Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Memperhatikan kodrat manusia sebagai mahluk sosial, maka sudah menjadi
keniscayaan bahwa setiap manusia tidak akan bisa hidup secara normal tanpa
berinteraksi dan tentunya membutuhkan bantuan orang lain. Dengan kata lain, setiap
manusia pasti mendambakan situasi bahwa dirinya memperoleh pengakuan dan
penerimaan yang baik dari orang lain di sekitarnya. Untuk itulah setiap manusia
perlu mengembangkan empati dan nilai-nilai moral yang baik dalam hidup
berdampingan dengan orang lain sejak usia dini. Karena itu perhatian terhadap
perkembangan nilai agama dan nilai moral anak usia dini perlu menjadi salah satu
aspek yang mendapat pengkondisian secara baik. Hal tersebut salah satunya dapat
diupayakan melalui koordinasi yang intensif antara para pendidik PAUD dengan
pihak keluarga (orang tua) agar terjadi kesamaan visi dan strategi pengembangan
nilai-nilai agama dan moral (NAM) anak usia dini yang sejalan dan saling
menguatkan antara keluarga dan pihak sekolah sebagai institusi Pendidikan Anak
Usia Dini.
Menyinggung masalah koordinasi antara pihak sekolah dan keluarga dalam
mendukung terjadinya perkembangan nilai-nilai agama dan moral (NAM) anak usia
dini secara positif, maka semua pihak harus mau saling membuka mindset dan
kesadaran kolektif masing-masing. Kesadaran kolektif dalam hal ini dimaknai
sebagai sebuah pemahaman bahwa tanggungjawab perkembangan nilai agama dan
moral anak tidak boleh semata-mata dilimpahkan kepada pihak sekolah (pendidik
PAUD) saja. Akan tetapi, semua pihak termasuk keluarga dan lingkungan
masyarakat juga harus menyadari bahwa intensitas keberadaan anak usia dini
tersebut lebih banyak dengan keluarga dan lingkungannya jika dibandingkan durasi
waktu anak di sekolah. Dengan demikian, penyamaan visi dan strategi
pengembangan nilai-nilai agama dan moral yang diterapkan pada anak usia dini, baik
di keluarga dan di sekolah menjadi satu hal yang sangat penting.
Praktek-praktek penerapan strategi pengembangan nilai agama dan moral
anak usia dini di setiap sekolah akan sangat beragam antara satu Lembaga dengan

1
Lembaga PAUD lainnya. Hal ini tentu akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik
semua entitas yang ada dalam sebuah Lembaga PAUD. Misalnya, wawasan dan
kecakapan guru atau pendidik PAUD dalam memetakan karakteristik dan latar
belakang setiap anak didiknya. Kemudian kemampuan para pendidik PAUD untuk
menyusun instrument dan indikator penilaian yang menjadi alat pantau
perkembangan nilai agama dan moral anak-anak usia dini tersebut. Hal tersebut
sangat penting, mengingat setiap anak adalah pribadi-pribadi yang unik, yang
tentunya menghendaki treatment pembelajaran dan pengkondisian yang berbeda satu
dengan lainnya. Terkait dengan wawasan dan pengetahuan pendidik PAUD dari sisi
kecakapan pedagogis, khususnya dalam hal perbendaharaan strategi pengembangan
dan penilaian perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini, maka faktor jam
terbang atau faktor pengalaman menjadi satu hal yang sangat menentukan kualitas
treatment pengembangan nilai agama dan moral di lembaga PAUD yang
bersangkutan. Untuk itulah spirit kemauan untuk belajar secara berkelanjutan (long
life learning spirit) dari para stakeholder PAUD (termasuk guru PAUD dan orang
tua), dan juga sharing pengalaman atau praktek baik yang sudah terbukti berhasil
baik di lembaga-lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (KB atau TK) perlu dilakukan
secara intensif. Khusunya bagi para colon pendidik PAUD (mahasiswa PG PAUD)
agar dapat menjadi sebuah pengayaan perbendaharaan wawasan dan juga refleksi
kritis terhadap ilmu-ilmu pendidikan yang didapatkan di bangku kuliah, yang
disandingkan dengan pengalaman-pengalaman empiris praktek pembelajaran di
Lembaga-lembaga PAUD.
Refleksi kritis terhadap teori-teori pengembangan nilai agama dan moral
(NAM) anak usia dini di bangku kuliah (STAHN Mpu Kuturan Singaraja)
merupakan satu hal yang sangat penting. Karena hal tersebut dapat memberikan
landasan pemahaman yang kuat, dimana sebuah teori pengembangan dan penilaian
perkembangan nilai agama dan moral anak usia dini (AUD) akan diverifikasi
relevansinya oleh praktek-praktek pembelajaran di lembaga PAUD. Dan proses
tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan observasi dan wawancara mendalam
dengan para pendidik atau guru PAUD untuk mendapatkan argumentasi dan
penjelasan utuh tentang mengapa strategi pengembangan dan penilaian
perkembangan nilai agama dan moral anak dilakukan dengan cara-cara tertentu. Hal

2
itulah yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan paper mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran dengan topik instrument penilaian perkembangan nilai agama dan
moral pada anak usia dini ini.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dapat disarikan dalam Paper dengan
Topik Instrumen Penilaian Perkembangan Nilai Agama dan Moral Pada Anak Usia
Dini ini, meliputi:
1. Bagaimanakah gambaran umum konsep perkembangan nilai agama dan moral
pada anak usia dini?
2. Apa saja yang menjadi indikator utama penilaian perkembangan nilai agama dan
moral pada anak usia dini?
3. Bagaimanakan bentuk-bentuk instrument penilaian perkembangan nilai agama
dan moral pada anak usia dini?

C. Tujuan Penyusunan Paper


Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penyusunan Paper ini, meliputi :
1. Memperoleh gambaran umum konsep perkembangan nilai agama dan moral pada
anak usia dini.
2. Memperoleh deskripsi ringkas indikator utama penilaian perkembangan nilai
agama dan moral pada anak usia dini.
3. Memperoleh gambaran ringkas mengenai bentuk-bentuk instrument penilaian
perkembangan nilai agama dan moral pada anak usia dini.

D. Manfaat Paper
Adapun manfaat yang diperoleh dari penyusunan Paper ini, meliputi :
1. Manfaat Bagi Mahasiswa.
a. Penulisan Paper ini dapat menjadi wahana untuk melatih kemampuan
menyusun gagasan-gagasan pemikiran dari berbagai literatur.
b. Penyusunan Paper ini dapat menjadi salah satu aspek pertimbangan
penilaian dari dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.

2. Manfaat Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah.


a. Memperoleh gambaran kemampuan mahasiswa dalam memahami materi

3
kuliah yang diberikan sebagai tugas belajar mandiri.
b. Memperoleh gambaran perspektif yang lebih beragam terkait pendekatan
pemahaman dan penyajian tulisan yang disusun oleh para mahasiswa.

3. Manfaat Bagi Para Pembaca


a. Memperkaya perbendaharaan wawasan terkait substansi-substansi penting
yang perlu menjadi perhatian terkait Strategi Pengembangan dan Penilaian
Perkembangan Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini (AUD).
b. Memperoleh tambahan perspektif pemahaman yang lebih variatif melalui
sajian pembahasan dalam Paper dengan Topik Instrumen Penilaian
Perkembangan Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini ini.

Anda mungkin juga menyukai