Anda di halaman 1dari 3

RESUME 4

PENCEGAHAN KECELAKAAN DAN KESELAMATAN KERJA

Nama : Yusi Idah Safitri


NIM : P17212235006

Rangkuman Materi Pencegahan Kecelakaan dan Keselamatan Kerja

1. Pengertian kecelakaan kerja


Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga
semula yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda (Peraturan Menteri Tenaga
Kerja (Permenaker) Nomor: 03/Men/1998).
Menurut buku Industrial Safety dalam (Pratiwi, 2012) kecelakaan kerja adalah
kejadian tak terkontrol atau tak direncanakan yang disebabkan oleh faktor manusia, situasi
atau lingkungan yang membuat terganggunya proses kerja dengan atau tanpa berakibat pada
cedera, sakit, kematian, atau kerusakan properti kerja.
Berdasarkan definisi-definisi kecelakaan kerja diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
kecelakaan adalah kejadian di tempat kerja yang tidak disengaja dan menyebabkan kerugian
baik fisik, harta benda atau bahkan kematian.

2. Penyebab kecelakaan kerja


Dalam jurnal (Winarsunu, 2008) faktor-faktor yang menjadi penyebab kecelakaan
kerja, yaitu:
a. Man atau manusia
meliputi usia, gender, kemampuan, keterampilan, pelatihan yang pernah diikuti,
kekuatan, motivasi, keadaan emosi, dan lain-lain.
b. Media
meliputi lingkungan kerja misalnya suhu, kebisingan, getaran, gedung, jalan, ruang kerja,
dan sebagainya.
c. Machine atau mesin
meliputi ukuran, bobot, bentuk, sumber energi, cara kerja, tipe gerakan, dan bahan
mesin itu sendiri.
d. Management
Managementmerupakan konteks dimana ketiga faktor berada dan dijalankan, meliputi
gaya manajemen, struktur organisasi, komunikasi, kebijakan dan prosedur-prosedur lain
yang dijalankan di organisasi.
Yang menjadi faktor penyebab kecelakaan kerja yaitu faktor manusia dan lingkungan.
Namun, kedua teori tersebut menjelaskan bahwa faktor yang mendominasi kecelakaan kerja
adalah faktor tidak aman dari manusia (Unsafe Action). Faktor-faktor yang menjadi
pendukung atau penyebab tidak aman antara lain tidak seimbangnya fisik (tidak sesuai
kekuatan dan jangkauan, posisi tubuh salah, kepekaan tubuh dan panca indra,cacat fisik dan
cacat sementara), kurang pendidikan atau pelatihan (pengalaman pelatihan/training oleh
pekerja), penggunaan APD tidak benar, human error (tidak melakukan pengamanan sesuai
SOP, menjalankan alat tanpa perintah,menggunakan alat yang rusak, dan tidak
mengembalikan alat seperti semula), karaktertistik (usia, gender, massa kerja, tingkat
pendidikan, status kerja), beban kerja antara lain (tekanan batas waktu yang diberikan untuk
mengerjakan tugas dan aktifitas mental), kemampuan dan ketrampilan (kemampuan dan
ketrampilan dalam menguasai bidang pada pekerjaan tersebut), kekuatan tubuh (kebutuhan
dalam aktifitas fisik), kurang motivasi antara lain (tidak ada umban balik, terlalu tertekan,
tidak mendapat pujian dari hasil karya).

3. Menjelaskan akibat kecelakaan kerja


Berbagai dampak dan kerugian akibat kecelakaan dan penyakit akibat kerja (impact
of occupational accident and occupational diseases) seperti diilustrasikan dalam Gambar di
bawah ini:
Dampak dan kerugian akibat kecelakaan kerja dapat berupa meningkatnya beban
biaya, berkurangnya SDM usia produktif, menurunnya produktifitas, bertambahnya angka
kemiskinan dan pengangguran, menurunkan kualitas pekerja dan keluarganya serta
masyarakat yang secara keseluruhan menimbulkan kerugian secara signifikan dalam aspek
ekonomi dan pembangunan.

4. Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan kerja


Beberapa asas pencegahan kecelakaan kerja dapat dilakukan baik dilakukan oleh
pihak perusahaan maupun oleh pihak pekerja atau tenaga kerja, menurut Anizar (2012:9) :
a. Manajemen Perusahaan
Perusahaan melakukan evaluasi pendahuluan tentang karakteristik perusahaan sebelum
dimulai oleh orang terlatih untuk mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja dan
untuk membantu memilih cara perlindungan karyawan yang tepat.
b. Memberikan pelatihan untuk karyawan sebelum diijinkan bekerja yang dapat
menimbulkan potensi bahaya.
c. Pemeriksaan kesehatan setidaknya dilakukan dengan cara berkala misalnya satu tahun
sekali dan pada saat karyawan berhenti bekerja.
d. Memberikan demonstrasi kepada karyawan tentang pentingnya pemakainya alat
pelindung diri dan pentingnya keselamatan kerja.
e. Penatalaksanaan yang teratur dan baik.
f. memberikan insentif kepada pekerja jika kecelakaan kerja dapat dikurangi sehingga dana
yang dianggarkan oleh perusahaan untuk biaya dampak akibat kecelakaan kerja dapat
dialihkan untuk kesehatan pekerja.
g. Tenaga Kerja memakai alat pelindung diri dengan sungguh-sungguh tanpa paksaan.
h. Menyadari betapa pentingnya keselamatan kerja.
i. Mematuhi peraturan yang berlaku di tempat kerja.

Daftar Rujukan
https://staffnew.uny.ac.id/upload/131572389/pendidikan/materi-ajar-k3-ft-uny-20152-
kecelakaan-akibat-kerja-dan-penyakit-akibat-kerjabadraningsih-l.pdf diakses pada
tanggal 17 Agustsu 2023 pukul 07.00
https://satudata.kemnaker.go.id/satudata-public/2022/10/files/publikasi/
1675652225177_Profil%2520K3%2520Nasional%25202022.pdf diakses pada tanggal
17Agustsu 2023 pukul 08.20

Anda mungkin juga menyukai