BAB 3 (Analisa)
BAB 3 (Analisa)
Kata kunci yang paling penting adalah mengintegrasikan antara upaya pengembangan
sector ekonomi unggulan, dengan isu pusat pertumbuhan kawasan. Dalam hal ini, keberadaan
pusat pertumbuhan dipakai sebagai market baru sekaligus menciptakan brand image baru.
Tentu saja butuh waktu dan proses yang cukup panjang, namun dengan skema yang konsisten
dan terarah, hal tersebut tidak mungkin tidak untuk dilaksanakan.
Salah satu hal terpenting yang bisa dilakukan untuk memulai proses tersebut adalah
dengan mempertinggi nilai tambah, serta memperluas cakupan manfaat ekonomi yang
nantinya diterima oleh masyarakat. Peningkatan nilai tambah bisa dilakukan dengan 2 cara,
yaitu sistem pengolahan lanjut, serta diversivikasi produk. Cakupan manfaat ekonomi menjadi
salah satu penting karena secara umum memang terjadi perubahan skema ekonomi, dari
ekonomi kerakyatan, menjadi ekonomi korporasi. Kondisi ini wajib diperhatikan, karena jika
hal tersebut yang terjadi, maka yang mendapatkan kemaslahatan hanyalah segelintir orang
pengusaha besar, dan bukannya masyarakat luas, sebagai pihak yang paling berhak untuk bisa
menikmati proses ini.
Mengatur secara konsisten keterhubungan antar sector dari sisi aliran kegiatan maupun
aliran modal
Pada dasarnya model dan metode analisa yang dipergunakan adalah dalam bentuk
metode analisa kuantitatif dan kualitatif yang penggunaannya tergantung pada tujuan dan
hasil analisa yang dibutuhkan serta kondisi dan kelengkapan data yang diperoleh.
Asumsi dasar aplikasi linear growth model adalah bahwa tingkat pertumbuhan
penduduk jumlahnya konstan dari tahun ke tahun dan jumlah pertumbuhan tidak tergantung
pada jumlah penduduk pada suatu tahun tertentu. Perhitungan proyeksi kependudukan hingga
tahun 2036 untuk Distrik Momi Waren dengan metode linear adalah:
Tabel 3.2 Perhitungan Penduduk dengan Metode Linear di Distrik Momi Waren
Tabel 3.3 Perhitungan Penduduk dengan Metode Asumsi di Distrik Momi Waren
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan dari fasilitas yang ada pada tingkat
pertumbuhan penduduk didalam beberapa tahun kedepan. Analisis yang digunakan untuk
perhitungan pelayanan dari fasilitas ini adalah dengan menggunakan SNI 03-1733-2004 dan
untuk mengetahui perlu tidaknya penambahan fasilitas tersebut akan dibandingkan dengan
keberadaan fasilitas yang ada pada tahun terkhir dimana data didapatkan (eksisting).
Adapun standar teknis yang berlaku untuk fasilitas perdagangan dan jasa berdasarkan
SNI No. 03-1733 tahun 2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan adalah sebagai berikut:
Warung/Kios (skala pelayanan 250 penduduk) dengan luas lahan yang dibutuhkan 50 m2
termasuk gudang kecil. Apabila merupakan bangunan tersendiri (tidak bersatu dengan
rumah tinggal), luas tanah yang dibutuhkan adalah 100 m2.
Pusat Pertokoan dan atau pasar lingkungan skala pelayanan kampung sebesar 30.000
penduduk. Luas tanah yang dibutuhkan 13.500 m2. Bangunan pusat pertokoan/pasar
lingkungan harus dilengkapi dengan : tempat parkir, sudah termasuk kebutuhan luas
tanah, terminal kecil atau pangkalan untuk pemberhentian kendaraan, pos keamanan,
pemadam kebakaran serta mushola
Pasar dengan penduduk pendukung 30.000 jiwa berlokasi di pusat lingkungan, luas lahan
yang dibutuhkan 10.000 m2 sarana pelengkap parkir, pos polisi, PMK, tempat ibadah.
Tabel 3.5 Analisa Kebutuhan Perdagangan dan Jasa
Jumlah Penduduk
Prediksi Kebutuhan Perdagangan
Thn 2015 Thn 2021 Thn 2026 Thn 2031 Thn 2036
dan jasa
2.378 2.809 3.556 5.637 13.628
Toko/warung (250 jiwa) 9 11 14 23 55
Pusat perbelanjaan (30.000 jiwa) - - - - -
Pasar (30.000 jiwa) 1 1 1 1 1
Sumber : Hasil analisa, 2016
Dari data diatas, hingga akhir tahun perencanaan hanya dibutuhkan pengembangan
kios/warung/toko. Untuk selanjutnya arahan penanganan adalah mengintensifkan dan
merehabilitasi keberadaan Pasar di Kampung Demini agar lebih layak dan optimal.
Standar teknis fasilitas pendidikan TK meliputi 2 ruang kelas masing-masing berjumlah 35-
40 murid, radius maksimal 500 m untuk melayani 1.250 penduduk, dengan luas lahan 500
m2 dan skala pelayanan unit lingkungan atau di tengah kelompok perumahan.
Standar untuk SD adalah 6 ruang kelas masing-masing 30 murid dengan radius maksimal
500 m untuk melayani 1.600 penduduk, dengan luas lahan 2.000 m2, dan skala pelayanan
unit lingkungan.
Posyandu yang berfungsi memberikan pelayanan kesehatan untuk anak-anak usia balita
dengan jumlah penduduk pendukung 1.250 jiwa, luas lahan yang dibutuhkan 60 m2, dan
radius pencapaian 500 meter dengan lokasi di tengah kelompok tetangga tidak
menyeberang jalan
Apotek, berfungsi untuk melayani penduduk dalam pengadan obat-obatan, baik untuk
penyembuhan maupun pencegahan. Penduduk pendukung 30.000 jiwa, luas lahan yang
dibutuhkan 250 m2 dengan radius pencapaian 1500 m.
Puskesmas, yang berfungsi sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penyembuhan penyakit, selain
melaksanakan program pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit di wilayah
kerjanya. Jumlah penduduk pendukung adalah 120.000 jiwa, luas lahan yang dibutuhkan
1.000 m2, radius pencapaian 3.000 m dan lokasinya dapat bergabung dengan kantor
kecamatan. Dan fasilitas lain sesuai kebutuhan.
Pengembangan dan pengoptimalan baik dari kualitas dan kuantitas tenaga untuk fasilitas
Puskesmas
Pengembangan dan pengoptimalan baik dari kualitas dan kuantitas tenaga untuk fasilitas
Puskesmas Pembantu
Sasaran strategis : meningkatnya kualitas layanan jalan nasional dan pengelolaan jalan
daerah
Dari perhitungan diatas, untuk memenuhi target SPM maka perlu perbaikan da
rehabilitasi serta peningkatan kualitas jalan pada Kampung Siwi, Kampung Dembek dan
Kampung Nenei Pantai/Nij.
Sedangkan berdasarkan sasaran RPJMN 2015-2019, sasaran mantap jalan hingga akhir
tahun 2019 adalah 100% sehingga perhitungan berdasarkan target RPJMN dapat dilihat pada
tabel berikut:
Dari target diatas, apabila diimplementasikan dalam rencana penanganan jalan tiap
tahunnya adalah sebagai berikut.
Berdasarkan hasil analisa diatas, SPM Konektivitas jalan di Distrik Momi Waren sudah
mencapai 100%. Kondisi jalan arteri yang cukup bagus meningkatkan aksesbilititas wilayah ini.
Berdasarkan SPM, target aksesbilitas dari wilayah Kawasan ini menuju pusat kegiatan di
sekitarnya harus sama dengan 100%. Mengingat kondisi wilayah perencanaan yang dilalui jalan
arteri maka pencapaian SPM untuk wilayah cepat tumbuh Distrik Momi Waren dianggap sudah
tercapai. Hanya saja dibutuhakn akses angkutan umum yang rutin menuju lokasi. Namun untuk
lebih memaksimalkan aksesbilitas penduduk maka kebutuhan sarana prasarana dititikberatkan
pada beberapa hal, antara lain :
program rabat jalan untuk jalan yang masih berupa jalan tanah
Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui bahwa dari tingkat pelayanan SPM dan
RPJMN hingga target tahun 2019 semua kampung belum tercapai. Kebutuhan air minum lebih
ditekankan pada sosialisasi, mempertahankan kualitas air dan pembangunan sumur pompa
dan atau kran umum (sudah memenuhi kualitas, kuantitas dan kontinuitas air). Sedangkan
rencana jangka panjang adalah dengan survei mengenai potensi sumber air yang nantinya bisa
untuk dikembangkan perpipaan.
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari segi ketersediaan jaringan semua kampung
belum sesuai dengan target SPM. Sehingga dibutuhkan penambahan jaringan drainase pada
jalan-jalan lingkungan yang masih belum terdapat jaringan. Adapun arahan pengembangan
sistem drainase di adalah sebagai berikut :
Pembangunan tanggul pada sungai dan anak sungai yang melewati permukiman
penduduk
Untuk meningkatkan daya serap air ke dalam tanah, maka pada kawasan-kawasan
permukiman baru harus direncanakan lubang resapan bipori sebagai syarat pengurusan
IMB. Sedangkan untuk kawasan perumahan lama tidak diwajibkan mempunyai sumur
resapan ini tetapi diharapkan penduduk di kawasan tersebut dapat membuat lubang
resapan bipori. lubang resapan bipori pada kawasan perumahan tersebut, keberadaan
ruang terbuka juga dapat dapat berfungsi sebagai daerah resapan.
Genangan yang dimaksud adalah air hujan yang terperangkap di suatu kawasan, yang
tidak bisa mengalir ke badan air terdekat. Jadi bukan banjir yang merupakan peristiwa
meluapnya air sungai melebih palung sungai.
Mengenai SPM luas genangan, dikarenakan pada semua wilayah tidak terjadi
genangan yang melebihi 2 jam, maka SPM ini tidak dilakukan perhitungan.
3.4.2.4 Analisa Kebutuhan Sarana dan Prasarana Air Limbah
Fasilitas sistem pengelolaan air limbah permukiman yang memadai adalah satu
kesatuan sistem fisik (teknis) dan non fisik (non teknis) berupa unit pengolahan setempat
(tangki septik/MCK komunal) dan/atau berupa sistem pengolahan terpusat (pengaliran air
limbah dari sambungan rumah melalui jaringan perpipaan yang kemudian diolah pada instalasi
pengolahan air limbah baik skala kawasan maupun skala kota/regional).
SPM pengelolaan air limbah permukiman yang memadai adalah jumlah penduduk
yang terlayani sistem pengelolaan air limbah pada tahun 2019 sebesar 60%. Sedangkan
berdasarkan RPJMN untuk target sanitasi pengelolaan limbah domestik hingga tahun 2019
adalah 100%.
Dari perhitungan diketahui bahwa berdasarkan SPM pelayanan pengelolaan air limbah
di wilayah perencanaan belum sesuai target sehingga dibutuhkan peningkatan akses
pelayanan pengelolaan air limbah sehingga ada beberapa hal penting agar pelayanan lebih
optimal diantaranya:
Bantuan jambanisasi
Secara umum, sumber sampah yang ada di Distrik Momi Waren berasal dari rumah
tangga, aktivitas perdagangan, sampah pasar, sampah dari jalan, dengan persentase buangan
sampah terbesar berasal dari rumah tangga.
Qi = q x p
Di mana:
p : jumlah penduduk
Untuk jumlah sampah domestik, non domestik serta jalan dilakukan penghitungan dengan
cara:
Pengangkutan dari bak sampah warga menuju TPS difasilitasi oleh kelembagaan
Kampung.
Distrik Yekwandi
Prioritas Program
No. Program/Kegiatan
I II III IV V VI VII
1 Perumahan
2 Jalan
3 Air Minum
4 Air Limbah
5 Drainase
6 Persampahan
7 Sarana Pelayanan Umum
Sumber: Hasil Analisa, 2016
Distrik Waren
Prioritas Program
No. Program/Kegiatan
I II III IV V VI VII
1 Perumahan
2 Jalan
3 Air Minum
4 Air Limbah
5 Drainase
6 Persampahan
7 Sarana Pelayanan Umum
Sumber: Hasil Analisa, 2016
Distrik Siwi
Prioritas Program
No. Program/Kegiatan
I II III IV V VI VII
1 Perumahan
2 Jalan
3 Air Minum
4 Air Limbah
5 Drainase
6 Persampahan
7 Sarana Pelayanan Umum
Sumber: Hasil Analisa, 2016