LOKASI SEKOLAH:
Disusun Oleh :
1
Dengan melihat dan mengalami langsung pengalaman praktek pembelajaran
PAUD dalam konteks pengembangan aspek sosial emosional, maka mereka akan
memiliki landasan pemahaman yang kuat. Dimana sebuah teori-teori strategi
pengembangan sosial-emosional anak yang diperoleh di bangku kuliah akan
disandingkan dengan praktek-praktek pembelajaran yang diterapkan di lembaga
PAUD. Dalam rangka memfasilitasi proses itulah, maka penugasan melakukan
observasi praktek pembelajaran di Lembaga PAUD perlu diberikan kepada mahasiswa
calon guru PAUD. Hal tersebut dalam rangka mendapatkan argumentasi tentang
mengapa pengembangan sosial-emosional anak dilakukan dengan strategi-strategi
tertentu.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dapat disarikan dalam laporan kunjungan
sekolah ini, meliputi :
1. Bagaimanakan gambaran profil lembaga PAUD yang menjadi sasaran objek
observasi pengembangan sosial-emosional anak usia dini?
2. Seperti apa strategi yang diterapkan dalam pengembangan sosial-emosional AUD
di lembaga yang bersangkutan?
3. Instrument dan Teknik penilaian apa saja yang diterapkan dalam memantau
perkembangan sosial-emosional AUD di lembaga tersebut?
C. Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui penyusunan laporan kunjungan
sekolah ini, meliputi :
1. Memperoleh gambaran profil lembaga pendidikan anak usia dini yang dijadikan
objek observasi pengembangan sosial-emosional AUD.
2. Memperoleh data strategi pengembangan sosial-emosional AUD yang diterapkan
di lembaga PAUD tersebut.
3. Memperoleh gambaran tentang instrument dan teknik penilaian yang digunakan
dalam memantau perkembangan sosial-emosional AUD yang diterapkan di
lembaga PAUD tersebut.
2
D. Manfaat Laporan
Beberapa manfaat yang akan diperoleh dari penyusunan laporan kunjungan
sekolah atau Lembaga PAUD ini, meliputi :
1. Manfaat Bagi Mahasiswa.
a. Penulisan laporan ini dapat menjadi ajang melatih kemampuan menyajikan
gagasan-gagasan pemikiran dan pemahaman konseptual mahasiswa.
b. Penyusunan makalah ini dapat menjadi salah satu indicator penilaian dari
dosen pengampu mata kuliah Strategi Perkembangan III.
3
BAB II
DATA DAN PEMBAHASAN
Foto Kegiatan Menjiplak Bentuk Secara Berkelompok Siswa KB Swasti Karya Megati
4
2. Kegiatan bermain alat permainan edukatif (APE) di luar ruangan (outdoor),
dimana dalam kegiatan tersebut anak-anak belajar mengantre giliran
mencoba APE seperti prosotan, ayunan dan jungkat-jangkit.
Kegiatan Bermain APE di Luar Ruangan (Outdoor) Siswa KB Swasti Karya Megati
5
4. Kegiatan Mengantre Mencuci Tangan di Wastafel, dimana melalui kegiatan
mencuci tangan ini anak belajar bersabar dan mengantre giliran
menggunakan wastafel dengan rekan-rekannya.
Kegiatan Menggunakan Wastafel Secara Bergiliran bagi Siswa KB Swasti Karya Megati
6
C. Jenis Instrumen dan Teknik Penilaian Perkembangan Sosial Emosional
AUD yang digunakan di KB Swasti Karya Megati.
7
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi tempat kegiatan
observasi dalam kegiatan kunjungan sekolah ini adalah Kelompok Bermain (KB)
Swasti Karya Megati, yang beralamat di Jl. Sahadewa No. 1 Megati kelod, Desa
Megati, Kec. Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan - Bali.
2. Berdasarkan data hasil observasi kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain (KB)
Swasti Karya, strategi pengembangan aspek social emosional anak PAUD tersebut,
meliputi:
a. Kegiatan menjiplak bentuk secara berkelompok, dimana dalam kegiatan
berkelompok tersebut anak-anak dapat saling berkomunikasi dan saling
mencermati hasil jiplakan mereka masing-masing.
b. Kegiatan meronce manik-manik secara berkelompok, dimana dalam kegiatan
tersebut anak-anak dapat berkompromi dan mengantre giliran mencoba mencetak
bentuk dari bahan pasir atau serbuk cetak bentuk.
c. Kegiatan bermain alat permainan edukatif (APE) di luar ruangan (outdoor),
dimana dalam kegiatan tersebut anak-anak belajar mengantre giliran mencoba
APE seperti ayunan, prosotan dan jungkat-jangkit.
d. Kegiatan Mengantre Mencuci Tangan di Wastafel, dimana melalui kegiatan
mencuci tangan ini anak belajar bersabar dan mengantre giliran menggunakan
wastafel dengan rekan-rekannya
e. Kegiatan Bermain Lego Secara Berkelompok, dimana melalui kegiatan bermain
Lego Secara berkelompok ini anak belajar berkompromi dengan rekannya dan
mengantre giliran menggunakan Lego dengan rekannya.
3. Instrumen yang digunakan untuk menilai perkembangan aspek sosial emosional anak
meliputi: (a) pedoman observasi unjuk kerja, (b) catatan anekdot, dan (c) penilaian
portofolio hasil karya.
B. Saran – Saran
1. Bagi guru PAUD-TK dan orang tua, agar memperhatikan tingkat perkembangan
social-emosional anak dalam memberikan latihan atau rangsangan dalam rangka
mengembangkan kemampuan social-emosional, agar tidak mengakibatkan
keterlambatan kemampuan social-emosional pada anaknya kelak.
8
2. Bagi guru PAUD-TK dan Orang tua, agar senantiasa memperhatikan aspek : (a)
kesiapan belajar, (b) kesempatan belajar, (c) kesempatan berpraktik/latihan, (d)
adanya model atau pemberi contoh yang benar, (e) pemberian bimbingan; dan (f)
pemberian motivasi yang proporsional agar proses tumbuh kembang anaknya dapat
berlangsung secara baik dan optimal di semua aspeknya.