Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,

jenis anemia dan pengobatannya relatif mudah, bahkan murah.Anemia pada

kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai

kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar

terhadap kualitas sumber daya manusia.

Wiknjosastro (2005) menyatakan bahwa kematian ibu dapat

digolongkan pada kematian obstetrik langsung dan kematian obstetrik tidak

langsung. Kematian obstetrik tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau

komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan atau persalinan seperti

hipertensi, penyakit jantung, diabetes melitus, malaria dan anemia.

Berdasarkan data dari WHO prevalensi anemia defisiensi zat besi pada

wanita hamil justru meningkat sampai sebesar 55%, yang menyengsarakan

sekitar 44% wanita di seluruh negara sedang berkembang.

Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung di negara sedang

berkembang seperti di negara – negara ASEAN ketimbang negara yang sudah

maju, 36% dari perkiraan populasi 3.800 juta orang di negara sedang

berkembang menderita anemia sejenis ini, sedangkan prevalensi di negara

maju hanya sekitar 8% dari perkiraan populasi 1.200 juta orang (Arisman,

2004).

Di Indonesia anemia defisiensi zat besi masih merupakan suatu masalah

yang memerlukan perhatian khusus, dampak kekurangan zat besi pada wanita
hamil dapat diamati dari besarnya angka kesakitan dan kematian maternal.

Tantangan untuk menurunkan propersi anemia pada ibu hamil di Indonesia

berdasarkan Riskesdes terdapat 37,1% yang menderita anemi,dengan propersi

yang hampir sama antara dikawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan

(37,8%)(www.kesehatanibu..depkes.go.id) diakses tanggal 17 Desember 2013.

Hasil survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN)

dan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2007 AKI di Indonesia

masih mencapai 228/100.000 kelahiran hidup dan survei yang sama tahun

pada tahun 2012 malah melonjak AKI dengan angka kejadian mencapai

359/100.000 kelahiran hidup. Adapun penyebab langsung kematian pada ibu

adalah perdarahan sebesar 28%, preeklampsi dan eklampsi 24%, infeksi

sebesar 11% dan aborsi tidak aman sebesar 5%. Hal ini masih jauh dari target

yang diharapkan pada tahun 2015 yaitu sebesar 102/100.000 kelahiran hidup

(www.kalyanamitra.or.id)diakses tanggal 27 September 2013.

Hasil yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan

diketahui jumlah kejadian anemia pada ibu hamil tahun 2008 yang memiliki

kadar Hb < 8 gr% sebanyak 1613 orang. Jumlah penderita anemia tertinggi

masih di Kabupaten Jeneponto yaitu sebanyak 313 orang (19.40 %).

Kabupaten dengan jumlah penderita anemia terendah adalah kabupaten Luwu

Timur yaitu sebanyak 2 orang (0.12%). Di kota Makassar sebanyak 101

orang (0.12%) (Profil Dinkes Propinsi Sulawesi Selatan, 2008).


Berdasarkan data yang diperoleh dari Poskeskel Tompotikka Kota

Palopo pada Januari - Februari Tahun 2018, jumlah ibu hamil yang mengalami

anemia sebanyak 50 orang.

Sehubungan dengan menurunnya kejadian anemia yang ditemukan,

penulis termotivasi untuk membahas lebih lanjut melalui laporan pengkajian

ini dengan judul Laporan Pengkajian Kasus Pada Ny “M” Dengan Anemia

ringan Di Puskeskel Tompotikka kota Palopo 15 februari 2018

B. Rumusan Masalah

Adapun dalam laporan pengkajian ini adalah, bagaimana pengkajian

kasus pada Ny ”M” dengan Anemia Ringan di Poskeskel Tompotikka Palopo

dengan pendekatan SOAP ?

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui pendekatan laporan pengkajian kasus pada Ny

“M” dengan Anemia ringan dalam bentuk SOAP di Poskeskel

Tompotikka Palopo 15 februari 2018.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui data Subjektif kasus pada Ny “M” dengan

Anemia ringan di Puskeskel Tompotikka 15 Februarii 2018.

b. Untuk mengetahui data Objektif kasus pada Ny “M” dengan Anemia

ringan di Poskeskel Tompotikka 15 Februari 2018.

c. Untuk mengetahui Analisis kasus pada Ny “M” dengan Anemia

ringan di Poskeskel Tompotikka 15 Februari 2018.


d. Untuk mengetahui Penatalaksanaan kasus pada Ny “M” dengan

Anemia ringan di Poskeskel Tompotikka 15 Februari 2018.


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

Kehamilan adalah proses yang diawali oleh pertemuan sel telur (ovum)

dengan sel mani (spermatozoa) dimana sebelum terjadi persenyawaan ovum

dan spermatotozoom telah mengalami proses pematangan terlebih dahulu baik

dari wujud maupun jumlah kromoson (Winkjosastro, 2005).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dimana

hal ini berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9bulan 7 hari) dihitung

dari hari pertama haid terakhir.

Usia kehamilan, dimana 28 minggu dengan berat janin 1000 g bila

berakhir disebut keguguran, 29-36 minggu bila terjadi persalinan disebut

prematuritas, 37-42 minggu disebut aterm, kehamilan >42 minggu disebut

kehamilan lewat waktu atau serotinus (Manuaba, 2010).

Kehamilan dibagi atas III Trimester, I mulai dari konsepsi sampai 14

minggu, II dimulai dari 14-28 minggu, III dimulai dari 28-40 minggu

(Saifuddin, 2002).

Diagnosa kehamilan didasarkan atas gejala dan tanda tertentu yang

diperoleh melalui riwayat dan ditemukan pada pemeriksaan, serta pada hasil

uji laboratorium.

Perubahan Fisiologi Dalam Kehamilan, uterus akan membesar pada

bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesterone yang

kadarnya meningkat.Berat uterus normal ± 30 gram dan pada akhir kehamilan

beratnya mencapai 1000 gram. Adanya hipertrofi ismus uteri pada triwulan
pertama membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak, hal ini dikenal

dengan tanda hegar, Servikmengalami perubahan karena pengaruh hormon

Estrogen.

serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat dari pada jaringan

otot, jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar

Estrogen meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi

serviks menjadi lunak.

vagina dan vulva mengalami perubahan akibat hormon estrogen.

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih

merah, agak kebiru- biruan (livide), yang disebut tanda Chadwick.

Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon estrogen,

progesteron dan somatomammatropin, yang menimbulkan hipertrofi system

alveoli, perubahan dalam sel- sel asinus yang dipersiapkan untuk laktasi. Pada

areola mammae terjadi hiperpigmentasi. Dan pada puting susu dapat keluar

cairan berwarna putih agak jernih, yang disebut kolostrum (susu jolong).

Sirkulasi Darah, volume darah dalam kehamilan bertambah secara

fisiologis dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia, penambahan

ini kira – kira sebanyak 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu, diikuti

dengan cardiac out put yang meninggi kira – kira 30%, meskipun ada

peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan

volume plasma jauh lebih besar, sehingga konsentrasi Hemoglobin dalam

darah menjadi lebih rendah. Jumlah leukosit meningkat sampai 10.000/ ml,

begitupun dengan produksi trombosit.


Sistem Respirasi, seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya

tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan nafas pendek.

Saluran Pencernaan, Pada bulan – bulan pertama kehamilan terdapat

perasaan enek (nausea). Mungkin ini akibat kadar Hormon Estrogen yang

meningkat.

Kulit, terdapat deposit pigmen dan hyperpigmentasi alat – alat tertentu

seperti pada muka (kloasma garavidarum), payudara (putting dan areola),

abdomen (linea nigra dan striae) yang disebabkan oleh pengaruh

melanophorestimulating hormone (MSH) yang meningkat.

Perubahan Psikologi Dalam Kehamilan, trimester I: Penurunan

kemauan seksual karena lelah dan mual, Perubahan emosi ( suasana hati )

mungkin lebih kelihatan, mulai dari kegembiraan menjadi hamil sampai

depresi karena letih, khawatir dan sakit, Ibu mulai berfikir lebih banyak

mengenai bayi dan kesejahteraannya, Kesadaran mengenai perubahan bentuk

tubuh mulai meningkat.

Trimester II, Pada bulan kelima kehamilan terasa nyata karena janin

sudah mulai bergerak, perubahan emosi mulai berkurang tapi kadang – kadang

masih mudah tersinggung, pada saat ini perhatian sudah tertuju kepada janin

dan banyak memikirkan apakah bayi akan dilahirkan sehat, rasa cemas akan

meningkat sejalan dengan usia kehamilan.

Trimester III, pada trimester ini disebut juga dengan periode

menunggu dan waspada, sebab pada saat ini ibu merasa tidak sabar
menunggubulan terakhir kehamilan biasanya terasa gembira bercampur takut

karena kelahiran telah dekat.(Salmah, 2006).

B. Tinjauan Tentang Kehamilan Anemia

1. Pengertian Anemia

Secara umum anemia adalah turunnya kadar Hemoglobin kurang

dari 12,0 gr/100 ml darah pada wanita yang tidak hamil dan kurang dari

10,0 gr/100 ml darah pada wanita hamil. Anemia yang terkait dengan

kehamilan adalah anemia defisiensi zat besi, hampir 95%. (Varney

Helen, 2011).

Anemia adalah menurunnya kemampuan darah untuk mengikat

oksigen yang dapat disebabkan oleh menurunnya jumlah sel darah

merah,berkurangnya konsentrasi haemoglobin atau kombinasi antara

keduanya.(Myles Text Book For Midwifes p.346).

Anemia adalah kekurangan baik jumlah maupun konsentrasi dari

sel darah merah untuk mengikat oksigen akan menurun. (Mayes’

Midwifery a Textbook For Midwifes p. 289)

2. Diagnosa Anemia Kehamilan

Diagnosa anemia dalam kehamilan dapat diketahui dengan

melakukan:

a) Anamnese

Hasil anamnese diketahui keluhan seperti cepat lelah, mata

berkunang – kunang, sering pusing, nafsu makan berkurang,

emesis bertambah (Manuaba, 2010).


b) Pemeriksaan fisik.

Melalui pemeriksaan inspeksi dan palpasi muka terlihat pucat,

selain itu kepucatan bisa juga diperiksa pada telapak tangan dan

kuku jari tangan dan kaki, serta konjungtiva palpebra (Arisman,

147).

c) Pemeriksaan Laboratorium

Pemerikasaan laboratorium yang dilakukan adalah penentuan

derajat anemia dan pengujian defisiensi zat besi. Penentuan derajat

anemia dapat dilakukan melalui pemeriksaan darah rutin, seperti

pemeriksaan Hb dengan menggunakan sachli. Hasil pemerisaan Hb

dengan Sachli dapat digolongkan sebagai berikut :

Hb 11 gr% Normal

9 – 10 gr% Anemia Ringan

7- 8 gr % Anemia Sedang

< 7 gr % Anemia Berat

3. Patofisiologi Anemia Kehamilan

Dalam kehamilan terjadi peningkatan volume plasma diikuti oleh

peningkatan sel darah merah akan tetapi peningkatan ini tidak seimbang

yaitu volume plasma peningkatannya 30%, sel darah merah 18% dan

hemoglobin 19%, sehingga memberi efek hanya tedapat sedikit sel darah

merah setiap liter darah. Darah akan menjadi kurang kental sehngga

akan mengurangi beban kerja jantung. Pada kehamilan relative terjadi

anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran).


Hemodilusi terjadi sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya

pada usia kehamilan 32 dan 36 minggu. (Winkjosastro, 2005)

4. Penatalaksanaan

a) Anemia Ringan

Pada kehamilan dengan kadar Hb 9 – 10,9 gr% masih

dianggap fisiologis sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60

mg zat besi dan 400 mg asam folat per oral sekali. Hb dapat

dinaikan sebanyak 1 gr% per bulan.

b) Anemia Sedang

Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi foros 600 –

1000 mg / hari seperti sulfas ferosus atau glukonas ferosus. Hb

dapat dinaikan 10 gr / 100 ml.

c) Anemia berat

Pemberian preparat parenteral yaitu dengan ferum dextra

sebanyak 1000 mg (20 ml), intera vena atau 2 x 10 ml intera

muscular pada gluteus. Transfusi darah pada kehamilan lanjut

dapat diperkirakan walau sangat jarang diberikan mengingat resiko

transfusi bagi ibu dan janin (Saifudin, 2000).

C. Tinjauan Tentang SOAP

Metode empat pendokumentasian yang disebut SOAP ini dijadikan

proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan yang di pakai untuk

mendokumentasikan hasil pemeriksaan klien dalam rekam medis sebagai

catatan perkembangan kemajuan yaitu :


1. Data Subjektif (S)

Semua yang dikatakan, disampaikan dan dikeluhkan oleh klien

dankeluarganya.

2. Data Ojektif(O)

Apa yang dilihat dan diraba, dirasakan oleh bidan saat

melakukanpemeriksaan dan hasil pemeriksaan penunjuang.

3. Analisa Data (A)

Kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif dan objektif

sebagai hasil pengambilan keputusan klinik terhadap klien tersebut.

4. Penatalaksanaan (P)

Apa yang dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi

terhadap keputusan klinis atau memenuhi kebutuhan klinis.


BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE NY”M”


GESTASI 23 MINGGU 1 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI POSKESKEL TOMPOTIKKA KOTA PALOPO
TANGGAL 15 FEBRUARI 2018

No. Register : xxxxxxxx

Tanggal Kunjungan : 15 Februari 2018, Pukul 10.00 Wita

Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2018, Pukul 10.05 Wita

Langkah I. Identifikasi Data Dasar

A.  Identitas Ibu/Suami

1. Nama : Ny. “ M” / Tn. “K”

2. Umur : 26 Tahun / 30 Tahun

3. Nikah : ± 1 Tahun

4. Suku : Bugis / Bugis

5. Agama : Islam / Islam

6. Pendidikan : SMA / SD

7. Pekerjaan : IRT / Buruh

8. Alamat : Jl.Anggrek non blok.

B.  Riwayat Kehamilan Sekarang

1. Merupakan kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran.

2.  HPHT tanggal 06 September 2017.

3. Umur kehamilannya 23 minggu 1 hari.

4.  Pergerakan janin dirasakan ibu pada perut sebelah kanan.


5. Tidak ada nyeri perut selama hamil.

6.  Khawatir dengan kehamilannya sekarang.

7.  Imunisasi TT 1x yaitu :

Tetanus Toksoit 1 tanggal : 15 Februari 2018 di Puskesmas Wara

C.  Riwayat Kesehatan/Penyakit Lalu

1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, hipertensi, malaria dan

diabetes melitus.

2.  Tidak pernah menderita penyakit kelamin.

3.  Tidak ada riwayat penyakit kulit dan alergi.

4.  Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan alkohol.

5.  Tidak pernah di operasi dan tranfusi darah.

D.  Riwayat Reproduksi

1. Menarche umur 15 tahun

2. Siklus haid 28-30 hari

3. Lamanya haid 7 hari

4. Tidak ada rasa nyeri waktu haid

E.  Riwayat Psikososial, Ekonomi dan Spiritual

a. Suami maupun keluarga merasa senang dengan kehamilan ibu.

b. Kelurga merasa bahagia dengan kehamilan ibu.

c. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.

d. Mengerjakan urusan rumah tangga di bantu oleh keluarga.

e. Ibu dan keluarga taat menjalankan ibadah.

F.  Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar


a. Kebutuhan Nutrisi

Sebelum hamil yaitu :

1) Frekuensi makan : 2 x sehari, porsi makan dihabiskan

2) Kebutuhan minum : 7-8 gelas sehari

3) Pola makan : nasi, lauk-pauk, sayur-sayuran

Selama hamil yaitu : frekuensi makan 3-4 kali sehari

b. Kebutuhan Eliminasi

1) BAK

Frekuensi 6-7 x sehari, warna kuning muda, bau khas

2) BAB

Frekuensi 1 x sehari, warna kuning muda, konsistensi lembek

Selama hamil yaitu :

Frekuensi BAB : kadang susah BAB

Frekuensi BAK : 6-7 kali sehari

c. Personal Hygiene

1) Mandi 2 x sehari, keramas 2-3 x seminggu

2) Menyikat gigi 2 x sehari setiap selesai makan

Selama hamil yaitu : tidak ada perubahan

d. Kebutuhan istirahat dan tidur

1) Tidur siang tidak teratur

2) Tidur malam jam 22.00 – 05.00 Wita

Selama hamil yaitu : tidak ada perubahan

G.  Pemeriksaan Fisik


1. Keadaan umum baik

a. Kesadaran : Composmentis

b.  Berat badan sekarang 52 kg

c. Tinggi badan 157 cm

d. Lila 23 cm

e. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu badan : 36,50C

Pernapasan : 22 x/menit

2. Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultasi

a. Kepala dan rambut

Inspeksi : rambut tidak rontok, tidak ada ketombe

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedema

b. Wajah

Inspeksi :

1) Simetris kiri dan kanan

2) Tidak ada oedema

3) Tidak ada kloasma gravidarum

c. Mata

Inspeksi :

1) Simetris kiri dan kanan

2) Konjungtiva pucat, sklera putih tidak ikterus


d. Hidung

Inspeksi :

1) Simetris kiri dan kanan

2) Tidak ada secret

Palpasi :

1) Tidak ada nyeri tekan

2) Tidak ada polip

e. Mulut dan gigi

Inspeksi :

1) Bibir lembab tidak pecah-pecah

2) Gigi tampak bersih, ada caries

3) Gusi warna merah muda

4) Lidah bersih

f. Telinga

Inspeksi :

1) Simetris kiri dan kanan

2) Bersih tidak ada serumen

g. Leher

Inspeksi : tidak ada pembengkakan

Palpasi :

1) Tidak ada nyeri tekan

2) Tidak ada pembesaran vena jugularis

3) Tidak ada pembesaran kelenjar limfe


4) Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid

h. Payudara

Inspeksi :

1) Simetris kiri dan kanan

2) Tampak hiperpigmentasi pada areola mammae

3) Puting susu terbentuk

Palpasi :

1) Tidak ada nyeri tekan

2) Tidak ada benjolan

3) Kolustrum ada bila puting susu dipencet

i. Abdomen

Inspeksi :

1) Tampak striae livide dan linea nigra

2) Otot perut masih tegang

Palpasi abdomen menurut Leopold :

Leopold I : TFU setinggi pusat

Leopold II : Punggung kiri

Leopold III :-

Leopold IV : BAP

Auskultasi Djj 130 x /menit, terdengar jelas dan teratur pada kuadran

kiri.

j. Ekstremitas bawah

Inspeksi :
1) Simetris kiri dan kanan

2) Tidak varices

Palpasi : tidak ada oedema

Perkusi : reflekx patella kiri dan kanan (+)

k. Pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Februari 2018

Darah Hb : 9,4 gr%.

Urine :-

Golongan darah :O

Langkah II. Identifikasi Diagnosa / Masalah Aktual

G1 P0 A0, gestasi 23 minggu 1 hari, situs, punggung kiri, BAP (Kovergen),

hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

1.   G1 PO AO

a.   Data Subjektif

1) Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran

 2) Pergerakan janinnya dirasakan di perut sebelah kanan

b.   Data Objektif

1) Tampak striae livide dan linea nigra

Analisis dan Interpretasi Data

Pada primigravida tampak striae livide, hal ini terjadi karena pembesaran

rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastis di

bawah kulit. Otot perut masih tegang karena belum pernah ada peregangan

sebelumnya. (Mochtar R, 2013:36)

2.   Gestasi 23 minggu 1 hari


a.   Data Subjektif

1) HPHT tanggal 06 September 2018

2) Umur kehamilan ±5 bulan

b.   Data Objektif

1) Tanggal pengkajian 15 Februari 2018

2) TFU setinggi pusat

2) TP tanggal 13 juni 2018

Analisis dan Interpretasi Data :

Menurut rumus Neagle dari HPHT tanggal 06 September 2017 sampai

dengan tanggal pengkajian 15 Februari 2018, masa gestasi adalah 23 minggu 1

hari. (Mochtar R, 2013:48)

3. Punggung Kiri

a. Data Subjektif

Pergerakan janin dirasakan terutama pada kuadran kanan perut ibu

b. Data Objektif

Palpasi Leopold II teraba punggung kiri.

Analisis dan Interpretasi Data

Palpasi Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula

ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah

menghubungkan bokong dan kepala. Pada palpasi teraba tahanan keras lebar

seperti papan pada sisi kiri perut ibu dan pada sisi kanan teraba bagian-bagian

kecil yang menunjukkan bahwa punggung kiri. (Nurul K, 2014:54)

4.   Bergerak Atas Panggul (BDP) Divergen


a. Ds : Sering BAK

b. Do : Palpasi abdomen menurut Leopold :

Leopold I : TFU setinggi pusat

Leopold II : Punggung kiri

Leopold III : -

Leopold IV : BAP (Konvergen)

Analisis dan interpretasi data

Pada palpasi Leopold IV bagian-bagian terendah janin masih dapat terdorong

ke atas dan jari-jari pemeriksa (kedua tangan) bertemu satu sama lain

menandakan bagian terendah janin bergerak atas panggul. (Nurul K, 2014:55)

5.   Hidup

a. Data Subjektif

Merasakan janinnya bergerak kuat.

b. Data Objektif

DJJ terdengar kuat dan teratur di sebelah kiri dengan frekuensi

130x/menit.

Analisis dan Interpretasi

1) Adanya gerakan janin dan DJJ merupakan tanda bahwa janin hidup.

Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan pada umur

kehamilan 18 minggu sedangkan pada multigravida umur kehamilan

16 minggu. DJJ dapat didengar dengan leanec pada umur kehamilan

18 sampai 20 minggu. (Wiknjosastro, 2009:129)


2)  Janin yang dalam keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan

frekuensinya antara 120-160 x /menit. (Manuaba I.B.G, 2009:136)

6.   Keadaan Janin Baik

a. Data Subjektif

Merasakan pergerakan janin kuat

b.  Data Objektif

DJJ 130 x /menit jelas dan teratur

Analisis dan Interpretasi Data

1) Janin bergerak kuat disertai irama dengan frekuensi DJJ 120-160

x/menit menandakan janin dalam keadaan baik. (Wiknjosastro H,

2009:154)

2) Dengan adanya pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu serta DJJ

terdengar jelas, kuat dan teratur dengan frekuensi 132 x/i menandakan

bahwa janin dalam keadaan baik. (Wiknjosastro H, 2009:154)

7.  Ibu Dengan Anemia Ringan

a.  Data Subjektif

Merasa pusing, terutama saat bangun dari tempat duduk.

b.  Data Objektif

1) Konjungtiva agak pucat

2) Kadar Hb 9,4 gr%.

Analisis dan Interpretasi Data

1) Dalam kehamilan kebutuhan meningkat sementara viskositas darah

menurun sehingga kerja jantung meningkat yang menyebabkan sel


darah merah dalam perifer berkurang sehingga nampak pucat pada

konjungtiva. (Wiknjosastro H, 2009:448)

2) Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur

kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan

32 dan 36 minggu dengan peningkatan volume plasma rata-rata 30-

40%, tetapi penambahan volume jauh lebih besar dari peningkaan sel

darah merah sehingga terjadi hemodilusi serta konsentrasi hemoglobin

dalam darah lebih rendah sehingga ibu menunjukkan tanda-tanda

anemia. (Wiknjosastro H, 2009:448)

Langkah III. Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial

1. Potensial terjadinya Anemia Berat

a. Data Subjektif

Mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri dari tempat duduk.

b. Data Objektif

1) Konjungtiva agak pucat

2) Kadar Hb 9,4 gr%.

Analisis dan Interpretasi Data

Volume plasma dan sel darah merah mulai meningkat pada umur

kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya pada umur kehamilan 17 dan

21 minggu dengan peningkatan volume plasma rata-rata 30-40%, tetapi

penambahan volume jauh lebih besar dari peningkaan sel darah merah

sehingga terjadi hemodulusi serta konsentrasi hemoglobin dalam darah lebih


rendah sehingga ibu menunjukkan tanda-tanda anemia. (Wiknjosastro H,

2010:448)

Langkah IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera/Kolaborasi

Tidak ada data yang menunjang / perlunya tindakan segera atau kolaborasi.

Langkah V. Rencana Tindakan / Intervensi

Tanggal 15 Februari 2018 Pukul 10.10 Wita

Diagnosa : G1 P0 A0, gestasi 23 minggu 1 hari, punggung kiri, BAP

(Kovergen), hidup, keadaan janin baik, ibu dengan anemia ringan.

1. Tujuan

a. Kehamilan dapat berlangsung normal sampai aterm

b. Keadaan ibu dan janin baik

c. Anemia teratasi

2. Kriteria Keberhasilan

a. TFU sesuai dengan umur kehamilan

b. Tanda-tanda vital dalam batas normal.

1) Tekanan darah : systole : 100-130 MmHg

diastole : 60-90 MmHg

2) Nadi : 60-90 x/menit.

3) Suhu badan : 36,50C-37,50C

4) Pernapasan : 16-24 x/menit

c. Keadaan janin sehat dengan kriteria:


1) DJJ dalam batas normal 120-160 x/menit

2) TBJ ≥ 2500 gram

d.   Hemoglobin ≥ 11 gr%

e.   Konjungtiva tidak pucat

f.    Keluhan ibu berkurang atau hilang mengenai rasa pusing

3. Rencana Tindakan/intervensi

a. Jelaskan prosedur yang akan di lakukan pada ibu

Rasional : Mengerti mengenai prosedur yang akan di lakukan.

b. Observasi keadaan umum dan TTV

Rasional : Keadaan umum dan TTV adalah patokan dalam menilai

perkembangan kesehatan klien dan mengetahui gejala

komplikasi secara dini sehingga petugas dapat memberikan

tindakan secara cepat dan tepat untuk menghindari hal-hal

yang tidak di inginkan.

c. Beritahu tentang hasil pemeriksaan

Rasional : Dengan penyampaian dan penjelasan hasil pemeriksaan

kepada ibu dan keluarga sangat penting agar ibu dan

keluarga mengetahui keadaan kehamilan.

d. Jelaskan Health Education (penyuluhan) kepada ibu tentang :

1. Gizi pada ibu hamil

Rasional : Dapat mengerti tentang makanan yang mengandung

gizi yang diperlukan selama hamil.

2. Hygiene dalam kehamilan


Rasional : Dengan menjaga hygiene dalam kehamilan dapat

mencegah tertjadinya infeksi.

3. Istirahat

Rasional : Dengan adanya peningkatan fungsi fisiologi di dalam

tubuh maka di perlikan istirahat yang cukup untuk

memberi relaksasi otot tubuh serta mengurangi beban

kerja jantung.

e. Jelaskan tanda bahaya kehamilan

Rasional : Dengan mendiskusikan tanda bahaya maka ibu

mengerti dan melaksanakan anjuran bidan untuk segera ke

rumah sakit jika ibu mengalami satu dari tanda bahaya

kehamilan sehingga terhindar dari 3T (terlambat dalam

pengambilan keputusan, terlambat dalam merujuk, dan

terlambat di tangani).

f. Diskusikan tentang persiapan jika timbul komplikasi

Rasional : Jika timbul komplikasi maka setiap ibu hamil harus siap

untuk mengantisipasinya dengan pertolongan segera dan

“BERDOA” (Bersama, donor, ongkos, angkutan).

g. Jelaskan pada ibu tentang tanda-tanda persalinan

Rasional : Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan maka ibu dapat

mempersiapkan persalinan yang tepat.

h. Diskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan


Rasional : Agar mempunyai persiapan yang matang dalam menghadapi

proses persalinan baik fisik, psikis, serta tempat di mana

ibu melahirkan.

i. Penatalaksanaan pemberian obat-obatan / vitamin seperti:

1) Fe (sulfat ferosus)

Rasional : Dalam kehamilan terjadi peningkatan volume plasma

diikuti oleh peningkatan sel darah merah, akan tetapi

peningkatan volume plasma jauh lebih besar. Hal ini

dapat menyebabkan konsentrasi Hb berkurang, untuk

mencegah turunnya Hb biasanya diberikan tablet zat

besi (Fe) sebanyak 250 mg secara rutin dalam kehamilan.

2) Vitamin C

Rasional : Vitamin C (75 mg/ perhari) diberikan agar Fe yang

diberikan sebagai zat pembentuk hemoglobin mudah

di absorbsi.

3) B complex

Rasional : Pemberian B complex diberikan sebanyak 250 mg agar

dapat memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil karena

selain dapat menambah nafsu makan juga untuk

proses metabolisme tubuh.

4) Calsium Laktat

Rasional : Pemberian calsim laktat sebanyak 900 mg agar dapat

memenuhi kebutuhan kalsium klien.


5) Susu Frisian Flag, 2x1 (pagi dan malam) sesudah makan dan sebelum

tidur dengan menggunakan air hangat.

Rasional : Dengan susu Lovamil maka dapat menambah zat besi dan

sel darah merah, serta menambah nutrisi ibu.

j. Anjurkan ibu untuk datang kembali pada tanggal 15 Maret 2018 / apabila

ada keluhan.

Rasional : Dengan penjelasan kepada ibu kapan ia harus kembali

maka ibu mengadakan kesepakatan dengan bidan sehingga

tujuan asuhan dapat dicapai secara efisien dan efektif.

Langkah VI. Implementasi

Tanggal 15 Februari 2018 pukul 10.15 Wita

1. Menjelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada ibu

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang akan dilakukan.

2. Mengobservasi keadaan umum dan TTV

Hasil : Keadaan umum ibu baik

Kesadaran komposmentis

Tanda-Tanda Vital :

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu badan : 36,50C

Pernapasan : 22 x/menit.

3. Memberitahu hasil pemeriksaan


Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Memberikan He (Health Education)

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia

melakukannya.

5. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan

a. Sakit kepala yang hebat

b. Oedema pada wajah dan tungkai

c. Penglihatan kabur

d. Mual muntah yang berlebihan

e. Pergerakan janin berkurang

f. Nyeri perut yang hebat

g. Perdarahan

h. Demam

i. Kejang

j. KPD/KPSW

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

6. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu

Hasil : ibu merasa senang dengan kehamilannya.

7. Menjelaskan pada ibu tentang tanda persalinan, seperti:

a. Pelepasan lendir dan darah dari jalan lahir

b. Nyeri perut tembus kebelakang

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.

8. Mendiskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan


a. Penolong persalinan

b. Tempat persalinan

c. Sediaan ibu dan bayi

d. Persiapan akhir

hasil : ibu sudah siap dan telah mempersiapkan persalinannya.

9. Menatalaksanakan pemberian obat-obatan / vitamin

a. Fe 300 mg, 1x1 (pada malam hari) sebelum tidur, untuk menambah sel

darah merah pada tubuh ibu dan memulihkan stamina.

b. Vitamin C 250 mg, 3x1 (pagi,siang,malam) sesudah makan dan sebelum

tidur untuk membantu penyerapan Fe.

c. Vitamin B.com, 3x1 (pagi,siang,malam) sebelum tidur dan sesudah makan

untuk menambah nafsu makan.

d. Calsium laktat, 3x1 (pagi,siang,malam) sebelum tidur dan sesudah makan

untuk memenuhi kebutuhan kalsium klien.

e. Susu Frisian Flag, 2x1 (pagi dan malam) sebelum tidur dan sesudah makan

dengan menggunakan air hangat.

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan siap

melakukannya.

10. Menganjurkan ibu datang kembali pada tanggal 15 Maret 2018 / apabila ada

keluhan.

Hasil : ibu bersedia untuk datang kembali.


Langkah VII. Evaluasi

Tanggal 15 Februari 2018 Pukul 10.20 Wita

1. Kehamilan berlangsung normal.

a.   TFU setinggi pusat

b.   Tanda-tanda vital :

Tekanan Darah : 90/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,50C

Pernapasan : 22 x/menit

Denyut Jantung Janin : 130x/i

2. Keadaan ibu anemia ringan belum teratasi di tandai

Hemoglobin : 9,4 gr%

Konjungtiva : agak pucat

Keluhan : sering pusing pada saat berdiri dari tempat duduk.

3. Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan

4. Tidak terjadi komplikasi

5. Mengerti dan bersedia mengikuti semua anjuran yang telah di berikan

6. Kondisi ibu dan janin baik

7. Nampak senang dengan kehamilannya, tetapi merasa khawatir dengan

keadaanya.
PENDOKUMENTASIAN MANAJEMEN KEBIDANAN ANTENATAL NY. ”M”
GESTASI 23 MINGGU 1 HARI DENGAN ANEMIA RINGAN
DI POSKESKEL TOMPOTIKKA KOTA PALOPO
TANGGAL 15 FEBRUARI 2018

No. Register : xxxxxxxx

Tanggal Kunjungan : 15 Februari 2018, Pukul 10.00 Wita

Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2018, Pukul 10.05 Wita

Identitas Istri/Suami

Nama : Ny.”M” / Tn.”K”

Umur : 26 Thn / 30 Thn

Nikah/Lamanya : 1x / ± 1 tahun

Suku : Bugis / Bugis

Agama : Islam / Islam

Pendidikan : SMA / SD

Pekerjaan : IRT / BURUH

Alamat : Jln. Anggrek non. blok

Data Subjektif (S) :

1. Kehamilan pertama dan tidak pernah keguguran

2. HPHT tanggaL 06 September 2017

3. Umur kehamilan 23 minggu 1 hari

4. Janin bergerak kuat dan tidak ada rasa nyeri

5. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut sebelah kanan

6. Mengeluh sering pusing pada saat mau berdiri


7. Ibu mendapatkan imunisasi TT 1x yaitu:

Tetanus Toksoit 1 tanggal : 15 September 2018 di Puskesmas Wara

Data Objektif (O) :

1. Tafsiran persalinan tanggal 13 juni 2018

2. Keadaan umum baik dan tanda-tanda vital:

a. Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu badan : 36,50C

Pernapasan : 22 x/menit

b. Keadaan emosi stabil dapat berkomunikasi dengan baik

c. Berat badan 52 kg

d. Lila 23 cm

3. Tidak ada oedema pada wajah

4. Konjungtiva pucat, sklera tidak ikterus

5. Tampak striae livide dan linea nigra

6. Pemeriksaan abdomen (palpasi) menurut Leopold :

a. Leopold I : TFU setinggi

b. Leopold II : Punggung kiri

c. Leopold III : -

d. Leopold IV : BAP (Kovergen)

7. DJJ : 130 x/menit

8. Tidak ada oedema dan varices pada kedua tungkai


Reflek patella positif (+/+)

Pemeriksaan laboratorium tanggal 15 Februari 2018

a.   Hb : 9,4 gr%

b.   Urine :-

Assesment (A) :

G1 P0 A0, gestasi 23 minggu 1 hari, punggung kiri, BAP (Kovergen), hidup,

keadaan janin baik dan keadaan ibu dengan anemia ringan.

Planning (P) :

Tanggal 15 Februari 2018 pukul 10.15 Wita

1. Menjelaskan prosedur yang akan di lakukan kepada ibu

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang akan dilakukan.

2. Mengobservasi keadaan umum dan TTV

Hasil : Keadaan umum ibu baik

Kesadaran komposmentis

Tanda-Tanda Vital :

Tekanan darah : 90/70 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu badan : 36,50C

Pernapasan : 22 x/menit.

3. Memberitahu hasil pemeriksaan

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

4. Memberikan He (Health Education) tentang :


Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan bersedia

melakukannya.

5. Menjelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan

a. Sakit kepala yang hebat

b. Oedema pada wajah dan tungkai

c. Penglihatan kabur

d. Mual muntah yang berlebihan

e. Pergerakan janin berkurang

f. Nyeri perut yang hebat

g. Perdarahan

h. Demam

i. Kejang

j. KPD/KPSW

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan.

6. Memberikan dukungan moril dan spiritual pada ibu

Hasil : ibu merasa senang dengan kehamilannya.

7. Menjelaskan pada ibu tentang tanda persalinan, seperti:

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan.

8. Mendiskusikan tentang persiapan kelahiran dan persalinan

a. Penolong persalinan

b. Tempat persalinan

c. Sediaan ibu dan bayi

d. Persiapan akhir
Hasil : ibu sudah siap dan telah mempersiapkan persalinannya.

9. Menatalaksanakan pemberian obat-obatan / vitamin

a. Fe 300 mg, 1x1 (pada malam hari) sebelum tidur, untuk menambah sel

darah merah pada tubuh ibu dan memulihkan stamina.

b. Vitamin C 250 mg, 3x1 (pagi,siang,malam) sesudah makan dan

sebelum tidur untuk membantu penyerapan Fe.

c. Vitamin B.com, 3x1 (pagi,siang,malam) sebelum tidur dan sesudah

makan untuk menambah nafsu makan.

d. Calsium laktat, 3x1 (pagi,siang,malam) sebelum tidur dan sesudah makan

untuk memenuhi kebutuhan kalsium klien.

e. Susu Frisian Flag , 2x1 (pagi dan malam) sebelum tidur dan sesudah

makan dengan menggunakan air hangat.

Hasil : ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan siap

melakukannya.

10. Menganjurkan ibu datang kembali pada tanggal 15 Maret 2018 / apabila ada

keluhan.

Hasil : ibu bersedia untuk datang kembali.


BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan membahas tentang kesenjangan antara teori

dan hasil asuhanyang telah diberikan pada Ny“M” dengan Anemia ringan dalam

bentuk SOAP di Puskesmas Wara Kota Palopo sesuai dengan tinjauan pustaka.

A. Pengkajian Data Subjektif

Pada langkah ini penulis penulis melakukan pengkajian subjektif yaitu

data yang diperoleh dari ibu , dalam tinjauan pustaka Anemia dalam

kehamilan adalah keadaan dimana menurunnya kadar Hemoglobin kurang

dari 10,0 gr, hasil anamnese diketahui keluhan seperti cepat lelah, mata

berkunang – kunang, sering pusing, nafsu makan berkurang, emesis

bertambah.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka tidak ada kesenjangan antara

tinjauan teori dan kasus

B. Pengkajia Data Objektif

Pada langkah ini penulis melakukan pengkajian objektif yaitu data

yang diperoleh dari bidan.Pada tinjauan pustaka tentang anemia adalah

kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin dibawah 10,0 gr %, pada studi kasus

pada Ny. “M“ dalam pemeriksaan laboratorium kadar hemoglobin ibu

mencapai 9,4 gr %.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka tidak ada kesenjangan antara

tinjauan teori dan kasus


C. Pengkajian Analisa kasus

Pada langkah ini penulis melakukan pengkajian analisa yaitu

menyimpulkan data antara subjektif dan objektif.

Dalam tinjauan pustaka Anemia ringan berkisar antara 8-9 gr %, dan

pada kasus yang didapatkan, Hb nya 9,4 gr%, jadi masih termasuk anemia

ringan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka tidak ada kesenjangan antara

tinjauan teori dan kasus

D. Penatalaksanaan

Pada tinjauan pustaka dijelaskan tindakan yang dapat segera dilakukan

untuk mengatasi Anemia ringan adalah, pencegahan dengan memberikan

informasi dan edukasi tentang makan makanan yang mengandung zat besi dan

vitamin C, istirahat siang yang cukup dan menjelaskan tanda-tanda bahaya pada

ibu hamil.

Pada tinjauan kasus penatalaksanaan yang akan dilakukan pada

Ny”M” gestasi 23 minggu 1 hari dengan anemia ringan di Puskesmas Wara

Kota Palopo adalah menganjurkan makan - makanan yang mengandung zat

besi dan vitamin C, vitamin B.com, Calcium Laktat, istirahat yang cukup,

pemberian tablet Fe, menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka tidak ada kesenjangan antara

tinjauan teori dan kasus


BAB V
KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah membahas dan menguraikan kasus pada Ny. "M" Kehamilan

dengan Anemia ringan , maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Data Subjektif (S)

Semua yang dikatakan, disampaikan dan dikeluhkan oleh klien

dankeluarganya.

2. Data Objektif(O)

Apa yang dilihat dan diraba, dirasakan oleh bidan saat

melakukanpemeriksaan dan hasil pemeriksaan penunjuang.

3. Analisa Kasus (A)

Kesimpulan yang dibuat berdasarkan data subjektif dan objektif

sebagai hasil pengambilan keputusan klinik terhadap klien tersebut.

4. Penatalaksanaan (P)

Apa yang dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan dan evaluasi

terhadap keputusan klinis atau memenuhi kebutuhan klinis.

Anda mungkin juga menyukai