Kuali
Kuali
BIDANG:
DOSEN PEMBIMBING:
Disusun Oleh
FAKULTAS PSIKOLOGI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Hurlock (2012), masa lansia dimulai dari umur 60 tahun sampai
setiap perubahan. Individu telah menjadi lanjut usia dapat dilihat berdasarkan
ciri-ciri fisik, mental age, dan chronologiccal age (Pratiwi & Sanudro, 2017).
dengan adanya penyesuaian dengan peran baru baik secara pribadi maupun
2
berusaha bekerja. Salah satu fenomena yang ditemukan oleh peneliti adalah
subyek lansia perempuan dan laki-laki yang masih bekerja setelah masa
pensiunnya. Kedua subyek ini bekerja sebagai pekerja pembuat batik di salah
subyek melalui wawancara salah satu pekerja lansia wanita di sana, antara
lain.
“Sebenarnya aku itu pengen mbak dirumah aja, tapi ya ngono. Aku engkok nggak isok
mangan. Tapi pas mlebu kerjo ndek kene, sekitar 4 tahunan, aku dadi semangat. Soale enak
ae mbak nggawe batik. Penghasilane yo lumayan. Aku dadi isok ngelatih mbiyen aku mesti
nggawe batik ambek ibuku. Mbiyen sempet mbak aku nganggur. Ya...akhir e dapet kerjo iki.
Mbiyen aku kerjo nang pabrik tapi ga nduwe pensiun. Yo wis kerja nang kene ae. Dadi yo
dijalani ae, tapi ya ngono kadang awak iku pegel kabeh. Pengen istirahat dirumah ambek
keluarga.”
Adapula prasurvey wawancara oleh peneliti kepada subyek lansia laki-laki
“Aku wis kerjo iku ket tahun aku sik umur 55 mbak. Wis suwi sak marine metu teko bengkel
soale jarene aku wis ketuwek en dadine kudu metu terus ga onok gaji pensiun akhir e sempet
ngganggur beberapa bulan. Terus kerjo nang kene sampek aku wis tuwek. Awale gaisok
mbak, tapi di ajari ambek sing nduwe akhire dadi isok. Soale nek aku nggak kerjo neng kene,
aku diuripi ambek sopo mbak. Keluargaku wis gatau muleh soale. Dadi uripku tergantung
ambek pekerjaan iki.”
lansia yang terpaksa bekerja karena ekonomi dan tidak memiliki hasil pensiun
tunjangan pensiun. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia
Being dalam diri seseorang. Dalam kualitas hidup lansia pula juga
3
berpengaruh pada kesejahteraan psikologis yang dimiliki oleh lansia maupun
sebuah kondisi dimana individu memiliki sikap yang positif terhadap diri
sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan mengatur
dari Well-Being yang terdiri dari enam elemen yaitu Penerimaan diri (self
growth).
dalam bekerja telah memasuki usia lanjut dan tetap semangat dalam bekerja.
Tiga dari ke-5 informan merasa bahagia dan antusias dalam melakukan
4
pekerjaannya. Faktor kondisi Psychological Well-Being ditemukan 2 dari ke-
informan lain tidak memiliki aktivitas lain selain bekerja. Kemudian ke-5
informan juga memiliki hubungan baik dengan rekan kerja maupun tetangga,
selain itu ke-5 informan memiliki tujuan yaitu ingin keluarga berkecukupan,
5
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Psychological Well-Being individu
yang dikemukakan oleh Ryff (dalam Rahayu, 2008), antara lain Usia,
individu yang masih memiliki kemampuan dalam bekerja telah memasuki usia
lanjut dan tetap semangat dalam bekerja. Tiga dari ke-5 informan merasa
aktivitas lain selain bekerja. Kemudian ke-5 informan juga memiliki hubungan
baik dengan rekan kerja maupun tetangga, selain itu ke-5 informan memiliki
(Choirrudin, 2019).
Keunikan topik penelitian yang dipilih oleh peneliti ini dengan alasan
karena masa lansia merupakan masa dimana individu tersebut istirahat dan
menikmai masa sisa hidupnya selama masa pensiunnya telah terjadi. Namun,
6
hal itu tidak terjadi pada lansia yang masih bekerja. Sehingga, peneliti ingin
tersebut yang masih bekerja setelah masa pensiunnya serta faktor yang
sebagai berikut.
Bekerja
teoritis dan praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini, diantaranya sebagai
berikut.
1. Manfaat teoritis
Masih Bekerja.
2. Manfaat praktis
7
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan informasi
a. Bagi Mahasiswa
c. Penelitian Selanjutnya
8
BAB II
PERSPEKTIF TEORITIS
A. Definisi Lansia
B. Karakteristik Lansia
9
berinteraksi dengan lingkungan ataupun pemberian batasan
(Santrock, 2002).
lansia pada anak dalam hal keuangan karena lansia sudah tidak
diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan
10
Enam aspek Psychological Well-Being yang merupakan
with others)
11
maka hal ini menunjukan bahwa individu tersebut memiliki
hubungan.
12
kegiatan-kegiatan eksternal yang kompleks, menggunakan
13
mengembangkan potensi dirinya, bertumbuh, dan meningkatkan
1) Usia
2) Jenis kelamin
14
Menurut Ryff & Keyes (1995), perbedaan jenis kelamin
sosial.
4) Budaya
bersifat kekeluargaan.
15
5) Dukungan sosial
16
evaluasi diri ini berpengaruh pada Psychological Well-Being
8) Religiusitas
merupakan kondisi lansia yang masih bekerja memiliki sikap yang positif
terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat membuat keputusan sendiri dan
antara lain Usia, Jenis kelamin, Status sosial ekonomi, Budaya, Dukungan
17
BAB III
METODE PENELITIAN
peneliti dapat melihat pandangan individu lansia yang bersifat subyektif dan
dengan tujuan untuk menggali dan mendapatkan gambaran yang luas serta
Masih Bekerja.
lebih memfokuskan diri pada konsep suatu fenomena tertentu dan bentuk dari
studinya adalah untuk melihat dan memahami arti dari suatu pengalaman
18
agar dapat memahami secara utuh mengenai fenomena atau kondisi
Unit analisis ini merupakan uraian mengenai definisi konseptual dari topik
1. Definisi Lansia
memiliki sikap yang positif terhadap diri sendiri dan orang lain, dapat
dirinya.
19
Kualifikasi pemilihan subyek penelitian ini didasarkan pada
c. Bekerja
2. Lokasi Penelitian
20
relevan dengan tujuan penelitian serta topik penelitian. Untuk itu,
sendiri kategori subyek yang hendak dipilih serta subyek yang dapat
a. Observasi
21
menggunakan pencatatan perilaku dan kejadian mengenai kondisi
b. Wawancara
22
DAFTAR PUSTAKA
Santrock, J.W. (2002). Life Span Development (Perkembangan Masa Hidup Edisi
Tenaga Kerja Wanita Yang Akan Bekerja di Luar Negeri. Jurnal Fakultas
Alfabeta.
Rahayu, Malika Alia. (2009). Psychological Well-Being pada Istri Kedua dalam
Ryff, C.D & Keyes, C.L.M, (1995). The Structurs of Psychological well
719-727
Ryff, C.D & Keyes, C.L.M, (1995). The Structurs of Psychological well
719-727.
23
LAMPIRAN
24
4. Apa yang Anda pikirkan untuk melakukan hal tersebut?
Memanfaatkan 1. Apa yang Anda rasakan ketika mendengar adanya kesempatan untuk Anda?
peluang yang ada 2. Kapan Anda terakhir mendapatkan kesempatan seperti itu?
3. Apa yang Anda lakukan pada saat itu?
4. Apa yang Anda pikirkan untuk memilih melakukan hal tersebut?
5. Tujuan hidup Individu memiliki pemahaman yang jelas akan Pemaknaan 1. Apa yang Anda maknai tentang hidup Anda saat ini?
(purpose in life) tujuan dan arah hidupnya, memegang keyakinan hidupnya 2. Apa yang Anda rasakan ketika menjalankan aktivitas di dalam hidup Anda saat
bahwa individu mampu mencapai tujuan dalam ini?
hidupnya, dan merasa bahwa pengalaman hidup di masa 3. Apa saja yang ingin Anda lakukan pada kehidupan Anda saat ini?
lampau dan masa sekarang memiliki makna. 4. Kapan Anda dapat melaksanakan hal tersebut?
6. Pertumbuhan Individu menyadari kemampuannya dalam Perencanaan dan 1. Apakah Anda memiliki rencana ke depan mengenai pekerjaan Anda?
pribadi merencanakan dan melakukan berbagai kegiatan yang pelaksanaan kerja 2. Bagaimana Anda melaksanakan rencana tersebut?
(personal dapat membantunya untuk mengembangkan diri, belajar 3. Apa yang menjadi alasan Anda melakukan rencana tersebut?
growth) dari kesalahannya untuk melakukan perbaikan yang 4. Apa yang Anda rasakan selama rencana itu Anda mulai kerjakan?
positif secara kontinyu.
25