Proposal Emira
Proposal Emira
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sumber daya manusia untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas yang memiliki budi luhur, produktif,cerdas, tangguh, pantang
menyerah, kompotitif, mampu bersaing dan memiliki kedisiplinan ,kesetia
kawanan, kerja keras, inovatif, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.
peningkatan kualitas sumber daya manusia disertakan dengan kemampuan
keterampilan, keahlian, dan profesi yang di butuhkan dalam semua sektor
pembangunan.
Budaya organisasi dan lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi pengelolaan suatu perusahaan. Dalam mencapai tujuanya,
suatu perusahaan memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem.
Sumber daya manusia yang kompoten dengan kinerja yang baik,dapat menunjang
keberhasilan kinerja. Sebaliknya sumber daya manusia yang tidak kompeten dan
kinerja yang buruk merupakan masalah kompetitif yang dapat menempatkan
perusahaan dalam kondisi yang merugi. Peranan sumber daya manusia dalam
perusahaan sangat penting karena sebagai penggerak utama selutuh aktivitas
perusahaan dalam mencapai tujuanya. Baik untuk memperoleh keuntungan
maupun untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil
tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan eksistensi perusahaan dimulai
dari manusia itu sendiri dalam mempertahankan perusahaan dalam meningkatkan
evektivitas dan efisiensi secara dalam maksimal. Dengan kata lain kinerja
organisasi atau perusahaan sangat dipengaruhi dan bahkan tergantung pada
kualitas dan kemampuan kompetitif sumber daya manusia yang dimilikinya
(Atamini, 2021).
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai, prinsip-prinsip,tradisi dan cara-
cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi
cara mereka bertindak. Budaya organisasi sebagai sistem nilai-nilai, keyakinan
dan kebiasaan bersama dalam organisasi yang berinteraksi dengan stuktur formal
untuk menghasilkan norma perilaku. Budaya organisasi adalah hal atau sesuatu
yang dirasakan oleh anggota organisasi, dimana perasaan ini menghasilkan
sesuatu pola tersendiri baik itu kepercayaan,nilai hingga ekspektasi. Budaya
organisasi sebagai perangkat asumsi atau sistem keyakinan,nilai-nilai dan norma
yang berkembang dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingka laku bagi
anggota-anggota untuk mengatasi masalah eksternal dan integrasi internal.
Dalam suatu perusahaan banyak fenomena-fenomena yang terjadi salah
satunya adalah bagaimana budaya dan lingkungan kerja pada suatu organisasi.
perbedaan yang terjadi di dalam setiap perusahaan tentu akan menyulitkan calon
karyawan dan karyawan yang sudah bekerja dalam perusahaan akan memiliki
kendala peradaptasi serta maju dalam meningkatkan kinerjanya, Maka sangatlah
penting untuk memahami dan mengerti kebudayaan yang terdapat di dalam
perusahaan tersebut.karena realita yang pada saat ini terjadi di sekitar kita banyak
terjadi hal yang tidak sesuai dengan dugaan kita.seperti beberapa orang yang
melamar bekerja dalam perusahaan dan di saat telah menjadi karyawan dan
bekerja dan tidak lama dia memilih resign dari pekerjaannya itu adalah salah satu
contoh yang sering kita temui di kehidupan. Faktor yang menjadi pemicu
seseorang tidak bisa bertahan yaitu tidak memahami kebudayaan dan ketidak
mampuan beradaptasi terhadap lingkungan kerja di suatu organisasi.
Budaya organisasi yang diciptakan oleh perusahaan juga merupakan faktor
determinan yang mampu mempengaruhi kinerja naik turunnya. Bahwa budaya
organisasi merupakan sistem nilai-nilai yang di yakini semua anggota
organisasi yang dipelajari,diterapkan,serta dikembangakan secara kontinyu,
berfungsi sebagai sistem perekat dan dapat dijadikan ancaman berperilaku dalam
organisasi untuk mengcapai tujuan perusahaan (Sulistiawan, 2017).
Lingkungan kerja yang kurang menyenangkan akan membuat karyawan
memiliki fenomena yang menurun dan waktu pengcapaian tugas yang telah di
berikan dapat berjalan tidak sesuai dengan target yang diberikan sehingga hal
asil sistem kerja yang di terapkan yang mengjadi tidak efektif dan efesien,
sebaliknya lingkungan kerja yang menyenangkan akan memberikan dampak yang
baik terhadap diri sendiri dan perusahaan sehingga karyawan memperoleh
kepuasan dalam mengcapai kinerjanya dan perusahaan juga memperoleh tujuan
yang diinginkan dicapainya, Lingkungan sangatlah berpengaruh atas
perkembangan seseorang. Lingkugan kerja adalah segala sesuatu hal atau unsur-
unsur yang dapat mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung terhadap
organisasi atau perusahaan yang akan memberikan dampak baik atau buruk
terhadap kinerja karyawan (Soetipjo, 2008) mampu tidaknya dalam beradaptasi
akan menunjukkan keberhasilanya kelak.
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana yang disekitar
karyawan yang sedang melakukan pekerjaan itu sendiri (Rivai, 2006:
165).Lingkungan kerja ini akan meliputi, fasilitas kerja, kebersihan,pencahayaan
dan ketenangan. Menurut Nitisemito ( 2008:183) lingkungan kerja dalah segala
yang ada di lingkungan sekitar p;ara pekerja dan yang dapat mempengaruhi
dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya,misalnya
kebersihan,muasik, dan lain-lain.
Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang
dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang pekerja,motode kerjanya, serta
pengaturan kerja yang baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok
Sedarnayanti ( 2009). Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar
karyawan yang dapat berpengaruh dalam melaksanakan tugas-tugas yang telah di
bebankan oleh perusahaan Ndaraha ( 2007).
Kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau yang
ditampilkan sesuai perannya dalam organisasi.Kinerja juga berarti hasil yang
dicapai seseorang baik kualitas maupun kuantitas sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Selain itu kinerja seseorang dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan, inisiatif,pengalaman kerja, dan motivasi karyawan. Hasil kerja
seseorang akan memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif
melakukan pekerjaanya secar baik dan diharapkan akan menghasilkan mutu
pekerjaan yang baik pula. Pendidikan mempengaruhi kinerja seseorang Karena
dapat memberikan wawasan yang lebih luas untuk berinisiatif dan berinovasi dan
selanjutnya berpengaruh terhadap kinerjanya. Evaluasi kinerja karyawan biasanya
dilakukan secara berkala dalam interval waktu tertentu ( Azhad ddk,2015)
Kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku
nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi ( Hariandja
2009 : 195).Kinerja adalah melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Mangkunegara (2010 :67).
Kinerja merupakan hal yang sangat penting karena itu akan mengjadi bukti
yang sangat penting manfaatnya. Suatu lembaga organisasi atau perusahaan
menginginkan karyawan yang memiliki semangat pantang menyerah dan
bersungguh-sungguh dalam mempelajari dan menyelesaikan setiap pekerjaan dan
masalah yang di hadapi. Kinerja setiap orang harus terus di kembangkan dan di
tingkatkan karena mengjadi suatu patokan yang sangat di perhitungkan dalam
penyeleksian dan dalam suatu organisasi dan perusahaan.
PT. Hadji kalla Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang otomotif
yang didirikan pada tahun 1952 yang melakukan pengjualan mobil terbesar di
sulawsi selatan,Sulawesi barat,Sulawesi tenagah dan Sulawesi tenggara.
Budaya organisasi yang menjadi permasalahan dalam perusahaan ini terletak
pada kurangnya dorongan,perhatian terhadap detail,orintasi individu keagresivan
dan stabilitas karyawan. Serta permasalahan dalam Lingkungan kerja terlihat dari
perlengkapan kerja, pelayanan kepada karyawan,kondisi dan hubungan persenoal
karyawan.sedangkan Kinerja terletak pada kuantitas,kualitas ,ketepatan waktu,
kehadiran dan kerja sama tim.
Berdasarkan latar belakang permasalahan karyawan PT Hadji kalla Toyota
kota Makassar. Dalam budaya organisasi masih perlu adanya peningkatan kerja
salah satunya dengan melakukan komunikasih yang baik dalam hubungan kerja,
khususnya komunikasih atasan dan bawahan menjadi hal yang terpenting karena
bisa mengetahui kemauan setiap individu yang ada dalam organisasi. Sedangkan
lingkungan kerja perlu mendapatkan perhatian yang baik bagi pemimpin
maupun karyawannya sendiri dari segi lingkungan kerja yang bersih. Penerangan
yang cukup yang dapat masuk ruang kerja, kebisingan yang dapat mengganggu
pendengaran sehingga mengurangi konsentrasi dalam penyelesaian pekerjaan
dengan lingkungan kerja yang baik dapat membantu mengurangi kejenuhan dan
kelelahan bagi para karyawan. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik
mengambil judul Pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Hadji Kalla Toyota Kota Makassar.
B. Rumus Masalah
C. Tujuan Penelitian
A. Penelitian Terdahulu
C. Krakteristik organisasi
Menurut Robbiens dan Judge (2009) dalam Noor (2013) terdapat tujuh
krakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakikat organisasi,
yaitu:
a. Innovation and risk taking (inovasi dan pengambilan resiko), sejauh mana
para karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil resiko.
b. Attention to detail (Perhatian pada perincian ), sejauh mana para karyawan
diharapkan memperlihatkan presepsi( kecermatan), analisis dan perhatian
pada hal rinci.
c. Outcome orientation (Orientasi hasil) sejauh mana menejemen
mempokuskan pada hasil, berdasarkan teknik dan proses yang di gunakan
untuk mengcapai hasil tersebut.
d. People orientation (Orientasi pada orang), sejauh mana manajemen
memeperhitungkan efek dari hasil keputusan terhadap orang-orang di
dalam organisasi itu.
e. Team orientation (orientasi pada tim), sejauh mana kegiatan kerja di
organisasi dilakukan secara tim bukanya individu-individu.
f. Agressivenes (Keagresifan), sejuah mana anggota-anggota itu agresif dan
kompotitif bukan bersantai-santai.
g. Stability (Stabilitas),sejauh mana kegiatan organisasi dipertahankan status
quo sehingga kontras dengan pertumbuhan
a). Kuantitas dari hasil, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai. Ini
berkaitan dengan jumlah keluaran dan dihasilkan.
b). Kualitas dari hasil, yaitu mutu yang harus dihasilkan ( baik tidaknya),
pengukuran kualitatif keluaran mencerminkan pengukuran tingkat kepuasan,
yaitu seberapa baik penyelesainya. Ini berkaitan dengan bentuk keluaran.
c). Ketepatan waktu dari hasil, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
direncanakan. Pengukuran ketepatan waktu merupakan jenis khusus dari
pengukuran kuantitatif yang menentukan ketepatan waktu penyelesain suatu
kegiatan.
d). Kehadiran, yaitu ada tidaknya karyawan dalam kantor ketika memasuki
jam-jam kerja.
Tujuan dan Manfaat kinerja sebagai hasil kerja yang dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dan mencapai
tujuan perusahaan (Prawirosentono dalam Sus-trisno, 2013). Tujuan dan
manfaat kinerja adalah tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiataan.
(Bastian dalam Fahmi, 2016). Tujuan dan manfaat kinerja adalah
meningkatkan nilai prestasi kerja,penentuan kompensasi,keputusan
penempatan, kebutuhan pelatihan dan pengembangan,pengembangan dan
perencanaan karir. (Lumbaranja dan Nizma 2010). Tujuan kinerja Menurut
Rivai (2010:311) untuk mengetahui tingkat prestasi pegawai,mendorong
pertanggung jawaban dari karyawan,meningkatkan motivasi kerja,
meningkatkan etos kerja,sebagai pembeda antar karyawan yang satu dengan
yang lainya.Manfaat kinerja Menurut Rivai ( 2013:315) Perbaikan, dalam
bentuk kegiatan untuk meningkatkan prestasi karyawan,keputusan
penempatan,membantu dalam promosi perpindahan dan penurunan pangkat
pada umumnya,sebagai perbaikan kinerja pegawai,sebagai latihan dan
pengembangan pegawai.
a. Prestasi kerja
Hasil prestasi kerja pegawai, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi
tolak ukur kinerja. Pada umumnya prestasi kerja seseorang pegawai
dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan,pengalaman,dan kesanggupan
pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
b. Kedisiplinan
Sejauh mana pegawai dapat mematuhi peraturan-peraturan yang ada dalam
melaksanakan intruksi yang diberikan kepadanya.
c. Kreatifitas
Merupakan kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan
mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaanya
sehingga bekerja lebih berdaya guna berhasil
d. Kerjasama
Dalam hal ini kerjasama diukur dari kemampuan pegawai untuk bekerja sama
dengan pegawai lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang di tentukan
sehingga hasil akan semakin baik.
e. Tanggung jawab
Kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani
memikul resiko pekerjaan yang dilakukan.
O.Kerangka Pikir
PT.Hadji kalla merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
otomotif dalam budaya organisasi pada perusahaan PT.Hadji kalla memiliki
masalah yang akan diteliti di mana budaya organisasi memiliki indikator Menurut
Robbins dalam Gultom (2014) Inovasi dan pengambilan resiko,perhatian
terhadap detail,orientasi hasil,orientasi orang,orientasi tim,keagresivan dan
kemantapan,dan pada Lingkungan kerja terjadi permsalahan di mana indikator
penyelesaianya Menurut Perlinda dan wahyudi dalam logahan dkk (2012)
Perlengkapan kerja,pelayanan kepada pegawai,kondisi kerja dan hubungan
personal.sedangkan permasalan pada kinerja karyawan indinkator penyelesainya
Menurut Robert dan jhon (2006) kuantiatas dari hasil,kualitas dari hasil,ketepatan
waktu,hubungan personal dan kemampuan bekerja. dari pembahasan indikator
tersebut di Rekomendasikan pada PT.Hadji kalla sehinggan di tarik gambar
kerangka piker pada PT.Hadji kalla kota Makassar yaitu:
6.keagresivan
7.kemantapan
3.Ketepatan Waktu
4.Hubungan Personal
5.Kemampuan Bekerja
REKOMENDASI
Gambar 1. Kerangka pikir
H. Hipotesis
Berikut adalah metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini:
1.Observasi
Observasi adalah studi yang disengajah dan sistematis tentang fonemena
sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
2. Koesioner
3.Wawancara
1. Jenis Data
a. Data kualitatif
b. Data Kuantitatif
Data kualitatif ini diperoleh dari PT Hadji kalla Toyota kota Makassar
yang tidak berbentuk angka, seperti gambaran umum mengenai lokasi, hasil
observasi dan landsan teori yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
2. Sumber Data
a. Data Primer
b.Data Sekunder
1. Populasi
Populasi adalah wilaya generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiono, 2017). Populasi yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian dari karyawan dari PT Hadji
Kalla Toyota,populasi pada peneliti ini adalah karyawan yang bekerja di PT
Hadji Kalla Toyota yang berjumlah sebanyak 150 karyawan.
2.Sampel
Menurut Sugiono (2017:81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Adapun jumlah sampel
pada penelitian ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus slovin yaitu
sebagai berikut : n = N
1+ N (e) 2
n= N /(1+N.(e)2)
= 150/ (1+150.(0,1)2)
= 150/(1+150.(0,01)
= 150/ (2,5)
= 60
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus slovin maka
jumlah responden dalam penelitian ini sebesar 60 karyawan.
Skor tertinggi : 5
Skor terendah : 1
Sehingga range untuk hasil survey : 5-1 = 0,8
5
Range skor :
1,00 – 1,80 = Sangat tidak setuju
1,81 – 2,60 = Tidak setuju
2,61 – 3,40 = Cukup setuju
3,41 – 4,20 = Setuju
4,21 - 5,00 = Sangat Setuju
a. Uji Validitas
b.Uji Reliabilitas
Y=B0 + B1+B2 X2 + e
Keterangan :
Y = Kinerja
B0 = Konstanta
B1 = Koefisien regresi berganda
B2 = Koefisien regresi berganda
X1 = Budaya organisasi
X2 = Lingkungan Kerja
e = Variabel penganggu (error)
a. Uji Simulasi (F)
Uj F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama
variable bebas terhadap variabel terikat. Dimana Fhiting > Ftabel, maka
HO ditolak atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan
variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel,
maka HO diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak
memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan
atau tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variable
terikat maka digunakan probability 5% (a = 0,05). Jika sig > a (0,05),
maka HO diterima H1 ditolak sedangkan jika sig < a (0,05), maka HO
ditolak H1 diterima.
b. Uji Persial (T)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikatnya. Dimana Thitung < Ttabel,HO diterima. Dan jika
Thitung >Ttabel, maka H1 diterima, begitupun jika sig > a (0,05), maka
HO diterima H1 ditolak. Sedangkan jika sig < a (0,05), maka HO ditolak
H1 diterima. Bila terjadi penerimaan HO maka disimpulkan bahwa tidak
dapat pengaruh signifikan, sedangkan HO ditolak artinya terdapat
pengaruh yang signifikan ( Sugiono, 2012 ).
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistic yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antar dua
variabel. Dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang
dihasilkan. Menurut sugiono (2012) untuk mengukur seberapa besar
kontribusi/sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan
rumus koefisien determinan yaitu sebagai berikut :
Kd =R2 X 100%
Keterangan :
Kd = Koefisien determinan
R = Koefisien korelasi
100% = Harga konstan
F.Definisi Operasional
1. Budaya organisasi adalah suatu kesatuan sosial yang tidak tampak, yang
dapat menggerakkan orang-orang dalam suatu organisasi untuk melakukan
aktivitas kerja.
2. Lingkungan Kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja di
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
3. Kinerja adalah hasil dari suatu pekerjaan yang ditentukan oleh tingkat
kemampuan yang dimiliki pegawai dalam usahanya menyelesaikan tugas-
tugas.