Anda di halaman 1dari 24

PENGAWASAN INTERN PELAKSANAAN

PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL


(PEN) PADAT KARYA PENANAMAN MANGROVE

1
PENGAWASAN PELAKSANAAN
PROGRAM PEN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN


NOMOR 75/PMK.09/2020 TANGGAL 26 JUNI 2020
PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL KLHK
1. PEN crash program yang sangat penting dan mendesak.
2. Keterpaduan/gotong royong KLHK (????).
3. Penanaman Mangrove beresiko sangat tinggi. 
Kecepatan penanaman dan kemudahan pengawasan (remote sensing)
versus alam laut, SAMPAH, mangrove, kapabilitas teknis masyarakat,
dan kapabilitas aparat KLHK (Internal pengawasan, kepatuhan, 3E,
fraud, double budget).
4. Padat Karya
 padat karya versus kelembagaan masyarakat.
 sistem HOK (padat karya) dan kecepatan bayar (kecepatan kegiatan)
versus keberhasilan fisik di lapangan (kualitas/kuantitas hasil).
 kecepatan pembayaran versus administrasi pertanggungjawaban.
Kerangka Pengawasan (Monev) Pelaksanaan PEN di KLHK

INPUT ANGGARAN PROSES KERJA KELUARAN OUTCOMES

• Efisiensi belanja • Tepat waktu • Tepat jumlah • Memenuhi


• Kepatuhan • Tepat sasaran • Tepat kualitas indikator PEN
• Bebas fraud • NSPK • Sesuai NSPK • Kepuasan
• Penatausahaan • Rantek • Sesuai Rantek masyarakat
akuntabel • SPJ • Kenaikan reputasi
organisasi
RENCANA PENGAWASAN APIP BERBASIS PENGAWASAN MULTIPIHAK
RISK REGISTER APLIKASI “HIJAU MEMANTAU” DAN
(MONITOR SPIP, REVIU, PROBITY AUDIT) POST AUDIT APIP/BPK
Kriteria risiko yang diawasi : inefisiensi dan fraud
1. Perencanaan dan pergeseran anggaran tidak sesuai kebutuhan.
2. Realisasi : tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu, tidak tepat jumlah,
tidak tepat kualitas, dan fraud. Pelanggaran NSPK, Rantek dan
double budget (PP, KBR, RHL dengan Padat Karya Mangrove)..
3. Pertanggungjawaban tidak benar atau tidak didukung bukti
memadai.
4. Menurunnya kepuasan : pengaduan dan penurunan persepsi.
5. Menurunnya reputasi organisasi : pengaduan dan penurunan
persepsi.
IDENTIFIKASI RISIKO PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
Subject Pemerintah Pusat, Unit Pelaksana Teknis,
Melibatkan banyak pihak, khususnya
Pemerintah Daerah, Masyarakat

KARAKTERISTIK
masyarakat
Object Padat Karya Penanaman Mangrove
Kegiatan PEN Padat Karya Pangan Hutan Sosial Wilayah kerja/rentang kendali yang luas
dan remote area
lingkup KLHK Padat Karya Food Estate
Padat Karya Produktif Sampah
Padat Karya Penyangga Pariwisata Alam Anggaran yang besar

Lokus Kawasan Hutan, Luar Kawasan Hutan dan Kawasan Waktu pelaksanaan yang singkat
Tujuan penduduk

Untuk melindungi,
mempertahankan, dan 1. Kebijakan teknis belum mantap
meningkatkan kemampuan Strategis 2. Keterbatasan Ruang Gerak dan interaksi dengan para pihak
ekonomi Masyarakat di 3. Benturan kepentingan dan tekanan eksternal
sekitar Kawasan Hutan 4. Lokasi kegiatan tidak clear & clean

Fraud Operasional
Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan
1. Fiktif 1. Lokasi dan subyek pelaksanan tidak tepat 1. Keterbatasan personil
1. Data Objek, Subyek dan lokasi
2. Pemotongan upah kerja kegiatan tidak akurat 2. Volume tidak sesuai target yang telah 2. Area pengawasan yang luas
3. Manipulasi volume pekerjaan 2. Volume, harga bahan dan upah ditetapkan dan remote area
kerja tidak wajar 3. Administrasi keuangan tidak valid 3. Kriteria pengawasan yang
4. Double budget (KBR, PP, RHL dengan 4. Laporan tidak didukung administrasi & tidak jelas
Padat Karya Mangrove dokumentasi yang lengkap
IDENTIFIKASI & MITIGASI
KEPATUHAN
terkait
dengan
KEUANGAN kepatuhan
Penyaluran terhadap
KECURANGAN & Bantuan ketentuan
INTEGRITAS padat Karya peraturan
risiko yang dialami langsung ke perundang-
OPERASIONAL pemerintah karena masyarakat
terkait dengan undangan
adanya tindakan
terkendalanya kecurangan, dalam kondisi
STRATEGIS
risiko dalam implementasi penyalahgunaan kahar yang
pencapaian kebijakan di wewenang dan dapat
lapangan karena moral hazards.
tujuan dan
kompleksitas
menimbulkan
implementasi implikasi risiko
kebijakan sistem.
Program PEN
- Validitas & hukum atau
Padat Karya keandalan data litigasi.
- Keselarasan antar
Penanaman
STRUKTUR RISIKO

Risiko Strategis DAMPAK


Eselon 1 dan eselon 2

Risiko
Strategis

Unit Pelaksana
Teknis Risiko Keuangan
Risiko Fraud
Risiko
Mid-Strategis

Unit
Risiko Kegiatan
Pelaksana
Teknis
Risiko
Operasional

8
MENDORONG SECOND LINERS
MEMBERIKAN KEYAKINAN TERSELENGGARANYA SOP & MANAJEMEN RISIKO

Es 1 sampai seluruh staffs UKI – MR Satuan Pengawasan Intern

Fungsi Manajemen (pengelolaan) Fungsi Assurance


Operating Management Independensi terbatas Independensi penuh
Lapor kepada Manajemen Lapor pada governing body 9
Pengendalian Intern - the 1st and 2nd Line of Defense
Penilaian Risiko
1 st
st Line of Defense
1 Line of Defense 6. Menetapkan objectives Yang Tepat
7. Identifikasi dan Analisis Risiko
8. Fraud Risk Assess
9. Identifikasi dan Analisis perubahan yang
signifikan

Kegiatan Pengendalian
2 nd
Line of Defense
2nd Line of Defense
10. Pilih dan Kembangkan Kegiatan Pengendalian
11. Pilih dan Kembangkan General controls over
technology
Eselon 1, Eselon 2, eselon3 12. Terapkan melalui Kebijakan dan Prosedur
Staf Pelaksana
Informasi & komunikasi
13. Gunakan Informasi yang Relevan
Memiliki dan Mengelola Risiko 14. Komunikasi secara Internal
dan Pengendalian (Risks & 15. Komunikasi secara Eksternal Unit Kepatuhan Intern
Control Owners) Manajemen Risiko
Pemantauan
16. Melakukan Evaluasi ongoing dan/atau Terpisah Memonitor Risiko dan
17. Mengevaluasi dan Mengkomunikasikan Pengendalian untuk
Defisiensi mendukung manajemen 10
RISK REGISTER PROGRAM PEN PADAT KARYA PENANAMAN
MANGROVE
NO. PERNYATAAN RISIKO RISK OWNER DAMPAK Kategori Risiko
A PERENCANAAN    
Koordinasi antar sektor dalam a. Pembagian Peran
pembentukan Tim Kerja ( Tim Ahli, dengan stakeholder Risiko
1 Tim Teknis, Tim Pengendali Daerah, Ditjen PDASHL  tidak optimal
Tim Pengawas Sosial Lapangan) b. Legalitas Hukum Strategis
Tidak optimal Kawasan
Kelembagaan masyarakat c. Kelembagaan
(fungsi dan manfaat, manfaat masyarakat tidak Risiko
2 ganda dan bulanan,  Ditjen PDASHL terwujudkan
pemeliharaan dan d. Lokasi tidak clear and Strategis
pemanfaatan, pengamanan). clean
e. Ketidaksesuai dengan
Penyusunan Rancangan teknis
rantek dan juknis
Risiko
(penetapan Calon Lokasi Belum
3
Clear dan Clean, teknis tanam
 Ditjen PDASHL Strategis
propagul/bibit, sistem tanam)

11
NO. PERNYATAAN RISIKO RISK OWNER DAMPAK Kategori Risiko
B PENANAMAN    

Ketersediaan benih dan atau bibit mangrove yang Risiko


 Ditjen
1 sangat terbatas (belum memasuki musim
PDASHL Operasional
berbuah) atau teknis tanam propagul/bibit.
Pekerjaan penanaman mangrove berbasis luasan Kegagalan Risiko
 Ditjen Operasional
2 akan mendapat kesulitan karena belum adanya
PDASHL penanaman
data lahan kritis perairan.
mangrove
Faktor alam penunjang keberhasilan penanaman
yakni : pasang surut air laut, musim ombak, media  Ditjen (luas, %
3 tanam (pasir karang/lumpur). PDASHL tumbuh Risiko
Kecepatan penanaman dan kemudahan kualitas) Operasional
4 pengawasan (remote sensing) versus alam laut, Ditjen
SAMPAH, mangrove dan kapabilitas teknis PDASHL
masyarakat

12
NO. PERNYATAAN RISIKO RISK OWNER DAMPAK Kategori Risiko
Administrasi/Legalitas Kelompok a. Kelembagaan masyarakat
Masyarakat belum lengkap.  Ditjen sebagai pengelolaan pasca Risiko
5 PDASHL
Padat karya versus kelembagaan penanaman tidak Fraud
masyarakat. terwujudkan.
Sistem HOK (padat karya) dan b. Keberhasilan penanaman
kecepatan bayar (kecepatan tidak terwujudkan (kuantitas,
6 kegiatan) versus keberhasilan fisik di
kualitas).
lapangan (kualitas/kuantitas hasil).
c. Pasca penanaman tidak
 Ditjen berkelanjutan. Risiko
Kecepatan pembayaran versus PDASHL d. Administrasi Keuangan
7 administrasi pertanggungjawaban,
pertanggujawaban keuangan
8 Double budget KBR, PP dan RHL tidak tertib.
dengan Padat Karya Mangrove. e. Fraud/Korupsi/Kerugian
Negara.

13
NO. PERNYATAAN RISIKO RISK OWNER DAMPAK Kategori Risiko
   
C PEMBAYARAN
Data Calon Kelompok Masy  Ditjen a. Penyaluran dana bantuan
1 PDASHL Risiko Fraud
Dipalsukan/Direkayasa terlambat
Realisasi Belanja tidak tepat b. Terjadi kesalahan
 Ditjen Risiko
2 sasaran, tepat jumlah, tepat PDASHL penyaluran bantuan Keuangan
waktu dan tepat kualitas c. bantuan diterima oleh yang
Administrasi/Legalitas tidak berhak
3 Kelompok Masyarakat d. Keterlambatan penyaluran
belum lengkap.  Ditjen akibat rekonfirmasi data di Risko
PDASHL lapangan Operasional
4 Administrasi keuangan/SPJ e. Pertanggungjawaban
tidak tertib. keuangan tidak diterima..

14
RISK REGISTER PROGRAM PEN PADAT KARYA PENANAMAN
MANGROVE
NO. PERNYATAAN RISIKO RISK OWNER DAMPAK Kategori Risiko

   
D PELAPORAN
Penyampaian Laporan a. Penyaluran dana
1 Pertanggungjawaban  Ditjen bantuan terlambat Risko Operasional
PDASHL
Penyaluran terlambat b. Terjadi kesalahan
penyaluran bantuan
2 Jumlah
akurat
HOK tidak  Ditjen
PDASHL
c. bantuan diterima Risiko Keuangan
oleh yang tidak
berhak
Administrasi/Legalitas d. Keterlambatan
 Ditjen
3 Kelompok Masyarakat PDASHL
penyaluran akibat Risko Operasional
belum lengkap rekonfirmasi data di
lapangan

15
RISK REGISTER PROGRAM PEN PADAT KARYA PENANAMAN
MANGROVE
PERNYATAAN
NO. RISK OWNER DAMPAK Kategori Risiko
RISIKO
E PENILAIAN    
Kualifikasi Konsultan
1
Waslai
 Ditjen PDASHL Risko Operasional
Akuntabilitas
Penilaian
Belum ditetapkan diragukan
2
Metode Penilaian
 Ditjen PDASHL Risiko Operasional

16
RISK REGISTER PROGRAM PEN PADAT KARYA PENANAMAN
MANGROVE
PERNYATAAN
NO. RISK OWNER DAMPAK Kategori Risiko
RISIKO
F MONEV    
Instrumen Monitoring 1. Kesulitan dalam
1 secara Real-Time belum pengambilan
optimal kebijakan
 Ditjen PDASHL
strategis yang Risiko Operasional
2 Struktural Monev butuh waktu
kurang optimal cepat.
2. Penilaian tidak
3
Data dan Informasi Ditjen PDASHL ada evaluasi. Risiko Operasional
Spasial dan Numerik

17
Peran APIP dalam Mengawal Akuntabilitas Anggaran
Program PEN Padat Karya Penanaman Mangrove

9
Dasar Hukum

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.09/2020 Tentang Pedoman


Pengawasan Pelaksanaan Program PEN dalam rangka mendukung
Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan pandemic COVID-19
dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem keuangan Serta Penyelamatan
Ekonomi Nasional

Pasal 2, Sebagai Pedoman bagi APIP dalammelakukan pengawasan


terhadap pelaksanaan Prgram PEN

Pasal 3, Pengawasan dilakukan pada seluruh anggaran yang dialokasikan


pemerintah untuk melaksnaakan Program PEN
9
Konsep APIP Menjaga Seluruh Tahapan Program PEN Padat Karya
Penanaman Mangrove

PP 60/2008
Peran APIP dalam mengawal Akuntabilitas Anggaran
Program PEN Padat Karya Penanaman Mangrove

Peran APIP
Menjaga Tata Kelola Jenis Penugasan Situasi
Pengambilan Perubahan kebijakan yang
Keputusan Konsultasi cepat menyebabkan
& Perumusan dan penganggaran harus sangat
Memastika Asuran Evaluasi
Kebijakan
dinamis
n
Dokumentasi Akuntabilitas
dengan Lengkap
Perumusan Peran APIP
dan Cermat Akuntabilitas Menjaga alokasi anggaran
Kebijakan
Penganggaran tetap efektif dan efisien
serta mencapai outcome
dari program
Situasi

Jenis Penugasan
Konsultasi alokasi anggaran
Pandemic COVID-19 dan/atau asurans berupa
review RKA Revisi
pengambilan
keputusan harus
cepat
Peran APIP dalam mengawal Akuntabilitas Anggaran
Program PEN Padat Karya Penanaman Mangrove

Akuntabilitas Pelaksanaan Anggaran Akuntabilitas Pelaporan dan Pertanggungjawaban

Situasi Peran APIP

Eksekusi sangat menantang Peran APIP Memastikan


baik dalam hal penetapan pertanggungjawaban yang
Menjaga tata kelola,
lokasi dan Kelompok akutanbel, lengkap, dan
manajemen risiko,
Masyarakat Penerima dan pengendalian
transparan
Bantuan pelaksanaan
anggaran
Jenis Penugasan
Jenis Penugasan Konsultasi khususnya dalam
Konsultasi khususnya dalam hal Pendampingan penetapan
Pendampingan Perencanaan Lokasi yang mekanisme pembayaran
clear dan clean serta penetapan kepada kelompok masyarakat
Kelompok Masyarakat yang tepat sasaran dan pengendalian pembayaran
PENGENDALIAN KEPATUHAN
ATAS POTENSI KECURANGAN PENYALURAN BANTUAN PEN

Mengedepankan Strategi Pencegahan daripada Deterensi

Seluruh Penyelenggara Memegang Teguh Nilai-Nilai Luhur Organisasi

Memastikan Terselenggarakannya Operasional Didukung SOP


yang Up-to-Date

Menerapkan Verifikasi dan Check and Re-check Sebelum Eksekusi

Mengoptimalkan Whistleblowing Systems

Memberikan Sanksi yang Tegas Sesuai Aturan bila ada


Unsur Kesengajaan untuk Menyalahgunakan Aturan

23
TERIMA KASIH

24
24

Anda mungkin juga menyukai