Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODE KASUS STUDI

A. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan


Asuhan Kebidanan CoC telah dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan
Rusmiaty Kota Bengkulu. Waktu pelaksanaan studi kasus dimulai dari
Bulan 1 juli – 12 Agustus 2023.
B. Studi Kasus
Responden yang ditetapkan oleh penulis adalah Ny. A G4P3A0 dengan
faktor risiko usia 38 tahun dan paritas dilakukan asuhan komprehensif
selama 6 minggu mulai dari kehamilan TM III hingga 2 minggu masa
nifas.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian, pada penelitian ini menggunakan instrument untuk
mendapatkan data berupa buku KIA, format asuhan kebidanan, format
catatan SOAP, catatan perkembangan, patograf.
D. Teknik/Cara Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan
observasi dan wawancara dengan informasi yang berhubungan dengan
judul penelitian. Selain itu data primer dapat diperoleh dari hasil
wawancara yang berupa penjelasan dan keterangan yang dibutuhkan
penelitian.
a. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi adalah cara pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
melihat atau mengamati dan mengobservasi secara langsung.
Pada kasus ini inspeksi dilakukan dari kepala sampai kaki ( head
to toe)
2) Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan
melakukan perabaan atau indra peraba, yakni tangan dengan
menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan tekstur, dan

49
50

mobilisasi. Pada kasusini dilakukan pemeriksaan palpasi leopold,


kontraksi uterus, dan sebagainya.
3) Auskultasi merupakan pemeriksaan fisik dengan cara
mendengarkan bunyi yang dihasilakn oleh tubuh melalui
stetoskop.
4) Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara pengetukan yang
menggunakan ujung-ujung jari untuk menilai ukuran, batasan,
dan konsistensi organ tubuh serta menentukan adanya cairan
dalam rongga tubuh.Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan reflek
patella.
b. Wawancara
Wawancara adalah alat re-cheking atau pembuktian data
subyektif yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung
dari sumbernya. Hal ini dilakukan untuk hal responden secara
lebih mendalam. Pada kasus ini wawancara dilakukan pada
pasien, suami, dan keluarga.
c. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data obyektif
dengan cara mengamati subyek dan berbagai macam pemeriksaan
yang berhubungan dengan kasus yang di ambil, dapat berupa
pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang. Pada kasus ini observasi di sini adalah keadaan umum,
kesadaran, tanda-tanda fital, DJJ dan kontraksi.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh
orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Adapun data sekunder dalam penelitian ini berupa buku, majalah,
dokumentasi, gambar, serta cattan lainya.
a. Dokumentasi
Dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang berhubungan
dengan dokumentasi, baik dokumen resmi maupun dokumentasi
tidak resmi, dokumen resmi dibawah tanggung jawab instansi
51

resmi, misalnya laporan, catatan pada kartu kesehatan, buku KIA,


sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen di bawah
tanggung jawab instansi tidak resmi seperti catatan harian, dan
biogerafi (Handayani, Mulyati, 2017).
b. Study kepustakaan
Study kepustakaan adalah memperoleh berbagai informasi baik
berupa teori – teori generalisasi maupun konsep yang di
kembangkan oleh berbagai ahli dari buku- buku sumber yang ada.
Pada kasus ini study kepustakaan diperoleh dari literature yang
berkaitan dnegan asuhan kebidanan kompreshensif. Studi kasus ini
diambil dari dari buku tahun 2016-2022 dan jurnal referensi tahun.
E. Bahan dan Alat Bahan
Bahan dan alat yang digunakan untuk melakukan studi kasus ini yaitu
sebagai berikut:
1. Format pengkajian asuhan kebidanan dan catatan perkembangan
SOAP yaitu: buku, pena, tip-x , penggaris, dan patograf
2. Alat dan bahan untuk melakukan observasi, pemeriksaan fisik, APN
dan asuhan nifas yaitu: dopler stetoskop, thermometer, tensimeter ,
handscoon, timbangan berat badan, jam tangan, alat pengukur tinggi
badan, pita LILA, meteran, lembar balik faktor risiko dan P4K (alat
edukasi) . Alat perlindungan diri/APD level II Covid (Masker bedah
3ply, gown, sarung tangan karet sekali pakai, pelindung mata/face
shield, kacamata google, sepatu boots, Headcap)
a) Persiapan perlindungan diri yaitu : celemek plastic, sepatu boot,
masker, handuk bersih, kacamata, dan penutup kepala.
b) Persiapan Ibu dan Bayi yaitu : 1 buah handuk, 1/3 kain alas bokong
ibu, selimut untuk mengganti, pakaian ibu, kain/sarung yang bersih
dan kering (±5 buah, pakaian bayi, dan 2 buah washlap.
c) Partus set ( setengah kocher, klem pean, klem cirugis, gunting epis,
gunting tali pusat, kateter, umbilical klem, kasa).
52

d) Heacting set ( gunting benang, gunting jaringan, nalpoeder, pinset


anatomis, pinset cirugis, jarum kulit, jarum otot, benang kulit dan
otot, kom, bengkok).
e) Obat-obatan (lidocain, oxitocyn/metergin, Vit K neo, Hepatitis B)
3. Alat dan bahan pendokumentasian yaitu : Status dan catatan medis
pasien, buku KIA, dan alat tulis.
F. Perencanaan Asuhan Studi Kasus
Perencanaan asuhan studi kasus ini yaitu asuhan kebidanan
berkesinambungan COC dengan Edukasi Dan Pendampingan pada ibu
dengan faktor risiko selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yaitu:
Membina hubungan baik antara bidan dan pasien dan selalu mendengar
keluhan pasien
1. Melakukan Informed consent
2. Melakukan pemeriksaan TTV
3. melakukan pemeriksaan
4. Melakukan pengkajian awal
5. Mendiskusikan kepada ibu tentang faktor risiko pada kehamilan
trimester III, bersalin dan nifas
6. Mendiskusikan penatalaksaan ibu dengan faktor risiko pada saat hamil,
bersalin dan nifas
7. Mendiskusikan kepada ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya
8. Mendiskusikan tanggal kunjungan ulang
9. Mendokumentasikan seluruh asuhan dalam bentuk SOAP
G. Etika Pengambilan Kasus
1. Informed Consent (lembar persetujuan)
Lembar studi kasus ini diberikan kepada respon yang akan diteliti
yang memenuhi kriteria. Calon responden diberi penjelasan tentang
tujuan dan manfaat pra studi kasus yang dilakukan sebelum dilakukan
pengambilan data penelitian. Apabila calon responden bersedia untuk
diteliti maka calon responden harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut dan jika calon responden menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormatinya.
53

2. Anonymity (tanpa nama)


Untuk menjaga kerahasiaan responden, studi kasus tidak
mencantumkan nama responden dan hanya diberikan inisial nama pada
kuisioner penulis.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Informasi atau masalah-masalah serta semua data yang telah
diperoleh dari responden disimpan dan dijamin kerahasiaannya oleh
studi kasus. Informasi yang diberikan responden tidak akan
disebarluaskan atau diberikan kepada orang lain tanpa seizin yang
bersangkutan.

Anda mungkin juga menyukai