Anda di halaman 1dari 33

PENGGUNAAN LIMBAH RUMAH TANGGA SEBAGAI

SUMBER ENERGI ALTERNATIF DAN DAMPAKNYA


PADA KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Dibuat dan Disusun Oleh :


Nathanael Orin Dion (28)
XII IPA 3

SMAK IPEKA PURI INDAH


JAKARTA BARAT
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dewan Energi Nasional
(DEN) menyebutkan bahwa pada tahun 2020 Indonesia membutuhkan energi sebesar 290
juta ton setara minyak (mtoe). Indonesia saat ini sangat bergantung terhadap energi fosil
(minyak bumi, gas bumi, dan batubara) untuk memenuhi kebutuhan energinya. Pemenuhan
kebutuhan energi ini akan menguras banyak dari sumber daya alam Indonesia. Memang
Indonesia kaya dan memiliki potensi besar akan sumber daya alam penghasil energi fosil.
Namun, seiring berjalannya waktu sumber energi tersebut akan menipis ataupun habis.

Energi fosil memang bisa diperbaharui tetapi proses pembentukannya memakan waktu
jutaan tahun lamanya. Waktu pembentukkan ini tidak sebanding dengan waktu yang
diperlukan untuk eksploitasi dan utilisasinya, sehingga digolongkan sebagai energi yang
tidak dapat diperbaharui. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif
mengatakan bahwa cadangan minyak bumi di Indonesia dapat habis dalam waktu sembilan
tahun, gas bumi akan habis dalam waktu 22 tahun, dan batubara akan habis dalam waktu 65
tahun.​1 Jika Indonesia tidak menemukan cadangan energi fosil yang baru atau tidak
melakukan eksplorasi, maka Indonesia tidak lagi mempunyai cadangan sumber energi fosil.
Sehingga dapat menyebabkan kerugian bahkan berdampak kepada perekonomian nasional.

Pemerintah telah melakukan usaha untuk melakukan transisi ke energi baru terbarukan
(EBT). EBT sangat dibutuhkan saat ini untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia dalam
jangka waktu panjang. Potensi energi dari EBT mencapai lebih dari 400 gigawatt dan saat
ini Indonesia baru memanfaatkan EBT sebesar 2.5% atau sekitar 10 gigawatt.​2 Energi fosil
merupakan energi yang sifatnya terbatas dan tidak dapat diperbaharui sedangkan EBT ini
akan terus ada selama ada panas matahari, sumber panas bumi, dan gravitasi bulan.
Biomassa, biogas, biodiesel, dan bioetanol tergolong ke dalam EBT ini.

1
Rully R. Ramli, “​Jika Tak Ada Penemuan Baru, Minyak Bumi Akan Habis dalam 9 Tahun​”, diakses dari
https://money.kompas.com/read/2020/10/21/141500526/jika-tak-ada-penemuan-baru-minyak-bumi-indonesia-akan-
habis-dalam-9-tahun​ pada 16 Februari 2021, 08:14
2
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, “​Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) Indonesia​”, diakses dari
https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-indonesia​ pada 16 Februari
2021, 08:27
Dengan adanya kemajuan IPTEK saat ini, sudah seharusnya EBT dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia. Kemajuan
IPTEK seharusnya memunculkan inovasi-inovasi baru dalam mendukung penggunaan
sumber energi alternatif. Oleh sebab itu, penelitian ini akan membahas lebih dalam
mengenai penggunaan sumber energi alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan bakar
fosil yang berlebih. Penggunaan sumber energi alternatif akan membawa
perubahan-perubahan yang menjadi lebih baik yang akan berdampak pada kehidupan
berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja yang termasuk dalam sumber energi terbarukan?
2. Mengapa diperlukan sumber energi terbarukan saat ini?
3. Apa dampak dan pengaruh pemanfaatan energi biomassa terhadap kehidupan berbangsa
dan bernegara?
4. Apa saja sikap selektif yang dapat ditunjukkan dalam menghadapi perkembangan
IPTEK?
5. Bagaimana cara menunjukkan sikap selektif dalam menghadapi perkembangan IPTEK?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk dalam sumber energi terbarukan.
2. Untuk mengetahui mengapa diperlukan sumber energi terbarukan saat ini.
3. Untuk mengetahui apa dampak dan pengaruh pemanfaatan energi biomassa terhadap
kehidupan berbangsa dan bernegara.
4. Untuk mengetahui apa saja sikap selektif yang dapat ditunjukkan dalam menghadapi
perkembangan IPTEK.
5. Untuk mengetahui bagaimana cara menunjukkan sikap selektif dalam menghadapi
perkembangan IPTEK.
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1. Energi
2.1.1. Konsep Energi
Energi merupakan hal yang esensial bagi perkembangan kehidupan manusia.
Menurut KBBI, energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja
(misalnya untuk energi listrik dan mekanika) atau daya yang dapat digunakan untuk
melakukan berbagai proses kegiatan.​3 Dalam fisika, dapat juga dijelaskan bahwa
energi memiliki kapasitas untuk melakukan sebuah pekerjaan atau gerakan. Energi
dalam fisika dibagi menjadi beberapa bentuk seperti energi potensial, energi kinetik,
energi listrik, energi nuklir, dan lain sebagainya. Seluruh bentuk energi ini akan
berkaitan dengan gerak, karena energi akan selalu berpotensi menciptakan gerakan.
Konsep dari energi ini pertama kali dikemukakan oleh Thomas Young pada tahun
1807 yang menggunakan kata energi dalam pengertian ilmiah modernnya. Sementara
James Joule memperjelas hubungan antara panas dan kerja dalam konsep energi pada
tahun 1839 hingga 1849. Kemudian pada tahun 1847, Hermann Helmholtz
mengemukakan prinsip kekekalan energi yang dikenal sebagai hukum pertama
termodinamika.​4 Pada prinsip kekekalan energi disebutkan bahwa energi bersifat
kekal, yang berarti energi tidak dapat diciptakan ataupun dihancurkan tetapi hanya bisa
diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Seluruh energi mempunyai satuan internasional (SI) yaitu Joule (J) dengan basis
unit kg.m​2​.s​-2​. Pada umumnya energi yang dapat ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari dibagi menjadi 3, yaitu energi potensial, energi kinetik, dan energi
mekanik. Energi potensial atau disebut juga sebagai energi potensial gravitasi adalah
energi yang tersimpan pada benda karena kedudukan atau posisi benda terhadap titik
acuannya.​5 Oleh sebab itu, energi potensial akan dipengaruhi oleh 3 hal yaitu
ketinggian benda, percepatan gravitasi, dan massa benda. Jadi, didapatkan rumus dari

3
KBBI Daring, “​Energi”​ , diakses dari ​https://kbbi.web.id/energi​ pada 5 Maret 2021, 11:29
4
Mort Walker, “​Concept of Energy”​ , Centre Daily Times, diakses dari
https://personal.ems.psu.edu/~radovic/Chapter2.pdf​ pada 5 Maret 2021, 13:07
5
Irene Swastiwi Viandari Kharti, “​Mengenal Energi dalam Fisika”​ , diakses dari
https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-energi-dalam-fisika​ pada 5 Maret 2021, 17:59
energi potensial adalah Ep = m.g.h. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa perubahan
ketinggian, percepatan gravitasi, dan massa benda akan berbanding lurus dengan besar
energi yang dikeluarkan.

Energi kinetik adalah energi yang disebabkan oleh gerak suatu benda yang
memiliki massa atau berat.​6 Jadi, apapun yang bergerak mempunyai energi kinetik.
Energi kinetik dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu untuk benda translasi dan untuk
1
benda rotasi. Energi kinetik untuk benda translasi memiliki rumus Ek = 2 .m.v​2​.
Dimana m adalah massa benda dan v adalah kecepatan benda. Sedangkan energi
1
kinetik untuk benda rotasi memiliki rumus Ek = = 2 .I.​ω2​​ . Dimana I adalah momen
inersia benda dan ​ω (omega) adalah kecepatan sudut benda. ​Dari kedua rumus ini
dapat diketahui bahwa perubahan kecepatan atau perubahan massa benda akan
berbanding lurus dengan besar energi yang dikeluarkan.

Energi mekanik adalah total energi yang dikeluarkan suatu benda. Energi
mekanik dapat diperoleh melalui penjumlahan dari energi potensial dan energi
kinetik.​7 Energi mekanik mempunyai rumus yaitu Em = Ep + Ek. Nilai Em akan selalu
tetap pada setiap titik di dalam lintasan benda. Energi mekanik berlaku dalam hukum
kekekalan energi dengan rumus Em​1​ = Em​2​.

2.1.2. Sumber Energi dan Aplikasi


Segala benda yang bergerak ataupun melakukan pekerjaan tentu memerlukan
energi. Maka dari itu, dibutuhkan sumber energi untuk dapat menghasilkan energi.
Sumber energi yang dipakai pada saat ini dapat terbagi menjadi 2 jenis yaitu sumber
energi yang dapat diperbaharui dan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui.

2.1.2.1. Sumber Energi yang Dapat Diperbaharui


Sumber energi yang dapat diperbaharui merupakan sumber energi yang
selalu ada dan tidak akan habis persediaannya di alam.​8 Beberapa sumber
6
Ibid.
7
Ibid.
8
Nibras Nada Nailufar, “​Sumber Daya Alam Kekal, Dapat Diperbaharui dan Tidak Dapat Diperbaharui”​ , diakses
dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/26/152655669/sumber-daya-alam-kekal-dapat-diperbarui-dan-tidak-d
apat-diperbarui​ pada 6 Maret 2021, 13:46
energi yang dapat diperbaharui adalah adalah panas matahari, panas bumi,
angin, air, biogas, dan biomassa.

2.1.2.1.1. Energi Surya


Energi surya merupakan energi yang berasal dari sinar dan panas
matahari. Energi dari surya telah ada sejak jutaan tahun yang lalu.
Energi surya adalah sumber utama dari hampir semua sumber energi
yang ada. Pada matahari terjadi reaksi nuklir yang menghasilkan energi
yang akan beradiasi membentuk panas dan cahaya.​9 Saat ini, seiring
berkembangnya IPTEK energi surya dapat diubah menjadi listrik
melalui panel surya (solar photovoltaic). Panel surya dapat memberi
daya dari benda-benda kecil seperti kalkulator dan jam tangan hingga
menghasilkan listrik untuk rumah.

2.1.2.1.2. Panas Bumi (Geothermal)


Energi panas bumi atau disebut juga sebagai energi geothermal
merupakan energi yang berasal dari panas dari dalam bumi. Panas bumi
ini didapatkan dari peluruhan partikel radioaktif di inti bumi.​10 Panas
bumi dapat diperoleh secara langsung ataupun melalui pengeboran. Jika
diperoleh secara langsung, panas bumi akan didapatkan dari misalnya
mata air panas yang saat ini sering digunakan sebagai tempat wisata.

Panas bumi juga dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.


Pembangkit listrik panas bumi umumnya dibangun di dekat sumber
panasnya dan akan dilakukan pengeboran sedalam dua hingga tiga
kilometer dari permukaan bumi. Di Indonesia sendiri terdapat banyak
sumber panas bumi sehingga Indonesia mempunyai peluang besar
untuk memanfaatkan panas bumi sebagai sumber energi alternatif.

9
Energy Information Administration, “​Solar Energy”​ , diakses dari ​https://www.eia.gov/energyexplained/solar/​ pada
6 Maret 2021, 15:58
10
Energy Information Administration, “​Geothermal Energy​”, diakses dari
https://www.eia.gov/energyexplained/geothermal/​ pada 6 Maret 2021, 16:12
2.1.2.1.3. Tenaga Angin
Angin adalah salah satu sumber tenaga yang tidak akan habis.
Angin dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Daya yang
akan dihasilkan ditentukan oleh kecepatan angin yang ada. Pembangkit
listrik tenaga angin dapat berupa aerogenerator atau kincir angin. Angin
akan meniup baling-baling yang dapat memutar generator sehingga
menghasilkan listrik. Tenaga angin sebagai sumber energi alternatif
mempunyai prospek yang baik di Indonesia, karena sumber energi dari
angin merupakan yang paling ekonomis. Selain itu, penggunaan tenaga
angin pun tidak melepaskan emisi yang dapat mencemari lingkungan
dan dapat mengurangi jumlah penggunaan pembangkit listrik berbahan
bakar fosil.​11

2.1.2.1.4. Tenaga Air


Air adalah salah satu sumber tenaga yang tidak akan habis. Air
dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dengan
memanfaatkan pergerakannya. Deras aliran air dan volume air
mempengaruhi energi listrik yang dihasilkan. Aliran air tersebut akan
memutar turbin yang ada pada pembangkit listrik tenaga air, umumnya
hal seperti ini dilakukan pada sungai. Selain itu, air juga dapat
ditampung terlebih dahulu dan dilepaskan sesuai dengan kebutuhan
listrik, umumnya hal seperti ini dilakukan pada waduk atau bendungan.
Selain digunakan pada sungai, waduk, dan bendungan, tenaga air juga
dapat digunakan dengan memanfaatkan pasang surutnya air.​12

2.1.2.1.5. Biogas
Biogas dapat dihasilkan melalui penguraian sampah-sampah
organik oleh bakteri mikroorganisme. Biogas dapat menghasilkan

11
Energy Information Administration, “​Wind Energy and the Environment”​ , diakses dari
https://www.eia.gov/energyexplained/wind/​ pada 6 Maret 2021, 16:57
12
Energy Information Administration, “​Hydropower​”, diakses dari
https://www.eia.gov/energyexplained/hydropower/​ pada 6 Maret 2021, 18:25
energi listrik melalui pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) dan juga
energi panas. Biogas juga dapat dimurnikan menjadi biometana yang
nantinya bisa digunakan sebagai bahan bakar kendaraan.​13

2.1.2.1.6. Sumber Energi yang Tidak Dapat Diperbaharui


Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui merupakan sumber energi
yang persediaannya terbatas. Sumber-sumber energi ini baru akan terbentuk
selama ribuan bahkan jutaan tahun dari proses endapan dan penguraian
sisa-sisa makhluk hidup atau mikroorganisme yang terkubur.​14 Sumber energi
ini umumnya disebut sebagai bahan bakar fosil. Beberapa sumber energi yang
tidak dapat diperbaharui adalah minyak bumi, cairan gas hidrokarbon, gas
alam, batu bara, dan nuklir.

2.1.2.1.7. Bahan Bakar Fosil


Bahan bakar fosil didapatkan dari tumbuhan dan makhluk hidup
yang terkubur di bawah lapisan batu selama jutaan tahun. Bahan bakar
fosil mengeluarkan energi melalui proses pembakaran. Bahan bakar
fosil terdiri dari minyak bumi, gas alam, dan batu bara.

2.1.2.1.7.1. Minyak Bumi (Petroleum)


Minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang
terbentuk dari sisa tanaman dan hewan yang hidup di laut jutaan
tahun yang lalu. Minyak bumi dapat ditemukan jauh dalam
perut bumi sekitar 500 hingga 3000 meter di bawah permukaan
laut. Untuk mendapatkan minyak bumi perlu dilakukan
pengeboran.​15 Minyak yang didapatkan dari pengeboran tersebut
masih minyak mentah sehingga perlu dilakukan penyulingan

13
Sara Tanigawa, “​Fact Sheet, Biogas: Converting Waste to Energy”​ , diakses dari
https://www.eesi.org/papers/view/fact-sheet-biogasconverting-waste-to-energy​ pada 7 Maret 2021, 10:48
14
Nibras Nada Nailufar, “​Sumber Daya Alam Kekal, Dapat Diperbaharui dan Tidak Dapat Diperbaharui​”, diakses
dari
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/26/152655669/sumber-daya-alam-kekal-dapat-diperbarui-dan-tidak-d
apat-diperbarui​ pada 6 Maret 2021, 15:37
15
Energy Information Administration, “​Oil and Petroleum”​ , diakses dari
https://www.eia.gov/energyexplained/oil-and-petroleum-products/​ pada 7 Maret 2021, 11:15
terlebih dahulu. Hasil penyulingan minyak ini dapat berupa
bensin, kerosin, solar, lilin, dan masih banyak lagi.

2.1.2.1.7.2. Gas Alam


Gas alam mengandung metana (CH​4​) yang merupakan
komponen terbesarnya. Gas alam dapat didapatkan dengan
pengeboran yang tekniknya mirip dengan pengeboran minyak
bumi.​16 Gas alam dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga
dapat menjadi bahan dasar untuk membuat bahan-bahan kimia.
Gas alam juga dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

2.1.2.1.8. Batu Bara


Batu bara dapat ditemukan pada lapisan tanah yang sudah
tertimbun selama jutaan tahun. Batu bara dapat terbentuk karena
ada pengaruh suhu dan pergerakan lapisan bumi. Berbeda
dengan gas alam dan minyak bumi yang diambil dengan cara
pengeboran, batu bara diambil dengan cara penambangan. Batu
bara terdapat beberapa jenisnya dan memiliki kandungan yang
berbeda-beda, kegunaan dari tiap-tiap jenis batu bara pun
berbeda-beda.​17 Batu bara dapat digunakan sebagai bahan bakar
untuk pembangkit listrik. Batu bara juga bisa dirubah menjadi
arang.

2.1.2.1.9. Energi Nuklir


Energi nuklir menggunakan energi yang disimpan dalam inti
atom. Energi nuklir dapat dihasilkan ketika ikatan di dalam inti tersebut
terputus. Ikatan atom ini akan diputus melalui fisi nuklir dan energi
yang dihasilkan dapat digunakan untuk menghasilkan atau

16
Energy Information Administration, “​Natural Gas”​ , diakses dari
https://www.eia.gov/energyexplained/natural-gas/​ pada 7 Maret 2021, 12:21
17
Energy Information Administration, “​Coal”​ , diakses dari ​https://www.eia.gov/energyexplained/coal/​ pada 7 Maret
2021, 12:46
menyediakan listrik. Bahan yang digunakan dalam fisi nuklir umumnya
adalah Uranium-234 (U-235). Selama fisi nuklir, sebuah neutron akan
bertabrakan dengan atom uranium dan akan membelahnya menjadi dua
inti yang lebih kecil. Reaksi akan terus dilakukan secara berlanjut
sehingga prosesnya disebut sebagai reaksi berantai.​18

Selain fisi nuklir, energi juga bisa dilepaskan melalui fusi nuklir.
Pada reaksi fusi atom akan digabungkan dan akan membentuk atom
yang lebih besar. Tetapi penelitian lebih lanjut masih dilakukan
terhadap reaksi fusi nuklir sebagai sumber energi untuk pembangkit
listrik.

Proses reaksi fisi nuklir sangat beresiko dan berbahaya, bahkan


dapat menyebabkan ledakan. Maka dari itu, reaksi ini selalu dikontrol
agar energi yang dihasilkan tidak menyebabkan ledakan. Pengontrolan
ini dilakukan pada reaktor nuklir. Energi nuklir ini masih mempunyai
potensi untuk menggantikan bahan bakar fosil karena tidak
menghasilkan limbah maupun radiasi. Tetapi, proses reaksi yang
terjadi sangatlah berbahaya dan beresiko.

2.2. Biomassa
Sebagian besar energi yang saat ini dipakai berasal dari bahan bakar fosil seperti batu
bara, minyak, dan gas. Namun, seiring berjalannya waktu bahan bakar fosil akan habis.
Membakar bahan bakar tersebut juga secara tidak langsung merusak atmosfer bumi secara
perlahan. Maka dari itu, dibutuhkan sumber energi alternatif yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu sumber energi alternatif tersebut adalah biomassa yang
nantinya akan diubah menjadi bioenergi.

2.2.1. Konsep Bioenergi dari Biomassa


Bioenergi merupakan energi yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar
biomassa. Biomassa adalah salah satu sumber energi yang dapat diperbaharui dan
18
Energy Information Administration, “​Nuclear Energy”​ , diakses dari ​https://www.eia.gov/energyexplained/nuclear/
pada 7 Maret 2021, 14:07
termasuk ke dalam energi terbarukan yang tersedia untuk menghasilkan listrik.
Biomassa umumnya berasal dari makhluk hidup, sampah organik, dan juga kotoran
hewan ataupun manusia. Biomassa dijadikan bahan bakar untuk memperoleh energi
panas serta digunakan juga untuk pembangkit listrik. Penggunaan bahan bakar
biomassa ini lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan bahan bakar fosil. Karena
penggunaan bahan bakar biomassa dapat mengurangi efek rumah kaca, limbah
organik, hujan asam, dan polusi, serta dapat melindungi kebersihan air dan tanah.​19
Sebenarnya teknologi biomassa telah digunakan sejak zaman dahulu dan telah
mengalami banyak perkembangan. Namun, belum banyak masyarakat yang
menggunakan teknologi ini.

2.2.2. Pengolahan Biomassa Menjadi Energi Listrik


Biomassa dapat menghasilkan energi panas dan energi listrik. Terdapat beberapa
cara pengubahan biomassa menjadi energi yaitu pembakaran langsung, pirolisis,
gasifikasi, dan dekomposisi anaerob. Terdapat juga cara lain yang dapat mengkonversi
biomassa menjadi biofuel. Cara yang umum digunakan untuk mengolah biomassa
adalah cara langsung dengan pembakaran.

Biomassa yang digunakan umumnya adalah limbah rumah tangga, serta sisa-sisa
kertas dan kayu. Sebelum dibakar biomassa harus dikeringkan terlebih dahulu dengan
cara ​torrefaction​. ​Biomassa akan dikeringkan hingga hilang kemampuannya untuk
menyerap kelembapan atau membusuk.

2.2.2.1. Pembakaran Langsung


Biomassa akan dibakar secara langsung kemudian akan menghasilkan
uap dan panas. Uap tersebut akan menggerakkan turbin yang terhubung dengan
generator sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Putaran turbin akan
menyebabkan magnet yang ada pada generator menghasilkan energi listrik.​20
Uap kemudian juga dikondensasikan untuk mengekstraksi panas yang masih

19
R.L.P. Arizandy, “​Prototype Gasifikasi Biomassa (Tempurung Kelapa) Sistem Updraft Single Gas Outlet​”,
diakses dari ​http://eprints.polsri.ac.id/939/3/BAB%20II.pdf​ pada 7 Maret 2021, 18:20
20
Energy Information Administration, “​Biomass”​ , diakses dari ​https://www.eia.gov/energyexplained/biomass/​ pada
8 Maret 2021, 10:59
bisa digunakan. Skema dibawah ini menunjukkan bagaimana energi listrik
dapat dihasilkan dari biomassa.

(sumber: mpoweruk.com)

Terkadang biomassa juga dibakar bersamaan dengan batu bara atau gas
alam. Pembakaran secara bersamaan ini dapat mengurangi emisi karbon
dioksida dan gas rumah kaca yang dihasilkan daripada melakukan pembakaran
bahan bakar fosil saja. Selain itu, pembakaran secara bersamaan ini dilakukan
karena efisiensi konversi energi bahan bakar biomassa yang kurang baik.

2.2.2.2. Pirolisis
Metode pirolisis merupakan metode yang memanaskan biomassa tetapi
tidak menggunakan oksigen. Sehingga biomassa diubah dengan cara kimiawi
saja. Pirolisis akan menghasilkan minyak pirolisis, gas sintetis, dan residu
padat, ketiga komponen ini bisa digunakan untuk menghasilkan energi.​21
Minyak pirolisis dapat dibakar untuk menghasilkan listrik. Minyak pirolisis
bisa digunakan sebagai alternatif dari minyak bumi. Gas sintetis yang
dihasilkan dapat diubah menjadi bahan bakar dan dapat digunakan sebagai
pengganti gas alam. Sedangkan residu padat yang dihasilkan dapat berguna di
industri pertanian.

21
Andrew Turgeon dan Elizabeth Morse, “​Biomass Energy​”, diakses dari
https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/biomass-energy/​ pada 8 Maret 2021, 11:05
2.2.2.3. Gasifikasi
Pada proses gasifikasi, biomassa akan dipanaskan dengan oksigen
sehingga akan memecah molekul yang ada di biomassa dan akan menghasilkan
gas sintetis (​syngas)​ dan ampas (​slag)​ .​22 ​Syngas akan dibakar dan dapat
menghasilkan energi panas atau energi listrik. Selain itu, ​syngas juga bisa
diproses menjadi biofuel. Sedangkan ampas yang dihasilkan dapat digunakan
untuk membuat sirap, semen, atau aspal.

2.2.2.4. Dekomposisi Anaerob


Pada dekomposisi anaerob, biomassa akan diproses dengan
mikroorganisme. Mikroorganisme ini akan memecah materi yang ada pada
bahan-bahan biomassa. Sama seperti namanya, proses dekomposisi anaerob ini
tidak menggunakan oksigen atau dalam prosesnya akan diciptakan lingkungan
yang miskin oksigen. Dalam lingkungan ini, biomassa akan membusuk dan
menghasilkan metana.​23

2.2.3. Pengolahan Biomassa di Indonesia


Indonesia telah memulai menggunakan biomassa sebagai sumber energi
alternatif. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk keluar dari ketergantungan
penggunaan bahan bakar fosil. Saat ini, telah tersedia pembangkit listrik tenaga
biomassa (PLTBm) di beberapa daerah di Indonesia. Selain PLTBm, terdapat juga
pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) yang sama-sama memanfaatkan sampah
organik untuk menghasilkan energi listrik.

Pembangunan PLTBm pertama kali dilakukan pada tahun 2010. Pada tahun
2012, Departemen Kehutanan menyebutkan bahwa potensi biomassa di Indonesia
mencapai 261.99 juta ton, yang berarti bisa menghasilkan energi mencapai 4.45 x 10​9
GJ.​24 Pemerintah pun telah merencanakan 12 pembangunan PLTBm selama tahun

22
Ibid.
23
Ibid.
24
Kiman Siregar, et al., “​Rancang Bangun Mesin Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) di Indonesia
Melalui Aplikasi Tar Wet Scrubber dan Gas Filter Untuk Menurunkan Nilai Tar”​ , diakses dari
http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/download/10007/11046​ 8 Maret 2021, 17:08
2020 hingga 2022 dan juga akan ada 11 PLTSa yang kaan dibangun. Pembangunan ini
bertujuan untuk mengatasi permasalahan penumpukan sampah di berbagai kota di
Indonesia.​25 Potensi ini tentu sangat bisa dimanfaatkan secara optimal oleh pemerintah,
mengingat biomassa adalah salah satu sumber energi terbarukan. Berikut merupakan
beberapa contoh dari PLTBm yang ada di Indonesia.

2.2.3.1. PLTBm Sumatera Utara


PLTBm ini berada di Medan, Sumatera
Utara dan merupakan PLTBm pertama dan yang
terbesar di Indonesia. PLTBm ini dibangun pada
tahun 2010. Bahan baku yang digunakan pada
PLTBm ini adalah cangkang kelapa sawit, tebu,
sekam padi, tongkol jagung, ampas tepung
tapioka, dan serbuk kayu. PLTBm ini
menggunakan metode pembakaran langsung.​26 PLTBm ini mempunyai
kapasitas sebesar 30 MW, dan beroperasi 15 MW untuk kebutuhan listrik di
kawasan industrinya, selebihnya akan dijual ke PLN wilayah Sumatera Utara.
Pada Juni 2012 dicatatkan bahwa PLTBm ini telah menjual energi listrik ke
PLN sebesar 35 MW dan telah berhasil melakukan penghematan sebesar Rp.
621 miliar/tahun.​27

2.2.3.2. PLTBm Pulubala


PLTBm ini berada di Pulubala, Gorontalo dan merupakan PLTBm
pertama yang menggunakan metode gasifikasi di Indonesia. PLTBm ini
dibangun pada tahun 2014 dan memiliki kapasitas 500 kW. PLTBm ini
dikelola oleh kementerian BUMN dan PLN. Bahan baku yang digunakan pada
PLTBm ini adalah tongkol jagung.​28
25
D.S. Primadita, et al., “​A Review on Biomass for Electricity Generation in Indonesia”​ , diakses dari
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JEEI/article/download/57188/34849​ pada 8 Maret 2021, 20:47
26
Ibid.
27
Dewan Energi Nasional, “​Menteri ESDM Resmikan PLTU Biomassa 2 x 15 MW”​ , diakses dari
https://den.go.id/index.php/dinamispage/index/317-.html​ pada 8 Maret 2021, 17:44
28
D.S. Primadita, et al., “​A Review on Biomass for Electricity Generation in Indonesia”​ , diakses dari
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JEEI/article/download/57188/34849​ pada 8 Maret 2021, 20:53
2.2.3.3. PLTBm Siantan
PLTBm ini berada di Desa Wajok
Hulu, Siantan, Kalimantan Barat dan
mempunyai kapasitas sebesar 15 MW.
PLTBm ini telah beroperasi sejak 23 April
2018. Bahan baku yang digunakan pada
PLTBm ini adalah sisa-sisa hasil pertanian,
cangkang kelapa sawit, ampas tebu, serbuk
kayu, dan berbagai limbah pertanian lainnya. PLTBm ini menggunakan metode
gasifikasi. PLTBm ini membawa manfaat bagi masyarakat setempat dengan
memberi akses masyarakat setempat terhadap energi sehingga dapat secara
tidak langsung meningkatkan kualitas hidup mereka serta membantu
perekonomian industri skala kecil.​29

2.2.3.4. PLTBm Bambu Siberut


PLTBm ini dibangun di 3 desa yaitu
Saliguma, Madobag, dan Matotonan yang
terletak di Pulau Siberut, Kepulauan
Mentawai, Sumatera Barat. PLTBm ini
mempunyai kapasitas 700 kW dan digunakan
untuk menghasilkan listrik bagi 1,233 kepala
keluarga di daerah tersebut. Listrik yang
dihasilkan akan dialiri sebanyak 300 kW ke Desa Madobag, 250 kW ke Desa
Saliguma, dan 150 kW ke Desa Matotonan. PLTBm ini menggunakan bahan
baku bambu sebagai sumber utamanya dan merupakan PLTBm berbahan bakar
bambu pertama di Indonesia. Juga dengan adanya PLTBm ini dapat
menghemat biaya penyediaan listrik sekitar Rp. 14 miliar per tahun.​30
29
Humas EBTKE, “​PLTBm Siantan, PLT Biomassa Swasta Pertama di Kalimantan Barat​”, diakses dari
https://ebtke.esdm.go.id/post/2018/09/24/2022/pltbm.siantan.plt.biomassa.swasta.pertama.di.kalimantan.barat​ pada
8 Maret 2021, 21:06
30
Humas EBTKE, “​PLTBm Bambu Siberut Terangi 3 Desa, Hemat Biaya Penyediaan Listrik Hingga 14 Miliar​”,
diakses dari
https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/09/18/2340/pltbm.bambu.siberut.terangi.3.desa.hemat.biaya.penyediaan.listrik.hi
ngga.14.miliar​ 8 Maret 2021, 21:19
2.3. Konsep Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Sebagai warga negara yang baik tentu sudah seharusnya kita menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Untuk menjalankan hal tersebut, diperlukan kesadaran yang cukup
dari setiap individu. Terkadang kesadaran ini lah yang tidak dimiliki oleh sebagian besar
masyarakat Indonesia. Kesadaran berbangsa dan bernegara mempunyai makna bahwa setiap
individu harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang
dilandasi kerelaan untuk bertindak demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.​31 Dengan
adanya kesadaran ini, kita dapat mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri
maupun lingkungan kita.

Kesadaran berbangsa dan bernegara ini perlu dimiliki oleh setiap warga negara baik itu
pejabat, aparatur negara, ataupun rakyat biasa. Maka dari itu, kesadaran ini perlu
ditanamkan pada tiap-tiap individu sejak muda agar dalam kehidupannya mereka dapat
mengimplementasikan nilai-nilai dari pancasila. Namun, dengan kemajuan IPTEK
kesadaran ini mendapatkan lebih banyak tantangan seperti hoax, ​hate speech,​ dan isu-isu
sara. Oleh sebab itu, masyarakat perlu mempunyai rasa tanggung jawab terhadap
pengaruhnya di masa-masa seperti ini. Seperti yang Soekarno katakan bahwa perjuangan
kita sebagai bangsa Indonesia saat ini lebih sulit karena akan melawan bangsa sendiri.

2.4. Kemajuan IPTEK


IPTEK merupakan singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang saat ini sudah
berkembang sangat pesat. IPTEK merupakan sumber informasi yang dapat meningkatkan
pengetahuan ataupun wawasan seseorang di bidang teknologi.​32 IPTEK sangat dibutuhkan
sebagai penunjang kehidupan manusia dan diperlukan untuk memberi kenyamanan bagi
kehidupan manusia. Tetapi pada saat ini sepertinya IPTEK pun memberi pergumulan
tersendiri bagi manusia. Dengan bertindak semena-mena di internet yang dapat merugikan
diri mereka sendiri dan juga orang lain. Sikap tanggung jawab dan selektif perlu ditanamkan
pada tiap individu agar kemajuan IPTEK ini tidak merugikan bangsa ini. Beberapa dari
perkembangan IPTEK ini pun tidak sejalan dengan nilai-nilai dari pancasila. Maka dari itu,

31
Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI, “​Kesadaran Berbangsa dan Bernegara”​ , diakses dari
https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/kesadaran-berbangsa-dan-bernegara​ pada 9 Maret 2021, 08:30
32
Sharen Wulan Levita, “​Masalah IPTEK dan Pancasila”​ , diakses dari
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/masalah-iptek-dan-pancasila/​ pada 9 Maret 2021, 15:25
pada segala hal yang kita lakukan dengan kemajuan IPTEK ini tetap perlu berlandaskan
nilai-nilai dari pancasila, agar bangsa ini tidak berbelok ke arah yang salah. Sebagai bangsa
Indonesia, kita perlu untuk memaknai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
BAB III
PROPOSAL PEMBUATAN ALAT
3.1. Tujuan Penelitian
● Dapat memanfaatkan sumber energi alternatif agar dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
● Dapat merancang alat dengan sumber energi alternatif dalam tujuan untuk
mengurangi penggunaan bahan bakar fosil
● Dapat menentukan cara kerja, pembuatan, serta estimasi biaya dari alat dengan
sumber energi alternatif

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu untuk menyiapkan alat dan bahan dibutuhkan satu hari saja, tetapi waktu untuk
pemasangan dibutuhkan waktu ±3 hari. Setelah terpasang, alat tidak bisa langsung
digunakan melainkan dibutuhkan proses pengolahan terlebih dahulu yang kurang lebih
memakan waktu selama ±4 hari. Selambat-lambatnya, alat ini sudah bisa digunakan dalam
waktu ±7 hari. Kegiatan perancangan dan penggunaan alat ini telah dibuat untuk skala
rumahan, sehingga seluruh kegiatan perancangan dan penggunaan dapat dilakukan di
rumah.

3.3. Produk
3.3.1. Alat dan Bahan
Alat:
● Panel surya, digunakan untuk menghasilkan energi panas dan energi listrik
dengan tenaga surya.
● Kabel, digunakan untuk menghantarkan listrik.
● Pompa, dibutuhkan 2 pompa. Satu pompa ditaruh di antara kondensor dan
tampungan air. Satu lagi ditaruh di antara tampungan air dan HRSG.
● Turbin, digunakan untuk memutar generator.
● Generator, digunakan untuk mengubah energi yang dihasilkan menjadi energi
listrik.
● Kondensor, digunakan untuk mengubah uap menjadi air.
● Wadah besar, dibutuhkan 2 wadah besar. Satu digunakan untuk menampung
air, dan satu lagi digunakan untuk pemanasan biomassa.
● Pipa, digunakan untuk mengalirkan air atau uap yang dihasilkan.
● Aki, digunakan untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan.
● Heat Recovery Steam Generator (HRSG), yang terdiri dari ​superheater,
evaporator, d​ an ​economizer​. ​Superheater berguna untuk untuk memanaskan
uap hingga suhu dan tekanan tertentu. ​Evaporator berguna untuk mengubah air
menjadi uap atau menghasilkan uap. ​Economizer berguna untuk memanaskan
air sebelum masuk ke ​evaporator.​

Bahan:
● Sinar matahari
● Biomassa, bisa didapatkan dari sampah organik maupun sampah rumah tangga.

3.3.2. Penjelasan Produk


Biomassa sebagai sumber energi alternatif memiliki potensi yang sangat besar
dan perlu dikembangkan serta dimanfaatkan secara maksimal. Selain itu, perlu juga
dapat digunakan dalam skala rumahan dengan biaya yang terjangkau. Biomassa
sebagai sumber energi alternatif memiliki banyak keuntungan. Namun, terdapat juga
hambatan dalam penggunaannya. Salah satu hambatannya adalah energi yang
dihasilkan tidak efektif dan tidak pasti, hal ini terjadi karena sampah untuk bahan baku
biomassa tidak dihasilkan dalam jumlah yang selalu sama setiap harinya. Untuk
memaksimalkan energi yang bisa didapatkan terkadang biomassa dicampur dengan
gas alam atau minyak bumi, tetapi pada alat ini akan digabungkan dengan teknologi
tenaga surya. Dibanding gas alam atau minyak bumi, tenaga surya merupakan sumber
yang lebih ramah lingkungan dan tersedia setiap harinya, serta tidak diperlukan
mengeluarkan biaya yang mahal. Tetapi tenaga surya terkadang tidak bisa dihasilkan
sepanjang hari karena siklus siang-malam ataupun karena cuaca.

Sistem penggabungan ini tentu akan memaksimalkan penggunaan potensi


sumber energi alternatif dari biomassa maupun tenaga surya. Sistem penggabungan ini
juga akan meningkatkan efisiensi proses untuk menghasilkan listrik dan memberikan
pasokan energi yang lebih banyak. Pada sistem penggabungan ini akan dihasilkan
panas sebagai sumber energi perantara yang akan dipakai untuk menggerakkan turbin
dan generator. Tenaga surya akan terus dipakai dan menghasilkan energi selama
terdapat radiasi dari sinar matahari, umumnya pada siang hari. Sementara biomassa
akan menghasilkan energi selama periode tidak tersedia sinar matahari (malam hari
atau saat cuaca sedang buruk). Keuntungan dengan adanya sistem penggabungan ini
adalah dapat menghasilkan energi lebih efektif. Boiler biomassa akan dihubungkan
dengan sistem tenaga surya. Keluaran listrik yang dihasilkan per hari akan konstan
sehingga tenaga surya akan menghasilkan energi tergantung pada energi yang
dihasilkan oleh biomassa. Sementara, uap berlebih akan dikondensasikan menjadi air
dan akan ditampung untuk penghasilan energi. Jika energi listrik yang dihasilkan
berlebih, maka akan disimpan di aki.

3.3.3. Perancangan Produk

Panel surya akan dipasang di atap rumah sedangkan boiler biomassa akan
dipasang di halaman rumah. Panel surya akan dipasang tegak lurus terhadap arah
datangnya matahari sehingga cahaya matahari yang ditangkap maksimal. Pipa,
tampungan air, kondensor, turbin, dan generator akan dipasang di bawah tanah
sehingga tidak memakan banyak tempat. HRSG akan dipasang di pipa siklus utama
setelah pompa tampungan air. HRSG akan dialiri energi panas yang dihasilkan oleh
panel surya.

3.3.4. Cara Kerja Produk


Panel surya akan menghasilkan energi panas dan energi listrik dari tenaga surya.
Energi panas dan energi listrik ini akan disalurkan menggunakan kabel. Energi listrik
akan dihasilkan menggunakan proses ​photovoltaic (PV). Panel surya akan
dihubungkan ke inverter terlebih dahulu yang akan mengubah arus DC menjadi AC.
Setelah itu, arus AC akan dialirkan dengan kabel menuju generator. Sel ​photovoltaic
ini akan menyerap cahaya matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Cahaya
matahari akan menyinari permukaan sel ​photovoltaic dan akan diubah menjadi energi
listrik dengan bahan yang disebut semi-konduktor. Proses ​photovoltaic akan berjalan
tergantung dengan intensitas cahaya atau sinar matahari yang diterimanya. Maka dari
itu, jika kondisi iklim kurang baik (awan tebal atau kabut) akan berefek terhadap
jumlah energi matahari yang diterima sel sehingga akan memengaruhi energi listrik
yang akan dihasilkan.

Sedangkan energi panas dihasilkan dengan memanfaatkan panas matahari dan


akan dikumpulkan oleh panel surya. Energi panas ini akan dialiri oleh kabel menuju
HRSG. Energi panas ini akan membantu HRSG memanaskan air sehingga akan
dihasilkan uap, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin.

Energi listrik dari biomassa akan dihasilkan dengan cara pembakaran.


Pembakaran biomassa ini akan digunakan selama sumber daya matahari tidak tersedia
yaitu pada malam hari ataupun pada saat cuaca buruk. Sampah organik atau sampah
rumah tangga akan ditaruh di wadah besar (boiler biomassa) dan akan dilakukan
proses pengeringan terlebih dahulu selama 1-2 hari. Boiler biomassa kemudian akan
disambungkan dengan api untuk melakukan pembakaran sampah. Pada proses ini
energi kimia akan diubah menjadi energi panas. Setelah dilakukan pembakaran akan
dihasilkan uap yang akan disalurkan melalui pipa menuju turbin untuk memutar
turbin. Turbin tersebut akan tersambung dengan generator, sehingga ketika turbin
berputar maka generator pun akan ikut bergerak. Dari gerakan ini generator akan
menghasilkan listrik yang akan disimpan di aki atau dialirkan untuk penggunaan di
rumah.

Uap yang berlebih akan dialirkan menuju kondensor yang akan mendinginkan
dan mengembunkan uap tersebut menjadi air. Air akan ditampung dan akan
dipanaskan kembali untuk diubah menjadi uap lagi.

3.3.5. Estimasi Energi yang Dihasilkan


Energi listrik yang dihasilkan setiap harinya dari alat ini sebesar 5 kW. Panel
surya akan menghasilkan kurang lebih sebesar 3 kW, sedangkan biomassa akan
menghasilkan energi listrik sebesar 2 kW. Tetapi jika cuaca sedang buruk sehingga
panel surya tidak dapat menghasilkan energi secara maksimal, maka biomassa yang
akan menghasilkan kekurangan energinya. Begitu juga sebaliknya, jika bahan baku
untuk pengolahan biomassa menjadi energi listrik kurang memadai, maka kekurangan
energi akan dihasilkan oleh panel surya. Sedangkan energi listrik yang dihasilkan
berlebih akan disimpan di aki, maka dari itu setiap hari akan selalu ada pasokan listrik
untuk dipakai.

Untuk menghasilkan energi listrik sebesar 2 kW oleh biomassa, dibutuhkan


tekanan kerja sebesar 3150 Pa pada suhu 375ºC. Sedangkan pada proses kondensasi
uap, tekanan kerja yang digunakan sebesar 5 Pa pada suhu 45.5ºC. Setelah uap
dikondensasikan, air akan ditampung. Air tersebut akan diubah lagi menjadi uap
dengan bantuan HRSG. HRSG akan mengubah air menjadi uap dengan bantuan energi
panas yang dihasilkan oleh panel surya. HRSG akan mendidihkan air pada suhu
105ºC, kemudian air mendidih tersebut akan diubah menjadi uap dengan tekanan kerja
3150 Pa pada suhu 375ºC.
3.3.6. Estimasi Biaya

Alat Jumlah Harga Satuan Harga

Panel Surya, Inverter, ​Solar


1 30.301.000 30.301.000
Charge Controller

Wadah Boiler Biomassa 1 9.000.000 9.000.000

Wadah Tampungan Air


1 5.280.000 5.280.000
(1000 L)

Turbin 1 19.624.000 19.624.000

Generator 1 9.990.000 9.990.000

Aki 1 1.400.000 1.400.000

Kondensor 1 7.646.000 7.646.000

Pompa Air Jet Pump 2 2.380.000 4.760.000

HRSG (​Superheater,
1 12.972.000 12.972.000
Evaporator, Economizer​)

112.000
Kabel 30 m 672.000
(per 5 meter)

245.000
Pipa 40 m 1.640.000
(per 6 meter)

Total Biaya 215.597.000

3.4. Kesimpulan
Investasi untuk pembangunan alat penyedia energi listrik dengan sistem penggabungan
antara biomassa dan tenaga surya ini memakan biaya yang jauh lebih besar. Tetapi jika
dilihat secara jangka panjang, penggunaan alat ini akan lebih murah. Selain itu, penggunaan
alat ini dengan jangka panjang juga lebih ramah lingkungan. Energi yang dihasilkan dari
alat ini pun lebih efisien karena memiliki jam operasi yang lebih efektif dan bahkan alat ini
memungkinkan menghasilkan energi lebih banyak. Alat ini dibutuhkan perawatan yang
rutin agar tidak terjadi kerusakan atau kecacatan jika dioperasikan secara terus menerus.
Kekurangan lain yang mungkin terjadi pada alat ini adalah jika terjadi kerusakan atau
kecacatan, maka dibutuhkan untuk mengeluarkan biaya lagi untuk mengganti atau
memperbaiki.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Pengaruh Energi Biomassa terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Energi biomassa merupakan salah satu sumber energi alternatif yang termasuk ke
dalam energi terbarukan. Penggunaan energi biomassa sebagai sumber energi alternatif di
Indonesia memiliki potensi yang cukup besar, mengingat pasokan bahan bakar fosil akan
habis dalam beberapa tahun ke depan. Penggunaan energi biomassa tentunya akan
membawa pengaruh ke kehidupan berbangsa dan bernegara masyarakat Indonesia. Berikut
merupakan beberapa pengaruh energi biomassa dalam bidang politik, sosial-budaya, dan
pertahanan keamanan.

4.1.1. Bidang Politik


Penggunaan energi biomassa di Indonesia masih belum banyak dilakukan dan
perlu didorong lebih kuat lagi oleh pemerintah. Pemerintah pusat akan memegang
peranan yang kuat untuk mendorong pemerintah-pemerintah daerah untuk memulai
investasi dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBm).
Dorongan dari pemerintah pusat secara tidak langsung akan memperbaiki
keharmonisan hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu,
investasi pembangunan PLTBm akan berdampak pada perundang-undangan di
Indonesia. Tentu akan ada sedikit pembaharuan terhadap undang-undang tentang
energi yang sudah ada sebelumnya. Penggunaan energi biomassa juga akan berdampak
pada hubungan dengan negara lain. Dalam hal ini, misalnya Indonesia dapat
melakukan kerja sama mengenai penggunaan biomassa sebagai sumber energi
alternatif.

Penggunaan energi biomassa di Indonesia juga akan membawa sedikit pengaruh


negatif terhadap pemerintahan. Dalam hal ini contohnya investasi pembangunan
PLTBm yang dimulai pemerintah perlu diwaspadai karena memungkinkan adanya
godaan bagi para pejabat pemerintahan untuk melakukan korupsi. Maka dari itu, perlu
dikuatkan prinsip dari pejabat-pejabat pemerintah daerah maupun pemerintah pusat
untuk bersatu melawan korupsi.
4.1.2. Bidang Sosial-Budaya
Penggunaan biomassa sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar
fosil membawa pengaruh juga terhadap kehidupan sosial-budaya masyarakat
Indonesia. Penggunaan biomassa akan memengaruhi perilaku kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia. Contohnya dengan mulai memilah sampah mana yang bisa
dijadikan bahan baku untuk biomassa dan mana yang tidak bisa. Dengan adanya ini,
secara tidak langsung pola pikir masyarakat Indonesia akan lebih maju. Masyarakat
juga tidak lagi akan mengotori lingkungan dan mulai sadar untuk menjaga lingkungan
menjadi lebih bersih. Alih-alih membuang sampah, masyarakat akan mulai
menggunakan sampah tersebut sebagai bahan baku biomassa.

Jika PLTBm mulai dibangun dan digunakan di daerah-daerah, edukasi terhadap


biomassa terhadap masyarakat daerah akan meningkat dan tingkat keramahan
lingkungan di Indonesia pun juga akan meningkat. Budaya gotong-royong akan
kembali muncul di masyarakat terutama pada masyarakat-masyarakat daerah,
masyarakat akan bekerja sama dalam mengumpulkan sampah untuk digunakan sebagai
bahan baku biomassa pada daerah mereka. Pembangunan PLTBm di daerah-daerah
juga akan meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup masyarakat daerah. Jika
sebelumnya mungkin daerah-daerah ini sulit untuk mendapatkan energi listrik, dengan
adanya penggunaan biomassa akan memudahkan mereka untuk mendapatkan energi
listrik untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-harinya.

4.1.3. Bidang Pertahanan dan Keamanan


Penggunaan biomassa sebagai sumber energi alternatif di Indonesia
memungkinkan untuk meminimalisir terjadinya krisis energi. Seperti dijelaskan
sebelumnya, bahwa pembangunan PLTBm di daerah akan meningkatkan tingkat
kesejahteraan hidup mereka. Dalam hal ini secara tidak langsung masyarakat di daerah
juga akan merasa lebih diperhatikan oleh pemerintah dan mengurangi terjadinya
tindakan-tindakan separatisme. Ini merupakan hal yang positif karena akan
menghindari konflik-konflik yang dapat memicu terjadinya tindakan kekerasan atau
bahkan terorisme.
4.2. Pengaruh Energi Biomassa terhadap Lingkungan Sekitar
Biomassa merupakan jenis sumber energi terbarukan dan dianggap lebih ramah
lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Pembakaran biomassa akan
menurunkan emisi CO​2 dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. CO​2 yang
dihasilkan oleh pembakaran biomassa akan kembali diserap tanaman untuk proses
fotosintesis, sedangkan CO​2 dari pembakaran bahan bakar fosil akan menuju atmosfer dan
meningkatkan efek gas rumah kaca.​33 Pembakaran biomassa juga dapat mengurangi limbah
yang terbuang di tempat pembuangan sampah sehingga tidak terjadi penumpukan sampah
yang berlebih. Penggunaan biomassa juga akan menurunkan emisi gas rumah kaca yang
secara tidak langsung akan berdampak positif pada pemanasan global dan perubahan iklim.
Pengolahan biomassa menggunakan teknik dekomposisi anaerob akan menghasilkan metana
untuk diolah menjadi energi listrik dan sisa limbah dapat diolah menjadi pupuk tanaman.

Sayangnya, biomassa bersumber sampah kota dapat melepaskan bahan kimia yang
berbahaya bagi manusia ke udara saat pembakaran jika tidak dikontrol dengan benar.​34
Pemerintah memiliki peranan penting untuk mengatasi permasalahan ini dengan cara
mengontrol dan mengawasi dengan ketat pembakaran pada PLTBm.

4.3. Peran Warga Negara Kristen dalam Mewujudkan Penggunaan Energi Biomassa
Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita perlu mendukung pemerintah dalam
mewujudkan penggunaan energi biomassa di Indonesia untuk mengurangi penggunaan
bahan bakar fosil. Sedangkan sebagai seorang Kristen, Tuhan telah memberi kita alam yang
indah dan alam yang telah diberikan tersebut perlu dijaga dan dirawat secara baik sesuai
yang telah difirmankan oleh Tuhan dalam firman-Nya. Maka dari itu, berikut adalah peran
warga negara Indonesia khususnya umat Kristiani dalam mewujudkan penggunaan energi
biomassa dalam bidang politik, sosial-budaya, dan pertahanan dan keamanan.

33
European Biomass Industry Association, “​Environmental benefits of biomass​”, diakses dari
https://www.eubia.org/cms/wiki-biomass/employment-potential-in-figures/environmental-benefits/​ pada 18 Maret
2021, 09:47
34
Energy Information Administration, “​Biomass and the Environment”​ , diakses dari
https://www.eia.gov/energyexplained/biomass/biomass-and-the-environment.php​ pada 18 Maret 2021, 10:02
4.3.1. Bidang Politik
Sebagai warga negara Indonesia terutama umat Kristen ada baiknya bahwa kita
mendukung pemerintah dalam mewujudkan penggunaan energi biomassa. Kita dapat
mendukung pemerintah dalam penyampaian pendapat dengan suara kita melalui kritik
membangun ataupun saran-saran. Dengan begitu, kita telah menjalankan kehidupan
berdemokrasi dan membantu pemerintah dalam menjalankan visi dan misi ini. Selain
itu, kita bisa menaati dan mengikuti peraturan atau perundang-undangan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah dalam mengolah energi biomassa menjadi energi listrik.

4.3.2. Bidang Sosial-Budaya


Dalam bidang sosial-budaya, kita sebagai warga negara Indonesia terutama umat
Kristen dapat bekerja dan berusaha bersama-sama untuk mewujudkan visi dan misi
ini. Dengan begitu, secara tidak langsung juga akan menciptakan budaya gotong
royong yang merupakan salah satu ciri khas bangsa Indonesia. Selain itu, kita dapat
memulai langkah sederhana dengan memilah-milah sampah yang akan dibuang
sehingga sampah yang akan dipakai sebagai bahan baku biomassa terpisah dengan
sampah yang akan dibuang. Langkah sederhana lain yang dapat kita lakukan adalah
dengan mengurangi penggunaan energi listrik berlebih dan memulai menghemat
energi serta kita dapat juga membantu mengurangi polusi yang terjadi dengan
bepergian menggunakan transportasi umum yang tersedia.

4.3.3. Bidang Pertahanan dan Keamanan


Dalam bidang pertahanan dan keamanan negara Indonesia, sebagai warga negara
Kristen dapat mulai berkontribusi dalam mendukung tujuan pemerintah untuk
mewujudkan penggunaan energi biomassa dengan tidak menimbulkan konflik-konflik
antar masyarakat dan terus menjaga kedamaian antar masyarakat. Masyarakat perlu
bersatu teguh mendukung tujuan pemerintah dalam menciptakan kedamaian dalam
kehidupan sehari-hari. PLTBm yang akan dibuka pun dapat membantu membuka
lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Dengan begitu, ini akan mengurangi tingkat
pengangguran di Indonesia dan secara tidak langsung juga menurunkan tingkat
kriminalitas yang akan terjadi.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Energi merupakan hal yang sangat esensial bagi kehidupan sehari-hari manusia. Tanpa
pasokan energi manusia tidak dapat menjalankan kehidupannya dengan lancar. Namun,
energi listrik dari bahan bakar fosil mulai menipis dan perlu suatu inovasi untuk penyediaan
energi listrik dari sumber energi terbarukan. Biomassa merupakan salah satu jalan keluar
yang cocok untuk mengatasi krisis energi ini. Serta biomassa merupakan salah satu pilihan
yang tersedia dan dapat dikembangkan lebih lanjut. Biomassa merupakan sumber energi
yang lebih ramah lingkungan daripada energi dari bahan bakar fosil. Penggunaan energi
biomassa pun nantinya akan berdampak pada kehidupan berbangsa dan bernegara warga
Indonesia. Namun, sayangnya masih terdapat beberapa hambatan dan tantangan untuk
mewujudkan penggunaan energi biomassa. Untuk mewujudkan penggunaan energi
biomassa diperlukan masyarakat secara bahu membahu mempunyai sikap yang suportif
dalam mendukung dan mensukseskan tujuan ini. Kelak kesuksesan penggunaan energi
biomassa tidak akan luput dari bantuan peran warga negara Indonesia.

5.2. Saran
Dari potensi yang telah dijelaskan dalam makalah ini diperlukan beberapa sikap-sikap
suportif dari beberapa pihak. Berikut adalah saran dari penulis untuk tiap-tiap individu,
pemerintah, dan juga masyarakat umum.

5.2.1. Individu
Bagi tiap-tiap individu sebaiknya mulai sadar akan penggunaan sumber
energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibanding dengan bahan bakar fosil.
Selain itu, tiap-tiap individu dapat memaksimalkan penggunaan sumber energi
alternatif tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Jika terlalu sulit untuk dilakukan,
upaya-upaya sederhana dan langkah-langkah kecil pun bisa dilakukan seperti
penghematan energi.
5.2.2. Pemerintah
Bagi pemerintah, penulis mengharapkan pemerintah terus menggalakkan
pembangunan PLTBm di seluruh Indonesia. Diharapkan juga pemerintah dapat
mendukung inovasi-inovasi dari tiap-tiap warga negara Indonesia dan dapat
menerima kritikan maupun saran dari rakyat dengan baik agar Indonesia dapat
mewujudkan penggunaan energi biomassa berskala nasional secara maksimal.

5.2.3. Masyarakat
Bagi masyarakat, penulis mengharapkan partisipasi aktif dalam mendukung
dan mewujudkan penggunaan energi biomassa. Masyarakat harus bisa saling
bekerja sama untuk mendukung ataupun memberi kritikan dan saran yang
membangun bagi pemerintah. Masyarakat perlu menghindari konflik-konflik antar
individu ataupun antar kelompok agar seluruh proses dapat berjalan dengan lancar.
Masyarakat juga diharapkan dapat memberi inovasi-inovasi baru bagi pemerintah
dalam perwujudan penggunaan energi biomassa ini.
DAFTAR PUSTAKA
<​http://eprints.polsri.ac.id/939/3/BAB%20II.pdf​>, diakses pada tanggal 7 Maret 2021, 18:20
<​http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/prosidingsnf/article/view/4619/3468​>, diakses pada
tanggal 13 Maret 2021, 11:37
<​http://jurnal.unsyiah.ac.id/RTP/article/download/10007/11046​>, diakses pada tanggal 8 Maret
2021, 17:08
<​https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/kesadaran-berbangsa-dan-bernegara​>, diakses
pada tanggal 9 Maret 2021, 08:30
<​https://binus.ac.id/character-building/pancasila/masalah-iptek-dan-pancasila/​>, diakses pada
tanggal 9 Maret 2021, 15:25
<​https://den.go.id/index.php/dinamispage/index/317-.html​>, diakses pada tanggal 8 Maret 2021,
17:44
<​https://den.go.id/index.php/publikasi/download/22​>, diakses pada tanggal 16 Februari 2021,
08:33
<​https://ebtke.esdm.go.id/post/2018/09/24/2022/pltbm.siantan.plt.biomassa.swasta.pertama.di.k
alimantan.barat​>, diakses pada tanggal 8 Maret 2021, 21:06
<​https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/09/18/2340/pltbm.bambu.siberut.terangi.3.desa.hemat.biay
a.penyediaan.listrik.hingga.14.miliar​>, diakses pada tanggal 8 Maret 2021, 21:19
<​https://energypedia.info/images/9/93/Small-scale_Electricity_Generation_From_Biomass_Part
-1.pdf​>, diakses pada tanggal 12 Maret 2021, 18:19
<​https://kbbi.web.id/energi​>, diakses pada tanggal 5 Maret 2021, 11:29
<​https://money.kompas.com/read/2020/10/21/141500526/jika-tak-ada-penemuan-baru-minyak-
bumi-indonesia-akan-habis-dalam-9-tahun​>, diakses pada tanggal 16 Februari 2021, 08:14
<​https://ojs.unud.ac.id/index.php/JEEI/article/download/57188/34849​>, diakses pada tanggal 8
Maret 2021, 20:47
<​https://personal.ems.psu.edu/~radovic/Chapter2.pdf​>, diakses pada tanggal 5 Maret 2021,
13:07
<​https://www.eesi.org/papers/view/fact-sheet-biogasconverting-waste-to-energy​>, diakses pada
tanggal 7 Maret 2021, 10:48
<​https://www.eia.gov/energyexplained/biomass/​>, diakses pada tanggal 8 Maret 2021, 10:59
<​https://www.eia.gov/energyexplained/biomass/biomass-and-the-environment.php​>, diakses
pada tanggal 18 Maret 2021, 10:02
<​https://www.eia.gov/energyexplained/coal/​>, diakses pada tanggal 7 Maret 2021, 12:46
<​https://www.eia.gov/energyexplained/geothermal/​>, diakses pada tanggal 6 Maret 2021, 16:12
<​https://www.eia.gov/energyexplained/hydropower/​>, diakses pada tanggal 6 Maret 2021,
18:25
<​https://www.eia.gov/energyexplained/natural-gas/​>, diakses pada tanggal 7 Maret 2021, 12:21
<​https://www.eia.gov/energyexplained/nuclear/​>, diakses pada tanggal 7 Maret 2021, 14:07
<​https://www.eia.gov/energyexplained/oil-and-petroleum-products/​>, diakses pada tanggal 7
Maret 2021, 11:15
<​https://www.eia.gov/energyexplained/solar/​>, diakses pada tanggal 6 Maret 2021, 15:58
<​https://www.eia.gov/energyexplained/wind/wind-energy-and-the-environment.php​>, diakses
pada tanggal 6 Maret 2021, 16:57
<​https://www.epa.gov/rhc/solar-heating-and-cooling-technologies​>, diakses pada tanggal 13
Maret 2021, 17:20
<​https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/potensi-energi-baru-terbarukan-ebt-indon
esia​>, diakses pada tanggal 16 Februari 2021, 08:27
<​https://www.eubia.org/cms/wiki-biomass/employment-potential-in-figures/environmental-ben
efits/​>, diakses pada tanggal 18 Maret 2021, 09:47
<​https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/26/152655669/sumber-daya-alam-kekal-dapat-d
iperbarui-dan-tidak-dapat-diperbarui​>, diakses pada tanggal 6 Maret 2021, 13:46
<​https://www.nationalgeographic.org/encyclopedia/biomass-energy/​>, diakses pada tanggal 8
Maret 2021, 11:05
<​https://www.researchgate.net/publication/266484075_Hybrid_solar_-_Biomass_plants_for_po
wer_generation_technical_and_economic_assessment​>, diakses pada tanggal 12 Maret
2021, 12:09
<​https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-energi-dalam-fisika​>, diakses pada tanggal 5
Maret 2021, 17:59
<​https://www.ruralenergy.co.uk/product/biomass-chp​>, diakses pada tanggal 13 Maret 2021,
14:18
<​https://www.usu.edu/ipe/wp-content/uploads/2015/11/Reliability-Biomass-Condensed.pdf​>,
diakses pada tanggal 18 Maret 2021, 09:56

Anda mungkin juga menyukai