Anda di halaman 1dari 9

Bab V

Kesimpulan dan Rekomendasi

5.1. Aspek Fisik dan Lingkungan


A. Kabupaten Manokwari Selatan
Kabupaten Manokwari Selatan terdiri dari 6 distrik dengan luas wilayah
keseluruhan adalah mencapai 2.812,44 km² atau 200.812,44 Ha. Dalam RTRW
Kabupaten Manokwari, direncanakan pola ruang terhadap ke 6 Distrik yang saat
ini masuk dalam wilayah Kabupaten Manokwari Selatan. Rencana pola ruang
tersebut meliputi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Dalam kaitannya
dengan daya dukung lahan, maka kebutuhan lahan sebagai supply didasarkan
pada pengembangan kawasan budidaya. Adapun kawasan budidaya yang
dimaksud meliputi :
a.Kawasan peruntukan hutan produksi
b.Kawasan peruntukan pertanian
c.Kawasan peruntukan pertambangan
d.Kawasan peruntukan permukiman
e.Kawasan peruntukan industri
f.Kawasan peruntukan pariwisata
g.Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
Berdasarkan analisa yang dilakukan, diketahui kawasan yang memiliki
kemampuan dan kesesuaian yang tinggi untuk pengembangan kawasan
terbangun. Berdasarkan data yang ada analisa kemampuan lahan di Kabupaten
Manokwari Selatan dilakukan dengan meng-overlay (intersect) beberapa layer
data spasial antara lain data geologi, ketinggian dan kemiringan. Hasil analisis
kemampuan lahan untuk melihat daya dukung wilayah dapat dilihat pada peta
kelayakan lahan sebagai berikut :

V |1
Tabel 5.1. Luas Wilayah Berdasarkan Analisa Kelayakan Lahan
Luas Kelayakan Lahan (Ha)
No. Distrik Layak Layak Tidak Layak Luas (Ha)
Bangun Bersyarat Bangun
1 Dataran Isim 21.394,98 94,02 0,00 21.489,00
2 Momiwaren 21.031,54 695,84 22.272,61 44.000,00
3 Nenei 20.353,29 3.724,42 19.540,30 43.618,00
4 Oransbari 3.307,33 0,00 32.987,67 36.295,00
5 Ransiki 38.408,86 8.493,41 71.117,73 118.020,00
6 Tahota 10.995,63 480,13 6.346,24 17.822,00
Total 115.491,63 13.487,83 152.264,54 281.244,00
Sumber ; Hasil Analisa

B. Kabupaten Pegunungan Arfak


Kabupaten Pegunungan Arfak terdiri dari 10 distrik. Dalam RTRW
Kabupaten Manokwari, direncanakan pola ruang terhadap ke 10 Distrik yang saat
ini masuk dalam wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak. Rencana pola ruang
tersebut meliputi Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Dalam kaitannya
dengan daya dukung lahan, maka kebutuhan lahan sebagai supply didasarkan
pada pengembangan kawasan budidaya. Adapun kawasan budidaya yang
dimaksud meliputi :
a. Kawasan peruntukan hutan produksi
b. Kawasan peruntukan pertanian
c. Kawasan peruntukan pertambangan
d. Kawasan peruntukan permukiman
e. Kawasan peruntukan industri
f. Kawasan peruntukan pariwisata
g. Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa
Berdasarkan analisa yang dilakukan, maka dapat diketahui kawasan yang
memiliki kemampuan dan kesesuaian yang tinggi untuk pengembangan kawasan
terbangun. Berdasarkan data yang ada analisa kemampuan lahan di Kabupaten
Pegunungan Arfak dilakukan dengan meng-overlay (intersect) beberapa layer
data spasial antara lain data geologi, ketinggian dan kemiringan.
Berdasarkan hasil analisa tersebut luas wilayah layak bangun maupun
tidak layak bangun berdasarkan distrik dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

V |2
Tabel 5.2. Kelayakan Lahan Kabupaten Pegunungan Arfak
Luas Kelayakan Lahan (Ha)
No. Distrik Layak Tidak Layak Luas (Ha)
Layak Bangun
Bersyarat Bangun
1 Anggi 1.747,00 2.944,00 5.035,00 9.726,00
2 Anggi Gida 2.493,00 16.762,00 8.941,00 28.196,00
3 Catubouw 17.075,00 4.100,00 47.333,00 68.508,00
4 Didohu 17.749,00 21.866,00 12.917,00 52.532,00
5 Hingk 18,00 1.206,00 3.934,00 5.158,00
6 Membey 1.253,00 2.561,00 4.582,00 8.396,00
7 Minyambouw 11.427,00 61,00 36.003,00 47.491,00
8 Sururey 9.890,00 10.190,00 19.706,00 39.786,00
9 Taige 3.961,00 2.079,00 6.705,00 12.745,00
10 Testega 221,00 0,00 69.029,00 69.250,00
Jumlah 65.834,00 61.769,00 214.185,00 341.788,00

Sumber ; Hasil Analisa

V |3
Peta 4.1. Kelayakan Lahan Lahan Kabupaten Manokwari Selatan.

V |4
Peta 4.2. Kelayakan Lahan Kabupaten Pegunungan Arfak

V |5
5.2. Aspek Sosial dan Kependudukan

Kondisi daya dukung sosial merupakan hal yang terpenting untuk


mendapat perhatian Selatan mengarah terjadinya potensi konflik sosial.
Berdasarkan hasil eksplorasi pada persepsi masyarakat terhadap kebijakan
dan rencana Pembangunan Kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan
Arfak diperoleh suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya masyarakat menerima
dan mendukung terlaksananya rencana pengembangan ini. Meskipun demikian,
beberapa hal yang harus terpenuhi antara lain adalah :
1. Memanfaatkan dan mendahulukan tenaga kerja lokal terutama masyarakat
yang terkena dampak langsung.
Saran masyarakat untuk kemajuan Kabupaten Manokwari Selatan dan
Pegunungan Arfak adalah 27% masyarakat mengharapkan adanya
penambahan lapangan pekerjaan dan 24% mengharapkan pertumbuhan
kegiatan industri/pertambangan. Selain itu masyarakat juga mengharapkan
adanya peningkatan sarana dan fasilitas umum seperti akses jalan, PDAM
dan didahulukannya penduduk lokal terutama yang terkena dampak
langsung dalam rekruitmen tenaga kerja.
Dari hasil diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat di Kabupaten
Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak, didapatkan informasi adanya
kecemburuan penduduk lokal daerah terhadap penduduk pendatang
semusim dalam pembangunan proyek juga dapat memicu kerawanan
sosial. Untuk itu diperlukan niatan baik sejak dini dari pihak
kontraktor/pengusaha yang membangun berbagai fasilitas nantinya untuk
mendahulukan tenaga kerja lokal dari semua lini, terutama dari lini
terbawah yaitu kuli bangunan, maupun sebagai tenaga pengaman, dan
catering bagi pekerja. Pembangunan yang ditujukan untuk masyarakat
akan lebih mengena bila melibatkan masyarakat setempat sejak dini di
semua lini yang memungkinkan, berfungsi sebagai imunisasi bagi
pembangunan itu sendiri dan pondasi yang baik bagi masyarakat yang
dilibatkan.
2. Menimbulkan mulplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dari hasil survei berbagai jenis kegiatan yang direncanakan/akan
dikembangkan diharapkan oleh masyarakat di Kabupaten Manokwari
Selatan dan Pegunungan Arfak adalah pada umumnya masyarakat
mengharapkan dibangun kegiatan yang memiliki dampak bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat, misalnya industri, pertambangan, fasilitas
kesehatan, fasilitas rekreasi berupa taman, dan sebagainya.
3. Tidak melanggar adat istiadat, tradisi dan agama setempat.
Dari hasil survei maka didapatkan untuk pembangunan berbagai kegiatan
dan fasilitas disyaratkan adat-istiadat yang dijaga, mengutamakan SDM

V |6
lokal (24%), tidak ada penggusuran (21%), menjaga kebersihan (13%),
keamanan (4%), lapangan kerja (4%).
Dari hasil survei tersebut dimaklumkan berasal dari karakter masyarakat
Papua yang merupakan masyarakat yang memegang teguh adat istiadat.
4. Menimbulkan efek pendidikan terhadap masyarakat setempat
Dari hasil survei dan dialog dengan beberapa sample masyarakat tokoh
setempat perlu diperhatikan juga karakter masyarakat papua yang reaktif
namun terbuka dan mudah diajak bertukar pikiran. Untuk itu perlu
ditumbuhkan kesadarannya juga melalui proses pelatihan-pelatihan dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia maupun sosialisasi bahwa
pembangunan-pembangunan yang dilakukan untuk kepentingan mereka
dan mereka juga yang akan memetik keuntungan juga nantinya. Jadi
mereka bukan hanya menjadi penonton saja..
5. Untuk pendatang yang bekerja di lokasi setempat baik wisata maupun
industri maka disarankan mengikuti adat istiadat setempat.
Dari hasil survei dapat diketahui bahwa masyarakat di papua yang
dijadikan responden berdasarkan pendatang baru bekerja adalah Ikuti adat
sekitar 45 %, mendahulukan masyarakat lokal 49 %, dan punya keahlian 6
%.
Jumlah Penduduk di Kabupaten Manokwari Selatan adalah mencapai
18.610 jiwa. Jumlah penduduk terbesar berada pada Distrik Ransiki yang
merupakan Ibukota Kabupaten Manokwari Selatan yaitu mencapai 7.705 jiwa atau
41,40 % dari seluruh jumlah penduduk di Kabupaten Manokwari Selatan,
sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk terkecil adalah Distrik Tahota yang
hanya memiliki jumlah penduduk sebanyak 583 jiwa atau 3,13 %. Proyeksi jumlah
penduduk di Kabupaten Manokwari Selatan dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 5.3. Proyeksi Penduduk Kabupaten Manokwari Selatan


Tahun Ke
No Distrik
2009 2014 2019 2024 2029
1. Ransiki 7,705 11,469 14,995 19,291 24,359
2. Momi Waren 2,036 3,070 4,014 5,165 6,521
3. Oransbari 5,024 7,878 10,300 13,252 16,733
4. Neney 1,196 1,637 2,140 2,753 3,476
5. Dataran Isim 2,066 3,195 4,178 5,375 6,786
6. Tahota 583 3,354 4,385 5,642 7,124
Jumlah 18.610 30,603 40,012 51,478 64,999
Sumber : Hasil ANalisa

V |7
Tabel 5.4. Hasil Perhitungan Prediksi Jumlah Penduduk Kabupaten Pegunungan
Arfak Tahun 2009-2029 Menurut Metode Proyeksi
Jumlah Penduduk (Jiwa)
No. Distrik
2003 2008 2014 2019 2024 2029
1 Sururey 940 1.137 1.637 2.140 2.753 3.476
2 Didohu 1.992 2.517 3.533 4.619 5.943 7.504
3 Anggi 1.589 2.203 2.920 3.818 4.912 6.203
4 Taige 1.270 1.760 2.334 3.052 3.926 4.958
5 Anggi Gida 2.263 3.138 4.161 5.440 6.999 8.837
6 Membey 735 1.020 1.352 1.767 2.274 2.871
7 Menyambow 4.974 7.019 9.208 12.039 15.489 19.557
8 Hingk 3.502 4.942 6.483 8.476 10.904 13.769
9 Catubouw 2.268 3.200 4.198 5.489 7.062 8.917
10 Testega 2.121 2.774 3.812 4.984 6.412 8.096
Total 21.654 29.710 39.638 51.825 66.675 84.189
Sumber : RTRW Kabupaten Manokwari

5.3. Aspek Ekonomi


komoditas unggulan dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan
kemampuan dari masing-masing sektor dan komoditi yang dihasilkan oleh
Kabupaten.

Tabel 5.5. LQ Berdasarkan Lapangan Usaha di Kabupaten Manokwari


( Kab. Manokwari Selatan dan Kab. Pegunungan Arfak)
PDRB
No Lapangan Usaha Kabupaten Nilai LQ
Papua Barat
Manokwari
1 Pertanian 330.871,82 3.395.663,93 2,11
2 Pertambangan dan Penggalian 13.021,34 9.940.821,55 0,03
3 Indistri Pengolahan 31.755,72 489.316,38 1,40
4 Listrik dan Air Bersih 5.900,90 44.284,08 2,88
5 Bangunan 146.876,41 1.208.203,88 2,63
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 105.830,08 1.260.668,52 1,82
7 Pengangkutan Dan Komunikasi 74.126,24 1.151.799,14 1,39
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa 31.271,64 453.080,00 1,49
Perusahaan
9 Jasa - Jasa 176.300,31 1.884.970,72 2,02
TOTAL 915.954,46 19.828.808,20 1,00
Sumber : Hasil Analisis

V |8
Tabel 5.6. Pertanian Tanaman Pangan di Kabupaten Manokwari terhadap
Provinsi Papua Barat
Produksi Kabupaten Produksi Provinsi
No Komoditi LQ
Manokwari Selatan Papua Barat
1 Padi Sawah dan Padi Ladang 18268 27518 1,3
2 Jagung 1770 3120 1,11
3 Ubi Kayu 11020 21913 0,98
4 Ubi Jalar 7267 21405 0,66
5 Kacang Tanah 578 1856 0,61
6 Kacang Kedelai 1177 1917 1,2
7 Kacang Hijau 134 944 0,28
Sumber : Hasil Analisis

V |9

Anda mungkin juga menyukai