Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3-63

3-64 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP


PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3-65
3-66 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP
Gambar 3.13 Contoh Peta Verifikas i Perm ukim an Kum uh By Nam e By Adres s Untuk Indikator
Bangunan
Gedung/Hunian

Gambar 3.14 Contoh Peta Verifikas i Perm ukim an Kum uh By Nam e By Adres s Untuk Indikator Jalan

3- 67 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3- 67


Lingkungan

3- 68 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3- 68


Gambar 3.15 Contoh Peta Verifikas i Perm ukim an Kum uh By Nam e By Adres s Untuk Indikator
Drainas e
Lingkungan

3- 69 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3- 69


B.7 PENILAIAN LOKASI Merupakan tahapan untuk menilai lokasi permukiman kumuh
BERDASARKAN berdasarkan kriteria, indikator dan parameter
KRITERIA, INDIKATOR yang telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan
kekumuhan
DAN PARAMETER Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 2 tahun 2016 tentang
KEKUMUHAN Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh.

B.5
SURVEI DAN
PENGOLAHAN
DATA
PERMUKIMAN
KUMUH

B.6
VERIFIKASI
LOKASI DAN
PEMUTAKHIRAN
PROFIL
PERMUKIMAN
KUMUH

B.7
PENILAIAN
LOKASI
BERDASARKAN
Kriteria, Indikator
dan Parameter
Kekumuhan

TUJUAN Untuk mendapatkan klasifikasi tingkat kekumuhan dan daftar


urutan (rangking) permukiman kumuh berdasarkan
hasil penilaian terhadap kompleksitas permasalahan sebagai
landasan penetapan strategi dan pola penanganan.
METODA Observasi lapangan, analisis kondisi kawasan, analisis peta
spasial, pemetaan masalah, diskusi melalui Focus Group
Discussion (FGD)
LANGKAH  Menentukan daftar urutan (rangking) permukiman
kumuh berdasarkan kompleksitas permasalahan
 Skoring permukiman kumuh sesuai dengan kriteria dan
indikator yang telah ditetapkan didalam Permen PUPR
No.2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan
dan Kawasan Permukiman.
 Melakukan diskusi FGD untuk menyepakati kolaborasi pola
penanganan dan kontribusi program penanganan
permukiman kumuh (RP2KPKP/P2KKP/NUSP ataupun
penanganan yang dapat ditindaklanjuti melalui program
- program regular di tingkat Pemerintah
Kabupaten/Kota dalam rangka peningkatan Standar
Pelayanan Minimal (SPM).
 Pemetaan sebaran lokasi permukiman kumuh dan
kategorinya.

3- 70 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3- 70


OUTPUT  Daftar kawasan permukiman kumuh prioritas.
 Peta kawasan permukiman kumuh prioritas
 Profil detail permukiman kumuh prioritas
DURASI 2 minggu terhitung dari minggu kedua bulan kedua

Tahap ini akan menjadi saringan awal penilaian lokasi permukiman kumuh
berdasarkan kompleksitas permasalahan yang ada di lokasi permukiman kumuh yang telah
teridentifikasi pada tahap sebelumnya.
Penilaian lokasi dilakukan untuk menilai hasil identifikasi lokasi terhadap
aspek:
1. Kondisi Kekumuhan
Penilaian lokasi berdasarkan aspek permasalahan kekumuhan terdiri atas klasifikasi:
a. Kumuh kategori ringan;
b. Kumuh kategori sedang; dan
c. Kumuh kategori berat.
2. Legalitas Lahan
Penilaian lokasi berdasarkan aspek legalitas lahan terdiri atas klasifikasi:
a. Status lahan legal; dan
b. Status lahan tidak legal.
3. Pertimbangan Lain
Penilaian berdasarkan aspek pertimbangan lain terdiri atas:
a. Pertimbangan lain kategori rendah;
b. Pertimbangan lain kategori sedang; dan
c. Pertimbangan lain kategori tinggi.

Hasil identifik asi terhadap k omplek sitas permasalahan pada tahap ini ak an menjadi rujuk
an dalam menetapk an k olaborasi pola penanganan dan k ontribusi program
penanganan permuk iman k umuh melalui k olaborasi multisek tor dan multiak tor
diseluruh tahapan pembangunan yang k emudian ak an menghasilk an rek
omendasi pembagian pola penanganan permuk iman k umuh, baik itu pola
penanganan melalui RP2KPKP, P2KKP, NUSP, ataupun penanganan melalui
program-program regular di tingk at Pemerintah Kabupaten/Kota dalam upaya
pencegahan dan peningk atan k ualitas permuk iman k umuh perk otaan.

3- 71 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3- 71


Tabel 3.10 Tabel Kriteria dan Indikator Penentuan Urutan Kawas an Prioritas
No ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAM ETER NIL SUM
. AI BER
A. Ide ntifikasi Kondis i Ke k umuhan DATA
1. KONDISI Ketidakteraturan  Tidak memenuhi 76% - 100% 5
BANGUNA Bangunan ketentuan tata bangunan pada
N GEDUNG bangunan dalam lokasi tidak
RDTR, meliputi memiliki
pengaturan bentuk, keteraturan
51% - 75% 3
besaran, perletakan, bangunan pada
dan lokasi tidak
tampilan bangunan memiliki
Dokumen
pada suatu zona; keteraturan
25% - 50% 1 RDTR &
dan/atau bangunan pada
RTBL,
 Tidak memenuhi lokasi tidak Format
ketentuan tata memiliki Isian,
bangunan dan tata keteraturan Observasi
kualitas lingkungan
dalam RTBL,
meliputi pengaturan
blok lingkungan,
kapling, bangunan,
ketinggian dan
elevasi lantai,
konsep identitas
lingkungan, konsep
Tingkat orientasi
 KDBlingkungan,
melebihi 76% - 100% 5
Kepadatan ketentuan bangunan
Bangunan RDTR, dan/atau RTBL; memiliki
 KLB melebihi ketentuan lepadatan tidak Dokumen
dalam RDTR, dan/atau sesuai
51% ketentuan
- 75% 3 RDTR &
RTBL; dan/atau bangunan RTBL,
 Kepadatan bangunan memiliki Dokumen
yang tinggi pada lepadatan tidak IMB,
lokasi, yaitu: sesuai ketentuan Format
25% - 50% 1
 untuk kota metropolitan bangunan memiliki Isian,
dan kota besar>250 Peta
lepadatan tidak
unit/Ha Lokasi
sesuai ketentuan
 untuk kota sedang dan
kota kecil >200 unit/Ha
Ketidaksesuaian Kondisi bangunan pada 76% - 100% 5
dengan lokasi tidak bangunan pada
Persyaratan memenuhi lokasi tidak
Teknis persyaratan: memenuhi
Bangunan  pengendalian dampak persyaratan teknis
lingkungan 51% - 75% 3
 pembangunan bangunan pada Waw ancar
bangunan gedung di lokasi tidak a, Format
atas dan/atau di baw ah memenuhi Isian,
tanah, air dan/atau persyaratan teknis Dokumen
prasarana/sarana 25% - 50% 1 IMB,
umum bangunan pada Observasi
 keselamatan bangunan lokasi tidak
gedung memenuhi
 kesehatan bangunan persyaratan teknis
gedung
 kenyamanan bangunan
gedung
 kemudahan bangunan
gedung

PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3-71


No ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAM ETER NIL SUM
. AI BER
2. KONDISI Cakupan Sebagian lokasi 76% - 100% area 5 DATA
JALAN Playanan Jalan perumahan atau tidak terlayani
LINGKUNGA Lingkungan permukiman oleh jaringan jalan
N tidak lingkungan Waw ancar
terlayani dengan 51% - 75% area 3 a, Format
jalan lingkungan tidak terlayani Isian, Peta
yang oleh jaringan jalan Lokasi,
sesuai dengan ketentuan lingkungan Observasi
teknis 25% - 50% area 1
tidak terlayani
oleh jaringan jalan
lingkungan
Kualitas Sebagian atau seluruh 76% - 100% area 5
Permukaan Jalan jalan lingkungan terjadi memiliki kualitas
Lingkungan kerusakan permukaan
permukaan jalan jalan yang Waw ancar
pada lokasi buruk- 75% area
51% 3 a, Format
perumahan atau memiliki Isian, Peta
permukiman kualitas Lokasi,
permukaan Observasi
jalan - 50% area
25% 1
memiliki kualitas
permukaan jalan
yang buruk
3. KONDISI Ketidaktersediaan Masyarakat pada lokasi 76% - 100% populasi 5
PENYEDIAA Akses Aman Air perumahan dan tidak dapat
N AIR Minum permukiman tidak dapat mengakses air
MINUM mengakses air minum minum yang
yang memiliki kualitas aman- 75% populasi
51% 3 Waw ancar
tidak berw arna, tidak tidak dapat a, Format
berbau, dan tidak berasa mengakses air Isian,
minum yang Observasi
aman- 50% populasi
25% 1
tidak dapat
mengakses
air
Ketidakterhubung Kebutuhan air minum
minum 76% yang populasi
- 100% aman 5
an dengan Sistem masyarakat tidak terpenuhi
Drainase padalokasi perumahan kebutuhan air
Perkotaan atau permukiman minum
tidak mencapai minimalnya
51% - 75% populasi 3 Waw ancar
minimal sebanyak 60 tidak terpenuhi a, Format
liter/orang/hari kebutuhan air Isian,
minum minimalnya Observasi
25% - 50% populasi 1
tidak terpenuhi
kebutuhan air
minum
4. KONDISI Ketidakmamp Jaringan drainase minimalnya
76% - 100% area 5
DRAINASE uan lingkungan tidak terjadi
LINGKUNGA mengalirkan mampu mengalirkan genangan>30cm, >
N Limpasan limpasan air sehingga 2 jam Waw ancar
Air menimbulkan dan > 2 x setahun a, Format
genangan dengan tinggi 51% - 75% area 3 Isian,
lebih dari 30 cm selama terjadi Observasi
lebih dari 2 jam dan genangan>30cm, >
terjadi lebih dari 2 kali 2 jam dan > 2 x
setahun setahun

PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3-71


3-72 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP

PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3-71


No ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAM ETER NIL SUM
. AI BER
25% - 50% area 1 DATA
terjadi
genangan>30cm, >
2
jam
dan > 2 x setahun
Ketidaktersediaan Tidak tersedianya 76% - 100% area 5
Drainase saluran tidak tersedia
drainase lingkungan drainase lingkungan
pada Waw ancar
51% - 75% area 3
lingkungan perumahan a, Format
tidak tersedia
atau permukiman, yaitu Isian, Peta
drainase lingkungan
saluran tersier RIS,
25% - 50% area 1
dan/atau saluran lokal Observasi
tidak tersedia
drainase lingkungan
Ketidakterhubunga Saluran drainase 76% - 100% 5
n dengan Sistem lingkungan tidak drainase lingkungan
Drainase terhubung dengan tidak terhubung
Perkotaan saluran pada hirarki dengan hirarki di
di atasnya Waancara,
atasnya sehingga 51% - 75% drainase 3 Format
menyebabkan air tidak lingkungan tidak Isian, Peta
dapat mengalir dan terhubung dengan RIS,
menimbulkan hirarki di atasnya Observasi
genangan 25% - 50% drainase 1
lingkungan tidak
terhubung dengan
hirarki di atasnya
Tidak Tidak 76% - 100% area 5
Terpeliharanya dilaksanakannyapemeliha memiliki drainase
Drainasee raan saluran lingkungan yang
drainase lingkungan kotor dan berbau
pada lokasi perumahan Waw ancar
51% - 75% area 3
atau memiliki a, Format
permukiman,baik: drainase Isian, Peta
 1. pemeliharaan rutin; lingkungan yang RIS,
kotor -dan Observasi
dan/atau 25% 50%berbau
area 1
 2. pemeliharaan memiliki
berkala drainase
lingkungan yang
Kualitas Kualitas konstruksi kotor -dan
76% 100%berbau
area 5
Konstruksi drainase buruk, karena memiliki kualitas
Drainase berupa galian tanah tanpa kontrsuksi
material pelapis atau drainase
penutup maupun karena lingkungan buruk Waw ancar
51% - 75% area 3
telah terjadi kerusakan memiliki kualitas a, Format
kontrsuksi Isian, Peta
drainase RIS,
Observasi
lingkungan buruk
25% - 50% area 1
memiliki kualitas
kontrsuksi
drainase
5 KONDISI Sistem Pengelolaan air limbah lingkungan
76% - 100%buruk
area 5
PENGELOLA Pengelolaan Air pada lokasi memiliki sistem air Waw ancar
A N AIR Limbah Tidak perumahan atau limbah yang tidak a, Format
LIMBAH Sesuai Standar permukiman tidak sesuai standar Isian, Peta
Teknis memiliki sistem yang teknis- 75% area RIS,
51% 3
memadai, Observasi
memiliki sistem air
yaitukakus/kloset yang
PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3-73
No ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAM ETER NIL SUM
. AI BER
tidak terhubung dengan limbah yang tidak DATA
tangki septik baik sesuai standar teknis
secara 25% - 50% area 1
individual/domestik, memiliki sistem air
komunal maupun terpusat limbah yang tidak
sesuai standar
Prasarana dan Kondisi prasarana dan teknis
76% - 100% area 5
Sarana sarana pengelolaan air memiliki sarpras
Pengelolaan Air limbah pada air limbah tidak
Limbah Tidak lokasi sesuai
Sesuai dengan Waw ancar
perumahan persyaratan
51% teknis
- 75% area 3
Persyaratan atau permukiman a, Format
memiliki sarpras
Teknis dimana: Isian, Peta
air limbah tidak
 kloset leher angsa tidak RIS,
sesuai persyaratan
Observasi
terhubung dengan teknis- 50% area
25% 1
tangki septik; memiliki sarpras
 tidak tersedianya air limbah tidak
sistem pengolahan sesuai persyaratan
6. KONDISI Prasarana dan limbah
Prasarana dan sarana teknis
76% - 100% area 5
PENGELOLAA Sarana persampahan pada memiliki sarpras
N Persampaha lokasi pengelolaan
PERSAMPAH n Tidak perumahan atau persampahan yang
AN Sesuai permukiman tidak sesuai tidak memenuhi
dengan dengan persyaratan persyaratan teknis
Persyaratan teknis, yaitu: 51% - 75% area 3
Teknis  tempat sampah memiliki sarpras
dengan pengelolaan
pemilahan sampah persampahan yang Waw ancar
pada skala tidak memenuhi a, Format
domestik atau persyaratan teknis Isian, Peta
rumah tangga; 25% - 50% area 1 RIS,
 tempat pengumpulan memiliki Observasi
sampah (TPS) atau sarpras
TPS pengelolaan
3R (reduce, reuse, persampahan yang
recycle) pada tidak memenuhi
skala lingkungan; persyaratan teknis
 gerobak sampah
dan/atau truk
sampah
pada skala lingkungan;
dan
Sistem Pengelolaan 76% - 100% area 5
Pengelolaan persampahan pada memiliki sistem
Persampahan lingkungan persampahan
yang Tidak Sesuai perumahan atau tidak
Standar Teknis permukiman tidak sesuai
51% standar
- 75% area 3
memenuhi memiliki sistem Waw ancar
persyaratan sebagai persampahan a, Format
berikut: tidak sesuai Isian, Peta
 1. pew adahan dan standar
25% - 50% area 1 RIS,
pemilahan domestik; memiliki sistem Observasi
 2. pengumpulan persampahan
lingkungan; tidak sesuai
 3. pengangkutan standar
lingkungan;
 4. pengolahan
Tidak lingkungan
Tidak dilakukannya 76% - 100% area 5 Waw ancar
terpeliharanya pemeliharaan sarana dan memiliki sarpras a, Format
3-74 PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP
No ASPEK KRITERIA INDIKATOR PARAM ETER NIL SUM
. AI BER
Sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang DATA
Isian, Peta
Prasarana persampahan pada tidak terpelihara RIS,
Pengelolaan lokasi perumahan atau 51% - 75% area 3 Observasi
Persampahan permukiman, baik: memiliki sarpras
 1. pemeliharaan rutin; persampahan yang
dan/atau tidak terpelihara
 2. pemeliharaan 25% - 50% area 1
berkala memiliki sarpras
persampahan yang
tidak terpelihara
7. KONDISI KONDISI Tidak tersedianya 76% - 100% area 5
PROTEKSI PROTEKSI prasarana proteksi tidak memiliki
KEBAKARA KEBAKARA kebakaran prasarana proteksi
N N pada lokasi, yaitu: kebakaran
 pasokan air; 51% - 75% area 3 Waw ancar
 jalan lingkungan; tidak memiliki a, Format
 sarana komunikasi; prasarana proteksi Isian, Peta
 data sistem proteksi kebakaran RIS,
kebakaran Observasi
25% - 50% area 1
lingkungan;dan tidak memiliki
 bangunan pos
prasarana proteksi
kebakaran kebakaran
Ketidaktersedi Tidak tersedianya sarana 76% - 100% area 5
aan Sarana proteksi kebakaran pada tidak memiliki sarana
Proteksi lokasi, yaitu: proteksi kebakaran
Kebakaran  1. Alat Pemadam Api 51% - 75% area 3 Waw ancar
Ringan (APAR); tidak memiliki a, Format
 2. mobil pompa; sarana proteksi Isian, Peta
 3. mobil tangga kebakaran RIS,
25% - 50% area 1
sesuai kebutuhan; dan Observasi
tidak memiliki
 4. peralatan pendukung sarana proteksi
lainnya kebakaran
B. IDENTIFIKASI LEGALITAS LAHAN
1. LEGALITAS Kejelasan Status Kejelasan terhadap status Keseluruhan lokasi
LAHAN Penguasaan penguasaan lahan memiliki kejelasan
Lahan berupa: status penguasaan (+)
 kepemilikan sendiri, lahan, baik milik Waw ancar
dengan bukti dokumen sendiri atau milik a, Format
sertif ikat hak atas pihak lain Isian,
tanah atau bentuk Sebagian atau (-) Dokumen
dokumen keterangan keseluruhan lokasi Pertanaha
status tanah lainnya tidak memiliki n,
yang sah; atau kejelasan status Observasi
 kepemilikan pihak lain penguasaan lahan,
(termasuk milik baik milik sendiri
adat/ulayat), dengan atau milik pihak
bukti izin pemanf aatan lain
Keseluruhan lokasi (+)
tanah dari pemegang berada pada zona
hak atas tanah atau peruntukan
pemilik tanah dalam perumahan/
bentuk perjanjian Waw ancar
permuki man
tertulis antara sesuai RTR a, Format
Sebagian atau (-)
pemegang hak atas Isian,
keseluruhan
tanah atau pemilik RTRW,
lokasiberada
tanah RDTR,
bukan
Observasi
pada zona
peruntukan
perumahan/permuk
i man sesuai RTR
PANDUAN PENY USUNAN RP2KPKP 3-75

Anda mungkin juga menyukai