Anda di halaman 1dari 11

Percepatan Penerapan Manajemen Risiko

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Inspektorat Jenderal
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Yogyakarta, 27 Februari 2020

1
DEFINISI RISIKO

01 02 03 04

Kamus Besar Badan Sertifikasi Committee of Spon- ISO 31000


Bahasa Indonesia Manajemen Risiko soring Organization Risiko adalah efek dari
Risiko adalah peluang Risiko adalah peluang ketidakpastian terhadap
Risiko adalah akibat
terjadinya bencana kerugian terjadinya sesuatu yang pencapaian sasaran
yang kurang organisasi
menyenangkan atau hasil yang buruk. akan berdampak pada
Risiko terkait dengan situasi pencapaian tujuan.
(merugikan, dimana hasil negatif dapat
membahayakan) dari Risiko diukur dalam
terjadi dan besar kecilnya besaran konsekuensi
suatu perbuatan atau kemungkinan terjadinya
tindakan hasil tersebut dapat dan kemungkinan
terjadinya.
+ diperkirakan + + +

PP No. 60 Tahun 2008 :

Risiko adalah suatu kejadian yang mungkin terjadi


dan apabila terjadi akan memberikan dampak negatif pada pencapaian tujuan instansi pemerintah
2
SISTEM PENGENDALIAN “THREE LINES OF DEFENSE”
GOVERNING BODY / AUDIT COMMITTEE
SENIOR MANAGEMENT
1st Line of Defense 2st Line of Defense 3st Line of Defense
Sistem Pengendalian
Internal Pemerintah (SPIP) Financial Control

External Audit
adalah membangun

Regulator
Lingkungan Pengendalian Security
Management
dan Mengelola Risiko Controls Risk Management
PP 60/2008 Internal
Quality
Audit
SPIP : Internal Control
Inspection
Measures
Compliance
Control Environment
+ Manajemen Unit Kerja Spesialis/Satgas dalam APIP BPK, BPKP,
Enterprise Risk Siklus menerus self- Manajemen Internal monitoring dan KPK, APH
Management assessment dengan continuous penjaminan akuntabilitas
Continuous improvement
improvement institusi (assurance)
ditopang self-monitoring
3
Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
KATEGORI RISIKO
Risiko Eksternal Risiko Reputasi
Disebabkan situasi yang diluar Disebabkan persepsi publik terhadap organisasi
kendali organisasi
Mengelola dampak
akibat
Risiko Fraud
Disebabkan kecurangan disengaja dalam organisasi
Risiko Strategis
Disebabkan kebijakan-kebijakan
strategis organisasi/pimpinan

Menurunkan Risiko Legal


kemungkinan negatif Disebabkan tuntutan hukum kepada organisasi

Risiko Internal/Operasional
Disebabkan proses-proses internal dan
sistem operasi yang berada dalam rentang Risiko Kepatuhan
kendali organisasi Disebabkan ketidakpatuhan atau tidak melaksanakan
ketentuan
Menerapkan SOP
dan kendali intern
4
LESSON LEARNT : RISIKO UTAMA KLHK PRA-2020
Jenis risiko KLHK ini dihimpun dari persepsi publik terutama melalui pengaduan serta temuan-temuan pengawasan
dan pengendalian terutama melalui audit, reviu, evaluasi, dan penilaian persepsi

Disrupsi
teknologi
Kendali terhadap dan Data dan informasi, Pungli
stakeholder standar komunikasi publik,
“Gap” eksternal dan dan reputasi
pengetahuan pihak ketiga saat krisis
dan persepsi
lini manajemen Manfaat
hingga tapak asset dan
talenta SDM
undervalue
Kinerja rendah atau
(underperformance) overvalue

dan terfragmentasi
Bencana Fraud, penyimpangan,
dan kondisi ekstrim ketidakpatuhan,
v
penyalahgunaan
wewenang
5
STRUKTUR PERENCANAAN STRUKTUR ANGGARAN STRUKTUR MANAJEMEN
LOGIKA IDENTIFIKASI KEBIJAKAN KINERJA

RISIKO PADA SASARAN NASIONAL

PEMERINTAH
SASARAN PRIORITAS INDIKATOR KINERJA
NASIONAL PADA K/L K/L

KLASTER RISIKO
(SASARAN STRATEGIS (SASARAN/OUTCOMES)
Berdasarkan arsitektur program, anggaran
dan kinerja, maka terbentuk klaster risiko-
risiko :
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM PRIORITAS PROGRAM PRIORITAS
(SASARAN/OUTCOMES)

• pada level pemerintah dan K/L


• pada level program dan kegiatan PROGRAM ESELON I INPUT ES. I AKTIVITAS ES. I OUTPUT ES. I
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM ES. I
(SASARAN/OUTCOMES)

INDIKATOR KINERJA
ES. I (OUTPUT)
Sementara dari sisi urutan proses bekerja,

KLASTER RISIKO
terbentuk klaster risiko-risiko :
• pada lingkup perencanaan KEGIATAN PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN PRIORITAS
• pada lingkup belanja dan penggunaan (OUTPUT)

sumber daya KEGIATAN ESELON II INPUT ES. II AKTIVITAS ES. II


OUTPUT ES.
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN
II
• pada lingkup ukuran kinerja (OUTPUT ES II)

KLASTER RISIKO KLASTER RISIKO KLASTER RISIKO


6
RISIKO PADA Pembangunan Manusia
dan Pengentasan

TORA DAN
HUTSOS Pengentasan
Kemiskinan
Jumlah desa di dalam
dan sekitar hutan

Berdasarkan alur proses bisnisnya, Ditjen


PSKL merupakan penanggung risiko Reforma Agraria dan Luas TORA

terbesar, namun pemilik risiko strategis Perhutanan Sosial Luas Perhutanan Sosial

terpenting di Ditjen PKTL 1. Program PKTL Data Kawasan Penataan, 1. SK


1. Luas Ha
2. Jumlah SK
2. Program PSKL Hutan dan Fasilitasi, Pelepasan 3. Jumlah unit usaha
3. Program BP2SDM subyek terkait Peningkatan 2. Izin PS
Bottleneck terjadi pada input dan aktivitas
4. Jumlah orang
5. Jumlah Kasus

skala tapak (dilaksanakan UPT) karena Risiko Strategis : Risiko Operasional :


beban tidak seimbang dengan sumber • Koordinasi antar • Input tidak akurat dan disputable
daya. sektor tdak optimal • Proses pelayanan tidak mampu
• Alur proses bisnis mengejar permintaan
horizontal tidak Risiko Fraud dan Kepatuhan :
Bottleneck seperti ini memperbesar harmonis • Pengelolaan data dan verifikasinya Catatan :
peluang risiko ketidakpatuhan dan fraud • Kesenjangan • Proses administrasi keputusan SPIP masih fokus
perencanaan dan pada satker dan unit
• Belanja tidak efisien dan bernilai tambah
kebijakan dari organisasi struktural,
Risiko Legal dan Reputasi :
PHPL pusat ke tapak
• Ketidakpuasan para pihak belum fungsional per
KLHK, maupun Sasaran Strategis
Memasukkan Ditjen PHPL sebagai mata dengan Pemda • Legitimasi tidak diterima
rantai program ini perlu dimulai dengan
7
meminimalkan risiko2 strategis lebih dulu
Titik paling rawan terjadi pada faktor keberhasilan yang
RISIKO PADA PEMULIHAN dicapai melalui kerja lintas sektor maupun pembagian
kewenangan dengan pemerintah daerah. Kebutuhan
DAN REHABILITASI Ketahanan Pangan, Air,
Energi, dan Lingkungan pembaruan regulasi nasional sangat mendesak

Secara nasional, program ini merupakan salah satu 1. Peningkatan Daya dukung dan

penentu utama reputasi KLHK karena menjadi faktor Kuantitas, Kualitas, dan
Akses Air
indeks keberlanjutan

2. Peningkatan Kualitas
penting pembentukan persepsi masyarakat :
• Risiko Eksternal : 1. lndeks Kelola Hutan
2. Indeks Kualitas LH
• Tren probabilitas kejadian cuaca ekstrim dan 1. Penataan Kawasan
Hutan & Pemulihan 1. Data
1. Pengembang-
an KPH dan
3. Luas lahan kritis

kejadian bencana naik terus DAS berbasis hutan 1. Batas2


manajemen
2. Pengendalian Kawasan Hutan 1. Status penetapan
dan DAS Resor
Pencemaran & 2. Penyediaan 2. Rehabilitasi hutan
2. Fasilitasi dan
• Risiko Strategis : bibit penyediaan
Infrastruktur
Lahan Kritis 2. Luas Lahan Kritis
3. Tingkat kesehatan
DAS
• Perencanaan yang tidak tepat sasaran 1. Program PKTL
4. Luas ekosistem
terpulihkan

• Pembagian peran dengan stakeholder yang 2. Program KSDAE 5. Jumlah masyarakat


3. Program PHPL terdampak positif
4. Program PDASHL 6. Jumlah KPH

tidak sesuai ketentuan 5. Program PPKL


6. Program PHLHK 1. Data kualitas 1. Monitoring dan 1. Sumber
7. Indeks pengelolaan
kawasan konservasi
8. Kenaikan TSL
• Risiko Operasional :
7. Program PPI lingkungan real pengawasan pencemar yang
8. Program BP2SDM 9. Persen penyelesaian
time 2. Infrastruktur dikendalikan penegakan hukum
9. Program BLI 2. Data 3. Fasilitasi dan 2. Ekosistem
• Mobilisasi sumberdaya tidak mudah, tidak
10. Akurasi monitor
ekosistem pembinaan dipulihkan kualitas LH real time
rusak 4. Edukasi 3. Selesai 11. Penurunan beban
3. Pengaduan 5. Penegakan kasus
efisien, tidak tepat, tidak memberi nilai tambah
• Risiko Fraud dan Ketidakpatuhan :
• Pelaksanaan oleh pihak ketiga
• Risiko Legal :
• Pengadaan barang dan jasa
• Tuntutan hukum kepada organisasi dan ASN
•8 Administrasi dan pembukuan
dalam menjalankan tugasnya
RISIKO PADA PENGELO-
LAAN SAMPAH & LIMBAH Ketahanan Pangan, Air,
Energi, dan Lingkungan

Seperti halnya pemulihan dan rehabilitasi, pengelolaan Peningkatan Kualitas LH


Timbulan sampah dan
limbah berkurang dan
terkelola
limbah dan sampah juga menjadi salah satu faktor
pembentuk persepsi publik terhadap KLHK 1. Penurunan sampah
2. Penurunan limbah B3
Pengelolaan sampah, 1. Monitoring dan 3. Pengurangan B3
limbah dan B3 1. Data sampah kontrol LB3 dan
1. Izin terkait
2. Data limbah B3
Tipe risiko banyak yang mirip dengan pemulihan dan 3. Data B3 2. Kampanye dan
insentif tata
LB3
2. Lokasi
pemulihan 1. Penurunan sampah
kelola (termasuk
rehabilitasi, namun perlu diperhatikan RISIKO infrastruktur
3. Pemulihan
melalui EPR dan
ekonomi sirkuler
2. Jumlah bank
EKSTERNAL yang harus segera dilakukan manajemen
1. Program PSLB3
2. Program PPKL sampah terbentuk
3. Program PHLHK 3. Jumlah daerah
melaksanakan
pengelolaannya, yaitu : 4. Program KSDAE
1. Data sampah
dan sumbernya
1. Penyediaan
sarana dan
Jakstrada
pengurangan sampah
Penanganan
• Tingkat kerusakan global terus naik pada lokasi
kawasan
prasarana
pengelolaan
sampah kawasan
sampah
kawasan
4. Pemulihan lahan
terkontaminasi
5. Pengendalian limbah
konservasi
• Tren perdagangan global yang tidak menentu
konservasi B3 dan B3
konservasi
2. Pengurangan 6. Bersihnya kawasan
sampah konservasi
• Tren perubahan persepsi konsumen global yang
cepat dan banyak diikuti kampanye negatif
• Inovasi teknologi dan manajemen yang makin cepat

Manajemen risiko eksternal berpatokan pada upaya-upaya


untuk mengelola dampak yang ditimbulkan ketika risiko
terjadi,
9 bukan menghilangkan risiko itu sendiri
PETA JALAN : SPIP DENGAN BASIS MENGELOLA RISIKO
(Governance, Risk and Compliace = GRC)
Mempraktekkan langkah-langkah Reformasi Birokrasi adalah nyawa GRC

10
PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN 2020
Pendampingan Edukasi
1. Pendampingan Persiapan Pemeriksaan BPK-RI 1. Pengembangan SDM (Diklat, Bimtek, Workshop,
2. Pendampingan Pelaksanaan RHL Tahun 2020 Seminar)
02 3.
4.
Pendampingan Perhutanan Sosial
Pendampingan Program Destinasi Wisata
2. Peningkatan Pelayanan Pengawasan Melalui
Pengembangan IT
5. Pendampingan Pengelolaan Sampah, Limbah B3 3. Penguatan Program Pungli dan Zona Integritas
6. Pendampingan Pengelolaan Hibah menuju WBK/WBBM
Consulting 7. Pendampingan Dalkarhutla 2020

Reviu Evaluasi Audit Assurance


1. Reviu Desain SPIP 1. Evaluasi Pengelolaan BMN 1. Audit KInerja
2. Reviu Laporan Keuangan TA 2019 2. Evaluasi Implementasi SAKIP
3.
4.
Reviu Semerteran LK 2020
Reviu Pengelolaan Anggaran TA 2020
3. Evaluasi Pelaksanaan RHL tahun
2019
01
5. Reviu RKA-K/L Pagu Anggaran 2021 4. Evaluasi Program Perhutanan Sosial
6. Reviu RKA-K/L Alokasi Anggaran
Monitoring
tahun 2019
1. Monitoring pelaksanaan SPIP
2021 5. Evaluasi Pengadaan Infrastruktur
2. Monitoring Tindak lanjut Hasil
7. Reviu RKBMN 2022 Pengendalian Pencemaran
Pengawasan

11

Anda mungkin juga menyukai