Asuhan Kebidanan CoC telah dilaksanakan di Praktik Mandiri Bidan Rusmiaty Kota Bengkulu. Waktu pelaksanaan studi kasus dimulai dari Bulan 1 juli – 12 Agustus 2023. B. Studi Kasus Responden yang ditetapkan oleh penulis adalah Ny. A G4P3A0 dengan faktor risiko usia 38 tahun dan paritas dilakukan asuhan komprehensif selama 6 minggu mulai dari kehamilan TM III hingga 2 minggu masa nifas. C. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, pada penelitian ini menggunakan instrument untuk mendapatkan data berupa buku KIA, format asuhan kebidanan, format catatan SOAP, catatan perkembangan, patograf. D. Teknik/Cara Pengumpulan Data 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara dengan informasi yang berhubungan dengan judul penelitian. Selain itu data primer dapat diperoleh dari hasil wawancara yang berupa penjelasan dan keterangan yang dibutuhkan penelitian. a. Pemeriksaan fisik 1) Inspeksi adalah cara pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan melihat atau mengamati dan mengobservasi secara langsung. Pada kasus ini inspeksi dilakukan dari kepala sampai kaki ( head to toe) 2) Palpasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan melakukan perabaan atau indra peraba, yakni tangan dengan menentukan ketahanan, kekenyalan, kekerasan tekstur, dan
49 50
mobilisasi. Pada kasusini dilakukan pemeriksaan palpasi leopold,
kontraksi uterus, dan sebagainya. 3) Auskultasi merupakan pemeriksaan fisik dengan cara mendengarkan bunyi yang dihasilakn oleh tubuh melalui stetoskop. 4) Perkusi adalah pemeriksaan dengan cara pengetukan yang menggunakan ujung-ujung jari untuk menilai ukuran, batasan, dan konsistensi organ tubuh serta menentukan adanya cairan dalam rongga tubuh.Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan reflek patella. b. Wawancara Wawancara adalah alat re-cheking atau pembuktian data subyektif yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Hal ini dilakukan untuk hal responden secara lebih mendalam. Pada kasus ini wawancara dilakukan pada pasien, suami, dan keluarga. c. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data obyektif dengan cara mengamati subyek dan berbagai macam pemeriksaan yang berhubungan dengan kasus yang di ambil, dapat berupa pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada kasus ini observasi di sini adalah keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda fital, DJJ dan kontraksi. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Adapun data sekunder dalam penelitian ini berupa buku, majalah, dokumentasi, gambar, serta cattan lainya. a. Dokumentasi Dokumentasi adalah semua bentuk informasi yang berhubungan dengan dokumentasi, baik dokumen resmi maupun dokumentasi tidak resmi, dokumen resmi dibawah tanggung jawab instansi 51
resmi, misalnya laporan, catatan pada kartu kesehatan, buku KIA,
sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen di bawah tanggung jawab instansi tidak resmi seperti catatan harian, dan biogerafi (Handayani, Mulyati, 2017). b. Study kepustakaan Study kepustakaan adalah memperoleh berbagai informasi baik berupa teori – teori generalisasi maupun konsep yang di kembangkan oleh berbagai ahli dari buku- buku sumber yang ada. Pada kasus ini study kepustakaan diperoleh dari literature yang berkaitan dnegan asuhan kebidanan kompreshensif. Studi kasus ini diambil dari dari buku tahun 2016-2022 dan jurnal referensi tahun. E. Bahan dan Alat Bahan Bahan dan alat yang digunakan untuk melakukan studi kasus ini yaitu sebagai berikut: 1. Format pengkajian asuhan kebidanan dan catatan perkembangan SOAP yaitu: buku, pena, tip-x , penggaris, dan patograf 2. Alat dan bahan untuk melakukan observasi, pemeriksaan fisik, APN dan asuhan nifas yaitu: dopler stetoskop, thermometer, tensimeter , handscoon, timbangan berat badan, jam tangan, alat pengukur tinggi badan, pita LILA, meteran, lembar balik faktor risiko dan P4K (alat edukasi) . Alat perlindungan diri/APD level II Covid (Masker bedah 3ply, gown, sarung tangan karet sekali pakai, pelindung mata/face shield, kacamata google, sepatu boots, Headcap) a) Persiapan perlindungan diri yaitu : celemek plastic, sepatu boot, masker, handuk bersih, kacamata, dan penutup kepala. b) Persiapan Ibu dan Bayi yaitu : 1 buah handuk, 1/3 kain alas bokong ibu, selimut untuk mengganti, pakaian ibu, kain/sarung yang bersih dan kering (±5 buah, pakaian bayi, dan 2 buah washlap. c) Partus set ( setengah kocher, klem pean, klem cirugis, gunting epis, gunting tali pusat, kateter, umbilical klem, kasa). 52
d) Heacting set ( gunting benang, gunting jaringan, nalpoeder, pinset
anatomis, pinset cirugis, jarum kulit, jarum otot, benang kulit dan otot, kom, bengkok). e) Obat-obatan (lidocain, oxitocyn/metergin, Vit K neo, Hepatitis B) 3. Alat dan bahan pendokumentasian yaitu : Status dan catatan medis pasien, buku KIA, dan alat tulis. F. Perencanaan Asuhan Studi Kasus Perencanaan asuhan studi kasus ini yaitu asuhan kebidanan berkesinambungan COC dengan Edukasi Dan Pendampingan pada ibu dengan faktor risiko selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas yaitu: Membina hubungan baik antara bidan dan pasien dan selalu mendengar keluhan pasien 1. Melakukan Informed consent 2. Melakukan pemeriksaan TTV 3. melakukan pemeriksaan 4. Melakukan pengkajian awal 5. Mendiskusikan kepada ibu tentang faktor risiko pada kehamilan trimester III, bersalin dan nifas 6. Mendiskusikan penatalaksaan ibu dengan faktor risiko pada saat hamil, bersalin dan nifas 7. Mendiskusikan kepada ibu untuk rutin memeriksakan kehamilannya 8. Mendiskusikan tanggal kunjungan ulang 9. Mendokumentasikan seluruh asuhan dalam bentuk SOAP G. Etika Pengambilan Kasus 1. Informed Consent (lembar persetujuan) Lembar studi kasus ini diberikan kepada respon yang akan diteliti yang memenuhi kriteria. Calon responden diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat pra studi kasus yang dilakukan sebelum dilakukan pengambilan data penelitian. Apabila calon responden bersedia untuk diteliti maka calon responden harus menandatangani lembar persetujuan tersebut dan jika calon responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak boleh memaksa dan tetap menghormatinya. 53
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, studi kasus tidak mencantumkan nama responden dan hanya diberikan inisial nama pada kuisioner penulis. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Informasi atau masalah-masalah serta semua data yang telah diperoleh dari responden disimpan dan dijamin kerahasiaannya oleh studi kasus. Informasi yang diberikan responden tidak akan disebarluaskan atau diberikan kepada orang lain tanpa seizin yang bersangkutan.