.
Masker Non Reabreathing
5. Sungkup muka dengan kantong
rebreathing
⦿ konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari inhalasi oksigen
menggunakan sungkup muka sederhana yaitu 60% sampai dengan 80%
dengan aliran oksigen oksigen 8 sampai 12 liter per menit (Goodner, 2001).
⦿ Indikasi penggunaan sungkup muka rebreathing adalah pada klien dengan
kadar tekanan karbondioksida yang rendah. Udara inspirasi sebagian
tercampur dengan udara expirasi sehingga konsentrasi karbondioksida lebih
tinggi daripada sungkup sederhana.
Keuntungan inhalasi oksigen menggunakan sungkup muka dengan kantong
rebreathing:
⦿ Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana
⦿ Tidak mengeringkan selaput lendir
Kerugian inhalasi oksigen menggunakan sungkup muka dengan kantong
rebreathing:
⦿ Kantong oksigen bisa terlipat
⦿ Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran lebih rendah
Masker Rebreathing
Bahaya Pemberian Oksigen
1. Kebakaran
Oksigen bukan zat pembakar tetapi dapat memudahkan terjadinya
kebakaran, oleh karena itu klein dengan terapi pemberian oksigen harus
menghindari : Merokok, membuka alat listrik dalam area sumber oksigen,
menghindari penggunaan listrik tanpa “Ground”.

2. Keracunan Oksigen
Dapat terjadi bila terapi oksigen yang diberikan dengan konsentrasi tinggi
dalam waktu relatif lama. Keadaan ini dapat merusak struktur jaringan paru
seperti atelektasis dan kerusakan surfaktan. Akibatnya proses difusi di paru
akan terganggu.
Terima Kasih………

Anda mungkin juga menyukai