Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR KERJA 0.

1 MODUL 3 PEDAGOGIK
PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) DALAM JABATAN ANGKATAN
1
BIDANG STUDY BAHASA INGGRIS
TAHUN 2023

Disusun oleh:
Nama : ADI SYAHPUTRA, S.Pd
No UKG : 201502913261
Asal Sekolah : SMAN 6 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS

UNIVERSITAS MUHAMAMMADIYAH PALEMBANG (UMP)


SUMATERA SELATAN
2023
Jl. Jendral A. Yani, Kel. 13 Ulu, Kec. Seberang Ulu II
LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri – Modul 3
Judul Modul 3. Pembelajaran Inovatif

Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran STEAM


2. Pembelajaran berbasis Neurosains
3. Pembelajaran Digital
4. Pembelajaran “Blended Learning”
No Butir Refleksi Respon/Jawaban

1 Daftar peta konsep (istilah dan Kegiatan Belajar 1


definisi) di modul ini 1. STEAM merupakan singkatan dari pembelajaran Science,
Technology, Engineering, Art and Mathematics
2. Science (IPA) adalah kajian fenomena alam yang
melibatkan observasi dan pengukuran untuk menjelaskan
secara objektif alam yang selalu berubah
3. Teknologi adalah inovasi-inovasi manusia yang
digunakan untuk memodifikasi alam agar memenuhi
kebutuhan manusia dalam bentuk peranti keras maupun
cara strategis
4. Engineering (Teknik) adalah penerapan ilmu dan
teknologi untuk menyelesaikan permasalahan manusia
5. Art (Seni) adalah adalah segala sesuatu yang diciptakan
oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan
mampu membangkitkan perasaan dirinya sendiri maupun
orang lain
6. Matematika adalah ilmu tentang pola-pola dan
hubungan-hubungan yang menyediakan bahasa bagi
teknologi, IPA, dan teknik
7. Pembelajaran STEAM merupakan suatu pendekatan
pembelajaran inter disipliner yang inovatif dimana IPA,
teknologi, teknik, seni dan matematika diintegrasikan
dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan
masalah dalam kehidupan nyata
8. Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis
masalah merupakan model pembelajaran yang menantang
peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, dan bekerja
secara berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata

9. Sistem penunjang adalah segala sarana bahan alat atau


lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran
10. Pendekatan silo (terpisah),tertanam (embedded), dan
terpadu (integrated)

Kegiatan Belajar 2
1. Neurosains adalah bidang ilmu yang menggeluti pada
kajian saintifik terhadap sistem syaraf, terutama syaraf
otak
2. Batang otak merupakan daerah otak yang berfungsi
mengendalikan pertahanan seseorang ketika mendapatkan
suatu ancaman, tekanan, kritikan, atau ketika diliputi rasa
takut
3. Sistem limbik merupakan daerah otak yang berfungsi
mengendalikan emosi seseorang
4. Korteks merupakan daerah otak yang berfungsi
mengendalikan kemampuan berfikir atau bernalar
seseorang
5. Tahap Akuisisi adalah tahap penciptaan koneksi dimana
neuron-neuron dapat saling berkomunikasi satu sama lain
6. Tahap Elaborasi merupakan tahap untuk memastikan
bahwa apa yang dikuasai peserta didik adalah ilmu yang
benar dan akurat
7. Tahap Formasi Memori yaitu tahap pembelajaran yang
merekatkan ikatan koneksi neuron lebih kuat
8. Integrasi Fungsional adalah upaya untuk memperkuat
dan memperluas materi pembelajaran
9. Pembelajaran Digital adalah praktik pembelajaran yang
menggunakan teknologi secara efektif untuk memperkuat
pengalaman belajar peserta didik yang menekankan
instruksi berkualitas tinggi dan menyediakan akses ke
konten yang menantang dan menarik, umpan balik melalui
penilaian formatif, peluang untuk belajar kapan saja dan di
mana saja, dan instruksi individual untuk memastikan
semua peserta didik mencapai potensi penuh mereka
10. Mix Approach belajar melalui pendekatan campuran
11. Mobile Learning atau juga disebut M-learning,
didefinisikan sebagai pembelajaran yang disampaikan
(atau didukung) oleh teknologi mobile
12. Media sosial adalah sebuah media online yang para
penggunanya berpatisipasi dan bersosialisasi
menggunakan internet
13. Games-Based Learning (GBL) yaitu pembelajaran yang
berfokus dengan menggunakan permainan bukan untuk
menghibur tapi untuk tujuan pembelajaran
14. Cloud Computing Learning merupakan sebuah model
pembelajaran yang memungkinkan terjadinya penggunaan
sumber daya (jaringan, server, media penyimpanan,
aplikasi, dan service) secara bersama-sama
15. Blended learning adalah pembelajaran yang
mengkombinasikan antara pembelajaran online dengan
pembelajaran konvensional (tatap muka)
16. Model Rotasi (Rotation Model) yaitu peserta didik diatur
untuk bergantian menempati pos-pos kegiatan
pembelajaran yang telah disediakan
17. Model kelas flex yaitu sebagian besar pembelajaran
dilakukan secara online sehingga pembelajaran bersifat
sangat fleksibel
18. Model Self-Blend peserta didik dapat mengambil satu
atau lebih kegiatan pembelajaran online sebagai tambahan
dari kegiatan pembelajaran tatap muka yang telah
dilakukan
19. Model Enriched-Virtual program pembelajaran yang
dibagi menjadi dua sesi, yaitu pembelajaran tatap muka
dan pembelajaran secara online

Kegiatan Belajar 3
1. Konsep dan prinsip pembelajaran digital
 Pengertian Pembelajaran Digital
Pembelajaran digital pada hakekatnya adalah
pembelajaran yang melibatkan penggunaan alat dan
teknologi digital secara inovatif selama proses belajar
mengajar, dan sering juga disebut sebagai Technology
Enhanced Learning (TEL) atau e-Learning.

Keuntungan pembelajaran digital adalah media yang


menyenangkan, sehingga menimbulkan ketertarikan
pembelajar pada program-program digital.

 Prinsip-Prinsip Penerapan Pembelajaran


Digital
prinsip penerapan Pembelajaran Digital, diantaranya
adalah:
 Pengajar harus secara aktif terlibat dengan
proses pendidikan dan harus memahami
kebutuhan dan harapan peserta didik;
 Pengajar harus berkolaborasi dengan peserta
didik untuk mengumpulkan ide-ide mereka
tentang apa yang seharusnya tercakup dalam
pelajaran atau pembelajaran digital;
 Pengajar harus sangat akrab dengan bidang-
bidang utama persoalan yang diajarkan agar
relevan;
 Pengajar harus mempunyai ide yang baik
yang menjadi keunggulan setiap pelajaran
dalam keseluruhan perencanaan kurikulum,
informasi dan aktifitas keterampilan yang
tercakup dalam struktur tertentu;
 Pengajar juga akan memahami bagaimana
pembelajaran yang layak secara individual.
Kapan suatu pelajaran perlu dikembangkan
sebagai perubahan keseluruhan kurikulum
terhadap arah baru atau perluasan yang
mempertemukan tuntutan baru. Pengajar
punya perasaan yang baik tentang pelajaran
individual yang mana yang perlu
dikembangkan, dan mana yang perlu
dimodifikasi dari seluruh kurikulum.

2. Ragam pembelajaran digital


 aplikasi penerapan pembelajaran digital.
 Mobile Learning atau juga disebut M-
learning, didefinisikan sebagai pembelajaran
yang disampaikan (atau didukung) oleh
teknologi mobile (Traxler 2007). Contoh
teknologi mobile yang sudah sering kita
pakai adalah handpond (smartphone).
 Media Sosial (Social Media)
 Pembelajaran berbasis permainan (Games
Based Learning).
 Pembelajaran Elektronik Berbasis “Awan”
atau Cloud
Pembelajaran digital dalam praktek
pembelajaran di kelas

Kegiatan belajar 4
1. Konsep pembelajaran blended learning
 Secara ketatabahasaan istilah blended learning
terdiri dari dua kata yaitu, blended dan learning.
Blended atau berasal dari kata blend yang berarti
“campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas
agar bertambah baik” (Collins Dictionary), atau
formula suatu penyelarasan kombinasi atau
perpaduan (Oxford English Dictionary), sedangkan
learning berasal dari learn yang artinya “belajar”.
Sehingga secara sepintas istilah blended learning
dapat diartikan sebagai campuran atau kombinasi
dari pola pembelajaran satu dengan yang lainnya.
 Staker & Horn (2012) mendefinisikan blended
learning sebagai pembelajaran yang
mengkombinasikan antara pembelajaran online
dengan pembelajaran konvensional (tatap muka).
 Ada tiga alasan utama mengapa guru memilih
untuk menggunakan model pembelajaran blended
learning, diantaranya yaitu:
 Meningkatkan kualitas belajar peserta didik.
 Meningkatkan akses dan fleksibilitas dalam
pembelajaran
 Meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran.
 Selain itu, pembelajaran ‘blended learning’ juga
dapat membantu guru dalam menghadapi
permasalahan dalam pembelajaran, diantaranya
yaitu: partisipasi, kecepatan belajar,
individualisasi, tempat, interaksi pribadi,
persiapan, dan umpan balik.

2. Karakteristik model pembelajaran blended


learning.
 Model blended learning menggabungkan
berbagai cara penyampaian, model pendidikan,
gaya pembelajaran, dan menggunakan berbagai
media berbasis teknologi.
 Model pembelajaran blended learning
merupakan kombinasi dari pola pembelajaran
langsung (tatap muka), belajar mandiri, dan
pembelajaran menggunakan sistem online.
 Guru dan orangtua memiliki peran yang sama
penting, dimana guru berperan sebagai
fasilitator dan orangtua berperan sebagai
pendukung.

3. Model-model pembelajaran blended learning


 Model Rotasi (Rotation Model) peserta didik akan
diatur untuk bergantian menempati pos-pos kegiatan
pembelajaran yang telah disediakan.
 Model Kelas Station Rotation
 Model Kelas Lab/Whole Group Rotation
 Model Kelas Flipped (Flipped Clasroom)
 Model Rotasi Individu (Individual Rotation)
 Model Kelas Flex sebagian besar pembelajaran
dilakukan secara online sehingga pembelajaran bersifat
sangat fleksibel
 Model Self-Blend peserta didik dapat mengambil satu
atau lebih kegiatan pembelajaran online sebagai
tambahan dari kegiatan pembelajaran tatap muka yang
telah dilakukan.
 Memilih model kelas yang sesuai menggabungkan
beberapa model kelas dan disesuaikan dengan kebutuhan
guru dan peserta didik.

4. Merancang model pembelajaran blended


learning
 Mengintegrasikan pembelajaran online dengan
pembelajaran tatap muka
 Menyusun Aktifitas Pembelajaran dengan
model Blended Learning, dintaranya:
 Standar Capaian dan Tujuan Pembelajaran
 Penilaian
 Kegiatan Pembelajaran
 Evaluasi Pembelajaran Model Blended
Learning
Program Aplikasi atau Platform untuk
Pembelajaran Model Blended Learning
2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Prinsip STEM
di modul ini 2. Bagian-bagian otak
3. Fungsi pembelajaran digital
3 Daftar materi yang sering 1. Tujuan dan Fungsi STEM
mengalami miskonsepsi 2. Prinsip neurosains
3. Ragam pembelajaran digital
4. Model-model pembelajaran blended

Anda mungkin juga menyukai