Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL

Kewirausahaan Dan Bimbingan Karir

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan dan


bimbingan karir

Disusun Oleh :

RINDI
20101156110018

Dosen Pembimbing :

FAEZA REZI S, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK”

PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


atas berkah dan limpahan rahmat-Nya sehingga proposal ini dapat terselesaikan,
dengan judul proposal “Kewirausahaan Dan Bimbingan Karir”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak
dalam hal ini pengajar dan rekan lainnya, maka dalam praktek maupun pembuatan
proposal ini tidak dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak terkait, khususnya kepada
dosen pengajar.
Penulis menyadari bahwa dalam proposal ini masih terdapat banyak kesalahan,
baik dari isi, penyusunan maupun penulisannya, oleh karena itu, penulis
menyampaikan maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk perbaikan pembuatan proposal ke depannya.

Padang ,02 Agustus 2023


Penulis,

RINDI

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 4

1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................ 4

1.3 TUJUAN PENULISAN .................................................................................. 5

1.4 MANFAAT PENULISAN .............................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 6

2.1 KONSEP KEWIRAUSAHAAN ..................................................................... 6

2.2 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN DAN WIRAUSAHA ................. 7

2.3 NILAI DAN PERILAKU WIRAUSAHA .................................................... 13

2.4 MOTIF MENJADI WIRAUSAHA ............................................................... 14

2.5 PROSES KEWIRAUSAHAAN .................................................................... 14

2.6 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DANKEGAGALAN


WIRAUSAHA ............................................................................................... 16

2.7 PENGERTIAN IDE DAN PELUANG USAHA ........................................... 18

BAB III DATA PEMILIK UMUM ............................................................................ 28

BAB IV PEMASARAN DAN PELAYANAN ........................................................... 29

BAB V PROSES PRODUKSI .................................................................................... 30

BAB VI PENUTUP ..................................................................................................... 32

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 33

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa


Inggris, unternehmer dalam bahasa Jerman, ondernemen dalam bahasa Belanda.
Sedangkan di Indonesia diberi nama kewirausahaan . Kata entrepreneur berasal
dari bahasa Perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pengambil risiko,
kontraktor, pengusaha (orang yang mengusahakan suatu pekerjaan tertentu), dan
pencipta yang menjual hasil ciptaannya.
Entrepreneurship adalah suatu kemampuan untuk mengelola sesuatu yang ada
dalam diri Anda untuk dimanfaatkan dan ditingkatkan agar lebih optimal (baik)
sehingga bisa meningkatkan taraf hidup Anda dimasa mendatang.
Indonesia entrepreneurial skill untuk bisa menekan sekecil mungkin tingkat
kemiskinan yang tinggi.
Mengandalkan investor asing untuk membuka lapangan kerja tidaklah cukup,
menghimbau kepada perusahaan untuk tidak mem-PHK karyawan atau buruhnya
juga sulit diwujudkan. Salah satu cara atau jalan terbaiknya adalah mengandalkan
sector pendidikan utnuk mengubah pola pikir

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu kewirausahaan ?


2. Bagaimana karakteristik kewirausahaan dan karakteristik wirausaha ?

3. Bagaimana nilai dan perilaku wirausaha ?


4. Apa saja motif menjadi wirausaha ?
5. Bagaimana proses kewirausahaan ?

6. Apa saja faktor-faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan wirausaha ?

7. Apakah yang dimaksud ide dan peluang usaha ?

4
5

1.3 TUJUAN PENULISAN

Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, memahami karakteristik


kewirausahaan maupun karakteristik wirausaha, memahami hakikat nilai dan
perilaku wirausaha, mengetahui motif yang mendasari menjadi wirausaha
memahami proses kewirausahaan serta factor-faktor penyebab kegagalan dan
keberhasilan wirausaha

1.4 MANFAAT PENULISAN

1. Membantu mahasiswa memahami dan mendalami pokok bahasan


khususnya tentang konsep dasar kewirausahaan, karakteristik
kewirausahaan dan wirausaha, nilai dan perilaku wirausaha, motif menjadi
wirausaha, serta proses kewirausahaan dan factor-faktor penyebab
kegagalan dan keberhasilan wirausaha.

2. Memberikan informasi secara mendalam mengenai pengertian


kewirausahaan, karakteristik kewirausahaan dan wirausaha, nilai dan
perilaku wirausaha, motif menjadi wirausaha, serta proses kewirausahaan
dan factor- faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan wirausaha
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KONSEP KEWIRAUSAHAAN

Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jwa yang selalu aktif
dalam usaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahaan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya
untuk mencari peluang menuju sukses.
Sedangkan menurut Menurut Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam
buku Entrepreneurship (1999), kewirausahaan adalah suatu usaha yang kreatif
yang membangun suatu value dari yang belum ada menjadi ada dan bisa dinikmati
oleh orang banyak.
Dari beberapa konsep yang ada di atas, ada enam hakekat penting kewirausahaan
sebagai berikut ( Suryana,2003 : 13) :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,
proses, dan hasil bisnis (Acad Sanusi,1994)

2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu


yang baru dan berbeda ( Drucker,1959)

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi


dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk
memperbaiki kehidupan (Zimmerer,1996)

4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu


usaha dan perkembangan usaha ( Soeharto Prawiro,1997)

5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru


dan sesuatu yang berbeda yang bermanfaat member nilai lebih

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan


mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda
untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan

6
7

dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan


baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa

2.2 KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN DAN KARAKTERISTIK


WIRAUSAHA

2.2.1 Karakteristik Kewirausahaan

1. Motif Berprestasi Tinggi


Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat
berwirausaha karena adanya motif tertentu,yaitu motif berprestasi.
Menurut Gede Anggan Suhada (dalam Suryana, 2003 : 32) motif
berprestasi adalah suatu nilai social yang menekankan pada hasrat
utuk mencapai yan terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi.
Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seprti yang
dikemukakan oleh Maslow (1943) tentang teori motivasi yang
dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan
tingkatan pemuasannya.

Kebutuhan berprestasi wirausaha terlihat dalam bentuk


tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien
dibandingkan sebelumnya.Wirausaha yang memiliki motif
berprestasi pada umumnya memiliki cirri-ciri sebagai berikut
(Suryana, 2003 : 33-34):

a. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang


timbul pada dirinya.

b. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat


keberhasilan dan kegagalan.

c. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi

d. Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan

e. Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang.


Jika tugas yang diembannya sangat ringan.maka wirausaha
merasa kurang tantangan, tetapi ia selalu menghindari
tantangan
8

yang paling sulit yang memungkinkan pecapaian keberhasilan


sangat rendah.

2. Selalu Perspektif
Seorang wirausaha hendaknya seorang yang mampu
menatap depan dengan lebih optimis. Melihat ke depan dengan
berfikir dan berusaha. Usaha memanfaatkan peluang dengan
penuh perhitungan. Orang yang berorientasi ke masa depan adalah
orang yang memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan.
Karena memiliki pandangan jauh ke masa depan maka ia akan
selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya ( Suryana,2003 : 23).
Kuncinya pada kemampuan utnuk menciptakan sesuatu
yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada. Walaupun
dengan resiko yang mungkin dapat terjadi, seorang yang
perspektif harus tetap tabah dalam mencari peluang tantangan
demi pembaharuan masa depan.Pandangan yang jauh ke depan
membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karya yang sudah ad.
Karena itu ia harus mempersiapkannya dengan mencari suatu
peluang.

3. Memiliki Kreatifitas Tinggi


Menurut Teodore Levit, kreativitas adalah kemampuan
untuk berfikir yang baru dan berbeda. Oleh karena itu menurutnya
kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru
atau berfikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut
Zimmerer dalam buku yang ditulis Suryana (2003 : 24),
mengungkapkan bahwa ide kreativitas sering muncul ketika
wirausaha melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang
baru dan berbeda. Oleh karena itu kreativitas adalah menciptakan
sesuatu dari asalnya tidak ada.
Dari definisi di atas, kreativitas mengandung pengertian yaitu :
9

a. Kreativitas adalah menciptakan sesuatu yang asalnya tidak


ada.

b. Hasil kerjasama masa kini untuk memperbaiki masa lalu


dengan cara baru

c. Menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana


dan lebih baik

d. Memiliki Perilaku Inovatif Tinggi

e. Selalu Komitmen dalam Pekerjaan, Memiliki Etos Kerja dan


Tanggung Jawab

Seorang wirausaha harus memiliki jiwa komitmen dalam


usahanya dan tekad yang bulat didalam mencurahkan semua
perhatiannya pada usaha yang akan digelutinya, di dalam
menjalankan usaha tersebut wirausaha yang sukses terus memiliki
tekad yang menggebu-gebu dan menyala-nyala dalam
mengembangkan usahanya, ia tidak setengah-setengah dalam
berusaha, berani menanggung resiko, bekerja keras dan tidak
takut menghadapi peluang-peluang yang ada di pasar. Tanpa
usaha yang sungguh-sungguh terhadap pekerjaan yang digeluti
maka wirausaha sehebat apapun pasti menemui jalan kegagalan
dalam usahanya. Oleh karena itu pentng sekali bagi seorang
wirausaha untuk komit terhadap usaha dan pekerjaannya, serta
memiliki etos keja dan tanggung jawab yang baik.

4. Mandiri atau Tidak Ketergantungan


Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu
kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang
wirausaha harus mempuyai kemampuan kreatif dalam
mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan
peluang usaha dalam pikrannya, dia dapat mandiri dalam usaha
yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain.
10

5. Berani Mengambil Resiko


Richard Cantillon, orang pertama yang menggunakan
istilah entrepreneur di awal abad ke 18, mengatakan bahwa
wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko.
Wirausaha dalam mengambil tindakan hendaknya tidak didasari
oleh spekulasi, melainkan perhitugan yang matang. Ia berani
mengambil resiko terhadap pekerjaannya karena sudah
diperhitungkan. Oleh sebab itu wirasaha selalu berani engambil
resiko yang moderat, artinya resiko yang diambil tidak terlalu
tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian resiko yang didukung
komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang
mencari peluang sampai memperoleh hasil. Hasil-hasil itu harus
nyata atau jelas dan obyektif, dan merupakan umpan balik bagi
kelancaran kegiatannya ( Suyana, 2003 : 14-15 ).

6. Selalu Mencari Peluang


Esensi kewirausahaan yaitu tanggapan yang positif
terhadap peluang untuk memperoleh keuntungan untuk diri
sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan dan
masyarakat, cara yang etis dan produktif untuk mencapai tujuan
serta sikap mental untuk merealisasikan tanggapan yang positif
tersebut.

7. Memiliki Jiwa Kepemimpinan


Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin
yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin karena mereka harus
mencari peluang-peluang, mengumpulkan sumber daya ( bahan,
manusia , teknologi, dan modal ) yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan, menentukan tujuan, baik untuk mereka
Salah satu jiwa kewirausahaan yang harus dimiliki seorang
wirausaha adalah kemampuan untuk managerial usaha yang
sedang digelutinya, seorang wirausaha harus memiliki
11

kemampuan perencanaan usaha, mengkoordinasikan usaha,


mengelola usaha dan sumer daya manusia, mengontrol usaha,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaannya
yang kesemuannya itu adalah merupakan kemampuan managerial
yang wajib dimiliki dari seorang wirausaha, tanpa itu semua maka
bukan eberhasilan yang diperoleh tetapi kegagalan usaha yang
diperoleh.

2.2.2 Karakteristik Wirausaha

Menurut McGraith & Mac Milan (2000), ada tujuh karakter dasar yang perlu
dimiliki setiap calon wirausaha. Ketujuh karakter tersebut adalah sebagai berikut.
1. Action oriented.
Seorang entrepreneur selalu ingin segera bertindak, sekalipun
situasinya tidak pasti (uncertain). Prinsip yang mereka anut adalah see and
do. Bagi mereka, resiko bukanlah untuk dihindari, melainkan untuk
dihadapi dan ditaklukkan dengan tindakan dan kelihaian.

2. Berpikir simpel.
Sekalipun dunia telah berubah menjadi sangat kompleks, mereka
selalu belajar menyederhanakannya. Dan sekalipun berilmu tinggi, mereka
bukanlah manusia teknis yang ribet dan menghendaki pekerjaan yang
kompleks. Mereka melihat persoalan dengan jernih dan menyelesaikan
masalah satu demi satu secara bertahap

3. Mereka selalu mencari peluang-peluang baru.


Apakah itu peluang usaha yang benar-benar baru, atau peluang dari
usaha yang sama. Untuk usaha-usaha yang baru, mereka selalu mau
belajar yang baru, membentuk jaringan dari bawah dan menambah
landscape atau scope usahanya. Sedangkan dalam usaha yang sama,
mereka selalu tekun mencari alternatif-alternatif baru, seperti model,
desain, platform, bahan baku, energi, kemasan, dan struktur biaya
produksi. Mereka meraih keuntungan bukan hanya dari bisnis atau produk
baru, melainkan juga dengan cara-cara baru
12

4. Mengejar peluang dengan disiplin tinggi.


Seorang wirausahabukan hanya awas, memiliki mata yang tajam
dalam melihat peluang, atau memiliki penciuman yang kuat terhadap
keberadaan peluang itu, tetapi mereka bergerak ke arah itu. Peluang bukan
hanya dicari, diciptakan, dibuka, dan diperjelas. Karena wirausaha
melakukan investasi dsn menanggung resiko, maka seorang wirausaha
harus memiliki disiplin yang tinggi. Wirausah-wirausaha yang sukses
bukanlah pemalas atau penunda pekerjaan. Mereka ingin pekerjaannya
beres, dan apa ya g dipikirkan dapat dikerjakan segera. Mereka bertarung
dengan waktu karena peluang selslu berhubungan dengan waktu. Apa yang
menjadi peluang pada suatu waktu, belum tentu masih menjadi peluang di
lain waktu. Sekali kesempatan itu hilang, belum tentu akan kembali lagi.
Setiap gagasan brilliant dan inovasi biasanya harus dibangun dari bawah
dan disusun seluruh mata rantai nilainya (value chain).

5. Hanya mengambil peluang yang terbaik.


Cara penilaian peluang tersebut ada pada nilai-nilai ekonomis yang
terkandung didalamnya, masa depan yang lebih cerah, kemampuan
menunjukkan prestasi, dan perubahan yang dihasilkan. Semua itu biasanya
dikaitkan dengan "rasa suka" terhadap objek usaha atau kepercayaan
bahwa dia "mampu" merealisasikannya. Pada akhirnya, sukses yang diraih
setiap orang ditentukan oleh keberhasilan orang itu dalam memilih.

6. Fokus pada eksekusi.


Wirausaha bukanlah orang yang bergulat dengan pikiran, merenung
atau menguji hipotesis, melainkan orang yang fokus pada eksekusi. Mereka
tidak mau berhenti pada eksploitasi pikiran atau berputar-putar dalam
pikiran penuh keraguan. "Manusia dengan entrepreneur mindset
mengeksekusi, yaitu melakukan tindakan dan merealisasikan yang
dipikirkan daripada menganalisa ide-ide baru sampai mati" (McGraith dan
Mac Millan,2000,hlm.3). Mereka juga adaptif
13

7. Memfokuskan energi setiap orang pada bisnis yang digeluti.


Seorang wirausaha tidak bekerja sendirian. Dia menggunakan
tangan dan pikiran setiap orang, baik dari dalam maupun luar
perusahaannya. Mereka membangun jaringan daripada melakukan
impiannya sendiri. Ibarat seorang orkestraktor atu dirigen musik, dia
mengumpulkan pemusik-pemusik yang ahli dalam memainkan instrumen-
instrumen yang berbeda-beda untuk menghasilkan nada-nada musik yang
disukai penonton. Untuk itu, dia harus memiliki kemampuan
mengumpulkan orang, membangun jaringan, memimpin, menyatukan
gerak, memotivasi, dan berkomunikasi.

2.3 NILAI DAN PERILAKU WIRAUSAHA

2.3.1 Nilai Wirausaha


Menurut Suryana (2001:15) ada beberapa nilai hakiki penting dari
kewirausahaaan yaitu :
1. Percaya diri, kepercayaan diri berpengaruh pada gagasan, karsa,
inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja keras,
dan kegairahan berkarya.

2. Berorientasi tugas dan hasil, seseorang yang selalu mengutamakan


tugas dan hasil adalah seseorang yang selalu mengutamakan nilai-
nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan
ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik
dan berinisiatif.

3. Keberanian mengambil resiko, tergantung pada daya tarik setiap


alternatif, persediaan untuk rugi dan kemungkinan relative untuk
sukses atau gagal. Kemampuan utnuk mengambil resiko
ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan
kemampuan, dan kemampuan untuk menilai resiko.

4. Kepemimpinan kewirausahaan memiliki sifat sifat kepeloporan


keteladanan, tampil berbeda, lebih menonjol dan lebih menonjol,
dan mampu berfikir divergen dan konvergen.
14

2.4 MOTIF MENJADI WIRAUSAHA

Ada beberapa alasan seseorang berwirausaha menurut Wirasasmita (1994)


yakni :
1. Alasan keuangan, yaitu untuk mencari nafkah, untuk menjadi kaya, untuk
mencari pendapatan tambahan, sebaagai jaminan stabilitas keuangan.

2. Alasan social yaitu memperoleh gengsi/status, untuk dapat dikenal dan


dihormati, untuk menjadi panutan, agar dapat bertemu dengan orang
banyak.

3. Alasan pelayanan, yaitu memberi pekerjaan kepada masyarakat,


membantu anak yatim, membahagiakan orang tua, demi masa depan
keluarga

4. Alasan memenuhi diri, untuk menjadi atasan/mandiri, untuk mencapai


sesuatu yang di inginkan, untuk menghindari ketergantungan pada orang
lain, agar lebih produktif dan untuk menggunakan kemampuan pribadi.

2.5 PROSES KEWIRAUSAHAAN

Menurut Srie Sulastri (2008) ,pengembangan kewirausahaan di awali dari


proses sebagai berikut :
1. Proses Inovasi
Faktor yang mendorong terjadinya inovasi,yaitu keinginan
berprestasi, adanya sifat penasaran, keinginan menanggung resiko,
dan pengalaman
2. Proses Pemicu
Faktor yang mendorong seseorang terjun ke dunia bisnis yaitu adanya
ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang ada, terjadinya pemutusan
hubungan kerja,keberanian menanggung resiko, dan komitmen yang
tinggi terhadap bisnis
3. Proses Pelaksanaan
Faktor yang mendorong pelaksanaan dari sebuah bisnis yaitu kesiapan
mental wirausaha secara total, adanya manager sebagai pelaksana
kegiatan, dan adanya visi jauh kedepan untuk mencapai keberhasilan
15

4. Proses Pertumbuhan
Proses pertumbuhan didorong factor organisasi,yaitu adanya tim yang
kompak dalam menjalankan usaha, adanya strategi yang mantap,
adanya struktur dan budaya organisasi yang baik dan adanya produk
yang menjadi unggulan.
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha terdiri dari :
1. Tahap Memulai
Tahap ini dimana seseorang yang berniat untuk melakukan
usaha mempersiapkan segala seuatu yang diperlukan,di awali
dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin,apakah
membuka usaha baru atau melakukan franchising. Juga
memilih usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian,industri atau manufaktur, maupun produksi atau jasa.
2. Tahap melaksanakan usaha
Tahap ini seseorang wirausahawan mengelola berbagai aspek
yang terkait dengan usahanya. Mencakup aspek-aspek :
Pembiayaan, SDM, Kepemilikan, Organisasi, Kepemimpinan
yang meliputi bagaimana pengambilan resiko dan mengambil
keputusan pemasaran dan melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha
Tahap ini dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
4. Mengembangkan usaha
Tahap dimana jika hasil yang diperoleh tergolong psitif atau
mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan
usaha yang menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.
16

2.6 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEBERHASILAN DANKEGAGALAN


WIRAUSAHA

2.6.1 Faktor Penyebab Keberhasilan Wirausaha


Menurut Hendro ( 2011 : 47-50 ) ada beberapa faktor yang
menyebabkan wirausaha berhasil adalah :
1. Faktor Peluang
2. Faktor SDM
3. Faktor Keuangan
4. Faktor Organisasional
5. Faktor Perencanaan
6. Faktor Pengelolaan usaha
7. Faktor Pemasaran dan Penjualan
8. Faktor Administrasi
9. Faktor Peraturan Pemerintah, Politik, Sosial, dan Budaya Lokal
10. Catatan Bisnis

2.6.2 Faktor Penyebab Kegagalan Wirausaha


Menurut Zimmerer (dalam Suryana, 2003:44-45) ada beberapa faktor
yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya :
a. Tidak kompeten dalam manajerial
Tidak kompeten atautidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan factor penyebab utama yang membuat
perusahaan kurang berhasil
b. Kurang berpengalaman
Baik dalam kemampuan Mengkoordinasikan, ketrampilan
mengelola SDM, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi
perusahaan.

c. Kurang dapat mengendalikan keuangan


Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik factor yang paling
utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Yaitu
mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat.
d. Gagal dalam perencanaan
Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal
dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam
pelaksanaan
17

e. Lokasi yang kurang memadai


Lokasi usaha yang strategis merupakan factor yang menentukan
keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakiatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
f. Kurangnya pengawasan peralatan
Pengawasan erat hubungannya dengan efisiensi dan efektifitas.
Kurang pengawasan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien
dan efektif.
g. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha
Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan
usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati,kemungkinan gagal menjadi besar.
h. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan.
Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melaksanakan
perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila
berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan
setiap waktu.

2.7 PENGERTIAN IDE DAN PELUANG USAHA


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ide adalah rancangan
yang tersusun di pikiran. Sedangkan Peluang menurut kamus besar bahasa
Indonesia kesempatan (ruang gerak) baik dalam bentuk konkret maupun
dalam bentuk abstrak (Taufan, 1998: 34). Sehingga peluang kewirausahaan
dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan seseorang atau lebih
dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta memanfaatkan berbagai
kesempatan atau peluang yang dengan segera diambil.Peluang
kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat dibagi menjadi dua
yakni peluang internal dan peluang eksternal

Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam


diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai
dengan potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan
peluang yang lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang
18

wirausaha atas situasi yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang


(kesempatan pasti).

2.7.1 Keterkaitan ide dan peluang kewirausahaan


Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan
jasa melalui inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila
wirausaha menggunakan produk, proses dan jasa-jasa inovasi sebagai
alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab itu, inovasi merupakan
instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber agar
menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai tersendiri.
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian
terletak pada kreasi baru untuk menciptakan nilai secara terus-
menerus. Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah
semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya dan akhirnya ia
menjadi pengendali usaha (business driven) (Suryana, 2003).

2.7.2 Sumber Ide


a. Pengalaman pribadi
Dasar utama ide awal adalah pengalaman pribadi, baik saat bekerja
maupun di rumah. Pengetahuan yang didapatkan dari pekerjaan
yang terakhir maupun yang sekarang seringkali membuat
seseorang untuk melihat kemungkinan memodifikasi produk yang
telah ada, memperbaiki pelayanan, menduplikasi konsep dalam
lokasi yang berbeda.
b. Minat/hobi
Kadangkala minat tumbuh di luar statusnya sebagai minat dan
menjadi bisnis. Seseorang yang memiliki suatu minat/hobi
terhadap suatu bidang tertentu, akan melahirkan suatu ide untuk
mendirikan usaha yang berkaitan dengan hobi tersebut
c. Penemuan secara tidak sengaja
Melibatkan sesuatu yang disebut SERENDEPITAS (kemampuan
menemukan sesuatu) atau sejenis kemampuan untuk membuat
penemuan yang diinginkan secara tidak sengaja.
d. Pencarian ide dengan penuh pertimbangan
Sebuah ide awal dapat muncul dari percobaan yang dilakukan
19

oleh wirausaha untuk menemukan ide baru. Usaha pencarian


sedemikian rupa dapat berguna karena hal tersebut merangsang
kesiapan pikiran.

Sedangkan Menurut hasil survey Peggy Lambing


(2000:90),sekitar 43% responden (wirausahawan) mendapatkan
ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di
beberapa perusahaan atau tempat-tempat profesional
lainnya.Sebanyak 15% responden telah mencoba dan mereka
merasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik.sebanyak 1
dari 10 responden (11%)dari wirausaha yang disurvey memulai
usaha untuk memenuhi peluang pasar,sedangkan sebanyak 46%
lagi karena hobi

2.7.3 Metode-metode untuk memunculkan ide


a. Kelompok focus
Hal ini dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok yang
terdiri dari konsumen, potensial dari berbagai latar belakang atau
karakteristik sosial ekonomi yang ditargetkan perusahaan
berjumlah 8 hingga 14 orang, dipimpin oleh seorang moderator
guna mendiskusikan suatu permasalahan yang dilontarkan salah
seorang anggota kelompok guna memunculkan ide tentang produk
baru yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat
dipasarkan.
Metode ini sangat berguna untuk menyaring beberapa konsep
produk yang ada agar selanjutnya dapat dianalisis menggunakan
pendekatan kuantitatif.
b. Bertukar pikiran
Metode ini dapat digunakan dalam pengembangan produk baru
didasarkan fakta bahwa peningkatan kreativitas orang dapat
dirangsang dengan cara dipertemukan dengan orang lain dan
diikutsertakan dalam suatu diskusi berkelompok. Dengan cara ini
ide-ide baru dapat muncul.
Metode ini dapat lebih efektif jika didiskusikan didasarkan pada
kategori produk atau wilayah pasar tertentu.
20

Adapun peraturan dalam metode ini adalah:

a. Tidak diperkenankan adanya komentar negatif/kritik terhadap


pendapat seseorang
b. Diharapkan berpikir sebebas mungkin
c. Diusahakan memperoleh sejumlah besar ide-ide baru
d. Diperbolehkan adanya kombinasi dari ide-ide yang dikemukakan
dalam diskusi untuk memunculkan suatu ide baru

c. Analisis masalah
Metode ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner pada
para konsumen atau calon konsumen potensial untuk memperoleh
tanggapan mengenai kinerja suatu produk pada kategori tertentu
atau persepsi terhadap suatu konsep produk baru yang akan
dipasarkan. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis secara
mendalam agar keputusan yang dibuat benar-benar dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen.
2.7.4 Jenis-jenis ide untuk memulai suatu usaha
1. Ide jenis A
Ide awal yang pada penyedian produk yang sudah ada tapi
belum tersedia pasar bagi konsumen
2. Ide jenis B
Ide awal yang melibatkan tekhnologi baru yang didasarkan bagi
penyediaan produk baru pada konsumen
3. Ide jenis C
Ide awal yang didasarkan pada penyedian produk yang telah
diperbarui bagi konsumen

2.7.5 Alasan utama kegagalan usaha baru


1. Pengetahuan pasar yang tidak memadai
kelemahan ini termasuk juga kurangnya informasi mengenai
potensi permintaan untuk produk, ukuran pasar sekarang dan masa
yang akan datang, pangsa pasar yang bisa diharapkan secara
realistis, dan metode distribusi yang memadai
2. Kinerja produk yang salah
21

Seringkali produk baru tidak berfungsi seperti yang disebutkan


yang disebabkan terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji
coba produk, atau kendali mutu yang tidak memadai.
3. Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif

4. Hasil yang buruk sering menunjukkan usaha promosi yang salah


arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan
masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan
dengan pasar.
5. Tidak disadarinya tekanan persaingan
Usaha baru sering gagal karena wiraswastawan tidak
memperhitungkan reaksi yang mungkin dilakukan pesaing, seperti
potongan harga yang tinggi dan diskon khusus kepada pengecer.
6. Keusangan produk yang terlalu cepat
Daur hidup produk baru cenderung menjadi semakin pendek pada
banyak industry kemajuan tekhnologi demikian cepat sehingga
produk baru cepat menjadi usang sesudah ia diluncurkan
7. Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
Pemilihan waktu yang salah untuk meluncurkan usaha baru sering
menyebabkan kegagalan komersial. Produk baru mungkin
diperkenalkan sebelum adanya keinginan riil pasar dan tekhnologi
baru atau produk tersebut mungkin terlambat diperkenalkan di
pasar, ketika minat dari konsumen mulai turun.
8. Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak
diprediksi, investasi yang berlebihan pada asset tetap dan
kesulitan keuangan.

Cara menjadikan ide sebagai peluang usaha:


 Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-
cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan
pelanggan.

 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru

 Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan


dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.
22

2.7.6 Sumber-sumber Potensial Peluang


Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka
wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang
secara terus-menerus. Proses penjaringan ide disebut screening
yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial
menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam
penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :
a. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi
pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal
perilaku konsumen dipasar.
b. Mengamati Pintu Peluang
 Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang
dimiliki pesaing. Pintu peluang usaha baru dapat
diperoleh dengan cara (Zimmerer):
 Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka
waktu yang relative singkat.
 Kerugian teknik harus rendah.
 Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan
strategi produknya.
 Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih.
 Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam
mempertahankan posisi pasarnya.
 Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-
sumber untuk menghasilkan produk barunya.
c. Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi
Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasarnya :
 Kesamaan dan keunggulan dalam produk yang
dikembangkan pesaing
 Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam
pengembangan produknya.
23

 Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi


pengembangan produk baru.
d. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang
harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan.
Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu
sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.

> Dalam mengevaluasi ide untuk menciptakan nilai – nilai potensial


(peluang usaha), wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi
semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara:
a. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif
b. Menyebarkan resiko pada aspek yang paling mungkin
c. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

> Kegagalan Didalam Memilih Peluang Bisnis Baru


 Kurangnya obyektivitas
 Kurangnya kedekatan dengan pasar
 Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai
 Diabaikannya kebutuhan finansial
 Kurangnya diferensiasi produk
 Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak
memadai

> Mengidentifikasi Peluang Usaha


· Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :
a. Belajar ilmu manajemen usaha
b. Meminta jasa konsultan manajemen
c. Meminta jasa keluar dan kenalan yang pintar dalam usaha
24

Dengan adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman usaha,


kekuatan, kelemahan usaha (SWOT)
Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha :
a. Kerjasama dan optimism
b. Keterbukaan dan kreatif
c. Bekerja prestatif
d. Mendengarkan saran orang lain
e. Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri

> Menangkap Peluang Usaha


Menurut James L. Hessbet, kekuatan-kekuatan peluang usaha yang memacu
pada penawaran dan permintaan jasa antara lain :
a. Meningkatnya sistem distribusi yang didasarkan atas informasi
b. Adanya deregulasi
c. Berkurangnya hambatan perdagangan
d. Meningkatnya teknologi informasi
e. Perkembangan pasar modal
f. Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu

> Analisis Peluang Usaha


1. Persiapan dan langkah-langkahnya :
Persiapan dalam melaksanakan analisis usaha :
a. Meneliti luas usaha yang dipilih
b. Bentuk usaha dan jenis usaha yang ditekuni
c. Mengenal informasi usaha yang diterima
d. Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan

Langkah-langkah peluang usaha :


a. Membuat skestsa bidang usaha yang ditekuni
b. Penyediaan modal dan mengurus izin usaha
c. Menyiapkan tenaga kerja dan menyiapkan sarana
d. Menyiapkan bahan baku dan Menetapkan lokasi
e. Menetapkan metodelogi dan teknologi usaha
f. Menetapkan manajemen dan mencari mitra usaha
25

2. Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa :


a. Menganalisis bidang produk ada 3 klasifikasi produk :
- Produk primer (penggalian SDA)
- Produk sekunder (pengolahan/proses bahan baku)
- Produk tersier (peralatan dan pelayanan jasa)
Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk :
- Memenuhi keinginan dan minat konsumen
- Memenangkan persaingan
- Meningkatkan jumlah penjualan
- Mendayagunakan sumber-sumber produksi
- Mencegah kebosanan konsumen
b. Menganalisis bidang jasa, upaya dibidang usaha jasa dapat
menarik konsumen :
- Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
- Memasang lampu yang terang dan menarik
- Menyebar pamphlet
- Mengadakan demonstrasi
- Memberikan potongan harga

2.7.7 Orientasi Eksternal dan Internal


Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi didunia
merangsang orientasi eksternal. Orientasi internal merangsang
penggunaan sumber daya – sumber daya pribadi untuk
mengidentifikasi peluang venture baru.
Orientasi Eksternal didapat dari :
a. Konsumen
b. Perusahaan yang sudah ada
c. Saluran distribusi
d. Pemerintah
e. Penelitian dan pengembangan
26

Orientasi Internal didapat dari :


Tiga tahap penggunaan sumber daya- sumber daya internal yaitu :
a. Analisis konsep hingga bisa terdifinisi dengan jelas, termasuk penguraian
masalah yang perlu dipecahkan.
b. Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang
nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
c. Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk
memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekan.

2.7.8 Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru


 Kebutuhan akan sumber penemuan
 Membuat inovasi baru
 Sesuai keahlian
 Hobi atau kesenangan pribadi
 Menyesuaikan dengan kebutuhan sekitar
 Memanfaatkan koneksi dan relasi
 Mengamati kecenderungan-kecenderungan
 Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
 Mengapa tidak terdapat?
 Kegunaan lain dari barang-barang biasa
 Pemanfaatan produk dari perusahaan lain
 Usaha warisan
 Ikut-ikutan
 Coba-coba

2.7.9 Pemilihan Bidang Usaha


Ada beberapa hal yang bisa anda gunakan sebagai patokan awal dalam
memilih suatu bidang usaha yang akan anda tekuni dalam jangka panjang:
a. Lihat karakter usaha Anda dan sesuaikan dengan karakter pribadi
anda, tujuannya adalah untuk melihat apakah karakter dasar anda sesuai
dengan karakter usaha anda.
27

b. Lihat apakah Anda menyukai usaha tersebut


kenyataan ini menunjukkan bahwa rasa suka pada usaha akan membuat
seseorang lebih giat, tekun, dan pantang menyerah dalam
menjalankannya sehingga nantinya akan membuahkan hasil yang baik.
c. Lihat apakah Anda mampu menjalankan usaha tersebut
Tujuannya kita bisa mengukur kemampuan diri kita dengan
mengadakan beberapa analisis atau riset sederhana mengenai usaha
tersebut.
d. Analisis risk-return dan potensi pengembangan usaha tersebut
Dalam memilih bidang usaha yang Anda geluti, sudah pasti Anda harus
memperhitungkan beberapa pengembalian modal (return) yang akan
Anda dapatkan dari usaha tersebut.

2.7.10 Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk


 Tahap Gagasan
 Tahap Konsep
 Tahap Pengembangan Produk
 Tahap Uji Pemasara
 Tahap Komersialisasi
BAB III
DATA PEMILIK UMUM
3.1 DESKRIPSI USAHA

• Nama Usaha : Rindi Cosmetic

• Jenis Produk : 1. Wardah


2. Emina
3. Lipstik
4. Whitlab
5. Body Lotion

• Alamat : Surantih

• Telpon 081277834041

3.2 ALASAN PEMILIHAN USAHA

• Karakter usaha Anda sesuaikan dengan karakter pribadi anda, tujuannya


adalah untuk melihat apakah karakter dasar anda sesuai dengan karakter
usaha anda.

3.3 BIODATA PEMILIK

• Nama : Rindi

• Umur : 20 Tahun

• Jabatan : Pemilik Usaha

3.4 SASARAN USAHA

Adapun sasaran dari usaha ini adalah :

• Siswi (Perempuan)

• Masyarakat sekitar

28
BAB IV
PEMASARAN DAN PELAYANAN

4.1 GAMBARAN LINGKUNGAN USAHA

Usaha ini berada di daerah saya.

4.2 RENCANA PEMASARAN

Harga produk ini ditentukan berdasarkan biaya produksi yang telah


dikeluarkan, yaitu meliputi biaya bahan baku. Sasaran pada penjualan produk
ini adalah siswi khususnya perempuan dan masyarakat sekitar, teman, dan
keluarga.

29
BAB V
PROSES PRODUKSI

5.1 TENAGA KERJA

Usaha ini masih terdapat 1 tenaga kerja disebabkan usaha ini masih termasuk
usaha yang kecil, Tetapi dengan tenaga kerja yang hanya 1 orang ini tidak
mengurangi niat untuk berwirausaha.

5.2 PROSES PRODUKSI

Pemesanan barang
dari distributor

Pengiriman barang

Pemisahan barang

Pengemasan

Penetapan harga

Promosi

Pengiriman

30
31

5.3 BIAYA PRODUKSI

• Biaya Bahan Baku

Jenis Barang Barang Harga


Wardah 20 Rp. 500.000
emina 20 Rp. 300.000
Lipstik 20 Rp. 200.000
whitlab 20 Rp. 800.000
Body 20 Rp. 500.000
Total Biaya Rp. 2.300.000

• Biaya Tambahan

Transportasi Rp. 500.000


Total Biaya Rp. 500.000
BAB VI
PENUTUP

Kewirausahaan merupakan suatu kemampuan kreatif maupun


inovativ dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dibuat
sebagai dasar maupun kiat dalam usaha supaya tetap hidup.Hakikat dasar dari
kewirausahaan yaitu suatu kreatifitas dan keinovasian.

Kreatifitas merupakan sesuatu yang baru sedangkan keinovasian


merupakan berbuat sesuatu yang baru. Ada beberapa alasan mengapa
seseorang melakukan maupun berminat berwirausaha, yaitu karena adanya
factor social atau alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. peluang
kewirausahaan dapat diartikan kesempatan pasti yang bisa didapatkan
seseorang atau lebih dengan mengandalkan potensi diri yang ada serta
memanfaatkan berbagai kesempatan atau peluang yang dengan segera
diambil.Peluang kewirausahaan dalam pengertian lebih mendalam dapat
dibagi menjadi dua yakni peluang internal dan peluang eksternal.

Peluang internal merupakan peluang yang memang sudah ada dalam


diri wirausaha sehingga menjadi dasar untuk membaca keadaan sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Sedangkan peluang eksternal merupakan peluang yang
lahir dari proses pembacaan kondisi atau respon seorang wirausaha atas situasi
yang menurutnya berpotensi untuk menjadi peluang .

32
DAFTAR PUSTAKA

Cholichul (2012). Karakteristik Kewirausahaan, (Online),


(http://www.cholichul-fpsi.web.unair.ac.id ). 16
Desenber 2011. Erni (2012). Proses
Kewirausahaan,(Online),
(http://www.ernirismayana.blogspot.com). 27
Desember 2011
Dr. Suryana, M.Si, Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, Cet: keempat,
2008 Geoffrey G Meredith et al, Kewirausahaan teori dan praktek:
PPM.

Dr.Suryana, M.Si. , Kewirausahaan pedoman praktis: Kiat dan Proses


MenujuSukses. Salemba Empat.2006
Hendro.2011.Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kasali Rhenald.2010. Modul Kewirausahaan. Jakarta Selatan : PT
Mizan Publika.Kamrianti (2012). Mengenal Tentang
Kewirausahaan. (Online),
(http://www.kamriantiramli.wordpress.com). 24 Januari 2012
Longenecker, Justin G,dkk.2001.Kewirausahaan Manajemen usaha Kecil,
jilid 1,Edisi pertama,.Jakarta:Salemba Empat.
Prof. Dr. Mas’ud Machfoedz MBA, kewirausahaan, metode, manajemen
danimplementasi”BPFE UGM. 2005/2006
Susanto,Adi.2002.Kewiraswastaan.Jakarta: Ghalia Indonesia.

33

Anda mungkin juga menyukai