Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

INSPEKTORAT JENDERAL

CATATAN HASIL REVIU USULAN TAMBAHAN ANGGARAN TAHUN 2021


PADA DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
DAN HUTAN LINDUNG

Sehubungan dengan Surat Tugas Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan


Hidup dan Kehutanan Nomor ST.49/ITJEN/ITWIL.1/WAS.3/3/2021 tanggal 1 Maret
2021 untuk melaksanakan reviu usulan tambahan anggaran tahun 2021 dalam
rangka dukungan pembangunan persemaian mangrove di Kalimantan Timur dan
Jawa Tengah serta Pemulihan Ekonomi Nasional pada 5 (lima) destinasi wisata
super prioritas, dengan ini kami sampaikan Catatan Hasil Reviu sebagai berikut.

A. Data Umum:
Sesuai dengan Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
S.98/MENLHK/SETJEN/REN.1/2/2021 tanggal 22 Februari 2021 perihal Usulan
Tambahan Pagu Anggaran BRGM Kegiatan Rehabilitasi Mangrove (dimana
didalamnya terdapat usulan pembangunan persemaian mangrove di Kalimantan
Timur dan Jawa Tengah) dan Surat Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Nomor S.99/MENLHK/SETJEN/REN.1/2/2021 tanggal 22 Februari 2021 perihal
Usulan Pemulihan Ekonomi Nasional pada 5 Destinasi Wisata Super Prioritas
Tahun Anggaran 2021-2022 dengan rincian :
1. Pembangunan Persemaian Mangrove di Kab. Kutai Kartanegara, Provinsi
Kalimantan Timur senilai Rp30.639.439.347,00.
2. Pembangunan Persemaian Mangrove di Kab. Brebes, Provinsi Jawa Tengah
senilai Rp19.361.569.384,00
NB. 1 + 2 = Rp50.001.008.731,00
3. Pembuatan RHL Model Usaha Pengelolaan Sumber Daya Alam sebanyak
21 unit @10 Ha, senilai Rp5.250.000.000,00.
No Nama Satker Volume (unit) Jumlah (Rp)
1 BPDASHL Asahan Barumun 6 1.500.000.000
2 BPDASHL Serayu Opak Progo 3 750.000.000
3 BPDASHL Benain Noelmina 4 1.000.000.000
4 BPDASHL Tondano 4 1.000.000.000
5 BPDASHL Dodokan Moyosari 4 1.000.000.000
Jumlah 21 5.250.000.000

1
4. Pembangunan Persemaian Modern sebanyak 4 unit, senilai
Rp146.142.068.000,00.
Produksi Bibit Jumlah
No Lokasi
(batang) (Rp)
1 Sibisa Toba 500.000 56.972.507.000
Provinsi Sumatera Utara
2 Likupang 500.000 30.977.400.000
Provinsi Sulawesi Utara
3 Mandalika 500.000 30.977.400.000
Provinsi Nusa Tenggara Barat
4 Labuan Bajo 500.000 27.214.761.000
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Jumlah 2.000.000 146.142.068.000

B. Uraian Hasil Reviu:

1. Kelayakan anggaran untuk menghasilkan suatu keluaran (Output)


Kegiatan
Pertimbangan untuk menghasilkan suatu keluaran:
a. Usulan anggaran tambahan KLHK dalam rangka Usulan Pemulihan
Ekonomi Nasional pada 5 Destinasi Wisata Super Prioritas Tahun
Anggaran 2021-2022 dilakukan untu mendukung program peningkatan
kualitas lingkungan hidup dengan skema padat karya (% HOK) guna
mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional TA 2021.
b. Kemampuan optimalisasi/cost sharing tambahan anggaran oleh Ditjen
PDASHL
c. Penyusunan perencanaan teknis yang clear dan clean harus
memperhatikan best practices kondisi lapangan dan kearifan setempat
serta mempertimbangan mitigasi risiko kondisi cuaca
d. Kepastian penggunaan lahan/lokasi pembangunan persemaian
mangrove maupun RHL Model UPSA. Untuk lokasi di Kab. Kutai
Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur berada di KHDTK Balai Besar
Dipterocarpa (Pusat Informasi Mangrove) yang dikelola oleh KPHP Delta
Mahakam, sedangkan lokasi di Kab. Brebes Provinsi Jawa Tengah
berada di Tanah Desa
e. Pembangunan TSP/PSP RHL sebagai media monev pengukuran kinerja
RHL berkelanjutan
f. Pengelolaan persemaian mangrove dan persemaian modern secara
menyeluruh
g. Penguatan peran pendamping lapangan dari Penyuluh
Kehutaanan/Penyusuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat

2
Kesimpulan
Kelayakan anggaran untuk menghasilkan suatu keluaran wajib berpedoman
pada norma, standar, prosedur, dan kriteria yang meliputi kegiatan
persemaian, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pembangunan
persemaian modern serta pembangunan UPSA ditetapkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lingkungan hidup dan
kehutanan

2. Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran


a. Penggunaan akun belanja
RAB belum memuat kode akun belanja, sehingga belum bsa dilakukan
telaah.

b. Komponen biaya utama


1) Komponen kegiatan penanaman menggunakan satuan Ha belum
mengambarkan skema padat karya, seharusnya menggunakan
satuan Hari Orang Kerja (HOK);
2) Komponen kegiatan pendampingan menggunaan satuan unit,
seharusnya menggunakan satuan OH;

c. Komponen lainnya
1) Pembangunan persemaian modern
a) RAB yang disampaikan masih merupakan nilai keseluruhan
pembangunan persemaian modern (misal, persemaian Toba
senilai Rp118M di RAB vs ToR ABT Persemaian Toba senilai
Rp56M);
b) Pada ToR perlu dijelaskan lebih lanjut komponen pembangunan
fisik yang akan dibangun dalam rangka menunjang produksi bibit
500.000 batang;
c) Perlu dijelaskan atas keterlibatan 243.570 HOK;
d) Perlu dijelaskan secara singkat FS DED yang telah disusun pada
tahun 2020 dan pembangunan fisik yang telah dilakukan di tahun
2020.
2) Persemaian mangrove
a) RAB yang disampaikan masih berupa draft proposal;
b) Diperlukan data dukung berupa MoU atau pinjam pakai untuk
kepastian calon lokasi terkait tanah desa dan tanah KHDTK;
c) Belum ada keterlibatan jumlah HOK.

Kesimpulan
Penggunaan akun belanja dan penggunaan satuan volume kegiatan sudah
disesuaikan dengan ketentuan

3. Kelengkapan dokumen pendukung


Kegiatan padat karya penanaman Mangrove sudah dilengkapi dengan
a. Term of Reference (ToR)/Kerangka Acuan Kerja (KAK) antara lain
memuat penjelasan locus dan luasan serta penjelasan kepastian lahan;
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ;

3
c. Surat Pernyataan optimalisasi/cost sharing;
d. data pendukung lainnya

Sedangkan untuk grand desain pengelolaan mangrove nasional dalam


proses penyusunan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator
Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kesimpulan
Dokumen pendukung kegiatan-kegiatan sudah lengkap.

C. Kesimpulan dan Rekomendasi


1. Berdasarkan hasil reviu yang dilakukan, tidak terdapat hal-hal yang membuat
kami yakin bahwa usulan revisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan RI Nomor 208/PMK.02/2020 tentang Tata Cara Revisi
Anggaran TA 2021.
2. Koreksi yang telah dilakukan tehadap kegiatan-kegiatan yang telah direviu
telah diperbaiki sesuai rekomendasi APIP oleh seluruh satuan kerja
lingkup Ditjen PDASHL untuk diajukan kepada Direktorat Jenderal Anggaran
Kementerian Keuangan
3. Diperlukan pengembangan pembangunan data dan informasi berbasis
digital, spasial dan sistem informasi.
4. Dalam pelaksanaan anggaran, perlu adanya pengendalian dan pengawasan
internal secara berjenjang oleh kepala satuan kerja terkait efektivitas
penggunaan alokasi belanja sesuai ketentuan yang berlaku.

Jakarta, Maret 2021

Kepala Bagian Program dan Evaluasi Tim Reviu


Setditjen PDASHL Pengendali Teknis

Tri Adi Wibisono, SE, MBA Joko Yunianto, S.Hut., M.Si


NIP. 19680508 199403 1 006 NIP. 19790627 200501 1 009

Anda mungkin juga menyukai