Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

INSPEKTORAT JENDERAL

Nama Satker : BPDASRH Dodokan No KKP : ...............


Moyosari Ref. PKP No : …………
Disusun oleh : Ari Saptarno
Tanggal : 7 September 2021
Sasaran : Kegiatan Padat Karya Paraf : ...............
Percepatan Rehabilitasi Direviu oleh : NanI Farida
Mangrove (PKPRM) Ketua Tim
Periode : Tahun 2021 (s.d. saat Tanggal : 7 Sept. 2021
Pendampingan Pendampingan) Paraf :
Direviu oleh : Joko Yunianto
Dalnis
Tanggal :
Paraf : ...............

KERTAS KERJA PENDAMPINGAN


PADAT KARYA PEN MANGROVE 2020

Kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Penanaman Mangrove)


Tahun 2020 belum optimal.

Kondisi
Pandemi COVID-19 yang telah mewabah telah mengakibatkan terganggunya stabilitas
ekonomi Negara. Implikasi pandemi ini mengakibatkan hilangnya lapangan pekerjaan
masyarakat dan pendapatan masyarakat rendah hingga daya beli menurun.
Pemerintah mengambil langkah-langkah luar biasa di bidang keuangan Negara dalam
rangka penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional melalui program
Pemulihan Ekonomi Masyarakat (PEN). Kementerian Lingkungan Hdup dan Kehutanan
melalui BPDASHL Dodokan Moyosari pada tahun 2020 melaksanakan kegiatan PEN
Padat Karya Penanaman Mangrove (PKPM) seluas …. hektar oleh….. kelompok
masyarakat pelaksana swakelola yang tersebar pada ….. wilayah kabupaten/kota di
ProvinsiNusa Tenggara Barat.

Realisasi Fisik kegiatan padat karya penanaman mangrove dalam rangka PEN adalah
sebesar 100 % dan realisasi keuangan adalah senilai Rp10.272.230.500,00
Rp10.279.088.500 (99,96% dari PAGU Pagu Anggaran sebesar Rp10.440.000.000,00
Rp10.283.062.500

Pada tahun 2020 Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Dodokan
Moyosari melaksanakan kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) padat karya
penanaman mangrove sebagai berikut.
JENIS NAMA LUAS
NO LOKASI DESA KECAMATAN KABUPATEN POLA
MANGROVE KELOMPOK (Ha)

1 2 3 4 5 6 8 9 10
CINDEMANIK CINDE MANIK SEKOTONG LOMBOK BARAT RHIZOOPORA POKDARWIS 33 INTENSIF
1 BAGEK KEMBAR
2 BATU PEDANG MERTAK PUJUT LOMBOK TENGAH RHIZOOPORA MERTE SARI 3 INTENSIF
3 SEMUNDUK MERTAK PUJUT LOMBOK TENGAH RHIZOOPORA PADE GENEM 9 INTENSIF
4 PARAK LIKU BANGKET PUJUT LOMBOK TENGAH RHIZOOPORA KERTENG JAYA 6 INTENSIF
PARAK
BLOMSONG KIDANG PRAYA TIMUR LOMBOK TENGAH RHIZOOPORA BARENG 2 INTENSIF
5 BARENG
6 ORONG SERIWE JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA PADE MAJU 35 INTENSIF 30 HA
SERIWE DAN RUMPUN
BERJARAK 5 HA
UJUNG BATU PAREMAS JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA SALING ANTON 6 INTENSIF
7 PUTIH
8 TANJONG DADAP SAMBELIA LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA PADE ANGEN 5 INTENSIF
9 KOKOK PEDEK SUGIAN SAMBELIA LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA POKDARWIS 8 INTENSIF 5 HA
GILI SULANG DAN RUMPUN
BERJARAK 3 HA
10 MONTONG PAREMAS JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA TANJUNG 5 INTENSIF
AGUNG MENANGIS
1 UJUNG BETOK PEMONGKONG JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA MAJU BARU 15 INTENSIF
1
12 PENGOROS SEKAROH JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA TRANS 25 INTENSIF
21 UJUNG PEMONGKONG JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA UJUNG 12 INTENSIF
KEMALIK
22 BERTONG SEKAROH JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA BERTONG 11 INTENSIF
23 UJUNG SEKAROH JEROWARU LOMBOK TIMUR RHIZOOPORA UJUNG 30 INTENSIF
KETANGGA KETANGGA
13 SINAR JAYA SEPAYUNG PLAMPANG SUMBAWA RHIZOOPORA POKDARWIS 40 INTENSIF 30 HA
PAYUNG ALAM DAN RUMPUN
BERJARAK 10 HA
24 PENYENGAR STOWE BRANG UTAN SUMBAWA RHIZOOPORA ALAM LESTARI 25 INTENSIF
14 NANGATUMPU NANGATUMPU MANGGALEWA DOMPU RHIZOOPORA WAKO LESTARI 25 INTENSIF
15 TOLOKALO TOLOKALO KEMPO DOMPU RHIZOOPORA MOTI TOI 32 INTENSIF
16 PEKAT PEKAT PEKAT DOMPU RHIZOOPORA HIJAU 8 INTENSIF
TAMBORA
18 NGGEMBE 1 NGGEMBE BOLO BIMA RHIZOOPORA OMPU SITI 1 10 INTENSIF 5 HA
DAN RUMPUN
BERJARAK 5 HA
17 NGGEMBE 2 NGGEMBE BOLO BIMA RHIZOOPORA PEMERHATI 10 INTENSIF 5 HA
LINGKUNGAN DAN RUMPUN
BERJARAK 5 HA
19 NGGEMBE 3 NGGEMBE BOLO BIMA RHIZOOPORA WANITA 10 INTENSIF 5 HA
PECINTA DAN RUMPUN
LINGKUNGAN BERJARAK 5 HA
20 LEWINTANA LEWINTANA SOROMANDI BIMA RHIZOOPORA SINAR MENTARI 35 INTENSIF 20 HA
DAN RUMPUN
BERJARAK 15 HA
  4  
00

Tim Inspektorat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan


pengecekan lapangan di 10 (sepuluh) Kelompok tani Masyarakat yaitu :

1 Pokdarwis Bagek Kembar (33 Ha)


2 Merte Sari (3 Ha)
3 Pade Genem (9Ha)
4 Kerteng Jaya (6 Ha)
5 Bareng Bareng (2 Ha)
6 Pade Maju (35 Ha)
7 Pokdarwis Sulang (8 Ha)
8 Tanjung Menangis (5 Ha)
9 Ujung Kamalik (12 Ha)
10 Pade Angen (5 Ha)

Berdasarkan hasil pengecekan lapangan dan konfirmasi atas penanaman mangrove


yang dilakukan, ditemukan kelemahan sebagai benrikut :
1. Pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat belum optimal.
Wilayah Pokmas/ Luas Keterangan
No Hasil Ground Check
Kabupaten/Kota Lokasi Penanaman
1 Kondisi terawat/kurang Perhitungan
tanaman dengan persen persen tumbuh
tumbuh ±….. diperoleh dari
pengamatan
drone dan hasil
permintaan
keterangan
kepada Ketua
Pokmas
Kegiatan ada/tida ada dijelaskan kalau
pemeliharaan ada misal
dilakukan
pembersihan
hama tritip,
perbaikan pagar
atau
penyulamana
Permasalahan hama
tritip/ombak/sampa
h
Rencana ada/belum klo ada
pemanfaatan dijelaskan
berupa kegiatan
apa rencana
pemanfaatannya

Keterangan
No Nama Kelompok Perawatan/Pemeliharaan % Tumbuh

1 Pokdarwis Bagek Kembar (33 Ha) Tidak ada 20


2 Merte Sari (3 Ha) Tidak ada 20
3 Pade Genem (9Ha) Tidak ada 20
4 3 bulan saja s.d. Bulan Maret 10
Kerteng Jaya (6 Ha)
2021
5 Bareng Bareng (2 Ha) Tidak ada 10
6 Pade Maju (35 Ha) Tidak ada 40
7 Pokdarwis Sulang (8 Ha) Tidak ada 20
8 Tanjung Menangis (5 Ha) Tidak ada 40
9 Ujung Kamalik (12 Ha) Tidak ada 20
10 Pade Angen (5 Ha) 1 x pada bulan Januari 2021 80 40 % lokasi tanam
sudah ditumbuhi
tumbuhan mangrove
(existing)

Persentase tumbuh yang kecil berdasarkan table di atas sangat kecil disebabkan
akibat tidak adanya perawatan/pemeliharaan yang dilakukan oleh kelompok
masyarakat. Disamping itu adanya pengaruh kondisi alam seperti ombak, lumut,
hewan berupa kerang dan atau yang sering disebut tritip, monyet serta cara
penanaman bibit tanam berupa dengan cara propagul yang ditanam terendam air
secara terus menerus mengakibatkan tidak tumbuhnya tanaman mangrove tersebut.

2. Terdapat perbedaan nama lokasi dan nama desa antara di dokumen rancangan
teknis dengan dokumen peta rancangan.

Lokasi Berdasarkan Rancangan Lokasi Berdasarkan Peta


No Nama Kelompok Teknis Rancangan Teknis
Nama Lokasi Nama Desa Nama Lokasi Nama Desa
1 Pade Genem (9Ha) Semunduk Mertak Repoktinggang Teruwai
2 Merte Sari (3 Ha) Batu Pedang Mertak Kekep Teruwai

3. Terdapat lokasi lokasi penanaman tidak sesuai dengan koordinat geografis yang
tercantum di rancangan teknis
Berdasarkan pengambilan sample di 2 (dua) titik di lokasi tanam Parak Liku Desa
Bangket Parak Kecamatan Pujut yang dilakukan oleh kelompok tani masyarakat
Kerteng Jaya seluas 6 ha dengan menggunakan GPS dijumpai adanya ditemukan
ketidaksesuaian antara lokasi tanam dengan peta rancangan yang telah ditetapkan
sebagai berikut :
4. Balai PDASHL Dodokan Moyosari belum menyusun laporan akhir kegiatan Padat
Karya PEN Penanaman Mangrove tahun 2020

5. Belum tersedia data hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan PEN PKPM tahun
2020
Sampai dengan saat pendampingan, BPDASHL Dodokan Moyosari belum memiliki
data kondisi terbaru hasil pemantauan kegiatan PEN PKPM tahun 2020. Data-data
yang tersedia masih terbatas berupa daftar pelaksanaan kegiatan dan berkas
laporan adanya kerusakan yang disebabkan oleh kejadian bencana alam yang
belum seluruhnya terdokumentasi.

6. Evaluasi seluruh hasil pekerjaan penanaman mangrove yang dilaksanakan setiap


kelompok masyarakat belum dilakukan oleh .......

Kriteria
1. Lampiran Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor :
353/MENLH/SETJEN/DAS.1/8/2020 tentang Rencana Operasional Pada Karya
Penanaman Mangrove Tahun 2020
BAB III II PELAKSANAAN
A. Mekanisme
1. Mekanisme pelaksanaan Padat Karya Penanaman Mangrove Tahun 2020 di
lokasi Kelompok Masyarakat Hutsos, terdiri atas:
e. Kelompok masyarakat hutsos melaksanakan penanaman mangrove mulai
dari penyiapan lapangan, penyediaan bibit, penanaman, pemeliharaan dan
pertanggungjawaban administrasi
Masukkan point 2 e dan f, tugas UPT
Tambahkan Bab III PELAKSANAAN Point C Penanaman

BAB IV, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN


B. Pelaporan Pelaporan kegiatan padat karya penanaman mangrove merupakan
laporan progres penanaman dan realisasi anggaran yang disusun oleh Kepala
BPDASHL kepada Direktur Jenderal PDASHL selaku Ketua Tim Padat Karya
setiap 1 (satu) bulan sekali atau sesuai dengan kebutuhan sebagaimana
tercantum dalam Format 8.
Laporan Kepala BPDASHL kepada Direktur Jenderal disusun berdasarkan
laporan mingguan yang dibuat oleh pelaksana penanaman dengan contoh
sebagaimana tercantum dalam Format 9.

2. Surat Perjanjian Kerja sama antara PPK Satker BPDASHL Dodokan Moyosari
dengan Kelompok Masyarakat.
Pasal 5 HAK DAN KEWAJIBAN
(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut :
a. Kewajiban PIHAK PERTAMA
1. Mengusulkan pembayaran biaya pelaksanaan sesuai ketentuan
2. Mengevaluasi seluruh hasil pekerjaan penanaman mangrove seluas 5 Ha
yang di lakukan oleh PIHAK KEDUA
3. Surat Pernyataan yang dibuat oleh Kelompon Tani point nomor 2. yang menyatakan
bahwa “Sanggup untuk mengikuti aturan dan prosedur yang ditetapkan pemerintah
dalam melaksanakan pemeliharaan tanaman yang menjadi tanggung jawab
kelompok kami.

Potensi/Akibat
Tujuan dari pelaksanaan kebijakan percepatan pemulihan ekosistem mangrove dan
perekonomian nasional melalui padat karya penanaman mangrove pada masyarakat
terdampak Covid-19 tidak dapat berjalan secara efektif.

Saran Perbaikan
Kepala BPDASHL Dodokan Moyosari agar:
1. Melaksanakan pembinaan teknis dan administrasi kepada kelompok masyarakat
pelaksana penanaman
2. Melaksanakan pengendalian, pengawasan dan monitoring pelaksanaan kegiatan
penanaman dan pendampingan
3. Menginstruksikan kepada pelaksana kegiatan dalam melaksanaan perencanaan
penanaman mangrove harus memperhatikan beberapa faktor penunjang
keberhasilan penanaman yakni pasang surut air laut, ombak dan kesesuaian jenis
dengan lingkungannya/zonasi serta keterlibatan masyarakat setempat.
7. Segera menyusun laporan akhir kegiatan Padat Karya PEN Penanaman Mangrove
tahun 2020 dan disampaikan kepada Dirjen PDASRH
4. Memperbaiki dokumen rancangan teknis dan dokumen peta rancangan yang tidak
sama nama lokasi dan nama desa nya.
5. Memperbarui data peta hasil penanaman mangrove tahun 2020 disesuaikan dengan
kondisi di lapangan
6. memerintahkan Kepala Seksi Evaluasi DASHL untuk melakukan pemantauan dan
memperbaharui data kondisi hasil PEN PKPM tahun 2020;
7. melakukan evaluasi terhadap keberhasilan pelaksanaan PEN PKPM tahun 2020
sebelum menentukan lokasi dan mengesahkan Rancangan Teknis Sederhana PEN
PKRM tahun 2021;
8. mendorong pendamping kelompok untuk ikut serta secara aktif memberikan
penyuluhan kepada kelompok pelaksana penanaman melakukan:
a. pemeliharaan, termasuk teknologi penanggunalan hama tritip;
b. penyusunan rencana pemanfaatan tanaman mangrove
9. menginventarisir hasil penanaman kelompok PKPM tahun 2020 yang terkena
bencana alam (force majeur) dengan menerbitkan dokumentasi berupa Berita Acara
kerusakan, foto sebelum kejadian, foto saat penanaman dan foto pasca kejadian
kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai