BAB 6
RENCA
NA
Pada Bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, maksud, tujuan, serta ruang lingkup dari Penyusunan
Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Peruntukan Industri Jabaran Kecamatan
TASI
6.1. SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI
Untuk menunjang kebutuhan terhadap pengembangan di kawasan rencana,
diperlukan rencana serta strategi yang matang terhadap investasi yang akan
diterapkan pada wilayah perencanaan. Salah satu kepentingan yang mendasar dari
sebuah investasi yaitu menerapkan kepentingan pembangunan secara jangka
panjang serta jangka menengah dengan didukung oleh strategi yang memadai baik
itu dengan investasi oleh pihak pemerintah Kabupaten Sidoarjo maupun investasi
dari pihak swasta.
1
2
2.1
2.1.1
6.1.1 Program Investasi Kegiatan
Program investasi mencakup berbagai macam program atau kegiatan baik
yang merupakan investasi pembangunan oleh pemerintah, swasta maupun
masyarakat harus dapat memenuhi antara lain sebagai berikut:
Harus dapat ditampung pula sebuah bentuk program dengan pola pengawasan
oleh masyarakat dengan memberdayakan perangkat di masyarakat yang ada
seperti karang taruna, RT, RW dan sebagainya.
akan disusun secara realistis dengan melihat kondisi dan potensi yang ada,
khususnya di kabupaten yang bersangkutan dengan wilayah perencanaan sendiri.
a. Peremajaan
b. Pembangunan
Merupakan upaya mendirikan atau membuat bangunan pada area yang belum
terbangun yang telah ditetapkan sesuai dengan peruntukannya dan
pengembangan jaringan jalan guna merangsang pembangunan fisik.
Pembangunan pada koridor ini lebih ditekankan pada penambahan landmark
sebagai identitas di kawasan tersebut. Termasuk juga dalam kategori ini adalah
peningkatan kualitas jalan sepanjang koridor di Kawasan Peruntukan Industri
Jabaran Balongbendo.
Tahap I : 2024-2025
Tahap II : 2026-2027
Tahap III : 2028-2029
Tahap IV : 2030-2031
Tahap V : 2032-2033
Tabel 6.1. Indikasi Program RTBL Kawasan Peruntukan Industri Jabaran Balongbendo
NO TAHAP/ TAHUN PROGRAM
1 TAHAP I - Pengesahan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan
(2024-2025) Lingkungan di Kawasan Balongbendo Kabupaten Sidoarjo
- Sosialisasi dan Publikasi Dokumen RTBL.
- Pengadaan identitas kota berupa bangunan tugu/landmark
- Penataan Kawasan Industri Jabaran Balongbendo Terpadu
- Penataan RTH dalam kawasan Industri Jabaran
2 TAHAP II - Penertiban dan penataan area penjualan informal Kawasan
(2026-2027) Industri Jalan Mayjen Bambang Yuwono dan Jalan Mayjen
Sungkono
- Penataan pintu Identitas kawasan berupa Gapura Kawasan
Industri Jabaran
- Pembangunan landmark kawasan dan Taman
RTH/Playground
- Penataan bangunan dan lingkungan di kawasan
perencanaan untuk mengintegrasikan penggunaan lahan
yang ada di kawasan perencanaan agar lebih bersinergi
- Penataan bangunan dan lingkungan pada Kawasan
peruntukan Industri Jabaran Balongbendo oleh pemerintah
dan swasta bentuk tampilan bangunan dan lingkungannya
lebih harmonis
-
3 TAHAP III - Penataan parkir di sepanjang jalan dalam Kawasan
(2028-2029) Balongbendo
- Penataan pusat oleh-oleh di Kawasan Wisata Belimbing
sebagai Agribisnis
- Peningkatan jalur pejalan kaki/pedestrian
- Penertiban dan penataan papan reklame dan elemen street
furniture lainnya
- Penataan vegetasi/tanaman sepanjang koridor utama
kawasan
-
4 TAHAP IV - Pembuatan papan informasi petunjuk kawasan
(2030-2031) - Membuat pengaturan untuk mengontrol terjadinya alih fungsi
lahan hijau menjadi lahan terbangun
- Penataan signage
- Pengadaan pot tanaman + tanaman variasi untuk penataan
jalur hijau di jalur utama kawasan
- Pengadaan fasilitas penunjang jalan seperti papan nama
jalan
5 TAHAP V - Pembangunan halte di koridor-koridor utama
(2032-2033) - Pengadaan bak sampah dan TPS
- Penataan Pola Parkir di Lokasi Wisata Belimbing
pelayanan terhadap publik sedangkan dari pihak swasta yaitu pengembalian modal
atau keuntungan dalam bentuk yang lain yang kesemuanya harus disepakati
dengan baik oleh kedua belah pihak.
Perum Pasar, dan BUMD lainnya. Kebijakan yang mengaturnya adalah UU No:
32 tahun 2004 pasal 195.
3. Kerjasama dengan pemerintah daerah dalam bentuk pengembangan kawasan,
industri Jabaran yang sudah terdelineasi sebagai kawasan peruntukan Industri
dan manajemen kawasan (kawasan wisata Agrowisata Belimbing sebagai pusat
bisnis, dan lain-lain).
Beberapa pola kerjasama yang dapat dikembangkan untuk mengatasi
keterbatasan yang dimiliki pemerintah baik dalam hal pendanaan maupun teknis
pelaksanaan adalah melakukan kerjasama publik dan swasta. Beberapa macam
pola kerjasama yang dapat diterapkan pada wilayah perencanaan antara lain:
3. Pola Kerjasama BOOT, yaitu kerjasama yang melibatkan pihak swasta dalam
seluruh aspek desain. Variasi dari kontrak BOOT antara lain Rehabilitate
Operate Transfer (ROT).
4. Pola Kerjasama BOO, yaitu pola kerjasama yang sebenarnya hampir sama
dengan BOOT, tetapi penekanannya terletak pada tidak adanya kewajiban
swasta mengalihkan aset kepemilikan kepada pemerintah. Variasinya adalah
Rehabilitate Own Operate (ROO) dan Lease Own Operate (LOO)
Pada prinsipnya pola kerjasama operasional ini dapat dilakukan oleh tiga
pihak yaitu pemerintah, swasta dan masyarakat(penghuni kawasan). Fungsi
kebersamaan atau mengawinkan hubungan antara sektor publik yang mendorong
pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan pembangunan fasilitas publik dan
swasta sebagai sektor privat yang mempunyai kepentingan memperolah
keuntungan terhadap kerjasama tersebut (berorientasi profit).
1. Jangka waktu kontrak harus cukup untuk pengembalian hutang dan memberikan
keuntungan yang disesuaikan dengan resiko kepada para investor.
2. Permintaan akan layanan dijamin oleh otoritas pemerintah (badan yang
mengontrak).
3. Jaminan kerjasama berkaitan dengan minimalisasi resiko pembangunan, resiko
pengembangan lingkungan, resiko kredit pembiayaan, resiko operasional, resiko
politik dan resiko keadaan pasar, serta pertimbangan dukungan pemerintah.
Beberapa aspek penting yang mempengaruhi keberhasilan kerjasama antara
publik dan swasta yaitu antara lain pemilihan partner swasta yang tepat, pengenalan
terhadap tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh partner tersebut, kebijakan dan
efektifitas perundangan pada skala daerah dan nasional serta desain dokumen
kontrak yang dilakukan.
Tabel 6.2 Evaluasi terhadap Program Investasi RTBL Kawasan Peruntukan Industri
Jabaran Kecamatan Balongbendo Tahun 2017-2027
Pelaksanaan Pada
Komponen Program Sumber Tahap Pendanaan Penanggung
No Tahap Ke-
Investasi Pendanan Jawab
I II III IV V I II III IV V
1. Penataan Kawasan V V Dinas
Industri Jabaran Permukiman ,
Balongbendo Cipta Karya
dan Penataan
Ruang
2. Pembangunan APBD V V V V Dinas
identitas kota berupa Permukiman ,
bangunan Cipta Karya
tugu/landmark dan Penataan
kawasan Industri Ruang
3. Penataan Taman RTH APBD V V Dinas
, Gapura, PJU, Hidran Permukiman ,
Air, ramu-rambu Cipta Karya
dan Penataan
Ruang
Pelaksanaan Pada
Komponen Program Sumber Tahap Pendanaan Penanggung
No Tahap Ke-
Investasi Pendanan Jawab
I II III IV V I II III IV V
4. Perbaikan dan APBD V V Dinas
pengadaan jalur Permukiman ,
pejalan kaki Cipta Karya
dan Penataan
Ruang
5. penataan papan APBD V V Dinas
reklame dan elemen Permukiman ,
street furniture Cipta Karya
dan Penataan
Ruang
6. Pembangunan halte V V Dinas
Permukiman ,
Cipta Karya
dan Penataan
Ruang Dinas
Perhubungan