Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH STRATEGI PENGEMBANGAN III

(SOSIAL-EMOSIONAL DAN NILAI AGAMA)

Laporan Kunjungan Sekolah Pada :

TK SWASTI KARYA DESA MEGATI - SELEMADEG TIMUR


KABUPATEN TABANAN - BALI

Disusun Oleh :

NI MADE SUMAWATI ASIH


NIM. 1911041019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU


PAUD JURUSAN DHARMA ACARYA
STAH NEGERI MPU KUTURAN SINGARAJA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Om Suastiastu.
Puja syukur kami haturkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat
limpahan asung kerta waranugraha-Nya kegiatan penyusunan tugas laporan kunjungan
sekolah dari mata kuliah Strategi Pengembangan III (Sosial-Emosional dan Nilai Agama-
Moral) ini dapat mencapai tahap penyelesaian. Adapun substansi penting yang disajikan
dalam laporan kunjungan sekolah ini meliputi: (a) Profil Lembaga PAUD yang menjadi
Sasaran kegiatan Observasi; (b) Strategi pengembangan aspek Sosial Emosional Anak di
Lembaga PAUD tersebut; dan (c) Instrumen Penilaian Perkembangan aspek Sosial
Emosional Anak di Lembaga PAUD tersebut.
Keberhasilan penyusunan laporan kegiatan kunjungan sekolah ini tidak terlepas
dari dukungan berbagai pihak, yaitu :
1. Ibu Ni Made Darsini, S.Pd, selaku Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak Swasti
Karya Megati, yang telah memberikan ijin dan segala informasi terkait penyusunan
laporan kunjungan sekolah ini.
2. Ibu Ni Wayan Trisna Dewi, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi
Pengembangan III atas sharing informasi dan literatur terkait tugas penyusunan
laporan kunjungan sekolah ini.
3. Rekan-rekan mahasiswa PG PAUD STAH Negeri Mpu Kuturan Singaraja
Angkatan 2019 atas solidaritas dan kekompakannya selama perkuliahan ini.
4. Semua pihak yang turut berkontribusi pada kegiatan kunjungan sekolah dan
penyusunan laporannya, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menghaturkan rasa terima kasih yang sedalam-
dalamnya. Penulis sangat menyadari keterbatasan wawasan dan kemampuan penyajian
yang dimiliki, karena itu adanya masukan dan kritik konstruktif dari berbagai pihak, guna
perbaikan penyusunan karya- karya serupa di masa-masa mendatang sangat diharapkan.
Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat menjadi literatur tambahan bagi
para pembaca dan para pemerhati isu perkembangan anak usia dini (AUD) pada
khususnya. Semoga sajian laporan ini dapat memberi manfaat posisif bagi semua pihak.

Om Shanti Shanti Shanti Om.

Tabanan, 4 Nopember 2021


Penulis

Ni Made Sumawati Asih

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................... ............................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................... .................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

BAB III SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 7


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kecakapan sosial emosional merupakan sebuah modal dasar bagi seorang anak
untuk bergaul dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Dengan kata lain, baik atau
buruknya kualitas kecakapan social emosional akan sangat mempengaruhi penerimaan
kelompok masyarakat di sekitarnya terhadap individu (anak) yang bersangkutan.
Karena kodrat manusia sebagai mahluk social, bahwa setiap manusia pasti
membutuhkan bantuan orang lain di sekitarnya. Karena itu perhatian terhadap
perkembangan social-emosional sejak anak usia dini perlu menjadi salah satu aspek
yang mendapat jaminan kualitas pengembangan secara baik. Dimana salah satu cara
untuk mengkondisikannya adalah melalui perbaikan mutu proses pembelajaran di
Lembaga PAUD secara terpola dan secara periodik.
Dengan control atau supervise program pembelajaran di Lembaga PAUD,
maka praktek penerapan strategi pengembangan social emosional anak di setiap
sekolah akan dapat dikondisikan secara positif. Meskipun hal tersebut tentu akan
sangat dipengaruhi oleh perbendaharaan wawasan dan kecakapan para pendidik
PAUD dalam memetakan kontekstualisasi kebutuhan setiap anak didiknya. Hal ini
dapat dipahami dengan pemikiran bahwa setiap anak adalah pribadi-pribadi yang
majemuk, dimana konsekuensi logisnya akan diperlukan pendekatan pembelajaran
yang berbeda satu dengan lainnya.
Terkait dengan kecakapan, wawasan dan pengetahuan pendidik PAUD dalam
hal perbendaharaan strategi pengembangan social-emosional maka faktor pengalaman
menghadapi karakteristik peserta didik dan dukungan media pembelajaran menjadi
satu hal yang sangat menentukan kualitas proses pengembangan aspek sosial-
emosional di suatu Lembaga PAUD. Maka dalam rangka memberikan wawasan bagi
para calon guru PAUD (mahasiswa PG PAUD) atau pun guru PAUD pemula untuk
menimba pengalaman dari Lembaga PAUD secara langsung di kelas-kelas PAUD. Hal
itu dapat menjadi wahana studi perbandingan terhadap ilmu-ilmu pendidikan yang
didapatkan di bangku kuliah dengan praktek pembelajaran di lembaga PAUD.

1
Dengan melihat dan mengalami langsung pengalaman praktek pembelajaran
PAUD dalam konteks pengembangan aspek social emosional, maka mereka akan
memiliki landasan pemahaman yang kuat. Dimana sebuah teori-teori strategi
pengembangan social-emosional anak yang diperoleh di bangku kuliah akan
disandingkan dengan praktek-praktek pembelajaran yang diterapkan di lembaga
PAUD. Dalam rangka memfasilitasi proses itulah, maka penugasan melakukan
observasi praktek pembelajaran di Lembaga PAUD perlu diberikan kepada mahasiswa
calon guru PAUD. Hal tersebut dalam rangka mendapatkan argumentasi tentang
mengapa pengembangan social-emosional anak dilakukan dengan strategi-strategi
tertentu.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dapat disarikan dalam laporan kunjungan
sekolah ini, meliputi :
1. Seperti apa gambaran profil lembaga PAUD yang menjadi sasaran objek observasi
pengembangan social-emosional anak usia dini?
2. Strategi apa saja yang diterapkan dalam pengembangan social-emosional AUD di
lembaga yang bersangkutan?
3. Apa saja instrument penilaian yang diterapkan dalam memantau perkembangan
social-emosional AUD di lembaga tersebut?

C. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penyusunan laporan kunjungan
sekolah ini, meliputi :
1. Memperoleh gambaran profil lembaga pendidikan anak usia dini yang dijadikan
objek observasi pengembangan social-emosional AUD.
2. Memperoleh data identifikasi terkait strategi pengembangan social-emosional
AUD yang diterapkan di lembaga PAUD tersebut.
3. Memperoleh gambaran tentang instrument dan Teknik penilaian yang digunakan
dalam memantau perkembangan social-emosional AUD yang diterapkan di
lembaga PAUD tersebut.

2
D. Manfaat Laporan
Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan laporan kunjungan
sekolah atau Lembaga PAUD ini, meliputi :
1. Manfaat Bagi Mahasiswa.
a. Penulisan laporan ini dapat menjadi ajang melatih kemampuan menyajikan
gagasan-gagasan pemikiran dan pemahaman konseptual mahasiswa.
b. Penyusunan makalah ini dapat menjadi salah satu indicator penilaian dari
dosen pengampu mata kuliah Strategi Perkembangan III.

2. Manfaat Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah.


a. Memperoleh peta kemampuan mahasiswa dalam memahami materi kuliah
yang diberikannya.
b. Memperoleh sudut pandang yang lebih beragam ditinjau dari pola penyajian
tulisan yang disusun oleh para mahasiswa.
3. Manfaat Bagi Para Pembaca
a. Menambah wawasan para pembaca terkait Strategi Pengembangan Aspek
Sosial Emosional Anak Usia Dini (AUD).
b. Memperoleh tambahan perspektif pemahaman yang lebih variatif melalui
sajian laporan kunjungan ke Lembaga PAUD ini.

3
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Lembaga


Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi sasaran
kegiatan observasi ini adalah TK Swasti Karya Megati, yang beralamat di Jl.
Sahadewa No. 1 Megati Kelod, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur,
Kabupaten Tabanan, Propinsi Bali. Nama Kepala Sekolahnya adalah Ibu Ni Made
Darsini, S.Pd. Jumlah tenaga pendidik di TK Swasti Karya adalah 3 Orang, dan 1
Kepala sekolah juga merangkap sebagai tenaga pendidik.

B. Strategi Pengembangan Aspek Sosial Emosional AUD di TK Swasti Karya.


Berdasarkan data hasil observasi kegiatan pembelajaran di TK Swasti Karya,
strategi pengembangan aspek social emosional anak PAUD-TK tersebut,
meliputi :
1. Kegiatan wewarnai gambar bersama-sama, dimana dalam kegiatan
berkelompok tersebut anak-anak dapat saling berkomunikasi dan saling
meminjam krayon.

Foto Kegiatan Mewarnai Bersama Siswa TK Swasti Karya Megati

4
2. Kegiatan mencetak bentuk secara berkelompok, dimana dalam kegiatan
tersebut anak-anak dapat berkompromi dan mengantre giliran mencoba
mencetak bentuk dari bahan pasir atau serbuk cetak bentuk.

Kegiatan Mencetak Bentuk Secara Berkelompok Siswa TK Swasti Karya Megati

3. Kegiatan bermain alat permainan edukatif (APE) di luar ruangan (outdoor),


dimana dalam kegiatan tersebut anak-anak belajar mengantre giliran
mencoba APE seperti prosotan, ayunan dan jungkat-jangkit.

Kegiatan Bermain APE di Luar Ruangan (Outdoor)Siswa TK Swasti Karya Megati

5
4. Kegiatan melipat kertas (origami) secara berkelompok, dimana anak-anak
dapat saling memamerkan hasil lipatan kertasnya dan saling mengajarkan
cara membuat seni lipatan kertas yang mereka kuasai antara satu anak ke
anak yang lainnya.

Kegiatan Melipat Kertas (Origami) Secara Berkelompok Siswa TK Swasti Karya Megati

C. Jenis Instrumen dan Teknik Penilaian Perkembangan Sosial Emosional


AUD yang digunakan di TK Swasti Karya Megati.

Instrumen yang digunakan untuk menilai perkembangan aspek sosial


emosional anak meliputi: (a) pedoman observasi unjuk kerja, (b) catatan
anekdot, dan (c) penilaian portofolio hasil karya.

6
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
1. Laporan kunjungan sekolah ke lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini
disusun berdasarkan hasil observasi di TK Swasti Karya Megati, yang beralamat di
Jl. Sahadewa No. 1 Megati kelod, Desa Megati, Kec. Selemadeg Timur, Kabupaten
Tabanan - Bali.
2. Berdasarkan data hasil observasi kegiatan pembelajaran di TK Swasti Karya, strategi
pengembangan aspek social emosional anak PAUD-TK tersebut, meliputi:
a. Kegiatan wewarnai gambar bersama-sama, dimana dalam kegiatan berkelompok
tersebut anak-anak dapat saling berkomunikasi dan saling meminjam krayon.
b. Kegiatan mencetak bentuk secara berkelompok, dimana dalam kegiatan tersebut
anak-anak dapat berkompromi dan mengantre giliran mencoba mencetak bentuk
dari bahan pasir atau serbuk cetak bentuk.
c. Kegiatan melipat kertas (origami) secara berkelompok, dimana anak-anak dapat
saling memamerkan hasil lipatan kertasnya dan saling mengajarkan cara membuat
seni lipatan kertas yang mereka kuasai antara satu anak ke anak yang lainnya.
d. Kegiatan bermain alat permainan edukatif (APE) di luar ruangan (outdoor),
dimana dalam kegiatan tersebut anak-anak belajar mengantre giliran mencoba
APE seperti prosotan, ayunan dan jungkat-jangkit.
3. Instrumen yang digunakan untuk menilai perkembangan aspek sosial emosional anak
meliputi: (a) pedoman observasi unjuk kerja, (b) catatan anekdot, dan (c) penilaian
portofolio hasil karya.

B. Saran – Saran
1. Bagi guru PAUD-TK dan orang tua, agar memperhatikan tingkat perkembangan
social-emosional anak dalam memberikan latihan atau rangsangan dalam rangka
mengembangkan kemampuan social-emosional, agar tidak mengakibatkan
keterlambatan kemampuan social-emosional pada anaknya kelak.
2. Bagi guru PAUD-TK dan Orang tua, agar senantiasa memperhatikan aspek : (a)
kesiapan belajar, (b) kesempatan belajar, (c) kesempatan berpraktik/latihan, (d)
adanya model atau pemberi contoh yang benar, (e) pemberian bimbingan; dan (f)
pemberian motivasi yang proporsional agar proses tumbuh kembang anaknya dapat
berlangsung secara baik dan optimal di semua aspeknya.
7
8

Anda mungkin juga menyukai