Anda di halaman 1dari 15

RTBL TAHUN 2016

1. Kabupaten Manggarai Timur khususnya di Kota Borong mempunyai potensi wisata yang mampu
menjadi daya tarik yang cukup menjanjikan untuk dikembangkan.
2. Kota Borong merupakan bagian dari jalur utama trans Flores.
Rencana investasi disusun berdasarkan rencana tata bangunan lingkungan dengan
memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan dalam proses pengendalian
investasi dan pembiayaan dalam penataan lingkungan atau kawasan. Selain itu sebagai rujukan
bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu
penataan ataupun menghitung tolak ukur keberhasilan investasi, sehingga tercapai kesinambungan
pentahapan pelaksanaan pembangunan.

Rencana investasi menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku

Pada bab ini dijelaskan tentang rencana investasi dari laporan Penyusunan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam suatu
(RTBL) Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur dimulai dari skenario Strategi Rencana Investasi, Pole Kerjasama sistem wilayah perencanaan sehingga dapat tercapai kerjasama untuk mengurangi berbagai konflik
Operasioanal Investasi,
kepentingan dalam investasi/pembiayaan. Dan pada akhirnya rencana investasi akan juga mengatur
upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan prasarana dan sarana dari suatu
lingkungan/ kawasan.

Untuk merealisasikan rencana dalam Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kota Borong
Kabupaten Manggarai Timur, dibutuhkan kondisi finansial yang cukup memadai. Oleh karena itu,
dalam Bab ini akan dijelaskan bagaimana program investasi yang direncanakan untuk merealisasikan
rencana tersebut. Program Investasi ini disusun sesuai dengan kebutuhan nyata Pemerintah Daerah

3.1 SKENARIO STRATEGI RENCANA INVESTASI Kabupaten Manggarai Timur dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan dalam
pembangunan/penataan lingkungan Kawasan di Kabupaten Manggarai Timur. Program Investasi
Untuk menunjang kebutuhan pengembangan di kawasan rencana, diperlukan rencana serta
strategi yang matang terhadap investasi yang akan diterapkan pada wilayah perencanaan. Salah juga merupakan rujukan bagi pelaku pembangunan (pihak berkepentingan) untuk menghitung

satu kepentingan yang mendasar dari sebuah investasi yaitu menerapkan kepentingan kelayakan investasi dan pembiayaan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan Kota Borong
Kabupaten Manggarai Timur ataupun menghitung tolak ukur keberhasilan investasi, sehingga
pembangunan secara jangka panjang serta jangka menengah dengan didukung oleh strategi yang
memadai baik itu dengan investasi oleh pihak pemerintah Kabupaten Manggarai Timur maupun tercapai kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan. Program investasi juga mengatur

investasi dari pihak swasta. upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas layanan prasarana/sarana lingkungan.
Program ini juga akan menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pihak yang
Berbagai keuntungan yang mendasar dari Kabupaten Manggarai Timur yang mendukung berkepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam
perlunya perencanaan investasi di Kota Borong khususnya di wilayah perencanaan yaitu antara lain :

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-1
RTBL TAHUN 2016

suatu sistem kota yang disepakati bersama, sehingga dapat tercapai kerja sama untuk mengurangi dipilih pola kerjasama swasta-pemerintah dan didasarkan pada kuantitas dan kualitas yang
berbagai konflik kepentingan dalam investasi/pembiayaan. diinginkan oleh kedua belah pihak maupun masyarakat. Perkiraan waktu meliputi antara lain
durasi, deadline yang dapat berdasar pada waku-waktu bersejarah, penting serta meliputi pula
3.1.1. Program Investasi Lintas Sektor
waktu penyesuaian serta tahapan yang ada.
Program investasi mencakup berbagai macam program atau kegiatan baik yang merupakan
investasi pembangunan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat harus dapat memenuhi antara 4. Kesepakatan sumber pendanaan
lain sebagai berikut : Kesepakatan sumber pendanaan seperti yang sudah sering disebutkan diatas dapat diperoleh
1. Tolak ukur atau Kuantitas pekerjaan dari baik itu murni oleh pihak pemerintah apablia pekerjaan merupakan program yang bersifat
Program investasi yang diterjemahkan dalam berbagai macam kegiatan tersebut harus dapat rahasia, membutuhkan kontrol lebih tinggi atau merupakan program penting yang sumber
memenuhi tolak ukur atau kuantitas pekerjaan yang ditetapkan dengan memenuhi standart pendanaannya harus didanai oleh pemerintah misalkan street furniture yang akan
tertentu baik kuantitas maupun mutu sesuai dengan kesepakatan serta tujuan yang diharapkan, mengidentifikasikan visi dan misi tertentu sehingga tidak diperkenankan dibuka oleh swasta
perencanaan maupun dokumen perencanaan. Kegiatan-kegiatan yang akan dirinci harus yang tentunya akan ada imbalan terrtentu misalkan pemasangan merk atau produk dari swasta
dibedakan antara pembiayaan oleh pemerintah, dan oleh pihak swasta agar dapat dievaluasi tersebut.
dan disinkronkan. Program-program yang diterapkan dapat berupa program fisik maupun
Dalam skenario strategi program pembiayaan, akan dijelaskan penetapan paket kegiatan
program pengawasan (yang mungkin dibiayai oleh swasta itu sendiri sesuai dengan
yang akan dilaksanakan di Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur pada tiap jangka waktu
kesepakatan). Harus dapat ditampung pula sebuah bentuk program dengan pola pengawasan
pentahapannya, disertai dengan rincian sumber pembiayaannya, besaran investasi yang dibutuhkan
oleh masyarakat dengan memberdayakan perangkat di masyarakat yang ada seperti kelompok
dan pelibatan masing-masing pelaku pembangunan. Dalam skenario pembiayaan, juga meliputi
pemuda, RT, RW dan sebagainya.
Program investasi masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. Disamping itu, juga akan dijelaskan
2. Besaran rencana pembiayaan tentang pola penggalangan investasinya.
Rencana pembiayaan besarannya harus dapat disesuaikan dengan pembiayaan pemerintah
Alokasi waktu perencanaan implementasi Rencana Investasi berdasarkan Peraturan Menteri
apabila direncanakan dibiayai sendiri oleh pemerintah. Apabila berasal dari pihak swasta harus
Pekerjaan Umum Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
disepakati bersama baik oleh pemerintah setempat, masyarakat maupun swasta yang akan
Lingkungan Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur
menanamkan modalnya. Besaran modal yang dibutuhkan untuk pembiayaan investasi meliputi
dibatasi selama 5 (lima) tahun. Oleh karena itu, untuk menyusun program investasi Kota Borong
pembiayaan untuk pengadaan dan pembangunan fisik maupun non fisik seperti pengendalian
Kabupaten Manggarai Timur, akan disusun secara realistis dengan melihat kondisi dan potensi yang
dan pengawasan. Pembiayaan juga harus mencakup overhead maupun biaya akibat perubahan
ada, khususnya di Kota yang bersangkutan dengan wilayah perencanaan sendiri.
fisik maupun perubahan harga sebesar masing-masing 10%.
Pengembangan kawasan rencana didasarkan pada sektor dan sub sektor yang perlu
3. Perkiraan waktu pelaksanaan
diprioritaskan pelaksanaannya. Ditinjau terhadap urgensi serta tingkat permasalahannya, prioritas
Perkiraan waktu pelaksanaan dihitung dari kuantitas pekerjaan dibagi sumber daya yang ada.
pembangunan pada kawasan rencana Kota Borong Manggarai Timur disusun berdasarkan urutan
Perkiraan waktu pelaksaanaan harus disepakati oleh pihak pemerintah maupun swasta apabila
sebagai berikut:

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-2
RTBL TAHUN 2016

a. Pembangunan mendesak; yaitu pembangunan sektor dan subsektor guna menanggulangi perubahan landmark sebagai identitas di kawasan tersebut. Termasuk juga dalam kategori ini
masalah utama yang menyebabkan terjadinya masalah lainnya. Bila tidak segera ditanggulangi, adalah peningkatan kualitas jalan sepanjang koridor di Kota Borong Kabupaten Manggarai
akan menimbulkan masalah lebih besar dan semakin sulit diatasi. Timur.
b. Pembangunan yang diprioritaskan; yaitu pembangunan sektor dan sub sektor yang diharapkan
c. Penyesuaian Terhadap Rencana Kota
dapat menggerakkan mekanisme percepatan pertumbuhan dan perkembangan sektor utama
Merupakan pembenahan fungsi peruntukan tanah sesuai dengan Rencana Tata Ruang
kota dan kawasan rencana yang berdampak positif. Hal ini meliputi : permasalahan
Kabupaten dan usaha pengembangan kawasan rencana. Tindakan ini dapat berbentuk
pengembangan kawasan, penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan
misalnya: pemutihan pada bangunan yang belum memperoleh Izin Mendirikan Bangunan
c. Pembangunan Strategis; yaitu pembangunan sektor dan sub sektor penting yang
(IMB) jika penempatan bangunan tersebut telah sesuai dengan Rencana Tata Ruang
memberikan implikasi struktural dalam jangka panjang sesuai dengan tujuan pembangunan
Kabupaten yang telah ditetapkan.
masyarakat ke arah yang lebih baik. Hal ini meliputi : fasilitas penertiban penggunaan tanah
dan bangunan, pengadaan utilitas yang memadai, dan lain-lain. d. Meningkatkan Administrasi Pembangunan Kota
d. Pembangunan pelengkap; yaitu pembangunan sektor dan sub sektor yang tidak bersifat Merupakan persiapan segi-segi administrasi pembangunan kota guna mendukung tercapainya
kebutuhan dasar, tetapi dipandang perlu untuk dibangun sesuai dengan kemampuan dan tertib pembangunan dalam rangka pelaksanaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kota
potensi wilayah. Hal ini meliputi: fasilitas rekreasi, pembangunan pusat kegiatan olah raga Borong Kabupaten Manggarai Timur.
dan pembangunan pusat kegiatan kemasyarakatan.
Implementasi Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan Kota Borong Kabupaten Manggarai
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka bagi Kota Borong Kabupaten Manggarai
Timur dalam konteks pelaksanaan tahapan pembangunan dan skala prioritas terwujud dalam
Timur, dibutuhkan suatu langkah-langkah prioritas penanganan seperti di bawah ini:
penentuan Prioritas Pelaksanaan, Tingkat ke-Strategisan, dan Kebutuhan Pembangunan Mendesak.
a. Peremajaan
Prioritas Pelaksanaan adalah sebagian rencana yang karena satu atau
Merupakan tindakan penambahan/perbaikan, peningkatan kualitas lingkungan dan
beberapa alasannya menempati urutan prioritas utama dalam rencana
penyesuaian kondisi lingkungan sesuai dengan peruntukkan tanah menurut Rencana Tata
pentahapan pembangunan, sehingga menjadikan prioritas tersebut dipilih untuk dikembangkan atau
Bangunan dan Lingkungan Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur. Tindakan ini meliputi
diadakan terlebih dahulu daripada prioritas yang lainnya.
perbaikan lingkungan taman di koridor utama dan koridor yang menuju wilayah pantai yang ada
untuk direvitalisasi agar menciptakan sudut pandang yang indah karena pada kondisi eksisting Tingkat ke-Strategisan adalah sebagian rencana yang karena satu atau
tidak dicat bahkan tidak disemen sehingga hanya terlihat batu bata saja. Peremajaan trotoar beberapa keterkaitan dengan alokasi ruang sekitarnya mempunyai dampak besar
agar koridor perencanaan seimbang. terhadap perkembangan kawasan rencana secara keseluruhan apabila ditangani.

b. Pembangunan Kebutuhan pembangunan mendesak adalah sebagian rencana yang karena satu atau
Merupakan upaya mendirikan atau membuat bangunan pada areal yang belum terbangun beberapa keterkaitan dengan alokasi ruang sekitarnya membutuhkan penanganan pembangu-
yang telah ditetapkan sesuai dengan peruntukannya dan pengembangan jaringan jalan guna nan yang mendesak. Jadi skala strategis merupakan sebagian rencana yang diperhatikan
merangsang pembangunan fisik. Pembangunan pada koridor ini lebih ditekankan pada sehubungan dengan dampak perkembangan tersebut. Dalam hal ini skala strategis tidak selalu harus

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-3
RTBL TAHUN 2016

sekaligus merupakan skala prioritas dan sebaliknya, sedangkan skala mendesak dapat sekaligus Pada perencanaan penataan di dalam lingkup tata ruang kabupaten, Pemerintah Kabupaten
menjadi skala prioritas maupun skala strategis. Manggarai Timur telah menetapkan strategi penanganannya sebagaimana tertuang di dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Manggarai Timur. Namun demikian RTRW ini
Untuk menentukan skala prioritas dalam rangka pengembangan unit lingkungan di kawasan
sebagai dasar pedoman pengaturan tata ruang masih merupakan awal dari suatu proses
rencana, akan diuraikan beberapa hal tentang : bagaimana dasar menentukan skala prioritas dan
perencanaan kota, karenanya diperlukan suatu rencana terinci yang bisa digunakan pedoman bagi
skala prioritas mana yang terpilih.
pengendalian pembangunan kota.
a. Dasar Penentuan Skala Prioritas
Bentuk-bentuk kegiatan yang tercakup dalam pelaksanaan rencana penataan Kota Borong
Dalam menentukan skala prioritas, didasarkan pada kriteria sebagai berikut:
Kabupaten Manggarai Timur dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu pembangunan baru,
1. Obyek
penyusunan rencana tata ruang lebih rinci, persiapan aspek administrasi dan
Bagaimana kondisi dan peranan obyek yang akan dijadikan sebagai prioritas ini, khususnya
pelaksanaan rencana. Pembangunan baru merupakan kegiatan-kegiatan mendirikan atau membuat
peranannya terhadap wilayah yang lebih luas.
bangunan pada areal yang telah ditetapkan sesuai dengan peruntukan, dan pengembangan
2. Sarana Prasarana
infrastruktur guna merangsang pembangunan fisik. Penyusunan rencana tata ruang yang
Bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang ada. Semakin parah tingkat pelayanan
lebih rinci sesuai dengan jenjang perencanaan tata ruang kota sebagaimana yang ditetapkan,
sarana dan prasarana yang ada akan semakin berpeluang untuk dijadikan sebagai prioritas.
dibutuhkan agar rencana yang telah disusun lebih applicable. Aspek administrasi
3. Daya Dukung Lingkungan
pelaksanaan pembangunan perlu ditingkatkan sebagai pendukung pelaksanaan rencana kabupaten
Apabila rencana tersebut menjadi prioritas pembangunan, apakah lingkungan sekitarnya
yang telah disusun. Secara rinci program pembangunan di kawasan rencana penataan Kota Borong
mempunyai daya dukung yang cukup sehingga pembangunan tidak sia-sia.
Kabupaten Manggarai Timur dirumuskan dalam waktu setahun, yang akan dilaksanakan dalam
b. Penentuan Kawasan Prioritas
waktu 5 (lima) tahun. dari Tahun 2017 sampai tahun 2022, yaitu:
Dalam penentuan prioritas rencana pelaksanaan di Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur
telah ditentukan bahwa prioritas utama adalah perbaikan dan pengadaan sarana dan prasarana  Tahap I : 2017-2018
yang ada di kawasan rencana. Hal ini menjadi skala prioritas utama untuk dikembangkan  Tahap II : 2018-2019
karena, dengan pelaksanaannya akan mendukung kelancaran dari sektor-sektor yang lain di  Tahap III : 2019-2020
wilayah perencanaan.  Tahap IV : 2020-2021
Pengembangan fisik dan pengembangan program perlu disusun secara strategis. Strategi  Tahap V : 2021-2022
yang dimaksud menyangkut tahapan dan keterlibatan serta dukungan pihak-pihak yang berada Rincian masing-masing program investasi pelaksanaan RTBL Kota Borong Kabupaten
dalam pembangunan kawasan strategis sebagai satu sistem yang saling terkait dan utuh. Secara Manggarai Timur dapat dilihat pada tabel 3.1 :
umum tahapan kegiatan pembangunan yang dilakukan meliputi : persiapan, pelaksanaan dan
pemantauan serta evaluasi.

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-4
RTBL TAHUN 2016

Tabel 3.1. Program Investasi RTBL Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur Tahun 2017-2022

Pelaksanaan Pada
Harga Tahap Ke-
No Komponen Program Investasi Volume Satuan Sumber Pendanaan Penanggung Jawab Keterangan
Satuan
I II III IV V

PROGRAM PENGEMBANGAN NON FISIK

A Dokumen Perencanaaan

1 Penyusunan Desain Kawasan 1 ls APBD Kab/APBD Provinsi √ Dinas PU/Bappeda

2 Studi Pengembangan dan Penataan Kawasan RTBL Borong Kabupaten


1 ls APBD Kabupaten √ Bappeda
Manggarai Timur

3 Legalisasi Peraturan Daerah Mengenai RTBL Kawasan 1 ls APBD Kabupaten √ Bappeda

4 DED, RKS, RAB RTBL Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur 1 ls APBD Kabupaten Bappeda/ PU

5 Rancangan Peraturan Bupati/Walikota 1 ls APBD Kabupaten Bappeda/ PU

B SOSIAL

1 Sosialisasi Masterplan Penataan Kawasan 5 ls APBD Kabupaten √ √ √ √ √ Bappeda

2 Sosialisasi Kebijakan Insentif dan Disinsentif Penataan Kawasan 5 ls APBD Kabupaten √ √ √ √ √ Bappeda

3 Pelatihan Barisan Relawan Kebakaran (Balakar) 5 ls APBD Kabupaten √ √ √ √ √ BPBD

4 Sosialisasi Sanitasi Berbasis Masyarakat 5 ls APBD Kabupaten √ √ √ √ √ Bappeda/Dinas PU

C Manajemen

1 Pembentukan Badan Pengelolaan Kawasan 1 ls APBD Kabupaten √ Bappeda

2 Pelatihan Pengelolaan Kawasan 4 ls APBD Kabupaten √ √ √ √ Bappeda

3 Pembentukan lembaga Pengelola IPAL Kawasan 1 ls APBD Kabupaten √ BLH/Dinas PU

4 Pembentukan Lembaga Pengelola Sampah Kawasan 1 ls APBD Kabupaten √ BLH/Dinas PU

D Pengelolaan Aset Pemerintah

1 Inventarisasi Aset 1 ls APBD Kabupaten √ Bappeda/Aset

2 Sertifikasi Aset 1 ls APBD Kabupaten √ Bappeda/Aset

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-5
RTBL TAHUN 2016

Pelaksanaan Pada
Harga Tahap Ke-
No Komponen Program Investasi Volume Satuan Sumber Pendanaan Penanggung Jawab Keterangan
Satuan
I II III IV V

3 Pematokan Aset Pemerintah 1 ls APBD Kabupaten. √ Bappeda/Aset

PENATAAN KUALITAS LINGKUNGAN

A Penambahan Generator Aktivitas

1 Penambahan Atraksi Kawasan √ √ √ √ Dinas Pariwisata

2 Pembangunan identitas Kabupaten berupa bangunan tugu/landmark


- m²
kawasan

Panjang - m
a. Rencana Gerbang Selamat Datang APBD Kabupaten/CSR √ Dinas PU/BLH/Pelindo
Lebar - m

Panjang - m
b. Pembangunan Gerbang Kawasan - m² APBD Kabupaten/CSR √ Dinas PU/BLH
Lebar - m

B Peningkatan Kualitas Pergerakan

Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Way)

1 Dinas PU/Balai Jalan


Nasional
panjang - m,
Kawasan Kabupaten Borong 117,63 Ha APBD provinsi dan APBD Kabupaten √ √
Bina marga Lebar - m
Bina marga

Jaringan Jalan

1 Peningkatan Kualitas Kabupaten Borong - m² APBN √ Balai Jalan Nasional

Sarana Prasarana Pergerakan

1 Penataan Kawasan Parkir - m² √ Dinas Perhubungan

2 Pembangunan Kantong Parkir Kawasan (Pusat Perbelanjaan) - Ha √ Dinas Perhubungan

3 Penataan papan reklame dan elemen street furniture :

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-6
RTBL TAHUN 2016

Pelaksanaan Pada
Harga Tahap Ke-
No Komponen Program Investasi Volume Satuan Sumber Pendanaan Penanggung Jawab Keterangan
Satuan
I II III IV V

Lokasi terdapat di
Peta Prasarana
a. Pembangunan papan reklame 4 unit APBD Kabupaten √ √ √ √ √ Dinas PU
dan Utilitas
Lingkungan

Kontainer
b. Pengadaan tempat sampah (TPS) 2 unit APBD Kabupaten √ √ Dinas PU/BLH
kapasitas 7 M3

c. Pengadaan PJU - unit APBD Kabupaten √ √ √ √ √ Dinas Perhubungan jarak tiang 50 m

Lokasi pada peta


Rencana
d. Pengadaan Hidran 4 unit APBD Kabupaten √ Dinas PU Prasarana dan
Utilitas
Lingkungan

e. Pembukaan akses penyandang cacat di pedestrian, bahan beton


- m² APBD Kabupaten √ Dinas PU
bertekstur, railing besi

Lokasi di
g. Pengadaan Papan Informasi sebagai petunjuk Kabupaten APBD Kabupaten √ Dinas PU persimpangan
jalan

C Peningkatan Kualitas Jaringan Drainase √ √ √ √ √

1 Peningkatan Kualitas Jaringan Drainase Koridor Kabupaten Borong - m² APBD provinsi dan APBD Kabupaten √ Dinas PU

2 Pembuatan lubang biopori - m² APBD Kabupaten √ √ √ √ √ BLH

D Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman

1 Penataan perbaikan permukiman dan lingkungan di permukiman di Dinas PU/Dinas


- m² APBD provinsi dan APBD Kabupaten √ √ √ √ √
belakang zona pendukung utama kawasan perdagangan dan jasa Sosial/Bappeda

E Peningkatan Kualitas Jaringan Air Minum

1 Pembangunan Sambungan Rumah (SR) - unit APBD Kabupaten √ √ √ √ √ Dinas PU

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-7
RTBL TAHUN 2016

Pelaksanaan Pada
Harga Tahap Ke-
No Komponen Program Investasi Volume Satuan Sumber Pendanaan Penanggung Jawab Keterangan
Satuan
I II III IV V

2 Penyediaan Kran Umum - unit APBD Kabupaten √ √ √ √ √ Dinas PU

E Peningkatan Kualitas dan pembangunan RTH(Ruang Terbuka


√ √ √ √ √
Hijau)

1 Pembangunan dan penataan jalur hijau - m² APBD provinsi dan APBD Kabupaten Dinas PU/BLH

2 Koridor utama Kabupaten Borong - km APBD Kabupaten √ Dinas PU/BLH

Koridor utama Kabupaten Borong APBD Kabupaten √ Dinas PU/BLH


- km
3 Pembangunan Ruang Terbuka Hijau sepanjang Koridor Jalan Dinas PU/BLH

4 Area Parkir - m² APBD Kabupaten Dinas PU/Perhubungan

5 Area wisata Kuliner - m² APBD Kabupaten Dinas Pu/Pariwisata

6 Plaza Kawasan - m² APBD Kabupaten / APBD Provinsi/CSR Dinas Pu/BLH

7 Taman Lingkungan - m² APBD Kabupaten / APBD Provinsi/CSR Dinas Pu/BLH

F Peningkatan Kualitas Jaringan Air Limbah

1 Pembebasan Lahan IPAL Terpusat - m² APBD provinsi dan APBD Kabupaten √ √ Dinas PU/BLH

2 Pembangunan Sarana Prasarana Air Limbah Terpusat kawasan - unit APBD Provinsi/Pusat √ √ Dinas PU/BLH

G Peningkatan Kualitas Jaringan Persampahan

1 Pengadaan Armada Pengangkutan Sampah/Motor Sampah 5 unit APBD Kabupaten / APBD Provinsi/CSR √ √ √ √ √ Dinas PU/Dinas Kebersihan

2 Penyediaan Transfer Depo 2 unit APBD Kabupaten / APBD Provinsi/CSR √ √ Dinas PU/Dinas Kebersihan

3 Pembangunan TPS/TPST - unit APBD Kabupaten / APBD Provinsi/CSR √ Dinas PU/Dinas Kebersihan

4 Pembangunan Bak Sampah Komunal - unit APBD Kabupaten / APBD Provinsi/CSR √ √ √ √ √ Dinas PU/Dinas Kebersihan

H Peningkatan Kualitas Sistem Mitigasi Kebencanaan Kebakaran

1 Pemasangan Early Warning Sistem Bencana - LS APBD Kabupaten / APBD Provinsi/CSR √ BPBD

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-8
RTBL TAHUN 2016

Pelaksanaan Pada
Harga Tahap Ke-
No Komponen Program Investasi Volume Satuan Sumber Pendanaan Penanggung Jawab Keterangan
Satuan
I II III IV V

2 Pemasangan Rambu Evakuasi Bencana - LS APBD Kabupaten /CSR √ BPBD

3 Pemasangan Papan Informasi Mitigasi Bencana - LS APBD Kabupaten /CSR √ BPBD

Sumber : Hasil Rencana 2016

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3-9
RTBL TAHUN 2016

3.1.2. Pola-Pola Penggalangan Dana Dan Tata Cara Penyepakatan Dan Pembiayaan antara lain keuangan yang dimiliki swasta, reputasi dan pengalaman pihak swasta, pembagian
Investasi keuntungan yang ditawarkan apabila ada, serta dukungan kemampuan dan latar belakang
Pola-pola penggalangan dana dapat dicapai dengan berbagai macam cara, antara lain : perusahaan swasta tersebut.
6. Pelaku-pelaku pengembangan wilayah perencanaan merupakan elemen masyarakat,
 Melalui pola penggalangan dana dari masyarakat
pemerintah, swasta yang mengerti dan memahami kawasan perencanaan.
 Melalui pola kerjasama swasta-pemerintah seperti KSO : BOT, BOOT dan BOO.
7. Melakukan perhitungan teknis yang disetujui oleh berbagai elemen yang ada.
 Melalui pola penggalangan dana dari dana luar negeri baik bersifat bantuan maupun
pinjaman.
 Melalui dana dari pemerintah sendiri baik dari APBD, maupun APBN, serta baik dari
3.1.4. Strategi Perencanaan Investasi Dan Langkah-Langkahnya
pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten.
3.1.4.1 Justifikasi Kelayakan Ekonomi
Diperlukan pula peran aktif baik oleh masyarakat ataupun aparat pemerintah apabila
Dalam rencana investasi pada tahap pengembangan ini dibutuhkan adanya justifikasi
dimungkinkan sebuah tim suksesi baik itu melalui penelitian-penelitian maupun diplomasi serta
kelayakan ekonomi yang menuntun para pemangku kepentingan untuk memperolehnya. Dibutuhkan
kerjasama timbal balik yang akan mendorong percepatan penggalangan dana khususnya dana dari
pula pemisahan usulan perencanaan lingkungan yang memisahkan jenis paket berjenis cost
luar negeri.
recovery, non cost recovery, dan pelayanan publik. Hal ini dimaksudkan agar proses investasi dapat
dipilahkan antara yang murni program pelayanan publik ataukah untuk kepentingan cost recovery
3.1.3. Tata Cara Penyiapan dan Penyepakan Investasi
atau pengembalian atas investasi yang telah dikeluarkan misalkan untuk kepentingan komersialisasi.
Tata cara persiapan dan penyepakatan investasi, termasuk langah, pelaku dan perhitungan
teknis yang dibutuhkan untuk menunjang rencana investasi. Meliputi hal-hal sebagai berikut : Menurut teori Zona Konsentris Burgress, Untuk strategi kebutuhan pengembangan aktivitas
ekonomi di suatu kawasan, akan berkembang sedemikian rupa dan menunjukan pola penggunaan
1. Melakukan studi pendahuluan maupun studi kelayakan dengan mempertimbangkan hal-hal
lahan yang konsentris dimana masing – masing penggunaan lahan ini dianalogikan sebagai konsep
antara lain sosial, budaya, ekonomi, pengembangan kawasan berpotensi maupun komersil serta
“natural areas”. Kemudian di dalam suatu kawasan akan terdiri dari zona – zona konsentris dan
melakukan kajian lebih detail tentang desain fisik maupun teknis pelaksanaan.
masing – masing zona ini akan mencerminkan tipe penggunaan lahan yang berbeda. Sejalan dengan
2. Menyusun program-program dengan lebih rinci serta menyusun kerangka acuan kerja yang
perkembangan suatu kawasan, maka berkembang pula jumlah penduduk dan jumlah struktur yang
mendetail sebagai acuan bagi pihak pelaksana.
dibutuhkan masyarakat dalam menunjang kehidupannya. Sementara itu, proses segregasi dan
3. Mengamanatkan konsistensi produk perencanaan Kabupaten yang ada khususnya Rencana Tata
diferensiasi terus berjalan. Adapun tahapannya adalah sebagai berikut ;
Bangunan Lingkungan sebagai produk acuan awal bagi pendesainan atau perancangan lebih
rinci lagi pengembangan kawasan perencanaan.  FGD warga, penggalian informasi yang berhubungan dengan harapan warga terhadap RTRW
4. Melakukan diskusi, seminar maupun sosialisasi aktif kepada masyarakat maupun elemen atau zonasi kawasan permukiman dengan kawasan ekonomi lokal yang akan atau lebih
pemerintahan agar didapatkan format yang lebih baik memuat segala aspirasi yang ada. disusun oleh Pemerintah Daerah (PEMDA).
5. Melakukan proses prakualifikasi, maupun kualifikasi terhadap pihak swasta yang serius untuk
menanamkan modal pada wilayah perencanaan dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3 - 10
RTBL TAHUN 2016

 Membangun kesepakatan bersama atau membuat bersama terkait dengan jenis usaha atau 1. Mewujudkan Pembangunan infrastruktur yang Merata, Seimbang dan Berkelanjutan
jenis produk yang menjamin keberlanjutan usaha warga yang telah berjalan selama ini. 2. Mewujudkan Perekonomian Masyarakat melalui Optimalisasi Keunggulan Lokal
 Pemerintah menyediakan ruang terkait ekonomi yang terintegrasi (dekat) dengan kawasan 3. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Produktif dan Berdaya Saing
permukiman. 4. Mewujudkan Kabupaten Manggarai Timur yang Aman, Tertib, Bersih, dan Akuntabel yang
 Pemerintah membangun sarana dan prasarana infrastruktur social ekonomi yang ramah Berkarakter Melayani
lingkungan. 5. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
6. Mengembangkan potensi seluruh wilayah yang berkeadilan untuk mewujudkan
Kelayakan ekonomi memudahkan para pelaku khususnya untuk paket program cost recovery
pembangunan berkelanjutan tanpa merusak sumberdaya alam dan lingkungan
karena adanya kepentingan akan pengembalian dari investasi yang telah dikeluarkan. Dengan
demikian akan membuat rincian pembiayaan, (titik impas) Break Even Point dan sejenisnya yang
memperhitungkan dari sudut pandang ekonomi akan keuntungan dari program pembangunan 3.1.4.3 Skenario Strategi Fisik (Bangunan Dan Lingkungan)
tersebut, serta pengembalian yang diharapkan. Keadaan fisik Kabupaten Borong Kabupaten Manggarai Timur membutuhkan pengembangan,
dimana skenario fisiknya adalah sebagai berikut:
Untuk itu dibutuhkan kerjasama antara pemerintah yang menuntun pihak swasta dalam
 Pada kavling perumahan luasannya tetap mempertahankan yang sudah ada atau beberapa
memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan untuk melakukan studi kelayakan ekonomi
rumah tinggal yang berada di lingkungan kegiatan perdagangan dan jasa dialihkan pada
tersebut sehingga diharapkan didapatkan hasil yang diharapkan kedua belah pihak. Bagi pihak
kegiatan komersial juga.
pemerintah tentunya untuk meningkatkan pelayanan terhadap publik sedangkan dari pihak swasta
 Pada kavling fasilitas umum luasannya tetap mempertahankan luasan yang sudah ada pada
yaitu pengembalian modal atau keuntungan dalam bentuk yang lain yang kesemuanya harus
saat ini dan tidak dikembangkan lagi atau ditambah lagi bangunannya.
disepakati dengan baik oleh kedua belah pihak.
 Pada kavling perdagangan dan jasa luas kavling tetap seperti yang sudah ada dengan
ketentuan pengembangannya harus merujuk pada pengembangan distrik sebagai satu
3.1.4.2 Skenario Strategi Visi dan Misi Kawasan Perencanaan
kesatuan utuh sesuai dengan arahan yang sudah dibuat.
Visi penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan berdasarkan visi RTRW dan RPJP
 Untuk pengertian penggunaan lahan yang diarahkan maka perlu adanya penegasan pada
adalah Visi Rencana Pengembangan untuk RTBL Borong merupakan rumusan dari peraturan
peraturan yang telah ditetapkan terutama ijin penggunaan bangunan.
kebijakan terkait yang disesuaikan dengan potensi dan kearifan lokal Kabupaten Manggarai Timur.
 Kawasan Jalan dikembangkan sebagai kawasan komersial perdagangan dan jasa dengan skala
Adapun Visi Pengembangan RTBL Kota Borong adalah : “ Terwujudnya Kabupaten Manggarai Timur
regional yang menambah fasilitas dengan penambahan ciri khas dan Path yang khas.
yang maju, mandiri dan berdaya saing didukung oleh potensi sumber daya alam dan budaya
 Untuk lahan kosong yang khusus dikembangkan di kawasan muara Sungai Wae Bobo dan
Manggarai Timur”
Wae Recca dikhususkan untuk pengembangan wisata kolam renang air luat, perahu cano,
Misi Rencana Pengembangan juga disesuaikan antara RTRW, RPJP serta RPJM hingga wisata mangrove, wisata budaya dan wisata kuliner serta wisata pendukung lainnya.
potensi yang ada di lokasi perencanaan sehingga misi tersebut dapat rimuskan sebagai berikut  Untuk kawasan pantai Cepi Watu yang sudah ada dikembangkan sesuai dengan konsep
adalah : pengembangan yang direncanakan.

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3 - 11
RTBL TAHUN 2016

3.1.4.4 Skenario Strategi Non Fisik 3.1.4.5 Skenario Pelestarian Kawasan Perencanaan
Skenario strategi non fisik merupakan arahan untuk aktivitas yang ada pada koridor Penggunaan lahan atau intensitas pemanfaatan lahan pada wilayah perencanaan diatur
perencanaan seperti aspek kependudukan, social, ekonomi dan budaya. Adapun skenario strategi dalam rangka mengatur keserasian dan keseimbangan pada wilayah perencanaan. Beberapa elemen
non fisik adalah sebagai berikut : penggunaan lahan yang sangat vital untuk dilakukan pemantauan secara intensif yaitu :
 Perkiraan jumlah penduduk untuk tahun yang akan datang digunakan berdasarkan target  Hutan Mangrove
(target oriented, mengacu pada daya tampung wilayah berdasarkan kebijakan kepadatan  Kawasan Sungai Waebobo dan Sungai Wae Recca
penduduk), karena lahan masih sangat luas untuk pengembangan secara ekstensifikasi, maka  Ruang Terbuka Hijau
kependudukan di kawasan ini yang masih tidak terlalu padat sehingga diharapkan  Permukiman
perkembangannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan karena jika wisata yang  Perdagangan dan Jasa
direncanakan berjalan dengan baik agar menimbulkan bangkitan tarikan pendudukan dari  Perkantoran Pemerintah dan Swasta
daerah lain yang perlu adanya pengontrolan jumlah penduduk oleh Pemerintah daerah agar  Sarana Pelayanan Umum
dapt terjaga kepdatan penduduk Kota Borong itu sendiri.
 Perkembangan penduduk juga berpengaruh dengan aktifitas sosial ekonomi dan budaya dari 3.1.4.6 Skenario Manajemen Kelembagaan
masyarakat sekitarnya. Aktivitas sosial yang ada di wilayah perencanaan didominasi olek Terkait dengan pertumbuhan ada perkembangan kawasan ini maka terdapat permasalahan-
aktifitas keseharian dari masyarakat sekitarnya. Penduduk asli yang ada di wilayah permasalahan yang terus bermunculan dan berkembang di masyarakat. Diantara kecenderungan-
perencanaan, yaitu yang berada di kawasan di belakang jalan umumnya tergolong kecenderungan tersebut diantaranya adalah perubahan tata guna lahan dan peruntukan bangunan
masyarakat yang berbudaya dan masih bersifat tradisional dalam arti warga masyarakat dari semula sebagai fungsi perumahan menjadi fungsi perdagangan dan jasa. Maka dari itu
masih memegang teguh prinsip-prinsip ajaran agama. diperlukan peran serta dinas dan instansi pemerintah sebagai pembina. Diantara dinas dan instansi
 Aspek ekonomi yang terdapat di wilayah perencanaan didominasi oleh aktivitas perdagangan tersebut yang memiliki kaitan tanggung jawab terhadap wilayah perencanaan adalah Dinas Cipta
dan jasa. Untuk aktivitas perdagangan yang ada di wilayah perencanaan terbagi atas aktifitas Karya, Bapedda, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Pertamanan, Dinas Kebersihan, dan Kepolisian
perdagangan yang menetap dan tidak menetap. Aktifitas perdagangan yang menetap wujud sektor setempat.
fisiknya berupa bangunan pertokoan dan bangunan rumah tinggal yang sekaligus difungsikan
untuk toko (ruko).
3.2 POLA KERJASAMA OPERASIONAL INVESTASI
 Signifikansi budaya pada penduduk di dalam kawasan pada intinya budaya peralihan dari
3.2.1 Bentuk Kerjasama Operasional (KSO)
masyarakat tradisional, rumah tangga biasa menjadi masyarkat yang berorientasi pada
Pola kerjasama operasional investasi merupakan pola-pola kerjasama yang dikembangkan
usaha/bisnis. Sedangkan penduduk di sekitar lahan signifikansi budaya individualis karena
untuk merealisasikan pembangunan baik jangka menengah maupun jangka panjang. Pada
terlihat ukuran rumah sedang-besar yang arsitekturnya campuran.
prinsipnya bentuk kerjasama dengan pihak swasta dapat dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu :
1. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah sebagai bagian dari pelaksanaan anggaran (APBD). Oleh
karena karjasama ini menggunakan dana APBD, maka aturan kerjasama ini akan diatur melalui

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3 - 12
RTBL TAHUN 2016

peraturan pemerintah yang selama ini berbentuk Keputusan Presiden (Keppres). Jenis tersebutu pihak ketiga dikenakan kontribusi sejumlah uang yang besarnya ditetapkan sesuai
kerjasama ini antara lain : pekerjaan konstruksi, konsultasi, pengadaan peralatan, pelaksanaan dengan kesepakatan. Jenis kontrak ini disebut juga Design Build Operate (DBO), Design Build
pelatihan kontrak pelayanan, konsesi pengelolaan persampahan dan lain-lain. Finance Operate (DBFO) dan Design Construct Operate Management (DCOM).
2. Kerjasama dengan pemerintah daerah yang dilaksanakan tidak menjadi bagian dari anggaran, 3. Pola Kerjasama BOOT, yaitu kerjasama yang melibatkan pihak swasta dalam seluruh aspek
atau kerjasama dengan badan afiliasi pemerintah daerah yang modalnya telah dipisahkan dari desain. Variasi dari kontrak BOOT antara lain Rehabilitate Operate Transfer (ROT).
APBD. Misalnya kerjasama dengan PDAM, Perum Pasar dan BUMD lainnya. Kebijakan yang 4. Pola Kerjasama BOO, yaitu pola kerjasama yang sebenarnya hampir sama dengan BOOT, tetapi
mengaturnya adalah UU No : 32 tahun 2004 pasal 195. penekanannya terletak pada tidak adanya kewajiban swasta mengalihkan aset kepemilikan
3. Kerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam bentuk pengembangan kawasan, misalnya kepada pemerintah. Variasinya adalah Rehabilitate Own Operate (ROO) dan Lease Own Operate
pembangunan real estate dan manajemen kawasan (kawasan perumahan, kawasan pusat bisnis (LOO)
dan lain-lain). Beberapa jenis kerjasama Operasional yang dapat diterapkan pada wilayah perencanaan
Beberapa pola kerjasama yang dapat dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan yang Kabupaten Borong Kabupaten Manggarai Timur antara lain :
dimiliki pemerintah baik dalam hal pendanaan maupun teknis pelaksanaan adalah melakukan
kerjasama publik dan swasta. Beberapa macam pola kerjasama yang dapat diterapkan pada wilayah 3.2.2 Perjanjian Penerusan Pinjaman (SLA)
perencanaan antara lain : SLA (Subsidiary Loan Agreement) terdiri atas dana dari Bank Dunia, ADB dan berbagai
sumber dana bilateral yang dipinjam oleh pemerintah Indonesia dengan jaminan mengikat dalam
1. Pola Kerjasama BOT (Built Operate Transfer) merupakan pemanfaatan tanah atau bangunan
mata uang asing. Dana – dana ini dipinjamkan ke PEMKAB/ BUMD dalam satuan uang rupiah
milik Pemerintah Daerah oleh pihak ketiga/swasta dengan cara pihak ketiga membangun
dengan tingkat bunga yang disubsidi.
bangunan siap pakai dan atau menyediakan, menambah sarana lain berikut fasilitas diatas
Dana SLA tersedia bagi PEMKAB dan BUMD untuk digunakan dalam pembiayaan investasi
tanah dan atau bangunan tersebut dan mendayagunakan selama kurun waktu tertentu,
prasarana perKabupatenan terpadu, dengan adanya program P3KT sejak pertengahan 1980 dan
kemudian setelah jangka waktu berakhir diserahkan lagi kepada pihak pemerintah dan
telah menjadi sumber utama dari pinjaman PEMKAB/BUMD. SLA dimaksudkan untuk mendorong
membayar kontribusi sejumlah uang atas pemanfaatannya yang besarnya disesuaikan dengan
PEMKAB/BUMD agar lebih tertarik dan memiliki pengalaman dalam menggunakan pendekatan “ pay
kesepakatan. Dalam kontrak BOT, pemerintah tidak membutuhkan biaya yang besar untuk
as you use”. Selanjutnya bunga subsidai SLA secara berangsur akan berkurang, sehingga tingkat
membangun infrastruktur dan pemeliharaan. Selain itu progress proyek dapat berjalan cepat,
suku bunga akan mendekati tingkat suku bunga pasar.
kualitas proyek lebih baik, karena investor berorientasi pada pelayanan publik dan profit.
2. Pola Kerjasama BTO (Built Transfer Operate) adalah pemanfaatan bangunan atau tanah milik
3.2.3 Rekening Pembangunan Daerah (RPD)
pemerintah oleh pihak ketiga dengan cara membangun bangunan siap pakai dan atau
Mekanisme RPD diperkenalkan sebagai Rekening Departemen Keuangan yang dimaksudkan
menyediakan, menambah sarana lain berikut fasilitas diatas tanah dan atau bangunan tersebut
untuk memberikan alternatif sumber dana jangka panjang yang lebih luas untuk proyek-proyek
dan setelah selesai pembangunannya diserahkan kepada pemerintah untuk kemudian oleh
PEMDA dan BUMD. Pinjaman RPD lebih cepat dan fleksibel untuk proyek individu dan berpotensi
pemerintah bangunan siap pakai, sarana lain atau bangunan tersebut diserahkan lagi kepada
mendatangkan penghasilan (cost-recovery). Bagaimanapun, karena alokasi dari dana RPD masih
pihak ketiga untuk didayagunakan selama jangka waktu tertentu, dan atas pemanfaatannya

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3 - 13
RTBL TAHUN 2016

terbatas dan terkait dengan anggaran tahunan, akan memakan waktu kurang lebih 2 tahun untuk tahun bagi PEMKAB/BUMN yang memiliki kemampuan untuk meminjam dengan proyek yang dinilai
menjamin pembiayaan melalui RPD. layak atau feasible.
RPD dibiayai melalui anggaran negara atau APBN, dari pinjaman pemerintah Indonesia baik
melalui sumber dana bilateral maupun multirateral dan dari pembayaran kembali SLA. Dana-dana ini 3.2.6 Peminjaman Komersial
kemudian dipinjamkan kepada PEMDA/BUMD dalam mata uang Rupiah dengan tingkat suku bunga Pinjaman komersial, khususnya yang berasal dari bank pembangunan daerah (BPD) sudah
subsidi yang sama dengan SLA. cukup dikenal oleh PEMKAB/BUMN untuk menutupi kekurangan cash flow jangka pendek dan
investasi proyek dengan tingkat pengambilan yang tinggi, seperti penyambungan air di kompleks
3.2.4 Kerjasama Pemerintah-Swasta (PPP) perumahan mewah.
PPP adalah suatu bentuk partisipasi pihak swasta dalam bidang penyediaan prasarana Tingkat bunga yang tinggi dan masa yang pendek menjadikan pinjaman komersial untuk
perKabupatenan dan pelayanan yang memerlukan investasi sektor swasta dalam jumlah besar. proyek investasi besar kurang layak, kecuali sebagai instrumen jangka pendek yang menjembatani
(misalnya BOO, BOT, konsesi dan perjanjian penyewaan peralatan/leasing). PPP melibatkan biaya sampai pembiayaan jangka panjang dapat diperoleh.
modal tertinggi dikarenakan PPP menggunakan gabungan modal dan dana pinjaman berdasarkan
tingkat bunga pasar. Hal ini menyebabkan tingginya biaya modal dibandingkan sumber-sumber lain
3.3 PERTIMBANGAN PEMILIHAN JENIS KSO
walaupun ini mungkin akan lebih dari cukup untuk mengimbangi peningkatan efisiensi pelaksaaan
Pada prinsipnya pola kerjasama operasional ini dapat dilakukan oleh tiga pihak yaitu
proyek oleh pihak swasta melalui perbaikan teknologi dan kemampuan mamajemen yang
pemerintah, swasta dan masyarakat (penghuni kawasan). Fungsi kebersamaan atau mengawinkan
berorientasi bisnis.
hubungan antara sektor publik yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan
pembangunan fasilitas publik dan swasta sebagai sektor privat yang mempunyai kepentingan
3.2.5 Obligasi Pendapatan
memperolah keuntungan terhadap kerjasama tersebut (berorientasi profit).
Meskipun masih dalam tahap uji coba, obligasi pendapatan termasuk dalam salah satu
Sebagai sektor publik, pemerintah berorientasi untuk meningkatkan pembangunan,
program yang diperkenalkan kepada PEMKAB dan BUMD. Obligasi adalah instrumen hutang yang
meningkatkan nilai lahan, keperluan finansial dalam pembangunan infrastruktur, untuk menstimulasi
dapat diterbikan oleh PEMKAB/ BUMD secara langsung kepada investor pasar modal berdasarkan
perkembangan ekonomi dan membuka lapangan kerja baru bagi peningkatan kesejahteraan rakyat
aturan, prosedur dan pengawasan dari BAPEPAM. Obligasi memuat persyaratan pinjaman dari
secara umum menjadi agenda pemerintah untuk merealisasikan hal tersebut.
investor pasar modal kepada PEMKAB/ BUMD; termasuk jumlah obligasi, tingkat bunga, jadwal
Pola Kerjasama Operasional (KSO) dipilih sebagai pola kerjasama dalam melakukan
pembayaran kembali, jaminan, dan lain-lain yang dapat disesuaikan untuk investasi proyek tertentu.
pembangunan bersama-sama atas pihak yang terlibat dengan mempertimbangkan beberapa aspek
Jika suku bunga obligasi berada pada nilai pasar, nilai jual untuk obligasi berada pada nilai
kesepakatan kontrak dengan pemangku kepentingan adalah sebagai berikut :
pasar, nilai jual untuk obligasi berada dibawah biaya modal baik untuk PPP atau pinjaman komersial.
1. Jangka waktu kontrak harus cukup untuk pengembalian hutang dan memberikan keuntungan
Secara umum suku bunga obligasi sangat bersaing dalam tingkat suku bunga pinjaman untuk
yang disesuaikan dengan resiko kepada para investor.
penerbitan obligasi dalam jumlah cukup besar, karena langsung berhubungan dengan investor,
2. Permintaan akan layanan dijamin oleh otoritas pemerintah (badan yang mengontrak).
sehingga akan memotong fungsi bank komersial sebagai pihak penengah dalam proses tersebut.
Waktu yang diperlukan untuk penyiapan pembiayaan obligasi berkisar antara 6 bulan sampai 1

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3 - 14
RTBL TAHUN 2016

3. Jaminan kerjasama berkaitan dengan minimalisasi resiko pembangunan, resiko pengembangan Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam pelaksanaan Kegiatan Rencana Tata
lingkungan, resiko kredit pembiayaan, resiko operasional, resiko politik dan resiko keadaan Bangunan dan Lingkungan Kabupaten Borong Kabupaten Manggarai Timur ini, maka ada beberapa
pasar, serta pertimbangan dukungan pemerintah. rekomendasi yang dapat dijadikan acuan untuk mencapai hasil tersebut, yakni:
1. Adanya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat dan pihak swasta untuk
Beberapa aspek penting yang mempengaruhi keberhasilan kerjasama antara publik dan
mendapatkan dukungan dan partisipasi dalam pelaksanaan nantinya.
swasta yaitu antara lain pemilihan partner swasta yang tepat, pengenalan terhadap tujuan yang
2. Perlunya pengawasan aktif terhadap pembangunan baru pada lahan di Kabupaten Borong
diharapkan dapat dicapai oleh partner tersebut, kebijakan dan efektifitas perundangan pada skala
Kabupaten Manggarai Timur untuk menghindari kesemrawutan atau keluar dari konsep
daerah dan nasional serta desain dokumen kontrak yang dilakukan.
penataan kawasan yang ada.
Fasilitas akan ditransfer (diserahkan) kepada pemerintah dan sebagai milik pemerintah pada
3. Adanya perangkat hukum yang dikeluarkan pemerintah berupa Perda yang mengatur tentang
akhir periode kontrak. Kontrak harus menyebutkan secara jelas bagaimana proses pengalihan
kebersihan kawasan, pembangunan bangunan baru, serta pelestarian lingkungan dan kawasan
pemilikan dilakukan dan keharusan pihak swasta untuk menyiapkan fasilitas yang akan
yang dilindungi.
diserahterimakan. Sektor pemerintah harus menyiapkan unit kelembagaan untuk menangani
4. Perencanaan pembangunan yang dilakukan pihak-pihak terkait pada kawasan koridor utama
pemindahtanganan ini.
Kabupaten diarahkan untuk mengacu pada Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kabupaten
Di saat pengakhiran kontrak, seringkali terdapat penyediaan layanan untuk dilanjutkan. Hal
Borong Kabupaten Manggarai Timur agar tidak terjadi hilangnya orientasi perencanaan
ini dapat dilaksanakan untuk memastikan terjadinya transisi yang mulus dalam manajemen.
Kabupaten.
Sumber-sumber pendapatan untuk pelaksanaan kegiatan Rencana Tata Bangunan Dan
5. Hal yang paling penting dan mendasar ialah adanya usaha untuk memupuk partisipasi
Lingkungan Kabupaten Borong Kabupaten Manggarai Timur, antara lain adalah:
masyarakat Mojokerto dalam menjaga kebersihan Kabupaten, berdisiplin, dan adanya rasa
1. Pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Timur
memiliki yang tinggi terhadap Kabupatennya.
2. Swadaya masyarakat/swasta
3. Pinjaman
4. Bantuan/hibah
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan juga dapat dilakukan sharing dengan Pemerintah Provinsi
Nusa Tenggara Timur berkaitan dengan status wewenang Kabupaten Manggarai Timur. Untuk
pembiayaan yang melibatkan pihak swasta diarahkan menggunakan model investasi, contoh
realisasinya ialah pihak swasta/pengusaha diberi kewenangan untuk membangun/ melaksanakan
satu atau beberapa item pekerjaan sarana dan prasarana koridor Kabupaten antara lain pengerjaan
street furniture, sebagai timbal baliknya pihak swasta/ pengusaha mendapatkan kontribusi berupa
hak untuk mempromosikan produk atau model usahanya pada media-media promosi yang street
furniture dalam jangka waktu tertentu.

PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN


KOTA BORONG KABUPATEN MANGGARAI TIMUR 3 - 15

Anda mungkin juga menyukai