Anda di halaman 1dari 6

Soal Pretest Divisi Geriatri

Soal Essay

1. Sebutkan kriteria pasien Geriatri berdasar Permenkes 79 thn 2014 dan jelaskan
karakteristik pasien geriatri.
Jawab:
a. lansia yang memiliki satu penyakit fisik dan atau penyakit psikis (mental)
b. lansia yang memiliki memiliki satu penyakit dan mengalami gangguan akibat
penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan.

2. Jelaskan apa yang di maksud sindrom geriatri dan sebutkan secara singkat.
Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada orang tua yang dapat
mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dikaitkan dengan kecacatan. Tampilan klinis
yang tidak khas sering membuat sindrom geriatri tidak terdiagnosis. sindrom geriatri
meliputi gangguan kognitif, depresi, inkontinensia, ketergantungan fungsional, dan jatuh.
Sindrom ini dapat menyebabkan angka morbiditas yang signifikan dan keadaan yang
buruk pada usia tua yang lemah. Sindrom ini biasanya melibatkan beberapa sistem organ,
Sindrom geriatric terdiri atas 14 I 1 f :
- Immobility : Keadaan tidak bergerak atau tirah baring selama 3 hari atau lebih yang
dapat disebabkan rasa nyeri, kekakuan otot dan sendi, ketidakseimbangan, depresi
atau demensia. 

- Instability : Orang lansia mudah jatuh karena kecelakaan seperti terpeleset,


kehilangan kesadaran mendadak atau vertigo. 
- Incontinence :Lansia sering mengompol atau buang air besar karena
ketidakmampuan menahan buang air besar melalui anus. Pencegahannya dengan
latihan kegel, latihan dasar otot panggul, dan obat-obatan.
- Intellectual impairment :Gangguan intelektual dapat berupa demensia atau delirium,
gangguan mental organik yang ditandai dengan gangguan kesadaran dan atensi serta
perubahan kognitif atau gangguan persepsi yang timbul dalam jangka pendek dan
berfluktuasi. Gejalanya berupa gangguan memori jangka pendek, gangguan persepsi
(halusinasi, ilusi), gangguan proses pikir (disorientasi waktu, tempat, orang),
komunikasi tidak relevan, mengamuk, dan gangguan siklus tidur.
- Infection : Beberapa penyakit secara bersamaan dapat terjadi akibat menurunnya
imunitas tubuh terhadap infeksi.
- Impairment of hearing, vision, and smell :Gangguan pendengaran, penglihatan, dan
penciuman. Gangguan pendengaran sangat umum ditemui dapat diatasi dengan
penggunaan alat bantu. Gangguan penglihatan dapat berupa gangguan refraksi,
katarak, atau komplikasi penyakit. Penggunaan kacamata atau operasi katarak dapat
membantu mereka.
- Isolation :Lansia sering merasa terisolasi atau depresi karena kehilangan orang yang
disayangi, pasangan hidup, atau anak. Akibat diacuhkan keluarga karena merepotkan,
mereka cenderung menarik diri dari lingkungan sehingga mudah mengalami depresi.
- Inanition (malanutrisi) :Asupan makanan berkurang sekitar 25 persen pada orang
usia 40-70 tahun. Anoreksia yang terjadi pada ini dipengaruhi faktor fisiologis
(perubahan indera pengecap, pembauan, sulit mengunyah, gangguan pencernaan),
psikologis (depresi dan demensia) dan sosial (hidup dan makan sendiri) yang
berpengaruh pada nafsu makan dan asupan makanan.
- Impecunity :Penuaan membuat kemampuan tubuh dalam menyelesaikan pekerjaan
berkurang sehingga tidak dapat memberikan penghasilan. Orang yang tidak bekerja
berarti kehilangan teman bekerja sehingga interaksi sosial berkurang.
- Iatrogenic :Orang yang menderita penyakit lebih dari satu jenis membutuhkan obat
lebih banyak dan bahkan dalam jangka waktu lama sehingga dapat menimbulkan efek
samping dan interaksi dari obat-obat tersebut.
- Insomnia :Perubahan siklus tidur atau beberapa penyakit mengakibatkan insomnia.
Untuk meringankannya, hindari olahraga 3-4 jam sebelum tidur, hindari minuman
berkafein saat sore hari, batasi cairan setelah jam makan malam, serta batasi tidur
siang 30 menit atau kurang.
- Immunodeficiency :Penurunan sistem kekebalan tubuh disebabkan karena
penurunan fungsi organ tubuh sehingga dapat menimbulkan berbagai jenis penyakit.
- Impotence :Impotensi adalah ketidakmampuan melakukan aktivitas seksual akibat
gangguan organik seperti gangguan hormon, saraf, pembuluh darah, dan depresi.
- Impaction atau sulit buang air besar :Hal ini terjadi akibat kurangnya gerak fisik,
makanan rendah serat, kurang minum, akibat obat-obat tertentu, dan lain-lain.
- Frailty : keadaan dimana pasien yang rentan

3. Apa yang dimaksud Aging process dan beberapa teori proses menu
Aging Process adalah proses terjadinya proses penurunan system fisiologis dan terjadinya
peningkatan kerentanan terhadap penyakit dan kematian secara eksponensial.
Teori proses menua :
- Teori radikal bebas (Denham Harman, 1965) menyebutkan bahwa hasil produksi dari
suatu metabolism oksidatif yang sangat reaktif (radikal bebas) dapat bereaksi dengan
komponen sel termasuk protein dan DNA dan akan mengganggu fungsi dan sel itu
sendiri
- Teori Glikosilasi : proses glikosilasi nonenzimatik yang menghasilkan pertautan
glukosa-protein yang disebut sebagai advanced glycation end products (AGEs) dapat
menyebabkan penumpukan protein dan makromolekul lain yang termodifikasi
sehingga menyebabkan disfungsi pada hewan atau manusia yang menua. Protein
glikasi menunjukkan perubahan fungsional, meliputi menurunnya akitivitas enzim
dan menurunnya degradasi protein abnormal.
- Teori DNA Repair (Hart dan Setlow) : terkait erat dengan teori radikal bebas yang
sudah diuraikan di atas, karena sebagian besar radial bebas (terutama ROS) dihasilkan
melalui fosforilasi oksidatif yang terjadi di mitokondria. Mutasi DNA mitokondria
(mtDNA) dan pembentukan ROS di mitokondria saling mempengaruhi satu sama
lain, membentuk "vicious cycle" yang secara eksponensial memperbanyak kerusakan
oksidatif dan disfungsi selular, yang pada akhirnya menyebabkan kematian sel.
Mutasi mtDNA di manusia terutama terjadi setelah umur pertengahan tigapuluhan,
terakumulasi seiring pertambahan umur, dan jarang melebihi 1%. Rendahnya jumlah
mutasi mtDNA yang terakumulasi in diakibatkan proses repair yang terjadi di tingkat
mitokondria. Bukti-bukti menunjukkan gangguan repair pada kerusakan oksidatif ini
menyebabkan percepatan proses penuaan (accelerated aging). Selain itu, mutasi
mtDNA akibat gangguan repair ini juga terkait dengan munculnya keganasan,
diabetes melitus dan penyakit-penyakit neurodegeneratif.

Soal Kasus
4. Seorang wanita 82 tahun di bawa ke UGD dengan keluhan bicara meracau sejak 1 hari
yang lalu. Sejak 3 hari yang lalu pasien tidak mau makan dan malas di ajak ngobrol.
Pasien selama ini hanya berbaring di tempat tidur setelah jatuh dan mengalami patah
tulang paha kanan 6 bulan yang lalu.
Keluarga mengatakan dalam 4 bulan terakhir, sering lupa dengan keluarganya, nama
anak dan cucu lupa, buang air kecil tidak disadari. Pasien lebih sering dirumah, pasien
sering melihat ibu pasien yang sudah meninggal datang ke rumah pasien pasien juga
sering mengeluh terganggu tidurnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan data TD 90/70 mmHg, Nadi 104 x/menit, RR 24
x/menit, t 380 C. BB 45, TB 150 cm. Pemeriksaan jantung dalam batas normal.
Pemeriksaan paru ditemukan ronki pada kedua lapangan paru. Ulkus (+) di bokong
kanan, dasar otot kemerahan, pus (+), jaringan nekrotik (+).
a) Sebutkan data anamnesis (5 tambahan anamnesis) yang Saudara perlukan?
1. Adakah riwayat demam pada pasien
2. Adakah penurunan berat badan pada pasien
3. Apakah pasien dapat mengurus dirinya sendiri atau memerlukan bantuan
orang lain
4. Bagaiamana
b) Sebutkan faktor predisposisi dan pencetus pada pasien ini
Patah tulang paha 6 bulan yang lalu
c) Sebutkan komplikasi dari imobilisasi pada pasien ini?
Infeksi, pneumonia, decubitus, malnutrisi, imunodeficiency
d) Sebutkan daftar masalah pada pasien ini ?
Resiko besar delirium
Sarkopenia
Ketergantungan sedang
Inanisi
Malnutrisi
Imobilisasi
Inkontinensia
Frailty
Impairment of Vision
Impairment of Intelectual
Kronik Fracture of Femur

e) Bagaimana penalataksanaan secara holistik pada pasien ini termasuk pemeriksaan


yang dibutuhkan?
Pasien membutuhkan pemeriksaan darah lengkap yaitu hematologi rutin, ureum,
kreatinin, got, gpt, elektrolit, GDS, untuk fraktur dari pahanya pasien
membutuhkna foto Polos Femur AP/L
Pasien sebaiknya dilakukan konsultasi ke bedah ortopedi untuk dilakukan
f) Bagaimana kebutuhan nutrisi pada pasien ini dan rute pemberiannya?
Diberikan terapi :
Rute pemberian oral
BB 45 kg:
- kebutuhan energi basal sebesar 852,10 kkal,
- kebutuhan energi total 1400kkal,
- protein 1,5 gr/kgbbi/hari = 52,515 gr (15 %),
- karbohidrat 50 % = 175 gr,
- lemak 35 % = 54,4 gr,
- target medik gizi 60% ( 840 kkal)
- target cairan dengan hidrasi adekuat 1400 ml/24 jam,
- uplementasi :
- Zink 20mg/24 jam
- Vitamin B compleks 2 tablet/8 jam
- Ifalmin 2 caps/8jam
Ilustrasi menu makanan per hari
Pagi : Nasi Tim + telur/ayam/ikan/tempe (2 lauk) + sayur (hanya 1-2sendok)
Siang : Nasi Putih + telur/ayam/ikan/tempe (2 lauk) + sayur (hanya 1-2 sendok)
Malam : Nasi Putih + telur/ayam/ikan/tempe (2 lauk) + sayur (hanya 1-2 sendok)
Makanan selingan : Jus buah 200cc + Peptisol 2x 150kkal

g) Apa edukasi kepada keluarga saat sudah dibolehkan rawat jalan/discharge


planning?
-Pola diet seperti takaran yang telah diberikan di Rumah Sakit dengan komposisi
yang lengkap.
-Edukasi keluarga untuk menyiapkan dan memberikan obat sesuai dosis yang
diberikan dokter
-Memperhatikan jumlah cairan yang masuk, disesuikan dengan jumlah kemih
pasien, disarankan untuk memiliki catatan berkemih.
-Mobilisasi pasien secara bertahap dan latihan lingkup gerak sendi sesuai anjuran
fisioterapis dari Rehab Medik dengan pengawasan anak / pelaku perawat
-Menjaga hygiene kulit dengan menjaga lipatan kulit agar tetap kering.
-Psikoterapi suportif dan Reorientasi
-Meningkatkan pemahaman spiritual pasien
-Untuk lingkungan rumah disarankan pasien beraktifitas disekitar lokasi lantai
yang rata. Membereskan barang-barang yang tidak terpakai untuk mencegah
risiko terjatuh. Memberi penerangan pada bagian rumah yang gelap.
-Edukasi untuk melakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala dan kontrol
teratur.
-Edukasi keluarga mengenai risiko tinggi pasien untuk terkena infeksi sehingga
perlu membatasi orang yang berkunjung ke rumah, menjaga kebersihan rumah
termasuk ventilasi.
-Segera menghubungi dokter jika terdapat keluhan pada pasien / hal serius yang
membutuhkan penanganan segera.

Anda mungkin juga menyukai